makalah.doc
TRANSCRIPT
PENERAPAN KONSEP PICTORIAL SAFETY WARNING SEBAGAI
UPAYA PREVENTIF TINGGINYA KECELAKAAN
KERJA DI INDONESIA
disusun oleh :
Iwan Kusumo 121910301033 Tahun Angkatan 2012
Dany Rahmatullah 131910301092 Tahun Angkatan 2013
UNIVERSITAS JEMBER
2015
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Judul Karya Tulis Ilmiah : Penerapan Konsep Pictorial Safety Warning Sebagai Upaya Preventif Tingginya Kecelakaan Kerja di Indonesia
2. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Iwan Kusumob. NIM : 121910301033c. Jurusan : Teknik Sipild. Nama PTN/PTS : Universitas Jembere. Alamat Rumah/Telp/HP : Jalan PB. Sudirman I/9 Patrang, Jember
/085713000077f. Alamat Email : [email protected]
3. Anggota Kelompok : 1 orang
4. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Anik Ratnaningsih S.T.,M.T.
b. NIDN : 0030057003
c. Alamat Rumah dan HP : Jalan Karimata VII/8 Jember/0331-330598
Jember, 7 Januari 2015
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Ketua Kelompok
(DR. Anik Ratnaningsih, S.T.,M.T.) (Iwan Kusumo) NIP. 197005301998032001 NIM. 121910301033
Pembantu Dekan III
(Sumarji, S.T.,M.T.) NIP. 196802021997021001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas petunjuk,
berkah dan limpahan rahmat-Nya serta kekuatan lahir dan batin kepada kami.
Sehingga proses penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan. Karya tulis
ilmiah ini berjudul “Penerapan Konsep Pictorial Safety Warning Sebagai Upaya
Prevenftif Tingginya Kecelakaan Kerja di Indonesia”, yang disusun dalam rangka
mengikuti LKTI festival bulan keselamatan dan kesehatan kerja Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Karya tulis ini berupaya memberikan solusi alternatif menekan jumlah
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dalam upaya mewujudkan Indonesia
berbudaya keselamatan dan kesehatan kerja 2015
Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan dan perhatian dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu DR. Anik Ratnaningsih, S.T.,M.T. sebagai pembimbing yang telah sabar
dan pengertian dalam memberi banyak masukan dan dukungan yang besar
selama penyusunan karya tulis ini.
2. Seluruh staff dan pengajar jurusan teknik sipil.
3. Teman seperjuangan teknik sipil yang selalu memberi motivasi dalam
pengerjaan karya tulis.
4. Dan semua pihak yang telah mmbantu namun tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Kami menyadari karya tulis ini tidak luput dari berbagai kekurangan,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikan karya tulis ini. Akhirnya kami berharap karya tulis ini memberikan
sumbangan bagi Indonesia.
Jember, 7 Januari 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................... v
Daftar Isi .......................................................................................................... vi
Daftar Tabel .................................................................................................... viii
Daftar Gambar ................................................................................................ ix
Abstark ............................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................ 3
1.4 Manfaat .......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecelakaan Kerja............................................................................ 4
2.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja ............................................... 4
2.1.2 Macam-Macam Kecelakaan Kerja ....................................... 4
2.1.3 Penyebab Kecelakaan Kerja ................................................ 7
2.1.4 Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja ..................................... 9
2.1.5 Pencegahan Kecelakaan Kerja ............................................. 10
2.2 Peranan Media Visual Tehadap Keselamatan Kerja ...................... 11
2.2.1 Definisi Media Visual .......................................................... 11
2.2.2 Jenis-Jenis Media Visual ..................................................... 12
2.2.3 Efek Psikologis Penerapan Media Visual ............................ 13
2.2.4 Pentingnya Penggunaan Media Visual pada Keselamatan
Kerja .................................................................................... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Langkah – Langkah Penulisan ....................................................... 16
3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 16
3.3 Sistematika Penulisan .................................................................... 16
3.4 Kerangka Konsep ........................................................................... 17
iv
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Konsep Pictorial Safety Warning................................................... 18
4.2 Penerapan Konsep Pictorial Safety Warning.................................. 19
4.2.1 Pihak yang Terlibat dan Perannya .......................................... 19
4.2.2 Teknis ..................................................................................... 21
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 23
5.2 Saran .............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 25
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe kecelakaan kerja di Indonesia triwulan IV tahun 2013........... 6
Tabel 2.2 Kecelakaan kerja di Indonesia dan sumber kecelakaan kerja
Triwulan IV tahun 2013 .................................................................. 8
Tabel 4.2 Peran Pihak yang Terkait ................................................................ 19
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1......................................................................................................... 7
