makalah.ekologidocx

18

Click here to load reader

Upload: muhammad-arif

Post on 29-Jun-2015

193 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH.ekologidocx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekologi berasal dari bahasa Greek : oikos yang berarti “rumah” atau

“tempat hidup” dan logos yang berarti ilmu, sehingga dari segi bahas, ekologi

adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme di “rumahnya”. Pada umumnya

ekologi didefinisikan sebagai telaah atau studi tentang hubungan organisme atau

kelompok organisme dengan lingkungannya. Istilah tersebut pertama kali

diperkenalkan oleh seorang biolog Jerman, Ernest Haeckel pada tahun 1869..

Ekologi pada saat ini mempunyai cakupan yang sangat luas tetapi dapat di

golongkan menjadi beberapa golongan.

Pembagian ekologi menurut habitatnya adalah ekologi bahari dan kelautan,

ekologi air tawar, ekologi darat dan teresterial, ekologi estuaria, ekologi padang

rumput dan lain sebagainya. Dalam makalah ini penulis membahas tentang

ekologi estuaria. Dyer (1997): Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang

berhubungan bebas dengan laut, meluas ke sungai sejauh batas pasang naik, dan

bercampur dengan air tawar, yang berasal dari drainase daratan.

Selanjutnya Ekologi estuaria adalah wilayah pesisir semi tertutup yang

mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air

tawar dari daratan. Sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur

yang merupakan endapan yang dibawa oleh air tawar dan air laut. Contoh dari

estuaria adalah muara sungai, teluk dan rawa pasang-surut.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas maka dalam makalah ini ada beberapa

masalah yang harus di bahas antara lain:

1. Bagaimana konsep ekologi estuaria dan macamnya

2. Bagaimana biota dan produktivitas estuaria

3. Bagaimana potensi produksi makanan

1

Page 2: MAKALAH.ekologidocx

C. Tujuan

Berkaitan dengan latar belakang dan masalah yang telah di rumuskan, maka

penelitian bertujuan untuk mendapatkan data, menganalisis serta membahas

tentang:

1. Konsep ekologi estuaria dan macamnya

2. Biota dan produktivitas estuaria

3. Potensi produksi makanan

D. Manfaat

Sesuai dengan masalah di atas maka makalah ini diharapkan bermanfaat

untuk :

1. Sebagai syarat mengikuti perkuliahan ekologi.

2. Sebagai penunjang materi perkuliahan yang bersifat teoritis.

3. Sebagai pengembangan khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam

mengkaji mengenai ekologi estuaria.

2

Page 3: MAKALAH.ekologidocx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi dan Macam Estuaria

1. Defenisi Ekologi Estuaria

Menurut para ahli ada beberapa pengertian estuaria antara lain:

Lauff (1961) : Estuaria sebagai perairan yang semi tertutup menerima air tawar

yang mengalir dari daratan dan sekitarnya serta mempunyai hubungan bebas

dengan laut lepas.

Reid (1961): Estuaria sebagai perairan tertutup yang mempunyai hubungan

langsung dengan laut dan keadaan lingkungannya sangat dipengaruhi oleh

aktifitas pasang surut, sehingga terjadi pencampuran dengan air tawar.

Knight (1965): Estuaria adalah saluran dimana air pasang-surut yang datang

dengan arus sungai, daerah tersebut merupakan bagian dari laut yang terletak pada

ujung dari muara sungai.

Jadi Estuaria adalah ilmu yang membahas habitat makhluk hidup di

perairan muara sungai semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut,

sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar.

Estuaria dapat terjadi pada lembah-lembah sungai yang tergenang air laut, baik

karena permukaan laut yang naik atau pun karena turunnya sebagian daratan oleh

sebab-sebab tektonis. Estuaria juga dapat terbentuk pada muara-muara sungai

yang sebagian terlindungi oleh beting pasir atau lumpur.

