makalah teknik kerja bangku dan pelat

35
1 MAKALAH TEKNIK KERJA BANGKU DAN PELAT Oleh: Budianto Sirandan 3A Mesin Produksi 341 11 032 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014

Upload: mask-black

Post on 19-Jun-2015

10.808 views

Category:

Education


60 download

DESCRIPTION

Makalah Teknik Kerja Bangku dan Pelat Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang Tahun Akademik 2013 / 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

1

MAKALAH

TEKNIK KERJA BANGKU DAN PELAT

Oleh:

Budianto Sirandan

3A Mesin Produksi

341 11 032

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014

Page 2: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

2

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

seluruh nikmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan Makalah Teknik kerja bangku dan pelat ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Makalah ini. Demikian

Proposal Tugas Akhir ini penulis buat. Semoga Makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis pada khususnya dan dapat menambah wawasan pembaca

pada umumnya.

Makassar, Juli 2014

Penulis

Page 3: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pekerjaan Bengkel salah satunya adalah kerja bangku. Rangkaian

kegiatan kerja bangku ini diantaranya membuat pola, memotong, mengikir,

melipat dan mengebor. Pekerjaan tersebut memerlukan penguasaan tentang

pembelajaran secara praktis mengenai keterampilan mesin.

Seorang ahli mesin tidak hanya mamapu menggunakan peralatan kerja

tangan , tetapi harus terus-menerus praktik sampai mahir. Kerja bangku

merupakan pekerjaan bengkel yang menggunakan peralatan kerja tangan

(hand tools) dan merupakan bagian penting dalam pekerjaan di bengkel

sehingga peralatan mesin dapat bekerja secara efisien dan ekonomis.

Peralatan kerja tangan harus di gunakan sesuai dengan prosedur yang

bener disertai dengan perawatannya, sehingga hasil kerjanya baik dan umur

dari peralatan lama. Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan mengapa kita

harus memeliharanya adalah peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan

aman dan kondisi kerja yang baik. Salah satu ahli mesin yang baiak adalah

baik menjaga kondisi peralatan yang di gunakannya.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Pengertian Praktikum Kerja Bangku dan peralatan Kerja Bangku.

1.2.2. Jenis – jenis Kikir dan cara penggunaan Kikir.

1.2.3. K3 kerja Bangku dan K3 pada proses mengikir.

1.3. Tujuan

1.3.1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis peralatan Kerja Bangku.

1.3.2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis – jenis Kikir dan cara

penggunaannya.

1.3.3. Mahasiswa dapat mengetahui standar K3 pada Kerja Bangku dan

peoses Mengikir.

Page 4: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kerja Bangku

Kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai dalam

mengerjakan benda kerja secara manual. Pekerjaan kerja bangku melakukan

penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di

bangku kerja. Praktek kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu

menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan

benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang

ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaan

dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja

bangku.

2.2. Macam-Macam Perkakas Tangan

Semua teknisi yang bekerja pada bengkel kerja mesin harus dapat

menggunakan semua peralatan tangan yang ada di bengkel baik berupa

perkakas mesin maupun perkakas tangan. Hal ini penting karena

masingmasing perkakas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada

dasarnya manusia dapat bekerja dengan mudah, aman dan dapat

menghasilkan benda kerja yang baik. masing-masing dari alat tersebut dan

dalam penggunaannya tidak jarang dilakukan dengan secara bersamaan dalam

penggunaannya untuk menyelesaikan suatu jobsheet. Dalam pembahasan ini

akan membahas bagaimana fungsi alat perkakas serta bagaimana

pengoperasiaannya dalam praktek sehingga alat perkakas tersebut dapat

berfungsi dengan baik dan menghasilakan hasil yang maksimal sesuai

petunjuk dan yang diharapkan, sehingga mempunyai umur pemakaian yang

lebih panjang.

Page 5: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

5

2.2.1. Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja saat melaksanakan pekerjaan

mekanik seperti mengikir, menggergaji, mengebor, memahat dan lain – lain.

Agar benda kerja tidak mengalami kerusakan / luka maka pada mulut ragum

dilengkapi dengan vice klem.

