spirit magz. 4th edition

34

Upload: adi-wicaksana

Post on 22-Jul-2016

266 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Spirit Magz. 4th Edition
Page 2: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2015ii

Page 3: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 iii

Om Suastiastu,

Halo, ga kerasa ya satu tahun kepengurusan sudah berakhir. Seperti biasa, di ujung kepengurusan pasti ada majalah yang terbit. Yups, majalah kesayangan teman-teman, Spirit Magz, hadir kembali!

Sebelumnya, kami dari tim redaksi meminta maaf atas keterlambatan terbitnya majalah ini. Ya, bukan hal yang mudah ternyata menyelesaikan

setiap isi majalah 34 halaman ini. Kesibukan staff diluar TPKH menjadi batu hambatan kami dalam merangkai kata demi kata setiap berita yang telah kami tata secantik mungkin untuk menghibur teman-teman sekalian. Tidak dapat dipungkiri, banyak dari kami yang lebih memprioritaskan kegiatan di luar TPKH, sehingga bisa dibilang proker majalah tahun ini “gagal” dalam LPJ.

Meski begitu,

kami dengan segenap kemampuan kami tentu tidak melepaskan tanggung jawab kami disini. Semoga hasil jerih payah ini bisa diterima dan dinikmati oleh teman-teman sekalian.

Selamat membaca!!

Om Santih Santih Santih Om.

Kominfo TPKH ITS2014/2015

Salam Redaksi

Page 4: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2015iv

Yuk, cari tahu gimana perkembangan agama Hindu dari masa ke masa.

daftar

isiSpirit Magz. 2015

Cover 1berita utama 5liputan Baksos 12

Simak serunya perjalanan Trita Yatra TPKH ke Blitar

kemarin, yuk!

Event tahunan TPKH ini memang selalu meninggalkan keseruan tersendiri. Capek pun ga jadi masalah.

tirta yatra 14Cerpen 22

Page 5: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 5

Hindu dari Masa ke Masa

Berbicara masalah isu pembangunan sumber daya manusia

dan toleransi beragama tentu tidak lepas dari manusia itu sendiri. Dewasa ini globalisasi sangat mempengaruhi zaman. Segala aspek menjadi berubah akibat dari arus globalisasi. Termasuk gaya hidup yang suka kebarat-baratan, mulai dari sikap,

bicara, maupun dalam berbusana.

Mantra (1996 : 1-2) mengemukakan, Globalisasi merupakan gejala yang tak dapat dihindarkan, tetapi sekaligus juga membuka kesempatan yang luas. Globalisasi telah membawa kemajuan besar dan perubahan-perubahan mendasar dalam kehidupan masyarakat Bali, khususnya

umat Hindu yaitu terjadinya benturan kultur. Sekarang ini globalisasi bukan merupakan hal yang baru dibicarakan. Tekanan dari globalisasi yang menjadi tantangan terbesar saat ini harus dicarikan solusi.

Page 6: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 20156

Hindu dulu dan nanti,

sebuah perubahan yang logisAgama Hindu adalah

salah satu agama tertua di dunia. Lebih dari 1,5

milyar umat tersebar di dunia. Sebagai agama tertua di dunia, kamu pasti bertanya-tanya “Bagaimana sih awal mula hindu itu ?” atau mungkin sebaliknya “Bagaimana masa depan agama hindu ?” Semuanya akan terjawab pada bahasan berikut ini. Jadi nyamankan posisi tubuh anda, siapkan cemilan dan enjoy !

Hindu pada zaman dahuluKami mendapat video

menarik dari youtube.com yang menjelaskan perkembangan hindu di india dengan durasi sekitar 30 menit. Oke kami akan

menceritakannya secara ringkas. 6000 tahun lalu untuk Hindu di India. Di wilayah Sarasvati-Indus di benua kecil India. Wilayah ini terbentang luas dan Sri Lanka di sebelah selatan samapi ke pegunungan Hilamaya di Utara. Peradaban Saraswati-Indus berkembang di wilayah ini bahkan menjadi terbesar dan paling maju di dunia melebihi peradaban Mesir, Mesopotamia dan Cina. Peradaban ini dinamai sesuai dengan dua nama sungai besar di wilayahnya, yaitu Saraswati dan Indus. Ditemukan bukti-bukti yang memuat populasi mencapai 80000 yang sangat jarang pada zaman itu. Pada mohor-mohor batu terdapat lukisan

dewa-dewi, adat upacara, symbol-simbol makhluk hidup. Pada sebuah mohor, terdapat sosok seorang tokoh yang dalam posisi meditasi mirip dengan Dewa Siwa. Adapula ditemukan lambang yang mirip dengan lambang swastika. Teman-teman pasti tahu salam Namaste, bukan ? Disana ada patung kecil dari tanah liat yang menggambarkan hal yang sama. Lalu ketika sungai ini mengering sekitar tahun 2000, budaya Saraswati-Indus merosot dan penduduknya mulai pindah ke tempat lain. Di zaman 600 tahun sebelum masehi, sistem sosial, keagamaan, philosopis dan praktek-praktek keagamaan telah terwujud jelas, yang

Hindu dulu dan nanti,

sebuah perubahan yang logis

Berita Utama

Page 7: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 7

muncul dari budaya Saraswati-Indus dan kitab-kitab Veda. Pada zaman ini mulai dikenal system kehidupan masyarakat yang kita kenal sekarang dengan Catur warna. Manusia dibedakan ke dalam kelompok tertentu berdasarkan jenis pekerjaannya yang seterusnya menjadi warisan anak cucu mereka. Pendeta, prajurit, pedagang dan pekerja. Hidup dijaman ini secara umum wanita wanita memiliki kedudukan yang sama dengan pria. Wanita bertanggung jawab mengurus rumah tangga, sementara pria bertugas bekerja mengolah ladang dan menjaga keluarganya. Di saat perkembangan ilmu sains dan matematika mencapai puncaknya. Hindu menciptakan konsep yang kita gunakan saat ini termasuk konsep desimal. Para astronomi India memahami bahwa bumi mengelilingi matahari dan menhitung panjang setahun dengan ketepatan yang luar biasa. Selama ribuan tahun India telah menjadi rumah bagi seperempat dari keluarga manusia Dan tentunya saat ini terkenal sebagai negeri demokrasi terbesar di dunia.

Perkembangan Hindu di IndonesiaTidak ada tahun yang

pasti yang menyatakan masuknya agama hindu ke Indonesia. Tapi ada beberapa jalur penyebab Agama Hindu menyebar di Nusantara.

Teori BrahmaMenurut teori ini

agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan brahmana sebab hanya golongan inilah yang berhak mempelahari dan

menyebarkan agama hindu.Teori WaysaMenurut teori ini

agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedangang india. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang, namun disela-sela waktu berdagang mereka memanfaatkan untuk menyebarkan agama.