Gambar 2 ........................................................................................................ 7
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja ................................................... 1
viii
DAFTAR FLOW CHART
Flow Chart 3.1 Kerangka Konsep ...................................................................17
Grafik 4.1 Alur Sosialisasi ...............................................................................21
ix
PENERAPAN KONSEP PICTORIAL SAFETY WARNING SEBAGAI
UPAYA PREVENTIF TINGGINYA KECELAKAAN
KERJA DI INDONESIA
Iwan Kusumo, Dany Rahmatullah
Universitas Jember
Abstrak: Kecelakaan kerja semakin meningkat seiring semakin pesatnya pembangunan di Indonesia. Berdasarkan data Depnakertrans, pada tahun 2010 telah terjadi 98.711 kasus kecelakaan, 99.491 kasus pada tahun 2011 dan meningkat lagi di tahun 2012 sebesar 103.000 kasus. Bentuk kecelakaan yang terjadi sangat beragam, mulai dari terbentur, membentur, terperangkap, jatuh, terkena arus listrik, terbakar, dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kesalahan manusia (unsafe action) sebesar 78 %, kondisi berbahaya dari peralatan (unsafe condition) sebesar 20 %, dan faktor lainnya sebesar 2 %. Penerapan konsep pictorial safety warning merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan sebagai upaya preventif tingginya kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Untuk nencapai tujuan ini, maka metode penulisan yang dipakai adalah metode telaah pustaka yang meliputi pengumpulan data dan analisis data. Analisis data yang digunakan yaitu analisis diskriptif dan SWOT. Pictorial safety warning merupakan konsep yang diadopsi dari konsep pictorial health warning pada bungkus rokok yang menggunakan gambar visual berupa gambar penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Kemudian konsep tersebut dimodifikasi sehingga dapat diterapkan pada lingkungan kerja, yaitu dengan menggunkan gambar kecelakaan kerja yang divisualisasikan dalam bentuk poster dan x-banner. Selanjutnya poster dan x-banner tersebut akan diletakkan di tempat-tempat yang mudah terlihat oleh pekerja. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, maka perlu dilakukan sosialisasi di setiap perusahaan industri serta kerjasama yang baik dengan pihak-pihak terkait.Keywords: pictorial safety warning, preventif, tingginya kecelakaan kerja
x
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan pesat baik di bidang
industri maupun ekonomi. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan
tersebut, maka permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia
semakin meningkat pula. Salah satunya adalah tingginya angka kecelakaan
kerja di Indonesia.
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki
dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik
waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi didalam
suatu proses kerja industri atau yang berkaitan denganya.1 Kecelakaan kerja
di industri akan mempengaruhi efisiensi kerja, produktivitas perusahaan, dan
meningkatkan beban biaya perusahaan terhadap kerusakan akibat kecelakaan
serta biaya lainnya. Sehingga upaya pencegahan dan produktivitas pekerja
yang tinggi sangat diharapkan oleh perusahaan untuk menjaga kelancaran
proses produksi.
Upaya-upaya pencegahan yang telah dilakukan diantaranya dengan
membuat dan mengadakan peraturan-peraturan, pengawasan, technical
research, medical reaserch, psychological reaserch, pendidikan, training,
penerangan, dan asuransi.2 Namun, upaya-upaya ini tidak memberikan
pengaruh yang begitu signifikan. Pada kenyataanya, kasus kecelakaan kerja
dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya. (lihat grafik 1.1)
1 Tarwaka, 2008. Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.2 Suaeb, Achmad. 2009. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus: Pembersihan Kaca
Jendela). Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
Grafik 1.1 Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja
Sumber: Zubaedah3
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO), 1
pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160
pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO
mencatatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Secara global, menurut data ILO yang
disampaikan pada peringatan hari K3 sedunia pada tanggal 28 April 2014,
diperkirakan 337 juta kecelakaan kerja dan 2,3 juta kematian akibat kerja
terjadi setiap tahunnya.4
Dari data tersebut menunjukkan bahwa pencegahan yang diupayakan
selama ini masih belum berjalan efektif, sehingga dibutuhkan solusi baru
untuk menekan tingginya kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Salah satunya
ialah dengan menerapkan konsep pictorial safety warning, yaitu dengan
menggunakan media visual berupa gambar kecelakaan kerja yang sudah
pernah terjadi sebelumnya.
Dengan demikian, ketika pekerja melihat gambar tesebut, maka
pekerja selalu ingat akan bahaya kecelakaan kerja yang bisa terjadi sehingga
lebih berhati-hati dalam bekerja. Maka dari itu, dalam penulisan karya tulis
ini mencoba untuk menerapkan konsep pictorial safety warning sebagai
upaya preventif tingginya kecelakaan kerja di Indonesia.
3 Zubaedah. 2009. Evaluasi Ownership Pada Implementasi Program Observasi Keselamatan di
Service Department PTTU Cabang Jakarta 2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia Depok.4 Julia, Lusiani. 2014. Hari Keselamatan dan Kesehatan se-Dunia 2014: Mempromosikan Budaya
Keselamatan di Usaha Kecil Menengah di Indonesia. www.ilo.org. Diakses pada tanggal 5 januari
2014
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:
a. Apa penyebab terjadinya kecelakaan kerja di Indonesia?
b. Bagaimana konsep pictorial safety warning?
c. Bagaimana penerapan konsep pictorial safety warning pada lingkungan
kerja?