Gambar 1.1. Ragum

Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja

yang akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja

kerja, maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi

berdiri sempurna.

Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan

benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:

a). Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak

rusak permukaannya.

b) Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang

keluar dari rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.

c) Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis

digunakan bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa,

sehingga pipa yang dijepit tidak akan mengalami kerusakan/berubah

bentuk. Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan

landasan dari kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.

Page 6: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

6

2.2.2. Kikir

Material kikir adalah dari baja karbon tinggi / baja special. Alat ini digunakan

untuk mengurangi sebagian material dengan jalam memarut sehingga menjadi

rata, cekung, cembung, bulat dan lainnya.

Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat kehalusan dibagi menjadi tiga

yaitu:

a. Kikir Bastard

Merupakan kikir kasar panjang badan 12 inchi, dengan jumlah gigi 9

gigi/cm, cs = 25, s = 0,01, n = 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d

N8.

b. Kikir Half Smooth

Kikir setengah halus panjang badan 10 inchi, dengan jumlah gigi 12

gigi/cm, cs = 25, s = 0,005, n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7

c. Kikir Smooth

Kikir halus memiliki panjang badan 8 inchi dengan jumlah gigi 12 gigi/cm

dengan jumlah gigi 20 gigi/cm, cs = 25 s = 0,0025 n = 40

Gambar 1.2. Kikir

2.2.3. Penggores

Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan yang

akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores yaitu penggores tangan

sedukan, penggores dengan satu ujung bengkok, penggores dengan satu ujung

dirubah.

Page 7: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

7

Gambar 1.3. Penggores

2.2.4. Penitik

Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor.

Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan

ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.

Gambar 1.4. Penitik

2.2.5. Mistar Baja

Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran

pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam

melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja

ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.

Gambar 1.5 Mistar Baja

Page 8: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

8

2.2.6. Mistar Siku

Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran

panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.

Gambar 1.6 Mistar Siku

2.2.7. Palu

Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu.

Palu dilengkapi dengan pemegang/gagang kayu sebagai tangkai pemukul.

Jenis dan ukuran palu bervariasi sesuai dengan fungsinya.

Gambar 1.7 Palu

Page 9: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

9

2.2.8. Sikat Kikir

Sikat kikir berfungsi untuk membersihkan kikir dari butiran – butiran besi

yang melekat pada kikir

Gambar 1.8. Sikat Kikir

2.2.9. Mal Huruf

Mal huruf digunakan untuk proses steempling yaitu memberi nomor atau

huruf pada benda kerja. Dalam proses seteampel ini harus extra hati-hati

karena dilakukan dengan satukali pukulan saja, karena apabila kita

melakukan pemukulan berulang kali maka posisinya akan berubah dan huruf

atau angka akan hancur.

Gambar 1.9 Mal Huruf

Page 10: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

10

2.2.10. Gergaji Besi

Gergaji besi dengan fungsi untuk menggergaji lapisan besi atau besi tipis,

karena bentuknya yang demikian beda dengan gergaji kayu, geriginya yang

kecil dan ujung depan dan belakangnya ada pemuntir yang gunanya untuk

mengencangkan dan menggendorkan gergaji besi. Gergaji besi terdiri dari

“sengkang” dan “daun gergaji”,sengkang adalah pegangan untuk menggergaji

sedangkan daun gergaji ada yang mempunyai gigi berbentuk lurus dan

berbentuk zig-zag.

Gambar 2.1 Gergaji Besi

Jumlah gerigi dalam tiap inchi.

1. Daun gergaji yang mempunyai 14 gigi tiap 25,4 mm

2. Daun gergaji yang mempunyai 18 gigi tiap 25,4 mm

3. Daun gergaji yang mempunyai 24 gigi tiap 25,4 mm

4. Daun gergaji yang mempunyai 32 gigi tiap 25,4 mm

Gambar 2.2. Jenis gigi gergaji besi

Page 11: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

11

2.2.11. Tap

Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda

kerja. Bentuk tap dibuat secara khusus di mana ulir-ulir potong dibuat secara

presisi. Bahan untuk pembuatan tap adalah baja perkakas baja potong cepat.

