malu ku news

1
MALUKUnews, Namlea: Penggunaan bahan mercury yang mengandung unsur sianida oleh penambang emas konvensional gunung botak mengancam potensi ikan perairan Maluku gagal ekspor. Unsur sianida dari limbah mercury lewat air sungai ke hilir akan mencemari perairan laut Maluku. Selain merusak ekositem laut, penggunaan bahan berbahaya itu juga berpengaruh terhadap kualitas ikan diperairan Maluku karena ikut tercemar. Hal ini disampaikan gubernur Maluku, Ir. Said Assaggaf dihadapan para tokoh adat dan masyarakat saat berkunjung ke lokasi tambang emas gunung botak Desa Wamsait, Kabupaten Buru, Jumat(21/11), kemarin. " Tentu hal ini akan mengancam kelangsungan ekspor ikan di Maluku, maka perlu penataan sehingga aktifitas penambangan liar perlu dihentikan, " pinta Assaggaf. Pemerintah daerah segera mengambil sikap untuk menutup aktifitas warga melakukan penambangan emas secara liar dengan menggunakan bahan mercury. Karena ulah para penambang ini mengkhawatirkan nilai ekspor potensi perikanan Maluku terancam gagal. " Cukup disayangkan potensi sumberdaya perairan kita sangat berlimpah, tetapi tidak bisa di ekspor lantaran terendus mengandung unsur sianida, " ujar gubernur. Merespon persoalan tersebut gubernur segera mengambil langkah cepat untuk melakukan penataan ulang, harus ada aturan yang jelas dengan mempertimbangkan pengelolaan tambang yang ramah lingkungan.

Upload: angga-mukadar

Post on 08-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dfbghjkl

TRANSCRIPT

Page 1: Malu Ku News

MALUKUnews, Namlea: Penggunaan bahan mercury yang mengandung unsur sianida oleh penambang emas konvensional gunung botak mengancam potensi ikan perairan Maluku gagal ekspor.

Unsur sianida dari limbah mercury lewat air sungai ke hilir akan mencemari perairan laut Maluku. Selain merusak ekositem laut, penggunaan bahan berbahaya itu juga berpengaruh terhadap kualitas ikan diperairan Maluku karena ikut tercemar. Hal ini disampaikan gubernur Maluku, Ir. Said Assaggaf dihadapan para tokoh adat dan masyarakat saat berkunjung ke lokasi tambang emas gunung botak Desa Wamsait, Kabupaten Buru, Jumat(21/11), kemarin.

" Tentu hal ini akan mengancam kelangsungan ekspor ikan di Maluku, maka perlu penataan sehingga aktifitas penambangan liar perlu dihentikan, " pinta Assaggaf.

Pemerintah daerah segera mengambil sikap untuk menutup aktifitas warga melakukan penambangan emas secara liar dengan menggunakan bahan mercury. Karena ulah para penambang ini mengkhawatirkan nilai ekspor potensi perikanan Maluku terancam gagal.

" Cukup disayangkan potensi sumberdaya perairan kita sangat berlimpah, tetapi tidak bisa di ekspor lantaran terendus mengandung unsur sianida, " ujar gubernur.

Merespon persoalan tersebut gubernur segera mengambil langkah cepat untuk melakukan penataan ulang, harus ada aturan yang jelas dengan mempertimbangkan pengelolaan tambang yang ramah lingkungan.