makna hidup doa sebagai sumber spirit ...skripsi makna hidup doa sebagai sumber spirit pelayanan...

161
i MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Retno Wulandari NIM: 141124016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

i

MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI

SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS

DI ZAMAN SEKARANG

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Retno Wulandari

NIM: 141124016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

SKRIPSI

MAKNA HIDUP DOA SEBAGAISUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS

DI ZAMAN SEKARANG

Oleh:

o1­'j);U

.i)~

Retno Wula'n'daIj

NIM: 141124016

Telah disetujui oleh

Dosen Pembimbing

\.

-1J~Drs. FX. Heryatno Wono Wulung SJ, M.Ed. Tanggall0 Januari 2019

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

SKRIPSI

MAKNA HIDUP DOA SEBAGAISUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS

DIZAMANSEKARANG

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Retno Wulandari

NIM: l4l1Q4016

Nama

Ketua

Sekretaris

Anggota

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji..pada tanggal10 Januari 2019

dan dinyatakao memenuhi syarat

SUSUNAN PbNITIA PENGUJI

Dr. B. Agus Rukiyanto SJ

Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd

I. Drs. FX Heryatno Wono WUlung, SJ;M.Ed.

2. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd.- -~

3. FX. Dapiyanta, SFK., M:Pd.

Tat;ndaTan,gan

••. •. •..5. •.•..•~;%r '