Teori KsatriaMenurut ini golongan

ksatria india melakukan kolonisasi. Di daerah taklukan inilah mereka menyebarkan agama hindu, termasuk di Indonesia

Teori SudraMenurut teori ini

kaum sudra meninggalkan negerinya karena ingin mencari penghidupan yang lebih baik. Lalu di negeri yang ditinggalinya mereka menyebarkan agama hindu.

Ada juga beberapa faktor yang menyebabkan agama hindu berkembang di Indonesia. Seperti letak Indonesia di jalur perdangan

internasional dan iklim yang menyebabkan para pendatang harus menunggu lama di Indonesia karena harus menunggu angin yang menuju ke india. Lalu berkembanglah hindu di Indonesia. Perkembangan yang mencolok dengan ditemukan nya yupa pada tahun 400M di Kalimantan Timur. Dimana itu menunjukan adanya kerajaan Kutai disana. Setelah itu muncul kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Seperti Taruma Negara, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan mataram kuno, kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapajit adalah kerajaan hindu yang paling terkenal di eranya. Karena majaphit merupakan kerajaan agama hindu terbesar di Indonesia yang menyebabkan impact yang besar terhadap Indonesia. Siapa yang tidak kenal Hayam Wuruk dan Patihnya Gajah mada dengan sumpah nya “Amukti palapa” yaitu tidak akan memakan kelapa sebelum

sebuah perubahan yang logissebuah perubahan yang logis

Page 8: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 20158

menyatukan seluruh nusantara ? Nah disinilah perkembangan Agama Hindu berkembang pesat. Tapi setelah kematian hayam wuruk di abad ke 13M, terjadi perebutan kekuasaan antara keturunan-keturunannya menyebabkan majapahit diserang oleh kerajaan lain dan akhirnya runtuh. Sisa-sisa pengungsi lari ke Bali.

Perkembangan hindu di bali dipercaya sekita abad 8 M. Agama hindu mengalami masa kejayaan pada abad 10 M dengan ditandai berkuasannya raja Dharma Udayana Varmadewa pada masa ini disebut juga masa Bali Kuno. Pada masa ini, Raja menata kehidupan keagamaan dengan baik dan terwarisi hingga sekarang. Saat itu sekta-sekta yang berkembang di bali ada 9. Pada saat Senapati I Kuturan dijabat oleh Mpu Rajakerta (yang lebih kita kenal dengan Mpu kuturan) rupanya seluruh sekta tersebut dikristalisasikan dalam pemujaan kepada Tri Murti yang melandasi pembangunan Desa Krama hingga kini Masa Bali kuno berakhir dengan pemerintahan raja astaura-ratnabhumibanten yang ditundukan oleh ekspedisi majapahit dibawah pimipinan mahapatih gajah mada. Sekitar abad ke 14-19, di bali, para pengungsi majapahit yang pindah ke bali membuat kehidupan dan tradisi majapahit ditransfer ke bali. Saat itu kehidupan agama diwarnai dengan perkembangan siwaisme yang dominan, disamping diakui pula eksistensi buddhisme dan vaisnava. Setelah runtuhnya kerajaan-kerajaan di Bali, pembinaan kehidupan

keagamaan sempat mengalami kemunduran. Namun di tahun 1920an keadaan semakin berangsur-angsur membaik dan di tahun 1961 umat Hindu berhasil menyelenggarakan Dharma Asrama para sulinggih di Campuan Ubud yang menghasilkan piagam Campuan yang merupakan titik awal dan landasan pembinaan umat Hindu di Bali.

So…Melihat penjelasan

di atas , agama hindu di masing-masing tempat

memiliki perbedaan. Mungkin dibenakmu berpikir “Setiap daerah aja sudah saling berbeda, bagaimana di masa depan nanti?”. Yak penulis mengakui sangat sulit menemukan informasi mengenai hindu di masa depan. Tapi yang kami memiliki penjelasan logis tentang itu. Sebelum kami menjawab itu, pernahkah kamu mendengar adanya percekcokan antar umat hindu karena perbedaan budaya ? Tidak bukan ? karena Agama

Berita Utama

Page 9: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 9

Hindu itu memiliki sifat fleksibel. Fleksibel yang dimaksud disini adalah Agama hindu mampu menyesuakian diri dengan adat istiadat di tempat dan mampu menyesuaikan terhadap perkembangan waktu tanpa menghilangkan makna spiritual dari agama itu sendiri. Seperti yang dijelaskan diatas, setelah sungai saraswati-indus mengering, penduduk mengungsi ke daerah lain dan malah semakin berkembang. Dan juga berkembangnya ilmu

sains pada zaman itu membuat hindu menciptakan angka decimal dan penghitungan tahun. Lalu di Indonesia, agama hindu melebur dan beradaptasi dengan zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia. Lalu di Bali, walaupun sudah ada adat hindu bali yang pertama, datangnya budaya majapahit dari hindu jawa tidak menimbulkan konflik, kita saling toleransi dan kita ambil yang baik buang yang tidak baik. Selain itu agama hindu juga agama yang universal. Karena agama hindu bisa diterapkan oleh semua orang. Semua ajaran juga bisa masuk dan diterima oleh agama Hindu. Salah satu contohnya adalah Yoga. Kini yoga sudah merambat menjadi suatu rutinitas kebugaran jasmani rohani yang dilakukan banyak orang, terlepas dari agama nya.

Jadi bisa disimpulkan hindu dulu dan hindu nanti memiliki perbedaan yang besar. Tapi perbedaan itu tidak

menghapus makna spiritual hindu itu sendiri karena agama hindu bersifat fleksibel dan universal. Agama hindu akan semakin berkembang ke arah yang baik. Menggunakan landasan pada budaya dan kekuatan pada zaman dahulu untuk menjadikannya fondasi di masa depan. Mungkin kamu pernah mendengar kita ini sedang berada di zaman kali yuga, lalu bagaimana nasib dunia di masa depan ? zaman kali yuga akan semakin terlihat. Tapi sebenarnya yang membuat zaman kali yuga itu sendiri adalah kita. Jangan biarkan zaman kali yuga menguasai dunia, ubahlah diri kita, selalu jalan di jalan yang benar sesuai dengan nama lain hindu “Sanatana Dharma” yaitu kebenaran yang abadi. Selalu yakini bahwa kebenaran itu satu tetapi jalan mencapainya yang beragam.

