makalah ujian kasus patologi forensik 2 fix
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
1/14
MAKALAH UJIAN KASUS
PATOLOGI FORENSIK
Disusun oleh:
Adiwena Swardhani Rahayu
FK Universitas Trisakti
030.08.007
Penguji:
dr. Abdul Munim Idris, Sp.F
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
Jakarta, 15 Juli 27 Juli 2013
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
2/14
ILUSTRASI KASUS
No. Registrasi Forensik : 714/ SK. II/ VII/ 2013
No. Registrasi RSCM : 2476 A
Pemeriksaan : Pemeriksaan Luar : 16 Juli 2013 pukul 12.40 WIB
Pemeriksaan Dalam : 16 Juli 2013 pukul 13.00 WIB
Identitas JenazahNama : Bayi X
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 16 Juli 2013
Jenis kelamin : Laki-laki
Warga negara : Indonesia
Agama : -
Pekerjaan : -
Alamat : Jalan Sabeni RT 19/12 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta
Pusat
Riwayat Kasus
Pada tanggal 16 Juli 2013 mayat bayi laki-laki tidak dikenal dibawa oleh Kepolisian
Resort Metropolitan Jakarta Pusat Sektor Tanah Abang ke Departemen Forensik dan
Medikolegal Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Jenazah tersebut
ditemukan oleh polisi pada tanggal 16 Juli tahun 2013 pukul 10.15 WIB di Jalan Sabeni RT
19/12 Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Jenazah dibawa ke RSCM terbungkus dengan Satu buah kardus berwarna cokelat
bertuliskan My Baby minyak telon berwarna biru.Satu buah kantong plastik berwarna
hitam, ditutupi sebuah kain serbet berwarna putih dengan motif kotak-kotak berwarna hitam.
Satu buah kain berwarna putih dari bahan katun. Pada jenazah tidak ditemukan luka-luka atau
patah tulang.
Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Pusat Sektor Tanah Abang membuat surat
permintaan dengan nomor polisi 714/ SK. II/ VII/ 2013 yang ditujukan ke Departemen
Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
untuk dilakukan pemeriksaan mayat dan bedah mayat atas jenazah dan dibuatkan Visum et
Repertum.
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
3/14
PEMBAHASAN UMUM
Prosedur Medikolegal
Salah satu peran ilmu kedokteran forensik adalah dalam bentuk pembuatan visum et repertum
atas permintaan pihak penyidik, yaitu polisi, yang berguna dalam membantu penegakkan
hukum dalam suatu tindak pidana yang menyangkut nyawa manusia. Visum et repertum
dibuat berdasarkan pemeriksaan medis yang dilakukan terhadap korban hidup, korban mati
maupun bahan yang diduga berasal dari tubuh manusia.
Pembuatan visum et repertum pada manusia sebagai korban atau diduga korban
tindak pidana didasarkan atas pasal 133 KUHAP. Sesuai dengan pasal 133 ayat (1)
KUHAP,Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik
luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana,
ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman
atau dokter dan atau ahli lainnya.
Penyidik dapat meminta keterangan ahli, dalam hal ini dalam bentuk visum et
repertum karena korban yang tidak dikenal, dan cara kematian yang dinilai tidak wajar,
termasuk tempat penemuan mayat korban. Hal ini mendukung perlunya pemeriksaan medis
yang dapat memberi petunjuk apakah ada tindak pidana yang terkait dengan kematian
korban.
Permintaan dilakukan secara tertulis dan disebutkan untuk pemeriksaan luar dan
dalam (sesuai dengan pasal 133 KUHAP ayat 2 ,Permintaan keterangan ahli sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan
tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah
mayat).
Mayat dikirim beserta dengan label yang tidak terikat dan tanpa materai, hal ini kurang sesuaidengan pasal 133 KUHAP ayat 3 yang mengatakan ,Mayat yang dikirim kepada ahli
kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan
penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat,
dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan
mayat.). Penyidik harus memberi label mayat pada korban karena korban merupakan barang
bukti yang merupakan milik negara. Pemberian label dan segel dapat menghindarkan
manipulasi yang mungkin terjadi pada mayat. Selain itu label juga merupakan identitas mayat
yang dapat membantu dokter pemeriksa sehingga tertukarnya mayat dapat dihindari.