2. Macam Ekologi Estuaria

Estuaria pada umumnya di dapat di golongkan menjadi 2 golongan antara lain:

a. Berdasarkan karakteristik geomorpologinya

3

Page 4: MAKALAH.ekologidocx

Estuaria dapat dikelompokkan atas empat tipe, berdasarkan karakteristik

geomorfologinya:

a) Estuaria dataran pesisir; paling umum dijumpai, dimana pem-

bentukannya terjadi akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi

sungai di bagian pantai yang landai.

b) Laguna (Gobah) atau teluk semi tertutup; terbentuk oleh adanya beting

pasir yang terletak sejajar dengan garis pantai, sehingga menghalangi

interaksi langsung dan terbuka dengan perairan laut.

c) Fjords; merupakan estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glasier

yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut.

d) Estuaria tektonik; terbentuk akibat aktivitas tektoknik (gempa bumi atau

letusan gunung berapi) yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah

yang kemudian digenangi oleh air laut pada saat pasang.

b. Berdasarkan pola sirkulasi dan stratifikasi air

Estuaria dapat dikelompokkan atas tiga tipe, pola sirkulasi dan stratifikasi

air:

a) Estuaria berstratifikasi sempurna/nyata atau estuaria baji garam,

dicirikan oleh adanya batas yang jelas antara air tawar dan air asin. Estuaria

tipe ini ditemukan di daerah-daerah dimana aliran air tawar dari sungai besar

lebih dominan dari pada intrusi air asin dari laut yang dipengaruhi oleh

pasang-surut.

b) Estuaria berstratifikasi sebagian/parsial merupakan tipe yang paling umum

dijumpai. Pada estuaria ini, aliran air tawar dari sungai seimbang dengan air

laut yang masuk melalui arus pasang. Pencampuran air dapat terjadi karena

adanya turbulensi yang berlangsung secara berkala oleh aksi pasang-surut.

c) Estuaria campuran sempurna atau estuaria homogen vertikal. Estuaria

tipe ini dijumpai di lokasi-lokasi dimana arus pasang-surut sangat dominan

4

Page 5: MAKALAH.ekologidocx

dan kuat, sehingga air estuaria tercampur sempurna dan tidak terdapat

stratifikasi.

B. Sifat Fisik Estuaria

1. Salinitas

Salinitas di estuaria dipengaruhi oleh musim, topografi estuaria, pasang

surut, dan jumlah air tawar. Pada saat pasang-naik, air laut menjauhi hulu estuaria

dan menggeser isohaline ke hulu. Pada saat pasang-turun, menggeser isohaline ke

hilir. Kondisi tersebut menyebabkan adanya daerah yang salinitasnya berubah

sesuai dengan pasang surut dan memiliki fluktuasi salinitas yang maksimum

(Nybakken, 1988).

Rotasi bumi juga mempengaruhi salinitas estuaria yang disebut dengan

kekuatan Coriolis. Rotasi bumi membelokkan aliran air di belahan bumi. Di

belahan bumi utara, kekuatan coriolis membelokkan air tawar yang mengalir ke

luar sebelah kanan jika melihat estuaria ke arah laut dan air asin mengalir ke

estuaria digeser ke kanan jika melihar estuaria dari arah laut. Pembelokkan aliran

air di belahan bumi selatan adalah kebalikan dari belahan bumi utara (Nybakken,

1988).

Salinitas juga dipengaruhi oleh perubahan penguapan musiman. Di daerah

yang debit air tawar selama setengah tahun, maka salinitasnya menjadi tinggi pada

daerah hulu. Jika aliran air tawar naik, maka gradient salinitas digeser ke hilir ke

arah mulut estuaria (Nybakken, 1988). Pada estuaria dikenal dengan air interstitial

yang berasal dari air berada di atas substrat estuaria. Air interstitial, lumput dan

pasir bersifat buffer terhadap air yang terdapat di atasnya. Daerah intertidal bagian

atas (ke arah hulu) mempunyai salinitas tinggi daripada daerah intertidal bagian

bawah (ke arah hilir).

