management tv dan radio
DESCRIPTION
ÂTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain adanya penyiar yang menjadi ujung tombak bagi sebuah
radio, tentu ada factor lain yang menjadi penentu maju atau tidaknya
sebuah radio adalah adanya program siaran yang disiarkan pada public.
Dalam pencapaian puncak keberhasilan dan mendapatkan rating tinggi
bagi radio ditentukan dari bagaimana program – program siaran yang
dimiliki.
Meskipun suatu radio telah memiliki program siaran yang
bagus dan menarik itu semua belum tentu bisa di sukai dan di minati
oleh khalayak. Untuk bisa mencapai target tersebut, dibutuhkan
adanya sebuah management radio. Sebelum sebuah program siaran
baru dapat naik untuk disiarkan, program tersebut tentu harus di
pasarkan ataupun di perkenalkan (di iklankan ) dahulu pada khalayak
agar khalayak bisa mengetahui dan paham akan program siaran yang
akan disiarkan.
Dan disinilah peran dari management pemasaran radio yang
membuat strategi untuk memasarkan program tersebut. Banyaknya
pendengar yang suka dengan program siaran tergantung pada
bagaimana cara pemasarannya. Management pemasaran radio akan
membuat strategi dan memanage segala hal yang berhubungan dengan
iklan program siaran radio hingga menghasilkan hasil yang
memuaskan.
B. Alasan Pemilihan Judul
Penulis membuat makalah ini dengan judul “ Manajemen
Strategi Pemasaran Program Siaran Radio “, alasan penulis memilih
judul ini karena dalam setiap lembaga penyiaran radio pasti memiliki
program siaran yang akan disiarkan pada public. Untuk memberikan
2
informasi dan memasarkan program tersebut tentu radio memiliki
sebuah system management. Dimana management tersebut terdiri dari
management pemasaran. Management ini terdiri dari promosi dan
penjualan, kerjasama siaran, produksi iklan, pemasaran iklan.
Untuk memenuhi kebutuhan dan keberhasilan program siaran
suatu radio di minati dan di sukai oleh pendengar, maka disinilah peran
penting dari management pemasaran radio. Saat ini telah banyak radio
yang muncul di tengah – tengah masyarakat dan sampai saat ini masih
banyak juga program siaran radio yang belum terkordinir dengan baik.
Maka dari itu, penulis berminat untuk membuat makalah dengan tema
tersebut karena penulis ingin mencoba memberikan penguraian tentang
pentingnya management pemasaran pada program siaran radio guna
diminati pendengar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Strategi Pemasaran Program Siaran Radio
Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis
yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis
industri lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah
mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang
oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang
merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu
teknik, program dan pemasaran.
Keberhasilan media penyiaran bergantung pada bagaimana
kualitas orang-orang yang bekerja pada ketiga bidang tersebut. Namun
demikian, kualitas manusia saja tidak cukup jika tidak disertai dengan
kemampuan pimpinan media penyiaran bersangkutan mengelola
sumber daya manusia yang ada. Karena alasan inilah manajemen yang
baik mutlak diperlukan pada media penyiaran.
Mengelola suatu media penyiaran memberikan tantangan yang
tidak mudah kepada pengelolanya, sebagaimana ditegaskan Peter
Pringle (1991): Few management position offers challenges equal to
those of managing a commercial radio or television station (tidak
banyak posisi manajemen yang memberikan tantangan yang setara
dengan mengelola suatu stasiun radio dan televisi lokal).
Tantangan yang harus dihadapi manajemen media penyiaran
disebabkan oleh dua hal. Pertama, sebagaimana perusahaan lainnya,
media penyiaran dalam kegiatan operasionalnya harus dapat
memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham untuk menjadi
perusahaan yang sehat dan mampu menghasilkan keuntungan. Namun
di pihak lain, sebagai tantangan kedua, media penyiaran harus mampu
memenuhi kepentingan masyarakat (komunitas) dimana media
4
bersangkutan berada, sebagai ketentuan yang harus dipenuhi ketika
media penyiaran bersangkutan menerima izin siaran (lisensi) yang
diberikan negara.
Dengan demikian, upaya untuk menyeimbangkan antara
memenuhi kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat
memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media
penyiaran. Media penyiaran pada dasarnya harus mampu
melaksanakan berbagai fungsi yaitu antara lain fungsinya sebagai
media untuk beriklan, media hiburan, media informasi dan media
pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh fungsi tersebut
sekaligus dapat memenuhi kepentingan pemasang iklan, audien serta
pemilik dan karyawan merupakan tantangan tersendiri bagi
manajemen.