1.3 Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini sebagai berikut:
a. Memaparkan penyebab kecelakaan akibat kerja di Indonesia;
b. Memaparkan konsep pictorial safety warning;
c. Memaparkan penerapan konsep pictorial safety warning pada lingkungan
kerja.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah:
a. Bagi Pekerja
Melalui karya tulis ini, wawasan dan kewaspadaan pekerja terhadap
bahaya kecelakaan kerja lebih meningkat.
b. Bagi Perusahaan Industri
Karya tulis ini dapat digunakan sebagai masukan yang berarti dalam
merancang program keselamatan kerja dengan memasukkan peringatan
kecelakaan sebagai upaya menekan jumlah kasus kecelakaan kerja di
Indonesia.
c. Bagi Bidang Ilmiah
Karya tulis ini dapat menjadi masukan media edukasi keselamatan kerja
yang efektif untuk perubahan perilaku pekerja.
d. Bagi Penelitian
Karya tulis ini dapat menjadi bahan awal penelitian yang dikembangkan
sebagai upaya edukasi keselamatan kerja.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kecelakaan Kerja
2.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI5, kecelakaan
adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
Sedangkan Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak
dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat
menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun
korban jiwa yang terjadi didalam suatu proses kerja industri atau yang
berkaitan denganya1.
Menurut Bennett Silalahi6, kecelakaan kerja dapat
didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang
dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja
maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa
cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur
penyebab kecelakaan dan mengadakan pengawasan yang ketat.
2.1.2 Macam – Macam Kecelakaan Kerja
Bentuk kecelakaan yang terjadi pada dunia Industri bermacam-
macam. Menurut Thomas7 Macam – macam kecelakaan kerja dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Terbentur (struck by)
Kecelakaan ini terjadi ketika seseorang yang tidak diduga ditabrak
atau ditampar sesuatu yang bergerak seperti ditabrak kendaraan.1 Tarwaka. 2008. Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: 03 /MEN/1998 Tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.6 Silalahi, Bennett. 1995. Manajemen Kesehatan dan kecelakaan Kerja. Jakarta: Sabdodali
7 Sutanto, Hadi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pembangunan
Gedung Perkantoran dan Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Teknik
Sipil ITS Surabaya.
b. Membentur (struck against)
Kecelakaan yang selalu timbul akibat pekerja yang bergerak
terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek atau bahan-bahan
kimia.
Contoh: terkena sudut atau bagian yang tajam.
c. Terperangkap
Bentuk kecelakaan kerja terperangkap terdiri dari beberapa macam,
yaitu:
1) Caught in
Contoh dari caught in adalah kecelakaan yang akan terjadi bila
kaki pekerja tersangkut di antara papan–papan yang patah di
lantai.
2) Caught On
Contoh dari caught on adalah kecelakaan yang timbul bila baju
dari pekerja terkena pagar kawat.
3) Caught Between
Contoh dari caught between adalah kecelakaan yang terjadi
bila lengan atau kaki dari pekerja tersangkut bagian mesin
yang bergerak.
d. Jatuh dari ketinggian (fall from above)
Fall from above, yaitu jatuh dari tingkat yang lebih tinggi ke
tingkat yang lebih rendah.
Contohnya jatuh dari tangga atau atap.
e. Jatuh pada ketinggian yang sama (fall at ground level)
Kecelakaan ini seringkali timbul diantaranya berupa tergelincir,
tersandung, jatuh dari lantai yang sama tingkatnya.
f. Pekerjaan yang terlalu berat (over-exertion or strain)
Kecelakaan ini timbul akibat pekerjaan yang terlalu berat yang
dilakukan pekerja seperti mengangkat, menaikkan, menarik benda
atau material yang dilakukan di luar batas kemampuan.
g. Terkena aliran listrik (electrical contact)
Luka yang ditimbulkan dari kecelakaan ini terjadi akibat sentuhan
anggota badan dengan alat atau perlengkapan yang mengandung
listrik.
h. Terbakar (burn)
Kondisi ini terjadi akibat sebuah bagian dari tubuh mengalami
kontak dengan percikan, bunga api atau dengan zat kima yang
panas.
Bentuk kecelakaan kerja diatas sering terjadi di Indonesia.
Jumlah kasus yang ada relatif tinggi sebagaimana data berikut:
Tabel 2.1 Tipe kecelakaan kerja di Indonesia
triwulan IV tahun 2013
No. Tipe Kecelakaan Jumlah Kasus
1.
Terbentur pada umumnya menunjukan
kontak atau persinggungan dengan
benda tajam atau benda keras yang
menyebabkan tergores, terpotong,
tertusukdll,
5.622
2.
Terpukul (pada umumnya karena
terjatuh,meluncur,melayang dll) 1.494
3.
Tertangkap pada dalam dan diantara
benda (terjepit, tergigit, tertimbun,
tenggelamdll)
1.776
4. Jatuh karena ketinggian yang sama 427
5. Jatuh karena ketinggian yang berbeda 437
6. Tergelincir 380
7. Terpapar (pada umumnya tergantung
pada temperatur, tekananudara, getaran,
radiasi, suara,cahaya dll)
352
8.
