frekuensi meter untuk mengukur frekuensi yang dipancarkan stasiun radio/tv

8/9/2019 Frekuensi Meter untuk Mengukur Frekuensi yang Dipancarkan Stasiun Radio/TV

1/32

Frekuensi Meter untuk Mengukur Frekuensiyang Dipancarkan Stasiun Radio/TV

Diajukan untuk memenuhi kelulusan mata kuliah

Pengukuran Besaran Listrik Dosen !erry Muliana" S#T#

Disusun oleh

$ Thursy Rienda %ulia Satriani &$''$(()*

' Supriyanto &$''$($(*

+ Lina &$''$($$*

,urusan Teknik -lektro

Fakultas Teknologi .ndustri

ni0ersitas .nternasional Batam

.B1Batam '($+


2/32

Da2tar .si

Da2tar .si #########################################################################################################################i

Da2tar 3am4ar/Ta4el ###################################################################################################### ii

5ata Pengantar ################################################################################################################iii

Ba4 . Pendahuluan ##########################################################################################################$

$#$ Latar Belakang ########################################################################################################$

$#' Landasan Teori ########################################################################################################$

$#'#$ Frekuensi ########################################################################################################$

$#'#' Frekuensi Meter ##############################################################################################'

$#'#+ Pemancar Tele0isi dan Radio ########################################################################$'

Ba4 .. Pem4ahasan #########################################################################################################$6

'#$ 7ara 5erja Radio FM ##############################################################################################$6

'#' Pengukuran Frekuensi yang dipancarkan Radio/TV ###############################################'(

'#'#$ Penggunaan Frekuensi 7ounter ####################################################################'(

'#'#$ Pengukuran 5eluaran 8scilator dengan Frekuensi 7ounter##########################''

Ba4 ... 5esimpulan##########################################################################################################'9

Da2tar Pustaka #################################################################################################################':

i


3/32

Da2tar 3am4ar dan Ta4el

;omor 3am4ar ;ama 3am4ar !alaman

3am4ar $1$ 7ara kerja 2rekuensi meter 4atang getar +

3am4ar $1' Prinsip kerja 2rekuensi meter 4atang getar +

3am4ar $1+ Bentuk 2rekuensi meter 4atang getar 9

3am4ar $19 Prinsip 2rekuensi meter jenis meter pem4agi 9

3am4ar $1: Prinsip alat ukur 2rekuensi 4esi putar 6

3am4ar $16 Bentuk 2rekuensi meter analog 6

3am4ar $1< Rangkaian dasar 2rekuensi meter digital <

3am4ar $1= Frekuensi meter jenis penyerapan )

3am4ar $1) Metode ka>at laser $(

3am4ar $1$( Frekuensi jenis koaksial $$

3am4ar $1$$ ,enis ?re1entrant@ $$

3am4ar $1$' Frekuensi meter jenis rongga $'

3am4ar '1$ Blok diagram cara kerja radio FM $6

3am4ar '1' Tampilan 2rekuensi counter saat pengukuran ''

3am4ar '1+ Pengukuran oscillator '+

ii


4/32

5ata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Aang Maha -sa" karena 4erkat kasih dan

rahmat1;ya" serta dosen yang telah mem4im4ing dan juga semua pihak terkait" penulis dapat

menyelesaikan laporan ini tepat pada >aktunya# Pem4uatan laporan ini guna memenuhi salah

satu tugas pada matakuliah Pengukuran Besaran Listrik#

Dengan semangat dan kerja keras penulis selama ini" akhirnya penulis dapat

menyelesaikan makalah ?Frekuensi Meter untuk Mengukur Frekuensi yang Dipancarkan

Stasiun Radio/TV@ ini dengan 4aik . Penulis 4erharap semoga makalah ini dapat mem4a>a

man2aat 4agi pem4aca pada umumnya dan penulis pada khususnya serta menjadi re2erensi

dalam penulisan makalah tentang 2rekuensi meter ke depannya#

Penulis menyadari 4ah>a @tak ada gading yang tak retak”" sehingga penulis percaya

4ah>a masih terdapat 4anyak kekurangan dalam penulisan makalah ini# ntuk itu" penulis

sangat 4erterimakasih jika ada koreksi" kritik dan saran dari pem4aca yang 4ersi2at

mem4angun demi penyempurnaan pada penyusunan makalah ke depannya#

Batam" %pril '($+

Penulis

iii


5/32

B%B .#

P-;D%!L%;