Page 10: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201510

TPKH games

2015Lo

mba

Aku

stik

busa

na a

dat

Galeri

Page 11: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 11

cerd

as

cerm

at

futsal

mew

arnai

Page 12: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201512

BAKSOS TPKH ITS

2015

Liputan

Page 13: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 13

BAKSOS TPKH ITS

2015Masa – masa kuliah tidak

kerap menimbulkan kepenatan bagi para

mahasiswa. Tugas – tugas kuliah yang bertumpuk menimbulkan rasa bosan dengan cepat. Namun masa ini dimanfaatkan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Tim Pembina Kerohanian Hindu (TPKH) ITS untuk

mengadakan kegiatan Bakti Sosial. Bakti sosial atau yang sering disingkat Baksos merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh ITS setiap tahunnya. Kegiatan Baksos ini merupakan salah satu kegiatan dari departemen Pengmas (Pengabdian Masyarakat) TPKH ITS. Baksos TPKH ITS 2015 dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 12 April 2015. Kali ini TPKH ITS menjadikan “Pura Jagat Giri Natha” sebagai tempat untuk diadakannya Baksos ditahun 2015 ini. Pura Jagat Giri Natha berlokasi di Gresik, tepatnya di Dusun Biyodo, Jl. Raya Desa Beton Kecamatan Menganti Gresik.

Perjalanan lumayan jauh ditempuh oleh para mahasiswa untuk mencapai tempat tujuan diadakannya baksos. Adapun kegiatan yang mereka lakukan di tempat tersebut seperti sembahyang bersama, turut membantu dalam pembangunan dan pembenahan pura. Kegiatan tersebut dapat dilihat seperti gambar di bawah ini

Selain itu banyak kegiatan – kegiatan yang sangat bermanfaat dilakukan ditempat tersebut, seperti membuat tempat selendang, membuat tong sampah, bersih – bersih, memasak dan lainnya.

Pada malam harinya diadakan Malam Keakraban bersama umat Hindu di Dusun Bidoyo, Desa Beton. Dan juga Pemotongan Tumpeng oleh Ketua Harian TPKH ITS dan Jero Mangku dari Pura Jagat Giri Natha. Untuk menghibur para umat Hindu di dusun tersebut, TPKH ITS mempersembahkan seni tari yang dibawakan langsung oleh penari – penari TPKH ITS.

Setiap pertemuan tentu ada perpisahan. Begitu juga dengan Bakti Sosial TPKH ITS, tiba saat penghujung acara dari baksos TPKH ITS. Serangkaian kegiatan telah dilalui selama tiga hari dua malam. Penghujung acara diisi dengan pemberian kenang – kenangan dari TPKH ITS dan Pura Jagat Giri Natha serta foto bersama. Semoga kegiatan Baksos TPKH kali ini memberikan hal yang sangat bermanfaat dan kegiatan Baksos ini tetap akan diadakan tiap tahunnya.

Page 14: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201514

tirta yatra

tpkh-its 2015

Liputan

Page 15: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 15

Pada Tanggal 1-2 Mei 2015 yang juga bertepatan dengan Hari Raya Umat

Hindu yaitu Rahina Saraswati TPKH ITS Mengadakan Agenda Tahunannya yaitu “Tirta Yatra”, Apa itu Tirta Yatra ? Mungkin Banyak yang belum tahu tentang apa itu Tirta Yatra apalagi Anggota TPKH ITS banyak yang diluar Pulau Bali , sedangkan Tirta Yatra itu sendiri identik dilakukan Oleh Orang orang yang berada atau tinggal di Bali yang melakukan Tirta Yatra ke Pura Pura yang berada di Bali ataupun Berada di Luar Pulau , nah pada Kesempatan kali ini kita akan membahas apa itu Tirta Yatra dan Bagaimana Perjalanan Tirta Yatra TPKH-ITS kali ini ? Pada hari Pertama yaitu Tanggal 1 Mei 2015 Yang bertepatan dengan hari Jumat dan juga Bertepatan dengan hari libur Nasional tujuan Tirta Yatra pada hari pertama adalah Pura Mpu Bharadah dan selanjutnya langsung menuju Pura Arga Sunya desa Krisik Kabupaten Blitar . Para peserta Tirta Yatra TPKH ITS berkumpul dan melakukan persembahyangan bersama di Pura Agung Segara Kenjeran tempat biasa kita sembahyang selama di Surabaya.Kita berkumpul Jam 7 pagi dan melaksanakan persembahyangan bersama belum berangkat , setelah melakukan persembahyangan bersama kita melakukan pengecekan barang barang lalu jalan bersama ke bus yang akan kita tumpangi untuk perjalanan kali ini. Di dalam bus yang biasanya orang orang pada diam dan tidur , tapi tidak dengan TPKH ITS di dalam

bus kita seakan akan tidak pernah diam karena kita saling bercanda , kita adalah keluarga begitu kata sesepuh TPKH berkata. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11.00 WIB dan kita sudah sampai pada tujuan pertama kita yaitu Pura Mpu Bharadah , namun kita harus berjalan sejauh 20km untuk sampai pada Pura tersebut karena bus yang kita tumpangi tidak bisa masuk ke jalan Pura , Tetapi itu bukanlah sebuah hambatan untuk kita melakukan Tirta Yatra . Nah kita sudah sampai di Pura Mpu Bharadah , baru sampai saja , kita sangat terkesan mespikun Pura yang bisa dibilang cukup kecil kita disambut dengan baik hati bahkan para Pemangku rela datang jauh jauh dari Pura demi bisa melancarkan acara kita. Di Pura ini kita bisa tau bagaimana Perjalanan Mpu Bharadah menyebarkan agama Hindu. Tepat jam 12.00 WIB kita langsung melaksanakan persembahyangan bersama. Setelah melakukan persembahyangan bersama kita langsung makan makan karena kita sudah di suguhkan makanan. Lalu setelah melakukan makan makan kita membantu membersihkan pura dan melakukan foto bersama dengan para Penglingsir (sesepuh) Pura. Dan kita langsung melanjutkan perjalanan ke Pura Utama yaitu Pura Arga Sunya yang berada di Kabupaten Blitar. Perjalanan menuju Ke tempat selanjutnya sangatlah berbeda dari sebelumnya kita harus menuruni bukit yang curam dengan jurang disisi kiri dan disisi kanan alhasil kita sampai di Tempat Tujuan pada pukul

Page 16: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201516

18.00 WIB karena saking pelan pelannya bus dan kita harus Transit ke mobil lain untuk sampai Ke Pura. Seperti Yang kita bilang tadi itu bukanlah sebuah halangan untuk kita melakukan Tirta Yatra ini. Pada saat kita di Pura kita langsung beristirahat dan MCK serta Makan , lalu saat malam tiba kita melakukan persembahyangan bersama di Pura dan Langsung bergegas Istirahat karena saking lelahnya (Lelah tidur di mobil). Pada hari ke dua dan bertepatan dengan Hari Raya Saraswati kita terbangun karena sinar matahari yang menyinari mata kita dan ingit merasakan hangatnya sinar Mentari Tersebut karena pada saat Malam Hari Cuaca di Pura Sangat dingin mencapai