Penghisapan, penyerapan (menunjukan
proses masuknya bahan atau zat
berbahaya kedalam tubuh baik melalui
pernafasan ataupun kulit dan yang pada
umumnya berakibat sesak nafas
keracunan mati lemas dll
897
9. Tersentuh aliran listrik, 101
10. lain-lain 5.181
Sumber: Dikjen PPK8
2.1.3 Penyebab Kecelakaan Kerja
Menurut Syamsudin dan Muhammad Iqbal Fathoni9 , umumnya
kecelakaan kerja disebabkan oleh kesalahan manusia (unsafe action)
sebesar 78 %, yang disebabkan kondisi berbahaya dari peralatan (unsafe
condition) sebesar 20 %, dan faktor lainnya sebesar 2 %.
Menurut Santoso10 tindakan membahayakan (Unsafe
Practices/Actions) diantaranya :
a. Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan
b. Gagal menciptakan keadaan yang baik sehingga menjadi tidak
aman dan memanas.
c. Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kecepatan
geraknya.
d. Berpura-pura memakai alat pelindung diri (APD).
e. Menggunakan peralatan yang tidak layak.
f. Pengerusakan alat pengaman peralatan yang digunakan untuk
melindungi manusia
g. Bekerja berlebihan / melebihi jam kerja di tempat kerja
h. Mengangkat / mengangkut beban yang berlebihan
8 Dikjen PPK. Tipe Kecelakaan Kerja Di Indonesia Menurut Provinsi Triwulan IV Tahun 20139Kusuma, Ibrahim Jati. 2010. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
PT. Bitratex Industries Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang10 Widhiyastuti, Aryani. 2009. Investigasi dan Pelaporan Kecelakaan Kerja Sebagai Upaya Untuk
Meminimalisir Angka Kecelakaan Kerja Di Pt Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java
Semarang. D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Sedangkan kondisi membahayakan (Unsafe Condition)
diantaranya adalah:
a. Dalam keadaan pengaman yang berlebihan
b. Alat dan peralatan yang sudah tidak layak
c. Terjadi kemacetan
d. Sistem peringatan yang berlebihan
e. Ada api dan ditempat yang berbahaya
f. Alat penjaga / pengaman gedung kurang standar
g. Kondisi suhu yang membahayakan seperti terdapat gas dan lain –
lain
h. Terpapar bising
Pada umumnya kecelakaan terjadi karena gabungan dari kedua
faktor diatas. Namun demikian faktor tindakan berbahaya adalah
merupakan faktor paling dominan. Dari hasil penelitian Syamsudin dan
Muhammad Iqbal Fathoni [3] tersebut membuktikan bahwa perilaku
manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan di tempat
kerja. Manusia seringkali melakukan tindakan tidak aman seperti
sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang di wajibkan,
kurang terampilnya pekerja itu sendiri dalam menggunakan peralatan
kerja yang semakin canggih dan modern serta dengan sengaja tidak
menggunakan alat pelindung diri (APD).
Tabel 2.2 Kecelakaan kerja di Indonesia dan sumber kecelakaan
kerja triwulan IV tahun 2013
No. Sumber Kecelakaan Kerja Jumlah
1. Mesin 4.107
2. Penggerak mula dan pompa 566
3. Lift 106
4. Pesawat Angkat 248
5. Conveyor 157
6 Pesawat angkut 624
7. Alat transmisi mekanik 376
8. Perkakas kerja tangan 1.883
9. Pesawat uap dan bejana tekan 125
10. Peralatan listrik 207
11. Bahan kimia 321
12. Debu berbahaya 531
13. Radiasi dan bahan radio aktif 37
14. Faktor lingkungan 468
15. Bahan mudah terbakar 259
16. Binatang 80
17. Permukaan lantai kerja 653
18. Kecelakaan lalu lintas dalam
hubungan kerja
-
19. Lain-lain 7.934
Sumber : Dikjen PPK11
2.1.4 Kerugian akibat kecelakaan kerja
Setiap kecelakaan kerja menimbulkan kerugian yang besar,
baik itu kerugian material dan fisik. Kerugian yang disebabkan oleh
kecelakaan kerja menurut Anizar12 antara lain adalah :
1. Kerugian ekonomi yang meliputi:
a. Kerusakan alat/mesin, bahan dan bangunan
b. Biaya pengobatan dan perewatan
c. Tunjangan kecelakaan
d. Jumlah produksi dan mutu berkurang
e. Penggantian tenaga kerja yang mengalami kecelakaan.
2. Kerugian non ekonomi yang meliputi:
a. Penderitaan korban dan keluarga
b. Hilangnya waktu selama sakit
c. Keterlambatan aktivitas akibat tenaga kerja lain berkerumun/
berkumpul, sehingga aktivitas terhenti sementara
d. Hilangnya waktu kerja.
11 Dikjen PPK. 2013. Kecelakaan Kerja di Indonesia Menurut Provinsi dan Sumber Kecelakaan
Kerja Triwulan IV Tahun 2013.12 Anizar. 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Semua kerugian yang ada di atas hanyalah sebagian kecil dari
kecelakaan kerja. Selain itu, masih banyak lagi kerugian – kerugian
yang disebabkan oleh kecelakaan kerja.
2.1.5 Pencegahan Kecelakaan Kerja
Menurut Ridley13, pencegahan kecelakaan kerja adalah adalah
mengidentifikasi bahaya, menghilangkan bahaya, mengurangi bahaya
hingga seminim mungkin jika penghilangan bahaya tidak dapat
dilakukan, melakukan penilaian resiko residual, mengendalikan risiko
residual.
