makalah upah minimum

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengupahan atau pemberian upah adalah salah satu masalah yang tidak pernah selesai diperdebatkan oleh pihak top manajemen manapun, apapun bentuk organisasinya baik itu swasta maupun pemerintah. Paradigma saat ini, pemberian upah di negara kita disadari atau tidak lebih condong untuk berkiblat ke barat, dimana dalam studi kasusnya upah kepada pekerja tidak tetap, atau tenaga buruh seperti upah buruh lepas di areal perkebunan, dan upah pekerja buruh bangunan misalnya. Mereka biasanya dibayar mingguan atau bahkan harian. Itu untuk buruh, sedangkan gaji menurut pengertian keilmuan barat terkait dengan imbalan uang yang diterima oleh setiap karyawan atau pekerja tetap yang dibayarkan sebulan sekali. Sehingga dalam pandangan dan pengertian barat, Perbedaan gaji dan upah itu hanya terletak pada Jenis karyawannya yang berkategori karyawan tetap atau tidak tetap dengan sistem pembayarannya secara bulanan, harian atau per periode tertentu.

Upload: adam-bernadi

Post on 08-Aug-2015

2.111 views

Category:

Documents


68 download

DESCRIPTION

TENTANG UPAH MINIMUM

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH UPAH MINIMUM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengupahan atau pemberian upah adalah salah satu masalah yang tidak pernah selesai

diperdebatkan oleh pihak top manajemen manapun, apapun bentuk organisasinya baik

itu swasta maupun pemerintah. Paradigma saat ini, pemberian upah di negara kita

disadari atau tidak lebih condong untuk berkiblat ke barat, dimana dalam studi kasusnya

upah kepada pekerja tidak tetap, atau tenaga buruh seperti upah buruh lepas di areal

perkebunan, dan upah pekerja buruh bangunan misalnya. Mereka biasanya dibayar

mingguan atau bahkan harian. Itu untuk buruh, sedangkan gaji menurut pengertian

keilmuan barat terkait dengan imbalan uang yang diterima oleh setiap karyawan atau

pekerja tetap yang dibayarkan sebulan sekali. Sehingga dalam pandangan dan

pengertian barat, Perbedaan gaji dan upah itu hanya terletak pada Jenis karyawannya

yang berkategori karyawan tetap atau tidak tetap dengan sistem pembayarannya secara

bulanan, harian atau per periode tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Page 2: MAKALAH UPAH MINIMUM

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Upah Minimum

Upah Minimum Regional adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh

para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan

atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur pengupahan

melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang

Upah Minimum.

Penetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang panjang. Mula-

mula Dewan Pengupahan Daerah (DPD) yang terdiri dari birokrat, akademisi, buruh dan

pengusaha mengadakan rapat, membentuk tim survei dan turun ke lapangan mencari

tahu harga sejumlah kebutuhan yang dibutuhkan oleh pegawai, karyawan dan buruh.

Setelah survei di sejumlah kota dalam propinsi tersebut yang dianggap representatif,

diperoleh angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) - dulu disebut Kebutuhan Hidup

Minimum (KHM). Berdasarkan KHL, DPD mengusulkan upah minimum regional

(UMR) kepada Gubernur untuk disahkan. KOmponen kebutuhan hidup layak digunakan

sebagai dasar penentuan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup pekerja lajang

Menurut Permen no.1 Th. 1999 Pasal 1 ayat 1, Upah Minimum adalah upah

bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah ini

berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki pengalaman kerja 0-1 tahun, berfungsi

sebagai jaring pengaman, ditetapkan melalui Keputusan Gubernur berdasarkan

rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan berlaku selama 1 tahun berjalan.

Apabila kita merujuk ke Pasal 94 Undang-Undang (UU) no.13 tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan, komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap,

maka besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75 % dari jumlah upah pokok dan tunjangan

Page 3: MAKALAH UPAH MINIMUM

tetap. Definisi tunjangan tetap disini adalah tunjangan yang pembayarannya dilakukan

secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran atau pencapaian prestasi kerja

contohnya : tunjangan jabatan, tunjangan komunikasi, tunjangan keluarga, tunjangan

keahlian/profesi. Beda halnya dengan tunjangan makan dan transportasi, tunjangan itu

bersifat tidak tetap karena penghitungannya berdasarkan kehadiran atau performa kerja.

Penggunaan peraturan upah minimum mengikuti prinsip “lex specialis derogat

lex generalis” yaitu bila ada peraturan yang lebih khusus maka yang lebih umum tidak

berlaku. Jadi hanya ada satu peraturan upah minimum yang berlaku untuk setiap

perusahaan. Misalnya, Jika seorang bekerja di kabupaten suatu propinsi, tetapi di

kabupaten tersebut belum menetapkan UMK maka yang berlaku padanya adalah UMP.

Jika UMK sudah ada di kapubaten tempat mereka bekerja, maka upah minimum yang

berlaku adalah UMK. Bila pekerja tersebut bekerja di sektor retail dan di kabupaten

tersebut telah di tetapkan UM Sektoral Kabupaten (UMSK) maka Upah Minimum yang

digunakan adalah Upah Minimum Sektoral Kabupaten di daerah tersebut. Di beberapa

kota tertentu terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan; Upah

minimum juga ditetapkan berdasarkan jenis pekerjaan (bukan hanya sektor).

