makalah+askep
DESCRIPTION
BAB 1TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup sering kali tidak bias dipenuhi oleh seorang anak
karna factor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyakut keterbatasan ekonomi
keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan factor
internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologi smuncul sebagai
problema makan pada anak.
Anak memang sudah bias makan apa saja seperti halnya orang dewasa .Tetapi,
merekapun menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi selera makan.Oleh karena
itu sebagai orang tua juga harus berlaku demokratis untuk sesekali menghidangkan makanan
yang memang menjadi kegemaran si anak.
Intake gizi yang baik berperan penting didalam mencapai pertumbuhan badan yang
optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencangkup pula pada pertumbuhan otak
yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan
masyaraka tadalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi pada
anak masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak pada anaknya
tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak
mengimbanginya dengan makan sehat yang mengandung banyak gizi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMENUHAN NUTRISI PADA ANAK
2.1. Definisi
Didalam pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh beberapa factor
yaitu baik faktor internal maupun factor eksternal. Salah satu factor eksternal yang telah
dikemukakan adalah nutrisi yang didapat oleh anak. Orang tua diharapkan mempunyai
pemahaman yang tepat tentang nutrisi yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang,
serta zat gizi yang dibutuhkan anak pada usia tertentu, sehingga dapat diberikan dengan cepat
walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan dan status social ekonomi keluarga
sangat mempengaruhi ketersediaan nutrisi untuk anak.
Untuk itu perawat mempunyai kewajiban untuk membantu orang tua mendapatkan
pemahaman dan keterampilan yang tepat dalam memberikan nutrisi pada anak sesuai dengan
tahapan usianya. Semua makanan, khususnya untuk bayi dan anak kecil harus memenuhi
kebutuhan energy dan zat gizi.Ini dapat dicapai dengan menggunakan beragam bahan
makanan. Perlu diperhatikan banyak bahan makanan yang mempunyai volume terlalu besar
untuk memenuhi energy dan zat gizi yang dibutuhkan, sehingga susunan bahan – bahan
makanan tersebut harus seimbang.
Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organism dan makanan yang
dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah apa yang dimakan seseorang dan bagaimana
tubuh menggunakannya. Nutrient adalah zatorganik, zat non organik, dan zat yang
memproduksi energi yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi tubuh.
Menusia memerlukan nutrient yang penting dalam makanan untuk pertumbuhan dan
mempertahankan semua jaringan tubuh serta fungsi normal dari seluruh proses tubuh
(Kozier.B, dkk. 2009: 438).
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwotodan Wartonah.
2010: 45).
2
Nutrien dasar yang paling dibutuhkan tubuh adalah air. Karena setiap sel memerlukan
suplai bahan bakar yang kontinu, kebutuhan nutrisi yang paling penting setelah air adalah
nutrient yang memberikan bahan bakar atau energi. Nutrient yang memberikan energy adalah
karbohidrat, lemak dan protein (Kozier.B, dkk. 2009: 438).
Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia
Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)
Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar.
Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain:
o penyediaan makanan dalam berbagai variasi
o membatasi makanan manis
o konsumsi diet yang seimbang
Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3 tahun 300-500
kcal/hari.
2.2. Etiologi
Penyebab yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi antara lain :
Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang ibu manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola
konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat
terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis makanan yang bernilai gizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang
Misalnya : di daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tidak
digunakan dalam makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa mengkonsumsi
tempe dapat merendahkan derajat mereka.
Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga
mempengaruhi status gizi
Misalnya : di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang, pepaya bagi para gadis,
remaja maupun anak-anak.
3
Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap sesuatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang dibutuhkan secara
cukup. Kesukaan banyak mengakibatkan terjadinya kasus soal nutrisi pada anak karena
asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan
Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan bergizi
membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi dipengaruhi oleh status
ekonomi. Sehingga orang tua tidak begitu memperhatikan gizi ankanya akibatnya anak
terkena gizi buruk.
Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut.
Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada
laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme
basal tubuh juga menjadi lebih besar.
Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya
gejala penyakit atau karena efek samping obat.
Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet
merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak
orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
4
2.3 Patofisiologi
Gangguan Nutrisi
5
- Faktor intrinsik – Faktor Ekstrinsik^ status kesehatan ^ kultur dan kepercayaan
^ proses penyakit (gizi buruk) ^ lingkungan
^ mual muntah (anoreksia) ^ pendidikan
^ demam ^ status sosial ekonomi
^ pola diet ^ gaya hidup
^ faktor psikologi
Gangguan Nutrisi
Lebih dari kebutuhan Kurang dari kebutuhan
Resiko penyakit jantung hipertensi
MalaseResiko penyakit DM
Gizi burukAnemia
Gangguan aktivitas
Gangguan nutrisi
Gangguan istirahat tidur
2.4 Tanda Dan Gejala
► Tanda :
1. Penurunan berat badan
2. Anoreksia
3. Tidak ada penyakit yang menurunkan berat badan
4. Penampilan kurus
5. Makan disembunyikan
6. Pemikiran tak rasional tentang makanan
7. Muntah
► Gejala :
1. Lapar terus menerus/ menyangkal lapar
2. Takut peningkatan berat badan
3. Terlalu memperhatikan makanan, misal : menghitung kalori
4. Menolak mempertahankan berat badan diatas normal
5. Secara teratur merangsang diri untuk muntah
6. Puasa
2.5 Manifestasi klinis
1. Mayor
Melaporkan atau mengalami masukan tidak adekuat kurang kurang yang dianjurkan atau
tanpa penurunan berat badan
2. Minor
Berat badan 10% sampai 20% atau lebih berat badan ideal
6
Lipatan kulit trisep, lingkar bagian tengah dan alat pertengahan lengan kurang dari
60% standar pengukur
Kelemahan otot
Peka rangsangan mental dan kekacauan mental
Penurunan albumin, serum
Penurunan transferin, serum
2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen
2. USG
3. Laboratarium
B. MALNUTRISI (GIZI BURUK)
3.1 Definisi
Malnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolute untuk
periode tertentu. (Bachyar Bakri, 2002)
Malnutrisi (Gizi salah) adalah kesalahan pangan terutama terletak dalam
ketidakseimbangan komposisi hidangan penyediaan makanan. (Akhmad Djaeni, 2004).
Dari beberapa pengertian diatas malnutrisi adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keadaan kurang nutrisi, terutama energi dan protein. Malnutrisi energi
protein (MEP) merupakan keadaan tidak cukupnya masukan protein dan kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh atau dikenal dengan nama marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor
disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas, sedangkan
marasmus disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein.
3.2 Etiologi
► Penyebab langsung:
- Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan
oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang
diberikan dan cara pemberian makanan yang salah.
- Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan
7
dan penggunaan nutrien oleh tubuh.
► Penyebab tidak langsung:
- Kurangnya ketahanan pangan keluarga: Keterbatasan keluarga untuk menghasilkan
atau mendapatkan makanan.
- Kualitas perawatan ibu dan anak.
- Buruknya pelayanan kesehatan.
- Sanitasi lingkungan yang kurang.
3.3 Patofisiologi
Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor.
Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting yaitu : tubuh sendiri (host), agent
(kuman penyebab), environment (lingkungan). Memang faktor diet (makanan) memegang
peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan.
Penyakit kwashiorkor umumnya terjadi pada anak dari keluarga dengan sosial-ekonomi
yang rendah karena tidak mampu membeli bahan makanan yang mengandung protein hewani
(seperti daging, telur, hati, susu, dsb.). Sebenarnya protein nabati yang terdapat pada kedelai,
kacang-kacangan juga dapat menghindarkan kekurangan protein tersebut apabila diberikan,
tetapi karena kurangnya pengetahuan orang tua, anak menderita defisiensi protein ini.
Kwashiorkor biasanya dijumpai pada anak dengan golongan umur tertentu, yaitu bayi pada
masa disapih dan anak prasekolah (balita), karena pada umur ini relatif memerlukan lebih
banyak protein untuk tumbuh sebaik-baiknya. Walaupun defisiensi protein menjadi penyebab
utama penyakit ini, namun selalu disertai defisiensi berbagai nutrient lainnya.