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
4/14
Dengan adanya SPV tersebut berarti dokter wajib untuk memberikan bantuan sesuai
dengan kemampuannya, dan dapat diancam pidana penjara atau denda jika terjadi
pelanggaran peraturan tersebut. Hal ini diterangkan dalam pasal 216 ayat 1 KUHP yang
berbunyi : Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang
dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau
oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula barang siapa dengan sengaja mencegah,
menghalanh-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak
sembilan ribu rupiah.
Aspek medikolegal yang penting untuk diperhatikan pada kasus ini adalah jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apakah bayi tersebut lahir dalam keadaan hidup atau mati?
2. Jika bayi lahir hidup, berapa lama bayi tersebut bertahan?
3. Apakah bayi tersebut sudah dirawat?
4. Apa penyebab kematian bayi?
Pertanyaan-pertanyaan diatas penting untuk ditelusuri untuk menghubungkan pasal-
pasal yang berkaitan dengan kasus ini.
Penemuan jenazah bayi perlu diperhatikan lagi kira-kira kemungkinan apa kriminalitas
yang terjadi dibalik kejadian kematian.
Pengertian pengguguran kandungan menurut hukum ialah tindakan menghentikankehamilan atau mematikan janin sebelum waktu kelahiran, tanpa melihat usia kandungannya.
Yang dianggap penting adalah bahwa sewaktu pengguguran kehamilan dilakukan, kandungan
tersebut masih hidup.
Pembunuhan anak sendiri menurut undang-undang di Indonesia adalah pembunuhan
yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama
setelah dilahirkan karena takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak.
Pengguguran Kandungan
Pengertian pengguguran kandungan menurut hukum ialah tindakan menghentikan
kehamilan atau mematikan janin sebelum waktu kelahiran, tanpa melihat usia kandungannya.
Abortus dapat menjadi empat macam tipe, yaitu :
1. Abortus yang terjadi secara spontan atau natural, dapat disebabkan karena adanya
kelainan dari mudigah atau fetus maupun adanya penyakit pada ibu.
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
5/14
2. Abortus yang terjadi akibat kecelakaan. Seorang ibu yang sedang hamil bila
mengalami rudapaksa, khususnya rudapaksa di daerah perut, akan dapat mengalami abortus;
yang biasanya disertai dengan perdarahan yang hebat. Kecelakaan yang dapat terjadi karena
si ibu terpukul, shock atau rudapaksa lain pada daerah perut, hal mana biasanya jarang terjadi
kecuali bila si-ibu mendapat luka yang berat.
3. Abortus provocatus medicinalis atau abortus theurapeticus, yaitu penghentian
kehamilan dengan tujuan agar kesehatan si-ibu baik agar nyawanya dapat diselamatkan.
Abortus yang dilakukan atas dasar pengobatan (indikasi medis), biasanya baru dikerjakan bila
kehamilan mengganggu kesehatan atau membahayakan nyawa si ibu, misalnya bila si ibu
menderita kanker atau penyakit lain yang akan mendatangkan bahaya maut bila kehamilan
tidak dihentikan.
4. Abortus provocatus criminalis atau abortus kriminalis, yaitu tindakan abortus yang
tidak mempunyai alasan medis yang dapat dipertanggungjawabkan atau tanpa mempunyai
arti medis yang bermakna. Jelas tindakan penguguran kandungan di sini semaa-mata untuk
tujuan yang tidak baik dan melawan hukum. Tindakan abortus tidak bisa
dipertanggungjawabkan secara medis, dan dilakukan hanya untuk kepentingan si-pelaku,
walaupun ada kepentingan juga dari si-ibu yang malu akan kehamilannya.
Sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, setiap usaha untuk mengeluarkan hasil
konsepsi sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai adalah suatu tindak pidana. Hukum
abortus di Indonesia diatur dalam KUHP Pasal 299 ayat (1) ,(2) dan (3) ; Pasal 346 ; Pasal
347 ayat (1) dan (2), Pasal 348 ayat (1) dan (2), Pasal 349.