"-L~f"n.0.•··

. .......-•.~•.P-{t·~~ ... 1

~~~iianes Harsoyo,

Yogyakarta, 10 Januari 2019

Fakultas Keguruan dan I1mu Pendidikan

~niversitas Sanata Dharma.r--:=~~~

..,?:L·~Y~, . <~ ~ an,I.' Po ,..J ~

i/ /?. ~, ;\i, ttl '~~.:il h'~ lil; fi 1'0 :..':..:~\ 1!'" JJ

~\rK:~,,"·~'

III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk seluruh umat Paroki St. Yusuf Ambarawa,

untuk Universitas Sanata Dharma, untuk orang tua, kakak-kakakku dan keluarga

besarku serta tak lupa sahabat-sahabatku yang sudah sangat membantu

memberikan dukungan, semangat serta pertolongan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

v

MOTTO

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan

memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah pada-

Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat

ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

(Mat 11: 28-30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

PERNYATAAN KEASLIAt"l KARYA

Saya rnenyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

rnernuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalarn

kutipan dan daftar pustaka sebagairnana layakuya karya ilrniah.

Yogyakarta, 10 Januari 2019

Penulis

c#:Retno Wulandari

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

Nama : Retno Wulandari

NIM : 141124016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan penulis memberikan wewenang kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul:

MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA

KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG beserta perangkat yang diperlukan.

Dengan demikian penulis memberikan hak kepada Perpllstakaan Universitas

Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribllsikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di media internet atau media lain llntuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberikan royalti kepada penulis,

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 10 Januari 2019

Yang menyatakan,

c#Retno Wlilandari

Vll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER

SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG”. Judul

skripsi ini dipilih berdasarkan keprihatinan atas menurunnya spirit pelayanan para

katekis yang diakibatkan oleh tantangan-tantangan pelayanan khususnya arus

besar perubahan zaman yang terjadi pada masa sekarang. Dalam kenyataan di

lapangan, diketahui bahwa tantangan pelayanan yang ada dapat melemahkan spirit

pelayanan para katekis. Hal ini harus segera ditanggapi dan disikapi dengan bijak.

Berdasarkan dengan kenyataan tersebut, maka skripsi ini dimaksudkan untuk

memberikan inspirasi kepada para katekis supaya tetap memiliki spirit dalam

melayani umat di zaman sekarang.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah spirit pelayanan seperti apa yang

dapat digali dari makna hidup doa untuk membantu para katekis dalam melayani

umat di zaman sekarang. Persoalan tersebut diolah dengan menggunakan studi

pustaka terhadap esensi doa untuk memperoleh inspirasi spirit pelayanan katekis

dari makna hidup doa. Inspirasi-inspirasi spirit pelayanan katekis yang dipaparkan

sekiranya dapat memberikan manfaat bagi para katekis untuk meningkatkan spirit

pelayanan mereka.

Makna hidup doa memberikan inspirasi spirit bagi pelayanan katekis.

Kemudian muncul sikap-sikap baru yang positif dalam diri katekis. Dengan

makna hidup doa yang dihayati, tumbuhlah suatu relasi yang mendalam dengan

Allah. Muncul pula kesadaran bahwa doa perlu dilakukan terus menerus karena

dapat menguatkan iman dan meneguhkan hati dari segala persoalan. Makna hidup

doa yang dihayati memunculkan kemauan untuk mengasihi dan menggerakkan

seseorang untuk mengatasi egosentrisme. Makna hidup doa yang dihayati

sungguh-sungguh membuat orang memiliki iman yang cerdas, tangguh dan

misioner. Doa juga membuat seseorang menjadi pribadi yang penuh harapan

karena selalu menginginkan keselamatan seluruh umat manusia terwujud. Hati

yang terus mengarah pada Allah melahirkan pribadi yang penuh kasih kepada

Allah dan kepada sesama. Doa dapat membuat katekis semakin mencintai Yesus

Kristus dan berusaha untuk meneladani-Nya. Makna hidup doa yang dihayati

membuat para katekis memiliki keutuhan dan keaslian hidup karena dapat

mengalami sendiri kasih Allah di dalam hidupnya, sehingga apa yang

diwartakannya merupakan sebuah kesaksian iman.

Tugas dan peran katekis sangat penting bagi Gereja. Katekis membantu

umat untuk memperkembangkan imannya. Maka, pembinaan dan pendampingan

terhadap para katekis dan juga calon katekis perlu untuk terus dilakukan. Oleh

karena itu penulis juga menawarkan suatu kegiatan rekoleksi sebagai salah satu

upaya untuk membantu para katekis meningkatkan spirit pelayanan mereka bagi

Gereja pada masa sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

ix

ABSTRACT

This undergraduate thesis entitles " THE MEANING OF PRAYER AS

THE SPIRIT’S RESOURCE OF THE MINISTRY OF CATECHISTS

TODAY". The title of this thesis was chosen based on concerns over the decline

of the spirit of the catechists ministry caused by the challenges of ministry,

especially the large flow of changing times that occur in the present. In reality in

the field, it is known that the challenges of existing ministries can weaken the

spirit of ministry of catechists. This must be responded to immediately and wisely.

Based on this fact, this thesis is intended to inspire catechists to increase a spirit

in serving people today.

The main problem in this thesis is what kind of service spirit can be

extracted from the meaning of the prayer to help catechists in serving people

today. The problem is processed by using literature studies on the essence of

prayer to obtain inspiration for the spirit of catechist ministry from the meaning

of living prayer. The inspirations of the catechistic ministry spirit presented if it

can provide benefits for catechists to increase the spirit of their ministry.

The meaning of prayer inspires the spirit for catechist ministry. Then new

positive attitudes arise in the catechists. By the meaning of prayer, a deep

relationship with God grows. There was also the realization that prayer needs to

be done continuously because it can strengthen faith and the heart by all

problems. The meaning of prayer raises the willingness to love and actuating a

person to stay away from egocentrism. The meaning of prayers that truly makes

people have intelligent, tough and missionary faith. Prayer also makes a person to

be hopeful because he always wants the salvation of all humanity to be realized.

The heart that continues to lead to God grows a loving person to God and to

others. Prayer can make catechists love Jesus Christ more and try to emulate

Him. The meaning of prayer makes the catechists have the integrity and

authenticity of life because they can experience for themselves the love of God in

their lives, so what they inform is an experience of faith.

The duties and roles of catechists are very important for the Church.

Catechists help people to develop their faith. So, coaching and mentoring of

catechists and also catechist candidates need to be continued. Therefore the

author also offers a recollection activity as an effort to help catechists increase

the spirit of their ministry for the Church in the present.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN

PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG.

Skripsi ini disusun berdasarkan keprihatinan penulis akan kenyataan

kehidupan beriman dan pelayanan katekis yang sungguh dihadapkan pada banyak

kesulitan dan tantangan. Sebagai contoh kesulitan dan tantangan tersebut yaitu

sekularisasi dan sekularisme, materialisme, konsumerisme, individualisme,

sensualisme, hedonisme, primordialisme, radikalisme, terorisme, rusaknya

lingkungan hidup, dampak negatif media sosial, serta krisis iman dan moral. Spirit

pelayanan katekis menumbuhkan keinginan untuk memberikan sumbangan

pemikiran berupa inspirasi spirit pelayanan para katekis di zaman sekarang

meskipun menghadapi banyak tantangan.

Kehadiran katekis sungguh sangat berarti bagi Gereja. Akan tetapi katekis

dihadapkan pada realitas zaman sekarang yang kompleks berupa arus besar

perubahan zaman. Hal ini sangat mempengaruhi pelayanan katekis karena dapat

menghambat pelayanan mereka. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini

dimaksudkan untuk menggali makna hidup doa sebagai inspirasi bagi spirit

pelayanan para katekis di zaman sekarang. Selain itu, skripsi ini juga menawarkan

kegiatan rekoleksi untuk membantu meningkatkan spirit pelayanan para katekis.

Skripsi ini juga disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xi

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini tersusun dengan bantuan berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Drs. FX. Heryatno Wono Wulung, SJ., M.Ed sebagai dosen pembimbing

utama dan dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan perhatian,

meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran serta kemurahan hati

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Yoseph Kristianto, SFK, M.Pd sebagai dosen penguji II yang telah bersedia

membaca, mempelajari, memberikan kritik dan masukan yang membangun

serta mendampingi penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. FX. Dapiyanta, SFK, M.Pd sebagai dosen penguji III yang telah bersedia

membaca, mempelajari, memberikan kritik dan masukan yang membangun

serta mendampingi penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Dr. B. A. Rukiyanto SJ selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan Agama

Katolik yang telah bersedia membantu penulis demi kelancaran pelaksanaan

ujian skripsi bagi penulis.

5. Seluruh staf dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Agama Katolik

yang telah mendidik dan membimbing penulis selama ini serta membantu

seluruh proses penulisan sampai terselesaikannya skripsi ini sehingga penulis

akhirnya dapat menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Agama

Katolik Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xii

6. Orang tua dan kakak-kakak saya yang ikut memberikan dukungan, semangat,

perhatian dan doa baik selama penulisan skripsi saya maupun dalam

perkuliahan.

7. Sahabat-sahabat saya FX. Adswi Fransibena, Veronika Sigalingging,

Elisabeth Dhian Novitasari, Fransiska Siki, Rotiarni Rustinikasi Simbolon,

Sr. Maxima PI dan Verena Miranti yang dengan penuh kasih mendorong,

mendukung dan senantiasa memberikan bantuan demi terselesaikannya

penulisan skripsi ini.

8. Teman-teman mahasiswa terkhusus angkatan 2014 yang selalu memberi

dorongan, semangat, motivasi dan bantuan kepada penulis selama proses

perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

9. Seluruh staf perpustakaan Program Studi Pendidikan Agama Katolik,

perpustakaan Mrican Universitas Sanata Dharma, dan perpustakaan Kolese

St. Ignatius Kotabaru yang dengan penuh kesabaran dan kemurahan hati

membantu penulis dalam mencari buku-buku dan sumber-sumber bahan

skripsi yang lainnya.

10. Seluruh warga kampus Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik yang

selalu memberikan semangat serta dukungan dari awal perkuliahan hingga

akhir penyelesaian skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang dengan

kemurahan hati memberikan masukan dan dorongan hingga tersusunnya

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan

dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis terbuka terhadap segala saran dan kritik

yang membangun demi perbaikan dan pemanfaatan skripsi ini. Akhimya penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 10 Januari 2019

Penulis,

viiRetno Wulandari

Xlll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Permasalahan ..................................................................... 9

C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 9

D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 10

E. Metode Penulisan ………………………………………………….. 10

F. Sistematika Penulisan …………………………………………….. 11

BAB II POKOK-POKOK HIDUP DOA …………………………………… 13

A. Esensi Doa ………………………………………………………… 14

1. Doa Menurut Hidup Tokoh dalam Kitab Suci ………………… 14

a. Doa Menurut Hidup Para Tokoh dalam Perjanjian Lama …. 15

b. Doa Menurut Hidup Para Tokoh dalam Perjanjian Baru ….. 19

2. Doa Menurut Dokumen Gereja ………………………………. 21

3. Doa Menurut Tokoh Gereja dan Para Ahli ……………………. 25

B. Isi Doa …………………………………………………………….. 30

1. Berkat dan Penyembahan …………………………………….. 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xv

2. Doa Permohonan ……………………………………………… 33

3. Doa Syafaat …………………………………………………… 36

4. Doa Syukur …………………………………………………… 38

5. Doa Pujian ……………………………………………………. 40

C. Bentuk-Bentuk Doa ……………………………………………….. 42

1. Doa Lisan …………………………………………………….. 42

2. Doa Renung / Meditasi ………….……………………………… 43

3. Doa Batin / Kontemplasi ……………………………………….. 45

D. Yesus Kristus sebagai Teladan Pendoa ……………………………. 47

1. Hidup dan Doa Yesus yang Perlu Diteladani …………………. 48

a. Yesus Selalu Mengarah Kepada Allah Bapa dan Setia

Kepada-Nya ……………………………………………… 48

b. Yesus Mendapat Kekuatan dengan Berdoa ……………… 51

c. Yesus Berdoa Demi Kepentingan Orang Lain ……………. 54

d. Yesus Berdoa Sendiri dalam Kesunyian/Keheningan ……. 56

2. Doa Kristen Melanjutkan Doa Yesus …………………………. 58

BAB III TANTANGAN DAN PELAYANAN KATEKIS DI ZAMAN

DSSS D SEKARANG …………………………………………………… 60

A. Tantangan Katekis dalam Pelayanan ………………………………. 61

1. Sekularisasi: Sekularisme, Materialisme, Konsumerisme …….. 62

2. Individualisme, Sensualisme, Hedonisme …………………….. 63

3. Primordialisme, Radikalisme dan Terorisme …………………… 64

4. Rusaknya Lingkungan Hidup …………………………………… 65

5. Dampak Negatif Media Sosial …………………………………. 66

6. Krisis Iman dan Moral ………………………………………….. 66

B. Pelayanan Katekis …………………………………………………… 67

1. Pelayanan ……………………………………………………….. 67

a. Pelayanan Menurut Kitab Suci ……………………………. 67

b. Pelayanan Menurut Dokumen Gereja ……………………… 69

c. Pelayanan Menurut Para Ahli ……………………………… 70

2. Panggilan dan Identitas Katekis ………………………………… 71

3. Tugas dan Peran Katekis ………………………………………. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xvi

4. Syarat menjadi Katekis ………………………………………… 75

5. Kategori Katekis ……………………………………………… 76

6. Spiritualitas Katekis …………………………………………… 77

a. Keterbukaan Kepada Allah Tritunggal ……………………. 78

b. Keterbukaan Terhadap Gereja …………………………….. 79

c. Keterbukaan Terhadap Dunia ……………………………… 80

d. Keutuhan dan Keaslian Hidup ……………………………. 80

e. Semangat Misioner ………………………………………… 81

f. Devosi kepada Bunda Maria ……………………………… 82

g. Menimbang Zaman ……………………………………….. 83

BAB IV MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER

kkkkkkkkkkkkkSPIRIT PELAYANAN KATEKIS ………………………. 87

A. Makna Hidup Doa Sebagai Sumber Spirit Pelayanan Katekis ………. 88

1. Memiliki Relasi yang Mendalam Dengan Allah ………….…….. 88

2. Menjadi Pribadi yang Senantiasa Berdoa ………………………. 90

3. Berdoa dan Berbuat Demi Kepentingan Banyak Orang………….. 92

4. Menjadi Pribadi yang Beriman Cerdas, Tangguh dan Misioner…. 94

a. Cerdas ……………………………………………………… 94

b. Tangguh …………………………………………………… 96

c. Misioner ………………………………………………….. 98

5. Menjadi Pribadi yang Berpengharapan ……….……………….. 99

6. Menjadi Pribadi yang Penuh Kasih ……………………………. 100

7. Meneladani Hidup Yesus Kristus …………………………….. 101

8. Memiliki Keutuhan dan Keaslian Hidup ……………………….. 103

B. Usulan Kegiatan Rekoleksi untuk Meningkatkan Spirit Pelayanan

para Katekis di Paroki St. Yusuf Ambarawa Keuskupan Agung

Semarang ……………………………………………………………. 105

1. Latar Belakang Kegiatan ………………………………………. 105

2. Pengertian Rekoleksi …………………………………………… 109

3. Alasan Diadakan Rekoleksi ……………….…………………. 110

4. Tujuan Diadakan Rekoleksi …………………………………… 111

5. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Rekoleksi …………………… 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xvii

6. Pemilihan Materi ……………………………………………….. 112

7. Matriks Usulan Materi Kegiatan Rekoleksi ……………………. 115

8. Contoh Persiapan Kegiatan Rekoleksi untuk Meningkatkan

Spirit Pelayanan para Katekis di Paroki St. Yusuf Ambarawa

Keuskupan Agung Semarang ………………………………….. 123

Bab V PENUTUP ………………………………………………………….. 134

A. Kesimpulan …………………………………………………………. 134

B. Saran …………………………………………………………………. 137

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xviii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikut Alkitab

Deuterokanonika © LAI 1976. (Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian

Baru dalam terjemahan baru, yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab

Indonesia, ditambah dengan Kitab-kitab Deuterokanonika yang diselenggarakan

oleh Lembaga Biblika Indonesia. Terjemahan diterima dan diakui oleh Konferensi

Wali Gereja Indonesia). Jakarta: LAI, 2001, hal 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

AA : Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang

Kerasulan Awam, 18 November 1965

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes

Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman

tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

DV : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang

Wahyu Ilahi, 18 November 1965.

GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II

mengenai Gereja di Dunia Dewasa Ini, 7 Desember 1965.

KGK : Katekismus Gereja Katolik, uraian tentang ajaran iman dan

moral Gereja Katolik, 22 Juni 1992.

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xix

tentang Gereja di Dunia Dewasa ini, 21 November 1964.

UR : Unitatis Redintegratio, Dekrit tentang Ekumenisme (Persatuan

Gereja), 21 November 1964.

C. Singkatan Lain

Art : Artikel

Bdk

CEP

IKAPI

Jl

Kab

KAS

KWI

LCD

:

:

:

:

:

:

:

:

Berdasarkan

Congregation for Evangelization of Peoples, Kongregasi

Evangelisasi untuk Bangsa-Bangsa, menerbitkan buku

Pedoman Untuk Katekis, 3 Desember 1993.

Ikatan Penerbit Indonesia, Asosiasi profesi penerbit satu-

satunya di Indonesia yang menghimpun para penerbit buku dari

seluruh Indonesia, 17 Mei 1950.

Jalan

Kabupaten

Keuskupan Agung Semarang

Konferensi Wali Gereja Indonesia

Liquid Crystal Display, salah satu jenis proyektor

Mgr

OFM

PKKI

PPLK

:

:

:

:

Monsinyur

Ordo Fratrum Minorum, Sebuah ordo yang didirikan oleh

Santo Fransiskus dari Asisi, 24 Februari 1209.

Pertemuan Kateketik Keuskupan Se-Indonesia

Program Pembinaan Lanjut Katekis, Salah satu divisi Komisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

xx

Prodi

PUK

SJ

St

:

:

:

:

Kateketik Keuskupan Agung Jakarta

Program Studi

Petunjuk Umum Katekse

Serikat Yesus (biasa dikenal sebagai Yesuit), didirikan pada

tahun 1534.

Santo/Santa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak zaman dahulu manusia selalu memiliki berbagai pertanyaan

mengenai kehidupan. Manusia selalu bertanya-tanya mengenai makna hidup

mereka di dunia ini. Lambat laun manusia menyadari bahwa mereka lemah, selalu

cemas pada kejadian yang tidak bisa mereka atasi, ingin mencurahkan isi hati dan

mengeluhkan hidup pada pribadi yang berkuasa mengubah hidup. Akhirnya

manusia beragama menyadari kehadiran sang pencipta dan orang Kristen

menyebut-Nya sebagai “Allah”. Cara manusia dalam memaknai hidup adalah

dengan berdoa, berefleksi dan menjalin relasi dengan Allah. Dalam hal ini, iman

dan agama berperan membantu manusia menjalin relasi dengan Allah. Iman

membuat orang bertekun mencari Allah dan agama memberikan petunjuk untuk

menjalin relasi dengan Allah.

Kerinduan untuk menjalin relasi dengan Allah sudah ditanamkan dalam

diri manusia. Katekismus Gereja Katolik menguraikan bahwa “Kerinduan akan

Allah sudah terukir di dalam hati manusia karena manusia diciptakan oleh Allah

dan untuk Allah. Allah tidak henti-hentinya menarik dia kepada diri-Nya. Hanya

dalam Allah manusia dapat menemukan kebenaran dan kebahagiaan yang

dicarinya terus-menerus” (KGK 27). Kutipan tersebut menjelaskan bahwa

manusia akan selalu rindu menjalin relasi dengan Allah karena manusia

diciptakan oleh Allah dan manusia hidup untuk Allah. Allah menarik manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

2

untuk datang kepada Allah dan menjalin relasi dengan-Nya. Manusia akan terus

merasa rindu dan mencari Allah karena kebahagiaan sejati manusia ada di dalam

Allah. Jadi kerinduan, pencarian manusia, dan kebahagiaan manusia bermuara

pada perjumpaan atau relasi dengan Allah.

Meskipun manusia memiliki kecenderungan untuk mencari dan

merindukan kehadiran Allah, sebenarnya Allah sudah lebih dahulu rindu dan

memanggil manusia. Hal ini telah dirumuskan oleh Gereja dalam Katekismus

Gereja Katolik (KGK 2567) sebagai berikut:

Sebelum manusia memanggil Tuhan, Tuhan memanggil manusia. Juga

apabila manusia melupakan Penciptanya atau menyembunyikan diri dari

hadapan-Nya, juga apabila ia mengikuti berhalanya atau

mempersalahkan Allah, bahwa Ia telah melupakannya, namun Allah

yang hidup dan benar tanpa jemu-jemunya memanggil setiap manusia

untuk suatu pertemuan penuh rahasia dengan-Nya di dalam doa. Dalam

doa gerak cinta kasih Allah yang setia ini pertama-tama datang dari Dia;

gerak manusia selalu merupakan jawaban. Sejauh Allah mewahyukan

Diri dan menyanggupkan manusia mengenal dirinya sendiri, doa

kelihatan sebagai satu sapaan timbal balik, sebagai peristiwa perjanjian,

yang melalui kata dan tindakan, mengikutsertakan hati. Ia menyata dalam

perjalanan seluruh sejarah keselamatan.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Allahlah yang memulai untuk

membangun relasi dengan manusia. Allah memanggil manusia tidak peduli

bagaimana perlakuan manusia. Bahkan ketika manusia mempersalahkan Allah

akan kejadian buruk di dalam hidupnya, Allah tetap setia memanggil manusia.

Pertemuan antara Allah dan manusia terjadi di dalam doa. Doa terjadi karena

Allah telah mengawali perjumpaan dengan manusia, yaitu dengan memanggil

manusia. Kemudian gerak manusia adalah jawaban akan panggilan Allah. Jadi,

doa terjadi ketika panggilan Allah ditanggapi oleh manusia karena doa adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

3

suatu peristiwa timbal balik. Adalah suatu bentuk kemurahan hati Allah ketika

Allah yang lebih dulu mengajak manusia membangun relasi dengan-Nya.

Doa sebagai peristiwa timbal balik antara Allah dan manusia sangat

diperlukan supaya manusia dapat menjalin relasi dengan Allah. Lalu apakah yang

dimaksud dengan doa? Youcat Katekismus Populer (469) merumuskan bahwa

“doa berarti mengarahkan hati kepada Allah. Ketika seseorang berdoa, ia masuk

dalam hubungan yang hidup dengan Allah. Doa adalah pintu gerbang untuk

berkomunikasi dengan Allah”. Dengan demikian ada dua hal penting dari kutipan

tersebut. Yang pertama, doa mengajak manusia mengarahkan hati kepada Allah.

Manusia yang hidup berinteraksi dengan sesamanya terkadang dipenuhi pikiran

dan perasaan tentang hal-hal di sekitarnya atau tentang orang-orang yang

ditemuinya. Dengan begitu doa menuntut manusia untuk fokus merasakan

kehadiran Allah dan mendengarkan Allah. Mengapa mengarahkan ‘hati’ dan

bukan yang lain? Karena hati adalah tempat keputusan, tempat kebenaran, tempat

perjanjian dan tempat pertemuan manusia dengan Allah (KGK 2563).

Yang kedua, doa adalah pintu gerbang untuk berkomunikasi dengan

Allah. Pintu gerbang dimaksudkan bahwa doa adalah langkah awal dari gerakan

manusia dalam membangun relasi dengan Allah dan mengenal Allah. Untuk dapat

membangun relasi dengan Allah, manusia harus terus berkomunikasi dengan

Allah. Jadi, doa membuat manusia membuka hatinya akan kehadiran Allah. Jika

hati manusia sudah terbuka, manusia dapat berkomunikasi dengan Allah. Dari

komunikasi itu terjadilah relasi dengan Allah karena manusia menjawab panggilan

Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

4

Dengan pengertian doa tersebut, maka jelaslah bahwa doa itu sangat

penting bagi manusia. Bagaimana caranya berdoa? Rasul Paulus menjelaskan

“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu,

bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada

Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (Rm 8: 26). Ayat tersebut

mengungkapkan bahwa sebenarnya manusia tidak tahu bagaimana sebenarnya

harus berdoa. Tidak ada cara baku secara fisik untuk berdoa dan manusia berdoa

hanya dengan bimbingan Roh Kudus.

Manusia memang tidak tahu bagaimana harus berdoa, akan tetapi Yesus

mengajari manusia bagaimana manusia harus berdoa. Yesus juga mengajari

manusia sebuah doa yang paling sempurna yaitu Doa Bapa Kami. Bagaimana

manusia harus berdoa? Katekismus Gereja Katolik merumuskan hal penting

dalam khotbah Yesus di bukit mengenai doa yaitu bahwa Yesus menekankan

adanya pertobatan hati. Sebelum kita berdoa dan membawa persembahan ke altar,

kita harus berdamai dengan saudara kita. Kita berdoa di tempat yang tersembunyi,

bukan di tempat umum supaya dilihat orang. Hendaknya ketika berdoa, kita tidak

bertele-tele atau mengucapkan terlalu banyak kata. Di dalam doa kita juga harus

mengampuni orang lain dengan segenap hati dan sungguh mencari Kerajaan Allah

(KGK 2608).

Yesus juga mengajarkan kepada kita supaya kita berdoa dalam iman.

Maksudnya adalah kita dipenuhi dengan penyerahan diri kepada Allah. Ketika

berdoa, kita harus berani meminta kepada Allah dan siap melakukan kehendak

Allah (KGK 2609). Dalam Katekismus Gereja Katolik, yang penting dalam doa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

5

Kristen adalah kita berdoa atas nama Yesus Kristus (KGK 2614). Iman kepada

Kristus mengantar para murid masuk ke dalam perkenalan dengan Bapa, karena

Yesus adalah “jalan kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6). Jadi kita hendaknya berdoa

seperti apa yang Yesus telah ajarkan dan berdoa atas nama-Nya (Yoh 16:24).

Dengan terus berdoa sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus,

kepribadian manusia dapat berubah menjadi semakin lebih baik. Dalam buku yang

berjudul Jika Allah Sudah Tahu, Mengapa Masih Berdoa? (Kelly, 2003: 113)

dijelaskan sebagai berikut:

Allah bekerja untuk mengubah kita melalui permohonan kita, melalui

segala yang diizinkan-Nya terjadi dalam kehidupan kita, melalui Kitab

Suci, Roh Kudus, penyelenggaraan ilahi, kesukaran, penderitaan, dan

kebahagiaan. Melalui semua hal ini, Allah aktif membentuk kita menjadi

seperti Yesus agar kita ada di tempat di mana Roh Kudus dapat

memperantarai, bekerja dan memohon dalam diri kita serta memantulkan

suara Yesus.

Kutipan tersebut ingin menjelaskan bahwa melalui doa dan hidup kita,

Allah terus berusaha membentuk kita supaya kita semakin menjadi seperti Yesus.

Memang Allah sebenarnya sudah tahu apa yang hendak kita ucapkan dalam doa.

Tapi doa bukan hanya tentang bagaimana kita datang kepada Allah untuk

memohon atau mengungkapkan perasaan kita. Berdoa tidak hanya dilakukan

ketika kita membutuhkan sesuatu lalu meminta kepada Allah kemudian berhenti

berdoa ketika doa kita sudah dikabulkan. Anselm Grun menyebutkan bahwa “doa

menjadi sarana ulang untuk mengenal diri” (Grun, 1985: 21). Kutipan tersebut

menjelaskan bahwa doa membuat kita berefleksi mengenai diri kita, sehingga kita

bisa meneliti apa dosa dan kesalahan yang kita perbuat serta bagaimana cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

6

memperbaikinya. Dari doa kita dapat terus meneliti sejauh mana kita mengikuti

teladan Yesus Kristus Putra Allah, sang pendoa.

Spirit hidup Yesus sangat penting kita dihidupi. Lalu mengapa Yesus

adalah figur paling sempurna untuk dijiwai spirit-Nya? Atau mengapa Allah

membentuk kita supaya semakin menyerupai Yesus? Kita perlu mengerti bahwa

Yesus adalah teladan pendoa yang sangat sempurna. Menurut buku Iman Katolik,

“suri teladan doa bagi semua orang tetap Yesus sendiri” (KWI, 1996: 200).

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Yesus adalah teladan pendoa karena seluruh

hidup Yesus ditentukan oleh kesatuan-Nya dengan Allah sebagai Bapa-Nya dan

ini terungkap dalam doa-doa-Nya. Oleh Roh, Yesus selalu bersatu dengan Allah

dan doa menduduki tempat sentral dalam hidup Yesus (KWI, 1996: 201). Youcat

Katekismus Populer (475) juga mengungkapkan bahwa hidup Yesus adalah doa

dan menjadi satu dengan Bapa dalam Roh Kudus adalah prinsip bagi-Nya.

Yesus selalu berdoa dan menyatukan diri dengan Allah di sepanjang

hidup-Nya. Katekismus Gereja Katolik mengungkapkan bahwa “Yesus telah

menyelesaikan seluruh pekerjaan Bapa” (KGK 2749). Kutipan ini menjelaskan

kepada kita bahwa Yesus di dalam hidup-Nya selalu fokus menyelesaikan

pekerjaan Allah, Bapa-Nya. Yesus juga selalu menyerahkan diri-Nya sepenuhnya

kepada Bapa (KGK 2749). Dengan begitu, hal yang perlu kita garis bawahi adalah

Yesus memang figur yang paling sempurna untuk dijiwai spirit-Nya. Yesus selalu

hidup sesuai dengan kehendak Allah. Prinsip dan spirit Yesus harus kita jiwai

karena Yesus adalah contoh bagaimana hidup yang berkenan pada Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

7

Spirit Yesus harus bisa dijiwai oleh semua orang Kristen, tak luput juga

para katekis. Kongregasi Evangelisasi untuk Bangsa-Bangsa menjelaskan bahwa

“setiap orang Katolik yang telah dibaptis secara pribadi dipanggil oleh Roh Kudus

untuk memberi sumbangan bagi kedatangan Kerajaan Allah” (CEP, 1997: 15).

Jadi setiap orang Katolik yang sudah dibaptis baik religius maupun awam,

memiliki perannya masing-masing untuk membangun Kerajaan Allah. Secara

khusus, Dekrit tentang Kerasulan Awam mengungkapkan bahwa “kaum awam

menerima tugas serta haknya untuk merasul berdasarkan persatuan mereka dengan

Kristus Kepala” (AA 3). Kutipan tersebut menjelaskan bahwa semua kaum awam

yang telah dibaptis menerima tugas dan haknya untuk merasul. Kaum awam

memiliki berbagai ragam panggilan dan kerasulan yang berbeda-beda. Dalam

panggilan umum kaum awam, ada pula panggilan khusus.

Menurut Kongregasi Evangelisasi untuk Bangsa-Bangsa, katekis

memiliki panggilan khusus dari Roh Kudus yaitu suatu “karisma khusus yang

diakui oleh Gereja”. Panggilan katekis yang bersifat khusus ini adalah tugas untuk

berkatekese. Katekese berhubungan sangat erat dengan perintah Yesus yang

terakhir. Hal ini telah dimuat dalam Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae (CT

1) sebagai berikut:

Penyelenggaraan katekese oleh Gereja selalu dipandang sebagai salah

satu tugasnya yang amat penting. Sebab sebelum Kristus naik

menghadap Bapa-Nya sesudah kebangkitan-Nya, Ia menyampaikan

kepada para Rasul perintah-Nya yang terakhir, yakni menjadikan semua

bangsa murid-murid-Nya, dan mengajar mereka mematuhi segala sesuatu

yang telah diperintahkan-Nya.

Kutipan dari CT art 1 tersebut menjelaskan bahwa Yesus Kristus

memberikan tugas kepada Gereja untuk terus mengajar dan mewartakan kabar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

8

gembira. Gereja berkewajiban untuk mewartakan apa yang sudah diajarkan Yesus

kepada murid-murid-Nya dan mengajarkan umat untuk mematuhi perintah Yesus.

Istilah “katekese” itu sendiri digunakan untuk merangkum seluruh usaha dalam

Gereja untuk memperoleh murid-murid, untuk membantu umat mengimani bahwa

Yesus itu Putera Allah.

Begitu vital dan seriusnya tugas berkatekese dalam Gereja. Oleh karena

itu katekis sebagai pelaku katekese harus memiliki kualitas kepribadian dan

pelayanan yang sungguh baik. Seorang katekis yang kualitas kepribadian dan

pelayanannya rendah, kurang dapat membantu umat dalam memperkembangkan

iman mereka. Bagaimana tidak? Seorang katekis yang kualitas kepribadiannya

rendah memiliki kedekatan yang kurang dengan Allah, daya reflektif yang rendah,

semangat kasih yang kurang bernyala-nyala, jauh dari figur pembawa kabar

gembira. Hal ini terjadi karena katekis yang demikian kurang dapat menghadirkan

kasih Allah kepada sesamanya dan pekerjaan Roh tidak menjadi hal yang pokok

dalam hidupnya. Seorang katekis yang kualitas pelayanannya juga rendah

biasanya tidak sepenuh hati dalam melayani umat, banyak perhitungan ketika

harus melayani, tidak ada keinginan untuk terus-menerus belajar, dan

pengetahuannya rendah. Oleh karena itu untuk bisa membantu melayani umat

memperkembangkan iman mereka melalui katekese, katekis harusnya mulai

memperbaiki kualitas dirinya sendiri terlebih dahulu.

Karena katekis harus berkualitas supaya dapat melaksanakan tugas

katekesenya dengan baik, maka katekis harus memiliki spirit yang bernyala-nyala.