5 Derajat Celcius ! tidak lupa karena Blitar juga dikenal dengan potensi susu sapi murninya jadi kita tidak melewatkan untuk membeli Susu Sapi Murni yang berada di Blitar. Tak segan segan salah satu teman kita sampai membawa 2 Botol Air Mineral ukuran 1500ml untuk mewadahi susu asli tersebut dan dibawa balik ke Surabaya. Jam Sudah menunjukan pukul 10.00 WIB dan semua warga TPKH sudah selesai MCK dan saatnya kita Melakukan persembahyangan bersama sekaligus memperingati Hari Raya Saraswati. Tak lupa kita juga mengabadikan moment moment indah beersama di Pura tersebut. Dan salah satu warga kita Bahkan tak sungkan

Liputan

Page 17: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 17

untuk berfoto bersama warga Asli Blitar. Setelah kami melakukan persembahyangan bersama dan melakukan foto bersama kita bergegas untuk balik ke Surabaya.Namun secara tidak terduga dan tidak sesuai jadwal ketua Parisadha Kabupaten Blitar dating dan memberikan banyak motivasi dan informasi bagaimana perkembangan Agama Hindu yang berada di Kabupaten Blitar. Setelah itu kita bergegas dan mengepack barang barang bawaan kita untuk di bawa pulang , dan tak ayal kita berpamitan dengan warga Pura dan melakukan perjalanan balik ke Surabaya.Perjalanan Balik ke Surabaya Langsung ? Siapa Bilang ?Setelah kita turun dari Pura

yang terletak di atas bukit , kita diajak untuk menikmati Wisata alam yang berada di Desa Krisik kabupaten Blitar tersebut. Yaitu kolam sumber mata air , konon katanya barang siapa yang mengambil ikan di daerah sana jika tidak dikembalikan maka orang tersebut tidak bisa tidur sampai dia mengembalikan ikan yang berada di kolam tersebut. Tempat wisata dimana banyak pepohonnan , udara yang sejuk , air yang jernih dan dingin , yang tidak mungkin kita dapatkan di Surabaya , kapanlagi ? Setelah kita menikmati wisata alam tersebut kita langsung menuju Bus dan melakukan perjalanan balik karena cuaca sangat tidak mendukung , saat itu hujan turun rintik rintik

lalu turun semakin deras dan membasahi semua baju kita. Setelah kita sampai di Bus kita melakukan perjalanan balik , Perjalanan langsung ke Surabaya ? Siapa Bilang (2) ? Kita singgah di Kota Stone dimana lagi kalau Bukan di Batu Malang , disini udara tidak kalah jauh dengan di Blitar sangat segar , dan kita dapat melihat pemandangan yang menakjubkan dari atas bukit , kita langsung menelusuri perjalanan dan singgah lah kita di alun alun Kota Batu , Karena perjalanan yang jauh dan melelahkan disana kita mampir untuk membeli makan dan tentunya jajanan khas kota malang , dan sayang sekali cuaca seakan tidak mendukung kita , hujan rintik rintik mengakhiri perjalanan kita di kota Batu setelah 2 jam berlalu . Dan kami pun bersiap untuk Balik Ke Surabaya. Dan kali ini kita tidak akan bertanya perjalanan balik ke surabaya ? siapa bilang lagi. Karena kita benar benar langsung balik ke Surabaya. Pada Pukul 20.00WIB tanpa terasa kita sudah sampai di Pura Agung Segara Kenjeran lagi dan itu adalah penanda akhirnya perjalanan Tirta Yatra TPKH ITS Kali ini , Capek , Melelahkan mungkin itu yang terasa tapi , Seru , bahagia , rasa kekeluargaan , bersenang senang , jalan jalan , sembahyang itu yang kita dapatkan pada Perjalanan Tirta Yatra TPKH ITS kali ini. Dan harapan kami , TPKH ITS selalu bisa melakukan kegiatan kegiatan positif dan selalu ber asas kekeluargaan.

Page 18: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201518

Tirta yatra yang diadakan TPKH ITS pada tahun 2015 mengunjungi 2 Pura

yang berada di Kediri dan Blitar yaitu Pura Agung Sunya Blitar dan Pura Mpu Bharada Kediri. Sebagai agama yang minoritas di Pulau Jawa keberadaan Pura Agung Surya Blitar dan Pura Mpu Bharada memiliki sejarah masing-masing yang tentu saja sangat menarik.

Diawali oleh Pura Agung Arga Sunya yang berada di Kediri. Keberadaan Pura Arga Sunya yang merupakan pura terbesar di blitar dan terletak di kawasan perbukitan yang indah, banyak di kunjungi oleh umat Hindu dari luar desa krisik termasuk dari Bali. Pura yang dibangun dengan swadaya masyarakat dan diresmikan oleh Drs. H. Imam Muhadi, MM, selaku bupati kota Blitar pada 11 Oktober 2003. Pura Agung Argasunya merupakan tempat peribadatan bagi 350 kepala keluarga umat hindu di desa tersebut. Penganut Hindu di sekitar pura berjumlah 1000 jiwa. Keberadaan banyaknya penganut Agama Hindu di

sekitar wilayah Pura Agung Arga Sunya mungkin berawal dengan keberadaan Candi Rambut Mente yang juga ada di Desa Krisik, Blitar. Dimana disana juga terdapat petilasan yang merupakan tempat pemujaan Agama Hindu. Di sekitar Candi juga terdapat telaga rambut mente. Umat Hindu mempercayai bahwa air di kolam ini merupakan air suci, sehingga setiap ada acara ritual sembahyang, mereka mengambil air di kolam ini untuk bersuci. Selain ke Pura Agung Arga Sunya TPKH ITS juga melakukan Tirta Yatra ke Pura Mpu Bharada di Kediri. Sama halnya dengan Pura Agung Arga Sunya, Pura Mpu Bharada juga memiliki sejarah tersendiri.

