makalah.doc

52
PENERAPAN KONSEP PICTORIAL SAFETY WARNING SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TINGGINYA KECELAKAAN KERJA DI INDONESIA disusun oleh : Iwan Kusumo 121910301033 Tahun Angkatan 2012 Dany Rahmatullah 131910301092 Tahun Angkatan 2013

Upload: iwan-sadhega-kusuma

Post on 13-Jul-2016

25 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah.doc

PENERAPAN KONSEP PICTORIAL SAFETY WARNING SEBAGAI

UPAYA PREVENTIF TINGGINYA KECELAKAAN

KERJA DI INDONESIA

disusun oleh :

Iwan Kusumo 121910301033 Tahun Angkatan 2012

Dany Rahmatullah 131910301092 Tahun Angkatan 2013

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: makalah.doc

PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Judul Karya Tulis Ilmiah : Penerapan Konsep Pictorial Safety Warning Sebagai Upaya Preventif Tingginya Kecelakaan Kerja di Indonesia

2. Ketua Kelompok

a. Nama Lengkap : Iwan Kusumob. NIM : 121910301033c. Jurusan : Teknik Sipild. Nama PTN/PTS : Universitas Jembere. Alamat Rumah/Telp/HP : Jalan PB. Sudirman I/9 Patrang, Jember

/085713000077f. Alamat Email : [email protected]

3. Anggota Kelompok : 1 orang

4. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Anik Ratnaningsih S.T.,M.T.

b. NIDN : 0030057003

c. Alamat Rumah dan HP : Jalan Karimata VII/8 Jember/0331-330598

Jember, 7 Januari 2015

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

(DR. Anik Ratnaningsih, S.T.,M.T.) (Iwan Kusumo) NIP. 197005301998032001 NIM. 121910301033

Pembantu Dekan III

(Sumarji, S.T.,M.T.) NIP. 196802021997021001

ii

Page 3: makalah.doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas petunjuk,

berkah dan limpahan rahmat-Nya serta kekuatan lahir dan batin kepada kami.

Sehingga proses penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan. Karya tulis

ilmiah ini berjudul “Penerapan Konsep Pictorial Safety Warning Sebagai Upaya

Prevenftif Tingginya Kecelakaan Kerja di Indonesia”, yang disusun dalam rangka

mengikuti LKTI festival bulan keselamatan dan kesehatan kerja Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Karya tulis ini berupaya memberikan solusi alternatif menekan jumlah

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dalam upaya mewujudkan Indonesia

berbudaya keselamatan dan kesehatan kerja 2015

Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan dan perhatian dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu DR. Anik Ratnaningsih, S.T.,M.T. sebagai pembimbing yang telah sabar

dan pengertian dalam memberi banyak masukan dan dukungan yang besar

selama penyusunan karya tulis ini.

2. Seluruh staff dan pengajar jurusan teknik sipil.

3. Teman seperjuangan teknik sipil yang selalu memberi motivasi dalam

pengerjaan karya tulis.

4. Dan semua pihak yang telah mmbantu namun tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Kami menyadari karya tulis ini tidak luput dari berbagai kekurangan,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan

perbaikan karya tulis ini. Akhirnya kami berharap karya tulis ini memberikan

sumbangan bagi Indonesia.

Jember, 7 Januari 2015

Penulis

iii

Page 4: makalah.doc

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i

Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii

Kata Pengantar ............................................................................................... v

Daftar Isi .......................................................................................................... vi

Daftar Tabel .................................................................................................... viii

Daftar Gambar ................................................................................................ ix

Abstark ............................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.3 Tujuan ............................................................................................ 3

1.4 Manfaat .......................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecelakaan Kerja............................................................................ 4

2.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja ............................................... 4

2.1.2 Macam-Macam Kecelakaan Kerja ....................................... 4

2.1.3 Penyebab Kecelakaan Kerja ................................................ 7

2.1.4 Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja ..................................... 9

2.1.5 Pencegahan Kecelakaan Kerja ............................................. 10

2.2 Peranan Media Visual Tehadap Keselamatan Kerja ...................... 11

2.2.1 Definisi Media Visual .......................................................... 11

2.2.2 Jenis-Jenis Media Visual ..................................................... 12

2.2.3 Efek Psikologis Penerapan Media Visual ............................ 13

2.2.4 Pentingnya Penggunaan Media Visual pada Keselamatan

Kerja .................................................................................... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Langkah – Langkah Penulisan ....................................................... 16

3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 16

3.3 Sistematika Penulisan .................................................................... 16

3.4 Kerangka Konsep ........................................................................... 17

iv

Page 5: makalah.doc

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Konsep Pictorial Safety Warning................................................... 18

4.2 Penerapan Konsep Pictorial Safety Warning.................................. 19

4.2.1 Pihak yang Terlibat dan Perannya .......................................... 19

4.2.2 Teknis ..................................................................................... 21

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 23

5.2 Saran .............................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 25

v

Page 6: makalah.doc

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipe kecelakaan kerja di Indonesia triwulan IV tahun 2013........... 6

Tabel 2.2 Kecelakaan kerja di Indonesia dan sumber kecelakaan kerja

Triwulan IV tahun 2013 .................................................................. 8

Tabel 4.2 Peran Pihak yang Terkait ................................................................ 19

vi

Page 7: makalah.doc

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1......................................................................................................... 7