Menurut ILO (International Labour Organization)2,
pencegahan kecelakaan akibat kerja diklasifikasikan yaitu :
a. peraturan-peraturan,
b. standarisasi,
c. pengawasan,
d. penelitian–penelitian baik teknik medis, psikologis maupun
statistik,
e. pendidikan,
f. pelatihan,
g. persuasi,
h. asuransi,
i. penataan dan pengaturan ruangan yang baik,
j. tindakan-tindakan atau pemakaian alat-alat pengaman yang
dilakukan oleh masing-masing individu berupa pakaian kerja, topi
pelindung, pelindung mata, penutup hidung dan mulut (masker),
penyumbat telinga, sarung tangan, sepatu pengaman,
k. peringatan tanda-tanda,
l. penerangan,
m. ventilasi dan pengaturan suhu.
2 Suaeb, Achmad. 2009. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus: Pembersihan Kaca
Jendela). Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.13 Jhon, Ridley. 2004. Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Erlangga.
Menurut Suma’mur14, cara pencegahan terjadinya kecelakaan
pada industri konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
yang antara lain sebagai berikut :
a. Membuat daftar resiko kecelakaan yang mungkin terjadi disetiap
item pekerjaan misalnya pada pekerjaan galian tanah akan
memungkinkan terjadi kelongsoran tanah, pekerja terkena cangkul,
sehingga diketahui upaya pencegahanya sepert pembuatan tembok
sementara dari bamboo untuk menahan tanah serta memasang
rambu-rambu hat-hati pada lokasi galian tanah;
b. Melakukan penyuluhan kepada pekerja dengan cara membuat
jadwal sebelumnya seperti waktu pagi hari sebelum bekerja dapat
dibunyikan suara speaker “Selamat bekerja, gunakan alat pelindung
diri, hat-hati dalam bekerja karena keluarga menunggu dirumah
atau kata-kata lain yang dapat mengingatkan setiap pekerja proyek
untuk berhati-hati dalam bekerja.
c. Membuat rambu-rambu kecelakaan kerja, memasang pagar
pengaman pada void yang memungkinkan adanya resiko jatuh,
memasang tabung pemadam kebakaran pada area rawan kebakaran.
d. Menjaga kebersihan proyek dapat membuat lingkungan kerja
nyaman sehingga emosi negatif yang mungkin timbul saat bekerja
dapat dikurangi karena hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan
proyek akibat pikiran sedang tidak fokus terhadap pekerjaan.
e. Menjalin kerjasama dengan pelayan kesehatan atau rumah sakit
terdekat dari lokasi proyek sehingga sewaktu-waktu terjadi
kecelakaan dapat ditangani secara cepat untuk mencegah hal-hal
selanjutnya yang tidak diinginkan.
f. Penyediaan perangkat pengaman kecelakaan kerja.
14 Suma’mur. 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : CV. Haji
Masagung.
2.2 Peranan Media Visual Terhadap Keselamatan Kerja
2.2.1 Definisi Media Visual
Media visual memegang peran yang sangat penting dalam
keselamatan kerja. Media visual merupakan salah satu media
penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif melalui
alat peraga yang bisa dinikmati melalui panca-indera mata yang
mencakup media realita (benda nyata), model (benda tiruan
representasi benda sesungguhnya), dan media grafis meliputi
gambar/foto, sketsa, diagram/skema, bagan/chart.15
Dalam penggunaannya untuk mendapatkan keberhasilan,
metode visual diusahakan sesederhana mungkin dengan menggunakan
gambaran realistis dan jelas untuk menekankan informasi sasaran.
Sehingga media visual dapat memudahkan para pekerja memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar,
terutama bagi para pekerja yang tidak bisa membaca. Selain itu, media
visual dapat pula menumbuhkan minat dan memberi hubungan
emosional bagi yang melihat.16
2.2.2 Jenis-Jenis Media Visual
Menurut Jatmika17, media visual mempunyai jenis yang
bermacam-macam yang diantaranya:
a. Gambar/Foto
Gambar merupakan media grafis yang paling sering
digunakan. Gambar atau foto yang dipergunakan biasanya berupa
lukisan atau hasil cetakan.
15 Waryanto, Nur Hadi. 2007. Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang Pembelajaran.
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negri Yogyakarta.16 Lenardi, Melissa. 2014. Label Visual Peringatan Pada Bungkus Rokok: Upaya Mutakhir
Penekanan Angka Perokok di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
17 Jatmika, Herka Maya. 2005. Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran
Pendidikan Jasmani di Sekolah. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Vol 3 no 1.
b. Bagan
Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya
secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual,
untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan
perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari
sudut waktu dan ruang.
c. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang penggunaanya
mengandung sejumlah ide, objek, simbol dan keterangan-
keterangan serta memiliki fungsi untuk menggambarkan data
kuantitatif secara teliti, sesuai dengan objek yang diamati.
d. Diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis yang saling
berhubungan. Berfungsi untuk memperjelas hubungan yang ada
antar komponen yang terkait atau sifat-sifat proses yang ada
didalamnya.
e. Poster
Poster merupakan gabungan antar gambar dan tulisan untuk
menarik masyarakat agar berminat terhadap poster tersebut. Pesan
yang disampaikan melalui gambar dan tulisan hendaknya dibuat
dekoratif dan kalimat yang menarik serta singkat dan jelas.