Di Pura Mpu Bharada terdapat tetenger Mpu Bharada. Tetenger Mpu Bharada adalah bangunan yang bentuknya menyerupai sebuah pura bergaya Bali yang berjarak sekitar 550 meter saja dari lokasi Pamuksan Sri Aji Joyoboyo di Kediri, Jawa Timur. Di dalam kompleks tetenger Mpu Bharada

terdapat Arca Mpu Bharada. Arca Mpu Bharada ini berdiri di atas pondasi batu silindris, yang berada di tengah sebuah kolam kecil berbentuk segi empat. Mpu Bharada diketahui beragama Buddha, namun uniknya ia menjadi guru sekaligus penasehat terpercaya Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan yang menganut agama Hindu. Nama Mpu Bharada disebut dalam Serat Calon Arang sebagai tokoh yang dengan siasatnya berhasil mengalahkan Calon Arang, seorang janda sakti dari Desa Girah yang menebar teluh dan menimbulkan banyak korban di kalangan rakyat banyak. Adalah juga Mpu Bharada yang ditugaskan Airlangga untuk membagi Kahuripan menjadi Janggala dan Kadiri sebelum ia lengser dan menjadi pendeta. Mpu Tantular, penyusun Kakawin Sutasoma di mana di dalamnya tercantum frasa “Bhinneka Tunggal lka” adalah cucu dari Mpu Bharada. Keberadaan Pura Mpu Bharada di Kediri Jawa Timur tidak terlepas dari sejarah diatas.

sejarah pura agung arga sunya Blitar & pura mpu bharada kediri

Info Spirit

Page 19: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 19

Page 20: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201520

welcome

party2014

Galeri

Page 21: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 21

Page 22: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201522

senyum dibalik hujan

senyum dibalik hujan

Cerpen

Page 23: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 23

Tanggal dua puluh satu Januari pukul setengah tujuh malam. Anna sudah selesai berpakaian rapi. Setelah berpamitan pada ibunya, Anna meluncur menuju rumah makan herbal, tempat favorit Anna dan kawan-kawannya berkumpul, yang terletak di pinggir alun-alun kota. Semilir angin malam mengerakkan ujung jilbabnya. Anna menebar pandang. Gerobak para pedagang berjejer rapi di tepi jalan. penjual nasi goreng, mie ayam, nasi rawut dan lainnya. Beberapa orang bergerombol di depan gerobak nasi goreng. Antrean yang panjang membuat lebar jalan menjadi sempit. Pengendara motor yang ada di depan Anna berkali-kali menekan bel, meminta pembeli itu memberi jalan.

“Ada-ada saja.” Anna tersenyum sambil menggelengkan kepala. Anna sudah memarkirkan motornya di depan rumah makan. Tulisan RESTO HERBAL terpapang jelas di depan pintu masuk. Anna melangkah masuk dengan mantab.

“Halo, Erna. aku udah sampai. Kamu cepetan kesini. Eh, Lidya gimana?” Anna menelfon Erna yang ternyata belum sampai.

“Iya iya. Ni udah di parkiran. Lidya? ada ada tenang aja. Aku mau masuk. daaa”

Dua menit kemudian Erna dan Lidya sudah bergabung bersama Anna.

“Ada apa si An? Tumben ngajak kita makan makan di luar. Dapet tambahan dari bos kamu ya.” Erna memulai percakapan, penasaran. Lidya hanya menyengir. Ia mengeluarkan laptop dari ransel miliknya. “Aku sambil ngerjain tugas ya? gak papa kan?” Lidya memandang bergantian, Anna dan Erna, meminta persetujuan. Yang dipandang mengangguk pasrah. Dalam hitungan detik Lidya sudah sibuk dengan laptop dan tugasnya. Anna mendesah kecewa. Bukan ini yang Anna inginkan. Anna ingin kumpul bersama dua kawan baiknya. Bercanda, tertawa seperti yang dulu pernah mereka lakukan bersama. Pesanan belum datang. Waktu berlalu dengan rasa canggung. Erna sibuk bersms ria dengan seseorang di seberang. Anna lebih banyak diam. Anna memberanikan diri bertanya pada Lidya.

“Masih sibuk kuliah, Lid? bukankah tahun ini kamu lulus?”

“Bukan urusan kampus kok An. Urusan di luar kampus. Tahun ini aku lulus itu pun kalau skripsiku bisa cepat beres.” Lidya tertawa dari balik laptopnya. Anna ikut tertawa.

“Aku cuma bisa mendoakan semoga semuanya berjalan dengan lancar.”

“Amin. makasih ya An. Eh, ngomong-ngomong kamu masih kerja di kantor itu?” Lidya menoleh pada Anna.

“Masih. Ya dulu memang

bos ku itu workaholic banget tapi itu karena pekerjaan yang menumpuk terlalu banyak dan aku sebagai karyawannya mencoba mengerti meski terkadang sikap bosku itu terlampau ekstrim dan aneh. Seiring berjalannya waktu bosku berubah. Beliau menjadi lebih ramah, meski sebenarnya memang ramah, lebih banyak senyum, suka bercanda. Aku tahu bahwa badai pasti akan berlalu.” Anna tersenyum.

Sejenak Anna teringat masa awal kerja bersama bosnya itu. Kerja 24 jam nonstop. Dimarahi tiap hari. Disalahkan atas apa yang tidak pernah dilakukan. Menguras tenaga dan kesabaran. Anna dan beberapa rekan kerjanya sudah berniat untuk keluar tapi niat mereka maju mundur. Beruntung dua bulan terakhir bos Anna berubah 180 derajat. Itu menjadi kabar menggembirakan bagi Anna dan rekan kerjanya. Tanda merdeka bagi mereka. Ucapan selamat tinggal untuk lembur dan malam-malam yang suram.

Dua orang pelayan membawa nampan pesanan mereka. Pembicaraan Anna dan Lidya terputus.

“Permisi mbak.” Pelayan pertama meletakkan tiga piring berisi nasi putih di atas meja. Disusul Satu nampan berisi ayam goreng pedas manis yang terlihat menggoda. Yang terakhir minuman untuk mereka bertiga. Jus jambu untuk Anna, Es teh untuk Lidya

Page 24: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201524

dan Es campur untuk Erna. Lidya menyenggol Erna yang asyik bermain handphone.

“Makan dulu. Sms siapa si?” Lidya penasaran.

“Paling mas ehem ehem.” Anna menggoda.

Erna tersenyum salah tingkah. “Apaan si. Kalian kepo banget deh.”

“Kamu masih sama dia?” Anna menggigit kentang goreng dengan santai.

“Masih. Dia tu baik banget sama aku An. Perhatian. Beruntung banget deh punya pacar kayak dia.” Erna ikut mengambil kentang. Memandang dengan wajah berbinar.

Lidya memasang ekspresi bingung, tak mengerti.

“Dia? Kamu sudah punya pacar Er?” Lidya penasaran, matanya kembali memandang laptopnya.

“Ya gitu lah, Namanya juga anak muda. Sudahlah kita makan dulu keburu dingin. Ayo Lid. Kerjaannya ditinggal dulu. Gak akan kemana-mana juga kan.”

Lidya menutup laptopnya dan segera meraih piring nasinya.

