makalah1tmkfix

Upload: arinidamay

Post on 09-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

Laporan Kasus I

Modul Organ Tindakan Medik dan Keperawatan

Seorang Anak Laki Laki Umur 10 Tahun dengan Keluhan Timbul Bintik Bintik di Muka dan KakiKELOMPOK III

030.07.153 Marelno Zakanito

030.07.173 Nadya YDHP

030.07.348 Dimas Adi Bayu Dewo

030.09.029 Arini Damayanti

030.09.030 Arumtyas Cahyaning W

030.09.031 Aryanto Krisnandanu

030.09.033 Athika Herni Ramadhona

030.09.034 Athika Rodhya

030.09.035 Ayu Paramitha

030.09.036 Ayu Prima Dewi

030.09.038 Ayu Rahmi Mutmainah

030.09.040 Ayunda Afdal

030.09.041 Ayunda Shinta Nurarliah

030.09.042 Azizah Chairiani030.09.043 Azmi Ikhsan Azhary

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Jakarta, 07 Mei 2012DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan__________________________________________________________2

BAB II Laporan Kasus ________________________________________________________3

BAB III Pembahasan Kasus____________________________________________________43.1. Anamnesis__________________________________________________________4

3.2. Hipotesis___________________________________________________________43.3. Pemeriksan Fisik_____________________________________________________63.4. Pemeriksaan Penunjang________________________________________________83.5. Diagnosis___________________________________________________________93.6. Patofisiologi ________________________________________________________103.7. Penatalaksanaan______________________________________________________123.8. Prognosis___________________________________________________________17BAB IV Tinjauan Pustaka_____________________________________________________18

4.1. Anatomi Kulit______________________________________________________18

4.2. Faal Kulit _________________________________________________________20

4.3. Moluskum Kontagiosum_____________________________________________23

4.4. Veruka Vulgaris____________________________________________________26BAB V Kesimpulan__________________________________________________________30BAB VI Daftar Pustaka_______________________________________________________31BAB I

PENDAHULUAN

Moluskum kontagiosum adalah penyakit virus benigna yang menyerang kulit, disebabkan oleh virus grup poxvirus yang tidak terklasifikasi dengan kelainan berupa erupsi papula miliar sampai lentikuler. Permukaan papul membentuk lekukan dan berisi massa yang mengandung badan moluskum. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak dengan lesi terutama di wajah, badan dan ekstremitas. Pada dewasa lesi banyak ditemukan di sekitar genital. Insidensi penyakit meningkat pada daerah padat penduduk, miskin, dengan higiene rendah. Diagnosis biasanya didasarkan dari temuan morfologis. Kebanyakan lesi sembuh sendiri dalam 2-9 bulan, namun ada pula yang berlangsung bertahun-tahun, khususnya pada individu dengan gangguan imunitas.

Veruka vulgaris (Common Warts, kutil) adalah neoplasma jinak yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) pada sel epidermis. Transmisi virus ini dapat dengan kontak langsung maupun tak langsung. HPV disamping menginfeksi sel-sel epitel kulit mulut, esofagus, laring, trakhea, dan konjungtiva juga dapat menyebabkan lesi benigna maupun maligna. HPV juga memegang peranan penting terhadap papiloma laringeal genital warts, vulvar intraepitelial neoplasia, cervical karsinoma, dan kemungkinan cutaneus squamous-sel carsinoma. Veruka vulgaris biasanya dihubungkan dengan HPV tipe 1,2 dan 4 dengan gambaran klinis hiperkeratotik (penebalan epidermis dengan skuama), papul, plakat ataupun nodul yang berbatas tegas dan eksofitik serta permukaan verukosa.

Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur tapi jarang pada bayi dan masa awal anak-anak. Insiden meningkat selama usia sekolah dan mencapai puncaknya diantara usia 12 dan 16 tahun (khususnya veruka plantaris), kemudian menurun tajam sampai usia 20 tahun serta berangsung-angsur menurun pada usia selebihnya. Veruka dapat dijumpai pada seluruh populasi di dunia. Meskipun frekuensi pasti tidak diketahui, veruka diperkirakan menyerang sekitar 7-12 % dari suatu populasi. Frekuensi veruka juga meningkat pada pasien-pasien dengan kekebalan tubuh yang menurun, atau gangguan imunitas, pasien-pasien yang mendapat terapi imunosupresif seperti pada pasien transplantasi ginjal.