Sedangkan terjadinya marasmus juga dapat disebabkan faktor makanan dengan kadar
kalori dan protein yang kurang dari kebutuhan tubuh, sehingga dapat terjadi atrofi jaringan
khususnya pada lapisan subkutan dan akhirnya kelihatan kurus seperti orang tua. Marasmus
timbul akibat kekurangan energi (kalori) sedangkan kebutuhan protein relatif cukup. Pada
marasmus, pertumbuhan yang kurang atau terhenti disertai atrofi otot dan menghilangkan
lemak di bawah kulit. Pada mulanya, kelainan demikian merupakan proses fisiologis. Untuk
kelangsungan hidup, jaringan tubuh memerlukan energi, namun tidak didapat dan dipenuhi
oleh makanan yang diberikan sehingga harus didapat dari tubuh sendiri dan cadangan protein
digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Penghancuran jaringan pada
defisiensi kalori tidak saja membantu memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga untuk
8
memungkinkan sintesis glukosa dan metabolit esensial lainnya seperti asam amino untuk
komponen homeostatik. Oleh karena itu, pada marasmus berat kadang-kadang masih
ditemukan asam amino normal, sehingga hati masih dapat membentuk cukup albumin.
3.4 Klasifikasi
Malnutrisi energi protein (MEP) ringan, pada keadaan awalnya tidak ditemukan
kelainan biokimia tetapi pada keadaan lanjut akan didapatkan kadar albumin rendah,
sedangkan globulin meninggi. Berikut klasifikasi gangguan gizi.
- Berat badan > 120% baku : gizi lebih.
- Berat badan 80-120% baku : gizi cukup/ baik.
- Berat badan 60-80% baku, tanpa edema : gizi kurang (MEP ringan).
- Berat badan 60-80% baku, dengan edema : kwashiorkor (MEP berat).
- Berat badan < 60% dari baku, tanpa edema : marasmus.
- Berat badan < 60% baku, dengan edema : marasmik-kwashiorkor (MEP berat).
Kurang Energi Protein, secara umum dibedakan menjadi marasmus dan kwashiorkor.
► Marasmus
adalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat. Namun, lebih kekurangan kalori
daripada protein. Penyebab marasmus adalah sebagai berikut :
- Intake kalori yang sedikit.
- Infeksi yang berat dan lama, terutama infeksi enteral.
- Kelainan struktur bawaan.
- Prematuritas dan penyakit pada masa neonates.
- Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup
- Gangguan metabolism.
- Tumor hipotalamus.
- Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang.
- Urbanisasi.
► Kwashiorkor
adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein dalam jumlah besar. Selain itu,
penderita juga mengalami kekurangan kalori. Penyebabnya adalah :
- Intake protein yang buruk.
- Infeksi suatu penyakit.
- Masalah penyapihan.
9
Tabel Klasifikasi IMT Menurut WHO :
Klasifikasi IMT (kg/ m2)
Malnutrisi berat < 16,0
Malnutrisi sedang 16,0 – 16,7
Berat badan kurang/ malnutrisi ringan 17,0 – 18,5
Berat badan normal 18,5 – 22,9
Berat badan kurang ≥ 23
Dengan resiko 23 – 24,9
Obes I 25 – 29,9
Obes II ≥ 30
3.5 Manifestasi Klinis
Gambaran klinis anak penderita malnutrisi adalah sebagai berikut.
1. Pertumbuhan terganggu, berat dan tinggi badan kurang dibandingkan dengan anak
normal.
2. Perubahan mental (cengeng dan apatis).
3. Edema ringan maupun berat.
4. Gejala gastrointestinal, seperti anoreksia kadang hebat sehingga berbagai makanan
ditolak. Makanan hanya dapat diberikan melalui sonde. Terkadang makanan yang sudah
masuk dimuntahkan kembali. Diare hampir selalu ada. Hal tersebut mungkin karena
adanya gangguan fungsi hati, pancreas, dan usus. Sering terjadi intoleransi susu sehingga
pemberian susu menyebabkan diare bertambah.
5. Perubahan rambut, sering dijumpai baik bentuk bangun maupun warna. Khas pada pasien
kwashiorkor, rambut kepala mudah dicabut, tampak kusam, kering, halus, jarang, dan
berubah warnanya menjadi putih. Tetapi pada bulu mata lebih panjang dari anak normal.