1.1 Latar Belakang

5e4anyakan alat1alat ukur yang digunakan pada prinsipnya menggunakan alat

ukur yang kon0ensional# %kan tetapi semakin 4anyak per4aikan terutama dalam

ketelitian dan kesesuaian dengan materi yang akan diukur# %da 4er4agai macam alat

ukur listrik" salah satunya adalah alat ukur 2rekuensi yaitu 2rekuensi meter#

Mengingat pengukuran1pengukuran listrik meliputi daerah yang le4ar dari

spektrum gelom4ang elektromagnetik" maka kita mem4utuhkan pengetahuan mengenai

2rekuensi gelom4ang elektromgnetik dan 4agaimana pem4atasannya# Pengetahuan

yang kita 4utuhkan dapat kita peroleh dengan mempelajari prinsip kerja pada 2rekuensi

meter#

Salah satu aplikasinya dapat kita lihat dari 2rekuensi yang dipancarkan oleh

stasiun pemancar radio atau tele0isi# Maka daripada itu penulis menyusun makalah ini

guna menganalisis prinsip kerja 2rekuensi meter yang digunakan untuk mengukur

2rekuensi dari pemancar radio atau tele0isi#

$#' Landasan Teori

$#'#$ Frekuensi

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristi>a dalam

satuan >aktu yang di4erikan# ntuk menghitung 2rekuensi" seseorang

menetapkan jarak >aktu" menghitung jumlah kejadian peristi>a" dan mem4agi

hitungan ini dengan panjang jarak >aktu# Pada Sistem Satuan .nternasional"

hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hert &!* yaitu nama pakar

1

http://id.wikipedia.org/wiki/Ukuranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Satuan_Internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hertzhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ukuranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Waktuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Satuan_Internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hertz


6/32

2isika ,erman !einrich Rudol2 !ert yang menemukan 2enomena ini pertama

kali# Frekuensi se4esar $ ! menyatakan peristi>a yang terjadi satu kali per

detik #

Secara alternati2" seseorang 4isa mengukur >aktu antara dua 4uah

kejadian / peristi>a &dan menye4utnya se4agai periode*" lalu

memperhitungkan 2rekuensi & * se4agai hasil ke4alikan dari periode & *"

seperti nampak dari rumus di 4a>ah ini

dengan f adalah 2rekuensi &hert* dan T periode &sekon atau detik*#

$#'#' Frekuensi Meter

Frekuensi meter adalah meter yang digunakan untuk mengukur 4anyaknya

pengulangan gerakan periodik perdetik# 3erakan periodik seperti detak jantung"

ayunan 4andul jam# %da dua jenis 2rekuensi meter analog dan digital#

%# Frekuensi Meter %nalog

Frekuensi meter analog merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur

4esaran 2rekuensi dan yang 4erkaitan dengan 2rekuensi# Terdapat 4e4erapa

jenis 2rekuensi meter analog diantaranya jenis 4atang atau lidah getar" alat

ukur ratio dan 4esi putar# Dalam mengukur 2rekuensi atau >aktu perioda

secara elektronik dapat dilakukan dengan 4e4erapa cara#

• Frekuensi meter 4atang getar atau lidah getar

%lat ukur 2rekuensi lidah getar prinsip kerjanya 4erdasarkan resonansi

mekanis# ,ika sederetan kepingan 4aja yang tipis mem4entuk lidah1

lidah getar" masing1masing mempunyai 2rekuensi getar yang 4er4eda#

Lidah1lidah getar dipasang 4ersama1sama pada se4uah alas 2leksi4el

2

http://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Heinrich_Rudolf_Hertzhttp://id.wikipedia.org/wiki/Heinrich_Rudolf_Hertzhttp://id.wikipedia.org/wiki/Detikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Periodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Heinrich_Rudolf_Hertzhttp://id.wikipedia.org/wiki/Detikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Periode


7/32

yang terpasang pada se4uah jangkar elektromagnit# 5umparan

elektromagnet di4eri energi listrik dari jala1jala arus 4olak14alik yang

2rekuensinya akan ditentukan" maka salah satu dari lidah1lidah getar

akan 4eresonansi dan mem4erikan de2leksi yang 4esar 4ila 2rekuensi

getarnya sama dengan 2rekuensi medan magnet 4olak14alik terse4ut#

Batang yang 2rekuensi dasarnya sama dengan 2rekuensi elektromagnet

di4eri energi" akan mem4entuk suatu getaran# 3etaran 4atang ini dapat

dilihat pada panel alat ukur 4erupa getaran 4atang ditunjukkan melalui

jendela# %pa4ila 2rekuensi yang diukur 4erada diantara 2rekuensi dua

4atang yang 4erdekatan" maka kedua 4atang akan 4ergetar dan 2rekuensi

jalajala paling dekat pada 4atang yang 4ergetar paling tinggi# Frekuensi

langsung ter4aca dengan melihat skala pada 4agian yang paling 4anyak

4ergetar &misal :( !*# Pada lidah getar gaya 4ekerja 4er4anding lurus

dengan kuadrat 2luksi magnet tetap Cmyang dise4a4kan oleh magnet

permanen dan 2luksi arus 4olak4alik Cmsin t &pada gam4ar $1'*# %lat

ukur ini mempunyai keuntungan karena konstruksi sederhana dan sangat

kokoh" tidak dipengaruhi oleh tegangan atau 4entuk gelom4ang"