2.2.3 Efek Psikologis Penerapan Media Visual
Terdapat empat mekanisme dan fungsi penting media visual,
yaitu fungsi atensi, afektif, kognitif, dan fungsi kompensatoris.18
a. Fungsi atensi merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian untuk berkonsentrasi terhadap pesan yang ingin
disampaikan.
b. Fungsi afektif, media visual dapat menggugah emosi dan sikap
akan sebuah materi tertentu.
18 Sastromiharjo, Andono. 2008. Media dan sumber Pembelajaran. Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung.
c. Fungsi kognitif, media visual dapat memperlancar pencapaian
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris, terutama bagi seseorang mengalami
kesulitan dalam membaca untuk memahami informasi dalam
teks, dan mempermudahnya mengingat kembali.
2.2.4 Pentingnya Penggunaan Media Visual pada Keselamatan Kerja
Penggunaan media visual merupakan komponen penting
dalam keselamatan kerja, 10 alasan menurut Aa Widi19 diantaranya:
a. Pikiran lebih cepat menangkap informasi dalam bentuk gambar.
Karena setiap informasi yang hanya menggunakan teks tanpa
gambar akan membuat pikiran bekerja dahulu untuk
menerjemahkan setiap kata menjadi gambar dalam pikiran dan
informasi tidak langsung diserap sebagaimana informasi yang
langsung menggunakan gambar visual dan teks.
b. Teks hanya diproses oleh bagian memori jangka pendek, sehingga
informasi mudah dilupakan. Sedangkan gambar visual diproses
langsung oleh memori jangka panjang sehingga informasi lebih
lama dalam ingatan para pekerja.
c. Separuh dari fungsi otak manusia khusus untuk memproses
informasi yang disampaikan secara visual. Sehingga informasi
yang diterima dengan cara dilihat mata akan lebih ramah diproses
dalam otak.
d. Orang hanya akan mengingat 10% dari informasi tanpa gambar
visual yang disampaikan 72 jam yang lalu. Jika informasi tersebut
ditambahakan gambar visual, maka orang akan mengingat lebih
banyak sebesar 65% dari informasi tersebut.
e. 90% informasi ditransfer ke otak secara visual dengan kecepatan
60.000 kali lebih cepat diproses otak daripada informasi yang
hanya dalam bentuk teks.
19 Widi, Aa. 2013. 10 Alasan Kenapa wajib Menggunakan Gambar Visul. www.safetyposter.co.id .
Diakses pada tanggal 8 Januari 2015.
f. manusia cenderung lebih mudah mengingat-ingat memori dalam
bentuk gambar visual. Faktanya gambar visual lebih mudah diingat
(sebesar 84%) daripada teks (hanya sebesar 44%).
g. Ilmuwan dalam bidang pendidikan meyakini bahwa 83% manusia
belajar semua hal secara visual/ melalui gambar.
h. 40% orang lebih efektif memberi tanggapan terhadap informasi
dalam bentuk gambar visual daripada informasi dalam bentuk teks
saja.
i. Survey membuktikan bahwa orang orang lebih banyak
menghabiskan waktu berinternet dengan melihat video secara online.
j. Trainer atau pembicara yang menggunakan gambar visual sebagai
perangkat presentasi, 43% lebih efektif dalam menggerakan audiens
untuk melakukan aksi dari informasi tersebut.
Pesatnya pembanguanan
BAB 3
METODE PENULISAN
Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode telaah pustaka. Metode
telaah pustaka adalah kajian kritis atas pembahasan suatu topik yang sudah ditulis
oleh para peneliti atau ilmuwan dalam berbagai sumber. Sumber informasi bisa
berupa buku, jurnal, ataupun artikel ilmiah.
3.1 Kerangka Berfikir
Berdasarkan argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori
ilmiah yang telah dikemukakan dimuka, maka dapat diungkapkan alur
berfikir sebagimana diagram alir berikut.
Flow Chart 3.1 Kerangka Berfikir
Tingginya kecelakaan kerja
Penyebabkecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja yang pernah diterapkan
Kurang efektif
Penerapan konsep pictorial safety warning
Perkembangan industri
Unsafe action Unsafe condition
3.2 Langkah-langkah Penulisan
Langkah-langkah penelitian yang telah ditempuh pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber
baik dari buku, jurnal, skripsi, makalah, artikel-artikel dan internet.
Tujuannya yaitu untuk mendapatkan informasi tentang materi-materi yang
berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan. Sehingga bisa
merumuskan permasalahan dan mencapai tujuan pada karya ilmiah ini.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan sebagai suatu proses pengklasifikasian dan
pengelompokan data yang selalu didasarkan pada tujuan yang ingin
dicapai pada suatu penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif dan SWOT.