Tantangan lainnya berasal dari persaingan yang berasal dari
berbagai media penyiaran yang ada. Berbagai stasiun radio dan televisi
saling bersaing secara langsung untuk mendapatkan sebanyak mungkin
pemasang iklan dan audien. Selain persaingan secara langsung dengan
media penyiaran lainnya, stasiun radio dan televisi juga harus bersaing
dengan jenis media massa lainnya seperti televisi kabel, Internet, VCD
dan DVD.
Sebagaimana organisasi atau perusahaan lain, media penyiaran
menggunakan manajemen dalam menjalankan kegiatannya, dan setiap
orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber
daya organisasi lainnya dengan menjalankan fungsi manajemen
disebut dengan manajer. Pada dasarnya, manajemen dibutuhkan oleh
semua organisasi karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia
dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit.
Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan :
1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi.
5
2. Untuk menjaga keseimbangan. Manajemen dibutuhkan untuk
menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang
berkepentingan dalam organisasi.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi
dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda; salah satu cara
yang umum yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan
patokan efisiensi dan efektivitas.
Manajemen Siaran Radio
Manajemen radio juga pada umumnya dikenal juga sebagai
manajemen musik, berkaitan dengan siaran musik di radio.
Manajemen memiliki peranan yang sangat penting dan vital.
Manajemen radio atau manajemen siaran musik terdiri dari 2 macam
yaitu, Manajemen Siaran On-Air dan Manajemen Siaran Off-Air.
Segala sesuatu yang mengatur perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
tindak lanjut penyiaran didalam studio dinamakan manajemen siaran
On-Air, sedangkan pengelolaan kegiatan stasiun radio yang
berhubungan langsung dengan khalayak pendengar, dilaksanakan
diluar studio disebut manajemen siaran Off-Air.
Manajemen siaran musik stasiun radio pada dasarnya dibuat
agar eksistensi radio tersebut tetap terjaga dan melekat di hati para
pendengar. Dalam manajemen siaran musik stasiun siaran radio
terdapat beberapa divisi yang mendukung penyiaran tersebut yang
meliputi marketing, program director, Music director, produksi, siaran
dan monitoring.
Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci tentang divisi yang
terdapat dalam manajemen radio atau manajemen siaran musik di
stasiun radio diantaranya:
A. Marketing
6
Divisi marketing memiliki tanggungjawab dalam mencatat
setiap order iklan yang akan di tayangkan di radio dengan keinginan
pemesan iklan (klien), sehingga pada suatu saat seseorang (klien)
yang mewakili sebuah badan usaha atau institusi ingin menyiarkan
iklan tersebut di radio maka divisi marketing dapat secara mudah
mengetahui jadwal yang masih dapat digunakan untuk menyiarkan
iklan tersebut dan informasi tersebut dapat secara cepat
disampaikan kepada pemesan iklan (klien) dan si pemesan iklan
dapat segera menentukan jadwal untuk penyiaran iklannya.
Proses atau fungsi kerja yang dilakukan oleh divisi marketing dapat
dikatakan sebagai fungsi utama dalam usaha di bidang jasa radio.
Divisi marketing memiliki fasilitas diantaranya :
1) Input Data order
Input data Order adalah melakukan kegiata pencatatan jadwal
iklan dari sebuah badan atau institusi sampai dengan nilai
nominal dari penanyangan iklan tersebut.
2) Space Spot
Space spot adalah memberikan informasi jumlah penyedian iklan
(stock) berdasarkan hari/tanggal dan jam tayangnya.
3) Master Klien
Master klien adalah melakukan pencatatan data klien yang akan
dan telah melakukan transaksi pemesanan penyiaran iklan.
4) Laporan Spot
Laporan Spot adalah memberikan informasi mengenai iklan yang
sudah di disiarkan dan belum disiarkan di radio.
5) Laporan Omzet
Laporoan Omzet ini adalah memberikan informasi omzet yang
didapatkan oleh divisi marketing dalam periode tertentu.
B. Music Director
7
Divisi Music director bertugas untuk membuat format audio
lagu dan iklan jika terdapat pesanan dari biro iklan, setelah
membuat audio, divisi ini mencatat data-data tersebut. Data-data
ini diperlukan oleh bagian lainya seperti divisi produksi dan
siaran berupa data lagu dan iklan yang akan diputar pada saat itu.
