makalah.doc

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “ tidak ada anggota keluarga yang merokok”. Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga menghisap lebih dari 4.000 macam racun. Oleh karena itu, merokok sama dengan memasukkkan racun –racun tadi ke paru-paru kita. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat di pungkiri. Banyak penyakit telah menjadi bukti akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok 1

Upload: masayu-rini-rahmawati

Post on 03-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat

kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “ tidak ada anggota keluarga yang

merokok”. Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga

menghisap lebih dari 4.000 macam racun. Oleh karena itu, merokok sama dengan

memasukkkan racun –racun tadi ke paru-paru kita. Merokok mengganggu kesehatan,

kenyataan ini tidak dapat di pungkiri. Banyak penyakit telah menjadi bukti akibat

buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok

bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.

Saat ini jumlah perokok terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya

di Negara-negara berkembang. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah

memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh

10 juta orang per tahun, 70% diantaranya terjadi di negara-negara berkembang.

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan

tanggal 31 Mei sebagai hari bebas tembakau sedunia setiap tahunnya.

1

Page 2: MAKALAH.doc

Bahaya merokok bagi kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh

banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui

dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa merokok meningkatkan resiko

timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh

darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,

bronchitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada

janin.

Penelitian terbaru juga menunjukkan bahaya dari secondhand-smoke, yaitu

asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar

perokok, atau biasa juga disebut dengan perokok pasif.

Rokok tentu tidak bisa dipisahkan dari bahan baku pembuatannya., yakni

tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur

untuk membuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai

rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap ( chewing

tobacco atau tembakau kunyah. Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida,

amoniak, asam hidrosianit, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar,

indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan

menimbulkan kanker (karsinogen)

Zat-zat yang terkandung di dalam rokok antara lain :

2

Page 3: MAKALAH.doc

NIKOTIN

Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh,

meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan

menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg

yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bias membuat seseorang ketagihan.

Di amerika srikat, rokok putih yang beredar dipasaran memiliki kadar nikotin 8-10

mg nikotin perbatang sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg perbatang.

TIMAH HITAM (Pb)

Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.

Sebungkus rokok ( isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan

menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk dalam

tubuh adalah 20 ug per hari. Bias dibayangkan bila seorang perokok berat menghisap

rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahay ini masuk ke dalam

tubuh.

GAS KARBONMONOKSIDA (CO)

Karbon monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan

dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin berikatan

dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh. Kadar gas co

dalam darah orang yang tidak merokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah

perokok mencapai 4-15 persen.

3

Page 4: MAKALAH.doc

TAR

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap

rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk kedalam rongga

mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan

berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan dan paru-paru.

Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar

dalam rokok berkisar 24-45 mg.

Dari keadaan yang dikemukakan di atas maka penulis menganggap penting untuk

mengangkat permasalahan tentang bahaya dan cara pencegahan terhadap para

perokok . Oleh karena itu penulis menulis makalah ini dengan judul: BAHAYA

ROKOK BAGI KESEHATAN

1.2 Masalah

Dari latar belakang tersebut diatas, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1.Bahaya apakah yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok ?

2.Bagaimana cara untuk menanggulangi dan cara untuk berhenti dari

kecanduan merokok ?

4

Page 5: MAKALAH.doc

I.3 Metode

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan penulisan deskriptif.

Adapun pengertian dari deskriptif yaitu menggambarkan secara lengkap ciri-ciri

suatu keadaan, prilaku perbuatan atau kelompok serta untuk mencantumkan

frekuensi suatu gejala (skripsi Mgs.M. Maulana tahun 2010).

Teknik yang digunakan adalah studi pustaka yaitu, untuk mendapatkan data,

diperoleh melalui penelitian kepustakaan dengan cara mempelajari buku-buku,

literatur-literatur, dan karya-karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah

yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini (skripsi Mgs. M. Maulana tahun

2010).

I.4 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam makalah ini adalah :

1.Untuk mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan akibat kebiasaan

merokok

2. Untuk mengetahui cara untuk menanggulangi dan cara untuk berhenti

dari kecanduan merokok

5

Page 6: MAKALAH.doc

I.5 Manfaat.

