makalajh anastesi umum.docx

16
ANESTESI UMUM Anestesi berasal dari bahasa Yunani yaitu : an (tidak, tanpa) dan aesthetes (persepsi, kemampuan untuk merasa). Kata anestesi diperkenalkan pertama kali oleh Oliver Wendell Holmes yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara karena pemberian obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan. Anestesi dibagi menjai dua kelompok yaitu : 1. Anestesi lokal, yaitu hilang nya rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran 2. Anestesi umum, yaitu hilang nya rasa sakit disertai hilang kesadaran. Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu : analgetik dan anestesi. 1. Analgetik : obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran. 2. Anestesi : menyebabkan hilangnya kesadaran Definisi Anestesi umum adalah keadaan tidak sadar dan hilangnya refleks pelindung yang dihasilkan dari satu atau lebih agen anestesi umum . Berbagai obat dapat diberikan, dengan tujuan keseluruhan untuk memastikan hipnosis , amnesia , analgesia , relaksasi otot rangka .

Upload: jah-su

Post on 26-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MAKALAJH ANASTESI UMUM.

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

ANESTESI UMUM

Anestesi berasal dari bahasa Yunani yaitu : an (tidak, tanpa) dan aesthetes

(persepsi, kemampuan untuk merasa).

Kata anestesi diperkenalkan pertama kali oleh Oliver Wendell Holmes yang

menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara karena pemberian obat

dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan.

Anestesi dibagi menjai dua kelompok yaitu :

1. Anestesi lokal, yaitu hilang nya rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran

2. Anestesi umum, yaitu hilang nya rasa sakit disertai hilang kesadaran.

Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu :

analgetik dan anestesi.

1. Analgetik : obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran.

2. Anestesi : menyebabkan hilangnya kesadaran

Definisi

Anestesi umum adalah keadaan tidak sadar dan hilangnya refleks pelindung yang

dihasilkan dari satu atau lebih agen anestesi umum .

Berbagai obat dapat diberikan, dengan tujuan keseluruhan untuk memastikan

hipnosis , amnesia , analgesia , relaksasi otot rangka .

Penggolongan

Menurut penggunaannya anestesi umum dapat

digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Anestesi injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra short acting (tiopental

dan heksobarbital)

Page 2: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

2. Anestesi inhalasi, diberikan sabagai uap melalui saluran pernafasan,

contohnya eter

Tujuan anestesi

Anestesi memiliki beberapa tujuan termasuk :

Sedasi : hilangnya kesadaran

Analgesia : hilangnya respon terhadap nyeri

Muscle relaxant : relaksasi otot rangka

Dalam anestesi terdapat taraf-taraf narkosa tertentu yaitu penekanan sistrem saraf

sentral secara bertingkat dan berturut-turut sebagai berikut :

Taraf-taraf narkose

Anestesi umum dapat menekan susunan saraf sentral secara berurutan, yaitu :

1. Taraf analgesia, yaitu kesadaran dan rasas nyeri berkurang

2. Taraf eksitasi, yaitu kesadaran hilang seluruhnya dan terjadi kegelisahan

Kedua taraf ini disebut taraf induksi 8 .

3. Taraf anestesia, yaitu reflek mata hilang, nafas otomatis dan teraturseperti tidur dan

otot-otot melemas (relaksasi)

4. Taraf pelumpuhan sumsum tulang, yaitu kerja jantung dan pernafasan terhenti

Tujuan narkose adalah untuk mencapai taraf anestesia dengan sedikit mungkin kerja

ikutan atau efek samping, oleh karena itu taraf pertama sampai ketiga adalah yang paling

penting sedangkan taraf kempat harus dihindari. proses recovery (sadar kembali) terjadi

dengan urutan taraf terbalik dari taraf ketiga sampai kesatu.

Page 3: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

Persyaratan anestesi umum :

Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu anestesi umum adalah :

1. Berbau enak dan tidak merangsag selaput lendir

2. Mula kerja cepat tanpa efek samping

3. Sadar kembalinya tanpa kejang

4. Berkhasiat analgesik baik dengan melemaskan otot-otot seluruhnya

5. Tidak menambah perdarahan kapiler selama waktu pembedahan

Persiapan untuk anestesi umum

Anamnesis : Apakah pernah mendapat anesthesia sebelumnya.