2. Substrat

5

Page 6: MAKALAH.ekologidocx

Dominasi substart pada estuaria adalah lumpur yang berasal dari sediment

yang dibawa ke estuaria oleh air laut maupun air tawar. Sungai membawa partikel

lumpur dalam bentuk suspensi. Ion-ion yang berasal dari air laut menyebabkan

partikel lumput menjadi menggumpal dan membentuk partikel yang lebih besar,

lebih berat, dan mengendap membentuk dasar lumur yang khas. Partikel yang

lebih besar mengendap lebih cepat daripada partikel kecil. Arus kuat

mempertahankan partikel dalam suspensi lebih lama daripada arus lemah sehingga

substrat pada tempat yang arusnya kuat menjadi kasar (pasir atau kerikil) dan

tempat yang arusnya lemah mempunyai substrat dengan partikel kecil berupa

lumpur halus. Partikel yang mengendap di estuaria bersifat organik sehingga

substart menjadi kaya akan bahan organik (Nybakken, 1988).

3. Suhu

Suhu air di estuaria lebih bervariasi daripada suhu air di sekitarnya karena

volume air estuaria lebih kecil daripada luas permuakaan yang lebih besar. Hal

tersebut menyebabkan air estuaria menjadi lebih cepat panas dan cepat dingin.

Suhu air tawar yang dipengaruhi oleh perubahan suhu musiman juga

menyebabkan suhu air estuaria lebih bervariasi. Suhu esturia lebih rendah saat

musim dingin dan lebih tinggi saat musim panas daripada daerah perairan

sekitarnya. Suhu air estuaria juga bervariasi secara vertikal. Pada estuaria positif

memperlihatkan bahwa pada perairan permukaan didominasi oleh air tawar,

sedangkan untuk perairan dalam didominasi oleh air laut (Nybakken, 1988).

4. Aksi ombak dan arus

Perairan estuaria yang dangkal menyebabkan tidak terbentuknya ombak

yang besar. Arus di estuaria disebabkan oleh pasang surut dan aliran sungi. Arus

biasanya terdapat pada kanal. Jika arus berubah posisi, kanal baru menjadi cepat

terbentuk dan kanal lama menjadi tertutup (Nybakken, 1988).

5. Kekeruhan

6

Page 7: MAKALAH.ekologidocx

Besarnya jumlah partikel tersuspensi dalam perairan estuaria pada waktu

tertentu dalam setahun menyebabkan air menjadi sangat keruh. Kekeruhan

tertinggi saat aliran sungai maksimum dan kekeruhan minimum di dekat mulut

estuaria (Nybakken, 1988).

6. Oksigen

Kelarutan oksigen dalam air berkurang dengan naiknya suhu dan salinitas,

maka jumlah oksigen dalam air akan bervariasi. Oksigen sangat berkurang di

dalam substrat. Ukuran partikel sediment yang halus membatasi pertukaran antara

air interstitial dengan kolom air di atasnya, sehingga oksigen menjadi sangat cepat

berkurang (Nybakken, 1988).

C. Komposisi Biota dan Produktivitas Hayati

Di estuaria terdapat tiga komponen fauna, yaitu fauna laut, air tawar dan

payau. Komponen fauna yang terbesar didominasi oleh fauna laut, yaitu hewan

stenohalin yang terbatas kemampuannya dalam mentolerir perubahan salinitas

(umumnya > 30 0/00 ) dan hewan eurihalin yang mempunyai kemampuan

mentolerir berbagai penurunan salinitas di bawah 30 0/00 . Komponen air payau

terdiri dari spesies organisme yang hidup di pertengahan daerah estuaria pada

salinitas antara 5-30 0/00. Spesies-spesies ini tidak ditemukan hidup pada perairan

laut maupun tawar. Komponen air tawar biasanya terdiri dari hewan yang tidak

mampu mentolerir salinitas di atas 5 0/00 dan hanya terbatas pada bagian hulu

estuaria.