Manajemen radio mempersiapkan divisi music director ini
sebagai divisi yang dapat meneriman permintaan segala
jenis/bentuk format audio lagu dan iklan untuk diolah agar
hasilnya dapat didengar secara menarik dan berkualitas. Divisi
music director memilki fasilitas diantaranya :
1) Master lagu
Master lagu ini adalah untuk melakukan proses pencatatan
lagu-lagu yang dimiliki oleh radio. Proses pencatatan
dibedakan berdasarkan kategori lagu dan format medianya
(MP3,WAV,MIDI) dan akan disimpan dalam database
sehingga data tersebut dapat digunakan oleh divisi siaran.
2) Master Iklan
Master iklan adalah untuk melakukan proses pencatatan
iklan-iklan yang diinginkan oleh klien. Proses pencatatan ini
dibedakan berdasarkan produk yang akan di iklankan dan
akan disimpan dalam database server, sehingga data tersebut
dapat digunakan oleh divisi siaran atau penyiaran.
C. Produksi
Setiap media informasi elektronik yang berdiri terutama
media radio akan memberikan suatu bentuk acara yang
berbeda sebagai ciri khas media tersebut, oleh sebab itu acara-
acara yang akan disiarkan terlebih dahulu harus di tentukan
oleh bagian Produksi. Dua tahapan yang harus dilakukan
divisi acara, diantaranya :
1) Input Acara
8
Yaitu masukan untuk menentukan jadwal acara yang akan
disiarkan pada periode tertentu, berikut dengan penyiar.
2) Input Berita
Yaitu masukan untuk menuliskan berita yang dapat berasal
dari media cetak (koran, tabloid, majalah dan lainnya) atau
informasi dari pendengar dan menetukan jadwal
pembacaan berita tersebut oleh penyiar.
D. Siaran
Divisi siaran mempunyai tugas untuk menyiarkan semua
produksi yang telah di tetapkan oleh bagian lain, diantaranya :
1) Menyiarkan acara yang telah disiapkan oleh divisi
produksi sesuai dengan jam yang telah ditentukan.
2) Memutar lagu
3) Memutar iklan
4) Memutar berita
Penyiaran pada sebuah radio siaran terdiri dari siaran
kata dan siaran Musik. Jika kita sudah menetapkan sasaran
pendengar, maka klasifikasi musik yang akan di mainkan
sangat berpengaruh terhadap kumpulan pendengar yang
mencerminkan status sosial ekonominya, Oleh karena itu
pemprograman musik yang dimainkan menjadi sesuatu yang
sangat penting. Pengarah musik harus memahami jenis musik
dan tahun beredarnya musik yang sesuai sasaran
pendengarnya.
E. Monitoring
Setelah menetukan jadwal acara dan berita, divisi
produksi memilki tugas untuk memonitor penayangan lagu
dan iklan sesuai dengan tanggal tersebut. Setiap penayangan
memiliki laporan berbentuk bukti siar, yang menyatakan
bahwa acara, lagu atau iklan tersebut telah disiarkan. Bukti
9
siar tersebut dapat digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan
oelh pihak yang menggunakan jasa radio sebagai bukti bahwa
iklan tersebut telah ditayangkan.
Informasi yang di tampilkan merupakan data hasil pemutaran
lagu dan iklan dari divisi siaran yaitu berupa waktu pemutaran
iklan dan lagu pada tanggal tersebut. Hal ini dapat di
konfirmasi dengan data yang diterima dari Divisi marketing,
pada saat menentukan jadwal pemutan iklan.
Program Radio
Tingkat persaingan stasiun radio di kota-kota besar dewasa
ini cukup tinggi dalam merebut perhatian audien. Program
radio harus benar dikemas sedemikian rupa agar menarik
perhatian dan dapat diikuti sebanyak mungkin orang. Jumlah
stasiun radio yang semakin banyak mengharuskan pengelola
stasiun untuk semakin jeli membidik audennya.setiap produksi
program harus mengacu pada kebutuhan audien yang menjadi
target staasiun radio. Hal ini pada akhirnya menentukan format
stasiun penyiaran yang harus dipilih.
Pringle- Star-McCavvit (1991), menjelaskan bahwa: The
programming of most station is dominetef by one principal
content elementor sound, known as format ( program sebagian
besar stasiun radio didominasi oleh satu elemen isi atau suara
yang utama yang dikenal format). Dalam kalimat lain dapat
dikatakan bahwa format adalah penyajian program dan
musikyang memiliki ciri-ciri tertentu stasiun radio. Secara
lebih sederhana dapat dikatakan format stasiun penyiaran atau
format siaran radio dapat didefinisikan sebagai upaya
pengelola stasiun radio untuk memproduksi program siaran
yang dapat memenuhi kebutuhan audiennya.