Gambar 2 ........................................................................................................ 7

vii

Page 8: makalah.doc

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja ................................................... 1

viii

Page 9: makalah.doc

DAFTAR FLOW CHART

Flow Chart 3.1 Kerangka Konsep ...................................................................17

Grafik 4.1 Alur Sosialisasi ...............................................................................21

ix

Page 10: makalah.doc

PENERAPAN KONSEP PICTORIAL SAFETY WARNING SEBAGAI

UPAYA PREVENTIF TINGGINYA KECELAKAAN

KERJA DI INDONESIA

Iwan Kusumo, Dany Rahmatullah

Universitas Jember

Abstrak: Kecelakaan kerja semakin meningkat seiring semakin pesatnya pembangunan di Indonesia. Berdasarkan data Depnakertrans, pada tahun 2010 telah terjadi 98.711 kasus kecelakaan, 99.491 kasus pada tahun 2011 dan meningkat lagi di tahun 2012 sebesar 103.000 kasus. Bentuk kecelakaan yang terjadi sangat beragam, mulai dari terbentur, membentur, terperangkap, jatuh, terkena arus listrik, terbakar, dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kesalahan manusia (unsafe action) sebesar 78 %, kondisi berbahaya dari peralatan (unsafe condition) sebesar 20 %, dan faktor lainnya sebesar 2 %. Penerapan konsep pictorial safety warning merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan sebagai upaya preventif tingginya kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Untuk nencapai tujuan ini, maka metode penulisan yang dipakai adalah metode telaah pustaka yang meliputi pengumpulan data dan analisis data. Analisis data yang digunakan yaitu analisis diskriptif dan SWOT. Pictorial safety warning merupakan konsep yang diadopsi dari konsep pictorial health warning pada bungkus rokok yang menggunakan gambar visual berupa gambar penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Kemudian konsep tersebut dimodifikasi sehingga dapat diterapkan pada lingkungan kerja, yaitu dengan menggunkan gambar kecelakaan kerja yang divisualisasikan dalam bentuk poster dan x-banner. Selanjutnya poster dan x-banner tersebut akan diletakkan di tempat-tempat yang mudah terlihat oleh pekerja. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, maka perlu dilakukan sosialisasi di setiap perusahaan industri serta kerjasama yang baik dengan pihak-pihak terkait.Keywords: pictorial safety warning, preventif, tingginya kecelakaan kerja

x

Page 11: makalah.doc

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan pesat baik di bidang

industri maupun ekonomi. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan

tersebut, maka permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia

semakin meningkat pula. Salah satunya adalah tingginya angka kecelakaan

kerja di Indonesia.

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki

dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik

waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi didalam

suatu proses kerja industri atau yang berkaitan denganya.1 Kecelakaan kerja

di industri akan mempengaruhi efisiensi kerja, produktivitas perusahaan, dan

meningkatkan beban biaya perusahaan terhadap kerusakan akibat kecelakaan

serta biaya lainnya. Sehingga upaya pencegahan dan produktivitas pekerja

yang tinggi sangat diharapkan oleh perusahaan untuk menjaga kelancaran

proses produksi.

Upaya-upaya pencegahan yang telah dilakukan diantaranya dengan

membuat dan mengadakan peraturan-peraturan, pengawasan, technical

research, medical reaserch, psychological reaserch, pendidikan, training,

penerangan, dan asuransi.2 Namun, upaya-upaya ini tidak memberikan

pengaruh yang begitu signifikan. Pada kenyataanya, kasus kecelakaan kerja

dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya. (lihat grafik 1.1)

1 Tarwaka, 2008. Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.2 Suaeb, Achmad. 2009. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus: Pembersihan Kaca

Jendela). Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.

Page 12: makalah.doc

Grafik 1.1 Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja

Sumber: Zubaedah3

Berdasarkan data International Labour Organization (ILO), 1

pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160

pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO

mencatatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja

sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Secara global, menurut data ILO yang

disampaikan pada peringatan hari K3 sedunia pada tanggal 28 April 2014,

diperkirakan 337 juta kecelakaan kerja dan 2,3 juta kematian akibat kerja

terjadi setiap tahunnya.4

Dari data tersebut menunjukkan bahwa pencegahan yang diupayakan

selama ini masih belum berjalan efektif, sehingga dibutuhkan solusi baru

untuk menekan tingginya kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Salah satunya

ialah dengan menerapkan konsep pictorial safety warning, yaitu dengan

menggunakan media visual berupa gambar kecelakaan kerja yang sudah

pernah terjadi sebelumnya.

Dengan demikian, ketika pekerja melihat gambar tesebut, maka

pekerja selalu ingat akan bahaya kecelakaan kerja yang bisa terjadi sehingga

lebih berhati-hati dalam bekerja. Maka dari itu, dalam penulisan karya tulis

ini mencoba untuk menerapkan konsep pictorial safety warning sebagai

upaya preventif tingginya kecelakaan kerja di Indonesia.

3 Zubaedah. 2009. Evaluasi Ownership Pada Implementasi Program Observasi Keselamatan di

Service Department PTTU Cabang Jakarta 2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia Depok.4 Julia, Lusiani. 2014. Hari Keselamatan dan Kesehatan se-Dunia 2014: Mempromosikan Budaya

Keselamatan di Usaha Kecil Menengah di Indonesia. www.ilo.org. Diakses pada tanggal 5 januari

2014

Page 13: makalah.doc

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:

a. Apa penyebab terjadinya kecelakaan kerja di Indonesia?

b. Bagaimana konsep pictorial safety warning?

c. Bagaimana penerapan konsep pictorial safety warning pada lingkungan

kerja?

