managemen data
TRANSCRIPT
MANAGEMEN DATA
Hubungan Data
Dalam dunia bisnis saat ini, data sudah berlimpah-limpah dan tersedia dalam berbagai bentuk
yang berbeda. Atas alasan tersebut data harus di shortetid, di organize, dan diatur dalam
sebuah cara yang mengijinkan pemakai untuk mengkombinasikan data untuk maksud
tertentu.
Data tentang entitas
Sebuah entitas merupakan obyek, orang atau kejadian tentang sekitar yang mana perusahaan
ingin mengumpulkan dan memelihara data. Karakteristik dari entitas itu sendiri disebut
dengan atribut. Sebuah entitas diijinkan memiliki banyak atribut, akan tetapi perusahaan
hanya tertarik pada atribut yang menyediakan informasi untuk perusahaan. Setiap atrubut
yang disimpan dalam sebuah sistem adalah sebuah elemen data.
Data Models
Data timbul dari transaksi dan sumber lain yang disimpan dan dipelihara pada beberapa
tempat penyimpanan, dasar penyimpanan data termasuk identifikasi data, hari, kuantitas,
jumlah dalam dollars, penjelasan dan kemajuan. Sebuah tempat penyimpanan boleh
mengambil satu dari beberapa bentuk. Secara tradisional, tempat penyimpanan memiliki
primarily yang dielementasikan dalam file. Banyak perusahaan mengakui data sebagai
sumber nilai dan memilih menyimpan data dalam sebuah database. Model data digunakan
untuk mengorganisasikan data tentang entitas, membangun “batu bata” dari model data
adalah elemen data.
Ikhtisar dari organisasi data ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut:
1
HIRARKI DATA DALAM FILE-ORIENTED SYSTEM
Data Elemen. Segala sesuatu yang direkam atribut dari sebuah entitas disebut dengan sebuah
elemen data.
Field Length. Merupakan jumlah yang berdekatan yang diminta ke penyimpanan elemen
data.
Data Type. Tipe dari sebuah elemen data mengacu pada kelas data stored particular field.
Data Value. Suatu data value merupakan sebuah data yang nyata yang tersimpan dalam field.
Record. Merupakan satu rangkaian elemen data terkait dari suatu kesatuan.
File. Merupakan suatu kolection elemen data yang telah terorganisasi dalam suatu record.
FILE-ORIENTED SYSTEM
Dalam file-oriented sistem, mempunyai batasan jumlah pengguna yang dilibatkan dalam
proses penangkapan data dan memanfaatkan output untuk keperluan yang terspesialisasi.
2
File Orientation Data-base orientation
DATA MODEL
Data Base
Record
Data Set(Data Segments or
Tables)
Data Element
File
Record
Data Element
Banyak file yang exist untuk tujuan menyimpan data. Berikut adalah empat tipe umum dari
data file:
1. Master file
2. Transaction file
3. History file
4. Reference files
HIRARKI DATABASE SISTEM
Hirarki data dalam sistem database mulai dengan elemen data. Kumpulan dari elemen
data terkait dari suatu entitas terorganisir dalam pencatatan seperti struktur, dan kumpulan
dari arsip terkait disebut set data, segmen data, atau table.
Set Data. Suatu set data (atau segmen data) adalah suatu kumpulan arsip yang terkait,
kebanyakan seperti suatu file. Bagaimanapun, set data sewajarnya dihubungkan dengan data
lain di dalam suatu database, dan hubungan antara data sungguh baik digambarkan. Tidak
sama dengan file, data yang di-set ada selaras dengan data lain yang berhubungan, data set
dihubungkan dalam beberapa cara.
Database. Suatu database adalah keseluruhan struktur data yang meliputi kedua-
duanya data set dan hubungan antaranya. Dengan begitu penyimpanan data adalah suatu
tempat penyimpanan yang bersama oleh banyak kelompok pemakai, departemen, dan fungsi.
Ketika data base adalah tempat umum untuk menyimpan data yang melayani banyak aplikasi,
penyusunan data harus independen terhadap semua aplikasi yang menggunakan data tersebut.
DATABASE SISTEM
Dalam sistem database, data diperlakukan sebagai suatu sumber daya pusat bersama
bagi semua para pemakai dan aplikasi mereka. Suatu sistem database mengenali data sebagai
sumber daya untuk diatur untuk penggunaan dan manfaat berbagai aplikasi. Oleh karena itu,
pendekatan ini adalah sering disebut suatu pendekatan berorientasi database.
Suatu Sistem Manajemen Database (DBMS) adalah suatu jenis khusus perangkat
lunak yang menghadiahi pandangan yang logis sumber daya data ke para pemakai dan
program aplikasi, ketika melindungi data dari penggunaan yang tidak syah atau tidak pantas
atau akses. Seperti perangkat lunak sistem operasi, DBMS adalah suatu perangkat lunak
Data dan database diatur terpusat dengan seseorang mengenal sebagai database
administrator (DBA). DBA mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk sumber daya data
3
dan untuk memelihara DBMS. Di antara fungsi yang dilakukan oleh DBA adalah definisi
kebutuhan data, penetapan struktur data, dan penyelenggaraan data base seperti elemen data
distandardisasi.