Pemeriksaan fisik : dilakukan pemeriksaan keadaan gigi-geligi, tindakan buka

mulut. Apakah lidah relative besar, leher pendek dan kaku.

Pemeriksaan laboratorium : atas indikasi yang tepat sesuai dengan dugaan

penyakit yang sedang dicurigai, misalnya pemeriksaan darah (Hb, lekosit, masa

perdarahan dan masa pembekuan) dan urinalisis.

Masukan oral (Puasa)

Refleks laring mengalami penurunan selama anesthesia.

Regurgitasi isi lambung dan kotoran yang terdapat dalam jalan napas merupakan

risiko utama pada pasien-pasien yang menjalani anesthesia.

Dewasa : 6-8 jam

Anak kecil : 4-6 jam

Bayi : 3-4 jam.

Klasifikasi status fisik

Menggunakan The American Society of Anesthesiologists (ASA) :

ASA I : Pasien sehat organik , fisiologik ,psikiatrik ,biokimia .

ASA II :Pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang .

ASA III : Pasien dengan penyakit sistemik berat , sehingga aktivitas rutin terbatas .

Page 4: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

ASA IV : Pasien dengan penyakit sistemik berat tak dapat melakukan aktivitas rutin dan

penyakitnya merupakan ancaman kehidupannya setiap saat .

ASA V : Pasien sekarat yang diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak

akan lebih dari 24 jam. Pada bedah cito atau emergency biasanya Dicantumkan huruf E.

Premedikasi

Ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anesthesia dengan tujuan untuk

melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anesthesia diantaranya :

1.Meredakan kecemasan dan ketakutan

2.Memperlancar induksi anesthesia

3.Meminimalkan jumlah obat anestetik

4.Mengurangi mual muntah pasca bedah

5.Menciptakan amnesia

Endotracheal tube (ETT) :

ETT dapat digunakan untuk memberikan gas anestesi secara langsung ke trakea

dan memberikan ventilasi dan oksigenasi terkontrol.

Laringeal mask airway (LMA) :

LMA digunakan untuk menggantikan ETT saat pemberian anestesi, untuk membantu

ventilasi dan jalur untuk ETT pada pasien dengan jalan nafas sulit.

Persiapan obat

Sedatif Miloz (Midazolam) : obat induksi tidur jangka pendek.

Induksi Propofol : untuk induksi dan pemeliharaan dalam anastesia umum.

Analgesik Fentanil : analgesik dengan kekuatan 100x morfin.

Pelemah otot Atracurium (Notrixum) : sebagai pelemah otot

Teknik anestesi umum

Induksi anestesi

Page 5: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

Induksi intravena

Induksi intramuskular

Induksi inhalasi

Induksi per rektal

Obat pelemah otot

Induksi anestesi

Tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga

memungkinkan dimulainya anestesia dan pembedahan.

S : Stetoskop :

untuk mendengarkan suara paru dan jantung .

Laringoskop pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia pasien .

Lampu harus cukup terang .

T : Tubes :

Pipa trakea Pilih sesuai usia :

Usia < 5 tahun tanpa balon (cuffed) dan

Usia > 5 tahun dengan balon (cuffed).

A : Airway :

Pipa mulut -faring (Guedel,orotracheal airway) dan pipa hidung -faring ( naso -

tracheal airway).

Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk menjaga supaya lidah

tidak menyumbat jalan napas .

T : Tape :

Plester untuk fiksasi pipa agar tidak terdorong atau tercabut

I : Introducer :

Page 6: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

Mandrin atau stillet untuk memandu agar pipa trakea mudah dimasukkan

C : Connector :

Penyambung antara pipa dan peralatan anesthesia

S : Suction :

Penyedot lender dan ludah

Induksi intravena

Agen induksi seperti propofol (recofol, diprivan).

Propofol diberikan dengan kepekatan 1% menggunakan dosis 2-3 mg / kgBB.

Penggunaan propofol dikaitkan dengan kurang mual dan muntah pasca operasi dan

pemulihan terjadi lebih cepat.