Jumlah spesies organisme yang mendiami estuaria jauh lebih sedikit jika

dibandingkan dengan organisme yang hidup di perairan tawar dan laut. Sedikitnya

jumlah spesies ini terutama disebabkan oleh fluktuasi kondisi lingkungan,

sehingga hanya spesies yang memiliki kekhususan fisiologis yang mampu

bertahan hidup di estuaria. Selain miskin dalam jumlah spesies fauna, estuaria

juga miskin akan flora. Keruhnya perairan estuaria menyebabkan hanya tumbuhan

mencuat yang dapat tumbuh mendominasi.

7

Page 8: MAKALAH.ekologidocx

Rendahnya produktivitas primer di kolom air, sedikitnya herbivora dan

terdapatnya sejumlah besar detritus menunjukkan bahwa rantai makanan pada

ekosistem estuaria merupakan rantai makanan detritus. Detritus membentuk

substrat untuk pertumbuhan bakteri dan algae yang kemudian menjadi sumber

makanan penting bagi organisme pemakan suspensi dan detritus. Suatu

penumpukan bahan makanan yang dimanfaatkan oleh organisme estuaria

merupakan produksi bersih dari detritus ini.

Fauna di estuaria, seperti ikan, kepiting, kerang dan berbagai jenis cacing

berproduksi dan saling terkait melalui suatu rantai makanan yang kompleks.

Secara fisik dan biologis, estuaria merupakan ekosistem produktif yang

setaraf dengan hutan hujan tropik dan terumbu karang, karena:

1. Estuaria berperan sebagai jebak zat hara yang cepat didaurulang.

2. Beragamnya komposisi tumbuhan di estuaria baik tumbuhan makro

(makrofiton) maupun tumbuhan mikro (mikrofiton), sehingga proses

fotosintesis dapat berlangsung sepanjang tahun.

3. Adanya fluktuasi permukaan air terutama akibat aksi pasang-surut,

sehingga antara lain memungkinkan pengangkutan bahan makanan dan zat

hara yang diperlukan berbagai organisme estuaria.

D. Fungsi dan Pemanfaatan Estuaria

1) Fungsi ekologis estuaria

Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting sebagai berikut:

Sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi

pasang-surut (tidal circulation).

Penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan (ikan, udang…) yang

bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari

makanan (feeding ground).

8

Page 9: MAKALAH.ekologidocx

Sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau tempat tumbuh besar (nursery

ground) terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang.

2) Pemanfaatan estuaria

Secara umum estuaria dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut :

Sebagai tempat pemukiman.

Sebagai tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan.

Sebagai jalur transportasi.

Sebagai pelabuhan dan kawasan industri.

E. Potensi Produksi Makanan

Dasar dari jaring makanan di estuaria adalah konversi energi matahari

menjadi energi dalam bentuk makanan yang dilakukan oleh tumbuhan rawa. Saat

tumbuhan mati, protozoa dan mikroorganisme lain mengkonsumsi material

tumbuhan yang mati tersebut. Invertebrata kecil merupakan makanan bagi

detritus. Detritus kemudian di makan oleh ikan, burung, serta predator lainnya

(Hinterland Who’s Who, 1993).

Melimpahnya sumber makanan di estuaria dan sedikitnya predator

menjadikan estuaria sebagai tempat hidup anak berbagai binatang yang fase

dewasanya tidak berada di estuaria. Estuaria juga merupakan tempat mencari

makan bagi binatang dewasa seperti ikan dan burung yang bermigrasi (Nybakken,

1988).

9

Page 10: MAKALAH.ekologidocx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Estuaria adalah ilmu yang membahas habitat makhluk hidup di perairan

muara sungai semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga

air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar. Estuaria

dapat terjadi pada lembah-lembah sungai yang tergenang air laut, baik

karena permukaan laut yang naik atau pun karena turunnya sebagian

daratan oleh sebab-sebab tektonis. Estuaria juga dapat terbentuk pada

muara-muara sungai yang sebagian terlindungi oleh beting pasir atau

lumpur.