Upah Minimum berlaku di 33 propinsi dan kurang lebih 340

kabupaten/kotamadya di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2008, terdapat 176.986

perusahaan sektor formal (punya legalitas seperti PT,CV) tercatat memiliki Surat Izin

Usaha Perdagangan (SIUP), di tahun 2011 diperkirakan meningkat menjadi 197.000

yang tercatat.

Data Statistik tahun 2010, menunjukan angkatan kerja mencapai 116 juta;

dengan jumlah penduduk yang bekerja mencapai 107,41 juta jiwa dan sisanya 8,96 juta

jiwa merupakan pengangguran terbuka. Dari 107,41 juta jumlah penduduk yang bekerja

terdapat 33,96 juta orang yang bekerja dibawah 35 jam/minggu yang dikategorikan

sebagai setengah menganggur.

Berdasarkan data terakhir tahun 2008, tercatat 3.405.615 jumlah anggota Serikat

Pekerja (yang terdaftar, sesuai Kepmenaker No.16/ 2001 tentang Pencatatan Serikat

Page 4: MAKALAH UPAH MINIMUM

Buruh/Pekerja). Sedang bila melihat jumlah total anggota Serikat Pekerja terdapat

1.092.832 lagi anggota Serikat Pekerja yang tidak terdaftar. Bila dilihat dari tingkat

keanggotaan Serikat Pekerja, maka densitas serikat di Indonesia hanya mencapai 5 -

10% dari jumlah pekerja.

Dewan Pengupahan bertanggung jawab melakukan kajian studi mengenai Upah

Minimum yang nantinya akan diserahkan kepada Gubernur, Walikota/Bupati masing-

masing daerah. Dewan Pengupahan sendiri terdiri dari 3 unsur, yaitu Pemerintah,

Pengusaha dan Serikat Pekerja.

2.2 Dasar Pertimbangan dan Penetapan Upah Minimum

1. Sebagai jaring pengaman agar nilai upah tidak melorot dibawah kebutuhan hidup

minimum.

2. Sebagai wujud pelaksanaan Pancasila, UUD 45 dan GBHN secara nyata.

3. Agar hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat

yang memiliki kesempatan, tetapi perlu menjangkau sebagian terbesar

masyarakat berpenghasilan rendah dan keluarganya.

4. Sebagai satu upaya pemerataan pendapatan dan proses penumbuhan kelas

menengah

5. Kepastian hukum bagi perlindungan atas hak – hak dasar Buruh dan keluarganya

sebagai warga negara Indonesia.

6. Merupakan indikator perkembangan ekonomi Pendapatan Perkapita.

2.3 Jenis Upah Minimum

1. Upah Minimum Sektoral Propinsi

Upah Minimum Sektoral Propinsi (UMS Propinsi) adalah Upah Minimum yang

berlaku secara sektoral di seluruh Kabupaten/Kota di satu Propinsi. Upah

Minimum Sektoral Propinsi ditetapkan di beberapa propinsi atas dasar

kesepakatan antara organisasi pengusaha dan organisasi sektoral pekerja.

Page 5: MAKALAH UPAH MINIMUM

2. Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota

Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMS Kabupaten/kota) adalah Upah

Minimum yang berlaku secara Sektoral di Daerah Kabupaten/Kota.Upah

Minimum sektoral di tingkat Propinsi dan kabupaten/kotamadya adalah hasil

perundingan antara pengusaha dan serikat pekerja dan ditetapkan oleh Gubernur.

3. Upah Minimum Provinsi

Upah Minimum Propinsi adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh

Kabupaten/Kota di satu Propinsi. Besarnya Upah Minimum Propinsi ditetapkan

oleh Gubernur berdasarkan usulan dari Komisi Penelitian Pengupahan dan

Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah.

4. Upah Minimum Kabupaten/Kota

Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah Upah Minimum yang berlaku di Daerah

Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan usulan dari Komisi

Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan

Daerah.Upah minimum Kabupaten/Kota lebih besar dari Upah Minimum

Propinsi.

Daftar Upah Minimum Propinsi tahun 2013

NAD UMP 2013 sebesar 1.550.000, Sumut UMP 2013 sebesar 1.305.000, Sumbar UMP 2013 sebesar 1.350.000, Kep. Riau UMP 2013 sebesar 1.365.087, Jambi UMP 2013 sebesar 1.300.000, Bangka Belitung UMP 2013 sebesar 1.265.000, Bengkulu UMP 2013 sebesar 1.200.000, DKI Jakarta UMP 2013 sebesar Rp 2.200.000, Kalbar UMP 2013 sebesar 1.060.000, Kalsel UMP 2013 sebesar 1.337.500, Kalteng UMP 2013 sebesar 1.553.127 Kaltim UMP 2013 sebesar 1.762.073, Sultra UMP 2013 sebesar 1.125.207,

Page 6: MAKALAH UPAH MINIMUM

Sulsel UMP 2013 sebesar 1.440.000, Papua UMP 2013 sebesar 1.710.000.