Kita tidak boleh lupa bahwa melalui doa dan hidup manusia, Allah terus aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

9

membentuk manusia supaya semakin menjadi seperti Kristus. Katekis harus

benar-benar menghidupi spirit Yesus Kristus supaya semakin menjadi pribadi

yang sempurna dan dekat dengan Allah. Oleh karena itu katekis sangat perlu

melakukan doa secara intensif karena doa dapat mengubah manusia. Pemaknaan

oleh katekis mengenai hidup doanya dapat mengubah kepribadian katekis,

sehingga doa dapat memberikan dampak terhadap spirit pelayanan para katekis.

Dengan permasalahan bagaimana makna hidup doa yang sungguh

dihayati mempengaruhi spirit pelayanan katekis, maka pada penulisan skripsi ini

penulis mengambil judul “MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER

SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG”.

B. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang sudah disebut di atas, maka

penulismerumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu

sebagai berikut :

1. Apa pokok-pokok hidup doa?

2. Seperti apakah tantangan dan pelayanan para katekis kepada umat?

3. Makna apa yang dapat ditemukan dalam hidup doa?

C. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai

oleh penulis, yaitu sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

10

1. Memaparkan pokok-pokok makna hidup doa sebagai spirit pelayanan para

katekis di zaman sekarang.

2. Menggambarkan tantangan dan pelayanan para katekis kepada umat di zaman

sekarang.

3. Menguraikan makna hidup doa sebagai sumber spirit pelayanan para katekis di

zaman sekarang.

D. Manfaat Penulisan

1. Memberikan wawasan yang baru dan menambah pengetahuan para katekis

tentang makna hidup doa yang dapat digunakan sebagai spirit pelayanan para

katekis di zaman sekarang.

2. Memberikan pemahaman kepada umat Katolik mengenai tantangan dan

pelayanan katekis di zaman sekarang supaya katekis dan umat sama-sama

semakin disadarkan akan tugas dan peranan katekis dalam Gereja sehingga

dapat saling membantu dalam membangun Gereja.

3. Memberikan penyadaran, sumbangan pemikiran dan inspirasi bagi para

katekis supaya lebih sepenuh hati dalam menjalani panggilannya serta

semakin menjadi pribadi yang menghidupi kasih Kristus.

E. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi studi pustaka ini adalah

deskriptif interpretatif. Dengan metode deskripsi interpretatif ini, penulis akan

mengemukakan atau memberikan gambaran tentang apa yang penulis sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

11

dapatkan berdasarkan studi pustaka kemudian penulis menjelaskan, memahami

dan memaknainya. Berdasarkan judul yang telah dipilih, penulis akan

menjabarkan pemaknaan hidup doa sebagai spirit pelayanan para katekis di zaman

sekarang.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini mengambil judul “MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI

SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG”.

Berdasarkan judul tersebut, makna hidup doa dapat dijadikan sumber spirit

pelayanan para katekis di zaman sekarang. Untuk itu, penulis merencanakan

penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang akan dikembangkan sebagai

berikut:

Bab I menguraikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

penulisan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode

penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II membahas hasil studi pustaka tentang pokok-pokok yang penting

mengenai pemaknaan hidup doa yang dijelaskan dalam beberapa sub bab seperti

esensi doa, pewahyuan doa, isi doa, bentuk-bentuk doa, dan Yesus Kristus

sebagai teladan pendoa.

Bab III membahas tentang tantangan dan pelayanan katekis. Bab ini

berisikan dua hal pokok yaitu mengenai tantangan pelayanan katekis dan

pelayanan katekis. Bagian pokok yang pertama memaparkan tantangan pelayanan

katekis yang berisikan tentang sekularisasi : sekularisme, materialisme,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

12

konsumerisme; individualisme, sensualisme, hedonisme; primordialisme,

radikalisme dan terorisme; rusaknya lingkungan hidup; dampak negatif media

sosial; serta krisis iman dan moral. Kemudian bagian pokok yang kedua

memaparkan tentang pelayanan, tugas dan peran katekis, syarat menjadi katekis,

kategori katekis, spiritualitas katekis.

Bab IV berisikan makna hidup doa apa saja yang dapat dijadikan sebagai

spirit pelayanan para katekis di zaman sekarang. Kemudian bab ini ditutup dengan

usulan kegiatan rekoleksi sebagai usaha meningkatkan kualitas diri dan spirit

pelayanan para katekis di Paroki St. Yusuf Ambarawa Keuskupan Agung

Semarang.

Bab V berisikan penutup yang meliputi dua bagian. Bagian yang pertama

yaitu kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penulisan skripsi.

Bagian kedua berisi saran untuk Romo Paroki St. Yusuf Ambarawa Keuskupan

Agung Semarang, ketua seksi pewartaan paroki St. Yusuf Ambarawa Keuskupan

Agung Semarang, para katekis di mana pun mereka berada dan juga para pembaca

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

13

BAB II

POKOK-POKOK HIDUP DOA

Doa memegang peran penting dalam kehidupan orang beriman karena doa

menjadi cara manusia dalam memaknai hidupnya. Doa dapat membantu manusia

untuk terus melibatkan Tuhan di dalam hidupnya. Doa bisa dilakukan siapapun

tidak peduli apapun agamanya. Setiap agama memiliki keyakinan tersendiri

mengenai hidup doa dan pokok-pokoknya yang berbeda-beda. Agama Katolik

memiliki pemahaman tersendiri mengenai doa. Ada pokok-pokok tertentu dalam

hidup doa umat Katolik. Kesemuanya ini penting diketahui bagi umat Katolik

karena dapat membantu umat Katolik dalam memahami hidup doa Katolik.

Dengan begitu, setiap umat Katolik dapat lebih mendekatkan diri dengan Tuhan di

dalam terang Yesus Kristus.

Berdasarkan hal tersebut, maka pembahasan bab II ini ingin memberikan hal-

hal penting atau pokok-pokok dalam hidup doa. Bab II ini juga menjadi bagian

yang penting dalam skripsi ini. Adapun isi dari bab II ini adalah mengenai esensi

doa, pewahyuan doa, isi doa, bentuk-bentuk doa, dan Yesus Kristus sebagai

teladan pendoa.

Pada bab II ini, esensi doa dibagi ke dalam poin-poin penting yaitu doa

menurut Kitab Suci, doa menurut dokumen Gereja, dan doa menurut para tokoh

dan para ahli. Pewahyuan doa dijabarkan dalam uraian panjang. Isi doa atau juga

bisa dikenal sebagai bentuk esensial/jenis doa dijabarkan dalam poin-poin yaitu,

berkat dan penyembahan, doa permohonan, doa syafaat, doa syukur, dan doa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

14

pujian. Kemudian bentuk-bentuk doa dijelaskan dalam poin-poin yaitu doa lisan,

doa renung atau meditasi, dan doa batin atau kontemplasi. Setelah itu dalam sub

bab selanjutnya, dijelaskan mengenai Yesus Kristus sebagai teladan pendoa.

A. Esensi Doa

Gereja Katolik memiliki penghayatan mengenai doa yang mungkin

berbeda dengan penghayatan doa menurut agama lain. Sumber keyakinan

mengenai esensi doa bagi orang Katolik yang pertama dan paling utama adalah

dari Kitab Suci. Mengapa yang paling utama adalah Kitab Suci? Karena Allah

sendirilah pengarang Kitab Suci. Karena itulah Kitab Suci mengajarkan kebenaran

yang perlu bagi keselamatan manusia. Roh Kudus menginspirasikan para

pengarang untuk menuliskan apa yang ingin Allah ajarkan kepada manusia

(Kompendium KGK, 2009: 20). Kemudian dari Kitab Suci tersebut, Gereja

menjelaskan doa melalui dokumen Gereja seperti Katekismus Gereja Katolik,

dokumen Konsili Vatikan II, dan sebagainya. Kemudian dari sana, para ahli

mengomentari Kitab Suci dan dokumen-dokumen Gereja bisa dalam artikel

ataupun juga buku-buku.

1. Doa Menurut Hidup Tokoh dalam Kitab Suci

Doa dalam hidup manusia telah ada sejak dulu. Dari para nabi, doa sudah

berada pada tempat yang sangat penting dalam hidup mereka. Kitab Suci sebagai

acuan umat Katolik tidak pernah secara definitif menyebut apa itu doa. Akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

15

tetapi Kitab Suci dengan jelas menuliskan kebiasaan-kebiasaan doa para tokoh di

dalam Kitab Suci dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru.

Doa memegang peranan yang sangat penting bagi tokoh-tokoh yang

dikisahkan di dalam Kitab Suci. Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama kebiasaan doa

banyak dilakukan. Abraham, Nuh, Yakub, Musa, Daud, Salomo, Elia dan lain-lain

telah banyak menunjukkan kebiasaan-kebiasaan doa tersebut. Dalam Perjanjian

Baru dapat kita ketemukan hidup doa dari Yesus Kristus, Bunda Maria dan juga

para rasul seperti Petrus, Paulus, Yohanes, dan lain sebagainya. Sebenarnya

semua tokoh dalam Kitab Suci yang sudah disebutkan sebelumnya, penting bagi

umat Katolik untuk memaknai hidup doa. Akan tetapi dari kesemuanya itu, yang

menjadi pusat atau tokoh sentralnya adalah Yesus Kristus karena Yesus Kristus

adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia dan Ia adalah pribadi yang

mengajari kita bagaimana harus berdoa. Oleh karena itu, pemahaman mengenai

Yesus Kristus akan dipisah menjadi sub bab tersendiri dan dibahas lebih dalam

dibandingkan tokoh lain dalam skripsi ini.

a. Doa Menurut Hidup Para Tokoh dalam Kitab Suci Perjanjian Lama

Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, telah disebutkan di atas bahwa ada

banyak tokoh yang memaknai hidup doa. Karena terlalu banyaknya tokoh

tersebut, maka di sini kita akan bahas beberapa tokoh saja yang hidup doanya

sangat dominan mewarnai Kitab Suci Perjanjian Lama.

Tokoh yang pertama adalah Abraham. Oleh Abraham, doa dalam

beberapa kesempatan dimaknai sebagai perjuangan iman. Ketika Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

16

memanggil Abraham, ia selalu berangkat dengan segera dan begitu patuh seperti

dalam Kej 12: 4 “Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan

kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia…”. Abraham selalu

melayani Allah. Doa Abraham selalu dinyatakan melalui tindakan yaitu dengan

mendirikan mezbah bagi Allah. Allah memberikan janji kepada Abraham yaitu

untuk memberikan tanah Kanaan kepada keturunan Abraham (Kej 12:7).

Abraham harus bersabar sampai janji Allah dipenuhi. Sampai pada waktu itu, doa

bagi Abraham menjadi suatu keluhan karena rasanya janji Allah tidak kunjung

dipenuhi. Doa pun menjadi ujian iman akan kesetiaan Allah bagi Abraham (KGK

2570).

Abraham sungguh percaya kepada Allah sehingga ia bersedia menerima

tamu yang sungguh misterius dalam kemahnya (Kej 18:2). Abraham juga

memiliki keyakinan yang sungguh besar kepada Allah. Bahkan ketika Abraham

diminta untuk mempersembahkan anaknya, Abraham dengan tegar hati sungguh

melakukan apa yang dikehendaki Allah (Kej 22:10). Akan tetapi Allah

menyediakan domba sebagai persembahan bagi-Nya (Kej 22:11). Dalam hidup

Abraham, doa bukan hanya sebatas ucapan atau keluhan yang terselubung.

Dengan doanya, ia membangun mezbah bagi Allah sebagai wujud kasih dan

persembahannya. Dengan doa, ia terus menjaga hubungan yang dekat dengan

Allah. Dan dengan doa pula Abraham dapat melampaui ujian iman yang diberikan

Allah.

Yang kedua adalah dari pribadi Musa. Ciri khas doa dalam hidup Musa

adalah doa syafaat, yang terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Dari hidup Musa ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

17

juga tercermin sifat Allah yang sungguh mengasihi manusia. Allah memanggil

Musa dalam semak bernyala. Kejadian ini pula yang selalu dimaknai manusia

bahwa Allah Abraham, Ishak, Yakub adalah Allah yang selalu mendahului

manusia untuk memulai hubungan yang hidup dengan-Nya. Allah selalu

menginginkan kehidupan dan keselamatan bagi manusia. Akan tetapi Allah tidak

ingin melakukannya sendiri, Ia menginginkan keselamatan itu juga dengan

bantuan atau campur tangan manusia juga. Oleh karenanya Ia mengutus Musa

menjadi perantara atau alat Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel (Kel 3:2-

4:17). Dengan tugas perutusan yang diberikan oleh Allah kepada Musa, awalnya

Musa tidak mau melakukannya. Dari percakapannya dengan Allah, ia mulai

belajar berdoa. Ketika berdoa Musa seringkali bertanya, menyampaikan rasa

keberatan dan berdalih (KGK 2575).

Akhirnya Musa yang menyanggupi tugas perutusannya, selalu bersandar

kepada Allah dalam setiap hal, mengambil keputusan, menyelesaikan perkara,

mengeluh dan lain-lain. Musa seringkali mendaki gunung untuk berdoa

(mendengarkan Allah dan memohon bantuan-Nya demi tugas perutusan Musa)

dengan waktu yang cukup lama (misalnya dalam Kel 19, 24, 34). Dalam Kel

(33:11) dikatakan bahwa Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka

seperti seorang berbicara kepada temannya.

Terdapat juga suatu ciri doa yang dilakukan oleh Musa. Sebagai

pengantara antara Allah dan bangsa Israel, Musa mendoakan doa syafaat. Doa

syafaat itu terjadi ketika Musa tidak meminta bagi dirinya sendiri saja. Musa terus

berdoa bagi keselamatan bangsanya (KGK 2577). Salah satu contohnya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

18

ketika Allah murka kepada bangsa Israel yang membuat allah lain dari emas yang

dibentuk menjadi seekor anak lembu oleh Harun. Di sana, Musa naik ke gunung

Sinai dan memohon ampun bagi dosa bangsanya (Kel 32: 31-32). Jadi doa Musa

yang paling khas adalah doa sebagai perantara antara Allah dan umat-Nya.

Pribadi selanjutnya adalah Daud dan Salomo. Daud adalah sosok seorang

raja yang sungguh berkenan di hati Allah. Dalam doanya, ia memegang janji

Allah dengan setia (2 Sam 7:18-29). Sebagai baktinya kepada Allah, ia berusaha

mendirikan kenisah Yerusalem, akan tetapi ternyata Salomo yang mendirikan.

Dengan kenisah ini pula, Allah menepati janji-Nya kepada Daud (1 Raj 8:14-21).

Ketika kenisah itu berdiri, Salomo pun memanjatkan doa kepada Allah (1 Raj 8:

22-53). Dalam doanya itu, ia bersyukur dan memuji Allah, memohon untuk

dirinya sendiri dan bangsanya, serta meminta pengampunan bagi bangsanya.

Dari zaman antara Daud dan kedatangan Mesias, terdapat teks-teks doa

dalam buku-buku suci yang memberi kesaksian doa untuk diri sendiri dan untuk

orang lain. Dalam hal ini, buku Mazmur menjadi salah satu bukti menonjol

mengenai doa dalam Perjanjian Lama. Mazmur menjadi doa jemaat karena tidak

hanya berisi doa bagi diri sendiri akan tetapi untuk orang banyak. Dalam Mazmur,

tertulis doa bagi diri sendiri (Mzm 3-7, 16). Doa bagi jemaat (doa syafaat juga

tertulis dalam Mazmur (Mzm 8, 12, 145). Nada doa Mazmur adalah pujian,

karenanya Mazmur juga disebut sebagai “Madah Pujian” (KGK 2589). Mazmur

mengajak kita untuk senantiasa memuji dan memuliakan Tuhan (Mzm 33:1-9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

19

Tokoh berikutnya adalah Elia. Doa dalam hidup Elia lebih diwarnai

dengan pertobatan dan juga mencari Allah. Pertobatan terlihat dalam kisah Elia

yang mengajar janda supaya percaya kepada sabda Allah (1 Raj 17:7-24).

Jadi dalam Perjanjian Lama, doa dimaknai dengan berbagai hal. Bagi

Abraham, doa dimaknai sebagai komunikasi dengan Allah supaya ia bisa terus

dekat dengan Allah dan dengan doa Abraham mampu melampaui ujian iman akan

kesetiaan Allah. Bagi Musa, doa dimaknai sebagai doa syafaat yaitu doa yang

memohon bukan untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk orang lain serta

doa menjadi sarana untuk mendengarkan Allah. Bagi Daud dan Salomo, sebagai

pemimpin (raja) doa sebagai sarana untuk memohon berkat bagi diri sendiri dan

terutama bangsanya. Dan bagi Daud dalam Mazmur, doa menjadi puji-pujian

untuk memuji dan memuliakan Allah. Kemudian makna doa bagi Elia adalah

sebagai pertobatan.

b. Doa Menurut Hidup Para Tokoh dalam Perjanjian Baru

Doa juga sangat mewarnai Perjanjian Baru. “Peristiwa doa diwahyukan

sepenuhnya kepada kita dalam Sabda yang menjadi manusia dan tinggal di antara

kita” (KGK 2598). Kutipan tersebut menjelaskan bahwa peristiwa doa yang paling

utama adalah doa yang diwahyukan sepenuhnya dalam sosok Sabda yang menjadi

manusia yaitu Yesus Kristus, Putra Allah. Memang dalam Perjanjian Baru, doa

bukan hanya dimuat dalam Injil namun juga dalam surat-surat para rasul. Namun

yang menjadi utama dalam doa adalah sosok Yesus Kristus. Dalam Injil tertulis

bagaimana hidup Yesus yang tak pernah lepas dari doa. Berkaca dari hidup Yesus,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

20

doa dimaknai sebagai doa seorang anak kepada Bapa-Nya. Injil Lukas menuliskan

kata-kata Yesus “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah

Bapa-Ku?” (Luk 2: 49). KGK 2599 menjelaskan kutipan Injil ini, “Di sinilah

bentuk doa yang baru dalam kepenuhan waktu mulai menyatakan diri. Doa

seorang anak, yang diharapkan Bapa dari anak-anak, akhirnya dihayati oleh

Putera tunggal dalam kodrat manusiawi bersama manusia dan untuk mereka”.

Yesus menunjukkan intimitas dalam doa. Hubungan manusia dan Tuhan dalam

doa bukanlah semata-mata hubungan hamba dan tuan. Lebih dari itu, Allah

membuka dirinya sebagai seorang Bapa yang dekat dengan manusia.

Di dalam Injil pula, kita bisa menemukan hidup doa dari teladan Bunda

Maria. Bunda Maria adalah pribadi yang selalu menyertakan doa di dalam

hidupnya. Sikap rendah hati dan kesetiannya kepada Allah ia ungkapkan dalam

doa ketika malaikat menyampaikan kabar bahwa Maria akan mengandung dari

Roh Kudus. Kata Maria “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah

padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38). Kutipan dari Injil tersebut

menjelaskan bahwa dalam hidup Maria, ia sungguh merefleksikan bahwa dirinya

sebagai milik Allah sepenuhnya sehingga apapun yang dikehendaki Allah maka

terjadilah pada dirinya. Bunda Maria juga setia melaksanakan sabda Allah di

dalam dirinya tanpa tawar-menawar atau menolak.

Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru khususnya dalam Kisah Para Rasul

warna doa yang sangat kentara adalah ketika doa dilakukan dalam jemaat, demi

kekuatan iman diri sendiri dan bagi kepentingan jemaat (bersama). Selepas Yesus

Kristus naik ke surga, para rasul tetap terus bertekun sehati dalam doa (Kis 1: 14,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

21

24). Cara hidup jemaat yang pertama juga digambarkan selalu berkumpul bersama

untuk memecah roti dan berdoa (Kis 2: 42), juga dikatakan bahwa ketika jemaat

sedang berdoa, tiba-tiba tempat mereka berkumpul pun bergoyang dan semua

penuh dengan Roh Kudus (Kis 4: 31). Demikian pula ketika tujuh orang dipilih

untuk melayani orang miskin, para rasul berdoa dan meletakkan tangan di atas

tujuh orang itu (Kis 6: 6). Para rasul digambarkan berdoa demi kepentingan

banyak orang, bukan hanya untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka (Petrus

dan Yohanes) mendoakan orang-orang Samaria supaya beroleh Roh Kudus (Kis

8: 15).

Masih banyak perihal doa dalam kehidupan para Rasul. Misalnya rasul

Paulus yang ajakan dan doanya sangat diwarnai oleh doa syafaat bagi kepentingan

jemaat. Salah satu contohnya adalah ketika Paulus memberi nasihat melalui surat

pertamanya kepada Timotius “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah

permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang” (1 Tim 2: 1).

Jadi dari kutipan tersebut adalah salah satu contoh ajakan Paulus supaya umat

saling mendoakan (berdoa bagi kepentingan banyak orang) dan supaya tidak egois

hanya mementingkan diri sendiri.

2. Doa Menurut Dokumen Gereja

Gereja Katolik memiliki pemahaman iman yang bertolak dari Kitab Suci.

Berdasarkan Kitab Suci, Gereja telah menafsirkan sabda Tuhan melalui dokumen-

dokumen Gereja. Dari antara dokumen-dokumen Gereja, keyakinan Gereja

Katolik mengenai doa sangat diwarnai oleh Katekismus Gereja Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

22

Gereja telah mendefinisikan apa itu doa. Kita bisa melihat definisi doa

dalam Gereja Katolik berdasarkan KGK 2559:

“Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan

kepada Tuhan demi hal-hal yang baik” (Yohanes dari Damaskus,

f.o.3,24). Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian

kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau “dari jurang” (Mzm

130:1) hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri

akan ditinggikan (Bdk. Luk 18:9-14). Kerendahan hati adalah dasar doa,

karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26).

Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di

depan Allah, manusia adalah seorang pengemis.

Berdasarkan kutipan tersebut, berdoa adalah pengangkatan jiwa dan hati

kepada Allah. Pengangkatan jiwa dan hati oleh manusia ini harus berasal dari

kerendahan hati manusia. Manusia tidak tahu bagaimana caranya harus berdoa.

Doa sendiri adalah anugerah dari Allah, jadi supaya manusia dapat memperoleh

anugerah doa maka manusia harus memulainya dari kerendahan hati. Kerendahan

hati adalah sikap yang harus manusia miliki terlebih apabila sedang berdoa karena

manusia adalah seorang pengemis di hadapan Allah yang selalu meminta apapun

kepada-Nya.

Menurut buku Iman Katolik, doa pertama-tama dan terutama adalah

suatu pernyataan iman di hadapan Allah (KWI, 1996: 194). Jadi manusia

menyatakan imannya bahwa ia menyembah Allah dan mengakui keagungan Allah

melalui doa. Kemudian Iman Katolik juga menyatakan bahwa doa pada dasarnya

berarti mengangkat hati, mengarahkan hati kepada Tuhan, menyatakan diri anak

Allah, mengakui Allah sebagai Bapa (KWI, 1996: 194). Maka manusia

menyatakan imannya dengan mengarahkan hatinya kepada Tuhan. Dengan

mengarahkan hatinya, manusia sungguh meyakini eksistensi Allah sebagai Bapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

23

dan menyatakan bahwa dirinya adalah anak Allah sehingga berbuat seturut

kehendak Bapanya.

Doa yang dipanjatkan manusia selalu dilukiskan oleh Kitab Suci berasal

dari jiwa atau roh. Tetapi yang paling sering disebutkan adalah hati. Jika hati jauh

dari Allah, doa pun tidak mempunyai arti (KGK 2562). Jadi berdasarkan KGK

tersebut jelaslah bahwa dari diri manusia, doa berasal dari hati manusia. Manusia

hanya dapat berdoa apabila hatinya dekat dengan Allah. Ketika manusia berdoa, ia

mengarahkan hati sepenuhnya kepada Allah. Kehidupan duniawi manusia

membuat pikiran dan hati manusia begitu sibuk dengan perkara di sekitarnya.

Maka ketika berdoa, manusia menyingkirkan pikiran dan hatinya yang sibuk

dengan perkara di sekitarnya itu kemudian menyediakan tempat bagi Allah di

dalam hatinya. Mengapa hati adalah yang paling utama dari pihak manusia ketika

berdoa? Karena hati adalah tempat keputusan, ia adalah tempat kebenaran di mana

kita memilih antara hidup dan mati. Dan hati adalah tempat pertemuan karena

manusia hidup dalam hubungan dengan citra Allah, hati adalah tempat perjanjian

(KGK 2563).

Dalam lubuk hati nuraninya manusia menemukan hukum yang tidak

diterimanya dari dirinya sendiri melainkan harus ditaati. Sebab dalam hatinya

manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabat manusia adalah

mematuhi hukum itu. Hati nurani adalah inti manusia yang paling rahasia, sebagai

sanggar sucinya; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang sapaan-Nya

menggema dalam batinnya (GS 16). Jadi hati nurani adalah tempat Allah hadir

dalam hidup manusia, sebagai tempat Allah menyampaikan hukumnya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

24

suara hati manusia yang memberi tahu baik atau buruknya sesuatu. Dalam hati

manusia, hanya ada manusia itu sendiri dan Allah yang mengenal dirinya. Hati

manusia juga dapat menimbang-nimbang berbagai macam perkara.

Secara lebih spesifik sebagai murid Kristus, orang Kristen memiliki

pemahaman tersendiri mengenai doa. KGK 2564 menjelaskan doa Kristen adalah

hubungan perjanjian antara Allah dan manusia di dalam Kristus, sebagai tindakan

Allah dan tindakan manusia. Menurut KGK 2565, doa dalam Perjanjian Baru

dimaknai sebagai hubungan yang hidup antara anak-anak Allah dengan Bapanya

bersama Yesus Kristus dan dengan Roh Kudus. Menurut LG 4, Tritunggal maha

kudus sangat melekat dalam doa orang Katolik. Allah Bapa yang menginginkan

keselamatan manusia, mengutus Putera-Nya dan menjadi pengantara kita serta

Roh Kudus membantu menyertai kita dan membantu kita berdoa.

Dalam ensiklik Fides et Ratio 7 oleh Paus Yohanes Paulus II, dijelaskan

bahwa dalam kebaikan dan kebijaksanaan, Tuhan memilih menyatakan diri-Nya

dan memberitahukan tujuan-Nya yang tersembunyi kepada manusia melalui diri

Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah firman Allah yang menjadi manusia.

Manusia dapat menuju Allah melalui Roh Kudus. Bagaimana manusia dapat

menjangkau Allah adalah inisiatif dari Allah kepada manusia baik pria dan wanita

supaya beroleh keselamatan. Tuhan ingin dirinya dikenal oleh manusia dan

pengetahuan yang dimiliki manusia menyempurnakan semua yang dapat diketahui

oleh pikiran manusia tentang makna kehidupan.

Dokumen Gereja, dekrit UR juga membahas mengenai doa akan tetapi

dalam lingkup ekumenisme. Umat Katolik diajak untuk terus berdoa. Pertobatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

25

hati dan kesucian hidup disertai doa-doa permohonan perorangan maupun

bersama harus dipandang sebagai jiwa seluruh gerakan ekumenisme. Sebab bagi

umat Katolik merupakan kebiasaan yang sangat baik berkumpul untuk mendoakan

kesatuan Gereja (UR 8). Jadi menurut UR 8 tersebut, doa bagi umat Katolik

sangat penting apalagi doa yang menyangkut kesatuan Gereja. Setiap orang

Katolik diajak untuk terus berdoa.

3. Doa Menurut Tokoh Gereja dan Para Ahli

Setelah bertolak dari Kitab Suci dan kemudian dokumen/ajaran Gereja,

maka barulah kita melihat bagaimana doa menurut para ahli atau tokoh dalam

Gereja. Gusti Kusumawanta (2018) dalam artikelnya berjudul “Berdoa dengan

Benar Secara Katolik” menegaskan apa itu doa menurut St. Theresa dari Lisieux

“For me, prayer is a surge of the heart; it is a simple look turned toward heaven,

it is a cry of recognition and of love, embracing both trial and joy” yang

diterjemahkan oleh Kusumawanta sebagai berikut: “suatu gelora, sentakan dalam

hati, sebuah penglihatan kembali untuk ke depan menuju takhta surgawi, sebuah

jeritan pengetahuan akal budi dan cinta yang memeluk keduanya dalam suatu

cobaan dan sukacita”. Jadi berdasarkan kutipan tersebut, Santa Theresa dari

Lisieux memahami bahwa doa adalah sebuah gelora dari dalam hati, sebagai

penglihatan atau pandangan sederhana ke surga, sebagai jeritan atau tangisan dari

pengakuan, akal budi dan cinta yang memeluk cobaan dan sukacita. Doa adalah

sebuah gelora yang berasal dari hati. Gelora dari dalam hati manusia itu selalu

mengarah ke surga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

26

Dalam buku yang ditulis oleh Heuken (2016: 7), terdapat petunjuk yang

baik mengenai doa menurut St. Teresa dari Avila berdasarkan karangan S. Teresa

Camino de Perfectión (Jalan ke kesempurnaan), yaitu sebagai berikut:

Jalan untuk maju bukan berbagai latihan mati raga, melainkan doa.

Maka, Teresa sering berbicara tentang seni berdoa sesuai pengalamannya

sendiri. Apa pun bentuk doa itu, lisan atau batiniah, doa permohonan

maupun doa syukur ataukah doa pribadi serta bersama, adalah jalan

orang beriman menuju kepada Allah. Doa tak lain daripada pertemuan

dengan Allah dari sendirinya mendekatkan kita dengan-Nya.

Berdasarkan kutipan tersebut, Heuken menegaskan bahwa menurut santa

Teresa dari Avila cara untuk memiliki kemajuan rohani adalah dengan doa bukan

dengan berbagai jenis latihan mati raga. Apapun jenis doa yang dilakukan, doa

tetap menjadi jalan bagi orang beriman untuk mengarahkan hatinya kepada Allah

dan mulai hidup seturut kehendak Allah. Karena doa adalah sebuah pertemuan

antara manusia dengan Allah, maka dengan pertemuan tersebut manusia dapat

mendekatkan dirinya kepada Allah.

Menurut Ruben (2007: 24) berdasarkan refleksi St. Teresa dari Avila,

perjalanan awal menuju hidup doa harus bermula dari pengenalan diri.

Barangsiapa mengenal dirinya, ia akan tahu siapakah Allah, tahu bahwa Allah

mencintainya dan berkehendak mencintai-Nya. Menurut Ruben (2007: 24)

berdasarkan St. Teresa dari Avila juga, doa adalah percakapan sejati antara kita

dengan Allah.

Selanjutnya adalah hidup doa dari Ibu Teresa (St. Theresa dari Kalkuta).

Menurut Youcat Katekismus Sakramen Penguatan (82), Ibu Teresa membutuhkan

waktu yang lama untuk belajar berdoa. Bahkan Ibu Teresa pernah merasa bahwa

Allah sungguh jauh dari dirinya, ia juga tidak merasa bahwa dirinya itu suci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

27

Namun ada satu hal yang dipahami: kalau Allah dekat dengan kita maka relasi

kita dengan Allah harus hidup. Allah adalah sumber hidup maka tidak ada yang

bisa terjadi jika Allah tidak menghendaki. Karena itu kita harus mencari Allah

dengan kerinduan yang kuat dan tanpa kenal lelah.

Menurut Youcat Katekismus Sakramen Penguatan (82) Ibu Teresa

mengungkapkan pemahamannya mengenai doa. Ibu Teresa yakin bahwa Allah

menantikan dirinya untuk membangun relasi dengan Allah. Doa yang dipanjatkan

Ibu Teresa selalu berasal dari kerendahan hati karena perasaan tidak berarti dan

lemah yang dirasakannya sehingga ia tidak mau hidup sendiri tanpa Allah. Ia

begitu mencintai Allah dan ingin hidup bersama Allah sehingga ia selalu

menyediakan waktu sepenuhnya bagi Allah melalui doa. Ia memberikan waktu

sepenuhnya dalam hidupnya bagi Allah dalam doa tanpa mengeluh atau bosan

karena ia sungguh mencintai doa. Hatinya sungguh peka hingga ia dapat

merasakan sungguh-sungguh dorongan untuk selalu berdoa. Baginya, doa dapat

membuat hati menjadi lebih siap menerima anugerah Allah. Jika kita ingin berdoa

dengan benar maka kita harus lebih sering berdoa karena doa juga membuat kita

lebih sanggup mengasihi.

Kita juga bisa belajar bagaimana hidup doa Fransiscus dari Asisi. St.

Fransiscus Asisi adalah pendiri Ordo Fransiskan (OFM). Ayahnya adalah

saudagar kain yang kaya raya di Asisi. Pada tahun 1202 timbul pertikaian

mengenai perbatasan Perugia dengan Asisi. Pertikaian ini menimbulkan perang.

Fransiscus sebagai pemuda Asisi ikut membela negerinya. Dalam peperangan ini

ia tertawan dan dipenjara selama setahun kemudian setelah ia bebas ia ikut lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

28

berperang namun kali ini ia harus kembali karena sakit. Dalam sakitnya itu, ia

mengalami pergumulan rohani yang hebat. Kemudian ia memutuskan untuk

menyerahkan dirinya demi mengabdi kepada doa dan orang-orang miskin. Pada

tahun 1205 ia mengadakan perjalanan ziarah ke Roma. Kemudian di pintu

gerbang gereja St. Petrus, ia kasihan melihat pengemis yang berdiri di pintu

gerbang dan ia pun memberikan bajunya kepada pengemis itu. Pada kesempatan

yang lain ia bertemu dengan seorang yang menderita penyakit kusta dan ia pun

memeluk orang itu karena belas kasihan. Pada tahun 1206 Fransiscus berdoa

dalam Gereja St. Damian di Asisi. Ketika berdoa ia mendengar suara dari lukisan

Kristus yang berkata kepadanya untuk memperbaiki gedung gereja yang hampir

runtuh. Ia pun menjual kain ayahnya dan menggunakan hasil penjualan kain untuk

memperbaiki gedung. Fransiscus juga membagi-bagikan uang ayahnya kepada

orang miskin dan ini menyebabkan ayahnya marah dan hak waris Fransiscus

dicabut ayahnya (Wellem, 2003: 81).

Fransiscus terus hidup dalam doa dan kemiskinan sepanjang hidupnya.

Sebelum ia meninggal, ia bertapa di gunung La Verna tempat ia memperoleh

stigmata (bekas luka-luka Kristus di tangan dan kaki). Ia pun meninggal pada

tanggal 3 Oktober 1226 pada usia lanjut di kaki altar Kapel Portiuncula (Wellem,

2003: 82). Jadi dapat disimpulkan bahwa santo Fransiscus dari Asisi sungguh

mewujudkan hidup doa dengan kemiskinan dan berbelarasa terhadap mereka yang

miskin dan sakit. Doa tidak hanya menjadi sebatas kata-kata yang diucapkan

kepada Allah akan tetapi juga diwujudkan dalam perbuatan. Karena doa juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

29

Fransiscus tidak khawatir akan hidupnya, ia yakin bahwa ia hidup untuk Allah

dalam kemiskinan dan Allah akan memelihara hidupnya.

Menurut Pai (2003: 13), doa merupakan suatu relasi, perjumpaan dan

pertemuan dengan Pribadi lain, yakni dengan Allah. Kalau hubungan kita dengan

Allah baik, maka doa kita akan mendalam dan hidup kita menjadi lebih bermakna.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa doa adalah sebuah relasi dan perjumpaan

antara Allah dan manusia. Doa menjadi mendalam dan hidup sungguh bermakna

apabila hubungan manusia dengan Allah sungguh baik. Menurut Darminta (1981:

20) ketika seseorang berdoa maka ia harus mengosongkan dirinya dari segala

kesibukan, kepentingan pribadi, dan segala macam persoalan yang bersifat

egosentris karena semua itu membuat orang buta dan tuli akan Allah.

Selain itu, dalam doa juga diperlukan pengosongan diri dalam pengertian

pribadi Yesus (Flp 2:5-8). Manusia perlu hidup dengan pengosongan diri seperti

Yesus Kristus. Meskipun Ia hidup dalam rupa Allah, Ia tidak menyombongkan

diri dengan menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus

dipertahankan. Ia berdoa dengan mengambil rupa sebagai seorang hamba seperti

manusia, yaitu ciptaan yang bergantung pada Allah.

Menurut Laplace (1984: 10), doa Kristen yang bersumberkan dan

berinspirasikan Kitab Suci selayaknya merupakan proses penyerahan diri dalam

iman kepada kuasa Allah yang mampu menyelamatkan. Puncak hidup rohani

adalah penyerahan diri secara total kepada Allah yang menyelamatkan. Dengan

begitu, manusia diajak untuk belajar berdoa hanya untuk mencari Allah, bukan

untuk mencari hal lain (bdk. Mat 6: 33). Jadi menurut Laplace, doa sebaiknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

30

dimaknai sebagai proses penyerahan diri kepada Allah secara total. Penyerahan

diri secara total membuat manusia percaya kepada karya Allah dalam hidupnya

dan tidak khawatir akan hidupnya. Dengan penyerahan diri dan sikap percaya

seutuhnya kepada Allah, manusia harus fokus berdoa untuk mencari Allah karena

Allah menjadi prioritas ketika manusia mampu menyerahkan hidupnya seutuhnya

kepada Allah.

Yang terakhir adalah doa menurut St. Agustinus. Bavel (2011:11-17)

menjelaskan pemahaman doa menurut St. Agustinus yaitu bahwa berdoa

merupakan aktivitas di mana relasi antara manusia dan Allah dialami dan

dibentuk. Aspek krusial dalam doa adalah bahwa inisiatif ada pada Allah.

Menurut gagasan umum St. Agustinus, Allah sendiri mengajar kita untuk berdoa.

Ia berinisiatif untuk berdialog dengan manusia. Suara-Nya menggapai hati kita.

B. Isi Doa

Isi doa merujuk pada bentuk-bentuk esensial atau juga jenis utama doa.

Yang dimaksud esensi adalah inti pokok. Menurut KGK, doa memiliki berbagai

bentuk esensialnya (isi) sebagai berikut:

1. Berkat dan Penyembahan

Bentuk esensial doa yang pertama adalah berkat dan penyembahan.

Pertama-tama kita perlu mengetahui tentang berkat. Apakah itu berkat? Menurut

KGK 2626 berkat adalah pertemuan antara Allah dan manusia. Pertemuan antara

Allah dan manusia ini adalah sebuah anugerah dari Allah, bukan karena prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

31

manusia. Berkat itu menjadi sempurna ketika manusia membuka hatinya bagi

kehadiran Allah.

Menurut Youcat Katekismus Populer (484), “doa berkat adalah doa

permohonan agar berkat Allah turun atas kita. Dari Allah sendirilah semua berkat

mengalir. Kebaikan-Nya, kedekatan-Nya, belas kasih-Nya merupakan berkat”.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa satu-satunya pribadi pemberi berkat kepada

manusia adalah Allah. Oleh karenanya supaya manusia dapat berlimpah berkat,

manusia harus memohon berkat itu kepada Allah. Allah adalah sumber berkat

dalam hidup manusia. Berkat Allah kepada manusia terwujud melalui kebaikan

Allah, kedekatan Allah (Allah yang mau mendekat dan yang mau didekati

manusia), dan juga belas kasih-Nya atas kehidupan manusia.

Jadi berdasarkan beberapa dokumen Gereja dan juga pendapat ahli,

berkat dimengerti sebagai pertemuan antara Allah dan manusia dalam doa. Dalam

pertemuan ini Allah melimpahkan kebaikan-Nya, kedekatan-Nya dan juga belas

kasih-Nya kepada manusia dan manusia menanggapinya dengan ungkapan

memuji, menyembah dan mengagungkan Allah.

Yang kedua adalah penyembahan. Apakah itu penyembahan? KGK 2628

merumuskan penyembahan sebagai:

Penyembahan adalah sikap pertama manusia, yang mengakui diri sebagai

makhluk di depan pencipta-Nya. Ia memuliakan kebesaran Tuhan yang

menciptakan kita dan kemahakuasaan penyelamat yang membebaskan

kita dari yang jahat. Dalam penyembahan, roh menundukkan diri di

depan “Raja Kemuliaan”.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa penyembahan adalah “sikap

manusia” berupa pengakuan bahwa dirinya adalah makhluk di depan Allah. Kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

32

makhluk menggambarkan bagaimana status manusia. Bahwa manusia adalah

ciptaan, memiliki keterbatasan, harus menyembah pada Sang Pencipta yang telah

memberikan hidup dan yang melindungi manusia.

Menurut Kompendium KGK 552, “penyembahan adalah pengakuan yang

rendah hati dari pihak manusia bahwa mereka adalah makhluk dari Pencipta yang

mahakudus” (KWI, 2009: 185). Menurut kutipan tersebut, penyembahan berasal

dari pihak manusia yang mengaku dengan rendah hati bahwa dirinya hanyalah

makhluk yang berasal atau diciptakan oleh Pencipta yang mahakudus.

Sedangkan menurut Pai (2003: 129), “sembah sujud hanya diperuntukkan

bagi Allah semata”. Menurut kutipan tersebut, sembah sujud (menyembah)

membuat manusia tertantang untuk meninggalkan allah-allah lain (penyembahan

berhala). Penyembahan berhala bisa saja terjadi ketika manusia terlalu

mendewakan uang, status, kekuasaan, seks, dan sebagainya. Maka Pai (2003: 131)

menyebutkan bahwa apabila kita menolak untuk menyembah dewa yang lain, kita

akan menjadi sangat bebas untuk menjawab panggilan Allah yang esa, benar dan

hidup.

Berdasarkan dokumen Gereja dan pendapat ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa penyembahan adalah sikap kerendah-hatian manusia di hadapan Allah.

Dalam sikap rendah hati ini, muncul kesadaran bahwa dirinya sendiri adalah

makhluk ciptaan Allah. Sebagai makhluk ciptaan, manusia sadar bahwa ia harus

berbakti seutuhnya pada penciptanya dan tidak membiarkan dirinya berbakti

kepada pribadi/hal yang lain selain Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

33

Jadi dalam doa berkat dan penyembahan ini, dalam diri manusia yang

berdoa harus tumbuh keinginan untuk menjawab panggilan Allah dengan tulus

dan bersungguh-sungguh. Manusia harus menyadari bahwa kehadiran Allah

dalam hidup manusia adalah sebuah berkat dan anugerah cuma-cuma dari Allah.

Dan dalam doa yang disadari berkat Allah itu, manusia harus sungguh-sungguh

menyembah. Manusia harus mengakui bahwa ia hanyalah makhluk ciptaan Allah

dan Allah berkuasa atas dirinya sehingga manusia harus memuliakan Allah.

2. Doa Permohonan

Isi atau bentuk esensial doa yang kedua adalah permohonan. Katekismus

Gereja Katolik mengungkapkan bahwa “dalam doa permohonan terungkap

kesadaran akan hubungan kita dengan Allah” (KGK 2629). Kutipan tersebut

menjelaskan bahwa ketika manusia berusaha memanjatkan doa permohonan, dari

dirinya sebenarnya telah muncul kesadaran bahwa antara dia dengan Allah ada

suatu hubungan. Hubungan itu tersirat dari bagaimana perlunya manusia menjalin

komunikasi dengan Allah. Bukan hanya diam menunggu keajaiban dari Allah.

Manusia selalu memiliki kecenderungan untuk memohon. Mengapa

manusia harus memohon kepada Allah? “Allah menginginkan kita untuk

meminta, untuk berpaling kepada-Nya pada saat kita membutuhkan Dia” (Youcat

Katekismus Populer 486). Dan Youcat Katekismus Populer (486) sendiri

memberikan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

Tentu saja, Allah tidak memerlukan permohonan kita agar dapat

menolong kita. Untuk kepentingan diri kita sendiri saja sehingga kita

memanjatkan doa permohonan. Seseorang yang tidak meminta dan tidak

mau meminta, menutup dirinya sendiri. Hanya seseorang yang meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

34

yang membuka dirinya dan berpaling kepada Sang Pencipta semesta.

Maka, doa permohonan membawa manusia pada hubungan yang tepat

dengan Allah yang menghargai kebebasan kita.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa permohonan sebenarnya adalah

kebutuhan manusia sendiri. Allah tidak membutuhkan permohonan dari manusia.

Allah juga sebenarnya sudah mengerti apa yang dibutuhkan manusia tanpa

manusia harus memohon. Akan tetapi dengan memohon, manusia membuka

dirinya bagi kehadiran Allah.

Menurut Jacobs (2004: 29), doa permohonan berasal dari kejadian yang

benar-benar dialami oleh manusia. Doa permohonan bukanlah sebuah refleksi

ataupun perenungan atas kejadian yang dialami oleh seseorang. Doa permohonan

lebih berwujud sebuah seruan kepada Allah dan seringkali merupakan reaksi

spontan atas situasi terjepit. Pusat dari doa permohonan bukan hanya pada

kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia lebih menjadi sumber yang mendorong

seseorang untuk berdoa. Seseorang memohon kepada Allah karena merasa tidak

berdaya dan Allah menjadi tempat perlindungan yang sungguh tepat.

Menurut KGK 2631, bentuk pertama dari doa permohonan adalah mohon

pengampunan seperti dalam doa pemungut cukai: “Ya Allah, kasihanilah aku

orang berdosa ini” (Luk 18:13). Dan dalam ajaran Yesus Kristus sendiri, ada suatu

hierarki permohonan: pertama-tama memohon Kerajaan dan sesudah itu segala

sesuatu yang kita butuhkan untuk menerimanya dan untuk turut bekerja demi

kedatangan-Nya. Turut serta dalam perutusan Kristus dan Roh Kudus, yang kini

menjadi perutusan Gereja, adalah pokok doa umat apostolik (KGK 2632).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

35

Dalam buku yang ditulis oleh Bavel (2011: 134), ia menuliskan bahwa

menurut St. Agustinus, kita harus menghaturkan doa permohonan dengan tiga

alasan: yang pertama, sebagai ciptaan kita harus menaati Allah dan

menghubungkan hal-hal yang bersifat sementara ke kehidupan kekal. Yang kedua

kita melakukannya dengan memohon supaya segala sesuatu dilimpahkan kepada

kita. Dan yang ketiga, kita melakukannya dengan meminta nasihat yang berkaitan

dengan apa yang harus dilakukan.

Apa yang sebaiknya kita mohon kepada Allah melalui doa permohonan?

Kita bisa memohon anugerah surgawi dan duniawi. Menurut St. Agustinus, Allah

tidak melarang kita untuk mencintai apa yang telah diciptakan-Nya tetapi

melarang kita untuk mencintainya seakan-akan itulah kebahagiaan akhir. Belas

kasih Allah tidak hanya ditemukan di surga tetapi juga di bumi. Anugerah-

anugerah surgawi dan duniawi diberikan oleh Allah kepada manusia. Kesemuanya

menjadi anugerah Allah karena Allah menciptakan manusia dengan jiwa dan

badan, Dia juga peduli pada jiwa dan badan manusia. Hal-hal duniawi itu kadang

menguntungkan dan kadang merugikan. Kita perlu memohon hal-hal duniawi

kepada Allah secara tidak berlebihan supaya kita tidak melupakan Allah karena

semua jenis kesenangan. Jika kita tidak menerima apa yang kita minta, janganlah

bersedih karena Allah tahu apa yang baik bagi kita. (Bavel, 2011: 135-138).

Pai (2003: 31) mengungkapkan bagaimana jika permohonan yang kita

panjatkan tidak dikabulkan:

Berdoa berarti meminta ini atau itu atau meminta seseorang, lalu kamu

memperoleh apa yang tidak kamu minta yakni: “kekuatan untuk

menerima, tanpa sikap sinis kalau ternyata hal ini atau itu atau seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

36

pribadi yang kau minta itu tidak diberikan kepadamu…” kekuatan itulah

yang disebut Roh Kudus dalam Injil (Luk 11: 13).

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa sejatinya berdoa itu justru adalah

ketika kita memohon kepada Allah, Allah memberikan apa yang tidak kita mohon.

Itu adalah kekuatan dan ketegaran apabila apa yang kita minta tidak diberikan

kepada kita.

Jadi memohon adalah suatu yang penting yang mengungkapkan

kesadaran manusia akan kehambaan. Allah tidak membutuhkan permohonan

manusia, akan tetapi Allah mengharapkan manusia memohon kepada Allah.

Dengan memohon kepada Allah, manusia terus menjalin relasi dengan Allah

melalui doa. Dalam doa permohonan, manusia perlu memohon ampun kepada

Allah karena kelemahan dan kemiskinannya di hadapan Allah. Dalam doa

permohonan pula, manusia belajar untuk tidak mencintai hal-hal duniawi secara

berlebihan. Doa permohonan membuat manusia belajar ketegaran dan kekuatan

menerima apabila apa yang dimintanya tidak diterimanya.

3. Doa Syafaat

Menurut KGK 2634, doa syafaat adalah “doa permohonan yang

membuat doa kita serupa dengan doa Yesus.” Apa maksudnya serupa dengan doa

Yesus? Yesus adalah pribadi yang tidak selalu berdoa hanya untuk diri-Nya

sendiri, Ia adalah pribadi pendoa. Yesus mendoakan semua orang, bahkan orang-

orang yang membenci-Nya sekalipun. Yesus tidak hanya berdoa demi

kepentingan-Nya sendiri. Ia selalu mendoakan bagi kepentingan orang lain dan

orang banyak juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

37

Kitab Suci juga mengajak kita untuk melakukan doa syafaat misalnya Flp

2:4 “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,

tetapi kepentingan orang lain juga”. Dalam doa syafaat, kita mendoakan orang

lain baik secara pribadi maupun kelompok (doa bersama). Mengapa kita berdoa

bersama? Menurut Jacobs (2004: 75), kita berdoa bersama karena kita adalah

Gereja. Gereja adalah persekutuan orang yang dipersatukan dalam Kristus,

dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan menuju Kerajaan Bapa; mereka

telah menerima warta keselamatan untuk selanjutnya disampaikan kepada semua

orang (GS 1). Jadi kita berdoa bersama-sama karena kita adalah persekutuan

orang beriman akan Kristus yang telah menerima warta keselamatan untuk

disampaikan kepada semua orang.

Selain itu, Jacobs mendasari pemikiran ini berdasarkan LG 9. Isinya

menyebutkan bahwa Allah menguduskan dan menyelamatkan orang bukannya

satu persatu tanpa hubungan satu dengan yang lain, Ia membentuk mereka

menjadi umat yang mengakui-Nya dalam kebenaran dan mengabdi kepada-Nya

dengan suci. Jadi menurut LG 9, Allah menguduskan dan menyelamatkan kita

bukan secara perseorangan tetapi sebagai umat (persekutuan) yang mengabdi

kepada-Nya dengan suci.

Jadi doa syafaat menyelaraskan doa kita sendiri dengan doa Yesus yang

mendoakan semua orang terutama yang berdosa. Doa syafaat bukan hanya berisi

doa untuk kepentingan orang-orang yang kita kasihi saja. Kita juga berdoa

bersama di dalam persekutuan. Dalam doa syafaat, kita juga harus mau berbesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

38

hati mendoakan musuh kita. Dengan mau mendoakan musuh, kita menyingkirkan

kebencian di hati kita dan membiarkan kasih menyelimuti hati kita.

4. Doa Syukur

Menurut Katekismus Gereja Katolik “ucapan syukur merupakan ciri khas

doa di dalam Gereja, yang dalam perayaan Ekaristi menyatakan hakikatnya dan

terbentuk menurut apa yang dinyatakan itu.” (KGK 2637). Menurut kutipan

tersebut, doa syukur menjadi ciri khas dalam Gereja. Ungkapan syukur Gereja

terwujud dalam perayaan Ekaristi. Gereja tidak pernah berhenti mengucap syukur

atas karunia Allah. Oleh karenanya pula, Gereja selalu merayakan Ekaristi.

Mengapa kita harus bersyukur kepada Allah? Kita bersyukur kepada

Allah karena segala sesuatu mengenai kita dan apa saja yang ada pada kita berasal

dari Allah (Youcat Katekismus Populer 488). Kapan kita harus mengucap syukur

kepada Allah? Kompendium KGK 555 mengungkapkan, “Gereja mengucap

syukur kepada Allah terus-menerus, terutama dengan merayakan Ekaristi, tempat

Kristus membuat Gereja berpartisipasi dalam ucapan syukur-Nya kepada Bapa.

Bagi orang Kristen, setiap peristiwa dapat menjadi alasan mengucap syukur”

(IKAPI, 2011: 193). Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Gereja selalu mengucap

syukur. Dan ucapan syukur Gereja itu terwujud dalam perayaan Ekaristi. Kristus

membuat Gereja ikut ambil bagian dalam ucapan syukur Yesus Kristus kepada

Bapa melalui perayaan Ekaristi. Secara personal sebagai orang Kristen, mengucap

syukur tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu atau berdasarkan peristiwa suci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

39

tertentu. Bagi orang Kristen peristiwa apapun yang dialaminya dapat menjadi

alasan seseorang untuk mengucap syukur kepada Allah.

Menurut Bavel (2011: 129), St. Agustinus menghubungkan antara doa

permohonan dengan doa syukur. Dia berkata “Bersyukur adalah satu aktivitas;

doa permohonan adalah aktivitas lain. Kita bersyukur untuk sesuatu. Kita

menghaturkan permohonan agar yang tidak ada menjadi ada”. Jadi menurut

kutipan tersebut, ungkapan syukur terjadi ketika kita menerima sesuatu. Seringkali

setelah manusia memanjatkan doa permohonan kemudian menerima apa yang

dimintanya, manusia beryukur melalui doa syukur.

Di dalam Injil kita membaca bahwa Yesus seringkali berterimakasih

kepada Bapa-Nya seperti dalam Luk 10: 21, Yoh 11: 41, dan Luk 17: 18 (Pai,

2003: 24). Menurut Pai (2003: 25), ungkapan rasa terimakasih manusia kepada

Allah dapat dibedakan dalam tiga tingkat, yaitu: berterimakasih karena

mendapatkan berkat yang luar biasa; bersyukur untuk hal-hal yang biasa dan

sederhana, namun merasa sedih dan meragukan kasih Allah ketika mengalami

penderitaan atau kegagalan; dan bersyukur atas segala situasi, segala sesuatu

selalu diterima sebagai anugerah. Jadi menurut Pai, pada tingkatan yang paling

rendah dalam rasa terimakasih seseorang adalah ketika orang tersebut bersyukur

setelah mendapatkan berkat yang luar biasa. Contoh dari berkat yang luar biasa

tersebut adalah ketika selamat dari sebuah kecelakaan atau dari kematian.

Kemudian satu tingkat di atasnya adalah ketika seseorang bersyukur atas hal-hal

yang biasa dan sederhana di dalam hidupnya setiap hari, misalnya bisa makan

makanan yang sederhana. Akan tetapi orang dalam tingkatan rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

40

terimakasih/syukur seperti ini akan sedih, putus asa dan meragukan berkat Allah

ketika mengalami penderitaan atau kegagalan. Kemudian pada tingkat yang paling

atas (paling sulit) di mana hanya sedikit orang yang bisa melakukannya adalah

mensyukuri apapun yang dialaminya sebagai anugerah.

5. Doa Pujian

Menurut Katekismus Gereja Katolik “Pujian adalah bentuk doa yang

mengakui Allah secara paling langsung. Pujian mengagungkan Allah demi diri-

Nya sendiri. Ia memberikan hormat kepada-Nya, bukan hanya karena perbuatan-

perbuatan-Nya, melainkan karena Ia ada.” (KGK 2639). Kutipan tersebut

menjelaskan bahwa pujian adalah bentuk doa yang dari sana manusia dapat

mengakui keagungan Allah. Pujian adalah wujud hormat manusia sebagai ciptaan

kepada Allah. Menurut Youcat Katekismus Populer (489), Allah tidak

membutuhkan pujian. Kita memuji Allah karena Ia ada dan karena Ia baik.

Menurut Darminta (1983: 25) bagi orang Kristen pujian merupakan

pengakuan atas misteri Allah Tritunggal. Pujian merupakan doa yang mengangkat

hati manusia kepada Allah. Doa pujian ini biasanya dirumuskan dalam bentuk

himne-himne atau nyanyian pujian. Dalam buku Sadhana menurut de Mello

(1980: 127), doa pujian dijelaskan sebagai berikut:

Doa ini bentuknya sederhana: hanya memuji dan bersyukur kepada

Tuhan atas segala sesuatu yang kita terima. Dasarnya adalah

kepercayaan, bahwa dalam hidup kita tak ada sesuatu yang terjadi, yang

tidak diketahui lebih dahulu dan direncanakan oleh Tuhan, tak ada

sesuatu apa pun juga, termasuk dosa-dosa kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

41

Menurut kutipan tersebut, doa pujian bentuknya sangat sederhana karena

di dalam doa itu hanya ada pujian dan syukur kepada Allah atas segala sesuatu

yang diterima manusia. Doa pujian bertolak dari iman bahwa segala sesuatu yang

dialami dan dimiliki manusia adalah berkat karunia Allah yang murah hati.

Doa pujian banyak sekali tertulis dalam Kitab Suci khususnya Mazmur.

Mazmur seringkali mengajak kita untuk menyampaikan pujian kita kepada Allah.

Misalnya: “Pujilah Allah karena Ia baik; bernyanyilah bagi Allah kita karena Ia

penuh cinta; hanya Dialah yang pantas dipuji (Mzm 146).

Pujian lebih terarah pada pribadi Allah seraya mengakui kebaikan dan

kemurahan cinta-Nya, belas kasihan dan kekuatan-Nya yang dinyatakan melalui

karya-karya ciptaan-Nya yang megah, melalui pembebasan dan penyelamatan-

Nya. Doa pujian tidak dapat muncul secara spontan seperti doa syukur yang

spontan dipanjatkan, atau doa permohonan yang spontan dipanjatkan ketika

manusia membutuhkan sesuatu. Doa pujian hanya bisa dipanjatkan dari manusia

yang rendah hati, tidak egois dan dapat dengan mudah memuji orang lain. Pujian

dapat menghancurkan ketakutan dan kecemasan dalam menghadapi masa depan.

(Pai, 2003: 59-61).

Dalam buku karangan Bavel (2011: 98), pujian seperti dalam awalan doa

Bapa Kami merupakan tanda kasih. Bavel menekankan doa pujian menurut St.

Agustinus bahwa kita harus memuji Allah dengan bersemangat dan sukarela

karena kita mencintai Allah tanpa minta ganti sesuatu (gratis) dan bukan demi

yang lain. Kita memuji Allah dengan kebebasan. Kita harus memuji Allah tanpa

pamrih, berpikir mencari keuntungan diri sendiri. Kita bukan memuji Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

42

karena alasan ini dan itu tetapi kita memuji Allah karena Dia menggembirakan

kita. Jadi menurut Agustinus, pujian kepada Allah merupakan sebuah wujud kasih

kepada Allah. Sikap dalam memuji yang paling baik adalah kita memuji Allah

dengan tanpa mengharapkan sesuatu. Kita memuji Allah karena Allah

menggembirakan kita, jadi pujian ini juga tidak jauh dari ungkapan syukur.

Jadi, doa pujian dapat disimpulkan sebagai doa yang sangat sederhana.

Doa ini adalah berupa pengakuan dan rasa takjub atau kagum akan keagungan

serta kasih Allah. Allah tidak membutuhkan pujian dari manusia demi keagungan-

Nya. Doa pujian ini tidak terarah pada kepentingan pendoa, hanya sebagai bentuk

menghormati Allah. Doa pujian juga hanya bisa dilambungkan dari pribadi yang

rendah hati.

C. Bentuk-Bentuk Doa

1. Doa Lisan

Gereja telah menjelaskan apa itu doa lisan dengan baik dan jelas.

Menurut KGK 2700, doa lisan dijelaskan sebagai doa yang berbentuk kata-kata

baik yang dipikirkan maupun yang diucapkan. KGK 2700 menuliskan bahwa

menurut Yohanes Krisostomus, entah doa kita dikabulkan atau tidak, itu tidak

tergantung dari banyaknya kata yang kita ucapakan dalam doa akan tetapi jiwa

dan kesungguhan kita dalam berdoa.

“Doa lisan merupakan cara untuk menyapa Allah dengan menggunakan

baik doa-doa formal seperti Bapa Kami, Salam Maria, Kemulian kepada Allah

maupun mengungkapkan pemikiran dan keprihatinan hati kita kepada Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

43

dengan kata-kata kita sendiri” (Rausch, 2001: 272). Kutipan tersebut menjelaskan

bahwa ciri khas dari doa lisan adalah bahwa doa tersebut disampaikan kepada

Allah dengan kata-kata manusia. Doa dengan kata-kata tersebut dapat berbentuk

doa formal seperti Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan, dan lain-lain. Selain itu

doa lisan juga dapat berupa doa-doa yang kita ungkapkan dengan kata-kata kita

sendiri sesuai dengan keinginan hati kita apa yang ingin kita ucapkan atau

ungkapkan kepada Allah.

Berkata-kata menjadi tanda lahiriah dari apa yang diinginkan secara

batiniah. Yesus pun mengajarkan doa lisan (Bapa Kami) agar kita mengetahui

bagaimana harus berbicara dengan Allah (Bavel, 2011: 82). Jadi doa lisan yang

dipanjatkan dengan kata-kata menjadi tanda atau ekspresi manusia dalam

mengungkapkan hatinya. Yesus pun juga mengajarkan suatu doa lisan yaitu doa

Bapa Kami supaya kita tahu bagaimana harus berdoa kepada Allah.

Jadi kesimpulannya, doa lisan dapat dipahami sebagai doa yang

dilambungkan kepada Allah dengan kata-kata. Yesus sendiri mengajari kita salah

satu doa lisan yaitu doa Bapa Kami. Doa dengan kata-kata itu dapat berupa doa

formal seperti Bapa Kami, Salam Maria, dan lain-lain maupun berupa kata-kata

kita sendiri sesuai apa yang ingin kita ungkapkan atau sampaikan kepada Allah.

2. Doa Renung / Meditasi

Menurut KGK 2708, “Meditasi memakai pikiran, daya khayal, gerak

perasaan dan kerinduan. Usaha ini penting untuk memperdalam kebenaran iman,

untuk menggerakkan pertobatan hati dan memperkuat kehendak guna mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

44

Kristus”. Jadi menurut kutipan tersebut, meditasi lebih banyak memakai pikiran,

daya khayal, gerak perasaan dan kerinduan. Doa renung atau meditasi berbeda

dengan doa lisan yang lebih banyak diungkapkan dengan kata-kata. Usaha doa

dengan meditasi ini penting untuk memperdalam iman, menggerakkan pertobatan

hati dan juga memperkuat kehendak untuk mengikuti Kristus.

Menurut Youcat Katekismus Populer (502), meditasi dimulai dengan teks

Kitab Suci atau gambar kudus dan kemudian menjelajahi kehendak, tanda-tanda,

dan kehadiran Allah. Menurut Trust (2007: 26), Doa kita harus mengatasi kata-

kata dan pemikiran. Dan meditasi adalah praktik untuk mengatasi kata-kata dan

pikiran, yang oleh Evagrius, satu dari rahib besar padang gurun, disebut doa

murni. Jadi doa sebaiknya tidak hanya terbatas pada kata-kata dan pemikiran. Dan

meditasi menjadi praktik doa yang mengatasi kata-kata dan pikiran.

Dalam meditasi, kita perlu memiliki sikap tubuh yang baik. Menurut

Trust (2007: 79), kita perlu duduk diam. Trust menjelaskan bahwa untuk

bermeditasi kita harus belajar duduk diam dengan punggung tegak. Mengapa?

Karena meditasi menyangkut ketenangan jiwa dan raga yang sempurna. Di dalam

ketenangan itulah kita membuka hati kita kepada keheningan abadi Allah. Kapan

sebaiknya kita melakukan meditasi? Menurut Green (1988: 87), waktu yang baik

melakukan meditasi adalah di pagi hari sebelum pikiran kita dipenuhi dengan

urusan dan kesibukan lain pada hari itu. Lalu apa tujuan kita melakukan meditasi?

Menurut Rochadi Widagdo (2003: 48) tujuan meditasi adalah sebagai berikut:

Tujuan meditasi adalah belajar berdoa. Belajar berdoa berarti belajar

dicintai dan mencintai Tuhan. Meditasi adalah duduk diam di kaki Tuhan

Yesus dan mendengarkan apa yang diucapkan-Nya, dan berdiam di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

45

dalam kasih-Nya. “… barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap

berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” (1 Yoh 15: 16).

Menurut kutipan tersebut, tujuan meditasi adalah belajar berdoa. belajar

berdoa diartikan sebagai belajar dicintai dan mencintai Tuhan. Kita diajak

memiliki sikap duduk diam dan mendengarkan Tuhan dan mendengarkan sabda

Tuhan Yesus serta tinggal dalam kasih-Nya. Setiap orang yang memiliki kasih,

ada di dalam Allah dan Allah tinggal di dalam dia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa doa renung atau meditasi adalah pencarian

akan Allah melalui doa yang tidak mengandalkan kata-kata seperti doa lisan.

Dalam meditasi, keheningan sangat diperlukan. Diperlukan pula pikiran, daya

khayal, gerak perasaan dan kerinduan. Doa ini pertama-tama bersumber dari teks

Kitab Suci, atau juga gambar kudus yang kita renungkan atau kita pikirkan.

Dalam melakukan meditasi kita perlu sikap duduk yang baik yaitu duduk diam

dan punggung tegak. Waktu terbaik untuk melakukan meditasi adalah pagi hari

sebelum melakukan aktivitas. Dan tujuan melakukan meditasi adalah untuk

belajar merasakan dicintai dan mencintai Allah.

3. Doa Batin / Kontemplasi

Doa batin adalah ungkapan sederhana tentang misteri doa. Dalam doa

batin ini kita memandang Yesus dengan penuh iman, mendengarkan Sabda Allah

dan mencintai tanpa banyak kata (KGK 2724). Salah satu cara kontemplasi yang

sering digunakan adalah kontemplasi cara Santo Ignatius Loyola. Bentuk dari

kontemplasi tersebut yaitu mengambil suatu peristiwa dari kehidupan Kristus dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

46

mementaskannya dalam fantasi, ikut ambil bagian di situ, seakan-akan ini pertama

kali terjadi dan mengambil peranan di dalamya (de Mello, 1980: 73).

Sedangkan menurut Ballester (1986: 58), kontemplasi dari St. Ignatius

Loyola mengajak kita untuk menemukan Allah dalam segala sesuatu, yaitu setiap

langkah, dalam setiap unsur alam, dan dalam setiap keadaan hidup. Jadi, dalam

doa kontemplasi kita diajak untuk menemukan Allah dalam setiap kejadian dalam

hidup kita, pada setiap hal yang kita temui di dalam hidup kita.

Yang sangat khas dalam kontemplasi adalah kita memasukkan unsur

angan-angan di dalam doa, dan kita mencoba menghayati kembali, bukan sebagai

suatu adegan film, tetapi kehidupan Yesus Tuhan kita. Dalam contoh, kita

mencoba hadir di sumur ketika Yesus bertemu dengan wanita (Green, 1988: 92).

Menurut Widagdo (2003: 29), kontemplasi artinya memandang dalam waktu yang

lama dan penuh kasih. Ibarat seorang pemuda yang penuh kasih memandang gadis

pujaan hatinya dengan penuh kerinduan hingga seolah-olah bertemu dengan dia.

Jadi doa batin atau kontemplasi adalah ungkapan yang sederhana dalam

doa. Kontemplasi tidak menggunakan banyak kata sama seperti meditasi.

Perbedaan meditasi dan kontemplasi adalah jika dalam meditasi kita merenungkan

Allah dan menggunakan daya akal budi, maka kontemplasi lebih pada merasakan

kehadiran Allah dan lebih menggunakan angan-angan. Dalam doa kontemplasi St.

Ignatius Loyola kita diajak untuk menemukan Allah dalam segala sesuatu. Dalam

doa kontemplasi pula kita berangan-angan bahwa kita sungguh hadir dalam

peristiwa yang dialami oleh Yesus kemudian memandang-Nya dengan penuh

cinta dan kekaguman. Baik doa lisan, doa renung (meditasi) maupun doa batin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

47

(kontemplasi), tidak diharuskan untuk dipilih dalam berdoa karena dalam berdoa

yang terpenting adalah hati. Bagaimana hati kita dapat mengarah kepada Tuhan

sepenuhnya adalah yang paling penting dalam doa.

D. Yesus Kristus sebagai Teladan Pendoa

Menurut buku Iman Katolik, suri teladan doa bagi semua orang tetap

Yesus sendiri (KWI, 1996: 200). Yesus menjadi suri teladan doa karena hidup

Yesus sepenuhnya adalah doa-Nya. Yesus adalah pribadi yang selalu berdoa di

sepanjang hidup-Nya. Ketika Ia sibuk mengajar dan dikerumuni banyak orang, Ia

selalu menyempatkan diri menyingkir ke tempat yang sepi untuk berdoa kepada

Allah Bapa. Doa menduduki tempat sentral dalam hidup Yesus.

Yesus selalu berdoa di sepanjang hidup-Nya seperti yang dijelaskan

dalam buku Doa Berdoa karangan Darminta (1981: 26):

Selama Yesus hidup di depan umum, Dia kerap kali ditemukan sedang

berdoa. Ia berdoa untuk mengambil keputusan, memilih para rasul (Luk

4:12-16). Yesus berdoa sebelum mulai karya publik-Nya (Luk 4:1-13).

Dia mengajar para murid untuk berdoa dan menganjurkan supaya mereka

berdoa dengan baik (Luk 11:1-13). Yesus berdoa di taman Getsemani

(Luk 22:39-46). Yesus berdoa pula waktu tergantung di salib (Luk 23:44-

49).

Menurut kutipan tersebut, jelaslah bahwa Yesus menjadi pribadi yang

sungguh dapat dijadikan sebagai teladan pendoa. Yesus berdoa dalam hidup

keseharian-Nya, Ia berdoa untuk mengambil keputusan, untuk memilih para rasul,

untuk memulai melaksanakan tugas perutusan-Nya, di taman Getsemani sebelum

Ia diserahkan untuk diadili dan Yesus juga berdoa menjelang wafat-Nya di kayu

salib. Yesus sebagai tokoh sentral teladan pendoa, perlu kita ketahui hidup dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

48

doa-Nya dan juga kita perlu mengetahui mengenai doa Kristen yang bersumber

dari diri-Nya.

1. Hidup dan Doa Yesus yang Perlu Diteladani

a. Yesus Selalu Mengarah Kepada Allah Bapa dan Setia kepada-Nya

Yesus sebagai Putera Allah sungguh-sungguh seorang manusia. Akan

tetapi doa yang dipanjatkan Yesus tidaklah diucapkan ke luar dari kesadaran yang

dinodai oleh dosa. Yesus sebagai manusia tetap diwarnai oleh kelemahan-

kelemahan manusiawi. Dalam kelemahan manusiawi Yesus tidak kehilangan

kepercayaan kepada Bapa (Darminta, 1983: 14-15). Dalam doanya Ia

mengatakan, “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah

cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa

yang Engkau kehendaki” (Mrk 14: 36).

Yesus menjadi teladan pribadi yang menyerahkan seluruh hidup-Nya

kepada Allah Bapa. Menurut Pai (2003: 251-252) Yesus telah menjalani seluruh

hidup-Nya untuk mengabdi Bapa-Nya (“Segala kepunyaan-Ku adalah kepunyaan-

Mu” Yoh 17: 10) dan demi orang-orang yang membutuhkan bantuan. Injil (Mrk

1:28-29) melukiskan hidup Yesus sehari-hari yang padat dengan pengajaran dan

penyembuhan orang banyak, dengan doa dan persatuan pribadi-Nya dengan Allah.

Pada kesempatan lain (Mrk 3:20) dikisahkan bahwa segerombolan orang mencari-

Nya sehingga Ia tidak sempat makan. Pemberian diri-Nya berlangsung sampai

pada jalan salib. Ia melepaskan segalanya: pakaian-Nya, sahabat-sahabat-Nya,

nama baik-Nya, menyerahkan ibu-Nya, harta milik-Nya terakhir yang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

49