6. Kulit pasien biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih dalam dan
lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan bersisik. Yang khas untuk penyakit
kwashiorkor yaitu crazy pavement dermatosis berupa bercak-bercak putih merah muda
dengan tepi hitam yang ditemukan pada bagian tubuh yang sering tertekan, misalnya di
bokong, fosa poplitea, lutut, buku kaki, dan lipat paha. Perubahan kulit ini dimulai dari
bercak-bercak merah yang dengan cepat bertambah dan berpadu dan akhirnya menjadi
hitam dan mengelupas, memperlihatkan bagian-bagian yang tidak mengandung pigmen
dibatasi oleh tepi yang masih hitam oleh hiperpigmentasi. Crazy pavement
10
dermatosis ditemukan terutama pada kasus edema dan mempunyai prognosis buruk.
Jarang ditemukan luka yang bundar atau bujur dengan dasar dalam dan batas jelas serta
tak ada radang di sekitarnya.
7. Pembesaran hati , kadang-kadang batas hati setinggi pusat. Hati teraba kenyal,
permukaannya licin dan tepinya tajam. Pada hati yang membesar terdapat perlemakan
hebat begitupun hati yang tidak membesar.
8. Anemia; bila pasien menderita cacingan, anemia lebih menjadi berat. Jenis anemia pada
pasien kwashiorkor yang terbanyak normositik normokrom, jumlah sel sistim
eritropoietik berkurang dalam sumsum tulang. Hypoplasia atau aplasia sumsum tulang ini
disebabkan oleh defisiensi protein dan infeksi yang menahun, defisiensi zat besi,
kerusakan hati, insufisiensi hormon, dan sebagainya.
9. Kelainan kimia darah; kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit
meninggi, sehingga perbandingan albumin/globulin terbalik kurang dari 1. Kadar
kolestrerol serum rendah.
10. Pada biopsy hati ditemukan perlemakan yang kadang-kadang demikian hebat, hampir
semua sel hati mengandung vakuol lemak besar, sering ditemukan tanda fibrosis,
nekrosis, dan infiltrasi sel mononukleus.
11. Hasil autopsy pasien kwashiorkor yang berat menunjukkan hampir semua organ
mengalami perubahan seperti degenerasi otot jantung, osteoporosis tulang, dan
sebagainya.
Secara khusus, manifestasi klinik marasmus pada mulanya ada kegagalan menaikkan
berat badan, disertai dengan kehilangan berat sampai berakibat kurus, dengan kehilangan
turgor pada kulit sehingga menjadi berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang.
Karena lemak terakhir hilang dari bantalan pengisap pipi, muka bayi dapat tetap tampak
relatif normal selama beberapa waktu sebelum menjadi menyusut dan berkeriput. Abdomen
dapat kembung atau datar, dan gambaran usus dapat dengan mudah dilihat. Terjadi atrofi
otot, dengan hipotoni. Suhu biasanya subnormal, nadi mungkin lambat, dan angka
metabolisme basal cenderung menurun. Mula-mula bayi mungkin cerewet (rewel), tetapi
kemudian menjadi lesu, dan nafsu makan hilang. Bayi biasanya konstipasi, tetapi dapat
muncul apa yang disebut diare tipe kelaparan, dengan buang air besar sering, tinja berisi
mukus, dan sedikit.
Sedangkan manifestasi khusus klinik kwashiorkor tidak jelas tetapi meliputi letargi, apatis
atau iritabilitas. Bila terus maju, mengakibatkan pertumbuhan tidak cukup, kurang stamina,
kehilangan jaringan muskuler, bertambah kerentanan terhadap infeksi, dan edema.
