makalah tentang thorax

9
MAKALAH TENTANG THORAX A. Anatomi dan Fungsi Thorax Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian depan. Rongga dada berisi paru-paru dan mediastinum. Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Di dalam rongga dada terdapat beberapa sistem diantaranya yaitu sistem pernafasan dan peredaran darah. Organ pernafasan yang terletak dalam rongga dada yaitu esofagus dan paru, sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu jantung, pembuluh darah dan saluran linfe. Pembuluh darah pada sistem peredaran darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung, vena yang membawa darah ke jantung dan kapiler yang merupakan jalan lalulintas makanan dan bahan buangan (Pearce, 2003 : 53). Gambar 1 Anatomi Thorax Gambar kedudukan paru Setiap paru berbentuk kerucut dan neniliki : a. Apeks, yang meluas ke dalam leher sekitar 2,5 cm ke atas clavivula. b. Permukaan costo-vertebral, menempel pada bagian dalam dinding dada. c. Permukaan mediantinum menempel pada perikardium dan jantung. d. Basis, terletak pada diafragma (Pearce, 2003 : 216). Paru kanan terbagi menjadi dua fisura dan tiga lobus yaitu superior, media dan inferior. Paru kiri terbagi oleh sebuah fisura dan dua lobus yaitu superior dan inferior (Pearce, 2003 : 215). Brochus pada setiap sel sisi bercabang menjadi cabang-cabang utama, satu untuk setiap lobus paru. Segmen paru daerah tersebut disuplai oleh cabang utama bronchus, setiap segmen adalah unit mandiri dengan supali darah

Upload: nanda-perdana-putra

Post on 24-Apr-2015

268 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tentang Thorax

MAKALAH TENTANG THORAX

 A.    Anatomi dan Fungsi Thorax

Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian depan. Rongga dada berisi paru-paru dan mediastinum. Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Di dalam rongga dada terdapat beberapa sistem diantaranya yaitu sistem pernafasan dan peredaran darah. Organ pernafasan yang terletak dalam rongga dada yaitu esofagus dan paru, sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu jantung, pembuluh darah dan saluran linfe. Pembuluh darah pada sistem peredaran darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung, vena yang membawa darah ke jantung dan kapiler yang merupakanjalan lalulintas makanan dan bahan buangan (Pearce, 2003 : 53).

Gambar 1 Anatomi Thorax

Gambar kedudukan paruSetiap paru berbentuk kerucut dan neniliki :

a. Apeks, yang meluas ke dalam leher sekitar 2,5 cm ke atas clavivula.b. Permukaan costo-vertebral, menempel pada bagian dalam dinding dada.c. Permukaan mediantinum menempel pada perikardium dan jantung.d. Basis, terletak pada diafragma (Pearce, 2003 : 216).

Paru kanan terbagi menjadi dua fisura dan tiga lobus yaitu superior, media dan inferior. Paru kiri terbagi oleh sebuah fisura dan dua lobus yaitu superior dan inferior (Pearce, 2003 : 215).

Brochus pada setiap sel sisi bercabang menjadi cabang-cabang utama, satu untuk setiap lobus paru. Segmen paru daerah tersebut disuplai oleh cabang utama bronchus, setiap segmen adalah unit mandiri dengan supali darah sendiri. Paru kanan memiliki

Page 2: Makalah Tentang Thorax

sepuluh segmen, paru kiri memiliki  sembilan segmen. Setiap segmen berbentuk biji yang tipis pada hilus paru (Pearce, 2003 :214).

Di dalam segmen, cabang brochus utama memecah menjadi cabang-cabang  yang lebih kecil. Duktus alveolus adalah cabang yang paling kecil, setiap ujung terdapat sekelompok alveolus. Alveolus adalah kantong berdinding tipis yang mengandung udara, melalui seluruh dinding inilah terjadi pertukaran gas. Setiap paru mengenadung sekitar 300 juta alveoli. Lubang-lubang kecil di dalam dinding alveola memungkinkan udara melewati suatu alveolus ke alveolus lain (Pearce, 2003 : 214).