1.3 Tujuan

Tujuan dari karya tulis ini sebagai berikut:

a. Memaparkan penyebab kecelakaan akibat kerja di Indonesia;

b. Memaparkan konsep pictorial safety warning;

c. Memaparkan penerapan konsep pictorial safety warning pada lingkungan

kerja.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah:

a. Bagi Pekerja

Melalui karya tulis ini, wawasan dan kewaspadaan pekerja terhadap

bahaya kecelakaan kerja lebih meningkat.

b. Bagi Perusahaan Industri

Karya tulis ini dapat digunakan sebagai masukan yang berarti dalam

merancang program keselamatan kerja dengan memasukkan peringatan

kecelakaan sebagai upaya menekan jumlah kasus kecelakaan kerja di

Indonesia.

c. Bagi Bidang Ilmiah

Karya tulis ini dapat menjadi masukan media edukasi keselamatan kerja

yang efektif untuk perubahan perilaku pekerja.

d. Bagi Penelitian

Karya tulis ini dapat menjadi bahan awal penelitian yang dikembangkan

sebagai upaya edukasi keselamatan kerja.

Page 14: makalah.doc

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecelakaan Kerja

2.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI5, kecelakaan

adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula

yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.

Sedangkan Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak

dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat

menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun

korban jiwa yang terjadi didalam suatu proses kerja industri atau yang

berkaitan denganya1.

Menurut Bennett Silalahi6, kecelakaan kerja dapat

didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang

dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja

maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa

cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur

penyebab kecelakaan dan mengadakan pengawasan yang ketat.

2.1.2 Macam – Macam Kecelakaan Kerja

Bentuk kecelakaan yang terjadi pada dunia Industri bermacam-

macam. Menurut Thomas7 Macam – macam kecelakaan kerja dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Terbentur (struck by)

Kecelakaan ini terjadi ketika seseorang yang tidak diduga ditabrak

atau ditampar sesuatu yang bergerak seperti ditabrak kendaraan.1 Tarwaka. 2008. Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: 03 /MEN/1998 Tentang Tata Cara Pelaporan dan

Pemeriksaan Kecelakaan.6 Silalahi, Bennett. 1995. Manajemen Kesehatan dan kecelakaan Kerja. Jakarta: Sabdodali

Page 15: makalah.doc

7 Sutanto, Hadi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pembangunan

Gedung Perkantoran dan Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Teknik

Sipil ITS Surabaya.

b. Membentur (struck against)

Kecelakaan yang selalu timbul akibat pekerja yang bergerak

terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek atau bahan-bahan

kimia.

Contoh: terkena sudut atau bagian yang tajam.

c. Terperangkap

Bentuk kecelakaan kerja terperangkap terdiri dari beberapa macam,

yaitu:

1) Caught in

Contoh dari caught in adalah kecelakaan yang akan terjadi bila

kaki pekerja tersangkut di antara papan–papan yang patah di

lantai.

2) Caught On

Contoh dari caught on adalah kecelakaan yang timbul bila baju

dari pekerja terkena pagar kawat.

3) Caught Between

Contoh dari caught between adalah kecelakaan yang terjadi

bila lengan atau kaki dari pekerja tersangkut bagian mesin

yang bergerak.

d. Jatuh dari ketinggian (fall from above)

Fall from above, yaitu jatuh dari tingkat yang lebih tinggi ke

tingkat yang lebih rendah.

Contohnya jatuh dari tangga atau atap.

e. Jatuh pada ketinggian yang sama (fall at ground level)

Kecelakaan ini seringkali timbul diantaranya berupa tergelincir,

tersandung, jatuh dari lantai yang sama tingkatnya.

f. Pekerjaan yang terlalu berat (over-exertion or strain)

Kecelakaan ini timbul akibat pekerjaan yang terlalu berat yang

dilakukan pekerja seperti mengangkat, menaikkan, menarik benda

atau material yang dilakukan di luar batas kemampuan.

Page 16: makalah.doc

g. Terkena aliran listrik (electrical contact)

Luka yang ditimbulkan dari kecelakaan ini terjadi akibat sentuhan

anggota badan dengan alat atau perlengkapan yang mengandung

listrik.

h. Terbakar (burn)

Kondisi ini terjadi akibat sebuah bagian dari tubuh mengalami

kontak dengan percikan, bunga api atau dengan zat kima yang

panas.

Bentuk kecelakaan kerja diatas sering terjadi di Indonesia.

Jumlah kasus yang ada relatif tinggi sebagaimana data berikut:

Tabel 2.1 Tipe kecelakaan kerja di Indonesia

triwulan IV tahun 2013

No. Tipe Kecelakaan Jumlah Kasus

1.

Terbentur pada umumnya menunjukan

kontak atau persinggungan dengan

benda tajam atau benda keras yang

menyebabkan tergores, terpotong,

tertusukdll,

5.622

2.

Terpukul (pada umumnya karena

terjatuh,meluncur,melayang dll) 1.494

3.

Tertangkap pada dalam dan diantara

benda (terjepit, tergigit, tertimbun,

tenggelamdll)

1.776

4. Jatuh karena ketinggian yang sama 427

5. Jatuh karena ketinggian yang berbeda 437

6. Tergelincir 380

7. Terpapar (pada umumnya tergantung

pada temperatur, tekananudara, getaran,

radiasi, suara,cahaya dll)

352

Page 17: makalah.doc

8.