BAB II

LAPORAN KASUS

Seorang anak laki-laki umur 10 tahun datang berobat diantar oleh ibunya ke Rumah Sakit dimana saudara kerja dengan keluhan timbul bintik-bintik di muka dan kaki.

Pada pemeriksaan didapatkan di daerah wajah terdapat 3 papule non inflamasi dengan cekungan ditengah, lentikuler dengan bentuk seperti komedo di dalamnya.

Pada lengan bawah tampak papule dengan erithema dengen delle dan pustule soliter dan tanda-tanda radang lainya dan sakit.

Pada kaki kanan sepertiga bawah tampak papule verukose soliter tidak ada tanda radang, lentikuler.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Anamnesis

Identitas Pasien

Nama

: -

Umur

: 10 tahun

Jenis Kelamin: Laki laki

Alamat

: - Agama

: - Keluhan Utama

Timbul bintik bintik di muka dan kaki

3.2 HipotesisBintik bintik dapat digolongkan bermacam macam bentuk, diantaranya:

Vesikel Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari

cm.1 Papul Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter

lebih kecil dari cm, dan berisikan zat padat.1 Makula Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata mata.

Dapat berupa ptekie, purpura, dan ekimosis.1 Hipotesis penyakit yang mungkin dari ketiga bentuk yang menggambarkan bintik tersebut antara lain:

1. Campak (Rubeola): adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.

2. Rubela (Campak German): adalah infeksi virus menular dengan ruam yang khas berwarna merah. Rubella tidak sama dengan campak (rubeola), meskipun kedua penyakit ini memiliki karakteristik yang sama. Namun, rubella disebabkan oleh virus yang berbeda dari campak.23. Folikulitis: adalah radang pada folikel rambut berupa papul dan pustul. Biasa disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus.14. Miliaria: yaitu biang keringat berupa bercak eritema.5. Dermatitis atopik: peradangan kulit kronis residif disertai gatal, timbul eritema, papul, dan vesikel6. Variola: disebut juga cacar, gejala berupa vesikel, papul, makula dan disertai gejala sistemik lain.7. Demam berdarah dengue: adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Gejalanya antara lain timbul bercak merah di kulit.8. Veruka Vulgaris: adalah hiperplasi epidermis disebabkan oleh human papilloma virus tipe tertentu. Biasa disebut kutil.19. Moluskum Kontagiosum: penyakit yang disebabkan oleh virus poks, klinis berupa papul.1Untuk mengetahui secara pasti diagnosis pasien ini, diperlukan anamnesis lebih lanjut disertai dengan pemeriksaan fisik dan penunjang. Anamnesis dapat dilakukan secara autoanamnesis maupun alloanamnesis, yaitu ditanyakan kepada ibu si anak.

Sejak kapan gejala seperti ini mulai muncul dan sudah berapa lama? Apakah disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri kepala, pegal pegal, dsb?

Apakah dulu anak Anda memiliki lesi yang serupa? Apakah dikeluarga Anda ada yang memiliki gejala dan lesi yang serupa?

Apakah mereka berubah secara signifikan dalam ukuran atau penampilan? Apakah kondisi tersebut menimbulkan rasa sakit/ gatal dan digaruk? Apakah anak Anda pernah memiliki kutil sebelumnya? Bagaimana hygiene lingkungan sekitar rumah?

3.3 Pemeriksaan Fisik A. Status Generalis

Keadaan umum: -

Kesadaran

: Tanda vital

Tekanan darah: Nadi

: -Suhu

: -

Pernafasan

: -

Berat badan

: -

Tinggi badan

: -

Keadaan gizi

: -

Kepala

Rambut

: -

Mata

: -

Hidung

: -

Telinga

: -

Mulut

: -

Gigi geligi

: -

Tenggorok

: -

Leher

: -

Thorax

Jantung

: -

Paru

: -

Abdomen

Hepar

: -

Lien

: -

Ekstremitas

Reflex

: -

Kelenjar getah bening: -

Pemeriksaan syaraf: -

B. Status Dermatologi

Lokasi

: wajah (merupakan salah satu tempat predileksi pada anak)Penyebaran: -

Bentuk

: -

Ukuran

: lentikular (ukuran sebesar biji jagung)Batas

: -

Effloresensi : papul non inflamasi dengan delle yang berisi seperti komedo (papul merupakan penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih kecil dari cm, dengan cekukan yang berisi komedo hal ini khas terjadi pada moluscum kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan virus poks. Tanpa inflamasi berarti tidak ada tanda-tanda radang yang menyebabkan sensasi tidak nyaman pada kulit yang bersifat iritatif.)

