makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

Upload: idwan-roshid

Post on 21-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    1/10

    MAKAL

    Dia

    D

    INSTITU

    S

    AH KETERAMPILAN PROSES SAINS

    TERPADU

    jukan Untuk Memenuhi Tugas Mandi

    ata Kuliah : Inovasi Pembelajaran

    osen pengampu : Ipin Aripin, M.Pd

    Di Susun Oleh :

    Rifqotul Aeni

    (14121611365)

    Tarbiyah/IPA Biologi C/VI

    T AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN

    EKH NURJATI CIREBON

    2015

    )

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    2/10

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Banyak para ahli pendidikan mengemukakan pengertian tentang proses dan

    keterampilan proses IPA. Robin Millar (1989) menyatakan bahwa istilah proses sains

    (Science Processes) sangat banyak digunakan di Inggris, istilah ini mengacu kepada

    pendekatan proses (process approach) yang digunakan oleh guru dalam membahas materi

    (content) yang mengacu kepada prosesnya. Func, James. H. (1979) mengajukan batasan

    mengenai keterampilan proses (Science Processes Skill) sebagai hal-hal yang dilakukan

    oleh ahli sains dalam mereka belajar dan melakukan investigasi (penyelidikan). Menurut

    Semiawan, dkk (Nasution, 2007) menyatakan bahwa keterampilan proses adalah

    keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar

    yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para

    ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru. American Association for the

    Advancement of Science (1970) mengklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar

    dan keterampilan proses terpadu.

    Seperti kita ketahui, bahwa sains tidak hanya tediri dari kumpulan pengetahuan atau

    berbagai macam fakta yang harus dihafal, sains juga terdiri dari kegiatan atau proses aktif

    menggunakan pikiran dalam memperlajari gejala alam yang belum diungkapkan. Para ahli

    pendidikan sains berpendapat bahwa IPA itu dipandang sebagai proses dan produk. Tetapi

    fakta dilapangan, pembelajaran IPA hanya menanamkan konsep atau materi kepada siswa

    saja, tidak memperhatikan pengembangan proses dalam diri siswa. Jika hanya

    menanamkan konsep saja, maka pembelajaran IPA tidak akan melahirkan produk yang

    memiliki sikap seperti para ilmuan yang dapat berguna bagi diri siswa dalam kehidupan

    pribadi maupun bermasyarakat.

    Oleh karena itu, pembelajaran IPA hendaknya dapat mengembangkan kedua dimensi

    tersebut, IPA sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang

    dimiliki oleh para ilmuan untuk mencapai produk IPA. Dengan kata lain, pengembangan

    keterampilan proses ini dapat menumbuhkan sikap-sikap seperti yang dimiliki oleh para

    ilmuan (sikap ilmiah) untuk mencapai produk IPA.

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    3/10

    Jika IPA mengandung produk dan proses, maka dalam mengajar kepada siswa tidak

    hanya sekedar menyampaikan produk IPA saja, melainkan guru harus melatih siswa

    tentang kegiatan-kegiatan ilmiah yang melibatkan berbagai keterampilan dasar yang

    terdapat dalam aspek keterampilan proses sains.

    Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan, siswa

    akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta

    menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian,

    keterampilan-keterampilan itu yang menjadi roda penggerak penemuan dan

    pengembangan sikap yang dilakukan oleh siswa sebagaimana para saintis melakukannya.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan Keterampilan Proses Sains Terpadu?

    2. Apa saja Komponen-Komponen dari Ketermapilan Proses Sains Terpadu?

    3. Bagaimana Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA

    C. Tujuan

    1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Ketermapilan Proses Sains Terpadu2. Untuk Mengetahui Komponen-Komponen dari Keterampilan Proses Sains Terpadu.

    3. Untuk Mengetahui Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    4/10

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Keterampilan Proses Sains Terpadu

    Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa

    sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah. Dalam pembelajaran

    sains, proses ilmiah tersebut harus dikembangkan pada siswa sebagai pengalaman yang

    bermakna. Bagaimanapun pemahaman konsep sains tidak hanya mengutamakan hasil

    (produk) saja, tetapi proses untuk mendapatkan konsep tersebut juga sangat penting dalam

    membangun pengetahuan siswa. Keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah memiliki peran

    yang penting dalam menemukan konsep sains. Siswa dapat membangun gagasan baru

    sewaktu mereka berinteraksi dengan suatu gejala. Pembentukan gagasan dan pengetahuan

    siswa ini tidak hanya bergantung pada karakteristik objek, tetapi juga bergantung pada

    bagaimana siswa memahami objek atau memproses informasi sehingga diperoleh dan

    dibangun suatu gagasan baru.