3.3 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini terdiri dari 5 bab yang terdiri dari bab pendahuluan,
bab telaah pustaka, bab metode penulisan, bab analisis dan pembahasan serta
bab penutup sebagaimana berikut :
a. Pada bab I akan membahas pendahuluan karya ilmiah ini, dimulai dari
latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, serta manfaat
penulisan bagi berbagai kalangan dan institusi.
b. Bab II akan membahas teori dan pengetahuan yang ada tentang masalah
yang dibahas, meliputi pengertian kecelakaan kerja, macam-macam
kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan kerja, pencegahan kecelakaan
kerja, konsep Pictorial safaety warning serta sound speaker.
c. Bab III akan membahas metode penulisan yang digunakan dalam karya
ilmiah ini agar pembaca mengetahui metode pembuatan karya ilmiah yang
penulis gunakan.
d. Bab IV membahas mengenai konsep ide dalam karya ini hingga dapat
menghasilkan sebuah alternatif solusi baru.
e. Bab V menuliskan kesimpulan dan saran yang diberikan penulis
berdasarkan topik yang dibahas, diikuti daftar pustaka yang mendasari
penulisan ini.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Konsep Pictorial Safety Warning
Konsep adalah hal yang paling utama dan penting. Konsep
merupakan dasar inspirasi yang nantinya akan digunakan sebagai suatu acuan
dalam membuat suatu tindakan untuk mempermudah dalam pelaksanaan
kegiatan. Jika konsep awal sudah jelas, maka tatanan kegiatan ke depan pun
akan terarah. Artinya, semua yang akan dilakukan sudah memiliki standar
yang jelas.
Konsep yang diterapkan pada karya tulis ini adalah pictorial safety
warning, yaitu konsep yang diadopsi dari konsep peringatan bergambar pada
bungkus rokok. Jika pada bungkus rokok gambar yang digunakan berupa
gambar penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Sedangkan pada karya tulis
ini menggunakan gambar kecelakaan kerja yang bertujuan untuk
memeningkatkan kesadaran pekerja terhadap bahaya kecelakaan kerja. selain
itu, juga memudahkan pekerja yang tidak bisa membaca.
Pada intinya, konsep yang digagas adalah untuk mengingatkan
pekerja agar lebih berhati-hati dalam bekerja. Hal ini dikarenakan kecelakaan
kerja yang terjadi selama ini sebagian besar berawal dari kesalahan pekerja.
Seringkali pekerja melakukan tindakan tidak aman seperti sengaja melanggar
peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan, kurang terampilnya pekerja
dalam menggunakan peralatan kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri
dan terkadang lupa bahwa apa yang mereka kerjakan mempunyai risiko tinggi
yang dapat mengakibatkan kecelakaan bahkan kematian.
1. Luka-luka disebabkan kecelakaan
2. Kecelakaan disebabkan oleh unsafe action dan unsafe condition
3.Tindakan dan kondisiberbahaya disebabkan olehkesalahan manusia
5. Kebiasaan yangburuk menyebabkancedera
4. Kesalahan manusiadisebabkan oleh lingkungan atau diperoleh dari kebiasaan
Gambar 2.1 Diagram Teori Domino (domino sequence theory)
4.2 Penerapan Konsep
4.2.1 Pihak yang Terlibat dan Perannya
Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam
mengimplementasikan konsep pictorial safety warning dan sound
speaker pada lapangan kerja, maka perlu dilibatkan pihak-pihak
terkait diantaranya:
a. Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)
b. Perusahaan
c. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
d. Pekerja
Tabel 4.1 Peran Pihak yang Terkait
Pihak yang
Terlibat
Peran Keterangan
DK3N Implementasi ide
(gagasan)
Mengisnstruksikan dan menyelenggarakan
sosialisasi dalam rangka penerapan konsep
pictorial safety warning untuk menekan
tingginya kecelakaan kerja dan menciptakan
tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif.
Perusahaan Fasilitator dalam
implentasi
gagasan
Memberikan fasilitas sosialisasi kepada P2K3
mengenai gagasan ini.
P2K3 Sebagai Ekskutor
gagasan.
Memberikan
pelatihan kepada
para pekerja serta
mempersiapkan
komponen /
media pendukung
ide
Fungsi dari P2K3 adalah membantu
menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap
tenaga kerja mengenai :
1. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja
yang dapat menimbulkan gangguan K3
termasuk bahaya kebakaran dan peledakan
serta cara menanggulanginya.
2. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi efisiensi dan produktivitas
kerja.
3. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga
kerja yang bersangkutan.
4. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam
melaksanakan pekerjaannya.
5. Mensosialisasikan konsep pictorial safety
warning.pada pekerja.
Pekerja Sebagai Aplikator Yang menjalankan gagasan dalam operasional
sehari-hari.