Badan tap terdiri dari dua bagian yaitu badan yang tidak mempunyai mata

potong dan badan yang mempunyai mata potong. Untuk melakukan

penguliran dengan menggunakan tap diperlukan alat bantu yaitu tangkai

tap/pemutar tap. Berbentuk batang berulir luar yang mempunyai sisi alur 3

atau 4. Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomor 1untuk awal pembuatan ulir,

nomor 2 untuk perluasan ulir dan yang nomor 3 untuk finishing. Dilengkapi

dengan tangkai tap yang panjang lengan pemutar disesuaikan besar kecilnya

diameter tap.

Gambar 2.3 Tap

2.2.12 Snei

Snei adalah alat untuk membuat ulir. Bentuk snei menyerupai mur tetapi

ulirnya merupakan mata potong. Gigi-gigi ulir setelah dibentuk kemudian

dikeraskan dan temper agar dia mampu melakukan pemotongan terhadap

benda kerja. Pada proses pembuatan ulir, snei dipegang oleh tangkai snei.

Snei yang biasanya digunakan untuk pembuatan ulir adalah snei pejal dan

snei bercelah.

Page 12: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

12

- Snei Pejal

Snei jenis ini berbentuk segi enam atau bulat. Untuk memudahkan dalam

penguliran awal maka pada snei jenis ini tidak seluruh mata potongnya

sama besar, tetapi sedikit tirus pada bagian mata pemotong awal. Dengan

demikian benda kerja dapat masuk ke dalam snei sedikit mudah.

Gambar 2.4 Snei Pejal

- Snei bercelah

Snei jenis ini banyak digunakan untuk pembuatan ulir luar, karena ia

memiliki kelebihan dari pada snei pejal. Kelebihan tersebut antara lain

besar diameternya dapat diperbesar dan diperkecil sampai ukuran

standarnya. Dengan demikian pada waktu penguliran pendahuluan

diameternya diperbesar dan pada waktu finishing diameternya

dikembalikan pada ukuran standarnya. Pengaturan tersebut dengan

menggunakan baut penyetel.

Gambar 2.5 Snei Bercelah

Page 13: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

13

Untuk membuat ulir dengan menggunakan snei dibutuhkan alat bantu yaitu

pemegang snei. Pada pemegeng snei ini dilengkapi dengan baut-baut

pengikat, agar snei tidak ikut berputar saat melakukan

pemotongan/penguliran.

2.2.13 Mesin Bor

Mesin Bor gunanya untuk melubangi benda dan memperbesar lubang yang

sudah ada, berikut ditampilkan gambar mesin bor.

Gambar 2.6 Mesin Bor

Page 14: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

14

2.2.14 Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur hingga

Seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan

bagianbergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada

keahlian danketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru

sudah dilengkapidengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat

ketelitian adalah0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01.

Gambar 2.7 Jangka Sorong

Kegunaan jangka sorong adalah:

1. Mengukur Diameter Luar Benda Cara mengukur diameter, lebar atau

ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda

ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada

benda, putar pengunci ke kanan.

2. Mengukur Diameter Dalam Benda Cara mengukur diameter bagian dalam

sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas

Page 15: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

15

ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke

kanan.

3. Mengukur Kedalaman Benda Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah

pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh

dasar tabung, putar pengunci ke kanan.

2.3. Alat Pelindung Diri ( APD )

2.3.1. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja, misalnya saat

mengikir.

2.3.2. Masker (Respirator)

Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat

dengan kualitas udara buruk, misalnya misal berdebu dan beracun.

2.3.3. Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat

atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan, misalnya saat

mengikir dan menggergaji. Bahan dan bentuk sarung tangan

disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

2.3.4. Baju dan Celana Kerja

Baju kerja berfungsi melindungi badan dari benda tumpul, benturan,

goresan saat praktik kerja bangku, sedangkan celana kerja berfungsi

melindungi bagian bawah tubuh dari benda tumpul, benturan, goresan

saat praktik kerja bangku.

2.3.5. Sepatu

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol

dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal

yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda

panas, cairan kimia.