Penghisapan, penyerapan (menunjukan

proses masuknya bahan atau zat

berbahaya kedalam tubuh baik melalui

pernafasan ataupun kulit dan yang pada

umumnya berakibat sesak nafas

keracunan mati lemas dll

897

9. Tersentuh aliran listrik, 101

10. lain-lain 5.181

Sumber: Dikjen PPK8

2.1.3 Penyebab Kecelakaan Kerja

Menurut Syamsudin dan Muhammad Iqbal Fathoni9 , umumnya

kecelakaan kerja disebabkan oleh kesalahan manusia (unsafe action)

sebesar 78 %, yang disebabkan kondisi berbahaya dari peralatan (unsafe

condition) sebesar 20 %, dan faktor lainnya sebesar 2 %.

Menurut Santoso10 tindakan membahayakan (Unsafe

Practices/Actions) diantaranya :

a. Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan

b. Gagal menciptakan keadaan yang baik sehingga menjadi tidak

aman dan memanas.

c. Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kecepatan

geraknya.

d. Berpura-pura memakai alat pelindung diri (APD).

e. Menggunakan peralatan yang tidak layak.

f. Pengerusakan alat pengaman peralatan yang digunakan untuk

melindungi manusia

g. Bekerja berlebihan / melebihi jam kerja di tempat kerja

h. Mengangkat / mengangkut beban yang berlebihan

8 Dikjen PPK. Tipe Kecelakaan Kerja Di Indonesia Menurut Provinsi Triwulan IV Tahun 20139Kusuma, Ibrahim Jati. 2010. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan

PT. Bitratex Industries Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang10 Widhiyastuti, Aryani. 2009. Investigasi dan Pelaporan Kecelakaan Kerja Sebagai Upaya Untuk

Meminimalisir Angka Kecelakaan Kerja Di Pt Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java

Page 18: makalah.doc

Semarang. D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Sedangkan kondisi membahayakan (Unsafe Condition)

diantaranya adalah:

a. Dalam keadaan pengaman yang berlebihan

b. Alat dan peralatan yang sudah tidak layak

c. Terjadi kemacetan

d. Sistem peringatan yang berlebihan

e. Ada api dan ditempat yang berbahaya

f. Alat penjaga / pengaman gedung kurang standar

g. Kondisi suhu yang membahayakan seperti terdapat gas dan lain –

lain

h. Terpapar bising

Pada umumnya kecelakaan terjadi karena gabungan dari kedua

faktor diatas. Namun demikian faktor tindakan berbahaya adalah

merupakan faktor paling dominan. Dari hasil penelitian Syamsudin dan

Muhammad Iqbal Fathoni [3] tersebut membuktikan bahwa perilaku

manusia merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan di tempat

kerja. Manusia seringkali melakukan tindakan tidak aman seperti

sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang di wajibkan,

kurang terampilnya pekerja itu sendiri dalam menggunakan peralatan

kerja yang semakin canggih dan modern serta dengan sengaja tidak

menggunakan alat pelindung diri (APD).

Tabel 2.2 Kecelakaan kerja di Indonesia dan sumber kecelakaan

kerja triwulan IV tahun 2013

No. Sumber Kecelakaan Kerja Jumlah

1. Mesin 4.107

2. Penggerak mula dan pompa 566

3. Lift 106

4. Pesawat Angkat 248

5. Conveyor 157

6 Pesawat angkut 624

Page 19: makalah.doc

7. Alat transmisi mekanik 376

8. Perkakas kerja tangan 1.883

9. Pesawat uap dan bejana tekan 125

10. Peralatan listrik 207

11. Bahan kimia 321

12. Debu berbahaya 531

13. Radiasi dan bahan radio aktif 37

14. Faktor lingkungan 468

15. Bahan mudah terbakar 259

16. Binatang 80

17. Permukaan lantai kerja 653

18. Kecelakaan lalu lintas dalam

hubungan kerja

-

19. Lain-lain 7.934

Sumber : Dikjen PPK11

2.1.4 Kerugian akibat kecelakaan kerja

Setiap kecelakaan kerja menimbulkan kerugian yang besar,

baik itu kerugian material dan fisik. Kerugian yang disebabkan oleh

kecelakaan kerja menurut Anizar12 antara lain adalah :

1. Kerugian ekonomi yang meliputi:

a. Kerusakan alat/mesin, bahan dan bangunan

b. Biaya pengobatan dan perewatan

c. Tunjangan kecelakaan

d. Jumlah produksi dan mutu berkurang

e. Penggantian tenaga kerja yang mengalami kecelakaan.

2. Kerugian non ekonomi yang meliputi:

a. Penderitaan korban dan keluarga

b. Hilangnya waktu selama sakit

c. Keterlambatan aktivitas akibat tenaga kerja lain berkerumun/

berkumpul, sehingga aktivitas terhenti sementara

d. Hilangnya waktu kerja.

Page 20: makalah.doc

11 Dikjen PPK. 2013. Kecelakaan Kerja di Indonesia Menurut Provinsi dan Sumber Kecelakaan

Kerja Triwulan IV Tahun 2013.12 Anizar. 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Semua kerugian yang ada di atas hanyalah sebagian kecil dari

kecelakaan kerja. Selain itu, masih banyak lagi kerugian – kerugian

yang disebabkan oleh kecelakaan kerja.

