managemen nyeri

7
PANDUAN MANAGEMEN NERI BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Seorang pasien yang sedang mengalami nyeri umumnya berharap kepada perawat agar rasa nyeri yang sedang dialaminya dapat segera menghilang atau berkurang. Mereka membutuhkan keadaan terbebas dari nyeri- pain relief. Tetapi bagi perawat memenuhi permintaan tersebut baanbukanlah pekerjaan yang mudahsetiap orang memiliki persepsi yang sangat berbeda dengan orang lain terhadap nyeri yang mungkin sedang dialami. Perbedaan inilah yang mendoroong perawat untuk meningkatkan kemampuan dalam menyediakan peningkatan rasa nyaman bagi klien dan mengatasi rasa nyeri. Hal yang sangat mendasar bagi perawat adalah kepercayaan perawat bahwa rasa nyeri yang dialami yang dialami oleh kliennya adalah sungguh nyata terjadi , kesediaan perawat untuk terlibat dalam menghadapi pengalaman nyeri yang dialami dan klin dan kompetensi untuk terus mengembangkan upaya-upaya mengatasi nyeri atau pain management. B. Tujuan Mengetahui skala nyeri pasien dan menentukan manageman apa yang tepat untuk mengurangi atau menghilangkan nyerinya 1

Upload: agnes-pandiangan

Post on 11-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Managemen Nyeri

PANDUAN

MANAGEMEN NERI

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Seorang pasien yang sedang mengalami nyeri umumnya berharap kepada perawat agar

rasa nyeri yang sedang dialaminya dapat segera menghilang atau berkurang. Mereka

membutuhkan keadaan terbebas dari nyeri- pain relief. Tetapi bagi perawat memenuhi

permintaan tersebut baanbukanlah pekerjaan yang mudahsetiap orang memiliki persepsi yang

sangat berbeda dengan orang lain terhadap nyeri yang mungkin sedang dialami. Perbedaan inilah

yang mendoroong perawat untuk meningkatkan kemampuan dalam menyediakan peningkatan

rasa nyaman bagi klien dan mengatasi rasa nyeri. Hal yang sangat mendasar bagi perawat adalah

kepercayaan perawat bahwa rasa nyeri yang dialami yang dialami oleh kliennya adalah sungguh

nyata terjadi , kesediaan perawat untuk terlibat dalam menghadapi pengalaman nyeri yang

dialami dan klin dan kompetensi untuk terus mengembangkan upaya-upaya mengatasi nyeri atau

pain management.

B. Tujuan

Mengetahui skala nyeri pasien dan menentukan manageman apa yang tepat untuk mengurangi

atau menghilangkan nyerinya

C. Manfaat

Memenuhi kebutuhan dasar pasien yaitu memberikan rasa nyaman dengan mengurani atau

menghilangkan rasa nyeri yang dialaminya.

1

Page 2: Managemen Nyeri

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Defenisi

Managemen nyeri atau Pain management adalah salah satu bagian dari disiplin ilmu medis

yang berkaitan dengan upaya- upaya menghilangkan nyeri atau pain relif. Managemen nyeri ini

mengunakan pendekatan multidisiplin yang didalamnya termasuk pendekatan farmakologikal

(termasuk pain modifiers), non farmakologial dan psikologikal.

Managemen nyeri non farmakologikal merupakan upaya-upaya mengatasi atau

menghilangkan nyeri dengan menggunakan pendekatan non farmakologi. Upaya- upaya tersebut

antara lain distraksi, massage dan lain sebagainya.

B. Etiologi nyeri

Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu penyebab yang berhubungan

dengan fisik dan berhubungan dengan psikis. Secara fisik misalnya adalah trauma (mekanik,

thermal, kimiawi, dan lain- lain) :

1. Trauma mekanik menimbulkan nyeri karena ujung –ujung saraf bebas mengalami

kerusakan akibat benturan, gesekan ataupun luka

2. Trauma thermal menimbulkan nyeri akibat ujung saraf reseptor mendapat rangsangan

akibat panas atau dingin

3. Trauma kimiawi terjadi karena tersentuh zat asam atau basa yang kuat

4. Trauma electric dapat menimbulkan nyeri karena pengaruh aliran listrik yang kuat

mengenai reseptor rasa nyeri.