10
Setiap progran siaran harus mengacu pada pilihan format
siaran tertentu seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan
makin tersegmennya audien. Format siaran diwujudkan dalam
bentuk prinip-pinsip dasar tentang apa, untuk siapa dan
bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat
diterima audien. Ruang lngkup format siaran tidak saja
menentukan bagaimana mengelola program siaran
(programming) tetapi juga bagaiman memasarkan siaran itu
(marketting).
Untuk sebuah stasiun radio baru amat penting untuk
mementukan format siaran sebelum memulai kegiatan siaran.
Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi
yang ingin dicapai, pemahaman tentang pendengar yang dituju
melalui riset lmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan
bagaimana prilaku sosiologis-psikologis mereka. Dari sisi
ditentukan format siaran apa yang relevan beserta
implementasinya pada wilaah program dan pemasaran.
Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi
sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan
berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran.
Format siaran lahir dan berkembang seiring dengan tuntutan
spesialisasi siaran akibat maraknya pendirian stasiun radio.
Format siaran dapat ditentkan dari berbagai aspek, misalnya
aspek demografi audien seperti kelompok umur, jenis kelamin,
profesi, hingga geografi. Berdasarkan pembagian tersebut,
maka muncullah stasiun penyiaran berdasrakan kebutuhan
kelompok terentu.
Pada suatu stasiun radio terdapaat beberapa format, misalnya
radio anak-anak, remaja, muda, dewasa dan tua. Berdasarkan
profesi, prilaku atau gaya hidup ada radio berformat:
11
profesional, intelektual, petani, buruh, mahasiswa, nelayan dan
sebagainya. Menurut Joshep Dominick (2001) format stasiun
penyiaran radio ketika diterjamahkan dalam kegiatan siaran
harus tampil dalam empat wilayah, yaitu :
1. Kepribadian (personality) penyar atau reporter
2. Pilihan musik dan lagu
3. Pilihan musik dan gaya bertutur (talk); dan
4. Spot atau kemasan iklan, jinggel dan bentuk-bentuk
promosi acara radio lainnya.
Dalam sejarah perkembangan radio, terdapat lebih dari
100 format siaran. Terdapat sedikitnya 10 format siaran yang
populer, tertua dan melahirkan urunan (derivasi) format siaran
selanjutnya. Peringkat format ini sering berfluktuasi seiring
makin maraknya bisnis penyiaran radio.
Michael C. Keith (1987)m kemudian menyusun
karakteristik empat format siaran utama yang populer di dunia
sebagai berikut:
1. Adult Contaporary (AC)
Untk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur
sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi,
menyiarkan musik pop masa kini, softtrock, balada.
Menyiarkan berita olahraga, ekonomi, politik. Format
ini berkembang pula kedalam format lain seperti
Middle of the road, album oriental, rock dan easy
listening.
2. Contemporary Hit Radio (CHR) atau top 40 radio
Untuk ABG dan muda belia berumur antara 12-20
tahun. Format yang peling populer berisi lagu-lagu
top 40/top 30 dan tips praktis. Sebelum menjadi CHR
12
awalnya disebut Top 40 radio. CHR merupakan radio
yang sering memutar 30 rekaman terkini, bukan
album lama, tidak memutar ulang sebuah lagu yang
sama secara berdekatan, perpindahan antar lagu
sangat cepat.
3. All News/ All Talk
All Talks terlebih dahulu muncul pada tahun 1960 di
Los Angels dengan konsep siaran Talk Show
interaktif mengupas isu-isu lokal. All News hadir
kemudian tahun 1964 dimotori oleh Gordon
Mclendon di Chicago dengan konsep berita bulein 20
menit berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran
radio ini kaum muda dan dewasa berumur 25-50
tahun, berdaya beli tinggi. Berita dan bncang
ekonomi politik menjadi primadona.
Menurut Pringle-Star-McCavvint (1991), seluruh format stasiun
radio itu dapat dikelompokkan kedalam tiga kelomok besar, yaitu:
1. Format musik
Format musik adalah format yang paling umum digunakan
oleh hampir seluruh stasiun radio komersial. Namun demikian
menentukan format musik dari stasiun radio dewasa ini
menjadi semakin sulit karena fragmentasi jenis musik yang
cenderung semakin beragam sehingga beberapa jenis musik
cenderung menjadi mirip satu sama lainnya. Hal ini
menyebabkan beberapa stasiun radio menggunakan nama
format yang tidak umum.
2. Format informasi
Format informasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu: dominasi
berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk atau talk
13
news). Format ketiga adalah kombinasi dari dua format yang
pertama yang dinamakan dengan talk news. Format all new,
misalnya terdiri atas (berita lokal, regional,nasional, dan
internasional), laporan feature, analisis, komentar dan
editorial. Target audien format ini adalah pendengar berusia 25
hingga 54 tahun dengan tingkat pendidikan yan baik.
