makalah vi

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Besaran yang dapat menyebabkan benda berotasi itulah yang dinamakan momen gaya atau torsi. Benda dapat melakukan gerak rotasi karena adanya momen gaya. Momen gaya timbul akibat gaya yang bekerja pada benda tidak tepat pada pusat massa. Momen gaya merupakan besaran yang dapat menyebabkan sebuah titik partikel berputar (berotasi). Gaya merupakan aksi sebuah benda terhadap benda lain dan umumnya ditentukan oleh titik tangkap (kerja), besar dan arah. Sebuah gaya mempunyai besar, arah dan titik tangkap tertentu yang digambarkan dengan anak panah. Makin panjang anak panah maka makin besar gayanya. Salah satu jenis gaya yang perlu dibahas pada bab selanjutnya adalah gaya Kopel. Gaya Kopel merupakan sepasang gaya yang sejajar sama besar dan berlawanan arah yang bekerja | Momen Kopel

Upload: sushinta-feby-astuti

Post on 05-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mekanika teknik

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangMomen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Besaran yang dapat menyebabkan benda berotasi itulah yang dinamakan momen gaya atau torsi. Benda dapat melakukan gerak rotasi karena adanya momen gaya. Momen gaya timbul akibat gaya yang bekerja pada benda tidak tepat pada pusat massa. Momen gaya merupakan besaran yang dapat menyebabkan sebuah titik partikel berputar (berotasi). Gaya merupakan aksi sebuah benda terhadap benda lain dan umumnya ditentukan oleh titik tangkap (kerja), besar dan arah. Sebuah gaya mempunyai besar, arah dan titik tangkap tertentu yang digambarkan dengan anak panah. Makin panjang anak panah maka makin besar gayanya. Salah satu jenis gaya yang perlu dibahas pada bab selanjutnya adalah gaya Kopel. Gaya Kopel merupakan sepasang gaya yang sejajar sama besar dan berlawanan arah yang bekerja pada suatu batang (benda), akan menimbulkan menimbulkan kopel (momen) pada batang tersebut.

1.2. Batasan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka diperoleh batasan masalah sebagai berikut:1. Definisi momen Kopel2. Persamaan yang digunakan dalam momen Kopel

2.1. TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah sederhana ini, yakni:1. Mengetahui pengertian momen Kopel.2. Mengetahui persamaan yang digunakana pada momen Kopel.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Momen KopelKopel adalah pasangan gaya sama besar yang berlawanan arah, dengan garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit. Pasangannya tersebut dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini, yang sama besar masingmasing gaya adalah Fi terpisah oleh jarak tegak lurus l.

Resultan dari gaya gaya tersebut adalah:R = F F = 0Dengan resultan = 0 artinya bahwa sebuah kopel tidak mempengaruhi sebuah gerak translasi benda sebagai suatu benda keseluruhan, tetapi hanya menimbulkan rotasi. Momen resultan dari kopel tersebut terhadap sembarang titik O adalah:

Dari perumusan itu dapat disimpulkan bahwa besarnya momen Kopel terhadap semua titik dalam bidang dimana bekerja gaya gaya yang embentuk kopel adalah: Hasil kali salah satu gaya dengan jarak tegak lurus antara garisgaris kerjanya.Dan sebuah benda yang padanya bekerja sebuah kopel, hanya dapat dalam keadaan setimbang bila ada kopel lain yang bekerja pada benda tersebut dengan besar yang sama dan arah berlawanan.

2.2. Persamaan Momen KopelKopel adalah kombinasi dua buah gaya yang sama besar, garis aksi sejajar arah saling berlawanan.

Sedangkan momen didefinisikan sebagai kecendurungan suatu gaya untuk memutar benda tegar sekitar sebuah sumbu diukur oleh momen gaya terhadap sumbu tersebut.

Momen MA dari suatu gaya F terhadap suatu sumbu melalui A atau momen F terhadap A, didefinisikan sebagai: perkalian besar gaya F dengan jarak tegak lurus d dari A ke garis aksi F.MA = F . dF = F F MA (+) d = d1 d2 F MA (-) Momen yang terjadi: M = Fd1 Fd2= F (d1 d2) M = Fd

Jumlah M disebut momen dari kopel. M tidak tergantung pada pemilihan A sehingga: momen M suatu kopel adalah tetap besarnya sama dengan Fd dimana F besar gaya dan d adalah jarak antara ke dua garis aksinya.1. Penjumlahan Kopel

Momen yang terjadi jika P + S = R M = (P + S) p = Pp + Sp = R . pDua kopel dapat diganti dengan kopel tunggal yang momennya sama dengan jumlah aljabar dari kedua momen semula. Kedua gaya pada garis aksi yang sama dapat langsung dijumlahkan untuk mencari momen.

2. Kopel EkivalenJika dua buah kopel menghasilkan momen dengan besar dan arah sama, maka dua kopel tsb dikatakan ekivalen.

Keterangan gambar halaman sebelumnya: Gambar kiri:M = 30 N (0.4 m) = 12 N.m Gambar Kanan:M = 40 N (0.3 m) = 12 N.m

3. Resultan Momen KopelMomen berupa vektor, dimana nilai resultannya dapat diperoleh melalui penjumlahan vektor.MR = M1 + M2

Jika lebih dari 2 momen KopelMR = (r x F)

BAB IIIPENUTUP

3.1.KesimpulanAdapun kesimpulan yang diperoleh, yaitu:1. Momen Kopel merupakan pasangan gaya sama besar yang berlawanan arah, dengan garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit.2. Persamaan yang digunakan untuk menghitung momen Kopel adalahMA = F . d

3.2.SaranTidak lengkapnya teori yang dipaparkan pada makalah ini disebabkan oleh keterbatasan pengatahuan dari penulis dan kajian pustaka yang tidak begitu banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Agustinus Purna. 2007. Diktat Kuliah: Mekanika Teknik (Statika Struktur). Universitas Tarumanegara. Jakarta Barat.

Alizar. Kesetimbangan Momen Gaya. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana. Jakarta.

Bijnens, Johan dan Mehran Zahiri Abyanch. 2012. The Hadronic Light-By-Light Contribution to the Muon Anomalous Magnetic Moment and Renormalization Group for EFT. Dept. of Astronomy and Theoretical Physics, Lund University, S olvegatan 14A, 22362 Lund, Sweden.

Husodo, Adi Wirawan. 2011. Mekanika Teknik: Momen Kopel.

Suprihanto, Agus. 2008. Mekanika Teknik Statistika. Jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Semarang.

| Momen Kopel