Lobus primer atau unit paru adalah broncheolus dengan kelompok alveolusnya (Pearce, 2003 : 216).

1.      Anatomi PleuraPleura adalah membran tipis transparan yang melapisi paru dalam dua lapis yaitu

lapisan viceral, yang melekat erat pada permukaan paru dan lapisan paretale yang melapisi permukaan dinding dada. Kedua lapisan ini bersambungan pada hilus paru. Kavum paru adalah rongga diantara kedua lapisan trsebut. Permukaan yang saling melekat itu lembab dan salaing brgerak satu sama lain (Pearce, 2003 : 219).

2.      Anatomi MediastinumMediastinum adalah daerah di dalam dada diantara kedua paru. Ruang ini dibagi

mediastinum superior dan inferior oleh garis imaginer yang ditarik ke belakang dari angulus sternalis (manubrium dengan corpus sterni) ke vertebra thorachal IV.Mediastinum mengandung :a. Arcus aorta dan cabang-cabangnya.b. Venacava superior dan vena brachiosevalica.c. Trachea.d. Oesofagus.e. Ductus thoracicus.f. Glandula timus atau sisanya.g. Nervus vagus dan vrenicus (Pearce, 2003 : 220).

3.      Patologi BronchiectasisBronchiectasis adalah suatu keadaan bronkus atau bronkeolus yang melebar

akibat hilangnya sifat keelastisan dinding otot bronkus yang dapat disebabkan oleh obstruksi dan peradangan yang kronis atau dapat pula disebabkan oleh kelainan kongenital yang dikenal sebagai sindrom kartageryaitu suatu sindrom yang terdiri atas bronchiectasis, sinusitis dan destrokardia ( Rasad, 2005 : 110).

Keluhan biasanya berupa sesak, batuk-batuk kronis sekret yang banyak dan kental kadang-kadang bercampur darah (hemoptisis) dan pada pemeriksaan fisik ditemukan suara nafas yang kasar dan rokhi basah kasar ( Rasad, 2005 : 110).

Pemeriksaan foto thorax polos tampak gambaran berupa bronkovaskuler kasar yang umumnya terdapat di lapangan bawah paru atau gambaran garis-garis translusen yang panjang menuju ke hilus dengan bayangan konsolidasi sekitarnya akibat peradangan sekunder, kadang-kadang juga bisa berupa bulatan-bulatan transulen yang sering dikenal sebagai gambaran sarang tawon (honey comb appearence). Bulatan transulen bisa berukuran besar (diameter 1-10 cm) yang berupa kista-kista transulen dan kadang-kadang berisi cairan (air fluid level) akibat peradangan sekunder (Rasad, 2005: 110).

B.     Teknik Radiografi ThoraxPada pemeriksaan thorax tidak memerlukan persiapan kusus seperti pada

pemriksaan dengan media kontras pada umunya. Pemeriksaan thorax secara radiografi

Page 3: Makalah Tentang Thorax

dilakukan dengan 2 proyeksi yaitu proyeksi Antero-Posterior (AP) dan Proyeksi Lateral (Bontrager, 2001 : 72)

  Proyeksi Antero-Posterior (AP) (Bontreger, 2001 : 88)a. Posisi PasienPasien tidur supine di atas brangkat.b. Posisi ObyekMSP tubuh berada pada pertengahan kaset.c. Arah Sumbu SinarVertikal tegak lurus terhadap kaset.d. Titik BidikPada thorachal 7 atau setinggi 8-10 cm di bawah jugular notch.e. FFDJarak 150 cmf. Kaset Ukuran 35 x 35 cm.g. Kriteria RadiografTampak jaringan lunak, tulang iga, calvicula, trachea, besar, bentuk dan posisi jantung, paru dari apek sampai sinus prenicus costalis.