berharga. Dia tidak mempunyai apa-apa lagi untuk dilepaskan kecuali meletakkan

jiwa dan raga-Nya dalam tangan Bapa-Nya (Luk 23:46).

Jadi menurut Kitab Suci yang dijelaskan oleh Pai tersebut, Yesus

sungguh bersikap lepas bebas dalam memenuhi kehendak Allah. Ia menyerahkan

seluruh hidup-Nya pada kehendak Allah. Ia menyerahkan segala yang ada dalam

diri-Nya dari hal yang paling kecil sampai hal yang paling besar dalam hidup-Nya

yaitu nyawa-Nya sendiri. Ketika menyerahkan nyawa-Nya, Ia berdoa kepada

Bapa “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” (Luk 23:46). Yesus

selalu berdoa bahkan sampai menjelang wafat-Nya.

Yesus juga berfokus pada kemuliaan Allah. Menurut Pai (2003: 141) hal

ini didasari kutipan dalam Kitab Suci “yang dalam rupa Allah, tidak menganggap

kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan

telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan

menjadi sama dengan manusia” (Flp 2:6-8). Dari kutipan Kitab Suci tersebut ia

menjelaskan demikian, “Yesus adalah tokoh teladan sempurna yang tak pernah

mencari kemulian diri-Nya sendiri, tapi selalu mencari apa yang menyenangkan

hati Bapa-Nya” (Pai, 2003: 141). Jadi menurut kutipan tersebut, Yesus adalah

teladan yang paling sempurna dari pribadi yang terus berbuat apapun demi

kemuliaan Allah. Seringkali kita sebagai manusia cenderung mudah berbuat

sesuai dengan apa yang kita inginkan, atau menguntungkan dan menyenangkan

diri kita sendiri. Yesus mampu mengatasi kecenderungan manusia tersebut.

Yesus selalu berfokus pada kehendak Bapa. Menurut Darminta (1983:

17), “Dalam doa-Nya Dia selalu menyesuaikan kehendak-Nya dengan kehendak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

50

Bapa, seperti yang terungkap dalam doa Bapa Kami yang diajarkan kepada para

murid-Nya”. Menurut kutipan tersebut, Yesus selalu menyesuaikan kehendak-Nya

dengan kehendak Bapa. Ia yang juga menjadi manusia memiliki kehendak bebas.

Ia mempergunakan kehendak bebas-Nya untuk sungguh-sungguh melaksanakan

kehendak Bapa. Jadi menyesuaikan kehendak-Nya dengan kehendak Bapa

bermaksud bahwa Yesus melaksanakan kehendak Bapa bukan dengan terpaksa,

namun juga dengan kehendak-Nya sendiri. Menurut Darminta (1983: 17) pula,

“Motivasi Yesus ialah cinta, yang berkehendak untuk melaksanakan kehendak

Bapa. Doa Yesus tumbuh dari kerinduan atau keinginan untuk melaksanakan

kehendak Allah Bapa itu”. Menurut kutipan tersebut, Yesus melaksanakan

kehendak Bapa atas dasar cinta-Nya. Ia memiliki kerinduan untuk melaksanakan

kehendak Allah Bapa. Maka benarlah bahwa Yesus menyesuaikan kehendak-Nya

dengan kehendak Allah Bapa.

Seluruh hidup Yesus adalah jawaban “ya” atas kehendak Bapa. Menurut

Yesus dalam Injil (Yoh 4:34), makanan-Nya adalah melaksanakan kehendak Bapa

yang mengutus-Nya dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa kepada-

Nya (Pai, 2003: 103). Jadi Yesus tidak punya penolakan untuk kehendak Bapa

atas diri-Nya. Di dalam hidup-Nya hanya ada kata “ya” atas seluruh kehendak

Bapa. Menurut Pai (2003: 164), Yesus menjadi pribadi yang setia pada Allah dan

pada tugas perutusan-Nya hingga akhir. Ia menyatakan kasih Bapa (Yoh 3:6),

menjadi saksi kebenaran (Yoh 18:37) dan menjadi seorang pembela kaum

tertindas (Luk 4:18). Dia setia pada Allah dan pada diri-Nya sendiri hingga akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

51

(Yoh 13:1). Jadi Yesus adalah pribadi yang sungguh setia. Kita sungguh patut

meneladani kesetiaan-Nya.

Kepada Allah Yesus memanjatkan pujian dan syukur. Yesus

menyanyikan pujian kepada Allah, “Sesudah menyanyikan nyanyian pujian,

pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun” (Mat 26:30). Kutipan

tersebut menjelaskan bahwa dalam hidup-Nya, Yesus memanjatkan pujian kepada

Allah. Menurut Darminta (1983: 16), Yesus Kristus bersyukur kepada Bapa-Nya

bahwa Allah Bapa selalu bergiat dan bekerja (bdk. Yoh 5:17). Doa syukur yang

dipanjatkan oleh Yesus tidak hanya ditujukan pada hal-hal yang sudah terjadi

tetapi juga kepenuhan keselamatan yang sedang dilaksanakan-Nya. Yesus

bersyukur atas hal-hal yang akan terjadi karena Ia yakin bahwa akan terpenuhi

(Yoh 11:41-42). Puji syukur yang dipanjatkan Yesus ditujukan pada karya

keselamatan. Jadi dalam berdoa, Yesus senantiasa memanjatkan pujian dan syukur

kepada Allah. Kita pun harus senantiasa memanjatkan pujian dan syukur kepada

Allah.

b. Yesus Mendapat Kekuatan dengan Berdoa

Hidup Yesus yang tertulis dalam Kitab Suci, memberitahu kita bahwa

doa dapat memberi kita kekuatan untuk menghadapi hidup kita. “Untuk itu perlu

kiranya kita menyadari bahwa dengan doa, Yesus dapat memperoleh kekuatan

untuk melaksanakan misi-Nya dan melengkapi misi-Nya itu sesuai dengan

kehendak Bapa” (Fuellenbach, 2004: 144). Menurut kutipan tersebut, Yesus dapat

menjalankan misi-Nya dan melengkapi misi-Nya sesuai kehendak Bapa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

52

menimba kekuatan melalui doa. Doa memberikan kekuatan dan ketegaran dalam

menghadapi hidup yang berat.

Mungkin tidak asing lagi peristiwa ini bagi kita, yaitu ketika Yesus

menghadapi kematian-Nya seperti yang dituliskan oleh Youcat Katekismus

Populer 176:

Ketika berhadapan muka dengan maut, Yesus mengalami puncak

ketakutan manusiawi. Namun, Ia menemukan kekuatan ketika

menyerahkan Diri kepada Bapa-Nya di Surga: “Abba, ya Bapa Segala

sesuatu mungkin bagi-Mu. Ambillah cawan ini daripada-Ku. Tetapi

janganlah apa yang Kukehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki

(Mrk 14:36).

Yesus sebagai manusia, punya ‘kelemahan’ dalam diri-Nya. Pada malam

itu di Taman Getsemani, Ia begitu takut menghadapi penyaliban-Nya. Dalam

perikope “di Taman Getsemani” pada Mrk 14:32-42 dituliskan bahwa “Ia

membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya, Ia sangat takut dan gentar”

(Mrk 14:33). Menghadapi kematian-Nya yang sungguh menyakitkan dan

menakutkan, Ia merasa sangat sedih dan tidak berdaya lagi hingga mengatakan

“Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya” (14:34). Bahkan dalam Injil

yang lain dikatakan “Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa.

peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah” (Luk 22:44).

Akan tetapi dalam doa Ia mendapatkan kekuatan untuk tegar menghadapi

kematian-Nya dan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi haruslah seperti

kehendak Bapa. Oleh karena itu Ia sampai pada kata-kata-Nya (Mrk 14:36)

tersebut, bahwa Ia mohon Bapa mengambil cawan dari pada-Nya dan pasrah pada

kehendak Bapa supaya terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

53

Fuellenbach (2004: 146) juga menjelaskan bahwa dalam doa-Nya di

Taman Getsemani, Yesus mendapatkan kekuatan mengatakan “ya” untuk mati di

kayu salib atas kehendak Bapa-Nya. Sebenarnya kesanggupan ini juga merupakan

perjuangan sepanjang hidup Yesus seperti yang terungkap dalam Ibrani 5:7-8:

Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan

permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup

menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah

didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat

dari apa yang telah diderita-Nya.

Menurut kutipan Kitab Suci tersebut dalam hidup-Nya yang juga

diwarnai dengan kepahitan Yesus berdoa, memohon dengan ratap tangis dan

mengeluh kepada Allah Bapa. Karena kesalehan Yesus, Ia telah didengarkan oleh

Bapa yang menyelamatkan Ia dari maut. Dari doa Ia memperoleh kekuatan untuk

tetap setia dan taat menjalani tugas perutusan-Nya yang tidak pernah luput dari

penderitaan.

Menurut Fuellenbach (2004: 146), ada pula saat-saat sulit dalam hidup

Yesus yang membuat-Nya hampir putus asa. Yesus seringkali merasa lelah

mengajar murid-murid-Nya yang tanpa kedalaman dan seakan-akan tidak

mengerti pada visi-misi yang Ia bawakan. Sekitar 17 kali Yesus mengajukan

pertanyaan kepada murid-murid-Nya dengan kata-kata “Mengertikah kamu?” atau

yang senada dengan itu. Dengan situasi tersebut, Yesus sering merasa menemui

jalan buntu sehingga Ia memilih pergi ke tempat-tempat yang sunyi untuk berdoa

(Luk 5:16).

Jadi Yesus selama menjalani tugas perutusan-Nya, selalu ada saat di

mana Ia merasa hampir putus asa dan menemui jalan buntu. Hidup manusia tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

54

bisa berjalan mulus dan berisi kebahagiaan terus-menerus. Akan selalu ada situasi

yang berat di dalam hidup manusia. Yesus sebagai manusia juga mengalami saat-

saat yang berat. Ia memilih berdoa untuk bersandar pada Allah Bapa. Doa

memberi kekuatan kepada-Nya supaya terus memiliki semangat, kesetiaan dan

ketaatan dalam menjalani tugas perutusan.

c. Yesus Berdoa Demi Kepentingan Orang Lain

Sebagai perantara, Yesus selalu berdoa demi kepentingan orang lain.

Menurut Darminta (1983: 15) “Yesus Kristus berdoa dengan keprihatinan tidak

hanya atas terlaksananya tugas perutusan-Nya tetapi juga atas keselamatan umat

manusia. Dia berdoa sebagai penyelamat yang prihatin atas orang-orang yang

diserahkan kepada-Nya” (Yoh 17:1-26). Menurut kutipan tersebut, Yesus sebagai

penyelamat manusia selalu peduli dengan keselamatan manusia. Ia tidak hanya

fokus pada hubungan-Nya dengan Bapa dan terlaksananya tugas perutusan-Nya

saja. Lebih daripada itu, Yesus mencintai manusia dan memikirkan keselamatan

manusia.

Menurut Darminta (1983: 18) “Isi doa pengantaraan Yesus nampak jelas

dalam doa imami-Nya. Dia memohonkan kesatuan orang-orang-Nya sebagai bukti

pemuliaan Allah Bapa (Yoh 17). Karena cinta Yesus kekal adanya, maka Dia

tetap berdoa bagi manusia (1 Yoh 2:1)”. Menurut kutipan tersebut, Yesus juga

memohonkan kesatuan umat Allah sebagai bukti pemuliaan Allah Bapa. Ia selalu

memohon bagi manusia karena rasa cinta-Nya kepada manusia terus ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

55

Ada beberapa kutipan Kitab Suci menurut Pai (2003:40-41) yang

menunjukkan bahwa Yesus selalu berdoa untuk orang lain, yaitu:

Sebelum kematian dan penderitaan-Nya yang terakhir, Yesus berkata

kepada Petrus: “Simon, Aku telah berdoa untukmu” (Luk 22:23) dan

menyampaikan doa seorang imam (doa imami) yang sangat indah (Yoh

17) untuk para murid-Nya dan untuk kita supaya mereka semua bersatu

satu sama lainnya dan pantas menjalankan tugas perutusan/misi yang

diterima dari Bapa. Di salib Dia berdoa bagi musuh-musuh-Nya: “Bapa,

ampunilah mereka, sebab merekatidak tahu apa yang mereka perbuat”

(Luk 23:24) dan sebagai Tuhan yang telah bangkit Dia tetap menjadi

Pengantara bagi kita untuk selama-lamanya (Ibr 7:25).

Menurut kutipan tersebut, Kitab Suci telah menuliskan dengan sangat

jelas dan lengkap bukti bahwa Yesus selalu berdoa demi kepentingan umat-Nya

baik untuk individu maupun kelompok. Dalam Luk 22:31 Yesus mendoakan

Simon supaya imannya jangan gugur. Hal ini terjadi dalam percakapan waktu

perjamuan malam terakhir. Yesus tahu apa yang akan terjadi kepada Simon

Petrus, yakni penyangkalan yang akan dia lakukan. Yesus mengutus Simon Petrus

supaya menguatkan saudara-saudaranya ketika ia sudah insaf. Yesus benar-benar

peduli dengan Simon Petrus dan murid-murid-Nya.

Kemudian dalam Yoh 17, tertulis dalam Kitab Suci bahwa Yesus

mendoakan murid-murid-Nya supaya mereka menjadi satu dengan Allah sama

seperti Yesus dengan Allah Bapa. Ia juga berdoa supaya murid-murid-Nya dapat

bersatu dan menjalankan tugas perutusan mereka dengan baik. Dalam doa-Nya

yang panjang tersebut, dapat kita ketahui bahwa Yesus sangat peduli pada nasib

murid-murid-Nya. Kemudian dalam Luk 23:34 Yesus berkata “Ya Bapa,

ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Nampak

sekali bahwa Yesus sangat peduli kepada orang lain bahkan Ia mendoakan orang-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

56

orang yang bersalah pada-Nya. Yesus sangat berjiwa besar, dengan doa ini pula

dapat kita rasakan bahwa Yesus tidak menyimpan dendam dan mengampuni

siapapun yang bersalah kepada-Nya. Ia bahkan mendoakan mereka, memohonkan

ampunan Bapa bagi mereka. Dalam Ibr 7:25 dikatakan bahwa Yesus sanggup

menyelamatkan semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah dan Ia hidup

senantiasa menjadi pengantara mereka. Jadi Yesus sungguh menyelamatkan

semua orang yang datang kepada Allah oleh karena Yesus dan hidup selamanya

menjadi Pengantara dan Imam Besar bagi mereka.

d. Yesus Berdoa Sendiri dalam Kesunyian/Keheningan

Ketika Yesus berdoa seorang diri, Ia berdoa dalam kesunyian atau

keheningan. Menurut Iman Katolik (1996: 200), “betapapun sibuknya hidup-Nya

dengan pewartaan dan pelayanan orang, Ia selalu menemukan kesempatan untuk

naik ke atas bukit dan berdoa seorang diri” (Mat 11:25). Menurut kutipan tersebut,

Yesus yang melaksanakan tugas perutusan-Nya memiliki keseharian yang sangat

sibuk. Setiap hari Ia sibuk mewartakan Kerajaan Allah dan juga melayani orang-

orang. Di tengah kesibukan itu, Ia tidak pernah meninggalkan kegiatan doa.

Ketika berdoa, Ia menyingkir dari antara keramaian dan naik ke atas bukit untuk

berdoa sendiri dalam keheningan.

Menurut Darminta (1983: 14), diceritakan bahwa Yesus kerap kali

berdoa sendirian. Dengan berdoa sendirian seperti itu Yesus dapat merasakan

secara mendalam hidup dan diri-Nya sebagai Putera Allah. Hanya Dia adalah

Putera dan hanya Dia kenal Bapa-Nya (Mat 11:25-27). Jadi menurut Darminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

57

berdasarkan Matius 11:25-27, Yesus kerap kali berdoa sendirian. Dalam doa-Nya

itu, Ia dapat merasakan rasa syukur atas segenap karya Bapa. Yesus memahami

bahwa tidak ada seorangpun yang mengenal Yesus selain Allah Bapa dan tidak

ada seorangpun yang mengenal Allah Bapa selain Yesus dan orang yang

kepadanya Yesus berkenan menyatakannya.

Menurut Fuellenbach (2004: 146), “Yesus memilih tempat-tempat sepi

seperti puncak bukit atau padang gurun untuk berdoa. Tetapi Dia tidak pernah

sampai tinggal di tempat itu. Setelah selesai berdoa Yesus selalu kembali ke

tengah-tengah masyarakat untuk melaksanakan misi-Nya”. Menurut kutipan

tersebut, Yesus memilih tempat-tempat yang sepi seperti puncak bukit atau

padang gurun menjauh dari keramaian untuk berdoa. Di tempat yang sunyi itu

Yesus tidak menetap dalam waktu yang lama. Ia hanya di sana untuk berdoa

kemudian Ia kembali lagi ke tengah-tengah masyarakat untuk melaksanakan tugas

perutusan-Nya. Ia selalu berkomunikasi dengan Allah setiap melakukan apapun,

terlebih ketika akan melaksanakan tugas perutusan-Nya.

Kita dapat meneladani Yesus yang berdoa sendiri dalam kesunyian atau

keheningan. Keheningan sangat diperlukan Yesus untuk berdoa. Mengapa

keheningan diperlukan dalam berdoa? Menurut Laplace (1984:37), dalam berdoa

diperlukan pemusatan perhatian. Setiap orang yang bekerja apa pun pekerjaannya,

pada dasarnya sedang dalam keadaan hening sekurang-kurangnya karena dia

sedang memusatkan perhatian kepada pekerjaannya. Bila tidak hening, maka

orang itu akan sibuk ke sana ke mari dan menjadi bosan kepada pekerjaannya lalu

tidak membuahkan apa-apa. Memusatkan perhatian kepada Allah itu tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

58

mungkin tanpa usaha untuk menguasai diri. Keheningan berhubungan erat dengan

penguasaan diri.

Jadi menurut Laplace, keheningan sungguh diperlukan karena dengan

keheningan seseorang dapat memusatkan perhatian atau fokus pada apa yang

sedang dilakukannya. Setiap orang yang sedang bekerja sekurang-kurangnya

sedang hening karena fokus pada pekerjaannya. Untuk pekerjaan tertentu yang

membutuhkan dialog, hening dapat diartikan bukan tanpa mengeluarkan kata-kata

akan tetapi lebih berarti fokus atau memusatkan pikiran pada apa yang hendak

dibicarakan. Dengan keheningan, kita bisa memusatkan perhatian kita kepada

Allah yang kita tuju dalam doa dan kita juga bisa menguasai diri kita.

2. Doa Kristen melanjutkan doa Yesus

Apa itu doa Kristen? Doa kristen berarti mendalami doa murid Yesus

Kristus. Bila seorang Kristen berdoa, dia melanjutkan doa Yesus Kristus. Bagi

Gereja itu berarti bahwa orang Kristen berdoa bersama, melalui dan dalam nama

Yesus Kristus (Darminta, 1983: 12).

Karena orang Kristen itu pada dasarnya adalah murid Yesus, doa Kristen

juga merupakan doa yang mengikuti, meniru dan melanjutkan doa Yesus. Doa

Kristen juga dirumuskan sebagai ungkapan cinta akan rencana keselamatan Allah.

Ada perbedaan fundamental antara doa Yesus dan doa Kristen. Yesus berdoa

sebagai penyelamat yang harus menyampaikan keselamatan kepada manusia

sedangkan orang Kristen berdoa sebagai penerima anugerah keselamatan itu.

Setiap orang Kristen membangun hubungan pribadi dengan Allah dan ikut dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

59

kegiatan keselamatan Allah. Sebagai murid Yesus Kristus, orang Kristen tidak

menerima keselamatan secara pribadi saja namun juga bersama sebagai umat

Allah. Dengan begitu doa dapat dipanjatkan secara pribadi dan bersama

(Darminta, 1983: 19).

Jadi dapat disimpulkan bahwa doa Kristen adalah doa murid Yesus yang

melanjutkan doa Yesus. Meskipun meniru dan melanjutkan doa Yesus, namun

adad perbedaan yang sangat mendasar antara doa Yesus dengan doa Kristen.

Perbedaan tersebut adalah jika Yesus berdoa sebagai penyelamat yang

menyampaikan keselamatan kepada manusia, maka orang Kristen berdoa sebagai

penerima keselamatan tersebut. Seperti Yesus yang memiliki hubungan yang

dekat dengan Allah, maka orang Kristen juga membangun hubungan pribadi

dengan Alah melalui doa Kristen. Doa Kristen tidak hanya dipanjatkan secara

individu saja karena keselamatan tidak diberikan hanya kepada orang-orang

tertentu saja secara individu melainkan keselamatan diberikan kepada umat Allah.

Antara doa individu dan doa bersama atau doa umat perlu dipanjatkan sebagai

bagian dari doa Kristen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

60

BAB III

TANTANGAN DAN PELAYANAN KATEKIS

DI ZAMAN SEKARANG

Katekis memiliki panggilan khusus bagi perkembangan Gereja. Dengan

panggilan khususnya ini, katekis diharapkan dapat menjalankan tugas

perutusannya dengan sepenuh hati dan seluruh hidupnya. Dengan memaknai

hidup doa, katekis dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Karena pada

hakikatnya, katekis harus mewartakan Kerajaan Allah maka terlebih dahulu

katekis harus mengalami Kerajaan Allah itu di dalam hidupnya.

Katekis yang selalu diharapkan dan dinantikan oleh Gereja ini memiliki karya

pelayanan yang tidak mudah. Melayani umat dalam kesatuan Gereja itu tidak

mudah ditambah lagi para katekis harus dapat menimbang zaman, menghadapi

tantangan-tantangan yang dapat mengganggu pelayanannya. Tantangan katekis di

zaman modern semakin banyak. Dengan kemajuan zaman yang begitu pesat,

kenikmatan seringkali menjadi tujuan hampir semua orang. Dengan begitu

seringkali hubungan dengan Allah ditinggalkan, tidak dianggap penting lagi.

Katekis diharapkan memiliki iman yang tangguh supaya dapat menghadapi

tantangan-tantangan pelayanannya dan dapat mengajak umat yang mulai

meninggalkan intimitas dengan Allah Tritunggal untuk kembali kepada

intimitasnya dengan Allah Tritunggal.

Pembahasan Bab III ini berisi mengenai tantangan-tantangan yang harus

dihadapi katekis dan juga pelayanannya. Bab ini dibagi menjadi dua sub bab yang

berisi tantangan katekis dalam pelayanan dan pelayanan katekis. Dalam sub bab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

61

yang pertama yaitu tantangan katekis dalam pelayanan, dijabarkan beberapa poin

penting yaitu, sekularisasi: sekularisme, materialisme, konsumerisme;

individualism, sensualisme, hedonisme; primordialisme, radikalisme dan

terorisme; rusaknya lingkungan hidup; dampak negatif media sosial; krisis iman

dan moral. Kemudian pada sub bab yang kedua yaitu pelayanan katekis

dijabarkan beberapa poin penting yaitu, pelayanan; panggilan dan identitas

katekis; tugas dan peran katekis; kategori katekis; spiritualitas katekis. Pada poin

yang terakhir yaitu spiritualitas katekis, dijelaskan beberapa hal mengenai unsur-

unsur spiritualitas katekis: keterbukaan kepada Allah Tritunggal, keterbukaan

terhadap Gereja, keterbukaan terhadap dunia, keutuhan dan keaslian hidup,

semangat misioner, dan devosi kepada Bunda Maria. Penjabaran masing-masing

bagian dalam bab III adalah sebagai berikut:

A. Tantangan Katekis dalam Pelayanan

Katekis yang dipanggil untuk mewartakan Kerajaan Allah, tentunya

hidup di tengah dunia. Dengan hidup di tengah dunia dan menjadi warga dunia

tentunya mereka menghadapi perubahan arus besar zaman yang membawa

tantangan-tantangan bagi pelayanan katekis. Dunia ini menawarkan banyak sekali

kenikmatan duniawi. Di sisi yang negatif, hal ini dapat menjauhkan umat dari

Allah. Tidak hanya umat, katekis apabila imannya tidak teguh juga dapat ikut

terbawa arus besar zaman yang seringkali mengakibatkan memudarnya intimitas

dengan Allah Tritunggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

62

Oleh karena itu, para katekis harus sanggup menimbang zaman.

Menimbang zaman adalah melihat secara lebih kritis segala keadaan dan

perkembangan zaman yang menjadi konteks hidup umat dan masyarakat dalam

menghayati dan menghidupi imannya. Konteks ini sangat menentukan dan

mempengaruhi kehidupan beriman. Pengaruh yang ditimbulkan dapat bersifat

positif yaitu mengembangkan iman dan bisa juga negatif yaitu melemahkan

kehidupan beriman (Direktorium Formatio Iman, 2018: 14). Berikut adalah

tantangan-tantangan pelayanan katekis pada zaman sekarang:

1. Sekularisasi: Sekularisme, Materialisme, Konsumerisme

Dewasa ini hidup beriman kita tidak bisa lepas dari sekularisasi,

sekularisme, materialisme dan konsumerisme. Semuanya itu memberikan dampak

yang mendalam dan meluas pada hidup manusia. Sekularisasi adalah salah satu

arus besar zaman yang secara mendasar mengubah pola berpikir bahwa dunia itu

otonom, namun tetap berkorelasi dengan Sang Pencipta. Otonomi dunia berarti

bahwa makhluk-makhluk dan masyarakat sendiri mempunyai hukum dan nilai

sendiri yang harus dikenal, dimanfaatkan dan makin diatur manusia selaras

dengan kehendak Sang Pencipta. Namun dalam perkembangannya, proses

sekularisasi ini memunculkan pandangan dan perilaku manusia di mana tidak

adanya lagi ketergantungan dan keterhubungan ciptaan dengan Allah. Dunia

menjadi otonom, berjalan sendiri seolah-olah Allah tidak ada (Direktorium

Formatio Iman, 2018: 14-15).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

63

Dari pandangan itu kemudian lahirlah sekularisme yaitu suatu ideologi

tertutup yang memutlakkan otonomi duniawi tanpa keterbukaan kepada Yang

Ilahi. Manusia bertindak sekehendak dirinya sendiri tanpa menghiraukan Allah,

seolah-olah Allah tidak ada. Allah tidak diperhitungkan dalam mengambil

keputusan-keputusan hidupnya. Hal itu membuat hidup manusia menjadi dangkal

karena tidak lagi menghargai hidup sebagai anugerah, sehingga hidup mudah

sekali dikurbankan demi kepentingan duniawi (Direktorium Formatio Iman, 2018:

15).

Dari situ yang paling penting bagi manusia adalah materi. Orang menjadi

materialistis, segala sesuatu diukur dengan materi dan uang menjadi

penggeraknya. Kebahagiaan, kesuksesan, keberhasilan dan kemajuan diukur

secara materialistik sehingga seringkali nilai-nilai etis dikesampingkan demi

pencapaian materi yang lebih besar (Direktorium Formatio Iman, 2018: 15).

Cara hidup yang materialistik seperti itu kemudian memunculkan

perilaku baru dalam hidup manusia yaitu konsumtif. Konsumerisme berasal dari

gaya hidup yang konsumtif. Apa yang ada di dunia dibeli untuk dimiliki. Dasar

pembelian itu tidak selalu berdasarkan kebutuhan tetapi seringkali adalah karena

gaya hidup dan trend. Hidup yang konsumtif kemudian melahirkan hidup yang

individualis (Direktorium Formatio Iman, 2018: 15).

2. Individualisme, Sensualisme, Hedonisme

Bertolak dari hidup yang sangat konsumtif, orang akan memusatkan

perhatiannya pada kebutuhan sendiri. Dengan begitu semangat sosial kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

64

menurun dan cenderung memenuhi kebutuhan diri yang seringkali tak pernah

terpuaskan. Dengan kecenderungan itu, orang menjadi lemah dalam perhatian dan

kepeduliannya pada orang lain (Direktorium Formatio Iman, 2018: 15).

Ketika manusia sudah dikuasai oleh materi duniawi, orang akan menjadi

individualis, sensualis dan hedonis. Orang menjadi individualis karena berfokus

pada diri sendiri. Ia akan mengejar kebutuhan diri yang tak pernah terpuaskan.

Semakin orang mengejar materi tanpa sadar ia juga meninggalkan sesamanya

karena materi yang selalu dicari. Apa yang dirindukan oleh orang-orang yang

memiliki materi? Materi dianggap memuaskan dahaga sensualisme (Direktorium

Formatio Iman, 2018: 16).

Sensualisme terjadi ketika seseorang hanya menganggap hidup sebatas

kenikmatan inderawi semata. Jadi apa yang mendatangkan kenikmatan itu yang

akan dikejarnya. Sensualisme dapat mengarah kepada hedonisme ketika orang

menjadikan kenikmatan sebagai tujuan hidupnya. Hidup orang itu hanya berisi

kenikmatan semata (Direktorium Formatio Iman, 2018: 16).

3. Primordialisme, Radikalisme dan Terorisme

Belakangan ini di Indonesia, primordialisme, fundamentalisme, dan

radikalisme berkembang. Primordialisme adalah sebuah istilah yang menunjuk

pada sikap kesukuan yang berlebihan. Orang lebih cenderung terlalu

membanggakan sukunya dan meremehkan atau berusaha menyingkirkan orang

yang berbeda dengan dirinya. Dari situ ada semacam identitas yang menguat dan

menegaskan perbedaan dan menyingkirkan mereka yang berbeda dengan dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

65

Orang menjadi tidak setuju apabila ada orang di luar sukunya menduduki sebuah

jabatan publik dan menjadi tetangga hidup mereka (Direktorium Formatio Iman,

2018: 16-17).

Selain primordialisme kesukuan, muncul pula radikalisme agama.

Radikalisme menunjuk pada kelompok yang seringkali memaksakan

pandangannya dengan tindakan kekerasan yang diarahkan kepada orang yang

berbeda pandangan dan berbeda keyakinan sehingga menjurus pada tindakan

intoleran terhadap kelompok lain. Sejalan dengan gerakan itu, muncul pula

terorisme. Contohnya adalah kelompok garis keras ISIS yang melakukan tindakan

bom bunuh diri di tempat-tempat umum atau pos-pos penjagaan keamanan.

Tindakan para teroris telah menelan ratusan korban. Kaum radikal seperti

digerakkan oleh kekuatan lain yang ehendak mengguncang ideologi Pancasila,

menggantinya dengan ideologi baru keagamaan (Direktorium Formatio Iman,

2018: 17).

4. Rusaknya Lingkungan Hidup

Hidup beriman dewasa ini juga semakin ditantang atas eksistensi

manusia dalam hubungannya dengan alam ciptaan. Pada masa ini keutuhan

ciptaan mulai terancam karena ulah keserakahan manusia sendiri dan juga karena

faktor alam. Penyebab rusaknya lingkungan hidup terbesar disebabkan karena

perilaku manusia yang menempatkan dirinya sebagai subjek dan menjadikan alam

sebagai objek untuk dikeruk kekayaannya dan dicemari (Direktorium Formatio

Iman, 2018: 17-18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

66

Pengerukan dan pencemaran meliputi: energi-pertambangan, perkebunan,

kehutanan, pencemaran tanah, pencemaran udara, pencemaran air, sampah dan

perubahan iklim. Keutuhan ciptaan yang telah rusak harus dipulihkan dan

diselamatkan oleh karena itu mulai muncul gerakan-gerakan ekologis yaitu

perubahan paradigma dari antroposentris menuju biosentris (Direktorium

Formatio Iman, 2018: 18).

5. Dampak Negatif Media Sosial

Sekarang media sosial sudah berkembang pesat. Hidup manusia tidak

bisa dipisahkan lagi dengan media sosial baik mereka yang berada di kota maupun

desa, baik mereka yang terpelajar maupun yang tidak mengenyam pendidikan.

Perkembangan teknologi itu membawa kemajuan bagi manusia. Namun di sisi

lain, media telah digunakan oleh orang-orang tertentu untuk menghimpun

kekuatan dan untuk melakukan propaganda. Sebagai contoh kelompok ISIS

sebagai kaum radikal, telah menggunakan media sosial dengan maksimal untuk

memperluas propaganda mereka, mengadu domba, melakukan ujaran-ujaran

kebencian, hoax dan menyampaikan ujaran negatif yang dapat merusak persatuan

bangsa (Direktorium Formatio Iman, 2018: 18).

6. Krisis Iman dan Moral

Persoalan lain yang mempengaruhi umat beriman dewasa ini adalah

ritualisme yaitu pelaksanaan agamanya tidak seimbang karena lebih

mengutamakan upacara-upacara keagaman atau ritual saja tetapi kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

67

memperhatikan penghayatan atau perwujudan iman dalam hidup sehari-hari.

Karena itu manusia kehilangan hidup mistiknya, yaitu suatu relasi pribadi yang

akrab dengan Tuhan (Direktorium Formatio Iman, 2018: 19).

Hilangnya keakraban dengan Tuhan mengakibatkan tumpulnya hati

nurani. Dengan hal ini maka muncul suatu relativisme etis dan moralitas

disingkirkan. Budaya relativisme membuahkan sikap dan cara bertindak yang

hendak merelatifkan segala sehingga tidak ada yang absolut, tidak ada kebenaran

yang pasti dan hakiki. Orang bisa bertindak semaunya sendiri karena bertindak

atas kebenaran menurut dirinya sendiri (Direktorium Formatio Iman, 2018: 19).

B. Pelayanan Katekis

Katekis memiliki tugas dan peranan bagi Gereja. Sosok katekis sangat

lekat dengan pelayanan kepada umat. Pelayanan katekis mencakup beberapa poin

penting. Bagian ini akan memaparkan pelayanan katekis sebagai pelayan umat.

1. Pelayanan

a. Pelayanan Menurut Kitab Suci

Kitab Suci menceritakan tentang pelayanan beberapa kali. Kitab Suci

Perjanjian Baru lebih banyak berbicara mengenai pelayanan. Pelayanan bisa

berarti melayani Tuhan Yesus seperti dalam Injil Matius “Tuhan, bilamanakah

kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang

atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?” (Mat 25:44).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

68

Kutipan ayat Kitab Suci tersebut mengarah pada pelayanan umat pada Yesus.

Pelayanan kepada Yesus ini lebih meliputi hal yang sifatnya fisik.

Pelayanan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru juga berbicara mengenai

pelayanan jemaat misalnya, “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan

karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih

karunia Allah” (1 Ptr 4: 10). Kutipan Kitab Suci tersebut menjelaskan bahwa

setiap orang harus melayani seorang akan yang lain (melayani sesama). Bentuk

pelayanannya tidaklah harus sama karena setiap orang memiliki karunia masing-

masing yang berbeda-beda.

Kemudian Kitab Suci juga menyebut pelayanan, “Tetapi aku tidak

menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan

menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk

memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah” (Kis 20:24). Kutipan

tersebut menjelaskan bahwa umat memiliki tugas pelayanan yang diberikan oleh

Yesus sendiri seperti Yesus memberi tugas pelayanan kepada Paulus.

Yesus mengajak kita untuk melayani. Dalam Mrk 10:35-45 ketika para

murid-Nya saling ingin mendapatkan kedudukan ketika Yesus menyampaikan

penderitaan-Nya, Yesus menegaskan bahwa siapa yang ingin menjadi besar harus

melayani. Kemudian dalam Mrk 2:13-17 Yesus mengajak kita untuk melayani dan

mengutamakan siapapun yang lemah dan butuh pertolongan (Yesus datang bukan

untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa).

Dalam perumpamaan, Yesus mengajak kita semua untuk melayani.

Dalam Luk 10:25-37 Yesus menjelaskan perumpamaan mengenai orang Samaria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

69

yang murah hati yang mau melayani orang Yahudi yang dirampok dan hampir

mati, padahal Samaria dan Yahudi bisa dikatakan sebagai musuh bebuyutan. Kita

diajak untuk melayani orang yang mungkin tidak segolongan dengan kita.

b. Pelayanan Menurut Dokumen Gereja

Dokumen Gereja juga banyak yang menyinggung mengenai pelayanan.

Dalam LG 34-36 dibicarakan keikutsertaan anggota Gereja dalam tugas Kristus

yaitu sebagai “imam, nabi, dan raja”. Berdasarkan dokumen tersebut, pelayanan

ditujukan pada keikutsertaan dalam tugas Kristus sebagai imam, nabi, dan raja.

Konstitusi Pastoral (GS 3) membahas mengenai pelayanan yang ditujukan kepada

manusia. Pelayanan ini juga merupakan karya Kristus untuk kepentingan manusia.

Dekrit (AA 2) juga membahas bagaimana panggilan awam dalam melayani. Di

sana juga dikatakan bahwa “dalam Gereja terdapat keanekaan pelayanan, tetapi

kesatuan utusan” (AA 2) kutipan ini menjelaskan bahwa setiap orang memiliki

tugas pelayanan. Tugas itu tidak melulu sama satu sama lain, setiap orang

memiliki karunia masing-masing jadi jenis pelayanannya juga berbeda-beda.