penunjukannya secara 4ertangga dalam (": atau $ !# ntuk

mempertahankan kali4rasi" syaratnya getaran 4atang14atang dipertahankan

dalam 4atas14atas yang >ajar# 5erugian alat ini penunjukan tidak cepat

mengikuti peru4ahan1peru4ahan 2rekuensi# Sehingga alat ukur jenis ini

3

3am4ar $1$ 7ara kerja 2rekuensi

meter 4atang getar

3am4ar $1' Prinsip kerja 2rekuensi meter

4atang getar


8/32

hanya dipergunakan untuk 2rekuensi 2rekuensi komersil#

• Frekuensi meter tipe rasio

Dalam alat ukur 2rekuensi ini" kumparan1kumparan medan se4agian

mem4entuk dua rangkaian resonansi terpisah# 5umparam medan $ seri

dengan induktor L$ dan kapasitor 7$" dan mem4entuk se4uah

rangkaian resonan yang diset ke suatu 2rekuensi sedikit di 4a>ah skala

terendah dari instrumen# 5umparan medan ' adalah seri dengan

induktor L' dan kapasitor 7'" dan mem4entuk se4uah rangkaian

resonan yang diatur pada 2rekuensi sedikit le4ih tinggi dari skala

tertingg instrumen#

4

3am4ar $1+ Bentuk 2rekuensi

meter 4atang getar#


9/32

5onstanta1konstanta rangkaian dipilih sedemikian rupa sehingga

menye4a4kan arus1arus terse4ut mempunyai resonansi masingmasing

9' ! dan := ! seperti pada gam4ar $19# Rasio dari .$ dan .' akan

4eru4ah secara monoton dengan 2rekuensi12rekuensi di atas dan di

4a>ah :( !#pada pertengahan skala# 5edua kumparan medan disusun

seperti pada gam4ar $1+ dan dikem4alikan ke jala1jala melalui

gulungan kumparan yang dapat 4erputar# Torsi yang 4erputar se4anding

dengan arus yang melalui kumparan putar" arus ini terdiri dari

penjumlahan kedua arus kumparan medan# 5arena torsi yang

dihasilkan oleh kedua arus terhadap kumparan putar 4erla>anan dan

torsi terse4ut merupakan 2ungsi dari 2rekuensi tegangan yang

dimasukkan# Setiap 2rekuensi yang dimasukkan dalam 4atas ukur

instrumen" mem4angkitkan torsi yang menye4a4kan jarum 4erada pada

posisi yang hasil pengukuran# Torsi pemulih dilengkapi dengan se4uah

daun 4esi kecil yang dipasang pada kumparan yang 4erputar# %lat ukur

ini 4iasanya ter4atas pada 2rekuensi jala1jala#

• Frekuensi meter 4esi putar

Prinsip kerja alat ukur ini tergantung pada peru4ahan arus yang

dialirkan pada dua rangkaian paralel" satu indukti2 dan yang lain non

5

i1 arus pada M1

i2 arus pada M2

3am4ar $19 Prinsip 2rekuensi meter jenis meter pem4agi


10/32

indukti2# Bila terjadi peru4ahan 2rekuensi dua kumparan % dan B yang

terpasang permanen sum4u1sum4u magnetnya akan saling tegak lurus

satu sama lain# Bagian pusat dipasangkan se4uah jarum panjang dari

4esi lunak ringan dan lurus sepanjang resultant medan magnet dari dua

kumparan# %lat ukur ini tidak menggunakan peralatan pengontrol

&ditunjukkan pada gam4ar $E:*#

Rangkaian tersusun dari elemen1elemen seperti halnya

jem4atan heatstone se4agai penyeim4ang pada 2rekuensi sum4er#

5umparan % mempunyai tahanan seri R% dan paralel dengan

induktansi L%G kumparan B seri dengan RB dan paralel dengan

induktansi LB# .nduktansi L 4er2ungsi untuk mem4antu menekan

harmonis1harmonis tinggi pada 4entuk gelom4ang arus" sehingga

memperkecil kesalahan penunjukan alat ukur# %lat ukur saat

dihu4ungkan dengan sum4er tegangan" arus akan mengalir melalui

kumparan % dan B dan menghasilkan kopel yang 4erla>anan# ,ika

2rekuensi sum4er yang diukur tinggi" maka arus yang mengalir pada

kumparan % akan le4ih 4esar di4anding dengan arus yang mengalir

