makalah uas semester 6_poltik dan etika pai (wawasan demokrasi dalam pendidikan )

Upload: mohamad-dwi-fidiqsa

Post on 05-Jul-2015

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DI INDONESIADiajukan Sebagai Tugas UASPolitik Dan Etika PAI

Disusun Oleh : M Dwi Fidiqsa ( D31208034 )

Dosen Pembimbing Yahya Aziz, M. Pd. I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA F A K U L T A S T A R B I Y A H S U R A B A Y A JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) 2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah,kami panjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberkahi kami, sehingga laporan ini dapat selesai dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa kami ucapkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberi jalan yang terang dan mengentas kita dari kebodohan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang setia membimbing kami selama masa perkuliahan serta proses penyelesaian laporan ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kita dalam penyelasian laporan ini, terutama kepada orang tua kami yang selalu mendoakan kami dimana pun berada. Dan tak lupa kami ucapkan maaf atas segala khilaf atas penulisan makalah ini.Karena kami jua hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Semoga apa yang kami sajikan ini berguna bagi kita semua dan dapat membantu dalam segala hal. Surabaya , 31 Mei 2011

Penyusun

ABSTRACTDemokrasi merupakan wacana yang sangat menarik bila kita mau menelaahnya lebih lanjut. Keunikan sebuah demokrasi adalah sesuatu hal yang ada batasan,mulai tidak digubris kembali. Banyak hal dirubah demi menyesuaikan dengan kemajuan jaman. Tiada kata yang haram bagi demokrasi asal hal itu pantas dan bisa meloloskan keinginanya semua pasti akan jadi halal. Demikian pula pada pendidikan Indonesia yang amat dibelenggu oleh kebesan yang tidak demokratik lagi tapi kebablasan tanpa arah. Sehinnga biaslah apa itu yang di sebut pendidikan yang demoktaris ataupun demokarsi pendidikan.

Keyword : pendidikan, demokrasi

BAB IA. Latar Belakang Demokrasi adalah sebuah istilah yang sering kita dengar, namun banyak pula yang salah kaprah dalam menafsirkaanya. Demokrasi sesungguhnya merupakan suatu suasana yang setiap masyarakat di tempatkan pada hal-hal yang lebih fleksibel dan luwes tidak ada kekangan,hambatan, dan tekanan dari pihak mananapun. Sehingga masyarakat tidak akan merasakan setiap hasil karyanya perlu di-editterlebih dahulu. Demokrasi telah menjamah seluruh aspek dan segi kehidupan masyarakat. Salah satu di antaranya adalah dunia pendidikan yang merupakan unsur peyokong vital negara. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh msyarakat sebagai jalan keluar dari kesesatan yang berupa kebodohan. Seorang masyarakat yang bodoh tidak akan berguna. Dari sinilah pendidikan itu ditonjolkan. Demokrasi dalam pendidikan merupakan kefleksibelan diri dalam meraih pendidikan yang sesuai dengan tujuan nasional yang relah didasarkan pada dasar negara. Selain itu setiap masyarakat dari semua lapisan pun berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak, sehinggan kebodohan di Indonesia dapat diminimalisir dengan baik dan benar,serta tepat pada sasaran dan tujuan awalnya. Karena kompleknya permasalahan ini maka saya tergugah untuk membahasnya. Dan ulasan selengkapnya berada dalam bab kedua. Semoga bermanfaar.

B. Rumusan Masalah1. 2. 3. 4. 5.

Apakah pengertian demokrasi pendidikan ? Bagaimanakah prinsip-prinsip demokrasi dalam pendidikan ? Bagaimanakah prinsip-prinsip demokrasi dala Islam ? Bagaimanakah prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia ? Munculnya permasalahan-permasalah demokrasi pendidikan yang ada di Indonesia?

6. Bagaiman upaya dalam penyelesaian masalah-masalah demokrasi pendidikan ? 7. Bagaimana peran pemimpin yang demokratis dalam demokrasi pendidikan ?

BAB II PEMBAHASANA. Pengertian Demokrasi Pendidikan Pendidikan yang demokratik adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai dengan kemampuannya.1 Pengertian demokratik di sini mencakup arti baik secara horizontal maupun vertikal. Maksud demokrasi secara horizontal adalah bahwa setiap anak, tidak ada kecualinya, mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan sekolah. Hal ini tercermin pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 2 yaitu : Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Sementara itu, demokrasi secara vertikal ialah bahwa setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat pendidikan sekolah yang setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia3, demokrasi diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Dalam pendidikan, demokrasi ditunjukkan dengan pemusatan perhatian serta usaha pada si anak didik dalam keadaan sewajarnya (intelegensi, kesehatan, keadaan sosial, dan sebagainya). Di kalangan Taman Siswa dianut sikap tutwuri handayani, suatu sikap demokratis yang mengakui hak si anak untuk tumbuh dan berkembang menurut kodratnya.1

Tri Prasetya. Filsafat Pendidikan cet. II.( Bandung : CV. Pustaka Setia , 2000),4 Ibid.,5 Ibid.,

2

3

Dengan demikian, tampaknya demokrasi pendidikan merupakan pandangan hidup yang mengutarakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama di dalam berlangsungnya proses pendidikan antara pendidik dan anak didik, serta juga dengan pengelola pendidikan.Sedangkan demokrasi pendidikan dalam pengertian yang luas mengandung tiga hal yaitu4 : 1. Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin persaudaraan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama dan bangsa. Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah yang ditanamkan dengan memandang perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik hubungan antara sesama peserta didik atau hubungan dengan gurunya yang saling menghargai dan menghormati. 2. Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat Dari prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus dididik, karena dengan pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang ke arah yang lebih sehat, baik dan sempurna. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak didik untuk berpikir dan memecahkan persoalan-persoalannya sendiri secara teratur, sistematis dan komprehensif serta kritis sehingga anak didik memiliki wawasan, kemampuan dan kesempatan yang luas. 3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama Dalam konteks ini, pengertian demokrasi tidaklah dibatasi oleh kepentingan individu-individu lain. Dengan kata lain, seseorang menjadi bebas karena orang lain menghormati kepentingannya. Oleh sebab itu, tidak ada seseorang yang karena kebebasannya berbuat sesuka hatinya sehingga merusak kebebasan orang lain atau kebebasannya sendiri. Kesejahteraan dan kebahagiaan hanya tercapai bila setiap warga negara atau anggota masyarakat dapat mengembangkan tenaga atau pikirannya untuk memanjukan kepentingan bersama karena kebersamaan dan kerjasama inilah pilar4

Ibid., 6

penyangga demokrasi. Berkenaan dengan itulah maka bagi setiap warga negara diperlukan hal-hal sebagai berikut 5:

Pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah kewarganegaraan (civic), ketatanegaraan, kemasyarakatan, soal-soal pemerintahan yang penting

Suatu keinsyafan dan kesanggupan semangat menjalankan tugasnya dengan mendahulukan kepentingan negara atau masyarakat daripada kepentingan sendiri

Suatu keinsyafan dan kesanggupan memberantas kecurangan-kecurangan dan perbuatan perbuatan yang menghalangi kemajuan dan kemakmuran masyarakat dan pemerintah.

B. Prinsip- prinsip Demokrasi dalam Pendidikan Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah antara lain6 : 1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan 2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan 3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka Dari prinsip-prinsip di atas dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis masyarakat dimana mereka berada, karena dalam realitasnya bahwa pengembangan demokrasi pendidikan itu akan banyak dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan masyarakat. Misalnya masyarakat agraris akan berbeda dengan masyarakat metropolitan dan modern, dan sebagainya. Apabila yang dikemukakan tersebut dikaitkan dengan prinsip-prinsip demokrasi pendidikan yang telah diungkapkan, tampaknya ada beberapa butir penting yang harus diketahui dan diperhatikan,diantaranya 7: 1. Keadilan dalam pemerataan kesempata belajar bagi semua warga negara dengan cara adanya pembuktian kesetiaan dan konsisten pada sistem politik yang ada; 2. Dalam upaya pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik;5

Ibid., 8 Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2006),13 Ibid.,

6

7

3. Memiliki suatu ikatan yang erat dengan cita-cita nasional. Sedangkan pengembangan demokrasi pendidikan yang berorientasi pada cita-cita dan nilai demokrasi, akan selalu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini 8: 1. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai luhurnya 2. Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan berbudi pekerti luhur3.

Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga negara untuk memperoleh

pendidikan dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan pribadinya, dalam rangka mengembangkan kreasinya ke arah perkembangan dan kemajuan iptek tanpa merugikan pihak lain.

C. Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam Acuan pemahaman demokrasi dan demokrasi pendidikan dalam pandangan ajaran Islam bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. Di dalam Al-quran9 : Surat Asy-Syura ayat 38

Dan (bagi) orang-rang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka mereka dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Surat An-Nahl ayat 43

8

Ibid., 14 Syamsudin Anshori. Ayat-ayat Kehidupan. ( Bandung : CV. Pustaka Setia, 2002),16-17

9

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.

Hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :

Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim (baik pria maupun wanita) D. Prinsip-prinsip Demokrasi di Indonesia Sebenarnya bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi dalam pendidikan sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga sekarang. Hal ini terdapat dalam 10: UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2. a. Ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. b. Ayat (2): pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Dengan demikian di negara Indonesia, semua warga negara diberikan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan, yang penyelenggaraan pendidikannya diatur oleh satu undang-undang sistem pendidikan nasional, dalam hal ini tentu saja UU nomor 2 tahun 1989.

UU Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional. Menurut UU ini, cukup banyak dibicarakan tentang demokrasi pendidikan, terutama yang berkaitan dengan hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan, misalnya:11 a. pasal 5;

10

Drs. Tanlain Wens, Mpd, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

1992)

.hal 20-2111

http://mnhmotivator.blogspot.com/2011/05/demokrasi-pendidikan.html

Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. b. Pasal 6; Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan tamatan pendidikan dasar. c. Pasal 7; Penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi, dan dengan tetap mengindahkan kekhususan satuan pendidikan yang bersangkutan. d. Pasal 8; 1. 2. 3. E. Warga negara yang memiliki kelainan fisik dan atau mental berhak memperoleh pendidikan luar biasa. Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Garis-garis Besar Haluan Negara di Sektor Pendidikan.

Permasalahan Pendidikan di Indonesia Salah satu penghambat dalam pendidikan di Indonesia adalah munculnya beberapa masalah. Padahal pendidikan merupakan cara yang utama dalam peningkatan mutu SDM Indonesia. Kali ini masalah yang muncul dalam pembahasan makalah demokrasi pendidikan di Indonesia meliputi12 : a. Rendahnya partisipasi masyarakat UUSPN pasal 54 ayat 2 menyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi

12

http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/04/20/makalah-demokrasi-pendidikan-2/

profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. 13 Setelah dijelaskan di atas tentang undang-undang yang menerangkan pentingnya partisipasi masyarakat. Tapi dalam praktiknya peran masyarakat dalam pendidikan rendah. Misalnya masih rendahnya pemikiran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, ada kalanya dalam hal kegiatan sekolah kadang kala orang tua kurang mendukung dalam kegiatan sekolah tersebut, dan lain-lain b. Rendahnya inisiatif kebijakan yang kurang demokratis Telah dijelaskan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan. Kebijakan Pemerintah ini kurang demokratis dalam hal kurang meratanya pendidikan. Pemerintah hanya mempertimbangkan potensi pendidikan secara nasional. Padahal setiap daerah potensi dalam hal pendidikan berbeda-beda. Masalah ini menimbulkan kurang demokratisnya kebijakan pemerintah. c. Tantangan kehidupan global Lambat laun semua hal mengalami perkembangan. Salah satunya dalam hal pendidikan. Pendidikan juga mengalami perkembangan secara global. Buktinya pemerintah kita menyempurnakan kurikulum yang dulunya hanya menyangkut kognitif saja. Sekarang terdiri aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Lebih khusus dalam hal demokrasi pendidikan juga mengalami perkembangan. Tapi hal-hal yang terkait dalam pendidikan belum mengikuti perkembangan global. F. Usaha Dalam Penyelesaian Permasalahan Pendidikan di Indonesia Dalam menyelesaikan permasalah pendidikan di Indonesia terdapat beberapa usaha, antara lain sebagai berikut14 :13

Drs. Tanlain Wens, Mpd, Dasar-Dasar..............................,hlm,19

14

Drs.

Wirojoedo

Soebijanto,

Teori

Perencanaan

Pendidikan,

(Liberty:

Yogyakarta:

Liberty,1992),hlm, 34-35

a. Upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan menetapkan tujuan dan standar kompetensi pendidikan misalnya dengan penyempurnaan kurikulum ,pelaksanaan paradigma pendidikan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan dasar Negara Indonesia yaitu pancasila yang didalamnya mengandung unsur unsur pendidikan yang Berketuhanan,Berkemanusiaan,dan diwujudkan. b. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan misalnya kebijakan Berbudi pekerti luhur dengan diterapkannya paradigma ini maka demokrasi pendidikan akan dapat

pemerintah dengan mencananangkan DANA BOS [bantuan operasional sekolah] ini sangat bermanfaat untuk perbaikan gedung gedung sekolah , menambah media belajar siswa ,untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai,menambah referensi buku buku perpustakaan , membuat laboratorium praktek sesuai standar selain DANA BOS ada juga beasiswa bagi anak yang orang tuanya kurang mampu maupun anak yang berprestasi baik ,ini sangat membantu kelangsungan pendidikan mereka. c. Peningkatan relevansi pendidikan mengandung arti karena ada

ketidakserasian antara hasil pendidikan [output] dengan kebutuhan dunia kerja .Yang menjadi masalah utama karena ketrampilan yang di miliki tidak sesuai dengan yang dibutuhkan .Sehingga sekarang banyak berdiri sekolah sekolah kejuruan yang mencetak siswa untuk dapat mempunyai ketrampilan sesuai profesi yang diinginkan .Misal STM , SMK, Sekolah ketrampilan. d. Untuk mengatasi rendahnya kualitas guru pemerintah sekarang

mengeluarkan kebijakan bahwa guru SD minimal harus S1 [strata 1] dan dalam proses belajar mengajar harus sesuai dengan kode etik guru untuk meminimalisir hal- hal yang tidak diinginkan,serta guru itu tidak hanya mengajar tetapi harus memberi contoh yang baik atau teladan bagi siswa siswanya.

e. Untuk mengatasi rendahnya kesejahteraan guru sekarang pemerintah menaikkan gaji guru ,berupa gaji pokok,tunjangan yang melekat pada gaji ,tunjangan profesi dan lain lain ,sehingga dengan meningkatkan kesejahteraan guru diharapkan guru itu dapat mencintai profesinya dengan utuh artinya guru itu tidak akan mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan jadi dapat berkonsentrasi dalam proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar.

G.

Pentingnya Kepemimpinan yang Demokrasi pada Pendidikan di Indonesia Praktek kepemimpinan yang demokratis ialah membantu guru guru memandang dirinya secara positif, memungkinkan untuk menerima mereka sendiri dan orang orang lain serta memberikan kesempatan yang luas untuk mengidentifikasikan diri dengan teman-teman seprofesinya. Penggunaan metode kepemimpinan yang demokratis dalam pendidikan memungkinkan guru guru untuk membina kelas secara demokratis dengan meletakkan titik berat pada aktifitas bersama dengan penghargaan akan keperluan, integrasi dan potensi semua anggota kelas. Kelas yang demikian menyadiakan kesempatan luas untuk memperoleh sukses dan hasil yang kreatif. Pada era globalisasi ini pendidikan kepemimpinan hendaknya lebih diperhatikan. Guru guru yang merasakan suasana kerja yang demokratis akan mempunyai kecenderungan untuk menciptakan suasana yang sama dalam kelasnya. Adalah sangat penting untuk secara terus menerus menganalisis dan merumuskan kembali nilai niali demokrasi , sebab hasilnya akan menentukan masa yang akan datang.

BAB III PENUTUP KesimpulanPendidikan yang demokratik adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai dengan kemampuannya. Pengertian demokratik di sini mencakup arti baik secara horizontal maupun vertikal. Dengan demikian, tampaknya demokrasi pendidikan merupakan pandangan hidup yang mengutarakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama di dalam berlangsungnya proses pendidikan antara pendidik dan anak didik, serta juga dengan pengelola pendidikan. Sedangkan pengembangan demokrasi pendidikan yang berorientasi pada cita-cita dan nilai demokrasi, akan selalu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini : 1. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai luhurnya 2. Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan berbudi pekerti luhur 3. Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan pribadinya, dalam rangka mengembangkan kreasinya ke arah perkembangan dan kemajuan iptek tanpa merugikan pihak lain.

Acuan pemahaman demokrasi dan demokrasi pendidikan dalam pandangan ajaran Islam bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. 1. Di dalam Al-quran : Surat Asy-Syura ayat 38 Dan (bagi) orang-rang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka mereka dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Surat An-Nahl ayat 43 Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. Hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi : Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim (baik pria maupun wanita) Sebenarnya bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi dalam pendidikan sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga sekarang. Hal ini terdapat dalam : UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5, 6, 7 dan pasal 8 ayat 1, 2 dan ayat 3. Garis-garis Besar Haluan Negara di Sektor Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Syamsudin. 2002. Ayat-ayat Kehidupan. Bandung : CV. Pustaka Setia. Hasbullah.2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Prasetya, Tri. 2000. Filsafat Pendidikan, Cet. II. Bandung : CV Pustaka Setia. Drs. Tanlain Wens, MPd, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 1992) Drs. Wirojoedo Soebijanto, Teori Perencanaan Pendidikan, (Liberty: Yogyakarta). http://mnhmotivator.blogspot.com/2011/05/demokrasi-pendidikan.html http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/04/20/makalah-demokrasi-pendidikan-2/