    Ada tiga dimensi ilmiah yang sangat penting dalam mengajarkan sains. Yang pertama

    adalah isi dari sains yaitu konsep dasar dan pengetahuan ilmiah. Dimensi ilmiah yang

    pertama ini adalah yang kebanyakan dipikirkan orang. Dua dimensi ilmiah penting lain di

    samping pengetahuan ilmiah adalah proses ilmiah dan sikap ilmiah. Proses ilmiah adalah

    bagaimana ilmuwan melakukan proses dalam mendapatkan sains, sedangkan sikap ilmiah

    adalah bagaimana para ilmuwan bersikap ketika melakukan proses dalam mendapatkan

    sains tersebut. Sains adalah upaya untuk mempelajari, merumuskan permasalahan, dan

    menemukan jawaban tentang berbagai gejala alam. Oleh karena itu, maka keterampilan

    proses yang sama seperti yang dimiliki ilmuwan harus kita miliki dalam memecahkan

    berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari. Ketika kita mengajar siswa untuk

    menggunakan keterampilan proses dalam memahami sains, kita juga mengajarkan pada

    mereka keterampilan yang akan mereka gunakan dalam masa depan di setiap area

    kehidupan mereka.

    Keterampilan proses IPA diklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan

    keterampilan proses terpadu, American Association for the Advancement of Science

    (1970), mengklasifikasikan keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar dan

    keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar meliputi, observasi (pengamatan),

    clasifying (menggolongkan), communication (komunikasi), measuring (pengukuran),

    inferensi (menyimpulkan), prediksi (meramalkan). Sedangkan keterampilan proses terpadu

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    5/10

    meliputi pengontrolan va

    variabel secara operasional

    B. Komponen-Komponen d

    Keterampilan proses

    perumusan hipotesa, pende

    1. Mengidentifikasi Va

    Variabel adalah sat

    berubah pada situasi t

    dalam suatu penguk

    dinyatakan dalam suat

    Dalam suatu ekspe

    variable respon dan

    belum dilatihkan.

    2. Intepretasi Data

    Ketrampilan intepr

    data, dan mendeskrips

    bentuk yang mudah

    angka yang sudah di

    diimpretasikan menja

    diinterpretasikan haru

    3. Hipotesis

    Hipotesis biasanya

    pekerjaan tentang pe

    variable respon. Menu

    bukan pertanyaan, per

    akan diteliti. Hipotesi

    induktif berdasarkan

    teori. Hipotesis juga

    masalah. Berikut Cont

    riable, interpretasi data, perumusan hipo

    , merancang eksperimen.

    ri Ketermapilan Proses Sains Terpadu

    terpadu meliputi pengontrolan variable,

    finisian variabel secara operasional, meranc

    iabel

    uan besaran kualitatif atau kuantitatif yang d

    rtentu. Besaran kualitatif adalah besaran ya

    ran baku tertentu. Besaran kuantiatif ad

    u pengukuran baku tertentu.

    rimen terdapat tiga macam variable, yaitu: v

    ariable control. Namun untuk tingkatan

    tasi data biasanya diawali dengan pengum

    ikan data. Mendeskripsikan data artinya men

    ipahami. Misalnya dalam bentuk tabel, gr

    tentukan rata-ratanya. Data yang sudah d

    di suatu kesimpulan dalam bentuk pern

    yang membentuk pola atau beberapa kecen

    dibuat pada suatu perencanaan penelitia

    ngaruh yang akan terjadi dari variable

    rut (Nur, 1996) hipotesis dirumuskan dalam

    tanyaan biasanya digunakan dalam merusu

    s dapat dirumuskan secara induktif dan d

    data pengamatan sedangkan perumusan de

    apat dikatakan sebagai jawaban sementara

    ohnya :

    esa, pendefinisian

    interpretasi data,

    ng eksperimen.