pada kumparan B" dikarenakan adanya penam4ahan reaktansi dari

induktansi LB# %ki4atnya medan magnet kumparan % le4ih kuat

dis4anding medan magnet kumparan B" sehingga jarum 4ergerak

6

Supla

i

L3

ARa

Rend

ah

Tingg

i

Rb

B Lb

N

3am4ar $1: Prinsip %lat kur 2rekuensi

4esi putar

3am4ar $16 Bentuk 2rekuensi meter

analog


11/32

mendekati sum4u medan magnet pada kumparan %# ,ika 2rekuensi

sum4er yang diukur rendah" maka kumparan B mengalirkan arus le4ih

4esar dari kumparan % dan jarum akan 4ergerak mendekati sum4u

medan magnet pada kumparan B# %lat ukur ini dapat dirancang pada

4atas ukur 2rekuensi yang le4ar maupun sempit tergantung pada

parameter1parameter yang ada pada rangkaian#

B# Frekuensi Meter Digital

• Prinsip kerja

Sinyal yang akan diukur 2rekuensinya diu4ah menjadi 4arisan pulsa" satu

pulsa untuk setiap siklus sinyal# 5emudian jumlah pulsa yang terdapat

pada inter0al >aktu tertenu dihitung dengan counter elektronik# 5arena

pulsa ini dari siklus sinyal yang tidak diketahui" jumlah pulsa pada counter

merupakan 2rekuensi sinyal yang diukur# 5arena counter elektronik ini

sangat cepat" maka sinyal dari 2rekuensi tinggi dapat diketahui Blok

diagram rangkaian dasar meter 2rekuensi digital diperlihatkan pada

gam4ar $1aktu

naik dan turun yang sangat cepat" kemudian dide2erensier dan dipotong

&clipped*# 5eluaran dari Schmitt Trigger 4erupa 4arisan pulsa" satu

pulsa untuk setiap siklus sinyal# Pulsa keluaran Schmitt Trigger masuk

7

3am4ar $1< Rangkaian dasar 2rekuensi meter digital


12/32

ke ger4ang start1stop# Bila ger4ang ter4uka &start*" pulsa input melalui

ger4ang ini dan mulai dihitung oleh counter elektronik# Bila pintu

tertutup &stop*" pulsa input pada counter 4erhenti dan counter 4erhenti

menghitung# 7ounter memperagakan &display* jumlah pulsa yang telah

masuk melaluinya antara inter0al >aktu start dan stop# Bila inter0al

>aktu ini diketahui" kecepatan dan 2rekuensi pulsa sinyal input dapat

diketahui# Misalnya 2 adalah 2rekuensi dari sinyal input" ; jumlah pulsa

yang ditunjukkan counter dan t adalah inter0al >aktu antara start dan

stop dari ger4ang# Maka 2rekuensi dari sinyal yang tidakdiketahui dapat

dihitung dengan persamaan di 4a>ah ini#

7# Frekuensi Meter untuk Frekuensi Tinggi

Frekuensi rendah ataupun 2rekuensi tinggi dapat di ukur oleh alat ukur

yang dise4ut 2rekuensi meter# Dan untuk mengukur 2rekuensi tinggi"

dipakai 4e4erapa jenis 2rekuensi meter diantaranya

$# Frekuensi meter jenis a4sor4s

'# Frekuensi meter jenis heterodyne

+# Frekuensi meter jenis counter

9# Metode ka>at lecher

:# Frekuensi meter jenis koaksial

6# Frekuensi meter jenis >a0e guide#

Berikut adalah penjelasan dari 2rekuensi meter diatas

$# Frekuensi meter jenis a4sor4s

8


13/32

3am4ar $#= menunjukkan 2rekuensi meter jenis ini# Suatu kondensator

standart 0aria4el 7s dan induktansi standard Ls mem4entuk suatu

rangkaian resonansi yang dapat di4uat 4eresonansi pada 2rekuensi yang

di ukur 2 H dengan mengatur 7s#

,ika 2rekuensi meter ini ditempatkan didalam medan yang diradiasikan

oleh rangkaian yang diukur"maka induktansi akan menga4sor4si daya

dan keadaan resonansi diperlihatkan oleh de2leksi maksimum dari

mikroamperemeter dengan mengatur 7s#.nduktansi Ls dapat diu4ah

harganya sesuai dengan daerah pengukurannya dan untuk setiap harga"