5.2.2 Teknis
Teknis merupakan hal mutlak yang perlu dipersiapkan untuk
mensukseskan konsep yang akan diimplementasikan. hal yang
diperlukan adalah:
a. Sosialisai
Flow Chart 4.1 Alur Sosialisasi
Tahap sosialisasi diawali dari Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Nasional (DK3N). DK3N akan mengemas ide ini
agar mampu diterima oleh dunia kerja sebagai solusi tingginya
kecelakaan kerja yang terjadi selama ini. Kemudian akan
disosialisasikan kepada P2K3 melalui perusahaan-perusahan yang
bersangkutan. Artinya, perusahan-perusahaan tersebut mumpanyai
DK3N
Perusahaan
P2K3
Pekerja
kewajiban untuk memfasilitasi materi-materi yang dibutuhkan P2K3
dalam sosialisasi terhadap para pekerja.
b. Visualisasi Konsep Pictorial Safety Warning
Konsep pictorial safety warning akan divisualisasikan
dalam bentuk poster dan x-banner. Sementara ukurannya tidak
diatur secara khusus dalam hal ini, besar kecilnya gambar
tergantung bagaimana kondisi lapaangan kerja.
c. Peletakan Gambar
Peletakan gambar (poster atau x-banner) merupakan hal
penting yang perlu diperhatikan. Peletakan gambar merupakan
salah satu indikator penting yang sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan konsep ini. Gambar harus diletakkan di tempat-tempat
strategis yang mudah terlihat oleh pekerja. Sehingga setiap kali
pekerja ingin memulai pekerjaanya setidaknya bisa melihat gambar
tersebut.
4.3 Analisis SWOT
Faktor internal
Faktor Eksternal
Strenght (kekuatan)
- Gambar visual lebih efektif dibandingkan tulisan
- Mudah diterapkan - Biaya implementasi relatif
murah.
Weakness (kelemahan)
- Butuh Supporting System (upaya pendidikan dan pelatihan pekerja masih harus di lakukan).
- Inovasi baru yang belum dikenal oleh masyarakat
Opportunity
(peluang)
- Gagasan ini belum pernah di implementasikan sebelumnya
Strategi S-O
(Strenght-Opportunity)
- Adanya upaya legalisasi kepada pemerintah.
- Bekerjasama dengan pihak terkait untuk mempercepat penerapan konsep.
Strategi W-O
(Weakness- Opportunity)
- Publikasi baik pada seminar ilmiah maupun publikasi umum lainnya.
Treaths (Ancaman) Strategi S-T Strategi W-T
- Adanya Inovasi baru yang lebih efektif
-
(Strenght-Treats)
- Penelitian lebih lanjut untuk mengaplikasikan konsep yang telah dibuat.
(Weakness- Treats)
- Melakukan pengembangan gagasan ini dengan inovasi-inovasi yang menarik
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1 Tarwaka, 2008. Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.2 Suaeb, Achmad. 2009. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus: Pembersihan Kaca Jendela). Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.3 Zubaedah. 2009. Evaluasi Ownership Pada Implementasi Program Observasi Keselamatan di
Service Department PTTU Cabang Jakarta 2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia Depok.4 Julia, Lusiani. 2014. Hari Keselamatan dan Kesehatan se-Dunia 2014: Mempromosikan Budaya
Keselamatan di Usaha Kecil Menengah di Indonesia. www.ilo.org. Diakses pada tanggal 5 januari
2014
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Biodata Penulis
Ketua Pelaksana:
Nama : Iwan Kusumo
Nama panggilan : Iwan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat/ Tanggal Lahir : Wonogiri, 22 Desember 1993
Alamat lengkap : Jln. Pb Sudirman 1/9- Jember
Telephone/ Handphone : 085713000077
Email : [email protected]
Karya yang Pernah Dibuat :
1) Pembangunan Pasar Mingguan di Dalam Kampus sebagai Upaya
Mencetak Entrepreneur Muda untuk Visi Indonesia Emas 2045
2) Indonesia LCGB ( Low Cost Green Building)
3) Bercermin Pada Muhammad Saw, Sang Suri Tauladan Terbaik
Sepanjang Masa Sebagai Solusi Krisis Pemimpin Berkarakter di
Indonesia
4) Pemanfaatan Abu Sekam Padi Dan Kapur Untuk Menghasilkan
Beton Mutu Tinggi Ramah Lingkungan
Penghargaan yang Pernah Diraih :
1) Penerima Hibah PKM GT 2013
2) Penerima Hibah PKM GT 2014
3) Juara 3 Lomba Esai Nasional Universitas Padang
4) 10 Besar Lomba Beton Nasional Universitas Atma Jaya Jogjakarta
Anggota Pelaksana 1:
Nama : Dany Rahmatullah
Nama panggilan : Dany
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat/ Tanggal Lahir : Jember, 14 Desember 1994
Alamat lengkap : RT 01 RW 02 Kerajan Kertosari, Jember
Telephone/ Handphone : 089646446148
Email : [email protected]
Karya yang Pernah Dibuat :
1) Meningkatkan Profesionalitas Guru Melalui Himpunan Mahasiswa
Calon Guru Profesional Indonesia (Hima-CGPI) Untuk
Mewujudkan Indonesia Cerdas
2) Efektivitas Penggunaan Limbah Non-Organik Tutup Botol “Kempyeng”
dan Serbuk Kaca Sebagai Material Subtitusi Parsial Pada Konstruksi
Kolom Beton
Penghargaan yang Pernah Diraih :
1) 10 Besar Lomba Karya Tulis Ilmiah MSC 2014 FKIP Universitas
Jember
2) Juara 1 Lomba Inovasi Bahan Bangunan ICEF IPB 2014