2.1.5 Pencegahan Kecelakaan Kerja

Menurut Ridley13, pencegahan kecelakaan kerja adalah adalah

mengidentifikasi bahaya, menghilangkan bahaya, mengurangi bahaya

hingga seminim mungkin jika penghilangan bahaya tidak dapat

dilakukan, melakukan penilaian resiko residual, mengendalikan risiko

residual.

Menurut ILO (International Labour Organization)2,

pencegahan kecelakaan akibat kerja diklasifikasikan yaitu :

a. peraturan-peraturan,

b. standarisasi,

c. pengawasan,

d. penelitian–penelitian baik teknik medis, psikologis maupun

statistik,

e. pendidikan,

f. pelatihan,

g. persuasi,

h. asuransi,

i. penataan dan pengaturan ruangan yang baik,

j. tindakan-tindakan atau pemakaian alat-alat pengaman yang

dilakukan oleh masing-masing individu berupa pakaian kerja, topi

pelindung, pelindung mata, penutup hidung dan mulut (masker),

penyumbat telinga, sarung tangan, sepatu pengaman,

k. peringatan tanda-tanda,

l. penerangan,

m. ventilasi dan pengaturan suhu.

Page 21: makalah.doc

2 Suaeb, Achmad. 2009. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus: Pembersihan Kaca

Jendela). Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.13 Jhon, Ridley. 2004. Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Erlangga.

Menurut Suma’mur14, cara pencegahan terjadinya kecelakaan

pada industri konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara

yang antara lain sebagai berikut :

a. Membuat daftar resiko kecelakaan yang mungkin terjadi disetiap

item pekerjaan misalnya pada pekerjaan galian tanah akan

memungkinkan terjadi kelongsoran tanah, pekerja terkena cangkul,

sehingga diketahui upaya pencegahanya sepert pembuatan tembok

sementara dari bamboo untuk menahan tanah serta memasang

rambu-rambu hat-hati pada lokasi galian tanah;

b. Melakukan penyuluhan kepada pekerja dengan cara membuat

jadwal sebelumnya seperti waktu pagi hari sebelum bekerja dapat

dibunyikan suara speaker “Selamat bekerja, gunakan alat pelindung

diri, hat-hati dalam bekerja karena keluarga menunggu dirumah

atau kata-kata lain yang dapat mengingatkan setiap pekerja proyek

untuk berhati-hati dalam bekerja.

c. Membuat rambu-rambu kecelakaan kerja, memasang pagar

pengaman pada void yang memungkinkan adanya resiko jatuh,

memasang tabung pemadam kebakaran pada area rawan kebakaran.

d. Menjaga kebersihan proyek dapat membuat lingkungan kerja

nyaman sehingga emosi negatif yang mungkin timbul saat bekerja

dapat dikurangi karena hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan

proyek akibat pikiran sedang tidak fokus terhadap pekerjaan.

e. Menjalin kerjasama dengan pelayan kesehatan atau rumah sakit

terdekat dari lokasi proyek sehingga sewaktu-waktu terjadi

kecelakaan dapat ditangani secara cepat untuk mencegah hal-hal

selanjutnya yang tidak diinginkan.

f. Penyediaan perangkat pengaman kecelakaan kerja.

Page 22: makalah.doc

14 Suma’mur. 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : CV. Haji

Masagung.

2.2 Peranan Media Visual Terhadap Keselamatan Kerja

2.2.1 Definisi Media Visual

Media visual memegang peran yang sangat penting dalam

keselamatan kerja. Media visual merupakan salah satu media

penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif melalui

alat peraga yang bisa dinikmati melalui panca-indera mata yang

mencakup media realita (benda nyata), model (benda tiruan

representasi benda sesungguhnya), dan media grafis meliputi

gambar/foto, sketsa, diagram/skema, bagan/chart.15

Dalam penggunaannya untuk mendapatkan keberhasilan,

metode visual diusahakan sesederhana mungkin dengan menggunakan

gambaran realistis dan jelas untuk menekankan informasi sasaran.

Sehingga media visual dapat memudahkan para pekerja memahami

dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar,

terutama bagi para pekerja yang tidak bisa membaca. Selain itu, media

visual dapat pula menumbuhkan minat dan memberi hubungan

emosional bagi yang melihat.16

2.2.2 Jenis-Jenis Media Visual

Menurut Jatmika17, media visual mempunyai jenis yang

bermacam-macam yang diantaranya:

a. Gambar/Foto

Gambar merupakan media grafis yang paling sering

digunakan. Gambar atau foto yang dipergunakan biasanya berupa

lukisan atau hasil cetakan.

15 Waryanto, Nur Hadi. 2007. Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang Pembelajaran.

Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negri Yogyakarta.16 Lenardi, Melissa. 2014. Label Visual Peringatan Pada Bungkus Rokok: Upaya Mutakhir

Penekanan Angka Perokok di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Page 23: makalah.doc

17 Jatmika, Herka Maya. 2005. Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran

Pendidikan Jasmani di Sekolah. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Vol 3 no 1.

b. Bagan 

Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya

secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual,

untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan

perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari

sudut waktu dan ruang.

c. Grafik 

Grafik merupakan gambar sederhana yang penggunaanya

mengandung sejumlah ide, objek, simbol dan keterangan-

keterangan serta memiliki fungsi untuk menggambarkan data

kuantitatif secara teliti, sesuai dengan objek yang diamati.

d. Diagram

Diagram merupakan susunan garis-garis yang saling

berhubungan. Berfungsi untuk memperjelas hubungan yang ada

antar komponen yang terkait atau sifat-sifat proses yang ada

didalamnya.

e. Poster

Poster merupakan gabungan antar gambar dan tulisan untuk

menarik masyarakat agar berminat terhadap poster tersebut. Pesan

yang disampaikan melalui gambar dan tulisan hendaknya dibuat

dekoratif dan kalimat yang menarik serta singkat dan jelas.