Gambar 2 Thorak proyeksi AP

  Proyeksi Laterala.       Posisi Pasien

Posisi pasien setengah duduk di atas brangkat, kemudian di belakang dada diberi pengganjal dengan tebal ± 10-12 cm.

b.      Posisi ObyekKedua tangan pasien diposisikan lurus ke atas, kaset di letakkan di sebelah kiri pasien.

c.       Arah Sumbu SinarHorisontal tegak lurus terhadap kaset.

d.      Titik BidikPada bagian lateral dada setinggi thorachal 7.

Page 4: Makalah Tentang Thorax

e.       FFDjaraknya 150 cm.

f.       KasetUkuran 30 x 40 cm.

g.      Kriteria RadiografBayangan trachea dan ujung bronchus, jantung dengan ventrikel kanan di depan dan ventrikel keri di belakang, paru kanan dan kiri overlapping terlihat sampai sinus prenikus kostalis.

    

Gambar 3 Thorak Proyeksi Lateral

  Proyeksi  RAO / LAO (PA OBLIK)Proyeksi ini digunakan untuk melihat area maksimum dari paru-paru RAO untuk

melihat bagian kanan dan LAO bagian kiria.       Posisi pasien

Pasien berdiri posisi PA atau tengkurap di atas meja pemeriksaan dan MSP tubuh sejajar dengan garis tengah kaset.

b.  Posisi obyekRotasikan pasien membentuk sudut 45 derajat atau 55 – 60 untuk menilai jantung serta aorta. Batas atas kaset 3 cm di atas shoulder joint

         LAOMerotasikan pasien ke kanan dengan cara tangan kiri lurus dan tangan kanan fleksi dan menahan saat badan dirotasikan berikut dengan kaki kanan fleksi untuk menahan bagian pelvis ketika rotasi agar obyek benar-benar true oblik.

         RAOMerotasikan pasien ke kiri dengan cara tangan kanan lurus dan tangan kiri fleksi dan menahan saat badan dirotasikan berikut dengan kaki kiri fleksi untuk menahan bagian pelvis ketika rotasi agar obyek benar-benar true oblik. Foto dibuat saat inspirasi penuh

c.       CRSinar tegak lurus menuju ke tengah film

d.      CPPada vertebra Thoracal VII

e.       Kriteria radiograf1.      LAO

Page 5: Makalah Tentang Thorax

         Terlihat area maksimum dari paru-paru kiri dengan         susunan serabut-serabut brochialus         Tampak trachea         Tampak gambaran paru-paru kanan yang mengalami         Pemendekkan         Tampak jantung, arcus aorta dan aorta2.      RAO         Terlihat area maksimum dari paru-paru kanan dengan         susunan serabut-serabut brochialus         Tampak trachea         Tampak gambaran paru-paru kiri yang mengalami pemendekkan         Posisi ini dapat untuk melihat gambaran atrium kiri, pulmonary arteri, bagian anterior

dari apex ventrikel kiri dan ruang retrocardiac kanan.         Bila diberi kontras (OMD) foto RAO dapat untuk melihat jelas bagian esophagus

Gambar 4 Thorak Proyeksi LAO

Gambar 5 Thorax Proyeksi RAO

  Proyeksi RPO/LPO (AP OBLIK)Posisi ini digunakan ketika pasein tidak dapat prone / telengkup. Radiografi ini

hasilnya hampir sama. RPO berhubungan dengan LAO dan LPO berhubungan dengan RAO. RPO digunakan untuk melihat area dari paru kanan dan LPO bagian paru kiri sehingga dapat disimpulkan bahwa bagian yang dekat dengan film merupakan gambaran paru-paru yang paling jelas.

a.       Posisi pasien

Page 6: Makalah Tentang Thorax

Tidur telentang di atas meja pemeriksaanb.      Posisi obyek

Rotasikan pasien membentuk sudut 45 derajat ke arah yang diinginkan (LPO / RPO) seiring dengan merotasikan hip. Untuk LPO letakkan tangan kanan di belakang tubuh untuk fiksasi / penahan bobot tubuh dan tangan kiri letakkan sebagai bantalan kepala. Untuk RPO sebaliknya. Fleksikan kaki sebagai fiksasi agar obyek yang di foto true oblik. Foto ini dibuat saat inspirasi penuh.