hu4ungan antara 7s dan 2 H ditunjukkan oleh kur0a kali4rasi#Frekuensi

meter jenis a4sor4si mempunyai kesalahan pengukuran sampai

4e4erapa I dan 4iasanya mudah dipakai se4agai alat pengukur

2rekuensi# Rangkaian resonansi yang dipergunakan adalah suatu

rangkaian L7 4iasa 4ila 2rekuensi yang diukur di4a>ah +(( M!" tapi

jika yang diukur 2rekuensi yang le4ih tinggi maka diperlukan

rangkaian1rangkaian resonansi yang khusus#

'# Frekuensi meter jenis heterodyne

9

3am4ar $1= Frekuensi meter jenis penyerapan


14/32

Pada 2rekuensi meter ini" 2rekuensi yang diukur di4uat heterodyne

dengan output suatu ossilator 2rekuensi 0aria4el yang dapat dikali4rasi

dengan suatu ossilator kristal" dan hasil irama &resulting 4eat* di4uat

nol dengan mengatur 2rekuensi dari ossilator 2rekuensi 0aria4el untuk

mendapatkan 2rekuensi yang diukur dari skala ossilator# 5etelitian dari

2rekuensi meter jenis heterodyne le4ih 4aik dari pada 2rekuensi meter

jenis a4sorpsi# Pada 2rekuensi meter ini harus diketahui pada 2rekuensi

harmonis ke4erapa 2rekuensi yang diukur di4uat nol iramanya &ero

4eat*# ntuk hal ini dapat dipakai 2rekuensi meter jenis a4sorpsi untuk

mengetahui secara kira1kira 4esarnya 2rekuensi terse4ut#

+# Frekuensi meter jenis counter

Frekuensi ini menunjukan ketelitian $(1a0e" dan mudah pemakaiannya karena

2rekuensi dapat langsung di4aca dalam angka1angka numerik# Tetapi

meter ini tidak dapat dipakai untuk pengukuran signal kecil#

9# Metode ka>at lecher

Metode ini mempergunakan dua penghantar paralel yang dihu4ungkan

pada rangkaian output dari suatu ossilator gelom4ang ultra pendek

seperti terlihat pada gam4ar $1) Distri4usi tegangan pada penghantar1

penghantar paralel diperlihatkan pada gam4ar &4*# Misalkan 2rekuensi

yang diukur f H , maka panjang gelom4ang adalah

Dimana + H $(= m/s adalah kecepatan gelom4ang elektromagnit dalam

udara# ,adi dengan mendapatkan panjang gelom4ang dari distri4usi

10


15/32

tegangan pada penghantar1penghantar paralel" 2rekuensinya dapat

ditentukan#

11

3am4ar $1) Metode ka>at laser

(a) (b)


16/32

:# Frekuensi meter jenis koaksial

ntuk mengukur 2rekuensi dalam daerah !F dan di atasnya" dipakai

2rekuensi meter jenis koaksial# Prinsip pengukurannya sama dengan

dalam metoda ka>at Lecher dan karena digunakan gejala resonansi"

maka panjang dari 2rekuensi meter harus minimum J dari panjang

gelom4ang" yang sesuai dengan 2rekuensi terendah yang diukur# 8leh

karena itu 2rekuensi meter untuk 2rekuensi relati2 rendah menjadi

terlalu panjang sehingga tidak praktis# ntuk mengatasi hal ini" di4uat

suatu 2rekuensi meter jenis re1entrant sehingga panjang e2ekti2

4erkurang dengan mem4uat suatu 4agian kapasitip pada penghantar

tengah# Tetapi dengan adanya suatu 4agian kapasitip yang 4esar" K

adalah rendah sehingga selekti0itas 2rekuensi adalah jelek# ,enis

koaksial kurang 4aik karena harga K 4iasanya rendah karena adanya

penghantar tengah# 3am4ar $1$( menunjukkan 4entuk dari 2rekuensi

meter jenis koaksial dan jenis @re1entrant@#

6# Frekuensi meter jenis >a0e guide#

Aang dikehendaki adalah suatu 2rekuensi meter yang mempunyai

selekti0itas 2rekuensi yang 4aik# Resonator jenis >a0e guide silinder

dengan mode T-($ mempunyai harga Q yang tinggi dan dipakai se4agai

suatu 2rekuensi meter# Pada 2rekuensi meter ini" letak penghu4ung

diatur sedemikian sehingga mem4erikan de2leksi yang maksimum dari

12

3am4ar $1$( Frekuensi jenis koaksial 3am4ar $1$$ ,enis ?re1entrant@


17/32

meter pemantul dengan mengatur suatu micrometer# Frekuensi dapat

ditentukan dari suatu kur0a kali4rasi dari pem4acaan perpindahan jarak

micrometer# !arga Q yang tinggi dari resonator jenis ini dise4a4kan

karena medan listrik di dalam menjadi nol pada daerah sekitar dinding

4agian dalam dari silinder# Dapat di4uat suatu celah udara diantara plat

penghu4ung pendek yang dapat 4ergerak dan dinding 4agian dalam

dari silinder untuk menghindari ketidak1sta4ilan harga Q dise4a4kan

oleh kontak maupun 4ertam4ahnya rugi1rugi# 3am4ar $1$'

menunjukan 4entuk dari suatu 2rekuensi meter jenis >a0e guide

silinder yang menggunakan modeT-($#

$#'#+ Pemancar Tele0isi dan Radio

Pemancar menjadi 4agian yang sangat 0ital 4agi stasiun penyiaran

radio dan tele0isi agar tetap mengudara# Pemancara tele0isi di 4agi dua 4agian

utama" yaitu sistem suara dan sistem gam4ar yang kemudian diu4ah menjadi

gelom4ang elektromagnetik untuk dipancarkan melalui pemancar &transmitter*#

Dengan demikian" pemancar tele0isi terdiri dari dua jenis yaitu pemancar suara

dan pemancar gam4ar# Sinyal1sinyal atau 2rekuensi tele0isi yang dipancarkan

keudara terdiri dari 4e4erapa macam sinyal#

13

3am4ar $1$' Frekuensi meter jenis rongga


18/32

3elom4ang pem4a>a tele0isi hitam putih ada dua macam" yaitu

gelom4ang pem4a>a gam4ar dan gelom4ang pem4a>a suara# Tele0isi

4er>arna memiliki sinyal yang le4ih kompleks" karena sinyal1sinyal yang

di4a>a oleh gelom4ang pem4a>a terdiri dari sinyal gam4ar" sinyal suara dan

sinyal lain yang di4utuhkan#

3elom4ang pem4a>a suara menggunakan sistem FM dan gelom4ang

pem4a>a gam4ar menggunakan sistem %M dengan 2rekuensi diatas 9( M!