11
Imunodefisiensi sekunder merupakan salah satu dari manifestasi yang paling serius dan
konstan. Misalnya campak. Penyakit yang relatif benigna pada anak gizi baik, dapat
memburuk dan mematikan pada anak malnutrisi. Pada anak dapat terjadi anoreksia,
kekenduran jaringan subkutan dan kehilangan tonus otot. Hati membesar dapat terjadi awal
atau lambat; sering ada infiltrasi lemak. Edema biasanya terjadi awal; penurunan berat badan
mungkin ditutupi oleh edema, yang sering ada dalam organ dalam sebelum dapat dikenali
pada muka dan tungkai. Aliran plasma ginjal, angka filtrasi glomerolus, dan fungsi tubuler
ginjal menurun. Jantung mungkin kecil pada awal stadium penyakit tetapi biasanya kemudian
membesar. Sering ada dermatitis. Penggelapan kulit tampak pada daerah yang teriritasi tetapi
tidak ada pada daerah yang terpapar sinar matahari. Dispigmentasi dapat terjadi pada daerah
ini sesudah desquamasi atau dapat generalisata. Rambut sering jarang dan tipis, serta
kehilangan elastisitasnya. Pada anak yang berambut hitam, dispigmentasi menghasilkan
coret-coret merah atau abu-abu pada warna rambut (hipokromotrichia). Anyaman rambut
menjadi kasar pada penyakit kronik. Infeksi dan investasi parasit sering ada, sebagaimana
halnya anoreksia, muntah dan diare terus-menerus. Otot menjadi lemah, tipis, dan atrofi,
tetapi kadang-kadang mungkin ada kelebihan lemak subkutan. Perubahan mental, terutama
iritabilitas dan apati sering ada. Stupor, koma, dan meninggal dapat menyertai.
3.6 Pemeriksaan Diagnostik
Pada data laboratorium penurunan albumin serum merupakan perubahan yang paling
khas. Ketonuria sering ada pada stadium awal kekurangan makan tetapi seringkali
menghilang pada stadium akhir. Harga glukosa darah rendah, tetapi kurva toleransi glukosa
dapat bertipe diabetic. Ekskresi hidroksiprolin urin yang berhubungan dengan kreatinin dapat
turun. Angka asam amino esensial plasma dapat turun relatif terhadap angka asam amino
non-esensial, dan dapat menambah aminoasiduria. Defisiensi kalium dan magnesium sering
ada. Kadar kolesterol serum rendah, tetapi kadar ini kembali ke normal sesudah beberapa hari
pengobatan. Angka amilase, esterase, kolinesterase, transaminase, lipase dan alkalin fosfatase
serum turun. Ada penurunan aktivitas enzim pancreas dan santhin oksidase, tetapi angka ini
kembali normal segera sesudah mulai pengobatan. Anemia dapat normositil, mikrositik, atau
makrositik. Tanda-tanda defisiensi vitamin dan mineral biasanya jelas. Pertumbuhan tulang
biasanya terlambat. Sekresi hormon pertumbuhan mungkin bertambah.
Diagnosa banding kehilangan protein adalah infeksi kronik, penyakit yang
menyebabkan kehilangan protein berlebihan melalui urin atau tinja, dan keadaan
ketidakmampuan metabolik untuk mensintesis protein.
12
3.7 Penatalaksanaan
► Penatalaksanaan Medis
Prinsip pengobatan adalah makanan yang mengandung banyak protein bernilai tinggi,
banyak cairan, cukup vitamin dan mineral, masing-masing dalam bentuk yang sudah dicerna
dan diserap. Karena toleransi makanan masih rendah pada permulaan, maka makanan jangan
diberikan sekaligus banyak, tetapi dinaikkan bertahap setiap hari. Diperlukan makanan yang
mengandung protein 3-4 gram/ kg BB/ hari 150-175 kalori. Antibiotik diberikan jika terdapat
infeksi penyakit penyerta marasmus. Antibiotik efektif harus diberikan parenteral selama 5-
10 hari.
Untuk dehidrasi ringan sampai sedang, cairan diberikan secara oral atau dengan pipa
nasogastrik. Bayi ASI harus disusui sesering ia menghendaki. Untuk dehidrasi berat, cairan
intravena diperlukan. Jika cairan intravena tidak dapat diberikan, infuse intraosseus (sumsum
tulang) atau intaperitoneal 70 ml/ kg larutan Ringer Laktat setengah kuat dapat
menyelamatkan jiwa.
► Penatalaksanaan Keperawatan
Pasien yang menderita defisiensi gizi tidak selalu dirawat di rumah sakit kecuali yang
menderita malnutrisi berat, kwashiorkor/ marasmik kwashiorkor atau melnutrisi dengan
komplikasi penyakit lainnya. Masalah pasien yang perlu diperhatikan ialah memenuhi
kebutuhan gizi, bahaya terjadi komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman/ psikososial, dan
kurangnya pengetahuan orang tua pasien mengenai makanan anak.
C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
► PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh.