Jumlah

: tiga

Lokasi

: lengan bawah (merupakan salah satu tempat predileksi pada anak)

Penyebaran: soliter (hanya satu lesi)

Bentuk

: -

Ukuran

: lentikular (ukuran sebesar biji jagung)

Batas

: -

Effloresensi : papul dengan eritema dengan delle dan pustul (papul merupakan penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih kecil dari cm, dengan cekukan (delle atau umbilikasi) hal ini khas terjadi pada moluscum kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan virus poks. Dengan pustule yaitu vesikel berisi nanah. Eritema merupakan kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler bersifat sementara). Lokasi

: kaki kanan sepertiga bawah

Penyebaran: soliter (hanya satu lesi)

Bentuk

: -

Ukuran

: lentikular (ukuran sebesar biji jagung)

Batas

: -

Effloresensi: papul verukose tidak ada radang (penonjolan diatas permukaan kulit sirkumskrip, berukuran diameter lebih kecil dari cm dengan permukaan yang kasar/verukosa. Tidak ada reaksi inflamasi). Tanda tanda ini khas pada veruka vulgaris.3. 4 Pemeriksaan Penunjang

Moluskum Kontagiosum

Lebih sering didiagnosa dengan hanya melihat bentuk lesinya saja.

Jika diagnosanya tidak dapat dibuat secara pasti, dapat diperiksa histopatologinya dengan menggunakan preparat Tzanck. Pada bagian tengah lesi dilakukan smear dan dapat dilihat dengan dibawah mikroskop dengan atau tanpa pewarnaan. Dapat ditemukan badan inklusi virus pada pemeriksaan ini.3Bentuk dari moluskum kontagiosum:

3.5 Diagnosis

Diagnosis pada pasien ini adalah:

Moluskum kontagiosum regio facialis dan antebrachii

Berdasarkan gejala yang muncul di daerah wajah berupa 3 papule non inflamasi dengan cekungan ditengah (delle), lentikular dengan bentukan seperti komedo didalamnya. Ditemukan juga di daerah lengan bawah berupa papule dengan eritema dengan delle dan pustule soliter dan tanda inflamasi lainnya.

Veruka vulgaris plantaris

Dari hasil pemeriksaan pada kaki sepertiga bawah tampak papule verukosa soliter non inflamasi, lentikuler merupakan diagnosis pasti.3.6 Patofisiologi- Moluskum kontagiosumInfeksi moluskum Kontagiosum(MC) biasanya muncul akibat infeksi virus pox yang didukung faktor predisposisi yaitu imunitas yang rendah. Orang - orang yang memiliki imunitas yang belum berkembang atau imunitas yang rendah, contohnya pada anak kecil yang imunitasnya belum berkembang sempurna atau pun pada orang dengan infeksi HIV positif.

Virus pox menginfeksi kulit yang bersentuhan dengan kulit dengan lesi MC atau bersentuhan dengan barang barang yang terkontaminasi virus pox. Ketika virus menginfeksi kulit, kemudian akan muncul lesi dalam beberapa hari hingga 6 hari kemudian. Virus akan menginduksi pertumbuhan keratin secara abnormal yang terlihat pada pewarnaan dengan haematoxylin-eosin (HE). Pertumbuhan keratinosit inidisebut Henderson-Patterson bodies.

Molluscum contagiosum virus (MCV) hanya menimbulkan pertumbuhan sel yang abnormal tanpa menimbulkan lesi displastik. Perjalanan alami penyakit ini akan sembuh sempurna dalam 2 sampai 4 tahun pada penderita imunokompeten dan dengan waktu penyembuhan yang lebih lama. Penyembuhan membutuhkan kehadiran anti-molluscum antibodies dan imunitas seluler tubuh.

- Veruka vulgaris plantarisVeruka vulgaris plantaris biasanya disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe 3 dan 10 akan menimbulkan lesi papul hiperkeratosis berukuran diameter