Menurut dekrit (AA 6), orang diajak untuk menjadi saksi Kristus melalui

perkataan dan perbuatannya, menyalurkan rahmat-Nya, mengajak mereka yang

belum beriman menjadi beriman, meneguhkan orang-orang yang sudah beriman

dan juga memberikan semangat untuk hidup. Dalam Konstitusi Dogmatis Tentang

Gereja (LG 32) dijelaskan bahwa kaum awam diangkat ke dalam pelayanan suci

dan dengan tugas mengajar, menguduskan serta membimbing dengan kewibawaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

70

Kristus ikut menggembalakan keluarga Allah sedemikian rupa dengan caranya

sendiri.

c. Pelayanan Menurut Para Ahli

Krispurwana Cahyadi (2003: 59-61) menegaskan kembali pelayanan

menurut Ibu Teresa. Bagi Ibu Teresa ketika ia melayani orang-orang miskin, yang

dilayani adalah Yesus sendiri. Pelayanan yang ia lakukan adalah pemenuhan

panggilan Kristus yaitu untuk mewartakan kabar baik kepada yang miskin (Luk

4:18). Ia bersedia membiarkan Allah berkarya di dalam dirinya. Ia bersedia

menerima apa pun yang diberikan Tuhan kepadanya. Ibu Teresa mengatakan

bahwa ia tidak bekerja untuk para penderita kusta ataupun orang miskin dan yang

sekarat. Panggilannya adalah untuk menjadi milik Kristus yang berarti melayani

dan mengabdi kepada-Nya. Bukan banyaknya karya dan orang yang ia layani

yang menjadi tolok ukur tetapi berapa banyak kasih, kemurahan hati dan iman

yang tercurah di dalamnya.

Menurut Darminta (2002: 82), hakikat Gereja adalah melayani.

Pelayanan Gereja bersifat teosentris karena ambil bagian dalam tugas perutusan

Kristus dari Allah, kristosentris karena didasarkan atas tugas pelayanan Kristus

sendiri dan antroposentris karena demi kepentingan umat manusia.

Nouwen (1986: 133-134) menegaskan pemahaman mengenai pelayanan

berdasarkan Yoh 15:13. Mengajar, berkhotbah, pelayanan pastoral pribadi,

mengorganisasi dan merayakan adalah tindakan pelayanan yang melebihi keahlian

profesional karena dalam tindakan-tindakan pelayanan itu kita dituntut untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

71

memberikan hidup bagi sahabat-sahabat kita. Pelayanan berarti usaha terus-

menerus untuk menjadikan pencarian Alah yang dilakukan sendiri siap dipakai

oleh mereka yang ingin menggabungkan diri dalam pencarian itu akan tetapi tidak

tahu jalannya. Pelayanan adalah inti hidup kristiani. Apapun bentuk pelayanan itu,

dasarnya selalu sama yaitu memberikan hidupnya bagi sahabat-sahabatnya.

Semua fungsi pelayanan adalah memberikan hidup.

Pelayanan berarti mengubah orientasi dari diri sendiri (self interest,

dengan pamrih) kita mengarahkan diri pada kepentingan orang lain. Orang lain

yang dimaksud adalah mereka yang berada dalam keadaan lemah sehingga harus

didahulukan (Gerrit Singgih, 1997: 19). Kalau pelayanan hanya dianggap sebagai

aspek ritual atau alat untuk membantu organisasi Gereja, maka pelayanan tidak

pernah akan menjadi pelayanan sosial yang menjangkau masyarakat luas. Kalau

dulunya pelayanan selalu hanya dilihat dalam kerangka peningkatan taraf hidup

jemaat, maka sekarang perhatian pelayanan jemaat adalah bagaimana agar taraf

hidup masyarakat terutama di sekitar jemaat itu dapat berkembang (Gerrit

Singgih, 1997: 27-28).

2. Panggilan dan Identitas Katekis

Setiap orang yang telah dibaptis secara pribadi dipanggil oleh Roh Kudus

untuk memberikan sumbangannya bagi kedatangan Kerajaan Allah. Dalam

keadaan sebagai awam ada berbagai ragam panggilan yang berbeda. Dalam

panggilan kaum awam tersebut ada panggilan-panggilan khusus. Oleh karena itu

dalam sumber panggilan katekis ada panggilan khusus dari Roh Kudus, suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

72

“karisma khusus yang diakui oleh Gereja” dan diperjelas oleh tugas perutusan dari

uskup (CEP, 1997: 15).

Dalam praktik yang sebenarnya panggilan katekis bersifat khusus yakni

untuk tugas katekese dan umum untuk bekerja sama dalam pelayanan kerasulan

apa saja yang berguna untuk membangun Gereja. CEP menekankan kekhususan

panggilan sebagai katekis. Oleh karena itu setiap katekis harus berusaha

menemukan, menangkap dan memupuk panggilannya yang khusus ini (CEP,

1997:15).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh divisi PPLK Komisi

Kateketik Keuskupan Agung Jakarta dan prodi Ilmu Pendidikan Teologi

Atmajaya Jakarta pada tahun 2004, ditemukan lima macam pengertian katekis

yaitu: orang yang merasa terpanggil dan memiliki kewajiban memberi pelajaran

atau pewartaan, orang yang memiliki pendidikan khusus bidang katekese dan

memiliki pengetahuan luas tentang agama lain dan terutama protestanisme,

sukarelawan bidang pewartaan, membantu pastor yang bertugas bidang

pewartaan, pekerjaan mingguan/sampingan dan melaksanakan tugas teknis

lapangan (Hendro Budiyanto, 2011: 36).

Berdasarkan Rumusan PKKI II no. 4, pemimpin katekese dikenal dengan

berbagai sebutan di Indonesia. Ada yang menyebutnya katekis, guru jumat,

porhanger, guru minggu, ketua umat, guru agama, dan lain-lain. Pemimpin

katekese bertindak terutama sebagai pengarah dan pemudah (fasilitator).

Pemimpin katekese umat tidak membawa diri sebagai pembesar yang

mendoktrinasikan bawahannya dan juga tidak memberi kesan seakan-akan ia yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

73

pandai menyampaikan pengetahuan/pandangan kepada peserta yang bodoh.

Pemimpin katekese menghayati Kristus yang berada di tengah para murid sebagai

pelayan (Yosef Lalu, 2007: 94-95).

Jadi berdasarkan berbagai sumber, katekis secara khusus memiliki

panggilan dan karisma yang diakui oleh Gereja untuk berkatekese dan secara

umum adalah untuk bekerja sama dalam pelayanan kerasulan apa saja yang

berguna untuk membangun Gereja. Katekis juga memiliki kewajiban memberi

pelajaran atau pewartaan, menjadi orang yang memiliki pendidikan khusus bidang

katekese dan memiliki pengetahuan luas tentang agama lain dan terutama

protestanisme, menjadi sukarelawan bidang pewartaan (katekis sukarela),

membantu pastor yang bertugas bidang pewartaan, pekerjaan

mingguan/sampingan dan melaksanakan tugas teknis lapangan. Katekis juga

adalah pemimpin jalannya katekese yang bertindak sebagai pengarah dan

pemudah (fasilitator), sehingga tidak membawakan diri sebagai pembesar di

antara umat.

3. Tugas dan Peran Katekis

Dalam kehidupan sebagai murid-murid Kristus, kita memiliki tugas

perutusan yang diberikan oleh Kristus sendiri sebelum Ia menghadap Bapa-Nya

sesudah kebangkitan-Nya. Kita mengenal hal ini sebagai perintah Kristus yang

terakhir. Perintah Kristus yang terakhir telah dijelaskan dalam anjuran apostolik

(CT 1) “Ia menyampaikan kepada para Rasul perintah-Nya yang terakhir, yakni

menjadikan semua bangsa murid-murid-Nya, dan mengajar mereka mematuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

74

segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya”. Dari CT 1 tersebut kemudian

muncullah istilah “katekese” yang digunakan untuk merangkum seluruh usaha

dalam Gereja untuk melaksanakan perintah Kristus yang terakhir tersebut.

Tugas utama seorang katekis adalah berkatekese. Katekis diharapkan

dapat memahami kegiatan perwataan sebagai mewartakan Yesus Kristus yang

pertama dan terutama baik bagi orang yang belum beriman maupun orang yang

sudah beriman kepada-Nya (Prasetya, 2007: 32). Kongregasi Evangelisasi untuk

Bangsa-Bangsa (CEP, 1997: 16) menjelaskan bahwa pada tempat pertama, katekis

berperan menyampaikan secara jelas pesan Kristiani dan menemani para

katekumen dan orang-orang Kristen yang baru dibaptis dalam dalam

perjalanannya menuju kedewasaan iman serta kehidupan sakramental yang penuh.

Berdasarkan AA 6, katekis bertugas di bidang pewartaan khususnya

mewartakan Yesus Kristus yang pertama dan terutama, baik kepada orang yang

belum beriman maupun orang yang sudah beriman kepadanya (Prasetya, 2007:

32). Mewartakan Yesus Kristus berarti mewartakan Kabar Gembira kepada semua

orang secara berkesinambungan dari tahap pengajaran sampai tahap pendewasaan

sehingga orang merasa terbantu untuk semakin mengenal, mencintai dan

mengimani Yesus Kristus (Prasetya, 2007: 33).

Menurut Paus Fransiskus, menjadi katekis bukan merupakan pekerjaan

melainkan panggilan untuk membantu umat supaya semakin mengenali,

mencintai, dan mengikuti Yesus Kristus melalui kesaksian hidup dan bukan hanya

dengan kata-kata yang indah-indah. Langkah pertama adalah kesaksian hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

75

untuk kemudian diungkapkan dengan kata-kata untuk memaknai kesaksian

tersebut (Heryatno, 2018: 227-228).

4. Syarat menjadi Katekis

Katekis sebagai orang yang berkatekese, keberadaannya sangat strategis

di kalangan masyarakat dan umat Katolik lainnya, sudah sepantasnya kalau

dipikirkan syarat menjadi katekis. Menurut Prasetya (2007: 41-42), syarat yang

diperlukan untuk menjadi katekis yang baik yaitu:

Memiliki hidup rohani yang mendalam

Katekis hendaknya memiliki hidup rohani yang mendalam dan iman

yang terbuka akan sapaan Allah baik melalui doa, membaca dan merenungkan

Kitab Suci, menghidupi aneka devosi yang disediakan Gereja, maupun dengan

cara-cara lain.

Memiliki nama baik sebagai pribadi dan keluarganya

Katekis hendaknya memiliki nama baik entah perilakunya, hidup

imannya dan juga hidup moralnya. Nama baik ini dimiliki secara pribadi dan juga

keluarganya.

Diterima oleh umat

Katekis diharapkan dapat diterima baik oleh umat Katolik di lingkungan

sekitar ia tinggal karena perilaku dan kepribadian yang baik dan terpuji, memiliki

dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk mewartakan kabar gembira.

Mempunyai pengetahuan yang memadai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

76

Modal untuk mewartakan Kabar Gembira tidak cukup hanya kemauan

tetapi juga bekal pengetahuan yang memadai, misalnya Kitab Suci, teologi, moral,

liturgi dan sebagainya. Lebih baik apabila katekis memang punya latar belakang

pendidikan akademis di bidang tersebut. Tetapi apabila tidak, minimal katekis

pernah mengikuti kursus atau pembekalan untuk menjadi katekis.

Mempunyai ketrampilan yang cukup

Katekis diharapkan memiliki aneka keterampilan yang dapat mendukung

tugas perutusannya termasuk menggunakan aneka sarana untuk menunjang proses

pewartaannya.

5. Kategori Katekis

Menurut Kongregasi Evangelisasi untuk Bangsa-Bangsa (CEP, 1997:

17), ada dua tipe atau kategori utama katekis. Kategori pertama adalah katekis

purna waktu, yang mengabdikan seluruh hidupnya demi pelayanan katekese dan

yang diakui secara resmi sebagai katekis. Kemudian kategori kedua, oo=katekis

paruh waktu adalah katekis yang ikut terlibat secara lebih terbatas tetapi tulus dan

serius.

Menurut KWI (2005: 143), kategori katekis dibedakan menjadi dua segi

yaitu dari segi waktu dan juga dari segi pendidikan. Dari segi waktu, ada 4 macam

katekis yaitu katekis full-time, katekis part-time, katekis kontrak dan katekis

sukarelawan. Katekis full-time berarti katekis yang profesi atau pekerjaan

utamanya sebagai katekis sehingga sumber penghasilannya dari pekerjaannya

sebagai katekis. Katekis part-time adalah katekis yang sebagian waktunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

77

digunakan untuk berkarya sebagai katekis sehingga sumber penghidupannya tidak

sepenuhnya dari pekerjaan sebagai katekis. Katekis part-time biasanya dikenal

sebagai tenaga honorer. Katekis kontrak adalah katekis yang dikontrak dalam

kurun waktu tertentu kemudian kontrak diperbarui atau tidak tergantung instansi

terkait. Ada beberapa pemerintah daerah yang mengangkat tenaga kontrak untuk

Guru Agama Katolik atau katekis. Katekis sukarelawan adalah katekis yang

merelakan dirinya sebagai katekis tanpa batasan waktu, berkarya atas niat baiknya

sendiri dan tidak meminta upah. Prinsipnya adalah ingin berpartisipasi dalam

karya pewartaan Injil.

Dari segi pendidikan, katekis di Gereja Katolik Indonesia dikategorikan

menjadi dua bentuk yaitu katekis akademis dan non akademis. Katekis akademis

adalah katekis yang berbasis pendidikan formal kateketik, pastoral atau

filsafat/teologi. Sedangkan katekis non akademis adalah katekis yang tidak

memiliki dasar pendidikan formal seperti katekis akademis namun memiliki atau

tidak memiliki sertifikat dari kursus atau pelatihan menjadi katekis (KWI, 2005:

143-144).

6. Spiritualitas Katekis

Menurut Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa (CEP, 1997: 22) para

katekis harus mempunyai spiritualitas yang mendalam, yakni mereka harus hidup

dalam Roh, yang akan membantu mereka untuk memperbarui mereka terus-

menerus dalam identitas khusus mereka. Para katekis dipanggil pada kesucian dan

tugas perutusan yaitu menghidupi panggilan mereka dengan semangat para santo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

78

Menurut CEP (1997: 23), spiritualitas katekis dikondisikan oleh panggilan

kerasulan mereka dan karena itu seharusnya memiliki ciri-ciri:

a. Keterbukaan Kepada Allah Tritunggal

Para katekis harus membiarkan dirinya ditarik ke dalam lingkungan Bapa

yang menyampaikan sabda tersebut, Putra sebagai pengejawantahan Sabda yang

berbicara tentang sabda yang didengar-Nya dari Bapa (Yoh 8:26; 12:49), dan Roh

Kudus yang menerangi pikiran untuk membantu memahami sabda Tuhan dan

membuka hati untuk menerima sabda dengan cinta dan mempraktikkannya (Yoh

16: 12-14). Oleh karena itu spiritualitas katekis berakar dalam sabda Tuhan yang

hidup dengan dimensi Tritunggal. Spiritualitas ini membutuhkan sikap batin yang

mau membagi kasih dengan Bapa, mengharapkan semua orang mengenal

kebenaran dan diselamatkan (1 Tim 2:4). Sikap batin ini selalu mencari

persekutuan dengan Kristus agar ikut ambil bagian dalam pikiran (Flp 2:5). Juga

sikap yang membiarkan diri untuk dibentuk oleh Roh dan diubah menjadi saksi

Kristus yang berani serta menjadi pewarta sabda yang cemerlang (CEP, 1997: 23-

24).

Pengakuan iman yang melekat pada permandian sungguh-sungguh

bersifat Tritunggal. Gereja mempermandikan “dalam nama Bapa dan Putera dan

Roh Kudus” (Mat 28:19). Katekese awal baik sebelum dan sesudah permandian

mempersiapkan tindakan yang menentukan ini. Katekese lanjut membantu untuk

mematangkan pengakuan iman ini. Dia yang berbalik kepada Yesus Kristus dan

mengakui-Nya sebagai Tuhan melalui pemakluman pertama Injil memulai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

79

proses dengan bantuan katekese kepada pengakuan yang nyata akan Tritunggal

(KWI, 2000: 69). Katekese yang membantu iman umat supaya mengakui dan

mengalami Allah Tritunggal di dalam hidupnya, mengharuskan para katekis untuk

menghayatinya terlebih dahulu sebelum mereka berkatekese kepada umat.

b. Keterbukaan Terhadap Gereja

Para katekis adalah anggota Gereja yang ingin mereka bangun dan dari

Gereja inilah mereka memperoleh amanat untuk menjadi katekis. Gereja

membutuhkan katekis yang mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab yang

mendalam. Pelayanan katekis tidak pernah merupakan suatu kegiatan individu

atau kegiatan yang terpisah melainkan selalu merupakan kegiatan gerejawi.

Keterbukaan katekis terhadap Gereja terungkap dalam cinta, pengabdian terhadap

pelayanannya, dan kesediaan untuk menderita. Perasaan bersatu dengan Gereja

yang tepat untuk spiritualitas katekis terungkap melalui cinta yang tulus terhadap

Gereja dalam mengikuti Kristus yang mencintai Gereja dan mengorbankan diri-

Nya untuk Gereja (CEP, 1997: 24-25).

Mencintai Gereja dilihat sebagai suatu sikap yang mendapat dasarnya

dari sikap Yesus sendiri yang telah mencintai Gereja dan memberikan seluruh

hidup-Nya bagi Gereja. Cinta kepada Gereja diungkapkan dalam kemampuan

memberikan diri bagi Gereja. Pemberian diri tidak hanya menyangkut kesiapan

seseorang bekerja bagi Gereja dengan mengorbankan kepentingan dirinya tetapi

terutama juga dalam menerima keterbatasan anggota Gereja lainnya (Yan Olla,

2008: 146-147).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

80

c. Keterbukaan Terhadap Dunia

Para katekis hendaknya terbuka dan peka terhadap kebutuhan dunia

karena mereka dipanggil untuk bekerja di dunia dan untuk dunia tanpa

sepenuhnya menjadi milik dunia (Yoh 17:14-21). Ini berarti katekis harus

sepenuhnya terlibat dalam kehidupan masyarakat di sekitar mereka tanpa mundur

karena takut pada kesulitan yang akan mereka hadapi atau karena lebih senang

diam. Keterbukaan terhadap dunia merupakan suatu ciri spiritualitas katekis atas

dasar cinta rasuli Kristus Gembala yang baik yang datang untuk mengumpulkan

dan menyatukan anak-anak Allah yang tercerai berai (Yoh 11:52). Para katekis

harus dipenuhi cinta ini dan membawanya kepada semua orang ketika

mewartakan kepada mereka bahwa Tuhan mencintai dan memberikan

keselamatan-Nya kepada semua orang (CEP, 1997: 25-26).

d. Keutuhan dan Keaslian Hidup

Karya para katekis melibatkan seluruh hidupnya, sebelum mereka

mewartakan sabda mereka harus menjadikan sabda itu milik mereka dan

menghayatinya. Dunia membutuhkan pewarta yang berbicara mengenai Tuhan

seakan mereka melihat-Nya sendiri. Apa yang diajarkan katekis seharusnya bukan

semata-mata ilmu kemanusiaan dan juga bukan pendapat pribadi mereka

melainkan iman Gereja yang mereka hidupi dan mereka sendiri adalah saksinya.

Oleh karena itu dibutuhkan keutuhan dan keaslian hidup. Katekis harus

mempraktekkan apa yang mereka wartakan bukan berbicara tentang Tuhan hanya

secara teoritis. Keaslian hidup berarti hidup doa, pengalaman akan Tuhan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

81

kesetiaan terhadap tindakan Roh Kudus. Para katekis juga perlu berkembang

secara rohaniah dalam kedamaian dan kebenaran (Rm 12:12). Para katekis harus

menjadi pembawa sukacita dan harapan Paskah atas nama Gereja (CEP, 1997: 26-

27).

e. Semangat Misioner

Dengan kenyataan bahwa katekis hidup dalam pergaulan dengan

sejumlah besar orang bukan Kristen, katekis harus tetap memiliki semangat untuk

mewartakan Injil kepada segala makhluk (Mrk 16:15). Para katekis harus

mempunyai semangat kerasulan yang tinggi. Seperti yang ditegaskan dalam

Katekismus Gereja Katolik, dari pengetahuan kasih akan Kristus timbul hasrat

untuk mewartakan, memberitakan dan untuk menuntun orang lain untuk

menjawab ‘ya’ terhadap iman akan Yesus Kristus. Katekis seharusnya berusaha

menjadi seperti gembala yang pergi mencari domba yang hilang sampai

menemukannya (Luk 15:4). Lambang kemurnian semangat misioner adalah salib.

Kristus yang telah dikenal oleh para katekis adalah “Kristus yang disalibkan” (1

Kor 2:2). Karena itu mereka harus menyiapkan diri untuk menghidupi dengan

penuh harapan misteri kematian dan kebangkitan Kristus di tengah situasi yang

sulit, penderitaan pribadi, masalah-masalah keluarga, dan hambatan-hambatan

bagi karya kerasulan mereka ketika berusahan mengikuti jalan Tuhan yang sulit

(CEP, 1997: 28-29).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

82

f. Devosi kepada Bunda Maria

Devosi atau kebaktian kepada Maria Bunda Yesus merupakan bagian

penting dari spiritualitas Katolik sejak abad-abad awal (Rausch, 2001: 294). Maria

adalah guru yang mengajari Putra Allah pengetahuan akan Kitab Suci dan akan

rencana kasih Allah bagi umat-Nya. Maria adalah murid pertama Yesus

sebagaimana dikatakan oleh St. Agustinus bahwa bagi Bunda Maria menjadi

murid-Nya adalah jauh lebih penting daripada menjadi ibu-Nya. Bunda Maria

adalah katekismus hidup, ibu dan model katekis (CEP, 1997: 29).

Menurut CEP (1997: 29-30) spiritualitas katekis sebagaimana

spiritualitas setiap orang Kristen dan yang terlibat dalam karya kerasulan akan

diperkaya oleh devosi yang mendalam kepada bunda Tuhan. Sebelum

menjelaskan kepada orang lain tempat Maria dalam misteri Kristus dan Gereja,

mereka harus merasakan kehadiran Maria dalam hati mereka dan memberikan

kesaksian akan kesucian yang tulus dari Bunda Maria yang akan mereka

sampaikan kepada umat. Dalam diri Maria, ada suatu model yang sederhana dan

efektif bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Maria memberikan contoh

mengenai kasih ibu yang membangkitkan semangat semua orang yang ikut ambil

bagian dalam misi kerasulan Gereja demi kelahiran kembali umat manusia.

Pewartaan sabda selalu dikaitkan dengan doa, perayaan ekaristi dan pembangunan

komunitas Kristiani. Komunitas Kristen paling awal merupakan model bagi

komunitas ini (Kis 2-4) yang dipersatukan di sekitar Bunda Maria ibu Yesus (Kis

1:14).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

83

Maria mempunyai tempat terhormat dalam tradisi Katolik baik dalam

hidup devosional maupun dalam warisan ajaran. Gereja Katolik membedakan

antara pemujaan yang hanya ditujukan kepada Allah dan penghormatan bagi

orang-orang kudus dan Maria.Orang Katolik amat menghargai penghormatan

kepada Maria (Rausch, 2001: 300-301).

g. Menimbang Zaman

Menurut Direktorium Formatio Iman (2018: 14), menimbang zaman

adalah melihat segala keadaan dan perkembangan zaman yang menjadi konteks

hidup masyarakat dalam menghidupi imannya secara lebih kritis. Arus perubahan

zaman sangat mempengaruhi kehidupan beriman. Pengaruh itu bisa positif yaitu

mengembangkan iman dan bisa juga negatif yaitu melemahkan kehidupan

beriman.

Yang pertama, katekis hendaknya mampu menyikapi sekularisasi dengan

positif. Sekularisasi mendasari pemikiran bahwa dunia ini otonom namun tetap

berkorelasi dengan sang pencipta. Dalam proses sekularisasi, seringkali terjadi

sekularisme yang mengakibatkan manusia merasa tidak memerlukan peran serta

Tuhan dalam hidup (Direktorium Formatio Iman, 2018: 14-15). Sekularisme

adalah contoh bagaimana sekularisasi dimaknai secara negatif. Sekularisasi yang

dimaknai secara negatif membawa dampak yang cukup besar dalam melemahnya

kehidupan umat beriman. Bagaimana tidak? Ketika orang sudah masuk dalam

sekularisme, orang beranggapan bahwa keputusannya tidak perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

84

dipertimbangkan apakah sesuai dengan perintah Allah atau tidak karena seolah-

olah Allah tidak ada dan tidak memberi dampak apapun.

Sekularisasi yang dimaknai secara negatif dapat mengakibatkan orang

terjerumus dalam sekularisme, materialisme, konsumerisme, individualisme,

sensualisme, hedonisme, dan juga rusaknya lingkungan hidup. Ketika manusia

tidak lagi menganggap Allah itu penting, maka hidupnya akan berorientasi pada

materi atau hal-hal duniawi saja sehingga terjadilah materialisme. Materialisme

terjadi ketika segalanya hanya diukur berdasarkan materi dengan uang sebagai

penggeraknya. Materialisme dapat memunculkan perilaku konsumtif dalam diri

manusia sehingga terjadilah konsumerisme. Orang hanya membeli apa yang ada

di dunia ini bukan karena kebutuhan namun karena gaya hidup dan trend. Hidup

yang konsumtif ini dapat melahirkan hidup yang individualis karena orang hanya

memusatkan dirinya pada kebutuhan diri sendiri (Direktorium Formatio Iman,

2018: 15).

Orang yang individualis akan terus mengejar kebutuhan dirinya yang

tidak akan pernah terpuaskan. Materi akan terus dikejar semakin jauh hingga

tanpa sadar orang akan meninggalkan sesamanya karena hanya fokus pada materi

yang dicarinya. Materi dianggap dapat memuaskan dahaga sensualisme. Artinya,

orang menganggap hidupnya hanya sebatas kenikmatan indrawi saja. Lalu ketika

orang menjadikan kenikmatan sebagai tujuan hidupnya, orang menjadi hedonis

karena itu muncullah hedonisme (Direktorium Formatio Iman, 2018: 16).

Kemudian tidak bisa dilupakan juga bahwa ketika manusia cenderung mengejar

materi dan kenikmatan saja, manusia seringkali merusak keutuhan alam ciptaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

85

Selain karena faktor alam, keutuhan ciptaan ini rusak karena perilaku manusia

yang menempatkan dirinya sebagai subjek dan alam sebagai objek. Alam

dimanfaatkan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhannya akan tetapi

manusia tidak berupaya untuk memulihkannya (Direktorium Formatio Iman,

2018: 17-18).

Yang kedua, katekis hendaknya menghindari primordialisme dan

radikalisme. Di samping primordialisme, radikalisme dapat memicu terjadinya

terorisme. Primordialisme menunjuk pada sikap kesukuan yang berlebihan atau

terlalu membanggakan sukunya sampai ada kecenderungan untuk menyingkirkan

kelompok yang berbeda dengan dirinya. Selain itu ada juga radikalisme

keagamaan. Mereka memaksakan pandangannya dengan tindak kekerasan kepada

yang berbeda keyakinan sehingga menjadi intoleran terhadap kelompok lain.

Radikalisme ini dapat memicu adanya terorisme seperti yang dilakukan ISIS

dengan melakukan bom bunuh diri (Direktorium Formatio Iman, 2018: 17).

Yang ketiga, katekis hendaknya memanfaatkan media sosial dengan

sebaik-baiknya. Saat ini media sosial telah berkembang sangat pesat. Namun

seringkali media sosial digunakan secara negatif. Misalnya oleh ISIS yang

menggunakan media sosial untuk memperluas propaganda mereka, mengadu

domba, melakukan ujaran-ujaran kebencian, hoax dan menyampaikan ujaran-

ujaran negatif yang merusak persatuan bangsa (Direktorium Formatio Iman, 2018:

18). Katekis dapat menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif, misalnya

membuat forum diskusi rohani, membuat akun instagram yang berisi pesan-pesan

inspiratif dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

86

Yang keempat adalah krisis iman dan moral. Persoalan lain yang

mempengaruhi umat beriman dewasa ini adalah ritualisme. Orang hanya

mengutamakan upacara-upacara keagamaan atau ritual saja tanpa memperhatikan

penghayatan dan perwujudan iman dalam hidup sehari-hari. Dengan begitu orang

kehilangan keakraban dengan Allah dan berakibat pada tumpulnya hati nurani.

Bangkitlah suatu relativisme etis. Moralitas kemudian disingkirkan dan orang

bertindak semaunya sendiri karena setiap orang berpegang pada kebenarannya

sendiri-sendiri (Direktorium Formatio Iman, 2018: 19).

Katekis harus dapat menimbang zaman dengan baik dalam menjalani

hidupnya. Kemudian setelah itu hendaknya katekis mengajak umat untuk ikut

menimbang zaman supaya kehidupan berimannya menjadi semakin baik. Katekis

dapat mengajak umat untuk menimbang zaman dengan dialog sehari-hari atau

juga dalam waktu khusus seperti ketika terjadinya katekese umat. Hal ini sangat

penting mengingat katekis juga adalah manusia duniawi. Maka katekis perlu

menghidupi semangat spiritualias yang menunjang batin (hubungan dengan Allah)

dan juga fisik (menimbang zaman).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

87

BAB IV

MAKNA HIDUP DOA

SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN KATEKIS

Pelayanan katekis dewasa ini tak terhindarkan dari tantangan arus besar

zaman. Katekis diharapkan dapat menjadi pribadi yang teguh dan mampu

meneguhkan umat dalam menghadapi tantangan arus besar zaman. Karena itulah

spiritualitas katekis menjadi hal yang sangat penting supaya para katekis memiliki

semangat yang berapi-api dalam pelayanannya. Selain itu juga supaya katekis

tidak mudah putus asa ketika menghadapi tantangan atau masalah yang ada dalam

pelayanannya.

Berdasarkan keprihatinan tersebut, pembahasan dalam bab IV ini

dimaksudkan untuk memberi inspirasi bagi katekis supaya memiliki spirit

pelayanan yang baik. Secara khusus bab IV ini menyampaikan inspirasi spirit

pelayanan katekis berdasarkan pemaknaan terhadap hidup doa dan usulan

kegiatan rekoleksi untuk meningkatkan pelayanan para katekis khususnya di

Paroki St. Yusuf Ambarawa Keuskupan Agung Semarang.

Pembahasan bab IV ini terdiri dari dua bagian utama yaitu, bagian pertama

membahas tentang makna hidup doa sebagai spirit pelayanan katekis dan bagian

kedia tentang usulan program. Pada bagian pertama, pembahasan dibagi menjadi

delapan topik.Bagian kedua membahas tentang usulan program rekoleksi yang

diawali dengan pengertian rekoleksi dan kemudian diakhiri dengan persiapan

usulan program rekoleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

88

A. Makna Hidup Doa Sebagai Sumber Spirit Pelayanan Katekis

Spirit pelayanan para katekis sangat berguna supaya katekis tidak mudah

putus asa dalam menjalani tugas perutusannya dan memberikan seluruh hidupnya

untuk menjalani tugas perutusannya. Hidup doa menjadi sesuatu yang amat

penting bagi katekis supaya senantiasa memiliki kepribadian yang baik dan hati

yang senantiasa mengarah kepada Allah Tritunggal. Maka dari itu, di tengah

tantangan pelayanan katekis di zaman ini, para katekis perlu dan dapat

menemukan inspirasi spirit pelayanannya melalui pemaknaan akan hidup doa.

Berikut akan dijelaskan tujuh inspirasi pemaknaan hidup doa sebagai spirit

pelayanan katekis.

1. Memiliki relasi yang mendalam dengan Allah

Hidup doa manusia pada dasarnya adalah panggilan Allah yang

ditanggapi manusia. Panggilan Allah ini merupakan kerinduan Allah kepada

manusia. Panggilan ini mengajak manusia untuk terus mengikutsertakan Allah

dalam setiap segi dalam hidupnya. Manusia terpanggil untuk mencari Allah dan

berkomunikasi dengan-Nya melalui doa. Komunikasi yang intensif dengan Allah

ini dapat membangun relasi yang mendalam dengan Allah. Relasi yang mendalam

dengan Allah sungguh sangat penting bagi kehidupan seorang katekis. Ketika

relasi seseorang sudah begitu mendalam dengan Allah, ia akan menempatkan

Allah sebagai pusat hatinya dan hidupnya. “Mengarahkan hati kepada Allah”

kiranya adalah kata yang sangat tepat untuk mencerminkan kedalaman relasi

dengan Allah dalam hidup manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

89

“Hati adalah tempat keputusan, kebenaran, pertemuan dengan Allah dan

sebagai tempat perjanjian” (KGK 2563). Ketika hati seorang katekis sudah

mengarah kepada Allah, maka segala keputusan yang ia ambil dalam hidupnya

pastilah berorientasi pada terwujudnya Kerajaan Allah di dunia. Dengan begitu,

hati nurani seorang katekis menjadi sungguh peka dalam menghadapi segala

sesuatu. Ia menjadi pribadi yang lebih mengutamakan kebenaran dan bukan

keuntungan bagi dirinya sendiri ketika mengambil sebuah keputusan.

Relasi yang mendalam dengan Allah mengarahkan manusia pada

kesatuan dan persekutuan hidup dengan Allah. Inisiatif Allah dalam memanggil

manusia tidak dimaksudkan supaya manusia dapat bersatu dengan Allah pada

akhir zaman ketika segala sesuatunya mendapatkan pemenuhan dan penyelesaian.

Akan tetapi juga agar kesatuan dan persekutuan hidup itu juga menjadi kenyataan

sekarang di dunia ini dalam hidup manusia. Allah tidak hanya dialami sebagai

pribadi yang menyapa manusia melainkan juga menjadi prinsip dan tujuan hidup

manusia (Darminta, 1983: 36-37).

Relasi yang mendalam dengan Allah dan hati yang senantiasa mengarah

kepada Allah menjadikan manusia menjadi pribadi yang dewasa. Ketika katekis

memiliki relasi yang sungguh mendalam dengan Allah, perbuatannya akan terus

mengarah pada rencana keselamatan Allah. Relasi yang mendalam ini juga

memunculkan kesadaran dalam diri katekis bahwa dirinya adalah makhluk yang

harus menyembah Allah yang Maha Agung. Ia menyadari bahwa ia memiliki

banyak sekali kelemahan dan Allah adalah Pribadi sempurna yang terus menolong

hidupnya. Dari kesadaran akan kelemahan tersebut, katekis terdorong untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

90

menjadi pribadi yang rendah hati. Oleh karena itu muncullah dalam diri manusia

sikap memandang hidup sebagai berkat, sikap menyembah, memuji Allah,

bersyukur kepada Allah, dan memohon kepada Allah.

Untuk mengatasi beberapa tantangan pelayanan katekis khususnya arus

besar zaman ini, relasi yang mendalam dengan Allah harus dimiliki seorang

katekis. Relasi yang mendalam dengan Allah diperlukan untuk menghadapi

sekularisme, materialisme, konsumerisme, sensualisme, hedonisme,

primordialisme, radikalisme, terorisme, rusaknya lingkungan hidup serta krisis

iman dan moral. Hal ini dikarenakan beberapa arus besar zaman sekarang tersebut

bisa terjadi ketika seseorang tidak atau kurang memiliki cinta dan kesetiaan

kepada Allah. Cinta dan kesetiaan kepada Allah sendiri juga akan muncul ketika

seseorang memiliki relasi yang mendalam dengan Allah. Semua isi doa sejalan

dengan relasi yang mendalam dengan Allah tetapi yang paling mewarnai adalah

berkat dan penyembahan, doa syukur serta doa pujian.

2. Menjadi pribadi yang senantiasa berdoa

Doa yang terus dilakukan berdasarkan kerinduan akan menjadi sebuah

kebutuhan bagi seseorang. Katekis hendaknya menjadi pribadi yang senantiasa

berdoa dalam hidupnya dan menjadikan doa sebagai kebutuhannya. Kebutuhan di