ing =)( M!" 4ergantung saluran yang telah ditentukan# Sinyal yang 4ergetar

pada 2rekuensi antara :9 sampai '$6 M!" dise4ut sinyal V!F atau 2rekuensi

sangat tinggi# Sinyal yang mempunyai 2rekuensi antara 9ilayah yang le4ih jauh" demikian seterusnya# Sedangkan untuk radio

pemancarannya 4isa meram4at" namun tetap saja dalam sistem

14


19/32

terresterial ini harus di4antu dengan pemancar lain ketika akan

mengirim gelom4ang elektromagnetik ke >ilayah yang le4ih jauh#

Dalam segi content siaran radio le4ih 4ersi2at lokal" dimana segmentasi

audien radio sangat 4eragam sehingga tidak menguntungkan untuk

siaran nasional kecuali radio Pu4lik# Ber4eda dengan tele0isi >alaupun

se4aiknya juga 4ersi2at lokal content "

'# Sistem satelit komunikasi &antariksa*

Sistem pemancaran dengan satelit komunikasi &antariksa*

adalah sistem penyiaran dengan mengunakan luas diatas 4umi yang

4ulat dengan pantulan dari satelit komunikasi yang diletakan di

antariksa pada geostationary or4it# Sistem ini mengandalkan teknologi

tinggi ini relati2 le4ih mahal dan 4e4as ham4atan terkecuali terjadi

gangguan pada stasiun 4umi atau satelit komunikasi di antariksa#

Dengan satelit komunikasi maka komunikasi telepon antar

negara dan kota di .ndonesia serta penyiaran tele0isi dan radio dapat

menjangkau luas >ilayah .ndonesia yang se4agian 4esar pulau1

pulaunya dikelilingi lautan luas#

Pemakaian kanal 2rekuensi radio dan tele0isi harus diatur

dengan tegas oleh Pemerintah se4agai pengatur jalur 2rekuensi agar

tidak terjadi ta4rakan atau penumpukan 2rekuensi yang mengaki4atkan

tidak mulusnya siaran radio ataupun tele0isi# Se4agai contoh jumlah

stasiun tele0isi di ,akarta 4anyak menye4a4kan jalur 2rekuensi menjadi

padat# 8leh se4a4 itu 4ila TVR. memiliki kanal +) !F maka stasiun

tele0isi lain yang 4eroperasi di sekitar ,akarta tidak 4oleh mengunakan

kanal += !F atau 9( !F" karena akan terjadi 4enturan# ;amun kanal

+= !F dan 9( !F dapat digunakan di daerah lain di .ndonesia yang

15


20/32

jauh dari ,akarta" karena tidak akan 4enturan tetapi didaerah terse4ut

seperti halnya contoh tadi" tidak 4oleh 4erdempetan kanalnya antara

stasiun penyiaran#

16


21/32

B%B ..#

P-MB%!%S%;

'#$ 7ara 5erja Radio FM

$# %ntena

Bertugas menerima pancaran radiasi gelom4ang elektromagnetik radio ruang

4e4as yang 4erasal dari pemancar radio# Pada antena selanjutnya energi RF diu4ah

menjadi sinyal listrik dan disalurkan menuju penerima melalui ka4el transmisi#

'# Penguat Tala RF

Sinyal listrik 2rekuensi tinggi yang dihasilkan oleh antena masih sangat kecil

dalam tara2 mikro0olt" sehingga harus diperkuat terle4ih dahulu agar mencapai

le0el hingga dapat diperkuat oleh tahap selanjutnya yaitu pencampur# Selain itu

sinyal dari antena masih mengandung 4er4agai macam 2rekuensi dengan spektrum

luas sehingga untuk mengoptimalkan penangkapan dan pemilihan 2rekuensi

17

3am4ar '1$ Blok Diagram 7ara 5erja Radio FM


22/32

gelom4ang yang akan diteruskan ke tahap penguat RF digunakan se4uah sistem

penguat tala RF#

+# Pencampuran &MiHer*

Tahap Pencampur 4er2ungsi untuk menghasilkan 2rekuensi antara atau selisih

antara 2rekuensi dari pemancar/pem4a>a dengan 2rekuensi osilator lokal#

Pencampur akan selalu mengu4ah setiap 2rekuensi gelom4ang dari pemancar

&yang di tala* menjadi 2rekuensi selisih .F &.ntermediate Frekuensi* 2.F yang

nilainya tetap# 7ara terse4ut akan meningkatkan selekti0itas penerima radio dan

merupakan ciri khas dari sistem radio superheterodyne# Besar nilai 2.F pada radio

%M komersial adalah 9:: k! mengikuti persamaan

9# 8scilator lokal

8silator lokal 4er2ungsi untuk mengkon0ersi 2rekuensi gelom4ang pem4a>a

menjadi 2rekuensi antara .F setelah melalui tahap pencampuran pada MiHer#

Varia4el 5apasitor untuk osilator lokal 4erupa dua celah E satu poros dengan

penguat tala RF sehingga selisih 2rekuensi penalaan dengan osilator lokal selalu

tetap se4esar 2rekuensi .F# Pada ke4anyakan penerima radio komersial" 2rekuensi

osilator lokal selalu le4ih tinggi se4esar 2rekuensi .F di4anding 2rekuensi

pem4a>a seperti persamaan di atas#

:# Peguat .F . dan penguat .F ..