Kebanyakan perusahaan mengembangkan sistim informasi berbasis-komputer baru di
lingkungan bisnis memilih untuk menggunakan suatu data base untuk menyimpan data
perusahaan.
Sebagai ilustrasi dari pendekatan data base, dengan aplikasi penjualan dan pembelian
dihubungkan oleh suatu data base terintegrasi, dapat diperhatikan gambar dibawah ini:
Simbol
Data store Computer-performed
On line Processing (prosedure)
Software or data Dokumen or report
stored on a disk
4
Data Base (Data for all application)
Data base management
system software
Sale input data
Purchase input dataSale
application programs
Purchases application programs
Saleinput
Purchases input
Sale outputs
Purchases output
Manual input of data into
an online device
DOKUMENTASI DATA PADA DATABASE SYSTEM
Hubungan elemen data dikelompokkan secara bersama-sama dalam sebuah database
menjadi satu kesatuan. Kita akan mengingat bahwa sebuah entitas adalah semua kejadian
pengalaman perusahaan, sumber yang bermanfaat, dan agen yang sukses.
Kamus Data
Kamus data terpusat pada elemen data yang diperlukan, sama halnya dengan suatu kamus
yang dapat digunakan sebagai suatu acuan ke informasi tentang suatu kata yang spesifik,
sebuah kamus data merupakan acuan atau tempat penyimpanan data yang berisikan fakta
tentang elemen data yang terdapat dalam sebuah database.
Entity-Relationship Diagram
Suatu entity-relationship diagram menghasilkan model data yang konseptual yang dengan
nyata melukiskan kestauan dan hubungan antar mereka.
MANFAAT DAN RESIKO SISTEM DATABASE
Salah satu keuntungan terbesar pendekatan database adalah kemampuan untuk
menyediakan informasi yang diperlukan beberapa manajer, walaupun sebagian besar
informasi yang diperlukan mungkin terpisah pada database. Suatu database dirancang
dengan baik dengan lingkup cukup yang diharapkan dapat mengakomodasi dan mendukung
informasi yang diperlukan tepat waktu. Secara keseluruhan, suatu sistem database dibuat
untuk meningkatkan nilai output informasi.
Dengan kemajuan teknologi yang signifikan, pendekatan database tepat mendekati
biaya-biaya atau denda tertentu. Walaupun jumlah resiko terbatas, namun besarnya tiap
resiko adalah signifikan.
1. Kelesuan. Suatu resiko utama berhubungan dengan pendekatan database adalah awal
kelesuan. Sebab secara garis besar berbeda dengan pendekatan yang berorientasi file,
pendekatan database biasanya menciptakan kesulitan dan ketahanan. Manajer fungsional
memperlihatkan bentuk data yang berkenaan dengan "fungsi mereka" dan lapisan
pelindung yang memberi data itu bagi suatu kelompok data pusat. Ketahanan mungkin
5
besar untuk menghalangi proyek pemindahan perusahaan pada suatu sistem database
yang sesuai untuk tetap menggunakan sistem file-based yang lama. Dengan penggunaan
database tersebar luas, resiko ini bisa dikurangi dari waktu ke waktu.
2. Sifat peka. Suatu database umum yang terintegrasi sangat peka. Suatu gangguan pada
perangkat keras atau perangkat lunak mempunyai suatu efek jauh lebih besar dibanding
pada suatu sistem yang membatasi aplikasi dan file. Jika sistem dan database-nya tak bisa
dioperasikan untuk alasan apapun, aplikasi akan berhenti berfungsi. Juga, data yang luas
dapat hilang melalui kesalahan dalam programming, kecerobohan, atau tindakan para
pemakai curang, atau tindakan bersifat merusak dari pihak yang tidak diharapkan.
3. Rumit. Resiko yang ketiga yang timbul dari perangkat keras dan lunak yang relatif rumit
diperlukan oleh pendekatan database. Kebutuhan perangkat keras pada umumnya
meliputi suatu pengolah dengan sejumlah penting memori, sejumlah ruang penyimpanan
yang besar, dan terminal untuk mengakses data. Perangkat lunak diperlukan meliputi
DBMS sebagai tambahan terhadap program aplikasi untuk melaksanakan langkah-
langkah proses.
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA DAN BASIS DATA DALAM PRAKTEK
Sistem manajemen basis data (DBMS) merupakan program computer yang
memungkinkan seorang pemakai untuk menciptakan dan memperbaharui file, untuk memilih
dan memanggil kembali data, dan untuk menghasilkan berbagai keluaran dan laporan.
Sistem Basis Data yang Tidak Bisa Diprogram
Sistem basis data tidak memerlukan suatu pernyataan pemrograman, dengan sistem
demikian, para perancang dan pemrogram dapat menciptakan secara keseluruhan manajemen
basis data sistem akuntansi dan aplikasi lainnya. Salah satu contoh dari sistem basis data yang
tidak bisa deprogram adalah Microsoft access.