Sesuai dengan tujuan penulisan , maka manfaat makalah ini diharapkan

dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang bahaya dan akibat

yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok serta cara mencegah dan

menanggulanginya.

Terutama bagi para pelajar dalam masa- masa remaja sangat rentan

terhadap pergaulan bebas. Dan keingintahuan yang besar untuk mencoba hal-hal

baru. Mereka dapat mempelajari bahaya yang akan ditimbulkan dari merokok dan

menghindarinya sejak dini.

6

Page 7: MAKALAH.doc

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bahaya Merokok

Merokok merupakan perbuatan yang sangat merugikan khususnya bagi

kesehatan. Akibat yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok sangat buruk.

Adapun akibat yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok tersebut antara lain:

( http//www.ahyarwahyudi.wordpress.com )

1. Gangguan Pada Paru-Paru

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran

pernapasan dan jaringan paru-paru. Pada saluran pernapasan besar, sel mukosa

membesar (hipertrofi) dan kelenjar nucus bertambah banyak (hiperplasi). Pada

saluran pernapasan kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat

bertambahnya sel dan penumpukan lender. Pada jaringan paru-paru terjadi

peningkatn jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan, pada perokokakan timbul

perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini

menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (ppom).

Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya ppom, termasuk

emfisema paru-paru, bronchitis kronis, dan asma.

7

Page 8: MAKALAH.doc

Hubungan antara merokok dan paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade

terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama

sigaret, dalam timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas

menyatakan rokok adalah penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal

sebagai bahan karsinogen. Dibandingkan dengan yang bukan perokok mencapai

10-30 kali lebih sering.

2. Gangguan Terhadap Jantung

Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan

penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di Negara

industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juuta) disebabkan

gangguan sirkulasi darah, dimana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan

1,5 juta adalah stroke. Survey depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan

peningkatan kematian akibat penyakit jantung 9,7 persen (peringkat ketiga)

menjadi 16 persen (peringkat pertama).

Merokok menjadi factor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung

tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga

berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.

Asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main

stream amoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan

asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping

8

Page 9: MAKALAH.doc

merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup

oleh orang lain atau perokok pasif.

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di

antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun

ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (co)

5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama,

benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat betahan sampai

beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.

Umumnya focus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. kedua

bahan ini, selain meningkatan kebutuhan oksigen , juga mengganggu suplai

oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.

Nikotin mengganggu system saraf simpatik dengan akibat meningkatnya

kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin

juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung,

tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama

jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak dan banyak bagian tubuh

lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi

trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan

langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO

menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen,

dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/ penebalan dinding pembuluh

9

Page 10: MAKALAH.doc

darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan

viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.

Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukt merusak endotel

(dinding dala pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan

darah. Di sampaing itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan

dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida

darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

3. Penyakit Jantung Koroner

Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali perokok

dibangkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya

usia dan jumlah rokok yang dihisap. Penelitian menunjukkan bahwa factor risiko

merokok bekerja sinergis dengan fakto-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak

atau gula darah yang tinggi, tehadap tercetusnya PJK.

Perlu diketahui bahwa risiko akibat penyakit jantung koroner berkurang

dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.akibat

penggumpalan dan pengapuran dinding pembuluh darah, merokok jelas akan

merusak pembuluh darah perifer.

PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau

tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir

dengan amputasi.

10

Page 11: MAKALAH.doc

4. Penyakit Stroke

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke

banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi

pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan

kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap

HIV. Pada perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada

kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh

pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS.

Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk pada ibu hamil,

impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pengidap virus

Hepatitis,kanker saluran cerna, dan lainya. Dari sudut ekonomi kesehata, dampak

penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang

dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan Negara.

5. Gangguan Jiwa

Sebagian besar penderita depresi mengaku pernah merokok di dalam

hidupnya. Riwayat adanya depresi pun berkaitan dengan ada tidaknya gejala

putus obat (withdrawal) terhadap nikotin saat seseorang memutuskan untuk

berhenti merokok. Selain itu, gejala putus zat nikotin mirip dengan gejala depresi.