3. Format khusus
Format khusus (specialty) adalah format yang dikhususkan
untuk audiens berdasakan etnis dan agama. Dengan demkian
format khusus ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: format
etnik dan format agama.
Pada umumnya stasiun radio memproduksi sendiri
program siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir-
hampir tidak pernah melibatkan pihak-pihak luar dalam proses
produksinya. Memproduksi program radio memerlikan
kemampuan dan ketrampilan sehingga manghasilkan produksi
program yang menarik didengar.
B. Perencanaan dan Penyajian Program Radio
1. Perencanaan Program Radio
Sebagaimana dikemukakan Pringle Star dan rekannya
mengenai perencanaan program bahwa: Program planning involves
the develop ment of short-, medium-,and long range plans to permit
the station to attain its programing and financial objectives. Ini
berarti perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan
rencana jangka, pendek, menengah dan jangka panjang yang
memungknkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program
dan tujuan keuangannya.
Pada stasiun radio perencanaan program mencakup pemilihan
format dan isi program yang dapat menarik dan memuaskan
14
kebutuhan audiens yang terdapat pada suatu segmen audiens
berdasarkan demografi tertentu. Perencanaan program radio juga
mencakup mencari penyiar yang memiliki kepribadian dan gaya ynag
sesuai dengan format yang sudah di pilih stasiun bersangkutan.
Perencanaan program biasanya menjadi tanggung jawab menejemen
puncak pada stasiun penyiaran, utamanya manajer program dengan
terlebih dahulu berkonsultasi dengan menejer pemasaran dan juga
menejer umum.
Merencanakan dan memilih program merupakan keputusan
bersama antara depertemen program dan departemen pemasaran.
Kedua bagian ini harus bahu-membahu menyusun strategi program
terbaik. Dalam menjalankan tugasnya bagian program harus mampu
melakkan peneltian (riset) terhadap selera audien sebelum membeli
suatu program.
Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi
atau membeli program yang akan ditawarkan kapada pasar audien.
Dengan demikian, audien adalah pasar karenanya setiap media
penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih dahulu memiliki rencana
pemasaran strategis yang berfungsi sebagai panduan dalam
menggunakan sumber daya yang dimiliki. Dalam merencanakan suau
program siaran ada beberapa hal yang perlu di lakukan, yaitu:
a. Analisis dan strategi program
Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi,
yaitu suatu studi terinci mengenai kondisi pasar audien
yang dihadapi stasiun penyiaran beserta kondisi program
yang tersedia. Berdasarkan analisis situasi ini, media
penyiaranmencoba memahami pasar audien yang
mencakup segmentasi audien dan tingkat persaingan yang
ada. Analisis situasi ini terdiri dari:
1) Analisis peluang
15
Analisis yang cermat terhadap pasar audien akan
memberikan peluang bagi setiap program untuk
diterima para pendengar. Peluang pasar program adalah
wilayah di mana terdapat kecenderungan permintaan
terhadap program tertentu yang menguntungkan, suatu
stasiun penyiaran biasanya mengidentifikasi peluang
pasar dengan cara memerhatikan pasar audien secara
cermat dan memadai jika terdapat kecenderungan
kenaikan minat dan juga memerhatikan tingkat
kompetisi program yang terdapat pada setiap segmen
pasar atau audien.
2) Analisis kompetitif
Dalam mempersiapkan setrategi dan rencana program
harus melakukan analisis secara cermat terhadap
persaingan stasiun penyiaran dan persaingan program
yang ada pada segmen pasar audien. Salah satu aspek
penting dalam perencanaan strategi program dalah
meneliti keuntungan kompetitif, yaitu semua hal khusus
yang dimliki atau dilakukan stasiun penyiaran yang
memeberikannya keunggulan dibandingkan kompetitor.
b. Bauran program
Media penyiaran sudah barang tentu harus
mempertimbangkan aspek pemasaran ketika
merencanakan program siarannya karena program yang di
produksi dengan biaya mahal bertujuan agar disukai
audien. Salah satu konsep pemasaran penting yang harus
dipahami penngelola media penyiaran adalah mengenai
bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri atas empat
variable penting, yaitu:
16
1) Product program, bahwa program adala suatu produk
yang ditawarkan kepada audien yang mencakup nama
program dan kemasan program.
2) Price, yaitu harga suatu program yang mencakup
biaya produksi program dan biaya yang akan dikenakan
kepada pemasang iklan.