2. Macam Estuaria

a. Berdasarkan karakteristik geomorpologinya: Estuaria dataran pesisir,

Laguna, Fjords, Estuaria tektonik.

b. Berdasarkan pola sirkulasi dan stratifikasi air: Estuaria berstratifikasi

sempurna/nyata, Estuaria berstratifikasi sebagian/parsial, Estuaria

campuran sempurna.

3. Sifat Fisik Estuaria antara lain: Salinitas, Substrat, Suhu, Aksi ombak dan

arus, Oksigen, Kekeruhan.

4. Komposisi Biota dan Produktivitas Hayati: Di estuaria terdapat tiga

komponen fauna, yaitu fauna laut, air tawar dan payau. flora Daerah hilir

estuaria dan di bawah tingkat pasang surut rata-rata dapat ditemui padang

10

Page 11: MAKALAH.ekologidocx

rumput-rumputan laut seperti Zostera, Thalassia, dan Cymodocea. Dataran

lumpur intertidal ditumbuhi alga hijau yang bersifata musiman, yaitu

genera Ulva, Enteromorpha, Chaeromorpha, dan Cladophora.

5. Fungsi dan Pemanfaatan Estuaria

Fungsi: Sebagai sumber zat hara, Penyedia habitat bagi sejumlah spesies

hewan, Sebagai tempat untuk bereproduksi. Sedangkan Pemanfaatan estuaria,

Sebagai tempat pemukiman, Sebagai tempat penangkapan dan budidaya

sumberdaya ikan., Sebagai jalur transportasi, Sebagai pelabuhan dan kawasan

industry.

6. Potensi Produksi Makanan

Melimpahnya sumber makanan di estuaria dan sedikitnya predator

menjadikan estuaria sebagai tempat hidup anak berbagai binatang yang fase

dewasanya tidak berada di estuaria. Estuaria juga merupakan tempat mencari

makan bagi binatang dewasa seperti ikan dan burung yang bermigrasi

(Nybakken, 1988).

B. Saran

Daerah estuaria merupakan daerah pertemuan antara air laut dengan air

tawar seperti karena adanya pasang surut air laut yang kemudian air laut

terhambat oleh lembah-lembah. Estuaria ini banyak mengandung sumber daya

alam seperti hewan dan tumbuhan. Oleh sebab itu peenulis menyarankan agar

kita dapat menjaga dan melestarikannya agar tidak terjadi kepunahan.

11

Page 12: MAKALAH.ekologidocx

DAFTAR PUSTAKA

Hinterland Who’s Who. 1993. Estuaries: Habitat for Wildlife.

http://www.hww.ca/hww2.asp?pid=0&id=226&cid=2.

Ir. Abdurahim Hade, M.Si. 2009. Materi Kuliah Manajemen Sumberdaya

Perairan. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.

Universitas Hasanuddin.

Kasim, Ma’Ruf. 2005. Estuary : Lingkungan unik yang sangat penting.

http://maruf.wordpress.com/2005/12/27/estuary-lingkungan-unik-yang-

sangat-penting/

Kasim, Ma’Ruf. 2005. Pola Percampuran Estuary.

http://maruf.wordpress.com/2005/12/22/pola-percampuran-estuary/

NIWA Science. 2007. New Zealand Estuaries.

http://www.niwa.cri.nz/edu/students/estuaries .

Nybakken, James W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta:PT.

Gramedia.

ONR. Tanpa Tahun. Habitats: Estuaries – Characteristics.

http://www.onr.navy.mil/focus/ocean/habitats/estuaries1.htm.

Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati. Pustaka Pelajar:

Yogyakarta.

12

Page 13: MAKALAH.ekologidocx

Tiwow, Clara. 2003. Kawasan Pesisir Penentu Stok Ikan Di Laut.

http://tumoutou.net/6_sem2_023/clara_tiwow.htm

13