Induksi intramuscular

Ketamin (ketalar)yang dapat diberikan secara intramuscular dengan dosis 5-7

mg/kgBB dan setelah 3-5 menit pasien tidur.

Induksi inhalasi

hanya dikerjakan dengan halotan ( fluotan ) atau sevofluran .

Induksi halotan memerlukan gas pendorong O 2 atau campuran N 2 O dan O 2 .

Induksi dengan sevofluran lebih disenangi karena pasien jarang batuk .

Induksi dengan enfluran ( etran ), isofluran (foran , aeran ) atau desfluran jarang

dilakukan, karena pasien sering batuk dan waktu induksi menjadi lama.

Efek Samping

Hampir semua anestesi inhalasi mengakibatkan sejumlah efek samping yang

terpenting diantaranya adalah :

Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter dan trikloretilen

Mengurangi kontraksi jantung, terutama halotan dan metoksi fluran, yang

paling ringan pada eter

Page 7: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

Merusak hati oleh karena sudah tak digunakan lagi seperti senyawa

kloroform

Merusak ginjal khususnya metoksifluran

Teknik Pemberian

Pemberian anestesi inhalasi dibagi menjadi 3 cara

yaitu :

1. Sistem terbuka yaitu dengan penetesan langsung keatas kain kasa yang

menutupi mulut atau hidung penderita, contohnya eter dan trikloretilen

2. Sistem tertutup yaitu dengan menggunakan alat khusus yang menyalurkan

campuran gas dengan oksigen dimana sejumlah CO2 yang dikeluarkan

dimasukkan kembali (bertujuan memperdalam pernapasan dan mencegah

berhentinya pernapasan atau apnea yang dapat terjadi bila diberikan dengan

sistem terbuka. Karena pengawasan penggunaan anestetika lebih teliti maka

cara ini lebih disukai, contohnya siklopropan, N2O dan halotan

3. Insuflasi gas, yaitu uap atau gas ditiupkan kedalam mulut, batang

tenggorokan atau trachea dengan memakai alat khusus seperti pada operasi

amandel

Induksi per rectal

Cara ini hanya untuk anak atau bayi menggunakan thiopental atau midazolam

Pelemah otot

Bertindak melumpuhkan otot, termasuk otot-otot pernapasan.

Pelemas otot yang dapat digunakan adalah : suksinil kolin, atrakurium, vekuronium,

pankuronium.

Obat anestesi

Analgetik narkotik :

Morfin Dosis dewasa 8-10 mg (0,1-0,2 mg/ kgBB) intramuskular.

Obat ini digunakan untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan pasien menjelang

pembedahan .

Page 8: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

Kerugiaan penggunaan morfin :

pulih pasca bedah lebih lama. Penyempitan bronkus dapat timbul pada pasien asma.

Mual dan muntah pasca bedah ada .

Pethidin Dosis 1mg/kg bb dewasa Menekan tekanan darah dan pernafasan , juga

merangsang otot polos.

Barbiturat :

Pentobarbital dan sekobarbital sering digunakan untuk menimbulkan sedasi dan

menghilangkan kekhawatiran sebelum operasi .

Obat ini dapat diberikan secara oral atau intra muscular.

Pada dewasa dosis 100-200mg Pada bayi dan anak-anak dosis 2mg/kg bb.

Pasien yang mendapat barbiturat sebagai premedikasi biasanya bangun lebih cepat

daripada bila menggunakan narkotika .

Antikolinergik Atropin efektif sebagai anti mual dan muntah.

Disamping itu efek lainnya adalah melemaskan tonus otot polos organ-organ dan

menurunkan spasme gastrointestinal.

Dosis 0,4-0,6 mg intramuscular bekerja setelah 10-15 menit.

Obat penenang (Tranquilizer)

Diazepam : Pemberian dosis rendah , bersifat sedatif sedangkan dosis besar

hipnotik .

Dosis premedikasi dewasa 10 mg IM atau 5-10 mg oral dengan dosis maksimal 15

mg.

Dosis sedasi pada analgesi regional 5-10 mg IV.

Midazolam : Midazolam mempunyai awal dan lama kerja lebih pendek daripada

diazepam.