Dari definisi-definisi diatas yang penting untuk diketahui adalah bukti bahwa bayi lahir
hidup atau lahir mati. Apabila bayi lahir hidup dan tidak berapa lama setelahnya dilakukan
usaha pembunuhan, akan terjerat hukum dengan pasal-pasal berikut :
1. Pasal 341 : seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada
saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas
nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana
penjara paling lama 7 tahun.
2. Pasal 342 : seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena
takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan
atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
6/14
melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara
paling lama 9 tahun.
Pasal-pasal diatas berlaku jika dan hanya jika pembunuh adalah ibu kandung sendiri.
Apabila pembunuh bukan ibu kandung, berarti orang tersebut dihukum karena pembunuhan
tanpa rencana (pasal 338; ancaman pidana 15 tahun) atau pembunuhan berencana (pasal 339
dan 340 ancaman pidana 20 tahun, seumur hidup, atau hukuman mati)
Apabila pada jenazah bayi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun dari
pemeriksaan dapat dibuktikan bayi lahir hidup, berarti terdapat kemungkinan kasus tersebut
adalah bayi yang ditelantarkan. Pasal yang berhubungan dengan kasus ini adalah :
1. Pasal 308 : jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang
kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya
untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri
dari padanya, maka maksimum pidana tersbut dalam pasal 305 dan 306dikurangi separuh.
2. Pasal 305 : barang siapa menempatkan anak yang umurnya belum 7 tahun
untuk ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk
melepaskan diri daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5
tahun 6 bulan
3. Pasal 306 : (1) jika melibatkan luka berat, ancaman pidana penjara paling lama
7 tahun 6 bulan (2) jika mengakibatkan kematian pidana penjara paling lama 9
tahun)
Apabila jenazah bayi yang ditemukan telah dibuktikan lahir mati, kemudian ibu
sengaja membuang atau menyembunyikan, berarti pasal yang berlaku adalah :
Pasal 181 : barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau
menghilangkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematian atau kelahirannya,
diancam dengan pidana penjara selama 9 bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah.
Apabila bayi yang lahir mati itu sebelumnya masih dapat hidup di dalam kandungan
ibunya, namun karena usaha-usaha tertentu mengakibatkan pengeluaran janin tersebut
sebelum waktunya, terkena pasal :
KUHP Pasal 299 :
1) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya
diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
7/14
hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun, atau
pidana denda paling banyak empat puluh ribu rupiah.
2) Jika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keuntungan atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan atau jika dia seorang tabib, bidan atau
juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencarian, maka
dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian tersebut.
1. Pasal 346 : Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
paling lama empat tahun
2. Pasal 347 : (1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama lima belas tahun
3. Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam bulan.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
4. Pasal 349 : Jika seorang dokter, bidan, atau juru obat membantu melakukan
kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu
melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348,
maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah sepertiga dan
dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan
dilakukan.
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
8/14
PEMBAHASAN KASUS
Prosedur Medikolegal
Pada kasus ini, surat permintaan visum disampaikan dalam bentuk tertulis yang sesuai
dengan KUHP pasal 133 ayat (2).
Surat ini terdiri atas :
1. Institusi pengirim : Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Pusat Sektor
Tanah Abang.
2. Tujuan surat : Kepala bagian Ilmu Kedokteran Kehakiman RSCM.3. Identitas : Tercantum nama korban, tempat/tanggal lahir, jenis
kelamin
4. Dugaan penyebab kematian : Pembunuhan (SK-II)
5. Permintaan penyidik : Pemeriksaan luar dan dalam
6. Jabatan pengirim : Atas nama Kepala Polisi sektor Metro Tanah Abang
KA SPK III, Satino.
Pada mayat ini perlu dilakukan pemeriksaan mayat dan bedah mayat sesuai dengan
permintaan penyidik.