“Kalau perlu iket aja pake tali.” Erna tertawa, disusul tawa Anna dan Lidya. Suasana menjadi lebih nyaman. Rasa canggung perlahan memudar.

“Eh, kita foto dulu yuk. ya?” Anna meletakkan gelas minumannya. Nasi Anna sudah habis lebih dulu. Erna masih asyik dengan ayam miliknya. Sedangkan Lidya dengan wajah tenang memandang Anna.

“Gimana? Kalian mau kan?”

“Buat apa An?” Tanya

Lidya“Buat kenang-kenangan.

Kita kan udah lama gak foto bareng. Aku janji ini yang terakhir. Ya?”

“Ok lah” Lidya dan Erna menjawab berbarengan.

Malam semakin larut namun kesibukan masih belum beranjak dari kota. Masih tampak kendaraan yang berlalu lalang. Para pedagang kaki lima masih setia melayani pembeli.

“Gimana tadi acaranya An?” bu Sinta, ibu Anna menyapa saat Anna keluar dari kamar mandi selesai menggosok gigi.

“Seru lah bu. Sudah lama aku gak kumpul bareng mereka. Rasa rindu terobati. hehehe. Anna tidur dulu ya.”

Ibu Anna tersenyum. Ikut senang.

Hari yang melelahkan. Anna membaringkan tubuhnya yang letih di atas sofa ruang tamu. Rumah sepi. Hanya gerak jarum jam yang terdengar. Pukul lima sore. Handphone Anna bergetar. Anna meraba tas mencari handphonenya. Sms dari Erna.

An, ntar malem kamu sibuk gak? Jalan yuk. Erna

Cepat Anna mengirim balasan.

Q gak sibuk. Ok.Langit malam meriah

dengan kelap kelip bintang. Semakin semarak dengan lampu taman kota dan kesibukan orang-orang. Beberapa orang bergerombol di pinggir taman kota, tertawa dan bercanda dengan temannya. Anna melangkah mantap menuju tempat tujuan. Handphone Anna bergetar untuk kesekian kalinya. Pukul tujuh malam, Anna sudah

terlambat dari janji dengan Erna. Motor Anna mendarat mulus di parkiran warung makan sederhana. Anna berlari kecil ke dalam rumah makan.

“Maaf Er, aku terlambat. Maaf ya.” Anna duduk di depan Erna. Erna memasang wajah manyun.

“Er, kok diem aja. kamu marah? Maaf maaf. Ceritanya jadi apa gak ni?”

Erna menghela nafas pelan, “Aku baru putus sama Hasan. Aku shock. Gak percaya. Padahal selama ini kami baik-baik aja. Tadi siang dia menemuiku dan mengatakan dia…” kalimat Erna menggantung di langit-langit warung makan. Lengang di antara mereka. Mata Erna berkaca, segera airmata membasahi kedua pipi Erna.

Anna meraih tisu dan memberikannya pada Erna.

“Kamu sudah tanyakan alasannya?”

“Sudah Ann. Tapi dia gak mau menjelaskan. Entahlah. Aku tidak mengerti. Dia sudah berubah.”

“Kalian punya masalah sebelumnya? Tidak mungkin Hasan memutuskan hubungan tanpa alasan yang jelas.”

“Beberapa hari sebelumnya memang kami sempat bertengkar. Aku marah padanya. Belakangan dia susah sekali dihubungi. Disms tidak pernah dibalas apalagi kalau aku telfon, tak pernah sekali pun diangkat. Aku nekat masuk ruangan kelasnya, dan dia hanya bilang kalau dia sedang banyak tugas tidak ingin diganggu. Dia balik marah padaku padahal sebelumnya tidak pernah sekali pun dia marah padaku. Aku paham dan mengerti kalau dia

Page 25: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 25

ada banyak tugas, tapi tidak bisakah dia memberi kabar. Sekadar sms.” Erna menyeka airmata yang makin deras.

“Sabar Er. Mungkin Hasan memang tidak ingin diganggu.”

“Aku ingin minta bantuannya Ann. Dia dulu selalu membantuku tapi sekarang dia cuek gak peduli.”

“Kamu seharusnya bisa mengerti dia Er. Dia juga kan ada banyak tugas yang mungkin harus segera ia selesaikan. Kamu datang minta bantuannya. Itu memicu amarahnya. Wajar jika dia marah.”

Erna menatap Anna tajam. Yang ditatap bingung. Apa aku salah bicara, pikir Anna.

“Kamu tidak mengerti Ann. Kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan jadi mudah saja kamu bicara seperti itu.” Erna meraih tasnya dan pergi meninggalkan Anna yang masih bingung.

Anna mengejar Erna. Erna sudah menghidupkan mesin motornya, dalam sekejap menghilang di tengah lalu lintas malam yang ramai. Anna segera menghidupkan motornya. Terburu-buru mengenakan helm.

“Erna. Erna. Tunggu Er.” Anna berteriak memanggil nama Erna, tapi Erna tidak sedikit menoleh. Anna menyusul mengejar Erna yang menghilang di pertigaan. Jalanan kota padat lancar. Sepasang muda-mudi berboncengan mesra dan saling mengucapkan kalimat gombal saat Anna menyalip. Erna seratus meter di depan Anna. Anna menambah laju kecepatan motornya.

Terus berdoa agar Erna menghentikan kendaraan dan menyelesaikan salah paham di antara mereka. Sial, tiba-tiba sebuah motor menyalip. Motor itu menyenggol sepeda motor Anna. Anna terkejut dan tidak bisa mengendalikan laju motornya hingga akhirnya motor Anna menabrak pohon di tepi jalan. Anna terlempar jauh dari motornya. Pengendara yang menyenggol Anna kabur meninggalkan Anna yang terkapar tak berdaya di tepi jalan. Dengan sedikit kesadaran yang masih tersisa, Anna mencoba bangkit namun sedetik kemudian roboh.

Ruang tunggu rumah sakit lengang. Ibu Anna berdiri cemas. Berkali-kali mengintip Anna yang masih diperiksa dokter. Lidya duduk dengan cemas. Ia masih berusaha menghubungi Erna memberi kabar bahwa Anna kecelakaan.

“Er, angkat dong Er.

Ayo.” Lidya menggerutu sendiri. Itu untuk kesekian kalinya ia menghubungi Erna tapi yang menjawab operator telfon. Lidya menyerah. Ia memasukkan handphonenya ke dalam tas. Saat itu dokter yang memeriksa Anna keluar ruangan.

“Bagaimana dok? Bagaimana keadaan putri saya dokter?” Ibu Anna meluncurkan pertanyaan saat dokter keluar ruangan. Dokter berusaha tersenyum ramah pada ibu Anna.