2.2.3 Efek Psikologis Penerapan Media Visual

Terdapat empat mekanisme dan fungsi penting media visual,

yaitu fungsi atensi, afektif, kognitif, dan fungsi kompensatoris.18

a. Fungsi atensi merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian untuk berkonsentrasi terhadap pesan yang ingin

disampaikan.

b. Fungsi afektif, media visual dapat menggugah emosi dan sikap

akan sebuah materi tertentu.

Page 24: makalah.doc

18 Sastromiharjo, Andono. 2008. Media dan sumber Pembelajaran. Universitas Pendidikan

Indonesia Bandung.

c. Fungsi kognitif, media visual dapat memperlancar pencapaian

untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar.

d. Fungsi kompensatoris, terutama bagi seseorang mengalami

kesulitan dalam membaca untuk memahami informasi dalam

teks, dan mempermudahnya mengingat kembali.

2.2.4 Pentingnya Penggunaan Media Visual pada Keselamatan Kerja

Penggunaan media visual merupakan komponen penting

dalam keselamatan kerja, 10 alasan menurut Aa Widi19 diantaranya:

a. Pikiran lebih cepat menangkap informasi dalam bentuk gambar.

Karena setiap informasi yang hanya menggunakan teks tanpa

gambar akan membuat pikiran bekerja dahulu untuk

menerjemahkan setiap kata menjadi gambar dalam pikiran dan

informasi tidak langsung diserap sebagaimana informasi yang

langsung menggunakan gambar visual dan teks.

b. Teks hanya diproses oleh bagian memori jangka pendek, sehingga

informasi mudah dilupakan. Sedangkan gambar visual diproses

langsung oleh memori jangka panjang sehingga informasi lebih

lama dalam ingatan para pekerja.

c. Separuh dari fungsi otak manusia khusus untuk memproses

informasi yang disampaikan secara visual. Sehingga informasi

yang diterima dengan cara dilihat mata akan lebih ramah diproses

dalam otak.

d. Orang hanya akan mengingat 10% dari informasi tanpa gambar

visual yang disampaikan 72 jam yang lalu. Jika informasi tersebut

ditambahakan gambar visual, maka orang akan mengingat lebih

banyak sebesar 65% dari informasi tersebut.

e. 90% informasi ditransfer ke otak secara visual dengan kecepatan

60.000 kali lebih cepat diproses otak daripada informasi yang

hanya dalam bentuk teks.

Page 25: makalah.doc

19 Widi, Aa. 2013. 10 Alasan Kenapa wajib Menggunakan Gambar Visul. www.safetyposter.co.id .

Diakses pada tanggal 8 Januari 2015.

f. manusia cenderung lebih mudah mengingat-ingat memori dalam

bentuk gambar visual. Faktanya gambar visual lebih mudah diingat

(sebesar 84%) daripada teks (hanya sebesar 44%).

g. Ilmuwan dalam bidang pendidikan meyakini bahwa 83% manusia

belajar semua hal secara visual/ melalui gambar.

h. 40% orang lebih efektif memberi tanggapan terhadap informasi

dalam bentuk gambar visual daripada informasi dalam bentuk teks

saja.

i. Survey membuktikan bahwa orang orang lebih banyak

menghabiskan waktu berinternet dengan melihat video secara online.

j. Trainer atau pembicara yang menggunakan gambar visual sebagai

perangkat presentasi, 43% lebih efektif dalam menggerakan audiens

untuk melakukan aksi dari informasi tersebut.

Page 26: makalah.doc

Pesatnya pembanguanan

BAB 3

METODE PENULISAN

Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode telaah pustaka. Metode

telaah pustaka adalah kajian kritis atas pembahasan suatu topik yang sudah ditulis

oleh para peneliti atau ilmuwan dalam berbagai sumber. Sumber informasi bisa

berupa buku, jurnal, ataupun artikel ilmiah.

3.1 Kerangka Berfikir

Berdasarkan argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori

ilmiah yang telah dikemukakan dimuka, maka dapat diungkapkan alur

berfikir sebagimana diagram alir berikut.

Flow Chart 3.1 Kerangka Berfikir

Tingginya kecelakaan kerja

Penyebabkecelakaan kerja

Pencegahan kecelakaan kerja yang pernah diterapkan

Kurang efektif

Penerapan konsep pictorial safety warning

Perkembangan industri

Unsafe action Unsafe condition

Page 27: makalah.doc

3.2 Langkah-langkah Penulisan

Langkah-langkah penelitian yang telah ditempuh pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pada tahap ini penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber

baik dari buku, jurnal, skripsi, makalah, artikel-artikel dan internet.

Tujuannya yaitu untuk mendapatkan informasi tentang materi-materi yang

berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan. Sehingga bisa

merumuskan permasalahan dan mencapai tujuan pada karya ilmiah ini.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan sebagai suatu proses pengklasifikasian dan

pengelompokan data yang selalu didasarkan pada tujuan yang ingin

dicapai pada suatu penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah

metode analisis deskriptif dan SWOT.