sini bukan berarti hanya sebatas karena manusia perlu terus memohon banyak hal

kepada Allah demi terpenuhi kebutuhan hidupnya. Katekis senantiasa berdoa

karena terus rindu kepada Allah dan menyadari bahwa dirinya diciptakan oleh

Allah sehingga harus berbakti kepada-Nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

91

Dengan senantiasa berdoa, katekis mendapatkan kekuatan di dalam

hidupnya. Dalam pelayanannya, katekis seringkali menghadapi banyak sekali

rintangan. Tak jarang rintangan ini membuat katekis menjadi berputus asa dan

bahkan menyerah. Tak dapat dipungkiri bahwa doa memberikan kekuatan bagi

katekis. Doa memberikan semangat yang mendalam dalam diri katekis. Menurut

Pai (2003: 107-108), apabila kita sungguh berdoa maka kita dapat beralih dari hal-

hal yang dangkal kepada hal yang lebih mendalam. Roh Yesus membantu kita

untuk menilai segala sesuatu secara benar. Kita tidak lagi dituntun dan dikontrol

oleh perasaan-perasaan yang spontan saja, oleh rasa suka atau tidak suka, oleh

waktu dan situasi, oleh penilaian dan perkataan orang lain.

Dengan senantiasa berdoa, seringkali kita berseru di dalam kesusahan

kita. Kita menumpahkan kesusahan dan penderitaan kita dengan keyakinan bahwa

ada Pribadi yang mau mendengarkan dan membebaskan kita (Pai, 2003: 168).

Oleh karena itulah dengan senantiasa berdoa, katekis mendapatkan kelegaan. Doa

juga dapat menghilangkan kekhawatiran katekis ketika ia sungguh percaya bahwa

Allah akan menolongnya dengan berbagai cara. Seringkali ketika dihadapkan

dalam suatu masalah, orang menjadi goyah dan kehilangan keyakinan bahwa

dirinya dapat melalui atau menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini menjadikan

kekhawatiran dalam diri manusia muncul. Yesus mengajak kita agar jangan

khawatir akan hidup kita. Burung pipit dan bunga bakung dipelihara oleh Allah

oleh karena itu kita yang lebih dari pada itu juga pastilah dipelihara oleh Allah.

Dengan kekhawatiran juga kita tidak dapat menambahkan sehasta saja pada jalan

hidup kita (Luk 12:22-32).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

92

Doa membuat kita menyadari bahwa Allah berkuasa atas hidup kita.

Keyakinan akan kehidupan kita peroleh dengan berdoa. Doa mengatasi ketakutan

dan kecemasan kita. Oleh karena itu, katekis hendaknya senantiasa berdoa

sehingga menjadi pribadi yang lebih siap dalam menjalani tugas perutusannya dan

pelayanannya. Doa juga membuat katekis semakin mengenal dirinya dengan baik.

Ini karena doa membuat katekis mengungkapkan dengan jujur apa yang ia

rasakan, apa yang ia keluhkan di dalam hidupnya. Dengan begitu katekis juga

lebih mengenal sifat-sifatnya yang baik dan buruk. Memohon ampun atas sifat

dan sikapnya yang buruk serta berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Serta

bersyukur karena Allah membuatnya mampu melakukan hal-hal yang baik tanpa

harus menyombongkan diri.

3. Berdoa dan berbuat demi kepentingan banyak orang

Hidup doa dapat mendorong seseorang untuk mengarahkan hatinya

kepada Allah dan berusaha menaati segala hukum Allah. Dengan begitu, doa

menjadi inspirasi katekis untuk mengasihi Allah dan juga sesama manusia. Ketika

seseorang mencintai Allah dengan segenap hatinya, secara otomatis ia akan

terdorong untuk mengasihi ciptaan-Nya dengan segenap hati pula. Doa membuat

katekis perlahan meninggalkan egosentrisme.

Ketika katekis mulai meninggalkan sikap egosentrisnya, ia akan mulai

peduli pada orang lain. Ketika seorang katekis bertindak atau melakukan sesuatu,

ia tidak hanya mempertimbangkan apa yang menguntungkan dirinya saja tetapi

juga demi kepentingan orang banyak. Katekis yang mulai tulus mencintai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

93

sesamanya, akan menyadari bagaimana ia harus berusaha menjadi pengantar bagi

orang lain. Pengantar di sini adalah menjadi pribadi yang mendoakan orang lain.

Menurut Pai (2003: 40), berdoa untuk orang lain atau doa umat mengungkapkan

dimensi sosial iman, tanggungjawab dan solidaritas kita terhadap sesama. Kita

telah mengenal beberapa sosok pengantara di dalam Kitab Suci, yaitu Abraham

yang berdoa bagi Sodom dan Gomora (Kej 18), Musa yang berkali-kali memohon

untuk bangsa Israel, Yesus yang berdoa bagi Petrus (Luk 22:23), dan lain

sebagainya.

Doa dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Doa untuk

orang lain mencabut kita dari sikap hanya memperhatikan diri sendiri. Melalui

doa untuk orang lain, hati kita menjadi lebih peka terhadap kebutuhan dan

penderitaan orang lain. Dengan begitu kita semakin mampu menciptakan suatu

ruang untuk orang lain dalam hidup kita sampai akhirnya tak ada seorang pun

yang disingkirkan dari hati kita (Pai, 2003: 41). Ketika kita sudah memiliki ruang

bagi orang lain di dalam hati kita, kita akan dapat berbuat apapun demi

kepentingan orang lain tanpa merasa keberatan atau terpaksa.

Intinya adalah katekis harus senantiasa berdoa hingga sungguh

menemukan dirinya yang mencintai Allah. Dengan mencintai Allah, katekis pasti

berusaha untuk mencintai manusia. Untuk mencintai manusia tentunya hatilah

yang paling berperan. Dimulai dengan mendoakan orang lain atau banyak orang,

pasti secara otomatis akan muncul keinginan untuk melayani orang lain. Dasar

pelayanan ini sangat diperlukan bagi katekis supaya dalam perjalanan

pelayanannya ia tidak menjadi pribadi yang perhitungan, misalnya ketika katekis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

94

profesional dibutuhkan paroki harus mengkader katekis-katekis sukarelawan, ia

hanya mau apabila diberi bayaran atau gaji yang tinggi, dan lain sebagainya.

Dengan berdoa dan berbuat demi kepentingan banyak orang, hati seorang

katekis menjadi semakin mencintai sesama. Ketika seorang katekis semakin

mencintai sesama, ia mampu meninggalkan individualisme, primordialisme,

radikalisme dan terorisme. Isi doa yang sangat mewarnai makna doa ini (berdoa

dan berbuat demi kepentingan banyak orang) adalah doa syafaat.

4. Menjadi Pribadi yang Beriman Cerdas, Tangguh dan Misioner

Doa yang dimaknai secara mendalam mendorong orang untuk semakin

beriman. Semakin beriman adalah dampak dari rasa cinta manusia kepada Allah

yang tumbuh melalui hidup doa. Akan tetapi iman Katolik yang baik haruslah

sungguh-sungguh dimaknai secara mendalam dan bijaksana. Menurut Formatio

Iman Berjenjang (2014: 29) iman kekatolikan haruslah dihayati secara cerdas,

tangguh dan misioner.

a. Cerdas

Menurut Formatio Iman Berjenjang (2014: 29-30), cerdas menyangkut

beberapa aspek, di antaranya: 1) kedewasaan dan kematangan dalam pemahaman

dan penghayatan tentang imannya sehingga ia bisa mempertanggungjawabkan

dengan benar. Ia tidak percaya secara membabi buta yang hanya mengandalkan

emosi, tetapi juga melibatkan akal budi, kehendak, dan perasaan. 2) pandai

memperhitungkan keadaan dan siap mengatasi tantangan yang ada, seperti dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

95

perumpamaan Kitab Suci mengenai lima gadis bodoh dan lima gadis yang pandai

(Mat 25:1-13).

Katekis yang sungguh beriman dengan cerdas, pasti benar-benar

mendengarkan hati nuraninya sehingga dapat menimbang-nimbang suatu perkara

dengan bijak. Katekis yang hidup di dunia dihadapkan dengan realitas dunia yang

kompleks. Dalam kehidupan beriman, katekis hendaknya tidak beriman dengan

gelap mata misalnya dengan menganggap bahwa agamanya sendiri paling benar

dan agama lain salah sehingga di luar Gereja tidak ada keselamatan. Katekis

hendaknya menjadi pribadi yang toleran terhadap umat beragama lain.

Dalam perkembangan teknologi zaman ini, semua orang disuguhkan

berbagai kemudahan untuk berkomunikasi dan lain sebagainya. Dengan kenyataan

ini, katekis hendaknya menggunakan media sosial bukan untuk hal-hal yang

sifatnya destruktif melainkan konstruktif. Maksudnya adalah katekis hendaknya

tidak menggunakan media sosial misalnya untuk menyatakan ujaran-ujaran

kebencian, menghasut orang banyak dan lain sebagainya. Sebaliknya, katekis

hendaknya bijaksana dalam menggunakan media sosial.Misalnya saja dengan

membuat forum diskusi atau meng-upload renungan harian yang inspiratif dan

menyentuh.Katekis juga hendaknya mampu mengajak umat untuk bersama-sama

mengatasi krisis iman dan moral di mana agama hanya dilakukan sebagai rutinitas

saja misalnya. Dalam beriman katekis juga diajak untuk menjadi pribadi yang

cerdas.Iman dilandaskan pada kasih bukan pada ketaatan hukum secara ritual

seperti dalam Luk (13: 10-17) di mana Yesus menyembuhkan orang sakit pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

96

hari Sabat, atau juga pada Luk (10: 25-37) di mana Yesus memberikan

perumpamaan mengenai orang Samaria yang murah hati.

Kemudian katekis juga hendaknya tidak hanya menyimpan imannya

untuk dirinya sendiri tanpa berbuat apa pun. Iman itu diungkapkan dalam

pelayanan katekis terhadap kehidupan menggereja. Dalam mengungkapkan

imannya melalui pelayanan, katekis hendaknya menjadi sosok yang cerdas

melalui kreatifitasnya. Kreatifitas di sini dimaksudkan bahwa katekis mampu

memperhitungkan segala kondisi yang terjadi dan siap mengatasi tantangan

apapun dalam pelayanannya. Ia menjadi pribadi yang selalu berjaga-jaga.

Misalnya ada seorang katekis yang tidak mampu memberikan renungan secara

mendadak, maka setiap hari ia hendaknya memiliki waktu khusus membaca

bacaan liturgi pada hari itu dan merenungkannya.

Seorang katekis yang beriman cerdas, dapat lebih mudah mengatasi arus

besar zaman ini khususnya dampak negatif media sosial. Ini dikarenakan katekis

menjadi tidak mudah mempercayai hoax dan dapat memanfaatkan media sosial

dengan cerdas dan kreatif sesuai dengan kebutuhan pelayanan.

b. Tangguh

Iman yang didapat dengan hidup doa, haruslah diwarnai dengan

ketangguhan. Menurut Formatio Iman Berjenjang (2014: 30), tangguh

menyangkut aspek sikap dalam menghadapi pergulatan hidup. Pergulatan hidup

bisa datang dari dalam diri kita sendiri karena berbagai persoalan hidup yang

dialami tetapi juga bisa datang dari luar berupa godaan (dosa) dan tantangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

97

Santo Paulus membagikan pengalaman mengapa ia tidak mudah goyah imannya

dan tidak mudah putus asa. Semua itu karena hidupnya berakar pada Kristus dan

dibangun di atas Dia sehingga situasi hidupnya tetap di dalam Dia (bdk Kol 2:1-

2).

Berbagai macam arus besar zaman ini menjadi tantangan bagi pelayanan

katekis.Bukannya tergiur untuk tenggelam dengan kenikmatan duniawi,

melainkan katekis harus mampu untuk tetap teguh pada imannya. Segala hal yang

ditawarkan dunia hendaknya dapat dimanfaatkan secara positif oleh katekis.

Misalnya dalam arus sekularisasi di mana manusia memiliki kehendak bebas

untuk berbuat dan memutuskan sesuatu, katekis hendaknya tidak tenggelam dalam

sekularisme. Dari pribadinya sendiri, sebaiknya katekis menikmati apa yang

ditawarkan dunia ini secukupnya sesuai dengan kebutuhannya dan tidak

meninggalkan Tuhan. Katekis hendaknya memiliki iman yang tangguh, ini bisa

dilihat dari teguhnya pendirian katekis untuk tidak terlena pada kenikmatan

duniawi semata hingga meninggalkan intimitas dengan Tuhan.

Selain tangguh dalam menghadapi arus besar zaman, katekis hendaknya

juga tangguh dalam menghadapi situasi yang sulit. Hidup doa yang dimaknai

sungguh-sungguh dapat memunculkan keyakinan bahwa Tuhan akan selalu punya

cara untuk menolong katekis di dalam hidupnya. Keyakinan seperti itu membuat

katekis menjadi semakin berani mengambil resiko atas pelayanan yang dirasa

berat dan sulit. Dengan doa dan keyakinan akan penyertaan Tuhan di dalam

hidup, katekis dapat menjadi pribadi yang tidak gentar dalam menghadapi segala

persoalan dalam pelayanannnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

98

c. Misioner

Menurut Formatio Iman Berjenjang (2014: 30-31), misioner menyangkut

gerak keluar untuk memberikan kesaksian akan imannya. Karena beriman, orang

akan keluar dari dirinya dan mengambil bagian dalam karya misi Allah. Misioner

berarti berani bersaksi tentang imannya, tidak malu mengakui dan menunjukkan

kekatolikannya kepada khalayak umum.

Hidup doa yang menumbuhkan iman, perlu dituangkan dalam perbuatan

(bdk. Yak 2:17). Katekis sangat perlu memiliki iman yang misioner, yaitu iman

yang diungkapkan melalui perbuatan mengambil bagian dalam karya misi Allah

yaitu penyelamatan. Ketika ada orang yang bertindak salah tak jarang orang takut

atau ragu untuk menegur karena berbagai macam alasan. Di sini katekis berperan

untuk mengajak setiap orang yang berbuat tidak sesuai dengan kehendak Allah,

kembali kepada hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Oleh karena itu,

misioner dimaknai sebagai sikap di mana katekis berani berbicara tentang Kristus

kepada orang lain apabila memang situasi menuntut demikian. Kepada orang yang

berbeda agama pun, katekis hendaknya berani menyatakan imannya tanpa harus

membuat orang lain tersinggung. Semua itu bertujuan untuk keselamatan umat

manusia.

Iman yang misioner juga berarti katekis mau melibatkan diri dalam

masyarakat dan bekerja sama dengan semua yang berkehendak baik untuk

menegakkan keadilan dan kebenaran, mewujudkan kesejahteraan umum dan

membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat, mengedepankan

nilai-nilai keimanan, kejujuran, kebangsaan dan keberpihakan kepada kaum yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

99

lemah. Dengan begitu katekis mengambil bagian dalam kerja Allah mewujudkan

keselamatan (Formatio Iman Berjenjang, 2014: 31). Dengan begitu maka iman

katekis yang misioner bukan hanya terbatas diungkapkan kepada kalangan Gereja,

tetapi dalam lingkup seluruh umat manusia. Karena itulah katekis menjadi garam

dan terang dunia. Katekis menjadi alat yang dipakai Allah untuk mewujudkan

Kerajaan-Nya.

5. Menjadi Pribadi yang Berpengharapan

Dalam hidup doa, manusia selalu memanjatkan permohonan kepada

Allah. Manusia memohon kepada Allah di dalam doa karena manusia selalu

punya harapan akan hidupnya. Kenyataan di dunia ini dan apa yang didapat

manusia seringkali tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itulah manusia selalu

mengungkapkan harapannya kepada Allah dalam wujud doa permohonan.

Dalam kehidupan pelayanannya, katekis tak jarang juga mengalami hal

demikian. Situasi dan kondisi yang dihadapi katekis seringkali menyulitkan dan

tidak sesuai dengan harapan. Katekis harus hidup dengan memiliki harapan.

Katekis yang tidak punya harapan hanya akan hidup mengikuti arus, tidak punya

target, tidak punya tujuan, tidak punya mimpi demi terwujudnya Kerajaan Allah.

Dalam doa permohonan, tertuang berbagai harapan katekis akan kehidupan yang

lebih baik. Tentu saja pengharapan ini bukan hanya sebuah mimpi atau keinginan

tanpa usaha untuk mencapainya.

Pengharapan bukan berarti menyerahkan mimpi dan segala keinginan

kepada Allah melalui doa lalu kita menunggu untuk menerimanya. Pengharapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

100

berarti kita memohon kepada Allah melalui doa mengenai keadaan atau situasi

baik yang kita harapkan. Setelah itu kita juga melakukan sesuatu untuk

mewujudkan harapan itu. Oleh karena itu, katekis hendaknya menjadi pribadi

yang berpengharapan. Bukan hanya mengungkapkan harapan kepada Allah

melalui doa kemudian katekis berpangku tangan tidak mengusahakan harapannya,

katekis juga harus berusaha. Harapan bisa dikatakan cita-cita demi kehidupan

yang lebih baik. Maka katekis harus selalu punya harapan. Yang menggerakkan

katekis untuk terus melayani adalah harapan demi keselamatan, demi kehidupan

semua orang yang lebih baik.

6. Menjadi Pribadi yang Penuh Kasih

Hidup doa yang mendalam membuat orang mencintai Allah dengan

sungguh-sungguh. Allah adalah kasih, ketika manusia mencintai Allah otomatis ia

akan berbuat kasih. Maka dapat dikatakan bahwa dampak dari hidup doa adalah

pribadi yang penuh kasih. Hukum terutama adalah kasih kepada Allah dan kasih

kepada sesama (Mat 22:37-40). Ketika orang sungguh-sungguh mengarahkan

hatinya kepada Allah, ia akan hidup sesuai dengan hukum Allah yaitu kasih.

Oleh karena itu, makna dari hidup doa yang dapat menjadi inspirasi spirit

pelayanan katekis adalah kasih. Katekis adalah alat yang digunakan Allah untuk

menyelamatkan. Oleh karena itu katekis harus mampu menjadi pribadi yang

penuh kasih supaya dapat digunakan sebagai perantara kasih Allah kepada

manusia. Sikap seperti apa yang mencerminkan kasih? 1 Kor 13:4-7 menjelaskan

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

101

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak

memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak

sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan

tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena

ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala

sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Berdasarkan kutipan Kitab Suci tersebut, jelaslah bahwa poin-poin

tersebut adalah sikap yang menunjukkan kasih. Kasih memang berasal dari hati

akan tetapi butuh perwujudan nyata. Dari poin-poin dalam kutipan tersebut, sudah

sangat jelas bahwa kasih itu membawa sukacita dan keselamatan. Inti dari

pelayanan katekis adalah keselamatan bagi semua orang, dengan begitu katekis

harus menjadi pribadi yang penuh kasih.

Kasih yang sejati tidak pernah membeda-bedakan atau hanya berlaku

untuk golongan tertentu saja. Kasih tidak terbatas pada orang-orang yang

seagama, sesuku, maupun segolongan saja. Di mana pun diwujudkan, kasih selalu

membawa suasana penuh sukacita. Ketika katekis hadir menjadi pribadi yang

penuh kasih, semua orang di sekitarnya dapat merasakan sukacita kasih Allah

melalui perbuatan katekis yang penuh kasih.

7. Meneladani hidup Yesus Kristus

Doa orang Katolik selalu dipanjatkan kepada Allah di dalam nama Yesus

Kristus sebagai pengantara yang agung. Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan

manusia menuju kepada Allah Bapa, menjadi pribadi yang paling sempurna.

Hidup doa yang mendalam mengarahkan kita untuk semakin mencintai dan

meneladani Yesus Kristus pula. Yesus menjadi suri teladan hidup doa. Jika kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

102

dapat berada dalam hidup doa yang mendalam, kita akan mengerti bahwa Allah

menginginkan kita untuk hidup meneladani Yesus Kristus, Putera-Nya.

Keseluruhan dari spirit pelayanan katekis, dimiliki oleh figur Yesus oleh

karena itulah Yesus selalu dikatakan menjadi figur yang paling sempurna. Hidup

Yesus adalah doa dan yang paling penting dalam hidup-Nya adalah melaksanakan

kehendak Bapa. Bahkan Yesus mengatakan bahwa makanan-Nya adalah

melaksanakan kehendak Bapa (Yoh 4:34). Yesus begitu setia pada tugas

perutusan-Nya meskipun tugas itu begitu berat hingga Ia disalibkan. Ia selalu

menyerahkan diri-Nya secara total.

Dalam hidup-Nya, Ia mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa

sebagai hamba (Flp 2:6-7). Ia tidak pernah memegahkan diri-Nya atau hidup

dalam kesombongan karena Ia adalah Putera Allah. Ia yang begitu agung bersedia

menyelamatkan manusia dan hidup sebagai manusia. Ia selalu menjadi pribadi

yang bersyukur dalam hidup-Nya, segala sesuatu selalu Ia syukuri. Ia berani

melawan perbuatan yang tidak benar di mata Allah seperti ketika Ia menyucikan

Bait Allah (Luk 19:45-48). Yesus selalu menimba kekuatan dari Allah melalui

doa yang Ia panjatkan. Dalam kesibukan-Nya, Ia selalu mengambil waktu untuk

fokus berdoa dalam kesunyian. Ia menjadi pribadi yang sungguh peduli terhadap

hidup orang lain dan orang banyak. Ia juga merupakan pribadi yang sungguh

pengampun (Luk 23:34).

Banyak sekali aspek dari dalam diri Yesus yang harus diteladani oleh

katekis. Karena Ia adalah pribadi yang sempurna, oleh karena itu banyak sekali

hal-hal yang perlu katekis teladani. Katekis hendaknya menjadi pribadi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

103

tekun menjadi pelayan bagi Allah dan manusia seperti layaknya yang dilakukan

oleh Yesus Kristus. Katekis akan sangat sulit merasakan kasih Yesus apabila ia

sendiri jarang berdoa. Karena dalam doa kita juga menyadari, bahwa Ia sang

penyelamat adalah pribadi yang sempurna dan penuh kasih serta membawa doa

kita kepada Allah Bapa supaya kita beroleh keselamatan. Dengan kesadaran itu

maka katekis juga harus menjadi pribadi yang menghadirkan keselamatan kepada

orang banyak.

8. Memiliki Keutuhan dan Keaslian Hidup

Hidup doa yang mendalam dapat mengubah seseorang menjadi lebih

baik. Dalam doa, orang terus berfokus pada rasa cintanya akan Allah. Dengan rasa

cinta itu, orang menjadi ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan terus

berbuat kasih dan ikut andil dalam karya penyelamatan Allah. Orang yang tadinya

tidak peduli pada sesama, menjadi semakin peduli karena semakin memahami

sukacita dari wujud kasih terhadap sesama. Orang yang tadinya mudah cemas dan

khawatir menjadi tangguh dan tidak mudah putus asa karena memiliki keyakinan

yang kuat akan pertolongan Allah akan hidupnya.

Dalam karya pelayanan katekis di dunia ini, katekis tidak hanya

berkatekese dengan mengajarkan teori-teori agama. Memang dalam berkatekese

tentu saja pengetahuan iman dan juga pengetahuan mengenai Gereja sungguh

penting. Teori-teori kasih juga merupakan salah satu tema yang selalu menjadi

perhatian dalam berkatekese.Akan tetapi teori saja tidak cukup. Umat tidak terlalu

tertarik dengan pengajaran atau teori-teori saja. Umat mungkin akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

104

mendengarkan akan tetapi seringkali sulit mengena di hatinya. Yang sangat

penting dalam pelayanan katekis adalah keutuhan dan keaslian hidupnya. Ia

sungguh menjadi saksi cinta Tuhan kepada manusia. Ia yang selalu mengajarkan

teori bahwa Tuhan itu baik, harus punya pengalaman bagaimana Tuhan mencintai

dirinya. Ia bersaksi bahwa Tuhan menganugerahkan mukjizat di dalam hidupnya.

Ia membagikan pengalamannya bagaimana cintanya kepada Tuhan dan

bagaimana Tuhan bekerja dalam hidupnya.

Kesaksian yang diberikan oleh katekis haruslah sebuah kesaksian yang

nyata dan asli yaitu sungguh-sungguh terjadi dalam hidupnya. Menurut CEP

(1997: 26), keaslian hidup doa berarti hidup doa, pengalaman akan Tuhan, dan

kesetiaan terhadap tindakan Roh Kudus. Kepekaan akan anugerah Allah dan

pengalaman akan Allah bukanlah sesuatu yang instan. Allah memang mengasihi

kita dan bekerja di dalam hidup kita akan tetapi kita perlu membuka diri pada

kehadiran-Nya. Kita harus siap mendengarkan apabila Allah memanggil kita.

Oleh karena itu, hidup yang terus menerus dalam cinta kasih Allah harus dimulai

dengan keterbukaan kita akan karya Allah. Kita mulai terbuka pada Allah ketika

kita mulai berdoa. Berdoa bukan hanya berbicara dan memohon terus kepada

Allah akan tetapi kita juga dituntut untuk siap mendengar sabda Allah di hati kita.

Dari situlah kita mulai berkembang pada kedewasaan iman. Kedewasaan iman

dan pengalaman akan Allah itulah yang perlu dimiliki katekis untuk dibagikan

kepada umat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

105

B. Usulan Kegiatan Rekoleksi untuk Meningkatkan Spirit Pelayanan Para

Katekis di Paroki St. Yusuf Ambarawa Keuskupan Agung Semarang

1. Latar Belakang Kegiatan

Pada zaman sekarang katekis semakin sulit menghayati pelayanannya. Di

zaman yang modern seperti sekarang ini, terdapat banyak arus besar zaman yang

sangat kompleks. Dunia menawarkan banyak kemudahan dan kenikmatan yang

apabila tidak disikapi dengan bijaksana dapat mengganggu intimitas katekis

dengan Allah. Terkadang katekis secara tidak sadar hanyut dalam arus besar

zaman ini. Maka dari itu katekis perlu mendapatkan pembinaan khusus supaya

dapat semakin bersemangat, semakin menghayati dan meningkatkan kualitas

pelayanannya.

Fokus pembinaan katekis ini adalah meningkatkan spirit dan kualitas

pelayanan katekis dengan mengajak para katekis untuk menjadi semakin cerdas,

tangguh dan misioner. Semangat muncul dari keinginan atau kecintaan yang kuat

terhadap sesuatu. Semua bidang pekerjaan tentunya membutuhkan semangat

sebagai penggeraknya. Orang yang tidak punya spirit atau semangat dalam

bekerja akan menjadi malas dalam bekerja, tidak nyaman bekerja, ingin cepat

pulang ketika bekerja, tidak punya keinginan untuk memberikan yang terbaik,

mudah menyerah dan perhitungan dalam melakukan pekerjaannya. Pelayanan

katekis pun membutuhkan spirit atau semangat sebagai penggeraknya.

Pelayanan katekis membutuhkan keinginan atau kecintaan yang kuat

terhadap Tuhan dan sesama serta keinginan untuk menghadirkan keselamatan.

Dengan spirit seperti itu, katekis menjadi pribadi yang sungguh melayani dengan

kerelaan hati, cinta, serta dedikasi dan loyalitas yang tinggi. Tak jarang manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

106

menjadi semakin terseret semakin jauh ke dalam arus perkembangan zaman.

Katekis pun tidak luput pada efek arus perkembangan zaman sekarang. Mereka

menjadi semakin kesulitan menghayati panggilan mereka. Dunia menawarkan

banyak sekali hal yang menyenangkan dan menggiurkan. Maka dari itu arus

perkembangan zaman sekarang menjadi tantangan tersendiri bagi pelayanan

katekis. Katekis harus tahu batasan dalam mengikuti perkembangan zaman ini,

jangan sampai menjadi terlena dan kehilangan intimitas dengan Allah. Dengan

begitu maka spirit atau semangat katekis dalam melayani akan semakin melemah.

Dalam iman dan pelayanannya, katekis diharapkan dapat menjadi pribadi yang

cerdas, tangguh dan misioner.

Tugas katekis adalah mewartakan Kerajaan Allah khususnya dengan

berkatekese. Penyelenggaraan katekese oleh Gereja selalu dipandang sebagai

salah satu tugas yang amat penting. Sebelum Kristus naik menghadap Bapa-Nya

sesudah kebangkitan-Nya, Ia menyampaikan perintah-Nya yang terakhir kepada

para Rasul. Perintah itu adalah untuk menjadikan semua bangsa murid-murid-Nya

dan mengajar mereka mematuhi segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya.

Kepada mereka dipercayakan misi dan kuasa untuk mewartakan kepada umat

manusia mengenai Sabda Kehidupan (CT 1). Karena katekese begitu penting,

maka kualitas katekis pun juga menjadi sangat penting. Kongregasi Evangelisasi

Bangsa-bangsa menekankan prinsip bahwa pilihan yang baik atas calon katekis

merupakan hal yang sangat penting. Sejak awal harus ditetapkan suatu kualitas

yang tinggi. Seorang katekis harus memenuhi tuntutan tugasnya, yang

bertanggung jawab dan dinamis yaitu seorang katekis yang bekerja dengan penuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

107

semangat dan sukacita di dalam tugas pelayanan yang diberikan kepadanya (CEP,

1997: 41).

Dengan pentingnya tugas katekis dan tuntutan akan kualitas pribadi yang

tinggi, maka diperlukan suatu pembinaan bagi katekis. Kongregasi Evangelisasi

Bangsa-bangsa mengutip kata-kata Paus Yohanes Paulus II bahwa menetapkan

standar yang tinggi berarti menyediakan suatu pendidikan dasar demi

menyesuaikan kebutuhan zaman (CEP, 1997: 43). Agar tugas perutusannya dapat

dilakukan dengan baik dan bertanggung jawab, perlu diupayakan aneka

pembinaan yang berguna. Pembinaan ini menyangkut baik pengetahuan maupun

keterampilan berpastoral agar pewartaannya sungguh berbobot dan dapat

dipertanggung jawabkan (Prasetya, 2007: 53). Di samping pembinaan, para

katekis juga perlu melakukan sharing pengalaman.Dalam pelayanannya setiap

katekis memiliki pengalaman yang beragam. Para katekis dapat saling

memperkaya iman dan pengetahuan mereka dengan saling berbagi pengalaman

dan mungkin berdiskusi membicarakan permasalahan pastoral serta jalan

keluarnya.

Dalam bagian ini penulis memberi perhatian khusus pada Paroki St.

Yusuf Ambarawa Keuskupan Agung Semarang karena paroki ini merupakan

paroki asal penulis dan juga sebagai upaya pendampingan serta pembinaan bagi

para katekis yang mengalami kesulitan dalam menghayati panggilan mereka

karena semangat pelayanan yang melemah. Hal ini disebabkan karena katekis

menghadapi banyak tantangan pelayanan terutama karena arus besar perubahan

zaman. Upaya pembinaan dan pendampingan bagi katekis merupakan suatu hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

108

yang penting, menjadi suatu keprihatinan di Paroki St. Yusuf Ambarawa. Hal ini

dikarenakan wilayah paroki yang luas dan jumlah umat yang banyak menjadi

kendala bagi pelayanan para pastor. Dengan begitu tenaga katekis sungguh

dibutuhkan untuk membantu pastor dalam pelayanannya khususnya dalam hal

katekese. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan, Paroki St. Yusuf

Ambarawa perlu mendidik dan membina para katekis.

Berkaitan dengan para katekis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

oleh Paroki St. Yusuf Ambarawa. Pertama, dengan wilayah yang luas katekis

profesional sangat sedikit dan katekis sukarelawan tentunya perlu diberikan

pembinaan. Kedua, pengetahuan iman umat secara umum masih minim.

Seringkali umat mudah terpengaruh hal-hal yang bertentangan dengan iman

Kristiani. Ketiga, tantangan arus besar perkembangan zaman sekarang dapat

menjadi sangat berpengaruh dalam hidup iman umat Katolik. Dengan beberapa

hal ini, maka paroki perlu mengadakan pembinaan bagi para katekis.

Seringkali katekis yang dihadapkan dengan banyak tantangan pelayanan,

melemah semangat pelayanannya. Dengan situasi yang seperti itu, kualitas

pelayanan katekis pun menurun dan umat yang dilayani juga pasti menerima

dampaknya. Di sisi lain secara internal dari dalam diri katekis sendiri, seringkali

katekis tetap mengalami pergulatan mengenai panggilannya. Maka dari itu penulis

mengupayakan program rekoleksi sebagai upaya untuk meningkatkan spirit dan

kualitas pelayanan para katekis dengan menjadi pribadi yang cerdas, tangguh dan

misioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

109

Menjadi cerdas, tangguh dan misioner juga merupakan ajakan khususnya

dari Keuskupan Agung Semarang bagi umat di keuskupan tersebut supaya mereka

menjadi semakin ‘Katolik’. Karena katekis adalah fasilitator bagi umat yang

berperan membantu umat dalam mendewasakan iman mereka, maka tentunya para

katekis pun juga harus menjadi pribadi yang cerdas, tangguh dan missioner

terlebih dahulu.

2. Pengertian Rekoleksi

Rekoleksi dapat disebut juga sebagai gladi rohani. Rekoleksi dikaitkan

dengan pengalaman dan harapan-harapan para peserta rekoleksi itu. Kata

“rekoleksi” berasal dari dua kata yaitu “re” yang berarti kembali dan “koleksi”

yang berarti mengumpulkan. Dengan demikian, rekoleksi berarti sebuah usaha

untuk mengumpulkan kembali. Banyak hal yang bisa dikumpulkan. Namun secara

khusus rekoleksi mengajak peserta untuk mengumpulkan kembali pengalaman-

pengalaman mereka akan kasih Allah. Pengalaman-pengalaman itu dihadirkan

kembali, direnungkan, dimaknai dan diolah agar sungguh berguna bagi hidup

selanjutnya. Rekoleksi atau gladi rohani adalah suatu latihan rohani yang ingin

membantu orang untuk memperteguh imannya akan Kristus (Hartana, 2008: 12).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka rekoleksi dimaknai sebagai

sebuah usaha untuk penyegaran rohani agar menjadi lebih dewasa dalam iman dan

semakin dekat dengan Yesus Kristus. Dengan kegiatan rekoleksi, peserta diajak

untuk mengumpulkan kembali peristiwa-peristiwa pengalaman akan kasih Allah

di dalam hidupnya yang berserakan atau dibiarkan berlalu begitu saja tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

110

direfleksikan. Dengan permenungan akan kasih Tuhan di dalam hidup, peserta

diajak untuk menjadi semakin dewasa dalam iman dalam arti semakin mencintai

Kristus. Rekoleksi yang baik adalah rekoleksi yang sungguh berdampak pada

hidup seseorang terus-menerus sesuai dengan tema dan tujuan rekoleksi yang

ingin dicapai. Dengan begitu, hidup seseorang berkembang menjadi semakin lebih

baik.

3. Alasan Diadakan Kegiatan Rekoleksi

Katekis sebagai pelayan katekese kepada umat harus senantiasa memiliki

cinta kepada Allah dan sesama. Dalam pelayanannya katekis mendapatkan

pengalaman yang menggembirakan dan juga sebaliknya. Seringkali katekis

dihadapkan pada tantangan yang begitu banyak sehingga dapat mempersulit

pelayanannya. Kesulitan ini tak jarang mengakibatkan melemahnya spirit

pelayanan para katekis di zaman sekarang. Hal ini tak jarang membuat katekis

putus asa dan mudah menyerah dalam melayani Allah dan sesama. Katekis juga

dihadapkan pada realitas kemajemukan umat yang dilayaninya. Selain itu juga

katekis juga melayani umat yang sama-sama dihadapkan pada pengaruh arus