“Kondisi putri ibu sangat krisis. Putri ibu kehilangan banyak darah. Harus segera dilakukan transfusi darah untuk mencegah kemungkinan yang lebih buruk. Transfusi darah baru bisa dilakukan besok pagi karena stok darah untuk putri ibu sedang kosong. Ibu banyak berdoa memohon pada Tuhan agar putri ibu bisa melewati masa kritisnya. Saya permisi.” Dokter melangkah meninggalkan Ibu Anna. Lidya mengangguk saat dokter melewatinya.

“Yang sabar ya bu dhe.” Lidya memegang pundak ibu Anna yang bergetar saat melihat Anna terbaring lemah. Wajah Anna pucat. Kepala Anna diperban. Ada beberapa luka lecet di lengan Anna. Anna terlihat damai seperti sedang mengalami tidur panjang seperti seorang putri yang terkena kutukan sang penyihir jahat dan menunggu kedatangan seorang pangeran yang akan membangunkannya. Meski wajahnya pucat, senyum Anna masih terkembang tipis di bibir indahnya. Airmata Ibu Anna semakin deras. Matanya terus menatap putrinya itu. Waktu berjalan teramat cepat.

Kamu tidak mengerti Ann.

Kamu tidak merasakan

apa yang aku rasakan jadi mudah saja kamu bicara seperti itu.

Page 26: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201526

Langit menjadi gelap. Siang telah berubah menjadi malam.

“Sudah malam bu dhe. Lebih baik bu dhe tidur. Biar saya yang menjaga Anna.” Lidya memberi usul.

“Bu dhe belum ngantuk. Bu dhe mau salat dulu, bu dhe belum salat isya’. Kamu bawa mukena Lid?.” Ibu Anna bertanya.

Lidya mengambil mukena dari dalam tas dan menyerahkannya pada Ibu Anna.

Ibu Anna bersujud dengan takzim dan khusyuk. Bulir bulir airmata jatuh di atas sajadah. Doa demi doa terpanjatkan pada Tuhan Pemilik Semesta Alam. Sejenak kedamaian menyusup ke dalam hati. Lidya yang belum bisa tidur mendengarkan detail kalimat doa ibu Anna. Betapa besar kasih sayang seorang ibu. Ibu yang mengandung, melahirkan, merawat dan mendidik anak-anaknya tanpa kenal lelah. Berapa banyak yang anak telah berikan kepada ibu tetap tidak akan sepadan dengan yang telah ibu berikan pada anaknya. Benar jika kasih ibu sepanjang masa, sedangkan kasih anak sepanjang jalan.

Dengan hati-hati Lidya meraih handphone di dalam tasnya. Mencoba menghubungi Erna lagi. Lidya mengirim sms mengabarkan Anna masuk rumah sakit. Malam semakin larut. Ruangan lengang. Lidya sudah tertidur satu jam yang lalu setelah mengirim sms kepada Erna. Ibu Anna tertidur di samping ranjang Anna.

Keesokan harinya. Pukul enam pagi. Erna berlari lari kecil sepanjang lorong rumah

sakit. Bertanya dimana Anna dirawat. Anna melihat Lidya dan ibu Anna menunggu di ruang tunggu. Wajah mereka menandakan kabar yang tidak baik.

“Bu dhe, maaf bu dhe Erna baru bisa datang. Bagaimana keadaan Anna bu dhe?” Erna menyalami Ibu Anna.

Ibu Anna hanya menggeleng, enggan berbicara. Wajahnya tampak sangat letih.

“Satu jam yang lalu tubuh Anna mengejang. Kami tidak tahu kenapa. Dokter datang dan meminta kami keluar ruangan.” Lidya angkat bicara. Mata Erna berkaca hampir saja airmatanya tumpah. Erna mengintip dari balik jendela. Dokter tampak sibuk memeriksa Anna. Wajah Anna semakin pucat. Namun senyum tipis itu masih terkembang. Erna duduk tertunduk di sebelah Lidya.

“Ini semua salahku.” Suara Erna bergetar.

“Apa? kamu bilang apa Er?” Lidya menoleh.

“Ini semua salahku Lid. Kemarin aku marah pada Anna dan aku meninggalkannya begitu saja di warung makan itu. Anna berusaha mengejarku tapi aku tidak mempedulikannya. Kecelakaan ini terjadi karena aku Lid.” Erna memaki dirinya sendiri.

“Ini semua kehendak Tuhan, Er. Terlepas ini salah siapa. Dari kejadian ini semoga kita bisa menjadi teman yang lebih saling mengerti dan memahami satu dengan yang lain. Membuang semua ego diri. Kita berdoa saja agar Anna bisa melewati masa kritisnya dan bisa kembali berkumpul

bersama kita.” Lidya merangkul pundak kawan baiknya itu, menenangkan. Erna, Lidya dan ibu Anna tiada henti berdoa, memohon agar Anna diberi kesembuhan. Dzikir tak pernah putus dari bibir mereka.

Waktu berlalu bagai siput berjalan. Sudah lebih dari satu jam mereka menunggu namun belum ada tanda-tanda Anna akan sembuh setidaknya bangun dari tidur panjangnya. jarum jam menunjuk angka sebelas dan sebentar lagi pukul delapan, saat itulah dokter keluar dari ruangan Anna. Tak ada senyum yang kemarin sempat dilihat Lidya dan ibu Anna. Wajah itu mendesah pelan saat ibu Anna, Lidya dan Erna mendekat.

“Bagaimana dokter?” ibu Anna menguatkan diri bertanya.

“Putri ibu sudah siuman tapi saya minta jangan terlalu banyak diajak bicara karena kondisinya masih sangat lemah. Saya permisi.” Dokter berpamitan.

Mata itu terlihat sangat sayu. Seolah cahaya kehidupan tercabut paksa dari dirinya. Anna tersenyum pada ibu, Lidya dan Erna saat mereka masuk ruangan setelah izinkan dokter.

“Anna tidak apa-apa bu.” Suara itu terdengar sangat rapuh. Senyum tipisnya masih terkembang. Ibu Anna menangis tanpa suara. Tak sanggup. Lidya dan Erna berdiri mematung.

“Erna, maafkan aku. Mungkin…,” Anna menarik nafas panjang, “perkataanku kemarin menyakitimu.” Erna mendekat dan mendekap Anna erat.

“Tidak Ann. Seharusnya

Page 27: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 27

aku yang minta maaf. Tidak seharusnya aku berkata seperti itu.”

“Sudahlah Er.” Lidya menengahi.

“Kita… lupakan saja… masalah itu.” Anna menjawab patah-patah.