Dosis premedikasi dewasa 0,07-0,10 mg/ kgBB , disesuaikan dengan umur dan

keadaan pasien .

Dosis lazim adalah 5 mg.

Page 9: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

Pada orang tua dan pasien lemah , dosisnya 0,025-0,05 mg/ kgBB .

Obat Pelumpuh Otot

Pavulon Mulai kerja pada menit kedua-ketiga untuk selama 30-40 menit.

Memiliki efek akumulasi pada pemberian berulang.

Dosis awal untuk relaksasi otot 0,08 mg/kgBB intravena pada dewasa.

Suksametonium (suksinil kolin) Mula kerja 1-2 menit dengan lama kerja 3-5 menit.

Dosis intubasi 1-1,5 mg/kgBB intravena.

Obat anestesi inhalasi

Dinitrogen monoksida (N 2 O/gas gelak ).

N 2 O merupakan gas yang tidak berwarna , berbau manis , tidak iritatif , tidak

berasa , lebih berat dari udara .

Penggunaan dalam anestesi umum nya dipakai dalam kombinasi N 2 O:O 2 .

Dosis untuk mendapatkan efek analgesik digunakan dengan perbandingan 20% :

80%, untuk induksi 80% : 20%, dan pemeliharaan 70% : 30%.

Halotan merupakan cairan tidak berwarna , berbau enak , tidak iritatif , mudah

menguap , tidak mudah terbakar / meledak , tidak bereaksi dengan soda lime,dan

mudah diuraikan cahaya .

Keuntungan penggunaan halotan adalah induksi cepat dan lancar , tidak mengiritasi

jalan napas , bronkodilatasi , pemulihan cepat , proteksi terhadap syok , jarang

menyebabkan mual / muntah .

Dosis induksi 2-4% dan pemeliharaan 0,5-2%.

Obat anestesi intravena

Propofol digunakan untuk induksi dan pemeliharaan dalam anastesia umum Obat ini

dikemas dalam cairan emulsi lemak berwarna putih susu bersifat isotonik dengan

kepekatan 1 % (1 ml = 10 mg).

Page 10: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

Dosis induksi adalah 2,0-2.5 mg/kg IV, untuk sedasi 25-75 µg/kg/min dengan I.V

infuse. Dapat dilarutkan dengan Dextrosa 5 % untuk mendapatkan konsentrasi yang

minimal 0,2%.

Tiopental Merupakan obat anestesi umum barbiturat short acting Dapat mencapai

otak dengan cepat dan memiliki onset yang cepat (30-45 detik).

Dosis yang banyak atau dengan menggunakan infus akan menghasilkan efek sedasi

dan hilangnya kesadaran. Dosis 3-5 mg/kg.

Ketamin hidroklorida adalah golongan fenil sikloheksilamin, merupakan “rapid

acting non barbiturate”.

Ketamin kurang digemari untuk induksi anastesia, karena sering menimbulkan

takikardi, hipertensi , nyeri kepala, muntah dan muntah , pandangan kabur dan

mimpi buruk.

Ketamin diberikan secara I.V atau I.M.

Dosis induksi adalah 1 – 2 mg/KgBB secara I.V atau 5 – 10 mg/Kgbb I.M

Dosis sedatif lebih rendah yaitu 0,2 mg/KgBB

Page 11: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

MAKALAH ANESTESIOLOGI

Anastesi Umum

Disusun oleh:

Ali jahidin ( 07310013 )

Eka noviani ( 07310077 )

FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM

UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

2013

Page 12: MAKALAJH ANASTESI UMUM.docx

KATA PENGANTAR

PUJI SYUKUR KAMI PANJATKAN ATAS KEHADIRAT Allah swt,yang telah

diberikan rahmat hidayah serta kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini sehingaa

makalah tentang “ANASTESI UMUM“ ini tepat pada waktunya seperti kata pepatah “tiada

gading yang tak retak”demikian pula dengan makalah ini,tentu masih banyak kekurangan

maka dari pada itu sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi

penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan semoga makalah ini dapat berguna dan membantu

proses pembelajaran bagi para mahasiswa terutama bagi kami penyusun.

BANDAR LAMPUNG, 21 Maret. 2013

Penulis