Namum lebih ke gejala fisik seperti berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur,

rasa lelah, dan peningkatan berat badan.

11

Page 12: MAKALAH.doc

6. Gangguan Sistem Reproduksi

menurut penelitian, ditemukan bahwa wanita yang merokok memiliki

kemungkinan relative lebih kecil untuk mendapatkan keturunan. Pria akan

mengalami 2 kali risiko terjadi infertile ( tidak subur ) serta mengalami resiko

kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita

hamil terjadi peningkatan insiden keguguran, dan kemungkinan terjadi kanker

rahim.

7. Gerbang Narkoba

Akibat terburuk dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan. Sekali

seseorang menjadi perokok akan sulit mengakhiri kebiasaan tersebut. Karena sifat

adiktifnya, rokok dikelompokkan menjadi Nicotine Related Disorders. Sedangkan

WHO menggolongkannya sebagai bentuk ketagihan. Proses ketagihan tersebut

sama dengan proses yang menimbulkan ketagihan pada obat, seperti heroin dan

kokain.

Berdasarkan data epidemilogi, 20 % dari perokok memiliki risiko delapan kali

menjadi penyalahguna NAPZA (narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya).

12

Page 13: MAKALAH.doc

2.2 Cara Berhenti Dari Kecanduan Merokok

Pemerintah (Menkesos) mengakui bahwa larangan membatasi aktivitas

merokok di tempat umum masih belum bias dilakukan lebih tegas. Meski PP No.

28 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan PP Nomor 38 Tahun 2000 tentang

pengamanan rokok bagi kesehatan sudah diberlakukan, tetapi diakui pula bahwa

law enforcement nya belum ada sehingga belum memiliki kekuatan.

Komisi VII DPR mendesak untuk mengatur masalah rokok itu dibuat dalam

bentuk UU, sehingga masyarakat akan mempunyai posisi tawar yang cukup kuat.

Disamping itu DPR akan dapat melakukan pengawasan yang ketat terhadap

pemerintah maupun industri.

Bahkan badan pengawas obat dan makanan (BPOM) akan menindak tegas

perusahaan rokok yang menayangkan iklan di media elektronik di bawah pukul

21:30 setmpat, bila teguran ini tidak di indahkan, maka BPOM akan melakukan

upaya hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai

dengan PP Nomor 38 Tahun 2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan

akan dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda sebesar 100

juta.

Dari uraian diatasa tidak cukup hanya pihak pemerintah saja yang berperan

dalam hal ini. Akan tetapi pribadi orang tersebutlah yang sangat berperan dalam

hal upaya berhenti merokok. Antara lain dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Uapaya Dari Diri Pribadi

13

Page 14: MAKALAH.doc

Yaitu berupa alasan kenapa harus berhenti merokok, biasanya alasan ini

berupa alasan terhadap gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat

kebiasaan merokok contohnya: penyakit jantung, sterok, impotensi dan

gangguan kehamilan.

2. Upaya dari luar yaitu berupa dorongan dan motivasi dari orang-orang terdekat

dan lingkungan sekitar.

Berikut adalah beberapa strategi atau cara untuk berhenti dari kebiasaan

merokok:

a. Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya, menjelang

hari dimana anda berhenti merokok anda harus sudah mengurangi jumlah

rokok yang dihisap.

b. Obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan

akibat efek anda berhenti merokok.

c. Carilah informasi tentang dampak buruk yang diakibatkan dari kebiasaan

merokok.

d. Anda dapat melakukan konseling kepada dokter atau psikiater untuk tahu

cara berhenti merokok

e. Olahraga akan membantu mengatasi stres akibat tidak merokok dan dapat

menambah berat badan anda setelah berhenti merokok.

f. Mintalah teman atau anggota keluarga anda yang tidak merokok untuk

menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa sulit.

g. Beberapa perokok memilih terapi alternatif seperti hipnotis dan akupuntur.

14

Page 15: MAKALAH.doc

15