makalah_koperasi
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
1/40
MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING KOPERASI DAN USAHA MIKRO,
KECIL, MENENGAH
DI INDONESIA DALAM RANGKA MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
1. PROLOGSalah satu fungsi dan tujuan didirikannya sebuah negara adalah menciptakan
kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Oleh karena itu, keberfungsian
sebuah negara tergambar pada seberapa sejahtera dan makmur rakyatnya. Dalam
teori ekonomi pembangunan, kesejahteraan dan kemakmuran sebuah negara diukur
melalui sejumlah indikator. Dua di antaranya adalah produk domestik bruto (PDB) per
kapita dan indeks pembangunan manusia ( P!). Berdasarkan data tentang kedua
indikator tersebut, ndonesia hingga tahun "#$# masih berada jauh di ba%ah &egara
maju di ka%asan 'sia seperti epang dan orea Selatan. Bahkan di 'sia *enggara,dilihat dari P!nya, ndonesia masih berada di ba%ah Singapura, Brunei Darussalam,
!alaysia, dan +ilipina. ndonesia hanya berada lima tingkat di atas ietnam dan $"
tingkat di atas *imor -este. al tersebut, ditambah dengan tingginya disparitas
pendapatan serta masih lebarnya kesenjangan antara /si kaya0 dan /si miskin,0 yang
mengindikasikan bah%a negara dan bangsa kita masih harus bekerja keras dan1
mungkin lebih tepat1 bekerja cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyatnya. aitan antara tingkat pencapaian kesejahteraan dan
kemakmuran dengan tatanan ekonomi nasional, khususnya kedudukan ekonomikerakyatan yang /di%akili0 oleh koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah akan
menjadi fokus bahasan ini.
operasi merupakan salah satu dari tiga pelaku Pelaku ekonomi ndonesia
(B2!&3B2!D, koperasi dan B2!S), dan koperasi merupakan satu4satunya pelaku
usaha yang eksistensinya diakui dalam undang4undang dasar $567, yang bahkan
diharapkan dapat menjadi soko4guru perekonomian ndonesia. !eskipun tujuan ideal
koperasi sebagai soko guru dalam perekonomian ndonesia, namun peran koperasi
kalah jauh dibandingkan B2!& 3 B2!D apalagi dengan B2!S. Bahkan pada tahun$55" dalam perekonomian global muncul trend ekonomi berbasis konglomerasi. al ini
berpengaruh kuat dalam perekonomian bangsa dan membuat kehidupan koperasi dan
semagatnya semakin tidak begitu populer lagi.
&amun krisis moneter yang melanda beberapa negara di ka%asan 'sia ( orea,
*hailand, ndonesia, !alaysia ) pada tahun $558 memberikan pembelajaran yang
sangat berharga bagi pengambil kebijakan dan keputusan serta pengaturan regulasi
bah%a sesungguhnya pengembangan ekonomi bangsa yang berbasis konglomerasi
rentan terhadap badai krisis moneter. Sementara itu, pada saat yang sama kita dapat
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
2/40
menyaksikan bah%a ekonomi kerakyatan dan lembaga keuangan mikro (di antaranya
adalah koperasi) 9 yang sangat berbeda jauh karakteristiknya dengan ekonomi
konglomerasi 9 mampu menunjukkan daya tahannya terhadap gempuran badai krisis
moneter yang melanda ndonesia. -embaga keuangan mikro terbukti telah dapat
menjaga kesinambungan hidupnya dengan mandiri. !elalui keuangan mikrokebangkitan ekonomi rakyat maupun pengurangan kemiskinan, akan dilakukan oleh
rakyat sendiri. !asyarakat menemukan jalannya sendiri untuk mengatasi persoalan
yang mereka hadapi.
Dengan demikian sektor 2 ! dapat menjadi pengganjal untuk tidak terjadinya
kebangkrutan perekonomian, bahkan sebaliknya dapat diharapkan sebagai motor
penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari krisis. *entu saja hal ini
merupakan sesuatu yang patut dicermati, pada satu sisi peranan koperasi dalam
perekonomian nasional masih jauh tertinggal, namun pada sisi yang lain keberadaankoperasi dan 2 ! pada masa badai krisis justru memberi peranan yang cukup berarti.
Dalam sejarahnya, koperasi sebenarnya bukanlah organisasi usaha yang khas
berasal dari ndonesia. egiatan berkoperasi dan organisasi koperasi pada mulanya
diperkenalkan di nggris di sekitar abad pertengahan. Pada %aktu itu misi utama
berkoperasi adalah untuk menolong kaum buruh dan petani yang menghadapi
problem4problem ekonomi dengan menggalang kekuatan mereka sendiri. emudian di
Perancis yang didorong oleh gerakan kaum buruh yang tertindas oleh kekuatan
kapitalis sepanjang abad ke $5 dengan tujuan utamanya membangun suatu ekonomi
alternatif dari asosiasi4asosiasi koperasi menggantikan perusahaan4perusahaan milik
kapitalis (!oene dan :allerstein, $55;). de koperasi ini kemudian menjalar ke 'S dan
negara4negara lainnya di dunia. Di ndonesia, baru koperasi diperkenalkan pada a%al
abad "#.
Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju dan negara
berkembang memang sangat diametral. Di Barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk
mela%an ketidak4adilan pasar. Perekonomian pasar yang digerakkan oleh para
kapitalis dalam mengejar keuntungan pribadi tidak memberi ruang gerak untuk kaum
marjinal. al ini disebabkan karena kaum marjinal tidak mempunyai akses pada
(kapital) modal yang faktor kunci bagi seorang pelaku ekonomi untuk dapat berperan
secara efektif dalam perekonomian pasar. etidak4adilan pasar tersebut direspon oleh
kaum marjinal dengan menghimpun kekuatan bersama dalam suatu %adah yang
dikenal koperasi. Di negara maju gerakan koperasi telah mampu menempatkan
koperasi sebagai fenomena global yang menjadikan koperasi merupakan alternatif
bagi perekonomian pasar. Bahkan, di berbagai negara, pemerintah telah membuat
peraturan perundangan untuk mengatur dan melindungi keberadaan koperasi sebagai
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
3/40
respon atas tuntutan masyarakat.
Sedangkan pada negara berkembang seperti ndonesia, koperasi hadir sebagai
institusi yang akan menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat. Pemerintah menempatkan koperasi sebagai
instrumen negara untuk memajukan kemakmuran masyarakat. Sehingga tidaklahaneh bila pemerintah mencoba membuat pengembangan koperasi sebagai suatu
gerakan massal, tanpa memperhatikan perlunya ikatan sentimental antar anggota
dalam pengembangan suatu koperasi seperti yang terjadi di negara Barat.
2. KINERJA KOPERASI DI INDONESIA
Dalam sistem perekonomian ndonesia dikenal ada tiga pilar utama yang
menyangga perekonomian, yaitu Badan 2saha !ilik &egara (B2!&), Badan 2saha
!ilik S%asta (B2!S), dan operasi. etiga pilar ekonomi tersebut mempunyai perananyang masing4masing sangat spesiolume usaha dan sisa hasil usaha (S 2). Berdasarkan data laporan
ementerian &egara operasi dan 2 ! menunjukkan bah%a kedua indikator tersebut
mengalami peningkatan selama periode "###4"#$#. 2ntuk >olume usaha, nilainya
naik dari ";,$ triliun rupiah (tahun "###) ke 8?,@ triliun rupiah tahun "#$#A sedangkan
S 2 dari ?57 miliar rupiah (tahun "###) ke ;,$ triliun rupiah tahun "##$. (*abel $).
Pada tahun "#$# jumlah S 2 koperasi aktif mencapai 7.?"" miliar rupiah sedangkan
modal luar koperasi aktif sekitar ;6.?@8 miliar rupiah.
Tabel 1. Perke ba!"a! U#a$a K%&era#' (Dala J)*aa! R)&'a$+
Ta$)!
M% alSe! 'r'
(MS+
M% alA#'!"(MA+
Ra#'%MS-M
A
%l.U#a$a SHU
%l-SHU
"### ?,@$?,57#.
"7
$",68;,6#6
.$?#.768 ";,$"",""6
.6;
?56,7#".#
#;.##
"##$ $$,?55,57".##$?,;"",755
.$# #.8$8;@,8;#,$86
.57;,$;6,66?
.6$ @.#5
"##" @,7?@,7;#.;#$6,88;,$@#
.?7 #.7@#"@,6$7,6$$
.;$5@@,7$?.8
" ;.6@
"##; 5,6$5,5@8.$?$6,5;5,6""
.$7 #.?;$;$,?@;,?55
.;5$,@8$,5"?
.8# 7.5$
"##6 $$,5@5,67$.7#$?,@58,#7"
.;7 #.8$#;8,?65,#5$
.#6",$?6,";6
.76 7.87
"##7 $6,@;?,"#@.#?$@,$85,$57
.;5 #.@$?6#,@;$,?5;
.7?",$5@,;"#
.;$ 7.;@
"##?$?,85#,@?#
.7;"",#?","$"
.## #.8?$?",8$@,655
.8@;,"$?,@$8
.?7 7.$;
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
4/40
"##8 "#,";$,?55.67";,;"6,#;"
.$6 #.@?8?;,#@#,757
.@$;,68#,675
.67 7.7#
"##@ "",7?#,;@#.#;"8,"8$,5;7
."; #.@"8?@,66?,"65
.;5;,5?6,@$@
.77 7.85
"##5 "@,;6@,8"8.8@;$,7#;,@@"
.$8 #.5##@",#5@,7@8
.$57,;#;,@$;
.56 ?.6?
"#$# ;#,$#",#$;.5#;6,?@?,8$"
.?8 #.@?@8?,@"",#@"
.6#7,?"",$?6
."6 8.;"
SumberC ementrian operasi dan 2 !, dari berbagai tahun terbitan
Secara historis pengembangan koperasi di ndonesia telah digerakan dengan
dukungan kuat dari program pemerintah yang berlangsung dalam periode %aktu
cukup lama. lobalisasi perekonomian dan reformasi politik dalam negeri telah
membuat tidak mungkin lagi mempertahankan dukungan pemerintah dalam
pengembangan koperasi di negeri ini. Disamping itu, koperasi telah melahirkan
semangat ke%irausahaan, dengan menerima pelatihan dengan mengurus danmengelola koperasi.
eberadaan semangat ke%irausahaan inilah yang menjadi faktor kunci dalam
pesatnya perkembangan koperasi paska krisis. operasi dan 2! ! merupakan
%ahana pemberdayaan masyarakat lemah dan bergerak di berbagai sektor ekonomi,
ternyata jumlahnya cukup besar dan tersebar di seluruh %ilayah ndonesia.
Berdasarkan data laporan ementerian &egara operasi dan 2 !, sampai dengan
tahun "#$#, jumlah koperasi di seluruh ndonesia tercatat sebanyak $88.### unit
lebih, dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak ;#.###.### orang. umlah itu jika dibanding dengan jumlah koperasi per4Desember $55@ mengalami peningkatan
sebanyak dua kali lipat. umlah koperasi aktif tahun "#$#, sebanyak $"6,@77 unit
(@@,$6 persen) ( ementrian operasi dan 2 !, Desember "#$#).
Tabel 2. Reka&'*)la#' Da*a K%&era#' I! %!e#'a
Ta$)! J) la$K%&era#'
J) la$A!""%*
aTa$)!
J) la$K%&era#'
J) la$A!""%*
aAk*'/ T%*al Ak*'/ T%*al
"### @@,5;# $#;,#88 "8,"57,@5; "##? 5@,566 $6$,;"? "8,88?,$;;
"##$ @5,87?$$#,8
??";,?66,@
7# "##8$#6,55
5$65,8
5;"@,@@@,#
?8
"##" 5",7;$$$@,?
66"7,##8,?
#$ "##@$#@,5;
#$76,5
?6"8,;$@,?
$5
"##; 5;,@##$";,$
@$"8,"@",?
7@ "##5$"#,68
;$8#,6
$$"5,"6#,"
8$
"##6 5;,6#"$;#,8
;#"8,7";,#
7; "#$#$"6,@7
7$88,6
@";#,6?$,$
"$
"##7 56,@$@$;6,5
?;"8,"@?,8
@6
SumberC ementrian operasi dan 2 !, dari berbagai tahun terbitan
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
5/40
Peranan dan keberadaan sektor operasi dan 2saha !ikro ecil dan !enengah
( !2 !) di ndonesia diakui sangat penting dalam perekonomian nasional. Selama
krisis ekonomi, operasi dan 2! ! telah berperan dalam penyerapan tenaga kerja,
pemberian pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat dan dalam proses
pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Ditinjau dari kontribusi 2 !terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), tercatat pada tahun "##@
besaran PDB yang diciptakan 2 ! mencapai nilai Ep. $.$?7."78,7 milyar atau 7@,;
dari total PDB nasional, sedangkan pada tahun "##8 kontribusi 2 ! baru mencapai
7@,6 dari total PDB nasional. umlah koperasi dan 2! ! yang cukup besar tersebut
ternyata belum diikuti dengan peningkatan kualitasnya secara umum.
Tabel 0. K%!*r'b)#' K%&era#' a! UKM Ter$a a& Pe be!*)ka! Pr% )k D% e#*'k Br)*% (PDB+
Ta$)!
K%!*r'b)#' Ter$a a& PDBK%&era#' a! UKM K%!"l% era#'
J) la$ (J)*aR&+
Pa!"#a( +
J) la$ (J)*aR&+
Pa!"#a( +
"##7 585.7#$,; 77,57 88$.;$6,# 66,#7"##? $.#;7.?$7,; 7@,65 8;6.@5;,# 6$,7$"##8 $.$##.?8#,5 7@,66 8@".@8@," 6$,7?"##@ $.$?7.87;," 7@,;7 @;".$@6,@ 6$,?7"##5 $."$6.8"7,; 7@,$8 @8;.7?8,# 6$,@;
SumberC ementrian operasi dan 2 !, "#$#
Saat keterpurukan perekonomian pasar yang menghasilkan pengangguran dankemiskinan besar4besaran di negeri ini, koperasi telah tampil sebagai Fjuru selamatF
bagi mereka yang terpinggirkan dari perekenomian kapitalistik. Sekarang ini, koperasi
telah menjadi sumber penghidupan bagi 5$,"7 juta orang yang sebagian besar ada di
pedesaan, sedangkan usaha besar hanya mampu menyerap ",7" juta orang (&asution,
"##@).
Penguatan koperasi sebagai usaha ekonomi yang berbasis pada kerakyatan
haruslah berkesinambungan dan mampu bertahan dengan terus beradaptasi dengan
kondisi ekonomi dan bisnis yang terus berubah. Dengan demikian, perlunyapemahaman bisnis dan unit usaha dalam koperasi menjadi salah satu keharusan,
sehingga koperasi dapat bersaing dengan sektor lainnya. Sehingga koperasi perlu
untuk meningkatkan sense of bussines 4nya sebagaimana yang diungkapkan Prahalad
dan amel ($55#) sebagai kompetensi inti ( core competencies ) dalam kegiatan usaha.
ubungan antara koperasi aktif dan kondisi ekonomi atau pendapatan per
kapita bisa positif atau negatif. Dari sisi permintaan (pasar output), pendapatan per
kapita yang tinggi yang membuat prospek pasar output baik, atau pasar output dalam
kondisi booming , memberi suatu insentif bagi perkembangan akti>itas koperasi karena
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
6/40
pelaku4pelaku koperasi melihat besarnya peluang pasar ( ceteris paribus ). +enomena
yang bisa disebut efek demand-pull . Dari sisi pena%aran (pasar inputA dalam hal ini
petani atau produsen), pendapatan per kapita yang tinggi yang menciptakan peluang
pasar atau peningkatan penghasilan bagi indi>idu petani atau produsen bisa menjadi
suatu faktor disinsentif bagi kebutuhan para petani atau produsen untuk membentukkoperasi. +enomena yang dapat disebut supply-push .
+enomena supply-push mau mengatakan bah%a sekelompok petani atau
produsen terpaksa membentuk koperasi karena kondisi pasar yang tidak
menguntungkan mereka jika beroperasi secara indi>idu. 'danya monopoli oleh sebuah
perusahaan besar yang mempunyai keunggulan harga sehingga dengan berkoperasi
para petani3produsen lebih mempu meningkatkan eitas
perekonomian %ilayah, khususnya %ilayah pedesaan.
:alaupun perkembangan koperasi di ndonesi cukup pesat, namun
perkembangan tersebut belum mampu menembus peringkat besar pada skala
internasional di ba%ah organisasi koperasi internasional G'. G' ( International
Cooperative Alliance ) adalah organisasi gerakan koperasi internasional yang dibentukpada $@57, dan saat ini beranggotakan ""# organisasi gerakan koperasi dari @7
negara (termasuk gerakan koperasi ndonesia yang di%akili oleh Dekopin) yang
memiliki lebih dari @## juta anggota perorangan yang tersebar di seluruh dunia. Salah
satu kegiatan dari G' yaitu menyajikan pro
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
7/40
dan prinsip koperasi, pelaksanaan demokrasi, kepedulian pada lingkungan, serta
keterlibatan dalam pembangunan masyarakat. !enurut data laporan tahunan "##5
nternational Go4operati>e 'lliance ( G', "##5) terdapat "@ negara yang memiliki
omset H2S ?67.###.### hingga H2S ?;.665.###.###, yang terdiri dari koperasi sektor
keuangan (perbankan, asuransi, koperasi kredit3credit union) sebesar 6# A koperasipertanian (termasuk kehutanan) sebesar ;; A koperasi ritel3 wholesale sebesar "7 A
dan 8 tersebar dalam berbagai macam koperasi, sepertiC koperasi kesehatan, energi,
manufaktur dan sebagainya.
Penyebaran ;## koperasi ( lobal ;##) tersebut, sebanyak ?? koperasi berada di
'merika Serikat, 77 koperasi di Perancis, ;" koperasi di erman, "; koperasi di tali dan
$5 koperasi di Belanda. Sedangkan di negara 'sia $6 berada di epang, " koperasi di
orea Selatan, ; koperasi di ndia, " koperasi di Singapura, serta Gina dan *ai%an
masing4masing $ koperasi. operasi dengan asset terbesar pertama dan keduamasing4masing ada di epang yaitu koperasi pertanian Ieh &oh (omset H2S
?;.665.###.###) dan operasi 'suransi Ienkyoren (omJet H 2S 6?.@$5.###.###).
Tabel . Pe!3ebara! K%&era#' Gl%bal 044
N%. Ne"ara J) la$K%&era#' Per#e!
$ 'S ?? "".## " Perancis 77 $@.;; ; erman ;" $#.?8 6 talia "; 8.?8 7 Belanda $5 ?.;; ? epang $6 6.?8 8 nggris $6 6.?8 @ +inlandia 5 ;.## 5 anada 5 ;.##
$# S%is 5 ;.## $$ Spanyol 8 ".;;
$" SelandiaBaru ? ".##
$; S%edia ? ".## $6 &or%egia 7 $.?8 $7 Belgia ; $.## $? Brasil ; $.## $8 Denmark ; $.## $@ ndia ; $.## $5 rlandia ; $.## "# 'ustralia " #.?8 "$ orsel " #.?8 "" Singapura " #.?8 "; 'ustria $ #.;; "6 Gina $ #.;; "7 srael $ #.;; "? Portugal $ #.;;
"8 *ai%an $ #.;; J) la$ 044 144
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
8/40
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
9/40
masih jauh di ba%ah angka "# persen yang merupakan batas ba%ah pangsa pasar
yang dikuasai oleh koperasi di negara Kropa.
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
10/40
Tabel 6. K%&era#' ' Ne"ara7!e"ara Er%&a a! Pa!"#a Pa#ar 3a!" D'k)a#a'
N%. Ne"ara
J) la$K%&er
a#'
J) la$A!""%*
a
Pa!"#a Pa#ar
S)#)B)a$7Sa3)r
a!
Da"'!"
Per*a!'a!
B'8'7b'8'a
!$ Belgia &' &' 7# 8#45# "#4;#" Denmark "$6 $$;,### 5; "#4"7 ??45; ?6475 @8
; erman ;,57# ;,"@#,### 774?# ?# ;# 7#4?#
6 Munani ?,5$5 8@",### "# $"47$ 74;# 657 Spanyol 6,;7# 57#,### ;7 $746# "# "#? Perancis ;,?$@ 8"#,### 65 ;747# "84@@ 7#4?# 878 rlandia $"@ $@?,### $## ;#48# 8# ?5
@ talia @,@7# $,$"6,5# # ;@ 6$ $#4$7 $7 $7
5 -uNemburg "7 @# "74;# 87457 8#
$# Belanda "7$ "8;,### @" 8#45? ;7 6#47#$$ 'ustria $,878 ",$@",### 5# 7# ?#
$" Portugis 5#5 @##,### @;45# ;7
$; +inlandia 6#; $,""@,7## 56 ?@ 6#4?#
$6 S%edia 7# ;##,### 55 ?# 854@$ 87 87$7 nggris 7#? "8$,### 5@ ;7467 "# "#4"7 "#
SumberC an Bekkum dan an Dijk ($558)
+akta ini merupakan bukti tambahan akan lemahnya daya saing koperasi
ndonesia. Sehingga, persoalan yang mendesak untuk dikaji adalah bagaimana
meningkatkan dan mengembangkan daya saing koperasi ndonesia pada era
globalisasi
. TEORI7TEORI UTAMA DALAM EKONOMI KOPERASI
.1 K%&era#' #eba"a' Be!*)k I!*e"ra#' er*'kal Ke"'a*a! Ek%!% ' A!""%*a
Kmiliano , Eobotka, dan Phillips (StaatJ, $5@8) berargumentasi bah%a koperasi
beroperasi atas dasar biaya dan tidak memperhatikan akumulasi kapital serta tidak
memperhatikan keuntungan atau kerugian, sehingga koperasi dianggap bukan suatu
perusahaan. Phillips, $57; seperti yang dikutip oleh StaatJ, $5@8A menyatakan bah%akoperasi dibentuk oleh anggota yang bersepakat untuk melakukan pengambilan
keputusan usaha bersama4sama. Dengan demikian koperasi dianggap tidak memiliki
kegiatan ekonomi yang terlepas dari kegiatan ekonomi anggotanya. Secara teoritik,
Phillips kemudian mengembangkan model dasar perilaku ekonomi koperasi dengan
melakukan integrasi >ertikal antara anggota koperasi, dimana tingkat output optimal
diperoleh pada kondisi penjumlahan biaya marjinal anggota dan koperasi sama
dengan penerimaan marjinal dari pasar yang dihadapi. ondisi ini terjadi di titik ' pada
ambar $. ika kedua hal tersebut tidak dipenuhi maka teori ini akan menghadapi
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
11/40
kesulitan untuk menentukan tingkat output optimal yang pasti ( italiano, $58@).
&amun demikian, teori ini banyak mendapat dukungan dari kelompok yang
mementingkan aspek sosial dan politik dari koperasi ( ro>es, $5@7).
Ga bar 1. Al*er!a*'/ T'!"ka* Har"a a! J) la$ O&*' al ba"' K%&era#'Pr% )#e! a! K%!#) e!
Point '4!aNimiJation of Gooperati>eFs proa
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
12/40
biaya marjinal koperasi (kur>a pena%aran) berpotongan dengan kur>a permintaan
(teori Pareto), yaitu titik B pada ambar ". Pada kondisi tersebut koperasi memperoleh
keuntungan sebesar BD. ika keuntungan tersebut kemudian dibagikan kembali ke
anggota maka hal tersebut dapat dianggap sebagai bentuk subsidi harga dan akan
menjadi insentif bagi anggota untuk meningkatkan produksinya. elemahan teori iniadalah bah%a titik B bukan merupakan kondisi keseimbangan yang stabil. *itikkeseimbangan yang stabil adalah pada titik G, tetapi kondisi ini bukan merupakan
kondisi kesejahteraan maksimal.
Ga bar 2. H)b)!"a! Pe!er' aa! Pr% )k K%&era#' a! B'a3a
elemahan teori pareto diperbaiki dalam teori elmberger4 oos (StaatJ, $5@8),
yang menyatakan bah%a, perbedaan kondisi keseimbangan jangka pendek dan jangka
panjang suatu koperasi tidak ditentukan oleh perubahan perilaku anggota (terutama
dalam hal kur>a pena%arannya) tetapi oleh penambahan jumlah anggota. Dalam
jangka pendek jumlah anggota tetap sehingga jumlah pena%aran tetap, akan tetapidalam jangka panjang jumlah anggota bertambah dan jumlah pena%aran juga
bertambah. Pada kondisi ini secara sederhana keseimbangan yang optimal adalah
pada titik G ( ambar $).
emudian, diasumsikan juga bah%a anggota adalah penerima harga ( price
ta#er ). 'kibatnya koperasi akan menghadapi kur>a pena%aran anggota yang jelas dan
merupakan penjumlahan horiJontal dari kur>a pena%aran seluruh anggota.
eseimbangan jumlah dan harga yang dibayarkan koperasi kepada anggota
ditentukan melalui perpotongan antara kur>a pena%aran anggota dengan kur>apenerimaan bersih koperasi. eseimbangan ini akan stabil pada jangka pendek. Pada
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
13/40
jangka panjang keseimbangan akan ditentukan oleh penambahan (atau pengurangan
jumlah anggota) yang akan berpengaruh terhadap kondisi pena%aran anggota.
Ga bar 0. Ke#e' ba!"a! B'a3a a! Pe!er' aa! Pr% )k K%&era#'
Pada perkembangan lebih kini terdapat beberapa penyesuaian atas tujuan
koperasi sebagai perusahaan. Eoyer, $5@" dalam StaatJ, $5@8 menyatakan bah%a
tujuan koperasi hendaknya adalah memaksimumkan kesejahteraan anggota, yang
akan diperoleh jika keuntungan dari usaha yang dilakukan ditambah marjin bersih
koperasi adalah maksimum. *ujuan ini lebih sesuai dengan Fji%aF koperasi, %alaupun
tetap mengalami permasalahan ketidak4stabilan keseimbangan kecuali terdapat
batasan atas jumlah yang dapat dijual oleh anggota kepada koperasinya.
Gotterill ($5@8) menyatakan bah%a sebagai perusahaan koperasi harusdie>aluasi dalam konteks surplus konsumen dan produsen yang diciptakannya baik
kepada anggota maupun non4anggota melalui harga yang lebih menarik bagi semua
pihak, dan bukan dilihat dari nilai penerimaan bersih koperasi. *itik G pada gambar $
merupakan kondisi keseimbangan bagi koperasi dengan menggunakan pendekatan
iniA dan jika koperasi mampu membatasi jumlah permintaan menjadi Q" maka nilai
kesejahteraan anggota akan meningkat. ondisi optimal akan tercapai jika kur>a biaya
marjinal berbentuk F-F (bukan F2 F), dimana kondisi surplus nol dan kesejahteraan
maksimum tercapai pada titik yang sama yang mengakibatkan kondisi kesejahteraanmaksimum yang stabil.
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
14/40
Secara empiris, studi yang dilakukan Gotterill, $5@? dan Ehodess, $5@; dalam
StaatJ, $5@8 dengan menggunakan pendekatan tersebut menyimpulkan bah%a
koperasi mampu mensejahterakan petani pada kondisi pasar yang tidak sempurna
(situasi monopoli dan oligopoli), dimana keterbukaan keanggotaan koperasi mampu
membuat harga dan jumlah yang diperdagangkan pada pasar yang tidak sempurnatersebut mendekati keseimbangan pasar bersaing sempurna, serta pada industri
dengan skala usaha e
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
15/40
optimal dapat dianggap sebagai optimasi bertujuan banyak ( multi-ob"ective
optimation ). Pada kondisi ini kemungkinan tidak semua tujuan dari masing4masing
pihak yang terlibat dalam koperasi dapat dipenuhi. uncinya adalah bah%a koperasi
dapat menunjukkan kinerja usaha sedemikian sehingga masing4masing pihak dapat
mempertahankan partisipasinya. Penelitian yang dilakukan !urray ($5@;)menunjukkan bah%a faktor yang sangat berpengaruh pada pandangan ini adalah
kekuatan relatif dari masing4masing pihak yang terlibat dalam proses pengambilan
keputusan.
al ini diilustrasikan dengan perbedaan kepentingan antar manajer dan petani
pada koperasi peternakan nggris. Petani yang telah melakukan in>estasi yang cukup
besar pada usaha peternakannya mengharapkan penerimaan
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
16/40
Tabel 9. :ak*%r7:ak*%r 3a!" Me &e!"ar)$' Keber$a#'la! UMKM
Per'!"ka* I!*er!al Ek#*er!al
$ !odal etersediaan bahanbaku" *enaga erja ondisi ekonomi; *eknologi danperalatan eamanan
6 Pemasaran Sarana danprasarana
7 no>asi ondisi sosial4ekonomi? !anajemen usaha +asilitas ekonomi
Selain modal dan fasilitasi bagi ino>asi produk melakui penerapan teknologi
tepat4guna, para pelaku usaha koperasi dan 2! ! sebagian besar melihat pentingnyafasilitasi untuk promosi dan penciptaan jejaring bisnis dengan mitra yang potensial.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk melanjutkan berbagai program seperti Sistem
nformasi Pengembangan 2saha ecil (S P2 ) yang dikembangkan oleh Bank
ndonesia, pelatihan teknis kepada &usiness Development Service !rovider ,
penciptaan trading house di daerah4daerah yang potensial bagi sentra industri kecil,
dan semacamnya. *entu saja proses pembinaan koperasi dan 2! ! harus disertai
juga dengan pola e'it strategy yang jelas agar setiap kelompok usaha terus meningkat
kemandiriannya. riteria untuk fasilitasi untuk setiap jenis usaha, yakniC usaha mikro,kecil, dan menengah harus dipetakan secara jelas sehingga kebijakan pengembangan
yang ditujukan bagi setiap jenis usaha juga jelas.
Dari kasus4kasus perkembangan koperasi di negara maju, salah satu kiat sukses
koperasi adalah kondisi keuangan yang solid, dan salah satu sumbernya adalah modal
in>estasi dari luar. Berdasarkan pemikiran ini, hipotesisnya adalah bah%a semakin
besar porsi dari modal luar di dalam total modal usaha koperasi semakin besar >olume
kegiatan koperasi dan semakin besar S 24nya, ceteris paribus . Di dalam studi ini,
yang dilihat hanya modal luar dari koperasi aktif, dengan dasar pemikiran bah%ahanya koperasi aktif yang memerlukan banyak dana, termasuk modal luar. &amun
demikian, data yang ada memberi kesan bah%a korelasi tersebut cenderung tidak
kuat. al ini mengidentiolume kegiatan koperasi.
Di dalam teori, seperti juga kasus4kasus perkembangan koperasi di &egara
maju, dikatakan bah%a manajemen dan organisasi yang baik juga merupakan faktor
krusial dalam menentukan keberhasilan suatu koperasi. Salah satu indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur /kecanggihan0 sistem manajemen dan organisasi
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
17/40
yang diterapkan oleh koperasi adalah jumlah manajer dan karya%an. Semakin canggih
sistem manajemen semakin banyak jumlah manajer (misalnya manajer keuangan dan
manajer operasional) dan semakin besar organisasi semakin banyak jumlah karya%an.
Dalam hubungannya dengan S 2, hipotesisnya adalah bah%a semakin bagus
manajemen atau organisasi koperasi semakin besar S 24nya. &amun hasil mem4 plot data yang ada mengenai perubahan jumlah manajer dan karya%an dan data
mengenai perubahan S 2 memberi kesan bah%a hubungan yang ada tidak sesuai
perkiraan teorinya. ni menandakan bah%a masih banyak faktor determinan lainnya
bagi S 2.
*eori koperasi juga mengatakan bah%a sebuah koperasi yang baik kinerjanya
akan menarik minat masyarakat atau produsen3petani menjadi anggotanya. Dalam
kata lain, ada suatu korelasi positif antara jumlah koperasi yang maju atau koperasi
aktif dan jumlah anggota. Sebaliknya, semakin banyak jumlah anggota dari suatukoperasi, dengan asumsi bah%a anggota juga aktif dan faktor4faktor lain konstan,
semakin baik kinerja koperasi tersebut, yang dalam hal ini bisa diukur dengan jumlah
S 24nya. !aka dalam tingkat propinsi, semakin banyak anggota koperasi di suatu
propinsi semakin besar S 2 koperasi di propinsi tersebut. &amun demikian, data yang
ada tidak membuktikan adanya hubungan tersebut.
Paling tidak ada dua alasan utama yang bisa menjelaskan kenapa hubungan4
hubungan antar >ariabel seperti yang ditunjukkan oleh beberapa gambar di atas tidak
sesuai dugaan teori. Pertama, untuk menguji hubungan4hubungan tersebut secara
empiris harus dengan pendekatan multi4regresi yang menggunakan data deret %aktu,
yang sayangnya tidak ada. edua, dipercaya bah%a jumlah atau perubahan dari
>ariabel4>ariabel seperti S 2, >olume kegiatan, atau koperasi aktif dipengaruhi secara
bersamaan oleh sejumlah faktor dalam suatu kombinasi tertentu yang kompleks, yang
mana faktor4faktor penjelas tersebut bisa saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya. onsuk%ensinya, hubungan antara, misalnya, S 2, dengan >ariabel4>ariabel
penjelas tersebut secara indi>idu tidak menunjukkan adanya suatu hubungan yang
jelas atau teratur atau denganpla sesuai dugaan teorinya.
9. PROSPEK DAN TANTANGAN
Bagaimana prospek koperasi ndonesia ke depan dan bagaimana pula
tantangannya. *erdapat dua hal yang harus diperhatikan, yakni sejarah keberadaan
koperasi dan fungsi yang dijalankan koperasi. Perkembangan koperasi di tanah air
lebih karena dorongan atau kebijakan pengembangan koperasi dari pemerintah, bukan
sepenuhnya inisiatif s%asta seperti di &egara majuA %alaupun di banyak daerah di
ndonesia koperasi lahir oleh inisiatif sekelompok masyarakat.
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
18/40
Sejak diperkenalkan koperasi di ndonesia pada a%al abad "#, dan dalam
perkembangannya hingga saat ini koperasi di ndonesia mempunyai makna ganda
yang sebenarnya bersifat ambivalen t, yakni koperasi sebagai badan usaha dan
sekaligus juga sebagai ji%a dan semangat berusaha. Sebagai badan usaha, koperasi
sering dilihat sebagai salah satu bentuk usaha yang bisa bergerak murni pro(t oriented yang diperkenankan untuk meraih keuntungan sebesar4besarnya. Berdasar
pemahaman tersebut, pusat4pusat koperasi (seperti P2S 2D) dan induk koperasi
(seperti & 2D) dibentuk dengan tujuan agar dapat memperkuat eksistensi koperasi
primer. Sedangkan dalam konteks makna sebagai ji%a dan semangat berusaha, usaha
yang dilakukan koperasi disusun berdasarkan atas aJas kebersamaan. arena
kebersamaannya ini, bentuk kepemilikan properti pada koperasi yang =konser>atif=
sering tidak di%ujudkan dalam bentuk kepemilikan saham melainkan dalam %ujud
simpanan baik %ajib maupun pokok dan sukarela, iuran, sumbangan dan bentuklainnya. onsekuensi dari bentuk kepemilikan seperti itu adalah sebutan
kepemilikannya bukan sebagai pemegang saham melainkan sebagai anggota. Oleh
karenanya, koperasi sering dijadikan alat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan para
anggotanya atau untuk kesejahteraan anggota.
Secara bisnis, sebenarnya makna ganda tersebut membingungkan. Pada satu
sisi koperasi diakui sebagai badan usaha dengan kiprah usaha koperasi seperti badan
usaha lainnya yang proabilitas dan rentabilitas
usaha, menjadi tidak tepat.
!enurut Soetrisno ("##$) ciri utama perkembangan koperasi di ndonesia
adalah dengan pola penitipan kepada program yaituC (i) program pembangunan
secara sektoral seperti koperasi pertanian, koperasi desa, 2DA (ii) lembaga4lembaga
pemerintah dalam koperasi pega%ai negeri dan koperasi fungsional lainnyaA dan (iii)
perusahaan baik milik negara (B2!&) maupun s%asta (B2!S) dalam koperasi
karya%an. mplikiasinya adalah prakarsa masyarakat luas kurang berkembang dan
kalau ada tidak diberikan tempat semestinya. nter>ensi dari pemerintah yang terlalu
besar sebagai salah satu penyebab utama lambatnya perkembangan koperasi di
ndonesia. Selama ini koperasi dikembangkan dengan dukungan pemerintah dengan
basis sektor4sektor primer dan distribusi yang memberikan lapangan kerja terbesar ba4
gi penduduk ndonesia. Sebagai contoh sebagian besar 2D sebagai koperasi program
di sektor pertanian didukung dengan program pembangunan untuk membangun 2D.
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
19/40
Disisi lain pemerintah memanfaatkan 2D untuk mendukung program pembangunan
pertanian untuk s%asembada beras seperti yang dilakukan selama pembangunan
jangka panjang pertama (P P ) pada era Orde Baru.
Sedangkan dilihat dari strukturnya, organisasi koperasi di ndonesia mirip
organisasi pemerintah3 lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampaitingkat nasional. al ini telah menunjukkan kurang efektif nya peran organisasi
sekunder dalam membantu koperasi primer. *idak jarang menjadi instrumen
eksploitasi sumberdaya dari daerah pengumpulan. Selama ini keberhasilan usaha
koperasi di ndonesia bergantung pada dua hal. Pertama, program pemerintah karena
koperasi sering dijadikan =kepanjangan= tangan pemerintah dalam mengatur sendi
perekonomian. edua, keinginan pemenuhan kebutuhan anggotaA jadi koperasi
koperasi seringkali dipakai sebagai alat pemenuhan kebutuhan anggota yang biasanya
juga berkaitan dengan program yang telah dicanangkan pemerintah.Sedikitnya *erdapat empat kelemahan koperasi yang paling menonjolC (i) modal
anggota yang relatif sedikit dan lemah dalam pengelolaannyaA (ii) kualitas
sumberdaya manusia yang mengelola koperasi yang relatif rendah (kemampuan
manajemen yang masih rendah)A (iii) kurang terjalinnya kerjasama, baik antar4
pengurus, antar4anggota, antara pengurus dan Penga%as maupun antara pengurus
dan anggotaA dan (i>) proses pengambilan putusan yang bersifat demokratis
cenderung menghasilkan putusan yang kurang e
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
20/40
ndonesia selama ini erat kaitannya dengan kebijakan =fasilitas= khusus dari
pemerintah, terutama di masa Orde Baru. Oleh karena itu, untuk bisa berkembang
dengan baik, koperasi perlu didukung oleh orang yang berpenghasilan di atas garis
kemiskinan, orang yang bekerja (bukan penganggur) dan pengusaha yang produktif.
'danya penghasilan adalah prasyarat bagi perkembangan koperasi.Seandainya globalisasi benar4benar ter%ujud sesuai dengan skenario terjadinya
pasar bebas dan persaingan bebas, maka bukan berarti tamatlah ri%ayatnya koperasi.
operasi masih tetap untuk tetap berperan dalam perekonomian nasional dan
internasional apabila melakukan pembenahan menjadi salah satu pelaku ekonomi
(badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. alu kita lihat
ciri4ciri globalisasi dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan
perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama, maka tidak
ada alasan bagi suatu negara untuk mematikan para pelaku ekonomi (termasukkoperasi) yang tidak eitas produksi yang dilakukan koperasi
ternyata dapat memberi laba asi usaha
perlu terus ditumbuhkembangkan.
)edua , koperasi tidak mungkin tumbuh dan berkembang dengan berpegang
pada tata kelola yang tradisonal dan tidak berorientasi pada kebutuhan pasar, sistem
pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal
mendatang. operasi perlu diarahkan pada prinsip pengelolaan secara modern dan
aplikatif terhadap perkembangan Jaman dan tantangan yang semakin global. Dari
kemungkinan banyak faktor penyebab kurang baiknya perkembangan koperasi di
ndonesia selama ini, salah satu permasalah yang paling krusial adalah masalah
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
21/40
manajemen dan organisasi. Oleh karena, koperasi di ndonesia perlu
mengimplementasikan konsep good corporate governance ( G ) yang dimodiisi, misi dan program kerja yang sesuai, yang merupakan modal penting bagi
pengelolaan koperasi secara profesional, amanah, dan akuntabel. nilah yang harus
diperkecil dengan implementasi G . )edua , perbaikan secara menyeluruh.
ementerian operasi dan 2 ! perlu menyiapkan blue print pengelolaan koperasi
secara efektif dan terencana. &lue print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadipanduan bagi seluruh koperasi ndonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya
secara profesional, efektif dan e
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
22/40
pasar, baik di pasar output maupun pasar input. adi, berdirinya koperasi petani di
Belanda murni bisnis. Sedangkan koperasi di ndonesia, digunakan secara eksplisit
sebagai salah satu intrumen pembangunan yang bertujuan pada pemerataan dan
pengurangan kemiskinan. )etiga , kondisi yang tidak kondusif, seperti distorsi pasar,
kebijakan ekonomi seperti misalnya kebijakan proteksi yang anti4pertanian, dansebagainya. Sedangkan, hambatan internal adalah termasuk keterbatasan anggota
atau partisipasi anggota, isu4isu struktural, perbedaan antara kepentingan indi>idu
dan kolektif, dan lemahnya manajemen.
Selain pembenahan internal dan eksternal, lemahnya kinerja 2 ! dan koperasi
adalah karena daya saing yang relatif rendah dibandingkan usaha konglomerasi.
Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dan di masa depan daya saing menjadi
sesuatu yang sangat esensial. *anpa daya saing yang baik, tidak mustahil bah%a 2 !
maupun koperasi di ndonesia suatu saat akan mati. Oleh karena itu, maka kebijakanpromosi koperasi dan 2 ! untuk juga memfokuskan pada peningkatan daya saing.
Bahkan kebijakan nasional maupun kebijakan dari lembaga4lembaga donor seperti
Bank Dunia (atau Bank Pembangunan 'sia untuk %ilayah 'sia) dan 2&DP, dalam
beberapa tahun belakangan ini semakin fokus pada peningkatan daya saing.
2ntuk meningkatkan daya saing, paling tidak ada lima (7) prasyarat utama,
yakni mereka memiliki sepenuhnya pendidikan, modal, teknologi, informasi, dan input
krusial lainnya.
Ga bar < Da3a Sa'!" a! :ak*%r7:ak*%r Pe! )k)!" U*a a
*antangan ke depan 2saha kecil, !enengah dan operasi (2 ! ) untuk mampu
bersaing di era perdagangan bebas, baik dipasar domestik maupun di pasar ekspor,
sangat ditentukan oleh dua kondisi utama. Pertama, lingkungan internal 2 ! harus
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
23/40
di perbaiki, yang mencakup aspek kualitas SD!, terutama ji%a ke%irausahaan
(entrepreneurship ), penguasaan pemanfaatan teknologi dan informasi, struktur
organisasi, sistem manajemen, kultur3budaya bisnis, kekuatan modal dan jaringan
bisnis dengan pihak luar. edua, lingkungan eksternal harus juga kondusif, yang
terkait dengan kebijakan pemehrintah, aspek hukum, kondisi persaingan pasar, kondisiekonomi4sosial4kemasyarakatan, kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat,
dan perubahan ekonomi global. Pilihan strategi dan kebijakan untuk memberdayakan
2 ! dalam memasuki era pasar global menjadi sangat penting bagi terjamin
kelangsungan hidup dan perkembangan 2 ! , sebagai penyedia lapangan kerja,
sumber pertumbuhan dan pemerataan pendapatan.
Dalam rangka me%ujudkan sasaran tersebut, pengembangan daya saing 2 !
akan dilaksanakan dalam kerangka arah kebijakan sebagai berikutC
$. Perluasan basis usaha dan kesempatan usaha 2 ! dengan mendorongpenumbuhan %irausaha baru, melalui peningkatan pengetahuan dan semangat
ke%irausahaanA". Penguatan kelembangaan 2 ! terutama untuk C
4 !emperluas akses kepada sumber permodalan khususnya perbankan4 non
perbankan, pemanfaatan teknologi dan pemasaran serta promosi produkA4 !emperbaiki lingkungan usaha melalui penyerderhanaan prosedur perijinanA
;. !engembangkan 2 ! sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi,
penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saingA sedangkan
pengembangan usaha skala mikro diarahkan guna mendorong peningkatanpendapatan, pada kelompok masyarakat berpendapatan rendahA
6. Pengembangan 2 ! sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar lokal dan
domestik khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyakA7. !engembangkan 2 ! melalui keterpaduan program dan fasilitas pemehrintah
( ota, Propinsi dan Pusat serta Perguruan *inggi)A?. !endorong berkembangnya 2 ! secara e
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
24/40
Ga bar 9. Para '" a Bar) Pe!'!"ka*a! Da3a Sa'!" K%&era#'
LAMA BARU
Kredituang/barang
Penjualanproduk
Biaya murah
SHU
Pergerakanpergeseran
Kurva demand
Cost efficiency Costeffectiveness
Harmonisasi
P ! C
"iferensiasi yangkompetitif # Produk$Ciri$ personalia$pelayanan$ citra
Par tisipasianggota
P
%
&
'
&
(
K
)
*
)
&
+
,
-
U
.
%
P
%
&
'
&
(
K
)
*
)
&
K
%
S
%
0
)
H
D
A
Y
A
T
A
R
I
K
K
O
P
E
R
A
S
I
D
A
Y
A
S
A
I
N
G
K
O
P
E
R
A
* % ) . K % ) * '1
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
25/40
)
&
S
)
K
S
'
%
)
)&
I
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
26/40
Dari gambar di atas dapat dilihat bah%a peningkatan daya saing
diarahkan untuk meningkatkan partisipasi anggota. !elalui partisipasi aktifnya,
kesejahteraan anggota diharapkan dapat ditingkatkan.
a. Per"eraka! #e&a!8a!" k)r=a demand ( movements along thedemand curve + e!)8) &er"e#era! k)r=a demand ( shifts of the
demand curve +
ukum permintaan mengatakan bah%a apabila harga suatu barang naik
maka permintaan barang tersebut turun, sebaliknya apabila harga suatu
barang turun permintaan naik, ceteris paribus* *itik tolak pemahaman ini
adalah karena yang mempengaruhi mengapa orang membeli suatu produk
tidak hanya harga produk yang bersangkutan, tetapi faktor4faktor lain
seperti harga barang lain yang berkaitan, selera konsumen, kualitas,pendapatan konsumen, ekspektasi konsumen dan sebagainya. 'nalog
dengan pemahaman tersebut, maka daya tarik koperasi yang
mendasarkan pada e
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
27/40
(!romotion ). ariabel4>ariabel tertentu setiap P harus dimplementasikan
secara tepat.
!roduct 4 harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
(Customer Solution)!rice merupakan biaya ( Cost to the customer), yang harus dirancang
tepat dan murah
!romotion adalah bentuk komunikasi ( Communication), yang sesuai
dengan situasi dan kondisi agar dicapai komunikasi yang efektif.
!lace berkaitan dengan kemudahan untuk memperoleh pelayan koperasi
(Con>enience)
d. D'/ere!#'a#' 3a!" k% &e*'*'/
operasi harus mampu mengembangkan diferensiasi4diferensiasikompetitif yang lain, tidak hanya mendasarkan pada e
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
28/40
mengatasi berbagai bentuk hambatan yang dialami oleh para pelaku bisnis
dengan aset dan omJet yang kecil.
omitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah sangat diperlukan
agar pelaku usaha yang tergabung dalam koperasi dan 2! ! dapatmeningkatkan terus daya4saingnya berhadapan dengan perusahaan4
perusahaan yang berskala besar. omitmen harus di%ujudkan dalam bentuk
a,rmative action atau tindakan keberpihakan, yaitu bah%a pemerintah
memang harus melindungi koperasi dan 2! ! yang kebanyakan merupakan
kelompok usaha yang masih lemah dan mengalami banyak hambatan untuk
bersaing dengan usaha4usaha berskala besar. Salah satu contoh %ujud
lemahnya komitmen pemerintah adalah digantinya kebijakan keuangan dari
(nancial repression berubah menjadi (nancial liberali ation . Dirubahnyakebijakan yang me%ajibkan penyaluran kredit kepada usaha kecil, koperasi
dan 2! ! bagi bank4bank umum ( (nancial repression ) dengan kebijakan
mengenai kebebasan penyaluran kredit tanpa adanya ke%ajiban penyaluran
kepada usaha kecil ( (nancial liberali ation ) merupakan bukti bah%a
pemerintah kurang berkomitmen terhadap pengembangan koperasi dan
2! !. !elalui Peraturan Bank ndonesia &o.;3"3PB 3"##$ tentang pemberian
2 , pihak B ternyata tidak lagi me%ajibkan tetapi hanya menganjurkan
kepada bank komersial untuk menyalurkan 2 sesuai dengan business planmereka. ebijakan ini pasti akan segera ditangkap oleh perbankan sebagai
menurunnya komitmen pemerintah terhadap usaha kecil, bah%a pemerintah
hanya memperhatikan usaha dari para pemodal besar.
Disamping pendekatan4pendekatan berupa kebijakan yang berpihak
pada usaha kecil, koperasi dan 2! !, pendekatan lain yang dilakukan oleh
pemerintah hendaknya meliputi banyak aspek yang terkait dengan lingkungan
bisnis, aspek ino>asi yang menyangkut pengembangan produk, serta aspek
informasi serta pengetahuan yang akan menentukan keberlanjutan dari usahamaupun produk yang dihasilkannya koperasi dan 2! !.
no>asi produk merupakan hal yang sangat penting bagi koperasi dan
2! ! supaya dapat bersaing dengan perusahaan4perusahaan besar yang
memiliki modal kuat, jaringan yang luas dan >olume produksi yang massal.
Oleh sebab itu pemerintah hendaknya memberikan insentif dan dukungan
yang luas bagi ino>asi produk serta sistem pemasaran bagi pelaku usaha kecil
yang sangat spesi
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
29/40
Pemanfaatan jaringan antara koperasi dan 2! ! dengan perguruan
tinggi dan lembaga riset demikian penting bagi berkembangnya ino>asi produk
maupun pengkaderan %irausaha%an sejak dini. Selain dalam berbagai bentuk
program inkubator bisnis di perguruan tinggi, program seperti pengalokasiandana ptekda ( lmu Pengetahuan dan *eknologi untuk Daerah) bekerjasama
dengan - P perlu dikembangkan dan ditingkatkan efekti>itasnya bagi
penyiapan kader4kader usaha%an yang potensial.
Dukungan kebijakan pemerintah yang berupa kemudahan akses
terhadap modal juga masih tetap diperlukan. Dukungan tersebut hendaknya
tetap ter%ujud dalam komitmen jangka menengah. ecuali itu, dukungan
pemerintah juga sangat menentukan dalam kasus4kasus khusus di daerah
tertentu yang tidak mungkin diselesaikan oleh pemerintah daerah yangbersangkutan.
2paya pemberdayaan koperasi dan 2! ! hendaknya diarahkan untuk
mendukung penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan ekspor. 'rah
kebijakan semacam ini tentunya harus disertai dengan peningkatan kepastian
berusaha dan kepastian hukum, pengembangan sistem insentif untuk
menumbuhkan %irausaha baru berbasis teknologi dan berorientasi ekspor,
serta peningkatan akses dan perluasan pasar ekspor bagi produk4produk
koperasi dan 2! !. 2ntuk itu, koperasi dan 2! ! perlu terus didukungdengan kemudahan dalam membentuk lembaga formal, misalnya dengan
mempermudah iJin usaha, mengembangkan pola pelayanan satu atap di
daerah, serta memangkas proses dan biaya untuk mengurus periJinan.
Mang tidak kalah pentingnya untuk dilanjutkan dalam lima tahun yang
akan datang ialah upaya untuk terus mengembangkan jejaring ( business
networ# ) antara koperasi dan 2! ! dengan lembaga4lembaga keuangan
seperti 'suransi redit ndonesia ('skrindo) lembaga Sarana Penyedia 2saha
(SP2), atau asosiasi4asosiasi bisnis lainnya yang memiliki perhatian besarterhadap usaha berskala kecil.
Selain yang telah disebutkan di dalam undang4undang, sesungguhnya
masih banyak ino>asi yang dapat dikembangkan untuk membantu koperasi
dan 2! !. !isalnya, pembukaan &usiness Development Centre (BDG) yang
merupakan unit layanan pendukung bagi organisasi yang mengembangkan
koperasi dan credit union , pengembangan ke%irausahaan melalui program
inkubator bisnis yang bermitra dengan lembaga pendidikan, atau
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
30/40
pengembangan usaha inti4plasma yang disertai dengan berbagai terobosan
untuk mengaitkan bisnis berskala besar dengan pelaku usaha koperasi dan
2! !. 'pabila pemberdayaan koperasi dan 2! ! telah menjadi fokus
kebijakan pemerintah yang kuat, maka di dalam praktik akan muncul banyakino>asi yang dimotori bukan saja oleh lembaga penyedia dana tetapi juga oleh
para pengusaha besar yang tetap akan dapat memperoleh margin keuntungan
yang signi. EPILOG
Schumacher ($58@) berpendapat bah%a small is beautiful . ohn &aisbitt
($566) merasa percaya bah%a masa depan perekonomian global berada
ditangan unit usaha yang kecil, otonom, namun padat teknologi. Dari keduapendapat tersebut mendorong keyakinan bah%a sektor4sektor usaha kecil di
ndonesia perlu diberi kesempatan untuk berperan lebih banyak. Oleh karena
itu paradigma pengembangan ekonomi rakyat layak diaplikasikan dalam
tatanan praktis.
*erdapat beberapa hal penting guna mampu memenangkan persaingan
global memasuki perekonomian baru, yaitu ($) setiap pelaku bisnis khususnya
operasi dan 2 ! harus selalu kreatif, ino>atif, dan mampu memahami
perubahan yang terjadi terutama perilaku pasar dan tenaga kerja atau buruhA(") mampu menggali dan mengembangkan sumberdaya lokal yang memiliki
keunggulan yang komparatif menjadi keunggulan kompetitif, (;) adanya
komitmen bersama untuk mengembangkan pengusaha baru yang memiliki
semangat dan ji%a ke%irausahaan yang tinggi dan (6) peran perguruan tinggi
sangatlah central dalam memajukan 2 ! guna mampu bersaing dalam pasar
bebas.
Di samping hal tersebut di atas, beberapa upaya lain yang juga penting
untuk dilakukan dalam pengembangan 2 ! adalahC$) Perlunya fokus dan prioritas di dalam pemberdayaan 2 ! karena adanya
keterbatasan sumberdaya.") !asalah kompetensi juga perlu menjadi perhatian, terutama peningkatan
kualitas SD! dan akses perdagangan luar negeri (ekspor).;) !asalah iklim berusaha yang kondusif dan infrastruktur untuk
pengembangan 2 ! masih perlu ditata kembali, terlebih lagi menghadapi
era otonomisasi yang mengindikasikan justru akan menghambat
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
31/40
tumbuhnya 2 ! .6) una meningkatkan daya saing 2 ! , pengembangan business networ#s
akan sangat penting terutama melalui e-business networ#s .
EK+KEK&S
' andi, Moga ("##"), /*he Optimal !onetary Policy nstrumentsC *he Gase Of ndonesia0, &uletin %#onomi .oneter Dan !erban#an , 7(;).
'ldrich, o%ard dan Eobert &. Stern ($5@6), /Eesource !obiliJation and theGreation of 2S Producer Gooperati>es0, %conomic and IndustrialDemocracy , 6C;8$46#?
'my !. &agler, Dale . !enkhaus dan 'lan G. Schroeder ("##6), / nstitutionsand 'gricultural Gooperati>es in :yoming0, 2:GG Sta Paper &o.6,'ugust, 2ni>ersity of :isconsin Genter for Gooperati>es
'nderson, Bruce -. dan Brian !. enehan ("##;)0 :hat i>es Gooperati>es 'Bad &ame,0makalah dalam the &GE $56 !eeting, Oktober, ansas Gity,!issouri
'nderson, ym, Betina Dimaranan, *om ertel dan :ill !artin ($558),/Kconomic ro%th and Policy Eeform in the 'PKG EegionC *rade and:elfare mplications by "##70, Asia !aci(c %conomic Review , ;($).
'PKG ($558), /*he mpact of *rade -iberaliJation in 'PKG0, KconomicGommittee of 'PKG, SingaporeC 'PKG Secretary
'PKG ($555), / *he mpact of *rade -iberaliJation on -abor !arkets in the 'siaPacielopment!anagement, uman Eesource De>elopment :orking roup, SingaporeC'PKG Secretary.
Baarda, .E. ($5@"), /State ncorporation Statutes for +armer Gooperati>es0,nfo. Eeport ;#, 2SD'4'gricultural Gooperati>e Ser>ice, :ashington, D.G.
Baga, -ukman !. $55@. Gooperati>e Kntreprenuer an Kssential Eole inDe>eloping 'gribusiness Gooperati>e. Draft Disertasi. *idakDipublikasikan. Phillips 2ni>ersity. erman.
Bald%in, Eobert K. dan P. !artin ($555), /*%o :a>es of lobaliJationCSuperes0, makalah dalam the @ th 'nnual +armer Gooperati>esGonference, &o>ember 84@, 2S'
Berger, Peter -. ($558), /+our +aces of lobal Gulture0, $ational Interest , 65.
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
32/40
Berger, Peter -. dan Samuel P. untingdon (ed.)("##"), .any Globali ations0Cultural Diversity in the Contemporary 1orld , ONfordC ONford 2ni>ersityPress.
Birchall, ohnston ($558), 2he International Co-operative .ovement ,
!anchesterC !anchester 2ni>ersity Press.Boediono ($55@),. /Penggunaan Suku Bunga Sebagai sasaran Operasional
ebijakan !oneter di ndonesia0. &uletin %#onomi .oneter dan!erban#an , uli.
Bonin, ohn P., Derek G. ones dan -ouis Putterman ($55;), /*heoretical andKmpirical Studies of Producer Gooperati>esC :ill K>er the *%ain !eet 0,
ournal of %conomic 4iterature , ;$C $"5#4$;"#Bora, Bijit, -ucian Gernat, dan 'lessandro *urrini ("##"), /Duty and Quota4+ree
'ccess for -DGsC +urther K>idence from G K !odelling0, Policy ssues innternational *rade and Gommodities Study Series &o.$6, &e% Mork danene>aC 2&G*'D
Bra>erman, '>ishay, . -uis uasch, !onika uppi, dan -orenJ Pohlmeier($55$), 0Promoting Eural Goperati>es in De>eloping Gountries. *he Gaseof Sub4Saharan 'frica0, :orld Bank Discussion Papars, &o.$"$, 'pril,:ashington, D.G.C *he :orld Bank.
Gable, incent ($555), / lobaliJation and lobal o>ernance0, Ghatham ousePapers, -ondonC Eoyal nstitute of nternational ' airs.
Ghamard, ohn dan *om :ebb ("##6), /-earning to !anage the Go4operati>eDi erence0, makalah dalam the $" th '+KP conference, alifaN, &o>a
Scotia, uli @4$#.Gho%dhury, 'nis, dan ermanto Siregar ("##6), / ndonesiaFs !onetary PolicyDilemma9Gonstraints Of nRation *argeting0, 2he ournal 5f Developing
Areas , ;8(").Gonry, K. ., .E. +errera dan . . +oN ($5@?), 2he 4egal %nvironment of
&usiness , Dubu ue, 'C :m. G. Bro%n.Grook, Gli>e ("##$), / lobaliJation and its Gritics0, 2he %conomist , "5,
September.Gook, !icahel. $557. *he +uture Of 2S 'gricultural Gooperati>esC ' &eo
nstitusional 'pproach. 'merican ournal Of 'gricultural Kconomocs.
Gotteril, Eonald : . $5@8. 'gricultural Gooperati>esC ' 2nited *heory of Pricing,+inance, and n>esment. Gooperati>e *heoryC &e% 'pproaches.'gricultural Goopertai>es Ser>ice, Eeport. 2SD'.
Gummins, Da>id K. ($55;), /Gorn Belt rain Gooperati>es 'djust to Ghallengesof $5@#s, Poised for $55#s,0 'GS Eesearch Eeport &umber $$8. 'ugust,:ashington, D.G.C2nited States Department of 'griculture, 'griculturalGooperati>e Ser>ice.
Da>id, +red E. "##?. !anajemen Strategi. Salemba Kmpat. akartaDhal, Dale G. and erome : . . $588. !arket and Price 'nalysis *he
'gricultural ndustriesC !arketing and Pricing nstitutions. !c ra% 4 ill.
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
33/40
&e% Mork.Djohan, Djabaruddin. Eenungan ari operasi "##@. sumberC
httpC33%%%.formasi4indonesia.or.id3indeN.php optionTcomUcontentLtaskT>ie% L idT75L temidT Vdiakses, "7 oktober "##@. #5.68pmW
Kurostat ("##$), /' Pilot Study on Go4operati>es, !utuals, 'ssociations and+oundations0, -uNembourgC Kurostat.
+eridhanusetya%an, *ubagus ($558), /*rade -iberaliJation in 'sia Paci
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
34/40
anson, .!. ("##$), /' &e% Gooperati>e Structure for the "$ ProcessingGooperati>e -a%0, makalah dalam the Eocky !ountain +armers 2nion-eadership Eoundup, Gheyenne, :M., "" Sept.
ariyono ("##;), / operasi Sebagai Strategi Pengembangan Kkonomi
Pancasila0, urnal %#onomi Ra#yat , (6), uli.endar dan usnadi ("##7), %#onomi )operasi , edisi kedua, -embaga Penerbit
+K42 , akarta.ill, Eoderick ("###), /*he Gase of !issing OrganiJationsC Go4operati>es and
the *eNtbooks0, ournal of %conomic %ducation , ;$(;)C "@$457irst, Paul dan rahame *hompson ($555), Globali ation in 6uestion0 2he
International %conomy and 2he !ossibilities of Governance , edisi ke ",GambridgeC Polity Press.
G'. $55#. Present Situation Problem an +uture *asks of 'griculturalGooperati>es. Study Eeports +rom Bangladesh, ndia, !alaysia,Philippines and Srilanka. nternational Gooperati>e 'liance ( G').Eegional OYce for 'sia and the Pasies0, ene>aCnternational Go4operati>e 'lliance ( httpC33%%%.coop.org3statistics.html .)
G' ($55@b), /-atest G' Statistics of uly $, $55@0, ene>aC nternational Go4operati>e 'lliance (httpC33%%%.coop.org3statistics.html.)
G' ("##8), Annual Report / = , ene>aC nternational Go4operati>e 'lliance(httpC33%%%.coop.org3statistics.html.).
ngco, !erlinda D. ($558), / as 'gricultural *rade -iberaliJation mpro>e:elfare in the -east4De>eloped Gountries Mes0, Policy Eesearch :orkingPaper &o.$86@, 'pril, :ashington, D.G.C *he :orld Bank.
ra%an, +erry dan Sugiharso Safuan ("##6), / ebijakan !oneter, PertumbuhanKkonomi dan nRasiC Pengujian ipotesis Kkspektasi Easional dengan'nalisis 'E0, makalah dalam Seminar 'kademik *ahunan Kkonomi ,Desember, akartaC Program Studi lmu Kkonomi Pascasarjana +K2 dan
SK . atnika, +irman dan Sugiharso Safuan ("##6), /Pengaruh tingkat suku bunga
domestik riil terhadap nilai tukar riil dan cadangan de>isa di ndonesiaperiode $55".$4"##".$"0, makalah, Seminar 'kademik *ahunan Kkonomi
, Desember, akartaC Program Studi lmu Kkonomi Pascasarjana +K2 danSK .
ones, Derek G. ($585), /2.S. Producer Gooperati>esC *he Eecord to Date0,Industrial Relations , $@C;6"478
ossa, Bruno ("##7), /!arN, !arNism and the Gooperati>e !o>ement0,Cambridge ournal of %conomics , "5C;4$@.
http://www.coop.org/statistics.htmlhttp://www.coop.org/statistics.html
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
35/40
almi, Panu ("##?),0 *he Disappearance of Go4operati>es from Kconomics *eNtbooks0, :orking Papers :4;5@, +ebruary, elsinki School of Kconomics.
eeling, ennifer . ("##7), /-essons in Gooperati>e +ailureC *he Eice ro%ers
'ssociation KNperience0, :orking Paper, Department of 'gricultural andEesource Kconomics 2ni>ersity of Galifornia, Da>is
hor, !artin ("##"), Globalisasi !erang#ap $egara-negara Selatan , Seri ajianlobal, MogyakartaC Gindelaras Pustaka Eakyat Gerdas.
linedinst, !ark dan itomi Sato ($556), /*he apanese Gooperati>e Sector0, ournal of %conomic Issues , "@(")C 7#54$8
risnamurthi, M. Bayu. $55@. Perkembangan elembagaan dan Perilaku 2sahaoperasi 2nit Desa di a%a Barat. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. nsitut
Pertanian Bogor. Bogor.rugman, P. ($557), / ro%ing :orld *radeC Gauses and Gonse uences0,
&roo#ings !aper on %conomic Acticity , $.-a%less, reg dan 'nne Eeynolds ("##6), /:orker Gooperati>esC Gase Studies,
ey Griteria L Best Practices0, 2:GG Sta Paper &o.;, uly, 2ni>ersity of :isconsin Genter for Gooperati>es, !adison.
-indstad, Ola> ($55#), /Gooperati>es as *ools for De>elopment0, makalahdalam makalah dalam Seminar Bank Dunia mengenai 0Donor Supportfor the Promotion of Eural Gooperati>es in De>eloping GountriesC SpecialKmphasis SubSaharan 'frica0, anuari $?4$8, :ashington, D.G.C the:orld Bank.
-ipsey, Eichard . ($5@#), An Introduction to !ositive %conomics , -ondonC
:eidenfeld and &icolson-losa, argas ("###), /-iberalism in the &e% !illennium0, dalam an Zs ueJ
(ed.), Global >ortune0 2he Stumble and Rise of 1orld Capitalism ,:ashington, D.G.C Gato nstitute.
-oyd, Bernard ("##$), /Positioning for PeformanceC Eeshaping Go4ops forSuccess in the "$st Gentury0, makalah dalam +armer Go4operati>eGonference, Oktober "5, -as egas, !c insey L Gompany
!arko>is, lara. "##7. Gompetition Of Domestik Small and !ediumKnterprisess in Kuropuean 2nion. Kuropean ntegration Studi. !iskolc.
!ander, erry, Debi Barber, dan Da>id orten ("##;), / lobalisasi !embantuaum !iskin 0, dalam nternational +orum on lobaliJation, / lobalisasiemiskinan L etimpangan, Seri ajian lobal, MogyakartaC Gindelaras
Pustaka Eakyat Gerdas.!c enna, *homas ("##$), /:hatFs the alue of Gooperati>es 0, makalah
dalam +armer Gooperati>es Gonference0, Oktober "54;#, -as egas.!oene, arl O>e dan !ichael :allerstain ($55;), /2nions >ersus
Gooperati>es0, dalam Samuel Bo%les, erbert intis, dan Bo ustafsson(eds.), .ar#ets and Democracy !articipation7 Accountability and%,ciency , Gambridge 2ni>ersity Press.
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
36/40
!ongke, K. ' and Pearson S. $5@5. *he Policy 'nalysis !atriN +or 'griculturalDe>elopment. Gornell 2ni>ersisty Press. -ondon
!ubyarto ("###), .embangun Sistem %#onomi , MogyakartaC BP+K. !ulyo, angkung andoyo ("##6), 0 Ee>italisasi Kkonomi erakyatan !elalui
Pemberdayaan erakan operasi0, I$5?ASI , "(X ), &o>ember!uelgini, Moke ("##6), 0Eespons komponen4komponen permintaan agregat
terhadap kebijakan moneter ndoneia0, makalah dalam Seminar'kademik *ahunan Kkonomi , Desember, akartaC Program Studi lmuKkonomi Pascasarjana +K2 dan SK
!utis, *hoby ("##$), 0Satu &uansa, Demokrasi Kkonomi dan Kkonomierakyatan0, )ompas , "5 September.
&afJiger, K. :ayne ($558), 2he %conomics of Developing Countries ,nternational Kdition, edisi ke ;, Prentice4 all nternational, nc.
&asution, !uslimin. $55#. eragaan operasi 2 nit Desa Sebagai OrganisasiKkonomi Pedesaan. Disertasi. +akultas Pascasarjana. nstitut PertanianBogor. Bogor
UUUUUUUUUUUUUUUU. $555. operasiC onsepsi, Pemikiran dan peluangPembangunan !asa Depan Bangsa. P*. Pola 'neka Sejahtera. akarta.
UUUUUUUUUUUUUUUU. "##@. operasiC !enja%ab Kkonomi &asional. Pusat nformasiPerkoperasian (P P). akarta.
&ayyar, D. ($558), / Globali ation0 2he !ast in 5ur >uture , PenangC *hird :orld&et%ork.
&ello, Susan Senior ("###), /*he Eole of 'gricultural Gooperati>es in theKuropean 2nionC ' Strategy for Gypriot 'ccession 0, K2 :orking Paper
ESG &o."###36", Eobert Schuman Gentre for 'd>anced Studies,Kuropean 2ni>ersity nstitute, +lorence.&orth, D.G. ($55#). Institutional Change7 and %conomic !erformance ,
GambridgeC Gambridge 2ni>ersity Press.Partomo, *iktik Sartika dan 'bd. Eachman Soejoedono ("##"), %#onomi S#ala
)[email protected] dan )operasi , edisi kedua, akartaC halia ndonesia.Peterson, Ghris ("##7), /Searching for a Gooperati>e Gompetiti>e 'd>antage0,
mimeo, !ichigan State 2ni>ersity.Pitman, -ynn ("##7), /Gooperati>es in :isconsin0, mimeo, 2ni>ersity of
:isconsin Genter for Gooperati>es. !adison.Pohlmeler, -orenJ ($55#), /Eecent De>elopments in the :orld BankFs 'pproach
to Gooperati>e Support in 'frica0, makalah dalam the :orld BankSeminar on /Donor Support for the Promotion of Eural Gooperati>es inDe>eloping GountriesC Special Kmphasis SubSaharan 'frica0, anuari $?4$8, :ashington, D.G.
Prahala, and anel. $55". Basic 'spect of Goperati>e O ragniJation andGooperation self4help promotion in De>eloping Gountries. !arburgGonsult for Self4 elp Promotion. !arburg. erman.
Eagha>an, Ghakra>arty ($55#), / Recoloni ation0 2he ruguay Round7 GA22 and the South , PenangC *hird :orld &et%ork
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
37/40
Eahardjo, Da%am !. ("##"a), /De>elopment Policies in ndonesia and thero%th of Gooperati>es0, !risma7 2he Indonesian Indicator , &o.";.
Eahardjo, Da%am !. ("##"b), /'pa abar operasi ndonesia0, )ompas , umat,5 'gustus.
Eodrik, D. ($555), 2he Global %conomy and Developing Countries0 .a#ing5penness 1or# , :ashington, D.G.C O>erseas De>elopment Gouncil.
Eopke, ochen ($5@7), 2he %conomic 2heory of Cooperative %nterprises inDeveloping Countries* 1ith Special Reference of Indonesia , !arburgC2ni>ersity of !arburg.
Eosyidi, Suherman ($55?), !engantar 2eori %#onomi* !ende#atan )epada 2eori%#onomi .i#ro B .a#ro , edisi re>isi, akartaC P* Eaja raer>ie% of G K 'ssessments0, mimeo, 'PKG StudyGenter, &e% Iealand.
Scollay, E. dan . ilbert ($555b), /'n 'PKG +ood SystemC *rade and :elfaremplications by "##70, mimeo, 'PKG Study Genter, &e% Iealand.
Scollay, E. dan . ilbert ("###) /!easuring the ains from 'PKG *rade-iberaliJationC 'n O>er>ie% of G K 'ssessments0, mimeo, 'PKG StudyGenter, &e% Iealand.
Scollay, E. dan . ilbert ("##$), /'n ntegrated 'pproach to 'gricultural *radeand De>elopment ssuesC KNploring the :elfare and Distribution ssues0,Policy ssues in nternational *rade and Gommodities Series &o.$$, &e%
Mork dan ene>aC 2&G*'DShankar, Ea>i dan arry Gonan ("##"), Second Critical Study on Cooperative
4egislation and policy Reform , &e% DelhiC G', E'P'.
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
38/40
Sha>aeddin, S.!. ($556), /*he mpact of *rade -iberaliJation on KNport andDP ro%th in -east De>eloped Gountries0, Discussion Paper &o.@7,ene>aC 2&G*'D.
Soetrisno, &oer ("##$), /Eekonstruksi Pemahaman operasi, !erajut ekuatan
Kkonomi Eakyat0, nstrans, akarta StiglitJ, oseph ("##?), .a#ingGlobali ation 1or# , &e% MorkC :.:. &orton L Gompany.
Soetrisno, &oer ("##;a), 0Pasang Surut Perkembangan operasi di Dunia danndonesia0, makalah, akarta.
Soetrisno, &oer ("##;b), / operasi ndonesiaC Potret dan *antangan0, urnal%#onomi Ra#yat , (7), 'gustus.
Soetrisno, &oer ("##;c), /:ajah operasi *ani dan &elayan di ndonesiaCSebuah *injauan ritis0, urnal %#onomi Ra#yat , (7), 'gustus.
Solikin ("##6), /+luktuasi !akroekonomi dan Eespons ebijakan yang Optimaldi ndonesia0, :orking Paper PPS 9 Bank ndonesia.
StaatJ, hon !. $5@8. *he Structural Gharacteristics of +armers Gooperati>esand *heir Beha>ior Gonse uences. Gooperati>e *heoryC &e%'pproaches. 'GS42 SD'. : ashington DG.
Subyakto, arsoyono dan Bambang *ri Gahyono ($55#), %#onomi )operasi II , akartaC arunika.
Sugiharto ("##8), !eran Strategis & .$ dalam !embangunan %#onomiIndonesia ari Ini dan .asa Depan , P* KleN !edia omputindo danB2!& KNecuti>e Glub, akarta.
Sumarsono, Sonny ("##;), .ana"emen )operasi* 2eori dan !ra#te# , akartaC
raha lmu.Suryana ("###), %#onomi !embangunan* !roblemati#a dan !ende#atan , akartaC Salemba Kmpat.
Su%andi, ma ($5@7), )operasi7 5rganisasi %#onomi ang &erwata# Sosial , akartaC Bharata arya 'ksara.
*ambunan, *ulus *. . ("##6), Globalisasi dan !erdagangan Internasional , akartaC halia ndonesia.
*ambunan, *ulus *. . ("##?), !ere#onomian Indonesia Se"a# 5rde 4ama hingga!asca )risis , akartaC P[*. Quantum Pustaka.
*jager . &yoman dan Mudi Pramadi ($558), /Pasar !odal Dalam !enghadapiPersaingan nternasional Pada Kra lobalisasi0, dalam !arJuki 2sman,Singgih Eiphat dan Syahrir ka (ed.), !eluang dan 2antangan !asar .odal Indonesia .enghadapi %ra !erdagangan &ebas , akartaC nstitutBankir ndonesia bekerja sama dengan urnal euangan dan !oneter.
*odaro, !ichael P. %conomic Development , semua edisi, 'ddison4:esleyPublishing Gompany.
*o\er, 'l>in ($5@#), >uture Shoc# , -ondonC Pan Book -td.. *rechter, Da>id ("##7), /' &eo4 nstitutional 'ssessment of Gooperati>e
K>olutionC Gomparing the 'ustralian :heat Board and the +onterra Dairy
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
39/40
roup0, 2ni>ersity of :isconsin at Ei>er +alls, !urray !c regor and Eoy!urray4Prior, !uresk nstitute of 'griculture, dan Gurtin nstitute of
*echnology, :estern 'ustralia. *riyatna, Stefanus Osa ("##5), / operasi. Dekopin Sudah Babak Belur0,
)ompas , Bisnis L euangan, Selasa, 8 uli "##5, hal."$. *urtiainen, *urto dan .D. on Pischke ($5@?), / n>estment and +inance in
'gricultural Ser>ice Gooperati>es0, :orld Bank *echnical Paper &o.7#,'pril, :ashington, D.G.C the :orld Bank
2&G*'D ($558), 2rade and Development Report 9elopment.
2&G*'D ($555), 2rade and Development Report 9elopment.
andeburg, ennifer !, oan E. +ulton, Susan ine, dan e>in *. !c&amara("###), /Dri>ing +orces and Success +actors for !ergers, 'c uisitions,
oint entures, and Strategic 'lliances among -ocal Gooperati>es0,makalah dalam the &GE4$56 'nnual !eeting, December $;, -as egas,&e>ada
erhagen, . ($5@6), Cooperation for Survival , 'msterdam.:arman, !arc ($556), /Gooperati>e rain !arketingC Ghanges, ssues, and
'lternati>es,0 'GS Eesearch Eeport $";, 'pril, :ashington, D.G.C 2nitedStates Department of 'griculture, 'gricultural Gooperati>e Ser>ice.
:hyte, :illiam +oote dan athryn ing :hyte ($55$), .a#ing .ondragon0 2heGrowth and Dynamics of the 1or#er Cooperative Comple' , thaca, &MC
-E Press.:idiyanto ($55?), /Pro
-
8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI
40/40