c.       CRSinar tegak lurus film

d.      CPVertebra thoracal IV untuk paru-paruVertebra thoracal V untuk jantung

e.       KriteriaUntuk LAO terlihat gambaran seperti RPO dan sebaliknya namun area paru-paru cenderung mengalami pemendekan karena magnifikasi dari diafragma.Jantung dan aorta mengalami magnifikasi dikarenakan ada jarak antara obyek tersebut dengan film

   Proyeksi AP LORDOTIKPosisi ini digunakan untuk melihat apex pulmonary Karena pada posisi PA/AP apex

pulmonary superposisi dengan ribs.a.       Posisi pasien

Pasien berdiri 30 cm di depan chest standb.      Posisi obyek  MSP tubuh sejajar dengan garis tengah kaset  Fleksikan elbow, tangan berada di atas hips untuk fiksasi  Sandarkan pasien ke belakang dengan posisi lordosis hingga punggung menyentuh kaset /

chest stand.  Batas atas kaset 3 cm di atas shoulder joint. Foto diambil ketika inspirasi keduac.       CR

Tegak lurus terhadap kasetd.      CP

Sinar menuju pada pertengahan sternum / di antara papilla pada laki-lakie.       Kriteria         tampak gambaran apex pulmonary         gambaran clavicula terlempar ke arah superior

    Gambar 6 Thorax Proyeksi AP Lordotik

  Proyeksi AP AXIAL

Page 7: Makalah Tentang Thorax

Posisi ini digunakan apabila pasien tidak dapat melakukan posisi AP lordotik.a.       Posisi Pasien

Pasien tidur terlentang / berdiri di meja pemeriksaan / chest standb.      Posisi Obyek

MSP tubuh sejajar dengan garis tengah kasetFoto dibuat saat inspirasi penuh

c.       CRSinar menyudut 15-20 chepalad

d.      CPSinar menuju vertebra thoracal II

e.       Kriteria         gambaran sama dengan lordotik         tampak gambaran apex pulmonary         gambaran clavicula terlempar ke arah superior

Gambar 7 Thorax AP Axial

  Proyeksi LATERAL DECUBITUSPosisi ini untuk melihat air fluid level dan pneumothoraks

Pasien juga dapat diperiksa dalam posisi lateral decubitus. Hal ini dapat membantu untuk menilai volume efusi pleura dan menunjukkan apakah suatu efusi pleura adalah mobile atau loculated. Anda juga dapat melihat nondependent hemithorax untuk mengkonfirmasi pneumotoraks pada pasien yang tidak dapat tegak.

a.      Posisi PasienPPasien tidur miring / lateral recumbent dengan tangan di atas sebagai bantalan kepala dan kaki fleksi untuk fiksasiTempatkan kaset di belakang pasien

b.      Posisi ObyekArea paru-paru harus masuk film. Foto di buat saat inspirasi penuh

c.       CPSinar horizontal tegak lurus film

d.      CRMenuju vertebra thoracal VII / 8 cm di bawah jugular notch

e.       Kriteria

Page 8: Makalah Tentang Thorax

Tampak paru dengan batas air fluid level dan pnemothorax dengan gambaran opaque menutupi ribs

       Gambar 8 Thorax proyeksi Lateral Decubitus

  Proyeksi VENTRAL DECUBITUSPosisi ini untuk melihat air fluid level

a.      Posisi PasienTidur telentang / telengkup di atas meja pemeriksaan (true AP)

b.      Posisi ObyekObyek / paru-paru yang diperiksa yang jauh dari filmFoto dibuat saat inspirasi penuh

c.       CRSinar horizontal tegak lurus film

d.      CPVertebra thoracal VI-VII

e.       KriteriaTampak air fluid level paru lateral menutupi bagian vertebra

      Gambar 9 Thorax Proyeksi Ventral decubitus