Tanda pasti kematian
Pada pemeriksaan luar terhadap mayat lebam dan kaku mayat tidak dapat dinilai.
Pembusukan sudah terjadi pada mayat ini. Selain itu, sudah ditemukan adanya larva lalat
pada mayat ini. Lokasi ditemukannya mayat ini di Jalan Sabeni RT 19/12 Kebon Melati,
Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Bayi dilahirkan mati atau hidup
Tidak dapat ditentukan apakah mayat lahir mati atau hidup karena menunggu hasil
pemeriksaan histopatologi.
Usia Bayi Intra Uterin
Usia janin intra uterin diperkiraan dengan menggunakan rumus De Haas dan karena
panjang badan mayat (kepala hingga tumit) sebesar 28cm, didapatkan perkiraan usia bayi
intra uterin adalah 5 bulan. Dan panjang tulang paha sebesar 33,3 milimeter, sehingga
diperkirakan usia janin adalah dua puluh sampai dua puluh koma lima minggu dalam
kandungan.
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
9/14
Tanda Perawatan Bayi
Pada pemeriksaan mayat bayi X, ditemukan janin tidak berpakaian, lemak pada
lipatan bayi tidak dapat dinilai karena sebagian besar kulit ari telah terkelupas, tali pusat
terputus dengan ujung tepi tidak rata. Pada mayat ini tidak ditemukan adanya tanda-tanda
perawatan bayi.
Sebab dan Mekanisme Kematian
Sebab dan mekanisme kematian pada mayat bayi ini tidak dapat ditentukan karena
sebagian besar organ tubuh mayat tidak dapat dinilai dikarenakan sudah terjadi proses
pembusukan.
Kesimpulan
Pada pemeriksaan mayat bayi berusia antara dua puluh sampai dua puluh empat
minggu dalam kandungan, dengan berat dua ratus tiga puluh gram, tidak mampu hidup di luar
kandungan, tidak ditemukan tanda-tanda perawatan dan tanda-tanda kekerasan. Bayi lahir
hidup atau mati menunggu hasil pemeriksaan jaringan (histopatologik).
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
10/14
DAFTAR PUSTAKA
1. Budiyanto A, dkk.Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi pertama, cetakan kedua. Jakarta :
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997.
2. Bagian Forensik FKUI. Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran. Edisi
pertama, cetakan kedua. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 1994.
3. Idris MA, Tjiptomartono AL. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses
Penyidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto, 2011.
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
11/14
RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO
Jalan Diponegoro no. 71, Jakarta Pusat 10430, Kotak Pos 1086
Telp. 3918301, 31930808 (Hunting), Fax 3148991
PRO JUSTITIA Jakarta, 16 Juli 2013
VISUM ET REPERTUMNo. 714/SK-II/VII/2013
Yang bertanda tangan di bawah ini, Adiwena Swardhani Rahayu, dokter pada Departemen
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo,menerangkan bahwa atas permintaan tertulis pemeriksaan Visum et Repertum dari Kepala
Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Pusat Sektor Tanah Abang dengan Nomor Polisi
189/A/VII/2013/SektorTa tertanggal enam belas Juli tahun dua ribu tiga belas, pukul dua
belas lewat empat puluh menit Waktu Indonesia bagian, bertempat di ruang bedah jenazah
Departemen Forensik dan Medikolegal - Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Pusat, telah dilakukan pemeriksaan mayat yang dilanjutkan dengan pemeriksaan bedah mayat
dengan keterangan pada surat tersebut sebagai berikut :-----------------------------------------------
Nama : Bayi X.-------------------------------------------------------------------
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Juli 2013.--------------------------------------------------
Agama : ----------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : ----------------------------------------------------------------------------Kewarganegaraan : Indonesia.----------------------------------------------------------------
Alamat : Jalan Sabeni RT 19/12 Kebon Melati.-------------------------------
Mayat telah diidentifikasi dengan sehelai label yang terbuat dari karton berwarna merah
muda, tanpa materai, tidak disegel dan tidak terikat.--------------------------------------------------
HASIL PEMERIKSAAN---------------------------------------------------------------I. Pemeriksaan Luar--------------------------------------------------------------------------------------
1. Mayat terbungkus dengan:-----------------------------------------------------------------------------
a. Satu buah kardus berwarna cokelat bertuliskan My Baby minyak telon berwarna biru.--
b. Satu buah kantong plastik berwarna hitam, ditutupi sebuah kain serbet berwarna putih