    apat bervariasi atau

    g tidak dinyatakan

    lah besaran yang

    ariable manipulasi,

    D ketrampilan ini

    ulan data, analisis

    yajikan data dalam

    fik dengan angka-

    ianalisis kemudian

    ataan. Data yang

    erungan.

    yang merupakan

    anipulasi terdapat

    bentuk pernyataan

    kan masalah yang

    duktif. Perumusan

    duktif berdasarkan

    terhadap rumusan

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    6/10

    4. Definisi Variabel Secara Operasional

    Mendefinisikan secara operasional suatu variable berarti menetapkan bagaimana

    suatu variable itu diukur. Devinisi operasional suatu variable adalah definisi yang

    menguraikan bagaimana mengukur suatu variable. Definisi ini harus menyatakan

    tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang dicatat dari suatu

    eksperimen. Ketrampilan ini merupakan ketrampilan proses yang paling sulit untuk

    dilatihkan karena itu harus sering di ulang-ulang. Contoh : siswa melakukan percobaan

    pengaruh suhu terhadap kelarutan gula.

    Rumusan hipotesis : makin tinggi suhu, makin cepat kelarutan gula.

    Tabel data hasil observasi

    Volume air (cm ) Suhu Air (oC) Waktu (detik)

    100 25 30

    100 50 20

    100 80 10

    Identifikasi Variabel :

    Variabel manipulasi : Suhu

    Variabel respon: Waktu

    Variabel control: Volum air, thermometer, jenis air, gelas ukur, stop watch, dll

    Definisi Operasional Variabel :

    Definisi operasional manipulasi: suhu air diukur menggunakan thermometer

    Definisi operasional respon: waktu diukur menggunakan stop watch.

    Definisi operasional control: Alat-alat ukur yang digunakan harus sama untuk semua

    percobaan. Air yang dicoba harus sama berasal dari satu tempat.

    5. Eksperimen

    Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk

    menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu

    eksperimen akan berhasil jika variable yang dimanipulasi dan jenis respon yang

    diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    7/10

    kondisi yang akan dikontrol sudat tepat. Untuk keberhasilan eksperimen ini maka setiap

    eksperimen harus dirancang terlebih dahulu kemudian diuji coba.

    Melatihkan merencanakan eksperimen tidak harus dalam bentuk penelitian yang

    rumit, tetapi cukup dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan

    dengan konsep-konsep di dalam kurikulum.

    C. Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA

    Pembelajaran biologi dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, antara lain

    pendekatan inkuiri, keterampilan proses, konstruktivistik, dan sains teknologi

    masyarakat. Kesemua pendekatan tersebut bertujuan menumbuhkan kemampuan

    berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek

    penting dalam kecakapan hidup. Oleh karena itu, pemberian pengalaman belajar

    menekankan pada penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

    Pengembangan keterampilan proses siswa dapat dilatihkan melalui suatu kegiatan

    pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pendekatan

    keterampilan proses adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa,

    sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teori-teori

    dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri. Siswa diberi kesempatan

    untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para

    ilmuwan, tetapi pendekatan keterampilan proses tidak bermaksud menjadikan setiap

    siswa menjadi ilmuwan.

    Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara

    efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Dengan

    demikian, Pendekatan Keterampilan Proses adalah perlakuan yang diterapkan dalam

    pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh

    pengetahuan kemudian mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan memperoleh

    pengetahuan dapat dengan menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) atau

    kemampuan olah perbuatan (fisik).

    American Association for the Advancement of Science (1970), mengklasifikasikan

    keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu.

    Keterampilan proses dasar meliputi, observasi (pengamatan), clasifying

    (menggolongkan), communication (komunikasi), measuring (pengukuran), inferensi

    (menyimpulkan), prediksi (meramalkan). Sedangkan keterampilan proses terpadu

    meliputi pengontrolan variable, interpretasi data, perumusan hipotesa, pendefinisian

    variabel secara operasional, merancang eksperimen.

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    8/10

    Penilaian dalam keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran (penilaian

    proses) dengan menggunakan indikator dan kata operasional:

    1. Mengamati: melihat, mendengar, merasa, meraba, mambaur, mencicipi, mengecap,

    menyimak, mengukur, membaca.