Terdapat berbagai parameter untuk mengukur pertumbuhan seorang anak. Penilaian minimal
dilakukan dengan mengukur berat badan dan panjang/tinggi badan serta lingkar kepala
(sampai usia… tahun) secara berkala. Ukuran yang diperoleh pada setiap pengukuran
kemudian diplot di dalam grafik untuk melihat apakah pertumbuhan anak anda sudah baik.
► PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks.
Perkembangan dibagi menjadi 4 aspek, yaitu:
13
1. Gerak kasar, misalnya kemampuan untuk tengkurap, duduk, berdiri, dan berjalan.
2. Gerak halus, misalnya kemampuan memegang benda kecil dengan jari-jarinya, mencoret-
coret, dan menyusun kubus.
3. Bahasa, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan perasaan/pikirannya dan
berkomunikasi.
4. Sosial dan kemandirian, yaitu kemampuan untuk menjalin interaksi dengan pihak lain
serta mengurus dirinya sendiri.
Keempat aspek tersebut harus dipantau secara berkala untuk memastikan anak memiliki
kemampuan yang sesuai untuk anak seusianya. Jika pada pemantauan awal (pemeriksaan
screening) perkembangan anak ditemukan hal yang meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan
perkembangan dengan metode yang lebih seksama dan spesifik.
Berikut ini contoh “Kartu Menuju Sehat (KMS)” yang digunakan untuk mencatat
penilaian tumbuh kembang anak.
► KMS (Kartu Menuju Sehat)
Definisi
Kartu Menuju Sehat (KMS) balita adalah alat yang murah dan sederhana yang dapat
digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Kesehatan anak harus dipantau
sejak anak lahir. Pertambahan berat badan anak sehat akan sejalan dengan pertambahan usia .
(Depkes, 2000)
Bila grafik berat badan naik dan berada pada posisi garis kuning atau hijau muda berarti
anak tumbuh naik. Anak yang sehat berat badannya akan naik terus mengikuti garis dalam
14
KMS tersebut. Anak yang kurang sehat, grafik berat badannya akan mendatar atau menurun
kegaris yang warnanya lebih muda ,keadaaan seperti ini menandakan anak memerlukan
tambahan gizi. Apabila nilai berat badan ada dalam grafik yang bergaris merah berarti telah
menjadi gannguan gizi, sehingga memerlukan pemeriksaan dari tenaga medis.
(Handayani,Maryani,2002)
Manfaat dari KMS
- Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap.
- Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.
- Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan
penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
Sangat penting bagi ibu untuk menghitung berat badan ideal anak anda
sangat penting. Dengan mengetahui berat anak yang seharusnya, bisa jadi
peringatan awal apabila anak mengalami gangguan kesehatan atau
kelaianan yang lain. Berikut ini tabel berat badan ideal anak dan tinggi ideal
anak untuk usia 0 sampai 5 tahun.
Umur Berat (dalam gram) Tinggi (dalam cm)
Standard 80% Standard Standard 80% Standard
Lahir 3.400 2.700 50,5 40,40
1 Bulan 4.300 3.400 55,0 44,00
2 Bulan 5.000 4.000 58,0 46,40
3 Bulan 5.700 4.600 60,0 48,00
4 Bulan 6.300 5.000 60,5 48,40
5 Bulan 6.900 5.500 64,5 51,60
6 Bulan 7.400 5.900 66,0 52,80
7 Bulan 8.000 6.400 67,5 54,00
8 Bulan 8.400 6.700 69,0 55,20
15
9 Bulan 8.900 7.100 70,5 56,40
10 Bulan 9.300 7.400 72,0 57,60
11 Bulan 9.600 7.700 73,5 58,80
12 Bulan 9.900 7.900 74,5 59,60
1 tahun 3 bulan 10.600 8.500 78,0 62,40
1 tahun 6 bulan 11.300 9.000 81,5 65,20
1 tahun 9 bulan 11.900 9.500 84,5 67,60
2 tahun 0 bulan 12.400 9.900 87,0 69,60
2 tahun 3 bulan 12.900 10.300 89,5 71,60
2 tahun 6 bulan 13.500 10.800 92,0 73,60
2 tahun 9 bulan 14.000 11.200 94,0 75,20
3 tahun 0 bulan 14.500 11.600 96,0 76,80
3 tahun 3 bulan 15.000 12.000 98,0 78,40
3 tahun 6 bulan 15.500 12.400 99,5 79,60
3 tahun 9 bulan 16.000 12.800 101,5 81,20
4 tahun 0 bulan 16.500 13.200 103,5 82,80
4 tahun 3 bulan 17.000 13.600 105,0 84,00
4 tahun 6 bulan 17.400 13.900 107,0 85,60
4 tahun 9 bulan 17.900 14.300 108,0 86,40
5 tahun 0 bulan 18.400 14.700 109,0 87,20
Dari tabel di atas dapat dilihat, misalnya untuk bayi usia 10 bulan, tinggi standarnya
adalah 72 cm. Variasinya, ia boleh lebih 2 cm atau kurang 2 cm dari 72, minimal 70
maksimal 74. Setelah diperoleh angka tinggi standar, kita akan lihat berapa berat badan anak
standar normalnya, yakni 9,3 kg. Ini adalah berat badan standar ideal.