5. Neoplasma menyebabkan nyeri karena terjadi tekanan atau kerusakan jaringan yang

mengandung reseptor nyeri dan juga karena tarikanb, jepitan atau metastase.

Nyeri pada peradangan terjadi karena kerusakan ujung- ujung saraf reseptor akibat adanya

peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Sehinggadapat disimpulkan bahwa nyeri yang

disebabkan oleh factor fisik berkaitan dengan terganggunya serabut saraf reseptor nueri.

2

Page 3: Managemen Nyeri

Nyeri yang disebabkan oleh psikologis merupakan nyeri yang dirasakanb bukan karena

penyebab organic, melainkan akibat trauma psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik, nyrei

karena factor ini disebut juga psychogenic pain.

Non pharmacological pain management

1. Distraksi

Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian klien pada

hal-hal lain sehingga klien dapat lupa terhadap nyeri yang dialami.

Tipe distraksi:

1. Distraksi visual

Membaca /menonton TV

Menonton pertandiangan

Imajinasi terbimbing

2. Distraksi Auditori

Humor

Mendengarkan music

3. Distraksi Taktil

Bernafas berlahan dan berirama

Masasse

Memegang mainan

4. Distraksi intlektual

Teka –teki silang

Permainan kartu

Hobi (menulis cerita)

2. Relaksasi

Pengertian

Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri

kronis.

Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan

sehingga mencegah menghebatnya stimulus nyeri.

3

Page 4: Managemen Nyeri

Tiga hal utama yang dibutuhkan dalam teknik relaksasi:

Posisi klien yang tepat

Fikiran istirahat

Lingkungan yang tenang

Prosedur pelaksanaan

1. Atiur posisi klien agar rileks, osisi dapat duduk atau berbaring

2. Instruksiksn klien untuk menghirup nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara yang

bersih

3. Instruksikan klien secara perlahan untuk menghembuskan udara dan membiarkanya

keluar dari setiapa anggota bagian tubuh.

Bersamaan dengan ini minta klien unuk memusatkan perhatian “betapa nikmat rasanya”

4. Instruksikan klien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1- 2 menit)

5. Instruksikan klien untuk nafas dalam, kemudian menghembuskan perlahan-lahan dan

merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki menuju ke paru kemudian udara

dibuang keluar. Minta klien memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang di

keluarkan dan merasakan kehangatanya

6. Instruksikan klien untuk mengulangi prosedur no 5 dengan memusatkan perhatian pada

kaki, tangan, punggung, perut dan bagian tubuh yang lain

7. Setelah klien merasa rileks, minta klien secara perlahan menambah irama pernafasan.

Gunakan pernafasan dada atau abdomen jika nyeri bertambah gunakan pernafasan

dangkal dengan frekwensi yang lebih cepat

Relaksasi progresif

Pengertian

Teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunana atau sugesti

Pelaksanaan prosedur

1. Beritahu klien bagaimana cara kerja relaksasi progesif

a. Jelaskan tujuan dan prosedur

b. Demonstrasikan metode menegangkan dan relaksasi otot

4

Page 5: Managemen Nyeri

2. Cuci tangan

3. Berikan privasi klien

4. Bantu klien ke posisi yang nyaman ( pastikan bagian tubuh disanggah dan sendi agak

fleksi tanpa ada tegangan atau tarikan otot

5. Anjurkan klien untuk mengistirahatkan fikiran (meminta klien untuk memeandang

sekeliling ruangan secara perlahan)

6. Minta klien untuk menegangkan dan merileksasi setiap klompok otot

Lakukan pada setiap klompok otot, dimulai dari sisi yang dominan :

a. Tangan dan lengan bawah

b. Lengan atas

c. Dahi

d. Wajah

e. Leher

f. Dada, bahu dan punggung

g. Paha

h. Otot betis

i. Kaki

5