besar perkembangan zaman sekarang.

Melalui kegiatan rekoleksi dan sekaligus senada dengan ajakan

Keuskupan Agung Semarang, para katekis diajak untuk kembali mengingat

pengalaman akan kasih Allah di dalam hidupnya serta memperbaiki dirinya

supaya menjadi semakin cerdas, tangguh dan misioner. Di samping itu katekis

juga diajak untuk mengoreksi diri supaya dapat merencanakan dan melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

111

perbaikan terhadap pelayanan dan kualitas dirinya. Rekoleksi ini juga menjadi

kesempatan bagi para katekis untuk saling berbagi pengalaman dengan harapan

akan semakin memperkaya iman satu sama lain. Melalui rekoleksi ini, katekis

kembali disegarkan semangatnya dalam melayani. Katekis juga mendapatkan

inspirasi baru untuk semakin menjadi pribadi yang cerdas, tangguh dan misioner

dalam melayani umat.

4. Tujuan Diadakan Rekoleksi

Berdasarkan latar belakang situasi dan alasan dalam pemilihan program,

tujuan diadakannya program rekoleksi ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kesempatan kepada para katekis untuk semakin menghayati

panggilannya sebagai katekis.

b. Mengajak para katekis untuk mengenali tantangan dan kesulitan dalam

melayani serta mencari solusinya.

c. Memberikan kesempatan kepada para katekis untuk semakin memaknai hidup

doa.

d. Mengajak para katekis untuk semakin memperdalam relasi dengannya Tuhan.

e. Memberikan ruang bagi para katekis untuk memaknai pentingnya kualitas

pribadi dan pelayanan mereka.

f. Memberikan ruang kepada para katekis untuk saling memperkaya iman satu

sama lain melalui sharing pengalaman peserta dan seluruh dinamika

rekoleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

112

g. Memberikan ruang kepada para katekis untuk membuat rencana sebuah aksi

konkret demi menjadi pelayan yang bersemangat serta menjadi pribadi yang

cerdas, tangguh dan misioner.

5. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Rekoleksi

Kegiatan rekoleksi ini akan dilaksanakan di Rumah Retret Pangesti

Wening yang beralamat di Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 58, Sumber, Panjang,

Ambarawa, Kab. Semarang, Jawa Tengah 50614. Kegiatan rekoleksi

direncanakan akan dilaksanakan hari Minggu, tanggal 27-28 Juli 2019 dengan

jumlah peserta 24 orang yaitu seluruh katekis di Paroki St. Yusuf Ambarawa.

Peserta diharapkan memberikan kontribusi sebesar Rp 50.000, 00 per orang.

6. Pemilihan Materi

Dalam mempersiapkan kegiatan rekoleksi ini perlu diketahui terlebih

dahulu siapa pesertanya, latar belakang peserta, kebutuhan dan permasalahan

peserta. Dalam rekoleksi yang diusulkan oleh penulis, pesertanya adalah semua

katekis di Paroki St. Yusuf Ambarawa baik yang profesional maupun

sukarelawan. Dalam pelayanannya mereka menghadapi kesulitan dalam

menghayati panggilannya. Berikut ini adalah materi sebagai usulan kegiatan

rekoleksi:

Tema : Pentingnya hidup doa demi menjadi katekis yang cerdas,

tangguh dan misioner

Tujuan Umum : Membantu para katekis supaya meningkatkan semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

113

untuk menjadi katekis yang cerdas, tangguh dan misioner

melalui penghayatan hidup doa.

Demi tercapainya tujuan tersebut, berikut ini adalah usulan materi selama

pelaksanaan kegiatan rekoleksi:

Materi 1 : Menggali dan Mendalami Pengalaman Hidup Katekis.

Tujuan Khusus : Agar para katekis dapat mengingat kembali dan

mensharingkan pengalamannya khususnya kesulitan

dalam berdoa dan menjadi katekis yang cerdas, tangguh

dan misioner.

Materi 2 : Menjadi Cerdas, Tangguh dan Misioner Dengan

Memaknai Hidup Doa.

Tujuan Khusus : Agar para katekis mendapatkan pemahaman bagaimana

memaknai hidup doa dan bagaimana menjadi cerdas,

tangguh dan misioner menurut tradisi Gereja khususnya di

Keuskupan Agung Semarang melalui pemaknaan akan

hidup doa.

Materi 3 : Menerapkan Pemaknaan Doa Demi Menjadi Katekis yang

Cerdas, Tangguh dan Misioner dalam Situasi Konkret.

Tujuan Khusus : Agar para katekis menemukan nilai hidup yang hendak

diperkembangkan dari pemaknaan hidup doa dan tradisi

kristiani yang dihubungkan dengan situasi konkret

mereka.

Materi 4 : Bagaimana Menjadi Katekis yang Cerdas, Tangguh dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

114

Misioner Dengan Memaknai Hidup Doa?

Tujuan Khusus : Membantu para katekis untuk mengusahakan suatu aksi

konkret supaya semakin menjadi katekis yang cerdas,

tangguh dan misioner melalui pemaknaan hidup doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

115

7. Matriks Usulan Materi Kegiatan Rekoleksi

USULAN KEGIATAN REKOLEKSI

Tema : Pentingnya hidup doa demi menjadi katekis yang cerdas, tangguh dan misioner

Tujuan Umum : Membantu para katekis supaya meningkatkan semangat untuk menjadi katekis yang cerdas, tangguh dan misioner

melalui penghayatan hidup doa.

No Waktu Judul

Pertemuan Tujuan Pertemuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

Hari Pertama

1 16.30 –

17.00

Pengantar

dan Ice

breaking

Agar para peserta

rekoleksi mengenal

pendamping rekoleksi

dan juga sesama peserta

1. Perkenalan antar

peserta dan juga

pendamping.

Dialog

interaktif,

transfer

informasi

LCD

proyektor,

laptop,

sound

1. Naskah

persiapan

rekoleksi

2. Video Chicken

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

116

rekoleksi. Selain itu

supaya peserta

memahami tujuan

rekoleksi, apa saja yang

akan dibahas selama

rekoleksi, peraturan (tata

tertib) selama acara

rekoleksi serta jadwal

acara rekoleksi. Setelah

itu peserta diajak untuk

menari dalam ice

breaking supaya pikiran

menjadi lebih segar dan

siap untuk mengikuti sesi

2. Penjelasan mengenai

tujuan rekoleksi, materi

rekoleksi, peraturan

(tata tertib rekoleksi)

dan jadwal acara

rekoleksi.

3. Ice breaking berupa

menarikan “Chicken

Dance” bersama-sama.

(ceramah),

tanya

jawab

system,

meja,

kamera

Dance :

https://www.you

tube.com/watch

?v=4xmV5uHW

Nag

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

117

pertama dalam rekoleksi.

2 17.00 –

19.00

Sesi I

Menggali

dan

Mendalami

Pengalaman

Hidup

Katekis

Agar para katekis dapat

mengingat kembali dan

mensharingkan

pengalamannya

khususnya kesulitan

dalam berdoa dan

menjadi katekis yang

cerdas, tangguh dan

misioner.

1. Sharing kesulitan

dalam berdoa

2. Sharing kesulitan

menjadi katekis yang

cerdas, tangguh dan

misioner dalam

pelayanan selama ini.

Dialog

interaktif,

transfer

informasi

(ceramah),

tanya

jawab

LCD

proyektor,

laptop,

sound

system,

meja,

kamera

1. Video singkat

tentang catatan

peran penting

karya pewartaan

bagi tumbuhnya

dinamika KAS :

https://www.yo

utube.com/watc

h?v=zduEInYm

7jQ

2. Pengalaman

para peserta

(katekis) dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

118

pelayanan

3 19.30 –

21.30

Sesi II

Menjadi

Cerdas,

Tangguh

dan

Misioner

Dengan

Memaknai

Hidup Doa

Agar para katekis

mendapatkan

pemahaman bagaimana

memaknai hidup doa dan

bagaimana menjadi

cerdas, tangguh dan

misioner menurut tradisi

Gereja khususnya di

Keuskupan Agung

Semarang melalui

pemaknaan akan hidup

doa.

1. Makna Hidup Doa

2. Menjadi Katekis yang

Cerdas, Tangguh dan

Misioner

Dialog

interaktif,

transfer

informasi

(ceramah),

tanya

jawab

LCD

proyektor,

laptop,

sound

system,

meja,

kamera

1. Katekismus

Gereja Katolik

(KGK)

2. Pai, Rex A.

(2003). Harta

Karun dalam

Doa. (P.

Dwiardy K.

Penerjemah).

Yogyakarta :

Kanisius.

3. Dewan Karya

Pastoral KAS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

119

(2014).

Formatio Iman

Berjenjang.

Yogyakarta:

Kanisius.

4. Kitab Suci

Hari Kedua

4 07.30 –

09.30

Sesi III

Menerapkan

Pemaknaan

Doa Demi

Menjadi

Katekis

yang

Agar para katekis

menemukan nilai hidup

yang hendak

diperkembangkan dari

pemaknaan hidup doa

dan tradisi kristiani yang

dihubungkan dengan

1. Menghubungkan nilai

yang ditemukan dalam

sesi II dengan

kehidupan konkret para

peserta

Dialog

interaktif,

transfer,

tanya

jawab

LCD

proyektor,

laptop,

meja,

kamera

1. Katekismus

Gereja Katolik

(KGK)

2. Pai, Rex A.

(2003). Harta

Karun dalam

Doa. (P.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

120

Cerdas,

Tangguh

dan

Misioner

dalam

Situasi

Konkret

situasi konkret mereka. Dwiardy K.

Penerjemah).

Yogyakarta :

Kanisius.

3. Dewan Karya

Pastoral KAS.

(2014).

Formatio Iman

Berjenjang.

Yogyakarta:

Kanisius.

4. Pengalaman

konkret peserta

5 10.00 – Sesi IV Membantu para katekis 1. Menemukan dan Dialog LCD 1. Katekismus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

121

12.00 Bagaimana

Menjadi

Katekis

yang

Cerdas,

Tangguh

dan

Misioner

Dengan

Memaknai

Hidup Doa?

untuk mengusahakan

suatu aksi konkret supaya

semakin menjadi katekis

yang cerdas, tangguh dan

misioner melalui

pemaknaan hidup doa.

mendiskusikan aksi

konkret supaya menjadi

katekis yang cerdas,

tangguh dan misioner

bersama-sama.

interaktif,

transfer

informasi

(ceramah),

tanya

jawab

proyektor,

laptop,

sound

system,

meja,

kamera,

alat tulis

(kertas dan

pulpen)

Gereja Katolik

(KGK)

2. Pai, Rex A.

(2003). Harta

Karun dalam

Doa. (P.

Dwiardy K.

Penerjemah).

Yogyakarta :

Kanisius.

3. Dewan Karya

Pastoral KAS.

(2014).

Formatio Iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

122

Berjenjang.

Yogyakarta:

Kanisius.

4. Pengalaman dan

refleksi peserta

dalam melayani

sebagai katekis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

123

8. Contoh Persiapan Kegiatan Rekoleksi untuk Meningkatkan Spirit

Pelayanan para Katekis di Paroki St. Yusuf Ambarawa Keuskupan

Agung Semarang.

REKOLEKSI KATEKIS

Lokasi : Rumah Retret Pangesti Wening

Tanggal : 27-28 Juli 2019

A. Konsep Dasar

Tema : Menjadi katekis yang cerdas, tangguh dan misioner

Tujuan : Membantu para katekis meningkatkan semangat untuk menjadi

katekis yang cerdas, tangguh dan misioner.

B. Dinamika

Hari Pertama (27 Juli 2019)

15.00 – 16.30 : Tiba di tempat rekoleksi, minum dan persiapan

16.30 – 17.00 : Pengantar dan ice breaking

17.00 – 19.00 : Sesi I “Menggali dan Mendalami Pengalaman Hidup

Katekis”

19.00 – 19.30 : Makan malam

19.30 – 21.30 : Sesi II “Menjadi Cerdas, Tangguh dan Misioner

Dengan Memaknai Hidup Doa”

21.30 – 22.00 : Renungan malam

22.00 – … : Istirahat

Hari Kedua (28 Juli 2019)

05.30 – 06.00 : Senam pagi

06.00 – 07.00 : Mandi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

124

07.00 – 07.30 : Sarapan

07.30 – 09.30 : Sesi III “Menerapkan Pemaknaan Doa Demi Menjadi

Katekis yang Cerdas, Tangguh dan Misioner dalam

Situasi Konkret”

09.30 – 10.00 : Snack

10.00 – 12.00 : Sesi IV “Bagaimana Menjadi Katekis yang Cerdas,

Tangguh dan Misioner Dengan Memaknai Hidup

Doa?”

12.00 – 13.00 : Misa penutup

13.00 – … : Makan siang, packing, sayonara

C. Langkah-Langkah Dinamika Rekoleksi

1. Hari Pertama (27 Juli 2019)

15.30 – 16.30 : Tiba di tempat rekoleksi, minum dan persiapan

Peserta tiba di tempat rekoleksi kemudian minum (beristirahat)

sebentar dan mempersiapkan diri (mandi dan lain sebagainya).

16.30 – 17.00 : Pengantar dan ice breaking

a. Tujuan :

- Agar peserta rekoleksi mengenal pendamping rekoleksi dan juga

sesama peserta rekoleksi.

- Agar peserta bersama-sama menentukan koordinator umum

peserta rekoleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

125

- Agar peserta memahami tujuan rekoleksi, apa saja yang akan

dibahas selama rekoleksi, peraturan (tata tertib) selama acara

rekoleksi, serta jadwal acara rekoleksi.

- Membantu peserta agar disegarkan pikirannya dan siap untuk

mengikuti sesi kedua dalam rekoleksi.

b. Langkah I :

- Peserta masuk ke ruangan untuk dinamika rekoleksi. Pendamping

menyapa para peserta dan membuka acara dengan berdoa

(dipimpin oleh pendamping).

- Pendamping memperkenalkan dirinya kepada peserta kemudian

pendamping mengajak peserta untuk memperkenalkan dirinya satu

persatu.

- Pendamping mengajak peserta untuk menentukan koordinator

umum peserta rekoleksi.

c. Langkah II :

- Pendamping mengajak peserta untuk memahami maksud, tema,

tujuan, materi-materi rekoleksi, peraturan (tata tertib) selama

rekoleksi, dan jadwal acara rekoleksi.

- Pendamping mempersilakan peserta apabila ingin bertanya dan

apabila diperlukan, membuat kesepakatan bersama sehubungan

dengan kelancaran kegiatan rekoleksi sesuai situasi dan kebutuhan

peserta.

d. Langkah III :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

126

- Pendamping mengajak peserta untuk bangkit berdiri dan mengatur

jarak agar tidak terlalu berdekatan satu sama lain.

- Pendamping menjelaskan kepada peserta dan mengajak mereka

melakukan gerak dan lagu bersama-sama sebelum mulai masuk

pada sesi II.

- Pendamping memutar tayangan video “Chicken Dance” dan ikut

menari bersama peserta.

17.00 – 19.00 : Sesi I “Menggali dan Mendalami Pengalaman Hidup

jnjwnjkinjjknj k Katekis”

a. Tujuan :

- Membantu para peserta untuk mengingat kembali tugas dan peran

mereka sebagai katekis sungguh sangat dibutuhkan dan sangat

mulia.

- Membantu para peserta untuk kembali mengingat pengalaman

selama pelayanan mereka sebagai katekis khususnya dalam hal

permasalahan atau kesulitan yang mereka hadapi dalam memaknai

hidup doa serta untuk menjadi katekis yang cerdas, tangguh dan

misioner.

- Membantu para peserta untuk memperkaya pengetahuan mengenai

kesulitan para katekis menjadi pribadi yang cerdas, tangguh dan

misioner dengan mendengarkan sharing dari peserta lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

127

b. Langkah I :

- Pendamping memutar video singkat tentang catatan peran penting

karya pewartaan bagi tumbuhnya dinamika KAS dan mengajak

peserta untuk mencermati video tersebut.

- Pendamping menjelaskan video yang sudah ditonton.

c. Langkah II :

- Pendamping memberikan pertanyaan kepada para peserta untuk

direnungkan kemudian disharingkan dalam kelompok kecil.

- Pendamping membagi peserta menjadi empat kelompok.

- Pendamping mempersilakan peserta untuk sharing dalam

kelompok kecil dan mengingatkan supaya setiap kelompok

memiliki juru bicara.

d. Langkah III :

- Pendamping mempersilakan juru bicara dalam setiap kelompok

untuk mensharingkan pengalaman semua anggota kelompoknya

dalam pleno secara bergiliran

- Pendamping menginventarisasikan hasil sharing para peserta

dalam powerpoint sambil ditayangkan.

19.00 – 19.30 : Makan malam

Peserta diarahkan untuk menuju ke ruang makan sesuai dengan

peraturan dan kesepakatan bersama.

19.30 – 21.30 : Sesi II “Menjadi Cerdas, Tangguh dan Misioner Dengan

dsdsa Memaknai Hidup Doa”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

128

a. Tujuan :

- Memahami makna kekatolikan menurut formatio iman Keuskupan

Agung Semarang yaitu cerdas, tangguh dan misioner.

- Agar para katekis mendapatkan pemahaman bagaimana memaknai

hidup doa dan bagaimana menjadi cerdas, tangguh dan misioner

menurut tradisi Gereja khususnya di Keuskupan Agung Semarang

melalui pemaknaan akan hidup doa.

b. Langkah I :

- Pendamping menyampaikan pengantar singkat untuk memulai sesi

II.

- Pendamping memberikan beberapa pertanyaan kepada para

peserta.

c. Langkah II :

- Pendamping mempersilakan peserta untuk menjawab pertanyaan

yang sudah diberikan di dalam pleno

d. Langkah III :

- Pendamping memberikan pemahaman mengenai pemaknaan hidup

doa

- Pendamping memberikan pemahaman mengenai cerdas, tangguh

dan misioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

129

21.30 – 22.00 : Renungan malam

Pendamping mengajak peserta untuk doa malam dan pendamping

memberikan renungan malam kepada para peserta sebelum

beristirahat.

Selesai renungan malam, pendamping mempersilakan peserta untuk

beristirahat dan mengingatkan kembali tentang acara besok secara

sekilas.

22.00 – … : Istirahat

Peserta beristirahat di kamar masing-masing.

Semua peserta menjaga keheningan dan menghormati peserta lain

yang ingin berkonsentrasi mengarahkan hatinya kepada Tuhan di

dalam keheningan malam.

2. Hari Kedua (28 Juli 2019)

05.30 – 06.00 : Senam pagi

Semua peserta menuju tempat untuk senam pagi.

06.00 – 07.00 : Mandi dan persiapan pribadi

Peserta dan pendamping mempersiapkan diri.

07.00 – 07.30 : Sarapan

Pendamping dan peserta menikmati sarapan bersama-sama dan berdoa

secara pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

130

07.30 – 09.30 : Sesi III “Menerapkan Pemaknaan Doa Demi Menjadi

csdfsdasfsasasfa Katekis yang Cerdas, Tangguh dan Misioner dalam

safdsfdfdg Situasi Konkret”

a. Tujuan :

- Membantu para peserta untuk melihat kembali bagaimana cerdas,

tangguh dan misioner berhubungan dengan situasi konkret selama

ini.

- Agar para katekis menemukan nilai hidup yang hendak

diperkembangkan dari pemaknaan hidup doa dan tradisi kristiani

yang dihubungkan dengan situasi konkret mereka.

b. Langkah I :

- Pendamping memberikan pengantar untuk masuk pada sesi III

- Pendamping mempersilakan para peserta untuk merefleksikan

poin-poin penting dari bagaimana pemaknaan hidup doa

menghantarkan seseorang menjadi cerdas, tangguh dan misioner

dihubungkan dengan kenyataan hidup konkret mereka.

- Pendamping membagi peserta dalam empat kelompok dan

mengajak peserta untuk menentukan juru bicara kelompoknya.

- Pendamping mengajak peserta supaya memilih juru bicara dalam

kelompoknya untuk mensharingkan hasil refleksi para anggota

kelompok dalam pleno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

131

c. Langkah II :

- Pendamping mempersilakan peserta untuk mensharingkan

jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan pendamping dalam

kelompok kecil.

- Pendamping mengarahkan peserta untuk pleno.

d. Langkah III :

- Pendamping mempersilakan setiap juru bicara kelompok secara

bergiliran menyampaikan hasil sharing setiap anggota

kelompoknya.

- Pendamping menginventarisasikan hasil sharing dalam

powerpoint yang ditayangkan kepada peserta.

09.30 – 10.00 : Snack

Pendamping dan peserta menikmati bersama snack dan minuman.

10.00 – 12.00 : Sesi IV “Bagaimana Menjadi Katekis yang Cerdas,

dszgsgzdg Tangguh dan Misioner Dengan Memaknai Hidup

efdzfdzd Doa?”

a. Tujuan :

- Membantu para katekis untuk mengusahakan suatu aksi konkret

supaya semakin menjadi katekis yang cerdas, tangguh dan

misioner melalui pemaknaan hidup doa.

b. Langkah I :

- Pendamping memberikan pengantar untuk masuk sesi IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

132

- Pendamping memberikan waktu kepada peserta untuk

memikirkan dan merenungkan aksi konkret apa yang bisa mereka

lakukan untuk bisa menjadi katekis yang cerdas, tangguh, dan

misioner (niat pribadi dan bersama).

c. Langkah II :

- Pendamping membagi peserta dalam empat kelompok dan

mengajak peserta untuk menentukan juru bicara pada setiap

kelompok.

- Pendamping memberikan kertas kepada setiap peserta untuk

menuliskan aksi konkret berupa komitmen bagi dirinya sendiri.

- Pendamping mengajak peserta untuk mengoper kertasnya

bergantian pada anggota kelompoknya untuk diberikan

tanggapan, masukan dan dukungan.

d. Langkah III :

- Pendamping mengajak peserta untuk menentukan aksi konkret

bersama dalam setiap kelompok.

- Pendamping mempersilakan juru bicara kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi aksi konkret bersama mereka dalam

kelompok.

- Pendamping menginventarisasikan usulan aksi konkret dari setiap

kelompok.

- Pendamping mengajak seluruh peserta untuk menentukan aksi

konkret mana yang akan mereka lakukan bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

133

12.00 – 13.00 : Misa penutup

Pendamping dan peserta mengikuti Misa penutupan rekoleksi.

13.00 – … : Makan siang, persiapan, dan pulang

Peserta dan pendamping bersama-sama menikmati makan siang. Doa

makan dilakukan secara pribadi.

Pendamping dan peserta bersiap untuk pulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

134

BAB V

PENUTUP

Hasil dari penulisan skripsi ini penting untuk dipelajari oleh para katekis

untuk meningkatkan dan memantapkan spirit pelayanan mereka di zaman ini.

Oleh karena usaha mencapai maksud dan tujuan penulisan skripsi ini, maka

pembahasan dari bab II hingga bab IV berisikan hal-hal yang cukup menarik

untuk dipelajari, direnungkan dan direfleksikan oleh para katekis. Dalam beberapa

bab tersebut, dipaparkan makna hidup doa serta tantangan dan pelayanan katekis.

Inspirasi spirit pelayanan katekis yang dimaknai dari hidup doa juga telah dibahas

dalam bab IV. Oleh karena itu, pada bab V ini penulis akan menarik kesimpulan

yang sekiranya dapat memudahkan pembaca untuk memahami isi dari skripsi ini.

Dalam bagian ini, juga dimuat beberapa saran untuk memanfaatkan skripsi ini dan

juga untuk meningkatkan spirit pelayanan katekis di zaman sekarang.

A. Kesimpulan

Pada zaman sekarang pelayanan katekis menjadi semakin sulit untuk dijalani

karena muncul tantangan-tantangan yang terutama datang dari arus besar

perubahan zaman. Hal ini dapat melemahkan spirit atau semangat para katekis

dalam melayani. Hal ini juga dapat menyebabkan relasi dengan Tuhan menjadi

semakin dangkal. Mengingat tugas dan peranan katekis yang begitu penting demi

kehidupan Gereja, maka hal ini harus disikapi dengan serius. Baik keuskupan

maupun paroki harus mengupayakan pembinaan terus-menerus kepada katekis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

135

supaya terus memiliki spirit dalam pelayanannya dan juga menjadi semakin

mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Dari dalam diri katekis

sendiri, katekis juga harus berupaya membangun relasi yang mendalam dengan

Tuhan. Upaya membangun relasi yang mendalam dengan Tuhan dapat dilakukan

melalui pemaknaan hidup doa.

Dalam memaknai hidup doa, katekis dapat memiliki relasi yang mendalam

dengan Allah. Ketika kita berdoa, sejatinya kita menanggapi panggilan Allah

untuk membangun relasi yang mendalam. Dalam pemaknaan hidup doa, tentunya

katekis harus terus berdoa dengan intensif supaya dapat memiliki kedewasaan

iman. Doa sungguh bermakna apabila dilakukan terus-menerus dan dipandang

sebagai sebuah kebutuhan. Dengan terus berdoa, katekis menimba kekuatan di

dalam hidupnya supaya tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah.

Dengan memaknai hidup doa, katekis juga belajar untuk berdoa dan berbuat demi

kepentingan banyak orang. Dengan begitu, katekis mulai meninggalkan sikap

egosentris. Dari sini jugalah katekis menjadi pribadi yang sungguh bersemangat

dalam melayani karena pelayanannya didasarkan pada cinta akan Tuhan dan

sesamanya.

Dengan memaknai hidup doa yang sungguh mendalam, katekis menjadi

pribadi yang sungguh beriman dengan cerdas, tangguh dan misioner. Dalam hidup

dan pelayanannya, iman katekis sungguh dewasa sehingga bisa ia

pertanggungjawabkan dengan benar. Beriman dengan cerdas juga ditunjukkan

katekis ketika ia pandai memperhitungkan keadaan dan siap mengatasi tantangan

yang ada. Dengan memaknai hidup doa, iman katekis menjadi semakin tangguh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

136

Ia menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi pergulatan hidup, tidak

mudah goyah imannya, tidak mudah berputus asa, lebih mampu dalam

menghadapi tantangan pelayanannya.

Dengan memaknai hidup doa, seorang katekis menjadi pribadi yang

berpengharapan. Dengan memiliki harapan maka seorang katekis memiliki impian

akan hal baik yang terjadi di masa depan. Dalam harapan katekis tidak hanya

mengandalkan permohonan kepada Allah namun juga berbuat melakukan sesuatu

untuk mencapai harapan itu. Pemaknaan hidup doa memunculkan semangat

pelayanan katekis melalui kasih. Dengan memaknai hidup doa, katekis semakin

menjadi pribadi yang penuh kasih. Karena Allah sendiri adalah kasih dan katekis

adalah alat yang dipakai Allah untuk menyelamatkan umat-Nya, maka kasih

menjadi amat penting dimiliki katekis. Dengan pribadi dan perilaku yang penuh

kasih, maka katekis juga mampu menjadi perantara dalam menghadirkan kasih

Allah bagi sesama.

Katekis yang sungguh memaknai hidup doa, akan sungguh mencintai Tuhan.

Dengan cinta itu ia menjadi pribadi yang penuh kasih dan dewasa dalam iman.

Dengan begitu pula, katekis dapat semakin peka merasakan kehadiran Allah di

dalam hidupnya. Dalam berkatekese, hendaknya katekis tidak hanya berceramah

soal teori saja. Ia perlu memiliki keutuhan dan keaslian hidup, yakni sungguh

mengalami cinta kasih Allah di dalam hidupnya. Apa yang Ia wartakan adalah

pengalamannya akan kasih Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

137

B. Saran

Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah sebuah hasil karya yang

sempurna. Penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam

penulisan skripsi ini. Misalnya pembahasan mengenai Yesus Kristus sebagai

teladan pendoa di bab II yang mungkin masih belum begitu lengkap. Oleh karena

itu, penulis menyarankan kepada pembaca agar juga membaca buku-buku tentang

Yesus Kristus khususnya sebagai teladan pendoa. Hal ini agar para pembaca

memperoleh pengetahuan yang lebih banyak yang mungkin tidak dituliskan dalam

skripsi ini. Selain itu penulis memberikan saran kepada beberapa pihak, di

antaranya:

1. Penulis memberikan saran kepada Romo Paroki St. Yusuf Ambarawa

Keuskupan Agung Semarang supaya berkenan memberikan pengayaan

berupa rekoleksi untuk umat di setiap wilayah tentang doa. Selain berguna

bagi katekis, tentunya penghayatan atau pemaknaan hidup doa sangat

dibutuhkan oleh umat.

2. Apabila usulan kegiatan yang penulis usulkan sudah digunakan dan

dimanfaatkan sebaik-baiknya serta dilaksanakan, penulis memberikan saran

kepada ketua seksi pewartaan paroki St. Yusuf Ambarawa Keuskupan Agung

Semarang supaya berkenan menindaklanjuti kegiatan rekoleksi katekis

dengan peningkatan spiritualitas katekis. Rekoleksi yang mendorong para

katekis untuk menjadi pribadi yang cerdas, tangguh, dan misioner tidak hanya

cukup diberikan sekali. Sangat perlu tindak lanjut berupa kegiatan rutin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

138

dapat terus menginspirasi para katekis untuk meningkatkan kualitas diri dan

pelayanan mereka.

3. Penulis juga memberikan saran kepada para katekis di mana pun mereka

berada supaya mau sungguh-sungguh memaknai hidup doa untuk

meningkatkan semangat pelayanan dan juga kualitas pribadi mereka. Bagi

katekis yang hendak menjadi pendamping kegiatan rekoleksi, penulis

sarankan supaya selalu merancang kegiatan rekoleksi dengan menyesuaikan

kebutuhan katekis di tempat ia melayani. Hal ini sangat perlu bagi para

katekis baik yang mendampingi maupun yang didampingi dalam rekoleksi

supaya pelayanan mereka bagi umat sungguh kontekstual dan sesuai dengan

kebutuhan umat di zaman sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

139

DAFTAR PUSTAKA

Bagiyowinadi, FX. Didik. (2012). Identitas dan Spiritualitas Seorang Katekis

(online).

(http://www.imankatolik.or.id/identitas_dan_spiritualitas_seorang_katekis.ht

ml, diakses 23 April 2018).

Ballester, Mariano. (1986). Dahaga Akan Allah. (A. Widyamartaya. Penerjemah).

Yogyakarta: Kanisius.

Barry, William A. (2002). Apa yang Kuinginkan dalam Doa?. (W. Bait.

Penerjemah). Jakarta: Obor.

Bavel, T. J. van. (2011). Hatiku Merindukan Allah. (L. Prasetya. Penerjemah).

Yogyakarta: Kanisius.

Darminta, J. (1981). Doa Berdoa. Yogyakarta: Kanisius.

_________. (1983). Tuhan Ajarlah Kami Berdoa. Yogyakarta : Kanisius.

_________. (2002, Desember, No 57). Imamat Pelayanan Imam di Hadapan

Kesadaran akan Pelayanan. Majalah Melintas h. 81-98.

Dewan Karya Pastoral KAS. (2014). Formatio Iman Berjenjang. Yogyakarta:

Kanisius.

_________. (2018). Direktorium Formatio Iman Keuskupan Agung Semarang.

Yogyakarta: Kanisius.

de Mello, Anthony. (1980). Sadhana. Yogyakarta: Kanisius.

Fuellenbach, John. (2004). Mewartakan Kerajaan Allah. (P. Yuliadi.

Penerjemah). Ende: Nusa Indah.

Gerrit Singgih, Emanuel. (1997). Reformasi dan Transformasi Pelayanan Gereja.

Yogyakarta: Kanisius.

Green, Thomas H. (1998). Bimbingan Doa. Yogyakarta: Kanisius.

Grun, Anselm. (1985). Doa dan Mengenal Diri (Cyprianus Verbeek, penerjemah).

Yogyakarta : Kanisius (dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

Gunadi, F.X. Agus Suryana & I. Suharyo. (1998). Datanglah Kerajaan-Mu.

Yogyakarta: Kanisius.

Gusti Kusumawanto. (2018). Berdoa dengan Benar Secara Katolik (online).

(http://www.katolisitas.org/berdoa-dengan-benar-secara-katolik/, diakses 20

Oktober 2018).

Hardjana, Agus M. (2005). Religiositas, Agama & Spiritualitas. Yogyakarta :

Kanisius.

Hartana, Albert dan tim. (2008). 11 Langkah Menuju Pribadi Unik, Cerdas,

Solider, dan Beriman. Yogyakarta: Kanisius.

Hayford, Jack. (2005). Doa Mengalahkan Kemustahilan. Yogyakarta: Kanisius.

Hendro Budiyanto, ST. (2011). Menjadi Katekis Volunter. Yogyakarta : Kanisius.

Heryatno Wono Wulung. (2018). Belajar Mewartakan Kabar Gembira dari Cara

Yesus Sang Guru Sejati (Menjadi Katekis Handal di Zaman Sekarang.

Ignatius L. Madya Utama. Editor). Yogyakarta: Kanisius.

Heuken, Adolf. (2016). Doa Bapa Kami menurut S. Teresa dari Avila. Jakarta:

Cipta Loka Caraka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

140

Hutabarat, P. Rafael. (1981). Berkatekese. Yogyakarta : Kanisius.

Jacobs, Tom. (2004). Teologi Doa. Yogyakarta: Kanisius.

John Paul II. (1998). Fides et Ratio (online). (http://w2.vatican.va/content/john-

paul-ii/en/encyclicals/documents/hf_jp-ii_enc_14091998_fides-et-ratio.html,

diakses 25 Oktober 2018).

Kelly, Douglas F & Kelly, Caroline S. (2003). Jika Allah Sudah Tahu, Mengapa

Masih Berdoa. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Komisi Kateketik KWI. (1997). Pedoman untuk Katekis. Yogyakarta : Kanisius.

_________. (2000). Petunjuk Umum Katekese. Jakarta: Departemen Dokumentasi

dan Penerangan KWI.

_________. (2005). Identitas Katekis di Tengah Arus Perubahan Jaman. Jakarta:

Komisi Kateketik KWI.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik. Yogyakarta : Kanisius.

Konsili Vatikan II. “Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II tentang

Penyelenggaraan Katekese” (Catechesi Tradendae) terj. R. Hardawiryana SJ.

Jakarta : Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI – Obor 2011.

Krispurwana Cahyadi, T. (2003). Jalan Pelayanan Ibu Teresa. Yogyakarta:

Kanisius.

Laplace, Jean. (1984). Doa Menurut Kitab Suci. (J. Darminta. Penerjemah).

Yogyakarta: Kanisius.

Liberia Editrice Vaticana @ 2005. (2009). Kompendium Katekismus Gereja

Katolik. (Harry Susanto. Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius.

_________. (2011). Kompendium (Ikhtisar) Katekismus Gereja Katolik. (Paskalis

Edwin N. P. Penerjemah). Malang: Dioma.

Nouwen, Henri J.M. (1986). Pelayanan yang Kreatif. Yogyakarta: Kanisius.

Pai, Rex A. (2003). Harta Karun dalam Doa. (P. Dwiardy K. Penerjemah).

Yogyakarta : Kanisius.

Prasetya, L. (2007). Panduan Tim Kerja Pewartaan Paroki. Yogyakarta :

Kanisius.

Provinsi Gerejani Ende. (1995). Katekismus Gereja Katolik. (P. Herman Embuiru.

Penerjemah). Ende: Percetakan Arnoldus. (Dokumen asli diterbitkan tahun

1993).

Rausch, Thomas P. (2001). Katolisisme: Teologi Bagi Kaum Awam. (Agus M.

Hardjana. Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius.

Rochadi Widagdo. (2003). Meditasi itu Keheningan. Yogyakarta: Kanisius.

Ruben Hetu, Inocencs. (2007). Latihan Doa Teresiana. Yogyakarta: Kanisius.

Supama, Marcus Leonhard. (2012). Panduan Katekis Volunter.Yogyakarta:

Kanisius.

Tondowidjojo T, John. (2012). Sosrokartono dan Spiritualitas dari Abad ke Abad.

Surabaya: Yayasan Sanggar Bina Tama.

Trust, Bede Griffiths. (2007). Meditasi Kristiani dan Ciptaan Baru dalam Kristus.

(Siriakus Maria Ndolu. Penerjemah). Malang: Dioma.

Wellem, F. D. (2003). Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah

Gereja. Jakarta: Gunung Mulia.

Yan Olla, Paulinus. (2008). Dipanggil Menjadi Saksi Kasih. Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT ...SKRIPSI MAKNA HIDUP DOA SEBAGAI SUMBER SPIRIT PELAYANAN PARA KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG Oleh: o 1 'j);U.i)~ Retno Wula'n'daIj NIM: 141124016

141

Yosef Lalu. (2007). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Youcat English @ 2010. (2012). Youcat Katekismus Populer. (R. D. Yohanes

Dwi H., dkk. Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius.

Youcat Firmbuch @ 2012. (2014). Youcat Katekismus Sakramen Penguatan.

(Krispurwana Cahyadi. Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI