makalah_koperasi

Upload: fixs2002

Post on 05-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    1/40

    MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING KOPERASI DAN USAHA MIKRO,

    KECIL, MENENGAH

    DI INDONESIA DALAM RANGKA MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL

    1. PROLOGSalah satu fungsi dan tujuan didirikannya sebuah negara adalah menciptakan

    kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Oleh karena itu, keberfungsian

    sebuah negara tergambar pada seberapa sejahtera dan makmur rakyatnya. Dalam

    teori ekonomi pembangunan, kesejahteraan dan kemakmuran sebuah negara diukur

    melalui sejumlah indikator. Dua di antaranya adalah produk domestik bruto (PDB) per

    kapita dan indeks pembangunan manusia ( P!). Berdasarkan data tentang kedua

    indikator tersebut, ndonesia hingga tahun "#$# masih berada jauh di ba%ah &egara

    maju di ka%asan 'sia seperti epang dan orea Selatan. Bahkan di 'sia *enggara,dilihat dari P!nya, ndonesia masih berada di ba%ah Singapura, Brunei Darussalam,

    !alaysia, dan +ilipina. ndonesia hanya berada lima tingkat di atas ietnam dan $"

    tingkat di atas *imor -este. al tersebut, ditambah dengan tingginya disparitas

    pendapatan serta masih lebarnya kesenjangan antara /si kaya0 dan /si miskin,0 yang

    mengindikasikan bah%a negara dan bangsa kita masih harus bekerja keras dan1

    mungkin lebih tepat1 bekerja cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan dan

    kemakmuran rakyatnya. aitan antara tingkat pencapaian kesejahteraan dan

    kemakmuran dengan tatanan ekonomi nasional, khususnya kedudukan ekonomikerakyatan yang /di%akili0 oleh koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah akan

    menjadi fokus bahasan ini.

    operasi merupakan salah satu dari tiga pelaku Pelaku ekonomi ndonesia

    (B2!&3B2!D, koperasi dan B2!S), dan koperasi merupakan satu4satunya pelaku

    usaha yang eksistensinya diakui dalam undang4undang dasar $567, yang bahkan

    diharapkan dapat menjadi soko4guru perekonomian ndonesia. !eskipun tujuan ideal

    koperasi sebagai soko guru dalam perekonomian ndonesia, namun peran koperasi

    kalah jauh dibandingkan B2!& 3 B2!D apalagi dengan B2!S. Bahkan pada tahun$55" dalam perekonomian global muncul trend ekonomi berbasis konglomerasi. al ini

    berpengaruh kuat dalam perekonomian bangsa dan membuat kehidupan koperasi dan

    semagatnya semakin tidak begitu populer lagi.

    &amun krisis moneter yang melanda beberapa negara di ka%asan 'sia ( orea,

    *hailand, ndonesia, !alaysia ) pada tahun $558 memberikan pembelajaran yang

    sangat berharga bagi pengambil kebijakan dan keputusan serta pengaturan regulasi

    bah%a sesungguhnya pengembangan ekonomi bangsa yang berbasis konglomerasi

    rentan terhadap badai krisis moneter. Sementara itu, pada saat yang sama kita dapat

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    2/40

    menyaksikan bah%a ekonomi kerakyatan dan lembaga keuangan mikro (di antaranya

    adalah koperasi) 9 yang sangat berbeda jauh karakteristiknya dengan ekonomi

    konglomerasi 9 mampu menunjukkan daya tahannya terhadap gempuran badai krisis

    moneter yang melanda ndonesia. -embaga keuangan mikro terbukti telah dapat

    menjaga kesinambungan hidupnya dengan mandiri. !elalui keuangan mikrokebangkitan ekonomi rakyat maupun pengurangan kemiskinan, akan dilakukan oleh

    rakyat sendiri. !asyarakat menemukan jalannya sendiri untuk mengatasi persoalan

    yang mereka hadapi.

    Dengan demikian sektor 2 ! dapat menjadi pengganjal untuk tidak terjadinya

    kebangkrutan perekonomian, bahkan sebaliknya dapat diharapkan sebagai motor

    penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari krisis. *entu saja hal ini

    merupakan sesuatu yang patut dicermati, pada satu sisi peranan koperasi dalam

    perekonomian nasional masih jauh tertinggal, namun pada sisi yang lain keberadaankoperasi dan 2 ! pada masa badai krisis justru memberi peranan yang cukup berarti.

    Dalam sejarahnya, koperasi sebenarnya bukanlah organisasi usaha yang khas

    berasal dari ndonesia. egiatan berkoperasi dan organisasi koperasi pada mulanya

    diperkenalkan di nggris di sekitar abad pertengahan. Pada %aktu itu misi utama

    berkoperasi adalah untuk menolong kaum buruh dan petani yang menghadapi

    problem4problem ekonomi dengan menggalang kekuatan mereka sendiri. emudian di

    Perancis yang didorong oleh gerakan kaum buruh yang tertindas oleh kekuatan

    kapitalis sepanjang abad ke $5 dengan tujuan utamanya membangun suatu ekonomi

    alternatif dari asosiasi4asosiasi koperasi menggantikan perusahaan4perusahaan milik

    kapitalis (!oene dan :allerstein, $55;). de koperasi ini kemudian menjalar ke 'S dan

    negara4negara lainnya di dunia. Di ndonesia, baru koperasi diperkenalkan pada a%al

    abad "#.

    Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju dan negara

    berkembang memang sangat diametral. Di Barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk

    mela%an ketidak4adilan pasar. Perekonomian pasar yang digerakkan oleh para

    kapitalis dalam mengejar keuntungan pribadi tidak memberi ruang gerak untuk kaum

    marjinal. al ini disebabkan karena kaum marjinal tidak mempunyai akses pada

    (kapital) modal yang faktor kunci bagi seorang pelaku ekonomi untuk dapat berperan

    secara efektif dalam perekonomian pasar. etidak4adilan pasar tersebut direspon oleh

    kaum marjinal dengan menghimpun kekuatan bersama dalam suatu %adah yang

    dikenal koperasi. Di negara maju gerakan koperasi telah mampu menempatkan

    koperasi sebagai fenomena global yang menjadikan koperasi merupakan alternatif

    bagi perekonomian pasar. Bahkan, di berbagai negara, pemerintah telah membuat

    peraturan perundangan untuk mengatur dan melindungi keberadaan koperasi sebagai

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    3/40

    respon atas tuntutan masyarakat.

    Sedangkan pada negara berkembang seperti ndonesia, koperasi hadir sebagai

    institusi yang akan menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk

    mencapai kesejahteraan masyarakat. Pemerintah menempatkan koperasi sebagai

    instrumen negara untuk memajukan kemakmuran masyarakat. Sehingga tidaklahaneh bila pemerintah mencoba membuat pengembangan koperasi sebagai suatu

    gerakan massal, tanpa memperhatikan perlunya ikatan sentimental antar anggota

    dalam pengembangan suatu koperasi seperti yang terjadi di negara Barat.

    2. KINERJA KOPERASI DI INDONESIA

    Dalam sistem perekonomian ndonesia dikenal ada tiga pilar utama yang

    menyangga perekonomian, yaitu Badan 2saha !ilik &egara (B2!&), Badan 2saha

    !ilik S%asta (B2!S), dan operasi. etiga pilar ekonomi tersebut mempunyai perananyang masing4masing sangat spesiolume usaha dan sisa hasil usaha (S 2). Berdasarkan data laporan

    ementerian &egara operasi dan 2 ! menunjukkan bah%a kedua indikator tersebut

    mengalami peningkatan selama periode "###4"#$#. 2ntuk >olume usaha, nilainya

    naik dari ";,$ triliun rupiah (tahun "###) ke 8?,@ triliun rupiah tahun "#$#A sedangkan

    S 2 dari ?57 miliar rupiah (tahun "###) ke ;,$ triliun rupiah tahun "##$. (*abel $).

    Pada tahun "#$# jumlah S 2 koperasi aktif mencapai 7.?"" miliar rupiah sedangkan

    modal luar koperasi aktif sekitar ;6.?@8 miliar rupiah.

    Tabel 1. Perke ba!"a! U#a$a K%&era#' (Dala J)*aa! R)&'a$+

    Ta$)!

    M% alSe! 'r'

    (MS+

    M% alA#'!"(MA+

    Ra#'%MS-M

    A

    %l.U#a$a SHU

    %l-SHU

    "### ?,@$?,57#.

    "7

    $",68;,6#6

    .$?#.768 ";,$"",""6

    .6;

    ?56,7#".#

    #;.##

    "##$ $$,?55,57".##$?,;"",755

    .$# #.8$8;@,8;#,$86

    .57;,$;6,66?

    .6$ @.#5

    "##" @,7?@,7;#.;#$6,88;,$@#

    .?7 #.7@#"@,6$7,6$$

    .;$5@@,7$?.8

    " ;.6@

    "##; 5,6$5,5@8.$?$6,5;5,6""

    .$7 #.?;$;$,?@;,?55

    .;5$,@8$,5"?

    .8# 7.5$

    "##6 $$,5@5,67$.7#$?,@58,#7"

    .;7 #.8$#;8,?65,#5$

    .#6",$?6,";6

    .76 7.87

    "##7 $6,@;?,"#@.#?$@,$85,$57

    .;5 #.@$?6#,@;$,?5;

    .7?",$5@,;"#

    .;$ 7.;@

    "##?$?,85#,@?#

    .7;"",#?","$"

    .## #.8?$?",8$@,655

    .8@;,"$?,@$8

    .?7 7.$;

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    4/40

    "##8 "#,";$,?55.67";,;"6,#;"

    .$6 #.@?8?;,#@#,757

    .@$;,68#,675

    .67 7.7#

    "##@ "",7?#,;@#.#;"8,"8$,5;7

    ."; #.@"8?@,66?,"65

    .;5;,5?6,@$@

    .77 7.85

    "##5 "@,;6@,8"8.8@;$,7#;,@@"

    .$8 #.5##@",#5@,7@8

    .$57,;#;,@$;

    .56 ?.6?

    "#$# ;#,$#",#$;.5#;6,?@?,8$"

    .?8 #.@?@8?,@"",#@"

    .6#7,?"",$?6

    ."6 8.;"

    SumberC ementrian operasi dan 2 !, dari berbagai tahun terbitan

    Secara historis pengembangan koperasi di ndonesia telah digerakan dengan

    dukungan kuat dari program pemerintah yang berlangsung dalam periode %aktu

    cukup lama. lobalisasi perekonomian dan reformasi politik dalam negeri telah

    membuat tidak mungkin lagi mempertahankan dukungan pemerintah dalam

    pengembangan koperasi di negeri ini. Disamping itu, koperasi telah melahirkan

    semangat ke%irausahaan, dengan menerima pelatihan dengan mengurus danmengelola koperasi.

    eberadaan semangat ke%irausahaan inilah yang menjadi faktor kunci dalam

    pesatnya perkembangan koperasi paska krisis. operasi dan 2! ! merupakan

    %ahana pemberdayaan masyarakat lemah dan bergerak di berbagai sektor ekonomi,

    ternyata jumlahnya cukup besar dan tersebar di seluruh %ilayah ndonesia.

    Berdasarkan data laporan ementerian &egara operasi dan 2 !, sampai dengan

    tahun "#$#, jumlah koperasi di seluruh ndonesia tercatat sebanyak $88.### unit

    lebih, dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak ;#.###.### orang. umlah itu jika dibanding dengan jumlah koperasi per4Desember $55@ mengalami peningkatan

    sebanyak dua kali lipat. umlah koperasi aktif tahun "#$#, sebanyak $"6,@77 unit

    (@@,$6 persen) ( ementrian operasi dan 2 !, Desember "#$#).

    Tabel 2. Reka&'*)la#' Da*a K%&era#' I! %!e#'a

    Ta$)! J) la$K%&era#'

    J) la$A!""%*

    aTa$)!

    J) la$K%&era#'

    J) la$A!""%*

    aAk*'/ T%*al Ak*'/ T%*al

    "### @@,5;# $#;,#88 "8,"57,@5; "##? 5@,566 $6$,;"? "8,88?,$;;

    "##$ @5,87?$$#,8

    ??";,?66,@

    7# "##8$#6,55

    5$65,8

    5;"@,@@@,#

    ?8

    "##" 5",7;$$$@,?

    66"7,##8,?

    #$ "##@$#@,5;

    #$76,5

    ?6"8,;$@,?

    $5

    "##; 5;,@##$";,$

    @$"8,"@",?

    7@ "##5$"#,68

    ;$8#,6

    $$"5,"6#,"

    8$

    "##6 5;,6#"$;#,8

    ;#"8,7";,#

    7; "#$#$"6,@7

    7$88,6

    @";#,6?$,$

    "$

    "##7 56,@$@$;6,5

    ?;"8,"@?,8

    @6

    SumberC ementrian operasi dan 2 !, dari berbagai tahun terbitan

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    5/40

    Peranan dan keberadaan sektor operasi dan 2saha !ikro ecil dan !enengah

    ( !2 !) di ndonesia diakui sangat penting dalam perekonomian nasional. Selama

    krisis ekonomi, operasi dan 2! ! telah berperan dalam penyerapan tenaga kerja,

    pemberian pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat dan dalam proses

    pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Ditinjau dari kontribusi 2 !terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), tercatat pada tahun "##@

    besaran PDB yang diciptakan 2 ! mencapai nilai Ep. $.$?7."78,7 milyar atau 7@,;

    dari total PDB nasional, sedangkan pada tahun "##8 kontribusi 2 ! baru mencapai

    7@,6 dari total PDB nasional. umlah koperasi dan 2! ! yang cukup besar tersebut

    ternyata belum diikuti dengan peningkatan kualitasnya secara umum.

    Tabel 0. K%!*r'b)#' K%&era#' a! UKM Ter$a a& Pe be!*)ka! Pr% )k D% e#*'k Br)*% (PDB+

    Ta$)!

    K%!*r'b)#' Ter$a a& PDBK%&era#' a! UKM K%!"l% era#'

    J) la$ (J)*aR&+

    Pa!"#a( +

    J) la$ (J)*aR&+

    Pa!"#a( +

    "##7 585.7#$,; 77,57 88$.;$6,# 66,#7"##? $.#;7.?$7,; 7@,65 8;6.@5;,# 6$,7$"##8 $.$##.?8#,5 7@,66 8@".@8@," 6$,7?"##@ $.$?7.87;," 7@,;7 @;".$@6,@ 6$,?7"##5 $."$6.8"7,; 7@,$8 @8;.7?8,# 6$,@;

    SumberC ementrian operasi dan 2 !, "#$#

    Saat keterpurukan perekonomian pasar yang menghasilkan pengangguran dankemiskinan besar4besaran di negeri ini, koperasi telah tampil sebagai Fjuru selamatF

    bagi mereka yang terpinggirkan dari perekenomian kapitalistik. Sekarang ini, koperasi

    telah menjadi sumber penghidupan bagi 5$,"7 juta orang yang sebagian besar ada di

    pedesaan, sedangkan usaha besar hanya mampu menyerap ",7" juta orang (&asution,

    "##@).

    Penguatan koperasi sebagai usaha ekonomi yang berbasis pada kerakyatan

    haruslah berkesinambungan dan mampu bertahan dengan terus beradaptasi dengan

    kondisi ekonomi dan bisnis yang terus berubah. Dengan demikian, perlunyapemahaman bisnis dan unit usaha dalam koperasi menjadi salah satu keharusan,

    sehingga koperasi dapat bersaing dengan sektor lainnya. Sehingga koperasi perlu

    untuk meningkatkan sense of bussines 4nya sebagaimana yang diungkapkan Prahalad

    dan amel ($55#) sebagai kompetensi inti ( core competencies ) dalam kegiatan usaha.

    ubungan antara koperasi aktif dan kondisi ekonomi atau pendapatan per

    kapita bisa positif atau negatif. Dari sisi permintaan (pasar output), pendapatan per

    kapita yang tinggi yang membuat prospek pasar output baik, atau pasar output dalam

    kondisi booming , memberi suatu insentif bagi perkembangan akti>itas koperasi karena

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    6/40

    pelaku4pelaku koperasi melihat besarnya peluang pasar ( ceteris paribus ). +enomena

    yang bisa disebut efek demand-pull . Dari sisi pena%aran (pasar inputA dalam hal ini

    petani atau produsen), pendapatan per kapita yang tinggi yang menciptakan peluang

    pasar atau peningkatan penghasilan bagi indi>idu petani atau produsen bisa menjadi

    suatu faktor disinsentif bagi kebutuhan para petani atau produsen untuk membentukkoperasi. +enomena yang dapat disebut supply-push .

    +enomena supply-push mau mengatakan bah%a sekelompok petani atau

    produsen terpaksa membentuk koperasi karena kondisi pasar yang tidak

    menguntungkan mereka jika beroperasi secara indi>idu. 'danya monopoli oleh sebuah

    perusahaan besar yang mempunyai keunggulan harga sehingga dengan berkoperasi

    para petani3produsen lebih mempu meningkatkan eitas

    perekonomian %ilayah, khususnya %ilayah pedesaan.

    :alaupun perkembangan koperasi di ndonesi cukup pesat, namun

    perkembangan tersebut belum mampu menembus peringkat besar pada skala

    internasional di ba%ah organisasi koperasi internasional G'. G' ( International

    Cooperative Alliance ) adalah organisasi gerakan koperasi internasional yang dibentukpada $@57, dan saat ini beranggotakan ""# organisasi gerakan koperasi dari @7

    negara (termasuk gerakan koperasi ndonesia yang di%akili oleh Dekopin) yang

    memiliki lebih dari @## juta anggota perorangan yang tersebar di seluruh dunia. Salah

    satu kegiatan dari G' yaitu menyajikan pro

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    7/40

    dan prinsip koperasi, pelaksanaan demokrasi, kepedulian pada lingkungan, serta

    keterlibatan dalam pembangunan masyarakat. !enurut data laporan tahunan "##5

    nternational Go4operati>e 'lliance ( G', "##5) terdapat "@ negara yang memiliki

    omset H2S ?67.###.### hingga H2S ?;.665.###.###, yang terdiri dari koperasi sektor

    keuangan (perbankan, asuransi, koperasi kredit3credit union) sebesar 6# A koperasipertanian (termasuk kehutanan) sebesar ;; A koperasi ritel3 wholesale sebesar "7 A

    dan 8 tersebar dalam berbagai macam koperasi, sepertiC koperasi kesehatan, energi,

    manufaktur dan sebagainya.

    Penyebaran ;## koperasi ( lobal ;##) tersebut, sebanyak ?? koperasi berada di

    'merika Serikat, 77 koperasi di Perancis, ;" koperasi di erman, "; koperasi di tali dan

    $5 koperasi di Belanda. Sedangkan di negara 'sia $6 berada di epang, " koperasi di

    orea Selatan, ; koperasi di ndia, " koperasi di Singapura, serta Gina dan *ai%an

    masing4masing $ koperasi. operasi dengan asset terbesar pertama dan keduamasing4masing ada di epang yaitu koperasi pertanian Ieh &oh (omset H2S

    ?;.665.###.###) dan operasi 'suransi Ienkyoren (omJet H 2S 6?.@$5.###.###).

    Tabel . Pe!3ebara! K%&era#' Gl%bal 044

    N%. Ne"ara J) la$K%&era#' Per#e!

    $ 'S ?? "".## " Perancis 77 $@.;; ; erman ;" $#.?8 6 talia "; 8.?8 7 Belanda $5 ?.;; ? epang $6 6.?8 8 nggris $6 6.?8 @ +inlandia 5 ;.## 5 anada 5 ;.##

    $# S%is 5 ;.## $$ Spanyol 8 ".;;

    $" SelandiaBaru ? ".##

    $; S%edia ? ".## $6 &or%egia 7 $.?8 $7 Belgia ; $.## $? Brasil ; $.## $8 Denmark ; $.## $@ ndia ; $.## $5 rlandia ; $.## "# 'ustralia " #.?8 "$ orsel " #.?8 "" Singapura " #.?8 "; 'ustria $ #.;; "6 Gina $ #.;; "7 srael $ #.;; "? Portugal $ #.;;

    "8 *ai%an $ #.;; J) la$ 044 144

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    8/40

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    9/40

    masih jauh di ba%ah angka "# persen yang merupakan batas ba%ah pangsa pasar

    yang dikuasai oleh koperasi di negara Kropa.

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    10/40

    Tabel 6. K%&era#' ' Ne"ara7!e"ara Er%&a a! Pa!"#a Pa#ar 3a!" D'k)a#a'

    N%. Ne"ara

    J) la$K%&er

    a#'

    J) la$A!""%*

    a

    Pa!"#a Pa#ar

    S)#)B)a$7Sa3)r

    a!

    Da"'!"

    Per*a!'a!

    B'8'7b'8'a

    !$ Belgia &' &' 7# 8#45# "#4;#" Denmark "$6 $$;,### 5; "#4"7 ??45; ?6475 @8

    ; erman ;,57# ;,"@#,### 774?# ?# ;# 7#4?#

    6 Munani ?,5$5 8@",### "# $"47$ 74;# 657 Spanyol 6,;7# 57#,### ;7 $746# "# "#? Perancis ;,?$@ 8"#,### 65 ;747# "84@@ 7#4?# 878 rlandia $"@ $@?,### $## ;#48# 8# ?5

    @ talia @,@7# $,$"6,5# # ;@ 6$ $#4$7 $7 $7

    5 -uNemburg "7 @# "74;# 87457 8#

    $# Belanda "7$ "8;,### @" 8#45? ;7 6#47#$$ 'ustria $,878 ",$@",### 5# 7# ?#

    $" Portugis 5#5 @##,### @;45# ;7

    $; +inlandia 6#; $,""@,7## 56 ?@ 6#4?#

    $6 S%edia 7# ;##,### 55 ?# 854@$ 87 87$7 nggris 7#? "8$,### 5@ ;7467 "# "#4"7 "#

    SumberC an Bekkum dan an Dijk ($558)

    +akta ini merupakan bukti tambahan akan lemahnya daya saing koperasi

    ndonesia. Sehingga, persoalan yang mendesak untuk dikaji adalah bagaimana

    meningkatkan dan mengembangkan daya saing koperasi ndonesia pada era

    globalisasi

    . TEORI7TEORI UTAMA DALAM EKONOMI KOPERASI

    .1 K%&era#' #eba"a' Be!*)k I!*e"ra#' er*'kal Ke"'a*a! Ek%!% ' A!""%*a

    Kmiliano , Eobotka, dan Phillips (StaatJ, $5@8) berargumentasi bah%a koperasi

    beroperasi atas dasar biaya dan tidak memperhatikan akumulasi kapital serta tidak

    memperhatikan keuntungan atau kerugian, sehingga koperasi dianggap bukan suatu

    perusahaan. Phillips, $57; seperti yang dikutip oleh StaatJ, $5@8A menyatakan bah%akoperasi dibentuk oleh anggota yang bersepakat untuk melakukan pengambilan

    keputusan usaha bersama4sama. Dengan demikian koperasi dianggap tidak memiliki

    kegiatan ekonomi yang terlepas dari kegiatan ekonomi anggotanya. Secara teoritik,

    Phillips kemudian mengembangkan model dasar perilaku ekonomi koperasi dengan

    melakukan integrasi >ertikal antara anggota koperasi, dimana tingkat output optimal

    diperoleh pada kondisi penjumlahan biaya marjinal anggota dan koperasi sama

    dengan penerimaan marjinal dari pasar yang dihadapi. ondisi ini terjadi di titik ' pada

    ambar $. ika kedua hal tersebut tidak dipenuhi maka teori ini akan menghadapi

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    11/40

    kesulitan untuk menentukan tingkat output optimal yang pasti ( italiano, $58@).

    &amun demikian, teori ini banyak mendapat dukungan dari kelompok yang

    mementingkan aspek sosial dan politik dari koperasi ( ro>es, $5@7).

    Ga bar 1. Al*er!a*'/ T'!"ka* Har"a a! J) la$ O&*' al ba"' K%&era#'Pr% )#e! a! K%!#) e!

    Point '4!aNimiJation of Gooperati>eFs proa

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    12/40

    biaya marjinal koperasi (kur>a pena%aran) berpotongan dengan kur>a permintaan

    (teori Pareto), yaitu titik B pada ambar ". Pada kondisi tersebut koperasi memperoleh

    keuntungan sebesar BD. ika keuntungan tersebut kemudian dibagikan kembali ke

    anggota maka hal tersebut dapat dianggap sebagai bentuk subsidi harga dan akan

    menjadi insentif bagi anggota untuk meningkatkan produksinya. elemahan teori iniadalah bah%a titik B bukan merupakan kondisi keseimbangan yang stabil. *itikkeseimbangan yang stabil adalah pada titik G, tetapi kondisi ini bukan merupakan

    kondisi kesejahteraan maksimal.

    Ga bar 2. H)b)!"a! Pe!er' aa! Pr% )k K%&era#' a! B'a3a

    elemahan teori pareto diperbaiki dalam teori elmberger4 oos (StaatJ, $5@8),

    yang menyatakan bah%a, perbedaan kondisi keseimbangan jangka pendek dan jangka

    panjang suatu koperasi tidak ditentukan oleh perubahan perilaku anggota (terutama

    dalam hal kur>a pena%arannya) tetapi oleh penambahan jumlah anggota. Dalam

    jangka pendek jumlah anggota tetap sehingga jumlah pena%aran tetap, akan tetapidalam jangka panjang jumlah anggota bertambah dan jumlah pena%aran juga

    bertambah. Pada kondisi ini secara sederhana keseimbangan yang optimal adalah

    pada titik G ( ambar $).

    emudian, diasumsikan juga bah%a anggota adalah penerima harga ( price

    ta#er ). 'kibatnya koperasi akan menghadapi kur>a pena%aran anggota yang jelas dan

    merupakan penjumlahan horiJontal dari kur>a pena%aran seluruh anggota.

    eseimbangan jumlah dan harga yang dibayarkan koperasi kepada anggota

    ditentukan melalui perpotongan antara kur>a pena%aran anggota dengan kur>apenerimaan bersih koperasi. eseimbangan ini akan stabil pada jangka pendek. Pada

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    13/40

    jangka panjang keseimbangan akan ditentukan oleh penambahan (atau pengurangan

    jumlah anggota) yang akan berpengaruh terhadap kondisi pena%aran anggota.

    Ga bar 0. Ke#e' ba!"a! B'a3a a! Pe!er' aa! Pr% )k K%&era#'

    Pada perkembangan lebih kini terdapat beberapa penyesuaian atas tujuan

    koperasi sebagai perusahaan. Eoyer, $5@" dalam StaatJ, $5@8 menyatakan bah%a

    tujuan koperasi hendaknya adalah memaksimumkan kesejahteraan anggota, yang

    akan diperoleh jika keuntungan dari usaha yang dilakukan ditambah marjin bersih

    koperasi adalah maksimum. *ujuan ini lebih sesuai dengan Fji%aF koperasi, %alaupun

    tetap mengalami permasalahan ketidak4stabilan keseimbangan kecuali terdapat

    batasan atas jumlah yang dapat dijual oleh anggota kepada koperasinya.

    Gotterill ($5@8) menyatakan bah%a sebagai perusahaan koperasi harusdie>aluasi dalam konteks surplus konsumen dan produsen yang diciptakannya baik

    kepada anggota maupun non4anggota melalui harga yang lebih menarik bagi semua

    pihak, dan bukan dilihat dari nilai penerimaan bersih koperasi. *itik G pada gambar $

    merupakan kondisi keseimbangan bagi koperasi dengan menggunakan pendekatan

    iniA dan jika koperasi mampu membatasi jumlah permintaan menjadi Q" maka nilai

    kesejahteraan anggota akan meningkat. ondisi optimal akan tercapai jika kur>a biaya

    marjinal berbentuk F-F (bukan F2 F), dimana kondisi surplus nol dan kesejahteraan

    maksimum tercapai pada titik yang sama yang mengakibatkan kondisi kesejahteraanmaksimum yang stabil.

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    14/40

    Secara empiris, studi yang dilakukan Gotterill, $5@? dan Ehodess, $5@; dalam

    StaatJ, $5@8 dengan menggunakan pendekatan tersebut menyimpulkan bah%a

    koperasi mampu mensejahterakan petani pada kondisi pasar yang tidak sempurna

    (situasi monopoli dan oligopoli), dimana keterbukaan keanggotaan koperasi mampu

    membuat harga dan jumlah yang diperdagangkan pada pasar yang tidak sempurnatersebut mendekati keseimbangan pasar bersaing sempurna, serta pada industri

    dengan skala usaha e

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    15/40

    optimal dapat dianggap sebagai optimasi bertujuan banyak ( multi-ob"ective

    optimation ). Pada kondisi ini kemungkinan tidak semua tujuan dari masing4masing

    pihak yang terlibat dalam koperasi dapat dipenuhi. uncinya adalah bah%a koperasi

    dapat menunjukkan kinerja usaha sedemikian sehingga masing4masing pihak dapat

    mempertahankan partisipasinya. Penelitian yang dilakukan !urray ($5@;)menunjukkan bah%a faktor yang sangat berpengaruh pada pandangan ini adalah

    kekuatan relatif dari masing4masing pihak yang terlibat dalam proses pengambilan

    keputusan.

    al ini diilustrasikan dengan perbedaan kepentingan antar manajer dan petani

    pada koperasi peternakan nggris. Petani yang telah melakukan in>estasi yang cukup

    besar pada usaha peternakannya mengharapkan penerimaan

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    16/40

    Tabel 9. :ak*%r7:ak*%r 3a!" Me &e!"ar)$' Keber$a#'la! UMKM

    Per'!"ka* I!*er!al Ek#*er!al

    $ !odal etersediaan bahanbaku" *enaga erja ondisi ekonomi; *eknologi danperalatan eamanan

    6 Pemasaran Sarana danprasarana

    7 no>asi ondisi sosial4ekonomi? !anajemen usaha +asilitas ekonomi

    Selain modal dan fasilitasi bagi ino>asi produk melakui penerapan teknologi

    tepat4guna, para pelaku usaha koperasi dan 2! ! sebagian besar melihat pentingnyafasilitasi untuk promosi dan penciptaan jejaring bisnis dengan mitra yang potensial.

    Oleh sebab itu, sangat penting untuk melanjutkan berbagai program seperti Sistem

    nformasi Pengembangan 2saha ecil (S P2 ) yang dikembangkan oleh Bank

    ndonesia, pelatihan teknis kepada &usiness Development Service !rovider ,

    penciptaan trading house di daerah4daerah yang potensial bagi sentra industri kecil,

    dan semacamnya. *entu saja proses pembinaan koperasi dan 2! ! harus disertai

    juga dengan pola e'it strategy yang jelas agar setiap kelompok usaha terus meningkat

    kemandiriannya. riteria untuk fasilitasi untuk setiap jenis usaha, yakniC usaha mikro,kecil, dan menengah harus dipetakan secara jelas sehingga kebijakan pengembangan

    yang ditujukan bagi setiap jenis usaha juga jelas.

    Dari kasus4kasus perkembangan koperasi di negara maju, salah satu kiat sukses

    koperasi adalah kondisi keuangan yang solid, dan salah satu sumbernya adalah modal

    in>estasi dari luar. Berdasarkan pemikiran ini, hipotesisnya adalah bah%a semakin

    besar porsi dari modal luar di dalam total modal usaha koperasi semakin besar >olume

    kegiatan koperasi dan semakin besar S 24nya, ceteris paribus . Di dalam studi ini,

    yang dilihat hanya modal luar dari koperasi aktif, dengan dasar pemikiran bah%ahanya koperasi aktif yang memerlukan banyak dana, termasuk modal luar. &amun

    demikian, data yang ada memberi kesan bah%a korelasi tersebut cenderung tidak

    kuat. al ini mengidentiolume kegiatan koperasi.

    Di dalam teori, seperti juga kasus4kasus perkembangan koperasi di &egara

    maju, dikatakan bah%a manajemen dan organisasi yang baik juga merupakan faktor

    krusial dalam menentukan keberhasilan suatu koperasi. Salah satu indikator yang

    dapat digunakan untuk mengukur /kecanggihan0 sistem manajemen dan organisasi

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    17/40

    yang diterapkan oleh koperasi adalah jumlah manajer dan karya%an. Semakin canggih

    sistem manajemen semakin banyak jumlah manajer (misalnya manajer keuangan dan

    manajer operasional) dan semakin besar organisasi semakin banyak jumlah karya%an.

    Dalam hubungannya dengan S 2, hipotesisnya adalah bah%a semakin bagus

    manajemen atau organisasi koperasi semakin besar S 24nya. &amun hasil mem4 plot data yang ada mengenai perubahan jumlah manajer dan karya%an dan data

    mengenai perubahan S 2 memberi kesan bah%a hubungan yang ada tidak sesuai

    perkiraan teorinya. ni menandakan bah%a masih banyak faktor determinan lainnya

    bagi S 2.

    *eori koperasi juga mengatakan bah%a sebuah koperasi yang baik kinerjanya

    akan menarik minat masyarakat atau produsen3petani menjadi anggotanya. Dalam

    kata lain, ada suatu korelasi positif antara jumlah koperasi yang maju atau koperasi

    aktif dan jumlah anggota. Sebaliknya, semakin banyak jumlah anggota dari suatukoperasi, dengan asumsi bah%a anggota juga aktif dan faktor4faktor lain konstan,

    semakin baik kinerja koperasi tersebut, yang dalam hal ini bisa diukur dengan jumlah

    S 24nya. !aka dalam tingkat propinsi, semakin banyak anggota koperasi di suatu

    propinsi semakin besar S 2 koperasi di propinsi tersebut. &amun demikian, data yang

    ada tidak membuktikan adanya hubungan tersebut.

    Paling tidak ada dua alasan utama yang bisa menjelaskan kenapa hubungan4

    hubungan antar >ariabel seperti yang ditunjukkan oleh beberapa gambar di atas tidak

    sesuai dugaan teori. Pertama, untuk menguji hubungan4hubungan tersebut secara

    empiris harus dengan pendekatan multi4regresi yang menggunakan data deret %aktu,

    yang sayangnya tidak ada. edua, dipercaya bah%a jumlah atau perubahan dari

    >ariabel4>ariabel seperti S 2, >olume kegiatan, atau koperasi aktif dipengaruhi secara

    bersamaan oleh sejumlah faktor dalam suatu kombinasi tertentu yang kompleks, yang

    mana faktor4faktor penjelas tersebut bisa saling mempengaruhi satu dengan yang

    lainnya. onsuk%ensinya, hubungan antara, misalnya, S 2, dengan >ariabel4>ariabel

    penjelas tersebut secara indi>idu tidak menunjukkan adanya suatu hubungan yang

    jelas atau teratur atau denganpla sesuai dugaan teorinya.

    9. PROSPEK DAN TANTANGAN

    Bagaimana prospek koperasi ndonesia ke depan dan bagaimana pula

    tantangannya. *erdapat dua hal yang harus diperhatikan, yakni sejarah keberadaan

    koperasi dan fungsi yang dijalankan koperasi. Perkembangan koperasi di tanah air

    lebih karena dorongan atau kebijakan pengembangan koperasi dari pemerintah, bukan

    sepenuhnya inisiatif s%asta seperti di &egara majuA %alaupun di banyak daerah di

    ndonesia koperasi lahir oleh inisiatif sekelompok masyarakat.

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    18/40

    Sejak diperkenalkan koperasi di ndonesia pada a%al abad "#, dan dalam

    perkembangannya hingga saat ini koperasi di ndonesia mempunyai makna ganda

    yang sebenarnya bersifat ambivalen t, yakni koperasi sebagai badan usaha dan

    sekaligus juga sebagai ji%a dan semangat berusaha. Sebagai badan usaha, koperasi

    sering dilihat sebagai salah satu bentuk usaha yang bisa bergerak murni pro(t oriented yang diperkenankan untuk meraih keuntungan sebesar4besarnya. Berdasar

    pemahaman tersebut, pusat4pusat koperasi (seperti P2S 2D) dan induk koperasi

    (seperti & 2D) dibentuk dengan tujuan agar dapat memperkuat eksistensi koperasi

    primer. Sedangkan dalam konteks makna sebagai ji%a dan semangat berusaha, usaha

    yang dilakukan koperasi disusun berdasarkan atas aJas kebersamaan. arena

    kebersamaannya ini, bentuk kepemilikan properti pada koperasi yang =konser>atif=

    sering tidak di%ujudkan dalam bentuk kepemilikan saham melainkan dalam %ujud

    simpanan baik %ajib maupun pokok dan sukarela, iuran, sumbangan dan bentuklainnya. onsekuensi dari bentuk kepemilikan seperti itu adalah sebutan

    kepemilikannya bukan sebagai pemegang saham melainkan sebagai anggota. Oleh

    karenanya, koperasi sering dijadikan alat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan para

    anggotanya atau untuk kesejahteraan anggota.

    Secara bisnis, sebenarnya makna ganda tersebut membingungkan. Pada satu

    sisi koperasi diakui sebagai badan usaha dengan kiprah usaha koperasi seperti badan

    usaha lainnya yang proabilitas dan rentabilitas

    usaha, menjadi tidak tepat.

    !enurut Soetrisno ("##$) ciri utama perkembangan koperasi di ndonesia

    adalah dengan pola penitipan kepada program yaituC (i) program pembangunan

    secara sektoral seperti koperasi pertanian, koperasi desa, 2DA (ii) lembaga4lembaga

    pemerintah dalam koperasi pega%ai negeri dan koperasi fungsional lainnyaA dan (iii)

    perusahaan baik milik negara (B2!&) maupun s%asta (B2!S) dalam koperasi

    karya%an. mplikiasinya adalah prakarsa masyarakat luas kurang berkembang dan

    kalau ada tidak diberikan tempat semestinya. nter>ensi dari pemerintah yang terlalu

    besar sebagai salah satu penyebab utama lambatnya perkembangan koperasi di

    ndonesia. Selama ini koperasi dikembangkan dengan dukungan pemerintah dengan

    basis sektor4sektor primer dan distribusi yang memberikan lapangan kerja terbesar ba4

    gi penduduk ndonesia. Sebagai contoh sebagian besar 2D sebagai koperasi program

    di sektor pertanian didukung dengan program pembangunan untuk membangun 2D.

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    19/40

    Disisi lain pemerintah memanfaatkan 2D untuk mendukung program pembangunan

    pertanian untuk s%asembada beras seperti yang dilakukan selama pembangunan

    jangka panjang pertama (P P ) pada era Orde Baru.

    Sedangkan dilihat dari strukturnya, organisasi koperasi di ndonesia mirip

    organisasi pemerintah3 lembaga kemasyarakatan yang terstruktur dari primer sampaitingkat nasional. al ini telah menunjukkan kurang efektif nya peran organisasi

    sekunder dalam membantu koperasi primer. *idak jarang menjadi instrumen

    eksploitasi sumberdaya dari daerah pengumpulan. Selama ini keberhasilan usaha

    koperasi di ndonesia bergantung pada dua hal. Pertama, program pemerintah karena

    koperasi sering dijadikan =kepanjangan= tangan pemerintah dalam mengatur sendi

    perekonomian. edua, keinginan pemenuhan kebutuhan anggotaA jadi koperasi

    koperasi seringkali dipakai sebagai alat pemenuhan kebutuhan anggota yang biasanya

    juga berkaitan dengan program yang telah dicanangkan pemerintah.Sedikitnya *erdapat empat kelemahan koperasi yang paling menonjolC (i) modal

    anggota yang relatif sedikit dan lemah dalam pengelolaannyaA (ii) kualitas

    sumberdaya manusia yang mengelola koperasi yang relatif rendah (kemampuan

    manajemen yang masih rendah)A (iii) kurang terjalinnya kerjasama, baik antar4

    pengurus, antar4anggota, antara pengurus dan Penga%as maupun antara pengurus

    dan anggotaA dan (i>) proses pengambilan putusan yang bersifat demokratis

    cenderung menghasilkan putusan yang kurang e

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    20/40

    ndonesia selama ini erat kaitannya dengan kebijakan =fasilitas= khusus dari

    pemerintah, terutama di masa Orde Baru. Oleh karena itu, untuk bisa berkembang

    dengan baik, koperasi perlu didukung oleh orang yang berpenghasilan di atas garis

    kemiskinan, orang yang bekerja (bukan penganggur) dan pengusaha yang produktif.

    'danya penghasilan adalah prasyarat bagi perkembangan koperasi.Seandainya globalisasi benar4benar ter%ujud sesuai dengan skenario terjadinya

    pasar bebas dan persaingan bebas, maka bukan berarti tamatlah ri%ayatnya koperasi.

    operasi masih tetap untuk tetap berperan dalam perekonomian nasional dan

    internasional apabila melakukan pembenahan menjadi salah satu pelaku ekonomi

    (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. alu kita lihat

    ciri4ciri globalisasi dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan

    perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama, maka tidak

    ada alasan bagi suatu negara untuk mematikan para pelaku ekonomi (termasukkoperasi) yang tidak eitas produksi yang dilakukan koperasi

    ternyata dapat memberi laba asi usaha

    perlu terus ditumbuhkembangkan.

    )edua , koperasi tidak mungkin tumbuh dan berkembang dengan berpegang

    pada tata kelola yang tradisonal dan tidak berorientasi pada kebutuhan pasar, sistem

    pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal

    mendatang. operasi perlu diarahkan pada prinsip pengelolaan secara modern dan

    aplikatif terhadap perkembangan Jaman dan tantangan yang semakin global. Dari

    kemungkinan banyak faktor penyebab kurang baiknya perkembangan koperasi di

    ndonesia selama ini, salah satu permasalah yang paling krusial adalah masalah

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    21/40

    manajemen dan organisasi. Oleh karena, koperasi di ndonesia perlu

    mengimplementasikan konsep good corporate governance ( G ) yang dimodiisi, misi dan program kerja yang sesuai, yang merupakan modal penting bagi

    pengelolaan koperasi secara profesional, amanah, dan akuntabel. nilah yang harus

    diperkecil dengan implementasi G . )edua , perbaikan secara menyeluruh.

    ementerian operasi dan 2 ! perlu menyiapkan blue print pengelolaan koperasi

    secara efektif dan terencana. &lue print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadipanduan bagi seluruh koperasi ndonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya

    secara profesional, efektif dan e

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    22/40

    pasar, baik di pasar output maupun pasar input. adi, berdirinya koperasi petani di

    Belanda murni bisnis. Sedangkan koperasi di ndonesia, digunakan secara eksplisit

    sebagai salah satu intrumen pembangunan yang bertujuan pada pemerataan dan

    pengurangan kemiskinan. )etiga , kondisi yang tidak kondusif, seperti distorsi pasar,

    kebijakan ekonomi seperti misalnya kebijakan proteksi yang anti4pertanian, dansebagainya. Sedangkan, hambatan internal adalah termasuk keterbatasan anggota

    atau partisipasi anggota, isu4isu struktural, perbedaan antara kepentingan indi>idu

    dan kolektif, dan lemahnya manajemen.

    Selain pembenahan internal dan eksternal, lemahnya kinerja 2 ! dan koperasi

    adalah karena daya saing yang relatif rendah dibandingkan usaha konglomerasi.

    Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dan di masa depan daya saing menjadi

    sesuatu yang sangat esensial. *anpa daya saing yang baik, tidak mustahil bah%a 2 !

    maupun koperasi di ndonesia suatu saat akan mati. Oleh karena itu, maka kebijakanpromosi koperasi dan 2 ! untuk juga memfokuskan pada peningkatan daya saing.

    Bahkan kebijakan nasional maupun kebijakan dari lembaga4lembaga donor seperti

    Bank Dunia (atau Bank Pembangunan 'sia untuk %ilayah 'sia) dan 2&DP, dalam

    beberapa tahun belakangan ini semakin fokus pada peningkatan daya saing.

    2ntuk meningkatkan daya saing, paling tidak ada lima (7) prasyarat utama,

    yakni mereka memiliki sepenuhnya pendidikan, modal, teknologi, informasi, dan input

    krusial lainnya.

    Ga bar < Da3a Sa'!" a! :ak*%r7:ak*%r Pe! )k)!" U*a a

    *antangan ke depan 2saha kecil, !enengah dan operasi (2 ! ) untuk mampu

    bersaing di era perdagangan bebas, baik dipasar domestik maupun di pasar ekspor,

    sangat ditentukan oleh dua kondisi utama. Pertama, lingkungan internal 2 ! harus

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    23/40

    di perbaiki, yang mencakup aspek kualitas SD!, terutama ji%a ke%irausahaan

    (entrepreneurship ), penguasaan pemanfaatan teknologi dan informasi, struktur

    organisasi, sistem manajemen, kultur3budaya bisnis, kekuatan modal dan jaringan

    bisnis dengan pihak luar. edua, lingkungan eksternal harus juga kondusif, yang

    terkait dengan kebijakan pemehrintah, aspek hukum, kondisi persaingan pasar, kondisiekonomi4sosial4kemasyarakatan, kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat,

    dan perubahan ekonomi global. Pilihan strategi dan kebijakan untuk memberdayakan

    2 ! dalam memasuki era pasar global menjadi sangat penting bagi terjamin

    kelangsungan hidup dan perkembangan 2 ! , sebagai penyedia lapangan kerja,

    sumber pertumbuhan dan pemerataan pendapatan.

    Dalam rangka me%ujudkan sasaran tersebut, pengembangan daya saing 2 !

    akan dilaksanakan dalam kerangka arah kebijakan sebagai berikutC

    $. Perluasan basis usaha dan kesempatan usaha 2 ! dengan mendorongpenumbuhan %irausaha baru, melalui peningkatan pengetahuan dan semangat

    ke%irausahaanA". Penguatan kelembangaan 2 ! terutama untuk C

    4 !emperluas akses kepada sumber permodalan khususnya perbankan4 non

    perbankan, pemanfaatan teknologi dan pemasaran serta promosi produkA4 !emperbaiki lingkungan usaha melalui penyerderhanaan prosedur perijinanA

    ;. !engembangkan 2 ! sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi,

    penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saingA sedangkan

    pengembangan usaha skala mikro diarahkan guna mendorong peningkatanpendapatan, pada kelompok masyarakat berpendapatan rendahA

    6. Pengembangan 2 ! sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar lokal dan

    domestik khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyakA7. !engembangkan 2 ! melalui keterpaduan program dan fasilitas pemehrintah

    ( ota, Propinsi dan Pusat serta Perguruan *inggi)A?. !endorong berkembangnya 2 ! secara e

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    24/40

    Ga bar 9. Para '" a Bar) Pe!'!"ka*a! Da3a Sa'!" K%&era#'

    LAMA BARU

    Kredituang/barang

    Penjualanproduk

    Biaya murah

    SHU

    Pergerakanpergeseran

    Kurva demand

    Cost efficiency Costeffectiveness

    Harmonisasi

    P ! C

    "iferensiasi yangkompetitif # Produk$Ciri$ personalia$pelayanan$ citra

    Par tisipasianggota

    P

    %

    &

    '

    &

    (

    K

    )

    *

    )

    &

    +

    ,

    -

    U

    .

    %

    P

    %

    &

    '

    &

    (

    K

    )

    *

    )

    &

    K

    %

    S

    %

    0

    )

    H

    D

    A

    Y

    A

    T

    A

    R

    I

    K

    K

    O

    P

    E

    R

    A

    S

    I

    D

    A

    Y

    A

    S

    A

    I

    N

    G

    K

    O

    P

    E

    R

    A

    * % ) . K % ) * '1

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    25/40

    )

    &

    S

    )

    K

    S

    '

    %

    )

    )&

    I

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    26/40

    Dari gambar di atas dapat dilihat bah%a peningkatan daya saing

    diarahkan untuk meningkatkan partisipasi anggota. !elalui partisipasi aktifnya,

    kesejahteraan anggota diharapkan dapat ditingkatkan.

    a. Per"eraka! #e&a!8a!" k)r=a demand ( movements along thedemand curve + e!)8) &er"e#era! k)r=a demand ( shifts of the

    demand curve +

    ukum permintaan mengatakan bah%a apabila harga suatu barang naik

    maka permintaan barang tersebut turun, sebaliknya apabila harga suatu

    barang turun permintaan naik, ceteris paribus* *itik tolak pemahaman ini

    adalah karena yang mempengaruhi mengapa orang membeli suatu produk

    tidak hanya harga produk yang bersangkutan, tetapi faktor4faktor lain

    seperti harga barang lain yang berkaitan, selera konsumen, kualitas,pendapatan konsumen, ekspektasi konsumen dan sebagainya. 'nalog

    dengan pemahaman tersebut, maka daya tarik koperasi yang

    mendasarkan pada e

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    27/40

    (!romotion ). ariabel4>ariabel tertentu setiap P harus dimplementasikan

    secara tepat.

    !roduct 4 harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen

    (Customer Solution)!rice merupakan biaya ( Cost to the customer), yang harus dirancang

    tepat dan murah

    !romotion adalah bentuk komunikasi ( Communication), yang sesuai

    dengan situasi dan kondisi agar dicapai komunikasi yang efektif.

    !lace berkaitan dengan kemudahan untuk memperoleh pelayan koperasi

    (Con>enience)

    d. D'/ere!#'a#' 3a!" k% &e*'*'/

    operasi harus mampu mengembangkan diferensiasi4diferensiasikompetitif yang lain, tidak hanya mendasarkan pada e

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    28/40

    mengatasi berbagai bentuk hambatan yang dialami oleh para pelaku bisnis

    dengan aset dan omJet yang kecil.

    omitmen dan perhatian yang besar dari pemerintah sangat diperlukan

    agar pelaku usaha yang tergabung dalam koperasi dan 2! ! dapatmeningkatkan terus daya4saingnya berhadapan dengan perusahaan4

    perusahaan yang berskala besar. omitmen harus di%ujudkan dalam bentuk

    a,rmative action atau tindakan keberpihakan, yaitu bah%a pemerintah

    memang harus melindungi koperasi dan 2! ! yang kebanyakan merupakan

    kelompok usaha yang masih lemah dan mengalami banyak hambatan untuk

    bersaing dengan usaha4usaha berskala besar. Salah satu contoh %ujud

    lemahnya komitmen pemerintah adalah digantinya kebijakan keuangan dari

    (nancial repression berubah menjadi (nancial liberali ation . Dirubahnyakebijakan yang me%ajibkan penyaluran kredit kepada usaha kecil, koperasi

    dan 2! ! bagi bank4bank umum ( (nancial repression ) dengan kebijakan

    mengenai kebebasan penyaluran kredit tanpa adanya ke%ajiban penyaluran

    kepada usaha kecil ( (nancial liberali ation ) merupakan bukti bah%a

    pemerintah kurang berkomitmen terhadap pengembangan koperasi dan

    2! !. !elalui Peraturan Bank ndonesia &o.;3"3PB 3"##$ tentang pemberian

    2 , pihak B ternyata tidak lagi me%ajibkan tetapi hanya menganjurkan

    kepada bank komersial untuk menyalurkan 2 sesuai dengan business planmereka. ebijakan ini pasti akan segera ditangkap oleh perbankan sebagai

    menurunnya komitmen pemerintah terhadap usaha kecil, bah%a pemerintah

    hanya memperhatikan usaha dari para pemodal besar.

    Disamping pendekatan4pendekatan berupa kebijakan yang berpihak

    pada usaha kecil, koperasi dan 2! !, pendekatan lain yang dilakukan oleh

    pemerintah hendaknya meliputi banyak aspek yang terkait dengan lingkungan

    bisnis, aspek ino>asi yang menyangkut pengembangan produk, serta aspek

    informasi serta pengetahuan yang akan menentukan keberlanjutan dari usahamaupun produk yang dihasilkannya koperasi dan 2! !.

    no>asi produk merupakan hal yang sangat penting bagi koperasi dan

    2! ! supaya dapat bersaing dengan perusahaan4perusahaan besar yang

    memiliki modal kuat, jaringan yang luas dan >olume produksi yang massal.

    Oleh sebab itu pemerintah hendaknya memberikan insentif dan dukungan

    yang luas bagi ino>asi produk serta sistem pemasaran bagi pelaku usaha kecil

    yang sangat spesi

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    29/40

    Pemanfaatan jaringan antara koperasi dan 2! ! dengan perguruan

    tinggi dan lembaga riset demikian penting bagi berkembangnya ino>asi produk

    maupun pengkaderan %irausaha%an sejak dini. Selain dalam berbagai bentuk

    program inkubator bisnis di perguruan tinggi, program seperti pengalokasiandana ptekda ( lmu Pengetahuan dan *eknologi untuk Daerah) bekerjasama

    dengan - P perlu dikembangkan dan ditingkatkan efekti>itasnya bagi

    penyiapan kader4kader usaha%an yang potensial.

    Dukungan kebijakan pemerintah yang berupa kemudahan akses

    terhadap modal juga masih tetap diperlukan. Dukungan tersebut hendaknya

    tetap ter%ujud dalam komitmen jangka menengah. ecuali itu, dukungan

    pemerintah juga sangat menentukan dalam kasus4kasus khusus di daerah

    tertentu yang tidak mungkin diselesaikan oleh pemerintah daerah yangbersangkutan.

    2paya pemberdayaan koperasi dan 2! ! hendaknya diarahkan untuk

    mendukung penciptaan kesempatan kerja dan peningkatan ekspor. 'rah

    kebijakan semacam ini tentunya harus disertai dengan peningkatan kepastian

    berusaha dan kepastian hukum, pengembangan sistem insentif untuk

    menumbuhkan %irausaha baru berbasis teknologi dan berorientasi ekspor,

    serta peningkatan akses dan perluasan pasar ekspor bagi produk4produk

    koperasi dan 2! !. 2ntuk itu, koperasi dan 2! ! perlu terus didukungdengan kemudahan dalam membentuk lembaga formal, misalnya dengan

    mempermudah iJin usaha, mengembangkan pola pelayanan satu atap di

    daerah, serta memangkas proses dan biaya untuk mengurus periJinan.

    Mang tidak kalah pentingnya untuk dilanjutkan dalam lima tahun yang

    akan datang ialah upaya untuk terus mengembangkan jejaring ( business

    networ# ) antara koperasi dan 2! ! dengan lembaga4lembaga keuangan

    seperti 'suransi redit ndonesia ('skrindo) lembaga Sarana Penyedia 2saha

    (SP2), atau asosiasi4asosiasi bisnis lainnya yang memiliki perhatian besarterhadap usaha berskala kecil.

    Selain yang telah disebutkan di dalam undang4undang, sesungguhnya

    masih banyak ino>asi yang dapat dikembangkan untuk membantu koperasi

    dan 2! !. !isalnya, pembukaan &usiness Development Centre (BDG) yang

    merupakan unit layanan pendukung bagi organisasi yang mengembangkan

    koperasi dan credit union , pengembangan ke%irausahaan melalui program

    inkubator bisnis yang bermitra dengan lembaga pendidikan, atau

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    30/40

    pengembangan usaha inti4plasma yang disertai dengan berbagai terobosan

    untuk mengaitkan bisnis berskala besar dengan pelaku usaha koperasi dan

    2! !. 'pabila pemberdayaan koperasi dan 2! ! telah menjadi fokus

    kebijakan pemerintah yang kuat, maka di dalam praktik akan muncul banyakino>asi yang dimotori bukan saja oleh lembaga penyedia dana tetapi juga oleh

    para pengusaha besar yang tetap akan dapat memperoleh margin keuntungan

    yang signi. EPILOG

    Schumacher ($58@) berpendapat bah%a small is beautiful . ohn &aisbitt

    ($566) merasa percaya bah%a masa depan perekonomian global berada

    ditangan unit usaha yang kecil, otonom, namun padat teknologi. Dari keduapendapat tersebut mendorong keyakinan bah%a sektor4sektor usaha kecil di

    ndonesia perlu diberi kesempatan untuk berperan lebih banyak. Oleh karena

    itu paradigma pengembangan ekonomi rakyat layak diaplikasikan dalam

    tatanan praktis.

    *erdapat beberapa hal penting guna mampu memenangkan persaingan

    global memasuki perekonomian baru, yaitu ($) setiap pelaku bisnis khususnya

    operasi dan 2 ! harus selalu kreatif, ino>atif, dan mampu memahami

    perubahan yang terjadi terutama perilaku pasar dan tenaga kerja atau buruhA(") mampu menggali dan mengembangkan sumberdaya lokal yang memiliki

    keunggulan yang komparatif menjadi keunggulan kompetitif, (;) adanya

    komitmen bersama untuk mengembangkan pengusaha baru yang memiliki

    semangat dan ji%a ke%irausahaan yang tinggi dan (6) peran perguruan tinggi

    sangatlah central dalam memajukan 2 ! guna mampu bersaing dalam pasar

    bebas.

    Di samping hal tersebut di atas, beberapa upaya lain yang juga penting

    untuk dilakukan dalam pengembangan 2 ! adalahC$) Perlunya fokus dan prioritas di dalam pemberdayaan 2 ! karena adanya

    keterbatasan sumberdaya.") !asalah kompetensi juga perlu menjadi perhatian, terutama peningkatan

    kualitas SD! dan akses perdagangan luar negeri (ekspor).;) !asalah iklim berusaha yang kondusif dan infrastruktur untuk

    pengembangan 2 ! masih perlu ditata kembali, terlebih lagi menghadapi

    era otonomisasi yang mengindikasikan justru akan menghambat

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    31/40

    tumbuhnya 2 ! .6) una meningkatkan daya saing 2 ! , pengembangan business networ#s

    akan sangat penting terutama melalui e-business networ#s .

    EK+KEK&S

    ' andi, Moga ("##"), /*he Optimal !onetary Policy nstrumentsC *he Gase Of ndonesia0, &uletin %#onomi .oneter Dan !erban#an , 7(;).

    'ldrich, o%ard dan Eobert &. Stern ($5@6), /Eesource !obiliJation and theGreation of 2S Producer Gooperati>es0, %conomic and IndustrialDemocracy , 6C;8$46#?

    'my !. &agler, Dale . !enkhaus dan 'lan G. Schroeder ("##6), / nstitutionsand 'gricultural Gooperati>es in :yoming0, 2:GG Sta Paper &o.6,'ugust, 2ni>ersity of :isconsin Genter for Gooperati>es

    'nderson, Bruce -. dan Brian !. enehan ("##;)0 :hat i>es Gooperati>es 'Bad &ame,0makalah dalam the &GE $56 !eeting, Oktober, ansas Gity,!issouri

    'nderson, ym, Betina Dimaranan, *om ertel dan :ill !artin ($558),/Kconomic ro%th and Policy Eeform in the 'PKG EegionC *rade and:elfare mplications by "##70, Asia !aci(c %conomic Review , ;($).

    'PKG ($558), /*he mpact of *rade -iberaliJation in 'PKG0, KconomicGommittee of 'PKG, SingaporeC 'PKG Secretary

    'PKG ($555), / *he mpact of *rade -iberaliJation on -abor !arkets in the 'siaPacielopment!anagement, uman Eesource De>elopment :orking roup, SingaporeC'PKG Secretary.

    Baarda, .E. ($5@"), /State ncorporation Statutes for +armer Gooperati>es0,nfo. Eeport ;#, 2SD'4'gricultural Gooperati>e Ser>ice, :ashington, D.G.

    Baga, -ukman !. $55@. Gooperati>e Kntreprenuer an Kssential Eole inDe>eloping 'gribusiness Gooperati>e. Draft Disertasi. *idakDipublikasikan. Phillips 2ni>ersity. erman.

    Bald%in, Eobert K. dan P. !artin ($555), /*%o :a>es of lobaliJationCSuperes0, makalah dalam the @ th 'nnual +armer Gooperati>esGonference, &o>ember 84@, 2S'

    Berger, Peter -. ($558), /+our +aces of lobal Gulture0, $ational Interest , 65.

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    32/40

    Berger, Peter -. dan Samuel P. untingdon (ed.)("##"), .any Globali ations0Cultural Diversity in the Contemporary 1orld , ONfordC ONford 2ni>ersityPress.

    Birchall, ohnston ($558), 2he International Co-operative .ovement ,

    !anchesterC !anchester 2ni>ersity Press.Boediono ($55@),. /Penggunaan Suku Bunga Sebagai sasaran Operasional

    ebijakan !oneter di ndonesia0. &uletin %#onomi .oneter dan!erban#an , uli.

    Bonin, ohn P., Derek G. ones dan -ouis Putterman ($55;), /*heoretical andKmpirical Studies of Producer Gooperati>esC :ill K>er the *%ain !eet 0,

    ournal of %conomic 4iterature , ;$C $"5#4$;"#Bora, Bijit, -ucian Gernat, dan 'lessandro *urrini ("##"), /Duty and Quota4+ree

    'ccess for -DGsC +urther K>idence from G K !odelling0, Policy ssues innternational *rade and Gommodities Study Series &o.$6, &e% Mork danene>aC 2&G*'D

    Bra>erman, '>ishay, . -uis uasch, !onika uppi, dan -orenJ Pohlmeier($55$), 0Promoting Eural Goperati>es in De>eloping Gountries. *he Gaseof Sub4Saharan 'frica0, :orld Bank Discussion Papars, &o.$"$, 'pril,:ashington, D.G.C *he :orld Bank.

    Gable, incent ($555), / lobaliJation and lobal o>ernance0, Ghatham ousePapers, -ondonC Eoyal nstitute of nternational ' airs.

    Ghamard, ohn dan *om :ebb ("##6), /-earning to !anage the Go4operati>eDi erence0, makalah dalam the $" th '+KP conference, alifaN, &o>a

    Scotia, uli @4$#.Gho%dhury, 'nis, dan ermanto Siregar ("##6), / ndonesiaFs !onetary PolicyDilemma9Gonstraints Of nRation *argeting0, 2he ournal 5f Developing

    Areas , ;8(").Gonry, K. ., .E. +errera dan . . +oN ($5@?), 2he 4egal %nvironment of

    &usiness , Dubu ue, 'C :m. G. Bro%n.Grook, Gli>e ("##$), / lobaliJation and its Gritics0, 2he %conomist , "5,

    September.Gook, !icahel. $557. *he +uture Of 2S 'gricultural Gooperati>esC ' &eo

    nstitusional 'pproach. 'merican ournal Of 'gricultural Kconomocs.

    Gotteril, Eonald : . $5@8. 'gricultural Gooperati>esC ' 2nited *heory of Pricing,+inance, and n>esment. Gooperati>e *heoryC &e% 'pproaches.'gricultural Goopertai>es Ser>ice, Eeport. 2SD'.

    Gummins, Da>id K. ($55;), /Gorn Belt rain Gooperati>es 'djust to Ghallengesof $5@#s, Poised for $55#s,0 'GS Eesearch Eeport &umber $$8. 'ugust,:ashington, D.G.C2nited States Department of 'griculture, 'griculturalGooperati>e Ser>ice.

    Da>id, +red E. "##?. !anajemen Strategi. Salemba Kmpat. akartaDhal, Dale G. and erome : . . $588. !arket and Price 'nalysis *he

    'gricultural ndustriesC !arketing and Pricing nstitutions. !c ra% 4 ill.

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    33/40

    &e% Mork.Djohan, Djabaruddin. Eenungan ari operasi "##@. sumberC

    httpC33%%%.formasi4indonesia.or.id3indeN.php optionTcomUcontentLtaskT>ie% L idT75L temidT Vdiakses, "7 oktober "##@. #5.68pmW

    Kurostat ("##$), /' Pilot Study on Go4operati>es, !utuals, 'ssociations and+oundations0, -uNembourgC Kurostat.

    +eridhanusetya%an, *ubagus ($558), /*rade -iberaliJation in 'sia Paci

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    34/40

    anson, .!. ("##$), /' &e% Gooperati>e Structure for the "$ ProcessingGooperati>e -a%0, makalah dalam the Eocky !ountain +armers 2nion-eadership Eoundup, Gheyenne, :M., "" Sept.

    ariyono ("##;), / operasi Sebagai Strategi Pengembangan Kkonomi

    Pancasila0, urnal %#onomi Ra#yat , (6), uli.endar dan usnadi ("##7), %#onomi )operasi , edisi kedua, -embaga Penerbit

    +K42 , akarta.ill, Eoderick ("###), /*he Gase of !issing OrganiJationsC Go4operati>es and

    the *eNtbooks0, ournal of %conomic %ducation , ;$(;)C "@$457irst, Paul dan rahame *hompson ($555), Globali ation in 6uestion0 2he

    International %conomy and 2he !ossibilities of Governance , edisi ke ",GambridgeC Polity Press.

    G'. $55#. Present Situation Problem an +uture *asks of 'griculturalGooperati>es. Study Eeports +rom Bangladesh, ndia, !alaysia,Philippines and Srilanka. nternational Gooperati>e 'liance ( G').Eegional OYce for 'sia and the Pasies0, ene>aCnternational Go4operati>e 'lliance ( httpC33%%%.coop.org3statistics.html .)

    G' ($55@b), /-atest G' Statistics of uly $, $55@0, ene>aC nternational Go4operati>e 'lliance (httpC33%%%.coop.org3statistics.html.)

    G' ("##8), Annual Report / = , ene>aC nternational Go4operati>e 'lliance(httpC33%%%.coop.org3statistics.html.).

    ngco, !erlinda D. ($558), / as 'gricultural *rade -iberaliJation mpro>e:elfare in the -east4De>eloped Gountries Mes0, Policy Eesearch :orkingPaper &o.$86@, 'pril, :ashington, D.G.C *he :orld Bank.

    ra%an, +erry dan Sugiharso Safuan ("##6), / ebijakan !oneter, PertumbuhanKkonomi dan nRasiC Pengujian ipotesis Kkspektasi Easional dengan'nalisis 'E0, makalah dalam Seminar 'kademik *ahunan Kkonomi ,Desember, akartaC Program Studi lmu Kkonomi Pascasarjana +K2 dan

    SK . atnika, +irman dan Sugiharso Safuan ("##6), /Pengaruh tingkat suku bunga

    domestik riil terhadap nilai tukar riil dan cadangan de>isa di ndonesiaperiode $55".$4"##".$"0, makalah, Seminar 'kademik *ahunan Kkonomi

    , Desember, akartaC Program Studi lmu Kkonomi Pascasarjana +K2 danSK .

    ones, Derek G. ($585), /2.S. Producer Gooperati>esC *he Eecord to Date0,Industrial Relations , $@C;6"478

    ossa, Bruno ("##7), /!arN, !arNism and the Gooperati>e !o>ement0,Cambridge ournal of %conomics , "5C;4$@.

    http://www.coop.org/statistics.htmlhttp://www.coop.org/statistics.html

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    35/40

    almi, Panu ("##?),0 *he Disappearance of Go4operati>es from Kconomics *eNtbooks0, :orking Papers :4;5@, +ebruary, elsinki School of Kconomics.

    eeling, ennifer . ("##7), /-essons in Gooperati>e +ailureC *he Eice ro%ers

    'ssociation KNperience0, :orking Paper, Department of 'gricultural andEesource Kconomics 2ni>ersity of Galifornia, Da>is

    hor, !artin ("##"), Globalisasi !erang#ap $egara-negara Selatan , Seri ajianlobal, MogyakartaC Gindelaras Pustaka Eakyat Gerdas.

    linedinst, !ark dan itomi Sato ($556), /*he apanese Gooperati>e Sector0, ournal of %conomic Issues , "@(")C 7#54$8

    risnamurthi, M. Bayu. $55@. Perkembangan elembagaan dan Perilaku 2sahaoperasi 2nit Desa di a%a Barat. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. nsitut

    Pertanian Bogor. Bogor.rugman, P. ($557), / ro%ing :orld *radeC Gauses and Gonse uences0,

    &roo#ings !aper on %conomic Acticity , $.-a%less, reg dan 'nne Eeynolds ("##6), /:orker Gooperati>esC Gase Studies,

    ey Griteria L Best Practices0, 2:GG Sta Paper &o.;, uly, 2ni>ersity of :isconsin Genter for Gooperati>es, !adison.

    -indstad, Ola> ($55#), /Gooperati>es as *ools for De>elopment0, makalahdalam makalah dalam Seminar Bank Dunia mengenai 0Donor Supportfor the Promotion of Eural Gooperati>es in De>eloping GountriesC SpecialKmphasis SubSaharan 'frica0, anuari $?4$8, :ashington, D.G.C the:orld Bank.

    -ipsey, Eichard . ($5@#), An Introduction to !ositive %conomics , -ondonC

    :eidenfeld and &icolson-losa, argas ("###), /-iberalism in the &e% !illennium0, dalam an Zs ueJ

    (ed.), Global >ortune0 2he Stumble and Rise of 1orld Capitalism ,:ashington, D.G.C Gato nstitute.

    -oyd, Bernard ("##$), /Positioning for PeformanceC Eeshaping Go4ops forSuccess in the "$st Gentury0, makalah dalam +armer Go4operati>eGonference, Oktober "5, -as egas, !c insey L Gompany

    !arko>is, lara. "##7. Gompetition Of Domestik Small and !ediumKnterprisess in Kuropuean 2nion. Kuropean ntegration Studi. !iskolc.

    !ander, erry, Debi Barber, dan Da>id orten ("##;), / lobalisasi !embantuaum !iskin 0, dalam nternational +orum on lobaliJation, / lobalisasiemiskinan L etimpangan, Seri ajian lobal, MogyakartaC Gindelaras

    Pustaka Eakyat Gerdas.!c enna, *homas ("##$), /:hatFs the alue of Gooperati>es 0, makalah

    dalam +armer Gooperati>es Gonference0, Oktober "54;#, -as egas.!oene, arl O>e dan !ichael :allerstain ($55;), /2nions >ersus

    Gooperati>es0, dalam Samuel Bo%les, erbert intis, dan Bo ustafsson(eds.), .ar#ets and Democracy !articipation7 Accountability and%,ciency , Gambridge 2ni>ersity Press.

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    36/40

    !ongke, K. ' and Pearson S. $5@5. *he Policy 'nalysis !atriN +or 'griculturalDe>elopment. Gornell 2ni>ersisty Press. -ondon

    !ubyarto ("###), .embangun Sistem %#onomi , MogyakartaC BP+K. !ulyo, angkung andoyo ("##6), 0 Ee>italisasi Kkonomi erakyatan !elalui

    Pemberdayaan erakan operasi0, I$5?ASI , "(X ), &o>ember!uelgini, Moke ("##6), 0Eespons komponen4komponen permintaan agregat

    terhadap kebijakan moneter ndoneia0, makalah dalam Seminar'kademik *ahunan Kkonomi , Desember, akartaC Program Studi lmuKkonomi Pascasarjana +K2 dan SK

    !utis, *hoby ("##$), 0Satu &uansa, Demokrasi Kkonomi dan Kkonomierakyatan0, )ompas , "5 September.

    &afJiger, K. :ayne ($558), 2he %conomics of Developing Countries ,nternational Kdition, edisi ke ;, Prentice4 all nternational, nc.

    &asution, !uslimin. $55#. eragaan operasi 2 nit Desa Sebagai OrganisasiKkonomi Pedesaan. Disertasi. +akultas Pascasarjana. nstitut PertanianBogor. Bogor

    UUUUUUUUUUUUUUUU. $555. operasiC onsepsi, Pemikiran dan peluangPembangunan !asa Depan Bangsa. P*. Pola 'neka Sejahtera. akarta.

    UUUUUUUUUUUUUUUU. "##@. operasiC !enja%ab Kkonomi &asional. Pusat nformasiPerkoperasian (P P). akarta.

    &ayyar, D. ($558), / Globali ation0 2he !ast in 5ur >uture , PenangC *hird :orld&et%ork.

    &ello, Susan Senior ("###), /*he Eole of 'gricultural Gooperati>es in theKuropean 2nionC ' Strategy for Gypriot 'ccession 0, K2 :orking Paper

    ESG &o."###36", Eobert Schuman Gentre for 'd>anced Studies,Kuropean 2ni>ersity nstitute, +lorence.&orth, D.G. ($55#). Institutional Change7 and %conomic !erformance ,

    GambridgeC Gambridge 2ni>ersity Press.Partomo, *iktik Sartika dan 'bd. Eachman Soejoedono ("##"), %#onomi S#ala

    )[email protected] dan )operasi , edisi kedua, akartaC halia ndonesia.Peterson, Ghris ("##7), /Searching for a Gooperati>e Gompetiti>e 'd>antage0,

    mimeo, !ichigan State 2ni>ersity.Pitman, -ynn ("##7), /Gooperati>es in :isconsin0, mimeo, 2ni>ersity of

    :isconsin Genter for Gooperati>es. !adison.Pohlmeler, -orenJ ($55#), /Eecent De>elopments in the :orld BankFs 'pproach

    to Gooperati>e Support in 'frica0, makalah dalam the :orld BankSeminar on /Donor Support for the Promotion of Eural Gooperati>es inDe>eloping GountriesC Special Kmphasis SubSaharan 'frica0, anuari $?4$8, :ashington, D.G.

    Prahala, and anel. $55". Basic 'spect of Goperati>e O ragniJation andGooperation self4help promotion in De>eloping Gountries. !arburgGonsult for Self4 elp Promotion. !arburg. erman.

    Eagha>an, Ghakra>arty ($55#), / Recoloni ation0 2he ruguay Round7 GA22 and the South , PenangC *hird :orld &et%ork

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    37/40

    Eahardjo, Da%am !. ("##"a), /De>elopment Policies in ndonesia and thero%th of Gooperati>es0, !risma7 2he Indonesian Indicator , &o.";.

    Eahardjo, Da%am !. ("##"b), /'pa abar operasi ndonesia0, )ompas , umat,5 'gustus.

    Eodrik, D. ($555), 2he Global %conomy and Developing Countries0 .a#ing5penness 1or# , :ashington, D.G.C O>erseas De>elopment Gouncil.

    Eopke, ochen ($5@7), 2he %conomic 2heory of Cooperative %nterprises inDeveloping Countries* 1ith Special Reference of Indonesia , !arburgC2ni>ersity of !arburg.

    Eosyidi, Suherman ($55?), !engantar 2eori %#onomi* !ende#atan )epada 2eori%#onomi .i#ro B .a#ro , edisi re>isi, akartaC P* Eaja raer>ie% of G K 'ssessments0, mimeo, 'PKG StudyGenter, &e% Iealand.

    Scollay, E. dan . ilbert ($555b), /'n 'PKG +ood SystemC *rade and :elfaremplications by "##70, mimeo, 'PKG Study Genter, &e% Iealand.

    Scollay, E. dan . ilbert ("###) /!easuring the ains from 'PKG *rade-iberaliJationC 'n O>er>ie% of G K 'ssessments0, mimeo, 'PKG StudyGenter, &e% Iealand.

    Scollay, E. dan . ilbert ("##$), /'n ntegrated 'pproach to 'gricultural *radeand De>elopment ssuesC KNploring the :elfare and Distribution ssues0,Policy ssues in nternational *rade and Gommodities Series &o.$$, &e%

    Mork dan ene>aC 2&G*'DShankar, Ea>i dan arry Gonan ("##"), Second Critical Study on Cooperative

    4egislation and policy Reform , &e% DelhiC G', E'P'.

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    38/40

    Sha>aeddin, S.!. ($556), /*he mpact of *rade -iberaliJation on KNport andDP ro%th in -east De>eloped Gountries0, Discussion Paper &o.@7,ene>aC 2&G*'D.

    Soetrisno, &oer ("##$), /Eekonstruksi Pemahaman operasi, !erajut ekuatan

    Kkonomi Eakyat0, nstrans, akarta StiglitJ, oseph ("##?), .a#ingGlobali ation 1or# , &e% MorkC :.:. &orton L Gompany.

    Soetrisno, &oer ("##;a), 0Pasang Surut Perkembangan operasi di Dunia danndonesia0, makalah, akarta.

    Soetrisno, &oer ("##;b), / operasi ndonesiaC Potret dan *antangan0, urnal%#onomi Ra#yat , (7), 'gustus.

    Soetrisno, &oer ("##;c), /:ajah operasi *ani dan &elayan di ndonesiaCSebuah *injauan ritis0, urnal %#onomi Ra#yat , (7), 'gustus.

    Solikin ("##6), /+luktuasi !akroekonomi dan Eespons ebijakan yang Optimaldi ndonesia0, :orking Paper PPS 9 Bank ndonesia.

    StaatJ, hon !. $5@8. *he Structural Gharacteristics of +armers Gooperati>esand *heir Beha>ior Gonse uences. Gooperati>e *heoryC &e%'pproaches. 'GS42 SD'. : ashington DG.

    Subyakto, arsoyono dan Bambang *ri Gahyono ($55#), %#onomi )operasi II , akartaC arunika.

    Sugiharto ("##8), !eran Strategis & .$ dalam !embangunan %#onomiIndonesia ari Ini dan .asa Depan , P* KleN !edia omputindo danB2!& KNecuti>e Glub, akarta.

    Sumarsono, Sonny ("##;), .ana"emen )operasi* 2eori dan !ra#te# , akartaC

    raha lmu.Suryana ("###), %#onomi !embangunan* !roblemati#a dan !ende#atan , akartaC Salemba Kmpat.

    Su%andi, ma ($5@7), )operasi7 5rganisasi %#onomi ang &erwata# Sosial , akartaC Bharata arya 'ksara.

    *ambunan, *ulus *. . ("##6), Globalisasi dan !erdagangan Internasional , akartaC halia ndonesia.

    *ambunan, *ulus *. . ("##?), !ere#onomian Indonesia Se"a# 5rde 4ama hingga!asca )risis , akartaC P[*. Quantum Pustaka.

    *jager . &yoman dan Mudi Pramadi ($558), /Pasar !odal Dalam !enghadapiPersaingan nternasional Pada Kra lobalisasi0, dalam !arJuki 2sman,Singgih Eiphat dan Syahrir ka (ed.), !eluang dan 2antangan !asar .odal Indonesia .enghadapi %ra !erdagangan &ebas , akartaC nstitutBankir ndonesia bekerja sama dengan urnal euangan dan !oneter.

    *odaro, !ichael P. %conomic Development , semua edisi, 'ddison4:esleyPublishing Gompany.

    *o\er, 'l>in ($5@#), >uture Shoc# , -ondonC Pan Book -td.. *rechter, Da>id ("##7), /' &eo4 nstitutional 'ssessment of Gooperati>e

    K>olutionC Gomparing the 'ustralian :heat Board and the +onterra Dairy

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    39/40

    roup0, 2ni>ersity of :isconsin at Ei>er +alls, !urray !c regor and Eoy!urray4Prior, !uresk nstitute of 'griculture, dan Gurtin nstitute of

    *echnology, :estern 'ustralia. *riyatna, Stefanus Osa ("##5), / operasi. Dekopin Sudah Babak Belur0,

    )ompas , Bisnis L euangan, Selasa, 8 uli "##5, hal."$. *urtiainen, *urto dan .D. on Pischke ($5@?), / n>estment and +inance in

    'gricultural Ser>ice Gooperati>es0, :orld Bank *echnical Paper &o.7#,'pril, :ashington, D.G.C the :orld Bank

    2&G*'D ($558), 2rade and Development Report 9elopment.

    2&G*'D ($555), 2rade and Development Report 9elopment.

    andeburg, ennifer !, oan E. +ulton, Susan ine, dan e>in *. !c&amara("###), /Dri>ing +orces and Success +actors for !ergers, 'c uisitions,

    oint entures, and Strategic 'lliances among -ocal Gooperati>es0,makalah dalam the &GE4$56 'nnual !eeting, December $;, -as egas,&e>ada

    erhagen, . ($5@6), Cooperation for Survival , 'msterdam.:arman, !arc ($556), /Gooperati>e rain !arketingC Ghanges, ssues, and

    'lternati>es,0 'GS Eesearch Eeport $";, 'pril, :ashington, D.G.C 2nitedStates Department of 'griculture, 'gricultural Gooperati>e Ser>ice.

    :hyte, :illiam +oote dan athryn ing :hyte ($55$), .a#ing .ondragon0 2heGrowth and Dynamics of the 1or#er Cooperative Comple' , thaca, &MC

    -E Press.:idiyanto ($55?), /Pro

  • 8/16/2019 MAKALAH_KOPERASI

    40/40