    2. Menggolongkan (mengklasifikasikan): mencari persamaan, menyamakan,

    membedakan, membandingkan, mengontraskan, mecari dasar penggolongan.

    3. Menafsirkan (menginterprestasikan): menaksir, memberi arti, mengartikan,

    memposisikan, mencari hubungan, ruang-waktu, menentukan pola, menarik

    kesimpulan, mengeneralisasikan.

    4. Meramalkan (memprediksi): mengantisipasi berdasarkan kecenderungan, pola atau

    hubungan antar data atau informasi.

    5. Menerapkan/menggunakan (informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori, sikap, nilai

    atau keterampilan dalam situasi): menghitung, menentukan variabel, mengendalikan

    variabel, menghubungkan konsep, merumuskan konsep, pertanyaan penelitian,

    menyusun hipotesis, membuat modul.

    6. Merencanakan penelitian: menentukan masalah/objek yang akan diteliti, menentukan

    tujuan penelitian, menentukan ruang lingkup penelitian, menentukan sumber data,

    menentukan alat, bahan, dan sumber kepustakaan, menentukan cara penelitian.

    7. Mengkomunikasikan: berdiskusi, mendeklamasikan, mendramakan, merenungkan,

    meragakan, mengugkapkan, melaporkan (dalam bentuk lisan, tulisan, gerak atau

    penampilan).

    Penilaian dalam pembelajaran yang menggunakan keterampilan proses dapat

    dilakukan secara tes dan nontes. Penilaian secara tes dapat dilakukan melalui ujian

    tertulis dan lembar kerja. Sedangkan tes perbuatan dapat dilakukan melalui observasi dan

    tes perbuatan. Namun demikian, secara spesifik penilaian sangat ditentukan oleh tujuan

    pembelajaran yang telah ditetapkan serta kreativitas dan kemampuan guru.

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    9/10

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Perpaduan dua kemampuan keterampilan proses dasar atau lebih membentuk

    keterampilan proses terpadu. Menurut Weztel (2008), Keterampilan proses terpadu

    meliputi:

    1. merumuskan hipotesis, membuat prediksi (tebakan) berdasarkan bukti dari

    penelitian sebelumnya atau penyelidikan.

    2. mengidentifikasi variabel, penamaan dan pengendalian terhadap variabel

    independen, dependen, dan variabel kontrol dalam penyelidikan

    3. membuat defenisi operasional, mengembangkan istilah spesifik untuk

    menggambarkan apa yang terjadi dalam penyelidikan berdasarkan karakteristik

    diamati.

    4. percobaan, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data

    5. interpretasi data, menganalisis hasil penyelidikan.

    Keterampian proses sebagaimana disebutkan di atas merupakan keterampilan

    proses sains yang diaplikasikan pada proses pembelajaran. Pembentukan keterampilan

    dalam memperoleh pengetahuan merupakan salah satu penekanan dalam

    pembelajaran sains. Oleh karena itu, penilaian terhadap keterampilan proses siswa

    harus dilakukan terhadap semua keterampilan proses sains baik secara parsial maupun

    secara utuh

  • 7/24/2019 makalah_keterampilan_proses_sains_terpad.pdf

    10/10

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim : https://kkgsatubojonegoro.wordpress.com/2012/09/08/memahami-ketrampilan-proses-

    dalam-pembelajaran-ipa/ Di akses pada tanggal : 10 April 2015 Pukul : 10.50 WIB

    Anonim : https://mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/komponen-penilaian-keterampilan-proses-sains/ Di akses pada tanggal : 10 April 2015 Pukul : 11.25 WIB

    Anonim : https://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/05/pendekatan-keterampilan-proses-

    dalam-pembelajaran-ipa/ Di akses pada tanggal : 10 April Pukul : 12.30 WIB

    Nasution Noehi, dkk. 2007. Pendidikan IPA di SD. Jakarta. Universitas Terbuka

    Poppy Kamalia Devi. 2010.Ketrampilan Proses dalam Pembelajaran IPA. Jakarta. PPPPTK

    IPA

    Trianto, 2010.Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: PT. Bumi Aksara