16
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN NUTRISI
(GIZI BURUK )
Kasus :
Seorang anak laki-laki, berusia 4 tahun, berat badan 8 kg saat pengkajian ditemukan abdomen
buncit/asites dengan penumpukan jaringan lemak yang tipis pada jaringan kulit, saat dikaji
rambut kusam seperti rambut jagung, anak cengeng, mudah emosi dan nafsu makan turun.
Saat dikaji anak tersebut mengalami gangguan nutrisi dibawah garis merah (KMSBGN)
I. PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. L
Umur : 4 Tahun
Jenis Kelamin : L
Suku / Bangsa : Indonesia
Agama : -
Pekerjaan : -
Pendidikan : -
Alamat : -
No. Register : -
Diagnosa Medis : Gangguan nutrisi
I. RIWAYAT KEPERAWATAN ( NURSING HISTORY )
Keluhan utama :
Saat dikaji nafsu makan anak menurun
1.1. Riwayat Penyakit Sekarang
17
Abdomen buncit/asites dengan penumpukan jaringan lemak yang tipis pada jaringan
kulit
1.2. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Tidak ada riwayat penyakit infeksi , anemia, dan diare sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
1.5. TANDA – TANDA VITAL
Nadi : Normal (50 – 100 /menit)
TD : Normal (120/70 mmHg)
RR : Normal (16 – 22 /menit)
Suhu : Normal (36˚C - 37,5˚C)
BB : 8 Kg
1.6. PEMERIKSAAN PER SISTEM
A. Sistem Pernafasan
Tidak terdapat kelainan sistem pernafasan.
B. Kardiovaskuler Dan Limfe
Tidak terdapat kelainan sistem kardiovaskule dan limfe.
C. Persyarafan
Tidak terdapat kelainan sistem persyarafan
D. Perkemihan-Eliminasi Uri
Tidak terdapat kelainan sistem perkemihan-eliminasi uri.
E. Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi
Mulut
Inspeksi :
mukosa bibir kering, gigi tidak ada plak dan karies. Tidak ada pembersaran kalenjar karotis.
Tidak ada lesi.
Palpasi :
tidak ada nyeri tekan pada rongga mulut,
Lidah
Inspeksi :
bentuk simetris, tidak ada tremor dan lesi.
Palpasi :
tidak ada nyeri tekan dan odem.
18
Abdomen
Inspeksi :
ada pembesaran abdomen/asites, tidak ada luka.
Auskultasi :
terdapat bising usus
Perkusi : -
Palpasi :
ada nyeri tekan
F. Sistem Muskuloskeletal Dan Integumen
Terdapat penumpukan jaringan lemak yang tipis pada jaringan kulit di abdomen
G. Sistem Endokrin dan Eksokrin
Terjadi penurunan berat badan dan rambut terlihat kusam seperti rambut jagung
H. Sistem Reproduksi
Tidak terdapat kelainan sistem reproduksi.
I. Persepsi Sensori
Tidak terdapat kelainan sistem reproduksi.