Bagian ini menguatkan sinyal selisih 2.F dari tahap pencampur# Menggunakan

sistem penguat tertala .F pada 2rekuensi 9:: k! sekaligus mampu meredam

2rekuensi 4ayangan yang masih lolos dari tahap pencampur# Le4ar 4idang dari

18


23/32

penguat .F %M 4erkisar ) k! untuk menjamin selekti0itas penerimaan# Pada

4e4erapa sistem radio penerima %M" ada yang dilengkapi dengan 2ilter keramik

pada tahap a>al atau akhir penguat .F selain pemakaian trans2ormator tala .F#

6# Detektor

Ber4eda dengan radio penerima FM" pada %M digunakan detektor selu4ung

gelom4ang &-n0elope Detector* dengan rangkaian le4ih sederhana di4anding

detektor FM# Biasa digunakan deoda germanium untuk menjamin linearitas dan

sensiti2itas keluaran karena germanium memiliki tegangan 4ias ("+ V" le4ih kecil

4ila di4andingkan dengan 4ahan silikon yang 4erkisar ("< V#


24/32

)# Diskriminator

Diskriminator yang umum digunakan adalah detektor Reakti2 (Quadratur

Detector) atau yang le4ih dikenal dengan Diskriminator Fasa yang 4ergantung

juga pada hu4ungan 2rekuensi/sudut dari suatu rangkaian tala# 7ara 5erja detektor

radio FM jenis ini pada dasarnya merupakan rangkaian yang tegangan keluarannya

se4anding dengan 4eda antara 2rekuensi acuan dan 2rekuensi sinyal masuk#

5ele4ihan dari detektor ini adalah dalam hal rangkaian tala yang diperlukan yaitu

hanya satu saja#

$(# %utomatic FreNuecy 7ontrol

%F7 pada Radio Penerima FM adalah untuk mensta4ilkan penerimaan# 7ara kerja

%F7 pada radio FM adalah penerapan dari 2eed4ack negati2# ntuk ini diturunkan

se4uah sinyal yang 4esarnya se4anding dengan de0iasi rata1rata dari 2rekuensi

tengah yang diterima pada titik tengah Bandpass .F penerima# Sinyal ini

digunakan untuk mengu4ah reaktansi se4uah dioda tala (Varaktor) pada rangkaian

osilator untuk menggeser 2rekuensinya" sehingga cukup untuk mengim4angi

de0iasi dan mem4a>a sinyal terse4ut kem4ali ke tengah Bandpass .F#

$$# Pengeras Suara

Merupakan tahap akhir dari sistem 4lok diagram radio penerima %M# Pengeras

suara mengu4ah sinyal listrik audio menjadi getaran mekanik suara yang

menggetarkan media udara hingga sampai pada tara2 dapat didengar oleh telinga

manusia# Prinsipnya adalah sinyal listrik audio menggerakkan kumparan yang

4erada pada daerah medan magnet melalui 33L yang tim4ul saat arus listrik

melaluinya# Dia2ragma yang melekat pada kumparan pada akhirnya 4ergetar

mengikuti getaran kumparan#

20


25/32

'#' Pengukuran Frekuensi yang dipancarkan Radio/TV

'#'#$ Penggunaan Frekuensi 7ounter

• TOMBOL

$# Tombol ON/OFF ntuk Menyalakan/mematikan alat#

'# Tombol GATE TIME ntuk memilih >aktu tercapainya gelom4ang

&dalam satuan detik*# %da + pilihan yaitu

0,1 detik 3elom4ang akan tercapai dalam >aktu ("$ detik

1 detik 3elom4ang akan tercapai dalam >aktu $ detik

10 detik 3elom4ang akan tercapai dalam >aktu $( detik

Berapapun gate time yang kita pilih hasilnya sama saja" per4edaannya

terletak pada ketelitian &jumlah digit di 4elakang koma*# mumnya

digunakan ("$ atau $ detik# ntuk $( detik jarang digunakan karena

memaka >aktu terlalu lama#

+# Tombol SELETO! ntuk Memilih 7hannel/saluran 2rekuensi yang

akan digunakan# %da : pilihan yaitu

• "0 ntuk mengukur 2rekuensi yang 4esarnya diatas 30 Mhz

hingga 2,4 Ghz &L-D Mh O 3 akan menyala*

• "1 ntuk mengukur 2rekuensi yang 4esarnya Mhz hingga 30

Mhz &L-D M! saja yang menyala*

•

"# ntuk mengukur 2rekuensi yang 4esarnya 0 !z hingga """

#hz &L-D 5h saja yang menyala*

21


26/32

• "$ !anya 4er2ungsi s4g 7ounter yang akan menghitung jika

pro4e dipegang &L-D 8FF akan menyala*

• "% ntuk mengukur 2rekuensi crystal pasi2 yang dicolok ke

socket 7# &L-D 5h O S akan menyala*

9# Tombol F&NTION Seha4is memilih 3ate Time O 7hannel tekan

tom4ol ini untuk segera memulai pengukuran# Bila tidak ditekan"

pengukuran tetap akan tetap dilakukan namun menunggu selang

4e4erapa detik#

:# Tombol !EST !asil pengukuran pada layar dapat di4erhentikan

&Pause* dengan menekan tom4ol ini#

6# Tombol 'TAL ,ika ditekan" otomatis akan masuk "%" akan

mengukur 7rystal yg ditancap di soket 7#

• SOKET

$# Pasang 5a4el Pro4e di $oket % untuk mengukur 2rekuensi yang 4esarnya

$( 5h s/d +( Mh

'# Pasang 5a4el Pro4e di $oket & untuk mengukur 2rekuensi yang 4esarnya

di atas +( Mh s/d '"9 3h

+# Tancap 7rystal Pasi2 di $oket ' untuk mengukur langsung tanpa pro4e#

3unakan Selector 7!9

• LE( IN(IATO!