3.3 Sistematika Penulisan

Karya tulis ini terdiri dari 5 bab yang terdiri dari bab pendahuluan,

bab telaah pustaka, bab metode penulisan, bab analisis dan pembahasan serta

bab penutup sebagaimana berikut :

a. Pada bab I akan membahas pendahuluan karya ilmiah ini, dimulai dari

latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, serta manfaat

penulisan bagi berbagai kalangan dan institusi.

b. Bab II akan membahas teori dan pengetahuan yang ada tentang masalah

yang dibahas, meliputi pengertian kecelakaan kerja, macam-macam

kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan kerja, pencegahan kecelakaan

kerja, konsep Pictorial safaety warning serta sound speaker.

c. Bab III akan membahas metode penulisan yang digunakan dalam karya

ilmiah ini agar pembaca mengetahui metode pembuatan karya ilmiah yang

penulis gunakan.

d. Bab IV membahas mengenai konsep ide dalam karya ini hingga dapat

menghasilkan sebuah alternatif solusi baru.

Page 28: makalah.doc

e. Bab V menuliskan kesimpulan dan saran yang diberikan penulis

berdasarkan topik yang dibahas, diikuti daftar pustaka yang mendasari

penulisan ini.

Page 29: makalah.doc

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Konsep Pictorial Safety Warning

Konsep adalah hal yang paling utama dan penting. Konsep

merupakan dasar inspirasi yang nantinya akan digunakan sebagai suatu acuan

dalam membuat suatu tindakan untuk mempermudah dalam pelaksanaan

kegiatan. Jika konsep awal sudah jelas, maka tatanan kegiatan ke depan pun

akan terarah. Artinya, semua yang akan dilakukan sudah memiliki standar

yang jelas.

Konsep yang diterapkan pada karya tulis ini adalah pictorial safety

warning, yaitu konsep yang diadopsi dari konsep peringatan bergambar pada

bungkus rokok. Jika pada bungkus rokok gambar yang digunakan berupa

gambar penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Sedangkan pada karya tulis

ini menggunakan gambar kecelakaan kerja yang bertujuan untuk

memeningkatkan kesadaran pekerja terhadap bahaya kecelakaan kerja. selain

itu, juga memudahkan pekerja yang tidak bisa membaca.

Pada intinya, konsep yang digagas adalah untuk mengingatkan

pekerja agar lebih berhati-hati dalam bekerja. Hal ini dikarenakan kecelakaan

kerja yang terjadi selama ini sebagian besar berawal dari kesalahan pekerja.

Seringkali pekerja melakukan tindakan tidak aman seperti sengaja melanggar

peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan, kurang terampilnya pekerja

dalam menggunakan peralatan kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri

dan terkadang lupa bahwa apa yang mereka kerjakan mempunyai risiko tinggi

yang dapat mengakibatkan kecelakaan bahkan kematian.

1. Luka-luka disebabkan kecelakaan

2. Kecelakaan disebabkan oleh unsafe action dan unsafe condition

3.Tindakan dan kondisiberbahaya disebabkan olehkesalahan manusia

5. Kebiasaan yangburuk menyebabkancedera

4. Kesalahan manusiadisebabkan oleh lingkungan atau diperoleh dari kebiasaan

Page 30: makalah.doc

Gambar 2.1 Diagram Teori Domino (domino sequence theory)

4.2 Penerapan Konsep

4.2.1 Pihak yang Terlibat dan Perannya

Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam

mengimplementasikan konsep pictorial safety warning dan sound

speaker pada lapangan kerja, maka perlu dilibatkan pihak-pihak

terkait diantaranya:

a. Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)

b. Perusahaan

c. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

d. Pekerja

Tabel 4.1 Peran Pihak yang Terkait

Pihak yang

Terlibat

Peran Keterangan

DK3N Implementasi ide

(gagasan)

Mengisnstruksikan dan menyelenggarakan

sosialisasi dalam rangka penerapan konsep

pictorial safety warning untuk menekan

tingginya kecelakaan kerja dan menciptakan

tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif.

Perusahaan Fasilitator dalam

implentasi

gagasan

Memberikan fasilitas sosialisasi kepada P2K3

mengenai gagasan ini.

P2K3 Sebagai Ekskutor

gagasan.

Memberikan

pelatihan kepada

para pekerja serta

mempersiapkan

komponen /

media pendukung

ide

Fungsi dari P2K3 adalah membantu

menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap

tenaga kerja mengenai :

1. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja

yang dapat menimbulkan gangguan K3

termasuk bahaya kebakaran dan peledakan

serta cara menanggulanginya.

2. Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi efisiensi dan produktivitas

Page 31: makalah.doc

kerja.

3. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga

kerja yang bersangkutan.

4. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam

melaksanakan pekerjaannya.

5. Mensosialisasikan konsep pictorial safety

warning.pada pekerja.

Pekerja Sebagai Aplikator Yang menjalankan gagasan dalam operasional

sehari-hari.