19
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
2. Kurang volume cairan.
3. Gangguan integritas kulit.
4. Risiko infeksi.
5. Kurang pengetahuan
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
DEFINITION Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
DEFINING
CHARACTE
RISTICS
- Kram abdomen
- Nyeri abdomen
- Menghindari makanan
- Berat badan 20 % atau lebih dibawah berat badan ideal
- Kerapuhan kapiler
- Diare
- Kehilangan rambut berlebian
- Bising usus hiperaktif
- Kurang makan
- Kurang informasi
- Kurang minat pada makanan
- Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
20
- Kesalahan konsepsi
- Kesalahan informasi
- Membran mukosa pucat
- Ketidakmampuan memakan makanan
- Tonus otot menurun
- Mengeluh gangguan sensasi rasa
- Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (recomended daily
allowance)
- Cepat kenyang setelah makan
- Sariawan rongga mulut
- Steatorea
- Kelemahan otot pengunyah
- Kelemahan otot untuk menelan
RELATED
FACTORS:
- Faktor biologis
- Faktor ekonomi
- Ketidakmampuan untuk mengabsorpssi nutrient
- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
- Ketidakmampuan menelan makanan
- Faktor psikologis
21
AS
SE
SS
ME
NT
Subjective data entry
-
Objective data entry
Berat badan 8 kg
Abdomen buncit/asites dengan
penumpukan jaringan lemak yang tipis
pada jaringan kulit,
Rambut kusam seperti rambut jagung
Anak cengeng
Anak mudah emosi
Nafsu makan turun
DIA
GN
OS
IS
Client
Diagnostic
Statement:
Ns. Diagnosis (Specify):
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Related to:
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan factor ekonomi
22
III. INTERVENSI
III. INTERVENSI
Inisial Pasien : An. L Nama Mhs:_________________
Tanggal : 12 November 2013
Diagnosa Keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempetahankan bersihan jalan napas.
NIC NOC
INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDICATOR
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh pasien teratasi dengan kriteria hasil:
Manajem Nutrisi
Definisi : panduan atau
penyediaan asupan makanan dan
cairan untuk diet seimbang
Kaji :
- Periksa apakah pasien mempunyai
alergi makanan
- Pastikan kesukaan makanan pasien
- Nafsu makan - Keinginan makan (5)
- Makanan kesukaan (5)
- Masukan makanan (5)
- Masukan nutrisi (5)
23
NIC NOC
- Monitor catatan asupan nutrisi dan
kalori
- Tentukan kemampuan pasien untuk
mendapatkan kebutuhan nutrisinya
HE :
- Anjurkan asupan kalori sesuai untuk
tipe tubuh dan gaya hidup
- Anjurkan asupan makanan zat besi
yang meningkat sesuai kebutuhan
- Anjurkan asupan protein zat besi dan
vitamin C yang meningkat sesuai
kebutuhan
- Ajarkan pasien bagaimana menjaga
makanan hariannya , sesuai kebutuhan.
- Berikan informasi yang sesuai tentang
kebutuhan nutrisi dan bagaimana
mendapatkannya
Mandiri :
- Berikan pasien makanan tinggi protein,
kalori, makanan-makanan yang bergizi
dan minuman yang dapat mulai
- Status nutrisi :
masukan nutrisi
- Perilaku
mendapatkan berat
badan
- Masukan kalori (5)
- Masukan protein (5)
- Masukan karbonhidrat (5)
- Masukan vitamin (5)
- Masukan mineral (5)
- Bantuan dari tenaga kesehatan untuk
memperoleh berat badan (5)
- Identifikasi penyebab kehilangan berat badan
(4)
- Memilih target berat badan sehat (4)
- Merencanakan dan berkomitmen untuk berat
badan sehat (3)
- Identifikasi makanan dan minuman yang tidak
disukai (4)
- Menggunakan suplemen, vitamin dan mineral
(5)
- Monitor level nafsu makan (5)
- Gunakan catatan untuk memonitor masukan
makanan dan cairan (5)
24
NIC NOC
dikonsumsi, sesuai kebutuhan
- Timbang pasien dengan interval yang
sesuai
Kolaborasi :
- Pertimbangkan dalam hubungannya
dengan ahli gizi, sesuai kebutuhan,
jumlah kalori dan tipe nutrisi yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi
25
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dari sistem tubuh, pertumbuhan pemeliharaan kesehatan nutrisi didapatkan dari makanan dan
cairan yang selanjutnya diasimilasikan tubuh.
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-
fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan
dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia,
maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
26