dengan motif kotak-kotak berwarna hitam.--------------------------------------------------------c. Satu buah kain berwarna putih dari bahan katun.-------------------------------------------------
2. Tidak terdapat perhiasaan pada mayat.---------------------------------------------------------------
3. Tidak terdapat pakaian pada mayat.------------------------------------------------------------------
4. Benda di samping mayat:------------------------------------------------------------------------------
Satu helai bulu ayam berwarna abu-
abu.-------------------------------------------------------------
5. Kaku mayat dan lebam mayat tidak dapat dinilai.--------------------------------------------------
6. Mayat adalah seorang perempuan, bangsa dan ras tidak dapat ditentukan, mayat berusia
kurang lebih nol tahun (karena bayi dilahirkan sebelum usia kehamilan), kulit tidak dapat
ditentukan, gizi tidak dapat ditentukan, panjang tubuh dua puluh delapan sentimeter, berat
tubuh dua ratus tiga puluh kilogram, zakar tidak disunat.-----------------------------------------
7. Identitas khusus mayat: anggota tubuh lengkap.----------------------------------------------------
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
12/14
8. Rambut tidak ada, alis mata tidak ada, bulu mata tidak ada, kumis tidak ada, jenggot tidak
ada. -------------------------------------------------------------------------------------------------------
9. Kedua mata tidak dapat dinilai.-----------------------------------------------------------------------
10. Hidung dan telinga tidak dapat dinilai, mulut terbuka lima milimeter, lidah tidak dapat
dinilai.----------------------------------------------------------------------------------------------------
11. Gigi geligi.................................................
RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO
Jalan Diponegoro no. 71, Jakarta Pusat 10430, Kotak Pos 1086
Telp. 3918301, 31930808 (Hunting), Fax 3148991
Lanjutan Visum et Repertum No. 714/SK-II/VII/2013
Halaman ke-2 dari 4 halaman
11. Gigi geligi tidak ada. ---------------------------------------------------------------------------------
12. Dari lubang mulut, hidung, telinga, kemaluan dan pelepas tidak ada yang keluar.----------
13. Luka-luka tidak ditemukan. -------------------------------------------------------------------------
14. Patah tulang tidak ada. -------------------------------------------------------------------------------
15. Ukuran antropometri: --------------------------------------------------------------------------------
a. Berat badan dua ratus tiga puluh gram.------------------------------------------------------------b. Panjang kepala tumit dua puluh delapan sentimeter.---------------------------------------------
c. Panjang kepala tungging delapan belas sentimeter. ----------------------------------------------
d. Lingkar kepala tidak dapat dinilai.------------------------------------------------------------------
e. Lingkar dada lima belas sentimeter.----------------------------------------------------------------
f. Lingkar perut lima belas sentimeter.--------------------------------------------------------------
g. Lingkar lengan atas kanan empat sentimeter.-----------------------------------------------------
h. Lingkar lengan atas kiri empat sentimeter.--------------------------------------------------------
16. Tanda-tanda maturitas:-------------------------------------------------------------------------------
a. Daun telinga tidak dapat dinilai.--------------------------------------------------------------------
b. Puting susu tidak tampak karena kulit ari telah mengelupas.-----------------------------------
c. Kuku-kuku belum melewati ujung jari.------------------------------------------------------------d. Gambaran guratan kedua telapak kaki tidak tampak.--------------------------------------------
e. Kedua buah zakar tampak belum menurun.-------------------------------------------------------
f. Rambut-rambut halus tidak dapat dinilai.--------------------------------------------------------
g. Bayi berwarna kehijauan.----------------------------------------------------------------------------
17. Tanda-tanda perawatan:------------------------------------------------------------------------------
a. Mayat tidak berpakaian.------------------------------------------------------------- ----------------
b. Lemak pada lipatan-lipatan tubuh tidak dapat dinilai karena sebagian besar kulit ari telah
mengelupas.--------------------------------------------------------------------------------------------
c. Tali pusat tampak terputus dengan ujung tepi tidak rata, berwarna putih pucat dengan
panjanganya dua belas sentimeter, ari-ari tidak ditemukan. ------------------------------------
18. Lain-lain:-----------------------------------------------------------------------------------------------
a. Janin dalam kondisi busuk lanjut.------------------------------------------------------------------
b. Kulit ari telah mengelupas.---------------------------------------------------------------------------
c. Tulang tengkorak bagian dahi tampak telah terbuka, tampak otak yang keluar dari rongga
kepala berupa massa lunak berwarna putih kemerahan.-----------------------------------------
II. Pemeriksaan Dalam (Bedah Mayat)----------------------------------------------------------------
19. Jaringan lemak di bawah kulit berwarna kuning kehijauan, daerah dada setebal satu
milimeter dan perut satu milimeter. Otot-otot berwarna merah kecoklatan, tipis. Sekat
rongga dada kanan setinggi sela iga kelima, kiri setinggi sela iga kelima. Tulang dada
dan iga-iga utuh. Dalam rongga dada kanan dan kiri tidak terdapat cairan. Kandung
jantung tampak seluruhnya di antara kedua paru, tidak terdapat cairan.-----------------------20. Jaringan ikat di bawah kulit daerah leher dan otot leher tidak terdapat resapan darah.------
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
13/14
21. Selaput dinding perut berwarna kelabu kemerahan. Otot dinding perut berwarna merah
kecoklatan. Dalam rongga perut terdapat sedikit cairan berwarna merah kecoklatan.-------
22. Lidah berwarna putih kemerahan, penampang putih kemerahan. Tulang lidah, rawan
gondok, rawan cincin dan kelenjar gondok sulit dinilai.-----------------------------------------
23. Kelenjar kacangan.................................................
RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO
Jalan Diponegoro no. 71, Jakarta Pusat 10430, Kotak Pos 1086
Telp. 3918301, 31930808 (Hunting), Fax 3148991
Lanjutan Visum et Repertum No. 714/SK-II/VII/2013
Halaman ke-3 dari 4 halaman
24. Kelenjar kacangan berwarna merah muda, perabaan lunak, berat kurang dari sepuluh
gram. Kerongkongan kosong, selaput lendir berwarna merah kecoklatan. Batang
tenggorok kosong, selaput lendir berwarna merah kecoklatan.--------------------------------
25. Jantung sebesar satu kali tinju kanan mayat, berwarna merah kecoklatan, perabaan lunak,
ukuran lingkaran katub serambi kanan satu koma lima sentimeter, kiri satu koma lima
sentimeter, pembuluh nadi paru nol koma lima sentimeter dan batang nadi nol koma lima
sentimeter. Tebal otot bilik kanan satu milimeter dan kiri dua milimeter. Pembuluh nadijantung tidak teraba mengeras dan tidak tersumbat. Sekat jantung merah kecoklatan,
berat kurang dari sepuluh gram.--------------------------------------------------------------------
26. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah merata, perabaan lunak, penampang
berwarna merah muda merata, pada pemijatan keluar cairan, berat sepuluh gram. Paru
kiri terdiri atas dua baga, berwarna merah merata, perabaan lunak, penampang berwarna
merah muda merata, pada pemijatan keluar cairan, berat kurang dari sepuluh gram.-------
27. Limpa berwarna ungu, permukaan licin, perabaan lunak, penampang berwarna ungu,
gambaran limpa tidak jelas dan pada pengikisan tidak dapat dinilai, berat kurang dari
sepuluh gram.------------------------------------------------------------------------------------------
28. Hati berwarna merah kecoklatan, permukaan licin, tepi tidak dapat dinilai, perabaan
lunak, penampang berwarna merah kecoklatan, gambaran hati tidak jelas, berat limagram.----------------------------------------------------------------------------------------------------
29. Kelenjar empedu tidak dapat dinilai.---------------------------------------------------------------
30. Kelenjar liur perut tidak ditemukan.----------------------------------------------------------------
31. Lambung berisi sedikit lendir berwarna kemerahan, selaput lendir berwarna kelabu
kemerahan. Usus dua belas jari berisi lendir kental berwarna merah kecoklatan, selaput
lendir berwarna kelabu kemerahan. Usus halus berisi lendir kental berwarna merah
kecoklatan, selaput lendir berwarna kelabu kemerahan. Usus besar bagian pangkal berisi
lendir kental berwarna merah kecoklatan, selaput lendir berwarna kelabu kemerahan.
Usus besar bagian ujung berisi lendir kental berwarna merah kehitaman, selaput lendir
berwarna kelabu
kemerahan.-------------------------------------------------------------------------
32. Kelenjar anak ginjal tidak ditemukan.--------------------------------------------------------------
33. Ginjal kanan simpai lemak tidak ada, simpai ginjal sulit dinilai, permukaan ginjal licin,
berwarna merah kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan, gambaran ginjal
tidak jelas, piala ginjal tidak tampak, saluran kemih tidak tersumbat, berat kurang dari
sepuluh gram. Ginjal kiri simpai lemak tidak ada, simpai ginjal sulit dinilai, permukaan
ginjal licin, berwarna merah kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan,
gambaran ginjal tidak jelas, piala ginjal tidak tampak, saluran kemih tidak tersumbat,
berat kurang dari sepuluh gram. --------------------------------------------------------------------
34. Kandung kemih kosong.------------------------------------------------------------------------------
35. Indung telur dan rahim tidak ada.-------------------------------------------------------------------
-
7/22/2019 Makalah Ujian Kasus Patologi Forensik 2 Fix
14/14
36. Kulit kepala bagian dalam tampak berwarna kelabu kehijauan dan tidak terdapat resapan
darah. Tulang-tulang tengkorak tampak telah terlepas dari persambungannya. Selaput
keras otak tampak telah terbuka mengikuti tulang tengkorak. Selaput lunak otak tidak
dapat dinilai. Otak besar, otak kecil dan batang otak tampak berupa massa lunak
berwarna putih kemerahan. Bilik otak tidak dapat dinilai.
Berat otak.................................................
RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO
Jalan Diponegoro no. 71, Jakarta Pusat 10430, Kotak Pos 1086
Telp. 3918301, 31930808 (Hunting), Fax 3148991
Lanjutan Visum et Repertum No. 714/SK-II/VII/2013
Halaman ke-4 dari 4 halaman
Berat otak tidak dapat diperiksa.--------------------------------------------------------------------
35. Pemeriksaan laboratorium: Histologi forensik memeriksa jaringan otak, paru dan
jantung.-------------------------------------------------------------------------------------------------
36. Lain-lain:-----------------------------------------------------------------------------------------------
a. Daerah mulut dan hidung tampak lebih gelap dari daerah sekitarnya.-------------------------b. Panjang tulang paha tiga puluh tiga koma tiga milimeter, perkiraan usia mayat bayi dua
puluh sampai dua puluh koma lima minggu dalam kandungan.--------------------------------
c. Pusat penulangan ditemukan pada tulang dada.---------------------------------------------------
d. Diambil tulang pada paha kanan dan kiri untuk dilakukan pemeriksaan golongan darah
dan DNA.-----------------------------------------------------------------------------------------------
KESIMPULAN-----------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan mayat bayi berusia antara dua puluh sampai dua puluh empat minggu
dalam kandungan, dengan berat dua ratus tiga puluh gram, tidak mampu hidup di luar
kandungan, tidak ditemukan tanda-tanda perawatan dan tanda-tanda kekerasan. Bayi lahir
hidup atau mati menunggu hasil pemeriksaan jaringan (histopatologik).---------------------------
Demikianlah telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan pengetahuan saya
yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah jabatan, sesuai dengan Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana.--------------------------------------------------------------------------------------
Dokter Pemeriksa
Adiwena Swardhani Rahayu
SIP 030.08.007