3) Place, yaitu distribusi program yang merupakan
proses pengiriman program dari transmisi hingga diterima
audien.
4) Promotion, yaitu proses bagaimana memeberi tahu
audien mengenai adanya suatu program sehingga mereka
tertarik untuk mendengarnya.
c. Membuat perencanaan
Perencanaan siaran secara umum melahirkan kebijakan
umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan
materi siaran dalam sehari, seminggu, hingga setahun.
Bagian program bertanggung jawab untk mendapatkan
program serta menentukan waktu atau jam penyiaran
program. Terdapat sejmlah hal yang harus diputuskan
dalam perencanaan program yang mencakup dua hal, yaitu:
keputusan mengenai target audien dan keputusan mengenai
target pendapatan.
Target audien dalam perencanaan program radio
difokuskan pada pemilihan format siaran dan program
siaran yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan
demografi audien. Target pendapatan menurut Peter
Pringle dan rekan perencanaan program adalah
pengembangan jangka pendek, menengah dan panjang
yang memungkinkan stasiun penyiaran ntuk mendapatkan
programnya dan keuangannya.
17
Irwin Starr dan Shelly Markoff, menyatak beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan setiap pengelola media
penyiaran ketika membuat perencanaan program, yaitu:
1) Berfikir seperti pemirsa, pengelola media penyiaran
berada dalam bisnis dengan dua klien yang berbeda, yaitu:
pemirsa dan pemasang iklan.
2) Pengelola media penyiaran harus mampu meyakinkan
pemasang iklan bahwa medianya sangatlah efektif untuk
memasarkan suatu produk.
3) Pengelola media harus menganggap waktu siaran
bernilai penting setiap detiknya dan harus menggunakan
setiap detik itu dengan mendayagunakan kemampuan
dalam menjangkau pemirsa.
4) Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk
merebut waktu orang lain untuk mau mendengarkan acara
yang disuguhkan.
5) Pengelola media siaran lokal harus pula berfikir secara
lokal.
d. Tujuan program
Terdapat lima tujuan penyiaran program radio yaitu:
mendapatkan sebanyak mungkin audien, target audien
tertentu, prestise, penghargaan dan kepentingan publik.
e. Faktor program
Terdapat beberaapa hal yang harus diperhitungkan sebelum
memutuskan untuk memproduksi, akuisisi dan skeduling
suatu program. Peter Pringle (1991), mengemukakan
beberapa faktor penting sebagai berikut:
1) Persaingan, hal pertama yang perlu diketahui adalah
kekuatan dan kelemahan stasiun saingan.
18
2) Ketersediaan audien, audien yang ada atau tersedia pada
setiap bagian waktu siaran menjadi faktor menentukan
yang harus dipertimbangkan secara cermat dalam pemiliha
program dan menentukan waktu program.
3) Kebiasaan audien, bagian program harus memiliki misi
untuk menciptkan (habit) menonton secara rutin dalam
mendorong keberhasilan suatu program.
4) Aliran audien, akan lebih mengtungkan jika stasiun
bersangkutan dapat mempertahankan audien yang sudah
dimiliki untuk bersedia terus mengikuti setiap program
yang dihadirkan.
5) Keterarikan audien, audien pada mumnya tertarik pada
program hiburan, namun stasiun dapat memproduksi
program yang sesuai dengan minat atau ketertarikan
audien.
6) Ketertarikan pemasang iklan, penayangan program
harus dapat menarik minat pemasang iklan dan audien agar
bisa berhasil.
7) Anggaran, jumlah anggaran yang tersedia untuk
produksi dan pembelian program adalah faktor penentu
yang penting dalam hal apa yang dapat dihadirkan stasiun
penyiaran.
8) Ketersediaan program, sasiun penyiaran harus memiliki
stok program (program invetory).
2. Penyajian program radio
a. Berita radio
Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa atau
pendapat penting yang menarik. Siaran berita dibedakan dengan
siaran informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah
kembali menurut kaidah jurnalistik radio. Sedangkan siaran informasi
19
tidak selalu bersumber dari fakta lapangan namun tetap dikerjakan
menurut kaidah jurnalistik. Salah satu bentuk siaran informasi
populer di radio adalah informasi aktual yang diambil dari surat
kabar atau internet.
b. Perbincangan Radio
Perbincangan radio (talk show) pada dasarnya adalah
kombinasi antara seni bicara atau berbicara dan seni wawancara.
Setiap penyiar radio sudah semestinya adalah seorang yang pandai
menyusun kata-kata. Singkatnya seorang penyiar radio haruslah
pandai bicara.
c. Infotaintment Radio
Infotaintment merupakan singkatan dari nformation dan
entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran kombinasi
dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur.
d. Jinggle Radio
Jingle atau radio air promo adlah gabungan music dan kata
yang mengidentifikasikan keberadaan sebuah stasiun radio.
Tujuannya adalah untuk mempromosikan keberadaan radio baru di
tengah masyarakat, memberikan informasi symbol atau identitas
terpenting dari bagian radio agar selalu di ingat oleh pendengar.
C.Manajemen Strategis Program Siaran
Faktor Berpengaruh
Keputusan untuk memproduksi atau tidak memproduksi dan
menayangkan suatu program pada stasiun penyiaran ditentukan oleh
empat hal utama, yakni:
a. Audiens (umpan balik dari penonton dan pendengar; laporan
peringkat/rating).
20
b. Pengelola/ Pemilik : Mereka yang bertanggung jawab
menjalankan atau mengoperasikan stasiun penyiaran dengan
tujuan untuk mendatangkan keuntungan bagi kepentingan pemilik
stasiun.
c. Pemasang Iklan/Sponsor (Pihak yang mempromosikan produknya
pada stasiun penyiaran.)Regulator (Pihak yang berwenang
mengawasi stasiun penyiaran.)
Strategi Manajemen Program Siaran Radio adalah seni, ilmu,
teknik, dan proses pengelolaan program siaran radio di tingkat
strategi, yaitu tingkat tertinggi yang biasanya disusun oleh Dewan
Direksi dan dilaksanakan oleh Direktur Program (PD) serta tim
eksekutif stasiun radio. Manajemen strategis memberikan arahan
menyeluruh untuk pemrograman siaran radio, menyangkut ide,
metode, riset, teknologi programming, dan peraturan.
Strategi manajemen program siaran radio diperlukan oleh sebuah
media radio untuk merencanakan bagaimana agar program yang
disiarkan bisa menarik banyak pendengar dan pengiklan. Banyak
pendengar biasanya berbanding lurus dengan banyak iklan karena
para pengiklan tentu hanya berminat pasang iklan di radio yang
pendengarnya banyak dan sesuai dengan target market mereka.
Tahapan Strategi Manajemen
Menurut Peter Pringle dkk. dalam Morissan (2008), strategi
program dibagi menjadi beberapa bagian ditinjau dari strategi
manajemennya: Perencanaan program dilakukan agar program siaran
yang dibuat sesuai dengan apa karakteristik masyarakat target
pendengar, mulai dari jenis program, jadwal siaran, dan hubungannya
21
dengan pengiklan. Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang
mempengaruhi penentuan program siaran, di antaranya:
1. Pengelola atau pemilik stasiun
2. Pendengar
3. Pemasang iklan atau sponsor
4. Regulator.
Perencanaan program siaran biasa ya berawal dari ide program
yang bisa diusulkan oleh berbagai pihak, termasuk owner atau
dewan direksi, tim produksi, penyiar, atau pendengar.
Ide tersebut diutarakan kepada produser dan direncanakan
konsepnya secara matang melalui pembuatan proposal. Setelah
proposal konsep selesai, lalu dibawa ke rapat manajemen yang
dihadiri oleh para decision maker (top manajemen). Ide program
akan dieksekusi jika disetujui.
Pendengar sangat berpengaruh dalam penentuan program siaran
radio karena merekalah “konsumen” program siaran. Sebuah
program siaran yang tidak sesuai dengan “rasa” (taste) dan
“kebutuhan” (needs) pendengar, dipastikan gagal. Ide dari
pendengar merupakan umpan balik (feedback) mereka atas program
siaran sebelumnya.
Program yang dianggap sesuai dengan keinginan pendengar akan
didengarkan banyak orang, meningkatkan popularitas program
(rating), dan mengundang minat pengiklan. Pengiklan juga
mempengaruhi perencanaan program, terutama iklan besar yang
menyewa jam siaran (blocking time), sehingga menjadi program
khusus pengiklan dengan kemasan program siaran radio. Regulator
memiliki pengaruh sama besar dengan pemilik radio. Regulator
adalah lembaga yang berwenang dalam mengawasi media
22
penyiaran, yakni Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang bekerja
sesuai dengan UU Penyiaran. Program siaran, termasuk jam siar
iklan, tidak boleh melanggar peraturan yang ada. Misalnya, iklan
“dewasa” tidak boleh disiarkan pada pagi, siang, atau sore hari.
1. Produksi dan Pembelian Program
Terdapat dua tipe program siaran radio, yaitu program yang
diproduksi sendiri (in house production) dan program yang
diproduksi pihak lain (outsourcing) dan dibeli oleh stasiun radio.
Pihak lain ini misalnya Rumah Produksi (PH).
2. Eksekusi Program
Eksekusi Program Siaran (Eksekusi program siaran yaitu
penyiaran atau pelaksanaan program di ruang siaran)
3. Pengawasan dan Evaluasi Program.
Pengawasan dan Evaluasi Program (apakah program yang
disiarkan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak). Hasil
pengawasan dan evaluasi akan berpengaruh pada “nasib”
program itu di masa mendatang, mulai modifikasi hingga
penghentian atau diganti dengan program yang baru.
(www.komunikasipraktis.com)
D.Penegasan Istilah
Manajemen : berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,
yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur.
Strategi : pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi
sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
23
Pemasaran : suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang
saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen
serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga
agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada
tingkat keuntungan tertentu.
Program : rancangan mengenai asas dan usaha. Kumpulan
suatu instruksi yang di rangkai hingga membentuk suatu proses
Siaran : suatu pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara,
gambar, suara dan gambar, grafis, karakter, baik yang bersifat
interaktif maupun tidak yang dapat di terima melalui perangkat
penerima siaran ( radio dan tv ).
Radio : sebuah alat atau media komunikasi yang digunakan
untuk penyampaian informasi berupa suara pada khalayak
melalui gelombang udara dengan memakai alat pemancar dan
menggunakan frekuensi.
E.Permasalahan
Dalam malakah yang penulis buat ini, terjadi permasalahan
yang di ambil yaitu bagaimana suatu radio bisa memasarkan program
siarannya agar diminati public melalui strategi – strategi khusus
dengan adanya menejemen pemasaran radio tersebut.
F.Batasan Masalah
Penulis dalam makalah akan membatasi masalah yang di
bahas. Disini penulis hanya akan membahas mengenai bagaimana
strategi yang di lakukan oleh suatu radio untuk memasarkan program
siaran yang dimilikinya serta bagaimana membuat menejemen yang
baik ketika radio akan melakukan pemasaran program siaran pada
public.
24
BAB III
SISTEMATIKA
A. Kerangka Teoritis
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan konsep
teoritis yang terdapat dari beberapa buku yang tentunya mengenai
manajemen dari radio. Dimana dalam teori yang ada berisi tentang
bagaimana cara sebuah bagian manajemen untuk memasarkan program
siaran radio tersebut.
B. Konsep Operasional
Penulis menggunakan konsep operasional menulis makalah
dengan memakai referensi buku-buku pustaka dan mencari tambahan
informasi dari internet ( google, website, dll ).
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian makalah yang di tulis, dapat disimpulkan
bahwa Tahapan Strategi Manajemen Menurut Peter Pringle dkk. dalam
Morissan (2008), strategi program dibagi menjadi beberapa bagian ditinjau
dari strategi manajemennya:
a. Perencanaan Program
Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi
penentuan program siaran, di antaranya:
1. Pengelola atau pemilik stasiun
2. Pendengar
3. Pemasang iklan atau sponsor
4. Regulator.
b. Produksi dan Pembelian Program
c. Eksekusi Program (Eksekusi program siaran yaitu penyiaran
atau pelaksanaan program di ruang siaran)
d. Pengawasan dan Evaluasi Program (apakah program yang
disiarkan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak).
B. Saran
Sesuai dengan apa yang sudah penulis paparkan dalam
makalah, penulis ingin memberikan saran agar setiap lembaga
penyiaran ( radio ) itu membentuk dan memiliki tim management
pemasaran. Karena dengan adanya management pemasaran ini,
program siaran radio akan lebih mudah di kenal dan di minati oleh
pendengar.
26
Daftar Pustaka
Eric Norberg, Radio Programming: Tactics and Strategy, Butterworth-
Heinemann, USA, 1996.
Keith Jackson dkk., Manajemen Detik Demi Detik: Panduan untuk
Manajer Radio, Unesco Jakarta Office, 1997.
Masduki, Menjadi Broadcaser Propesional, PT. Lukis Pelangi Aksara.
Yogyakarta : 2005.
M.A. Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008.
Michael C. Keith, Stasiun Radio: Pemrograman, Boston: Butterworth-
Heinemann, 2000. Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Internews
Indonesia.
Michael C. Keith, Stasiun Radio: Manajemen, Boston: Butterworth-
Heinemann, 2000. Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Internews
Indonesia.
Syamsul, Asep. Jadi Penyiar itu Asyik Lho!. Nuansa. Bandung : 2009.