DATA BASE MODELING AND APPLICATIONS
KARAKTERISTIK PENDEKATAN DATA-BASE
Karekteristik pendekatan database yang membuat database tersebut merupakan
pilihan yang paling menarik untuk me-manage data perusahaan, antara lain independensi
data, konsistensi data, hanya satu kali untuk memasukkan dan menyimpan data, integritas
data, kepemilikan data bersama, dan manajemen data yang terpusat.
6
Data independence, yang merupakan fitur kritis dari pendekatan database, merupakan
pemisahan data dari berbagai aplikasi yang akan mengakses dan memproses data tersebut.
Independensi data dicapai dengan menempatkan software database management system
(DBMS) antara database dan pengguna data. Dalam memisahkan data dari program
aplikasinya, DBMS juga memisahkan tampilan logikal data dari kompleksitas tampilan
pisik. Logical view data adalah pandangan pengguna data atas data yang tersimpan dalam
database dan hubungannya dengan elemen data. Sedangkan physical view, yang juga
disebut internal view, menyangkut penyusunan data aktual dalam media penyimpanan
pisik. Hanya DBMS yang membutuhkan pengetahuan dari kedua tampilan tersebut.
Data consistency. Setiap elemen data yang ada dalam database memiliki definisi standar
sehingga konsisten terhadap seluruh aplikasi yang menggunakan elemen data tersebut.
One-time data entry and storage. Dalam manajemen data dengan pendekatan database,
data diinput ke dalam database hanya sekali, disimpan pada lokasi yang tepat, dan
tersedia bagi berbagai aplikasi dan pengguna.
Data integration, dimana berbagai data yang berbeda dapat digabungkan dalam satu
tempat penyimpanan.
Shared data ownership. Semua data dalam database merupakan milik bersama bagi
pengguna data. Jadi pengguna dari departemen akuntansi memiliki akses yang sama
dengan pengguna dari departemen pemasaran dan produksi terhadap data yang sama yang
ada dalam database.
Centralized data management. DBMS dapat setiap saat mengelola dan mengontrol akses
terhadap semua data di dalam sistem.
Simplification of data management and access. Dalam sistem file-oriented, aplikasi untuk
mengakses dan melaksanakan berbagai fungsi dikembangkan secara terpisah dengan
menggunakan kemampuan programmer, namun dengan DBMS hal ini merupakan fitur
standar.
PENGEMBANGAN DATA BASE
Tahap Pengembangan Database
Pengembangan database yang terintegrasi merupakan proyek yang komplek. Seperti
proyek pengembangan yang rumit lainnya, pengembangan ini harus dibagi menjadi beberapa
tahap. Enam tahap pengembangan sistem adalah perencanaan, analisis, desain rinci,
implementasi, percobaan, dan pemeliharaan.
7
a. Planning (Perencanaan) merupakan tahap pertama dalam pengembangan database,
adalah menggambarkan lingkup proyek dan memastikan kelayakan dari database.
b. Analysis. Tahap pertama dalam analisis, dengan menggunakan rencana organisasi sebagai
dasar, analis dapat mempersiapkan diagram berlevel tinggi untuk keseluruhan susunan
aktivitas perusahaan. Dalam tahap ini juga dinilai pengguna dan data yang dibutuhkan.
Dalam mengembangkan sistem database, dibutuhkan berbagai teknik pemodelan data.
Teknik yang paling banyak digunakan adalah adalah entity-relationship (E-R) diagram.
c. Detailed design. Dalam tahap ini, desain berlevel tinggi yang telah dikembangkan dalam
tahap analisis diselesaikan dengan lebih rinci. Spesifikasi teknis didokumentasikan untuk
sistem, termasuk tampilan laporan, arus data, dan tampilan layar. Jika data dipindahkan
dari sistem terdahulu ke sistem baru, maka dibuat pemetaan atas data elemen.
d. Implementation. Setelah aspek pisik dari data base telah ditetapkan, database kemudian
diimplementasikan. Proses ini termasuk pemindahan data dari sumber data lainnya,
mengembangkan struktur data pendukung seperti tabel, dan membuat pemeliharaan rutin.
e. Testing. Sebelum database dipakai untuk prses produksi, maka terlebih dahulu dilakukan
pengujian secara luas. Walaupun sejumlah pengujian terjadi selama implementasi, hal ini
biasanya merupakan pengujian terhadap komponen individu dari database (disebut
pengujian unit) bukannya database secara keseluruhan (disebut pengujian sistem).
Maintenance. Sekali sistem telah dipakai atau diterapkan oleh perusahaan, maka selanjutnya
akan masuk ke tahap pemeliharaan. Dalam tahap ini, modifikasi terhadap database mungkin
diperlukan untuk menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan bisnis perusahaan atau untuk
meningkatkan kinerja sistem atau menyediakan fitur baru.
8