$# LE( G %kan menyala jika dipilih 7hannel (

'# LE( M)* + %kan menyala jika dipilih 7hannel $

+# LE( )* %kan menyala jika dipilih 7hannel'

9# LE( OF %kan menyala jika dipilih 7hannel+

:# LE( -S %kan menyala jika dipilih 7hannel9

22


27/32

• KALIBRASI FREKUENSI COUNTER

Di4agian 4elakang FreNuency 7ounter ini selain terdapat soket ka4el Po>er

untuk dihu4ungkan ke stop kontak PL; ''(V" terdapat pula lu4ang Sample

FreNuency 6 Mh# Berguna saat kita ingin mengetahui apakah FreNuency

7ounter ini masih 4er2ungsi akurat atau tidak# Berikut adalah langkah1

langkahnya

• ;yalakan F7" lalu Setting F7 Q 3%T- T.M- ("$ detik" S-L-7T8R

7!$" 5a4el Pro4e colok di Soket 4a>ah &%*

•

Tusuk Pro4e di soket 4agian 4elakang F7 ts4# Penjepit/ 3;D Pro4e tdk

perlu digunakan#

• Lihat hasil tampilan pada layar F7" jika menunjukkan 6#((( Mh"

menunjukkan 4ah>a F7 ini masih akurat#

'#'#' Pengukuran 5eluaran 8scilator dengan Frekuensi 7ounter

23

http://i.trkjmp.com/click?v=SUQ6MjU1NTU6NjY4OmxpaGF0OjI1ZWRkOWIwNjk4MjRlZDc2YWNlMzkwNTMyNDU0NzFjOnotMTQ5OC0xNzU5MjI6YW1hem9uZWZsYXNoZXIuYmxvZ3Nwb3QuY29tOjA6MAhttp://i.trkjmp.com/click?v=SUQ6MjU1NTU6NjY4OmxpaGF0OjI1ZWRkOWIwNjk4MjRlZDc2YWNlMzkwNTMyNDU0NzFjOnotMTQ5OC0xNzU5MjI6YW1hem9uZWZsYXNoZXIuYmxvZ3Nwb3QuY29tOjA6MA


28/32

Berikut ini adalah langkah1langkah penggunaan 2rekuensi counter

24

3am4ar '1' Tampilan 2rekuensi counter saat pengukuran


29/32

• !u4ungkan ka4el po>er 2rekuensi meter ke stop kontak#

• Selanjutnya tekan tom4ol po>er

• Pada 4agian gate time tekan tom4ol $s#

• Pada 4agian 2unction pilih $(( M!#

• Lalu gunakan pro4e $( !1$((! dengan tegangan maHimal ':( V#

• Lalu hu4ungkan ujung pro4e dengan oscillator#

• Lihat Frekuensi yang terukur pada layar#

25


30/32

26

3am4ar '1+ Pengukuran 8scillator


31/32

B%B ...#

5-S.MPL%; D%; S%R%;

5esimpulan

ntuk mengetahui 2rekuensi yang dipancarkan stasiun pemancar radio" digunakan 2rekuensi

meter yang dapat mengukur 2rekuensi gelom4ang radio &V!F dan !F* yaitu 2rekuensi

counter# Selain penggunaannya yang mudah 2rekuensi counter digunakan untuk mengukur

gelom4ang radio karena dapat mengukur 2rekuensi hingga 3!# Pengukuran dilakukan pada

4agian oscillator local radio penerima" karena 2rekuensi yang diukur 4ukan lagi 2rekuensi

gelom4ang pem4a>a" melainkan gelom4ang antara#

27


32/32

Da2tar Pustaka

Sapiie Prof. Dr. Soedjana, Nishino Dr. Osamu, 1974. Pengukuran dan Alat-

alat UkurListrik, Bandung: PT Pertja.

auyanti, *ri,+200+ %lat kur dan Teknik Pengukuran ,ilid '" ,akarta# Direktoran

Pem4inaan Sekolah Menengah 5ejuruan#

-to.o, /ra.udi,+200+ Teknik Telekomunikasi ,ilid '" ,akarta# Direktoran Pem4inaan

Sekolah Menengah 5ejuruan#

achrudin, Dr$ %ndi,Dasar1Dasar Penyiaran#

htt1id+iki1edia+orgikirekuen$i

frekuensi meter untuk mengukur frekuensi yang dipancarkan stasiun radio/tv

Documents