“Cepat sembuh ya nak. Jangan tinggalkan ibu sendiri. Ibu tidak mau kamu pergi. Lebih baik ibu saja yang pergi.” Ibu Anna tersedu.

“Jangan bilang begitu bu. Ibu sendiri kan yang selalu bilang hidup dan mati seseorang ada di tangan Tuhan.” Nafas Anna semakin berat. Ibu Anna, Lidya dan Erna panik. Lidya berlari menuju pintu dan berteriak memanggil dokter. Tak ada yang datang.

“Bu dhe saya cari dokter dulu bu dhe. Anna kamu harus bertahan.” Lidya menatap Anna. Ibu Anna dan Erna bingung harus berbuat apa. Patah-patah Anna mengucapkan dua kalimat syahadat. Ibu Anna membimbing dengan hati teriris. Di ujung kalimat mata Anna perlahan tertutup. Tangis Ibu Anna dan Erna seketika pecah.

“Anna bangun. Jangan tinggalkan ibu. Anna bangun nak.”

“Anna bangun. Aku mohon Ann. Buka matamu Ann.”

Dari arah pintu muncul Dokter dan Lidya.

Ibu Anna menoleh, “Dokter tolong selamatkan anak saya dok. Tolong.” Ibu Anna memohon dengan bersimbah airmata.

“Saya periksa dulu bu.” Dokter meminta Ibu Anna, Lidya dan Erna keluar ruangan.

Lima menit kemudian.

“Maaf bu. Putri ibu sudah tidak ada. Detak jantungnya berhenti sejak empat menit yang lalu. Saya sudah berusaha semampu saya. Maaf. Ibu yang sabar. Saya permisi.” Dokter mencoba menghibur.

“Bu dhe, yang sabar bu dhe.” Lidya dan Erna membimbing Ibu Anna duduk. Lorong rumah sakit lengang. Mereka menatap perih jasad Anna yang telah tertutup kain putih.

Langit di atas sana hitam pekat. Hujan sebentar lagi datang. Titik titik air hujan berubah menjadi deras dalam hitungan menit. Menambah suasana yang pedih menjadi lebih pedih. Para tetangga, teman sekolah, rekan kerja, bos Anna datang mengucapkan belasungkawa pada ibu Anna. Pemakaman mulai sepi. Tinggal

Lidya, Erna dan Ibu Anna.“Bu dhe, kita pulang

yuk. Hujannya semakin deras bu dhe. Nanti bu dhe sakit.” Lidya membimbing ibu Anna melangkah. Erna mengikuti dari belakang. Erna mendongak, memandang langit yang berwarna abu-abu.

Meski langit menjadi gelap, hujan turun dengan derasnya, aku masih bisa melihat senyum indahmu, teman. Sebuah senyum yang tersembunyi di balik hujan.

“Erna, ayo. Hujannya makin besar. Kalau kamu pingsan aku gak mau gendong lho ya.” Lidya berseru dari tepi jalan raya. Membuyarkan lamunan Erna.

“Eh? Jahat banget sie. Tunggu.” Erna berlari-lari menghindari hujan.

Anna kau akan menjadi teman terbaikku, selamanya.

Page 28: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201528

makrab

SPIRIT MAGZ. 201528

2014Galeri

Page 29: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 29SPIRIT MAGZ. 2105 29

Page 30: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201530

Bagus ayu tpkh-itsBagus ayu tpkh-itsTeja Dewanti

Nanda Aristiadewi

Ika Frisilia

Novira Dwiyanti

Bian Dananjaya

Krishna Adi W.

Cok Aditya

Audra Theo

Page 31: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 2105 31

Yuk Bersama Membangun Hindu…

Telah banyak kita temui perguruan tinggi agama lain yang bertebaran di seluruh pelsok nusantara, Namun perguruan Tinggi Hindu sanggat jarang kita temukan, kecuali di bali dan beberapa daerah, padahal ilmu pengetahuan tentang agama Hindu itu sangatlah penting untuk membentuk srada yang kuat pada diri penerus, terutama anak – Anak yang masih balita.

Kini dengan berjalannya waktu, telah ada sekolah Hindu di tingkat TK di beberapa daerah, dari jakarta sampai banyuwangi, hanya bisa di hitung dengan jari. Padahal kebutuhan umat akan sekolah

Hindu sanggat besar. Terutama untuk anak SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Bagaimana Hindu akan maju dalam pendidikan bila tidak ada tempat untuk menimba ilmu yang memadai, pendidikan itu sangatlah penting bagi penerus Hindu jangan sampai Hindu tergerus oleh budaya yang terus merangsek maju jadi kurasa.

Sekaranglah saatnya kita mulai untuk lebih mementingkan pendidikan, bukan hanya pinta mengiris janur dan bebantenan saja tapi pendidikan formal haruslah di utamakan, seperti baru – baru ini yang didirikan pasraman di genteng, sempu, Bangorejo, banyuwangi oleh beberapa umat Hindu setempat, yang tadinya di fikir sulit dan

membutuhkan dana yang sangat banyak, namun ternyata segalanya di mudahkan oleh SANG HYANG WIDHI WASA karena dengan niat yang tulus melapangkan jalan kita.

Jangan lelah tuk bergerak memajukan Hindu sahabatku, jangan pula berhenti sebelum segalanya dapat terapai seperti hidup ini bila tetap ingin menginjakkan kaki di bumi bukankah kita tetap harus makan jadi disinilah letaknya memajukan dan terus semangat tuk meneruskan hindu ibarat kita butuh makan agar tetap bisa bernafas.

Penulis: Eko Prastyo (radioglobalmediaswarafm.com)

aku bangga

menjadi hindu

Page 32: Spirit Magz. 4th Edition

SPIRIT MAGZ. 201532

Tim Redaksi

Page 33: Spirit Magz. 4th Edition

Kepala Departemen I Md. Aditya Pradnyadipa M.Wakil Kepala Gede Panji WiryawanSekretaris Ni Made Bella Sintya DeviStaff Devi Maharani Kosa I Putu Ekayana Paramardika Ida Bagus Widnyana I G. Ngurah Adi Wicaksana I Dewa Gede Sumitra Putra I Putu Dwi Pratama A I G. Ngurah Arya Bawan ta I Putu Gede Indra Gunawan I Gede Arya Prasetya I Dewa Made Agung Krisna Staff Ahli Putu Adhi Purwanto I Made Agus Adi Wirawan Kadek Hari Baskara Kadek Ary WicaksanaThank’s to : Dede, Fandy, Widhi, Wira, Ayu, Desta, Yohan, Krisnadiva, Surya dan semua yang telah membantu dalam proses pembuatan Spirit Magz. 2015

departemen kominfotpkh-its

Page 34: Spirit Magz. 4th Edition

w w w . t p k h . i t s . a c . i d