5.2.2 Teknis

Teknis merupakan hal mutlak yang perlu dipersiapkan untuk

mensukseskan konsep yang akan diimplementasikan. hal yang

diperlukan adalah:

a. Sosialisai

Flow Chart 4.1 Alur Sosialisasi

Tahap sosialisasi diawali dari Dewan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Nasional (DK3N). DK3N akan mengemas ide ini

agar mampu diterima oleh dunia kerja sebagai solusi tingginya

kecelakaan kerja yang terjadi selama ini. Kemudian akan

disosialisasikan kepada P2K3 melalui perusahaan-perusahan yang

bersangkutan. Artinya, perusahan-perusahaan tersebut mumpanyai

DK3N

Perusahaan

P2K3

Pekerja

Page 32: makalah.doc

kewajiban untuk memfasilitasi materi-materi yang dibutuhkan P2K3

dalam sosialisasi terhadap para pekerja.

b. Visualisasi Konsep Pictorial Safety Warning

Konsep pictorial safety warning akan divisualisasikan

dalam bentuk poster dan x-banner. Sementara ukurannya tidak

diatur secara khusus dalam hal ini, besar kecilnya gambar

tergantung bagaimana kondisi lapaangan kerja.

c. Peletakan Gambar

Peletakan gambar (poster atau x-banner) merupakan hal

penting yang perlu diperhatikan. Peletakan gambar merupakan

salah satu indikator penting yang sangat berpengaruh terhadap

kesuksesan konsep ini. Gambar harus diletakkan di tempat-tempat

strategis yang mudah terlihat oleh pekerja. Sehingga setiap kali

pekerja ingin memulai pekerjaanya setidaknya bisa melihat gambar

tersebut.

4.3 Analisis SWOT

Faktor internal

Faktor Eksternal

Strenght (kekuatan)

- Gambar visual lebih efektif dibandingkan tulisan

- Mudah diterapkan - Biaya implementasi relatif

murah.

Weakness (kelemahan)

- Butuh Supporting System (upaya pendidikan dan pelatihan pekerja masih harus di lakukan).

- Inovasi baru yang belum dikenal oleh masyarakat

Opportunity

(peluang)

- Gagasan ini belum pernah di implementasikan sebelumnya

Strategi S-O

(Strenght-Opportunity)

- Adanya upaya legalisasi kepada pemerintah.

- Bekerjasama dengan pihak terkait untuk mempercepat penerapan konsep.

Strategi W-O

(Weakness- Opportunity)

- Publikasi baik pada seminar ilmiah maupun publikasi umum lainnya.

Treaths (Ancaman) Strategi S-T Strategi W-T

Page 33: makalah.doc

- Adanya Inovasi baru yang lebih efektif

-

(Strenght-Treats)

- Penelitian lebih lanjut untuk mengaplikasikan konsep yang telah dibuat.

(Weakness- Treats)

- Melakukan pengembangan gagasan ini dengan inovasi-inovasi yang menarik

Page 34: makalah.doc

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Page 35: makalah.doc

DAFTAR PUSTAKA

1 Tarwaka, 2008. Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.2 Suaeb, Achmad. 2009. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus: Pembersihan Kaca Jendela). Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.3 Zubaedah. 2009. Evaluasi Ownership Pada Implementasi Program Observasi Keselamatan di

Service Department PTTU Cabang Jakarta 2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia Depok.4 Julia, Lusiani. 2014. Hari Keselamatan dan Kesehatan se-Dunia 2014: Mempromosikan Budaya

Keselamatan di Usaha Kecil Menengah di Indonesia. www.ilo.org. Diakses pada tanggal 5 januari

2014

Page 36: makalah.doc

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Biodata Penulis

Ketua Pelaksana:

Nama : Iwan Kusumo

Nama panggilan : Iwan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat/ Tanggal Lahir : Wonogiri, 22 Desember 1993

Alamat lengkap : Jln. Pb Sudirman 1/9- Jember

Telephone/ Handphone : 085713000077

Email : [email protected]

Karya yang Pernah Dibuat :

1) Pembangunan Pasar Mingguan di Dalam Kampus sebagai Upaya

Mencetak Entrepreneur Muda untuk Visi Indonesia Emas 2045

2) Indonesia LCGB ( Low Cost Green Building)

3) Bercermin Pada Muhammad Saw, Sang Suri Tauladan Terbaik

Sepanjang Masa Sebagai Solusi Krisis Pemimpin Berkarakter di

Indonesia

4) Pemanfaatan Abu Sekam Padi Dan Kapur Untuk Menghasilkan

Beton Mutu Tinggi Ramah Lingkungan

Penghargaan yang Pernah Diraih :

1) Penerima Hibah PKM GT 2013

2) Penerima Hibah PKM GT 2014

3) Juara 3 Lomba Esai Nasional Universitas Padang

4) 10 Besar Lomba Beton Nasional Universitas Atma Jaya Jogjakarta

Page 37: makalah.doc

Anggota Pelaksana 1:

Nama : Dany Rahmatullah

Nama panggilan : Dany

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat/ Tanggal Lahir : Jember, 14 Desember 1994

Alamat lengkap : RT 01 RW 02 Kerajan Kertosari, Jember

Telephone/ Handphone : 089646446148

Email : [email protected]

Karya yang Pernah Dibuat :

1) Meningkatkan Profesionalitas Guru Melalui Himpunan Mahasiswa

Calon Guru Profesional Indonesia (Hima-CGPI) Untuk

Mewujudkan Indonesia Cerdas

2) Efektivitas Penggunaan Limbah Non-Organik Tutup Botol “Kempyeng”

dan Serbuk Kaca Sebagai Material Subtitusi Parsial Pada Konstruksi

Kolom Beton

Penghargaan yang Pernah Diraih :

1) 10 Besar Lomba Karya Tulis Ilmiah MSC 2014 FKIP Universitas

Jember

2) Juara 1 Lomba Inovasi Bahan Bangunan ICEF IPB 2014