Page 16: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

16

2.4. Mengikir

2.4.1 Bentuk-bentuk Kikir dan Cara Pemilihannya

1. Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, tetapi sesuai

dengan panjangnya, bentuknya, jenisnya dan gigi pemotongnya.

Panjang kikir tidak termasuk tangkainya.

Pada gambar dibawah ini menunjukkan bentuk-bentuk kikir yang

umumnya dipakai.

Salah satu permukan ujung kikir rata berbentuk tirus. Ketirusan inii

diperlukan untuk pembagian tekanan dan menjaga keseimbangan

getaran yang kecil pada waktu gerakan mengikir.

Pengaruh getaran kikir yang tak seimbang membuat keausan kikir.

2. Gigi Kikir

Ada dua cara pembuatan gigi kikir, yaitu dengan cara memahat dan

mengefrais

a. Gigi Pahatan

Gigi kikir ini dibuat dengan jalan memahat permukaan kikir. Pahatan

ini menghasilkan sudut tatal negative dan sudut potongnya lebih besar

dari 90º. Kikir ini digunakan untuk mengerjakan bahan-bahan yang

keras, sebab permukaan benda kerja akan tergesek dengan baik tanpa

tenaga besar.

Gigig kikir Tangkai kikir uju

ng k

ikir

Panjang kikir

Rata Segi Empat Segi Tiga Bulat Bujur Sangkar Setengah

Bulat

Ellips

Page 17: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

17

b. Gigi yang di Frais

Gigi kikir yang di frais menghasilkan sudut tatal yang positip

dengan sudut pemotong lebih kecil dari 90º. Disebabkan karena

sudut tatal yang positip itu maka kikir ini hanya digunakan untuk

mengerjakan bahan yang lunak

Page 18: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

18

Gigi yang di frais memiliki bentuk-bentuk :

- Bentuk gigi kikir miring

Bentuk gigi kikir ini digunakan untuk mengerjakan benda-benda yang

lunak misalnya: timah hitam, thermo plastic, aluminium murni dsb.

Untuk menghindari bram-bram yang melekat pada alur gigi maka gigi

tsb dilengkapi dengan pemutus bram

- Gigi kikir lengkung

Bentuk gigi kikir ini digunakan untuk mengerjakan bahan yang

lunak misalnya: anti carodal, duraluminium dsb. Gigi-giginya

dilengkapi dengan pemutus bram tetapi pengeluaran bram tersebut

terjadi dari kedua sisinya.

Ara

h P

emoto

ngan

Gigi Pemutus Beram

Pembuangan Beram

Page 19: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

19

Kikir yang dipakai harus bergagang jika ketentuan ini tidak diabaikan,

maka akan mengakibatkan tangan menjadi rusak disebabkan karena

tangkai kikir akan langsung bergesekan dengan telapak tangan.

Gigi kikir terdiri dari tunggal dan ganda:

- Kikir gigi tunggal

Gambar disamping menunjukkan kedudukan gigi kikir tunggal yang

menyudut 54º terhadap garis sumbu. Bram-bram tidak akan mudah

lepas dan gigi itu akan terhalang. Jenis gigi kikir ini hampir tidak

dibuat lagi

- kikir gigi ganda

Pada kikir gigi ganda, pada pahatan dalam dipahat lebih dalam

dibandingkan dengan pahatan dangkal dan bersudut 70º terhadap garis

sumbu dan gigi-gigi ini tidak sejajar terhadap sumbu kikir. Dengan

demikian tidak akan terjadi alur-alur bekas pengikiran pada benda

kerja

Ara

h P

emoto

ngan

Jarak Gigi

Page 20: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

20

Untuk menyelesaikan pengikiran yang terakhir menurut yang

dikehendaki, harus digunakan tingkatan kikir (banyak gigi/Cm) yang

sesuai.

Ukuran tingkatan ini ditentukan oleh bentuk. Kikir dan bentuk inilah

yang menentukan banyaknya gigi tiap 1 Cm atau 1 inch. Dalam hal ini

tergantung dari pabrik yang membuatnya.Gambar di bawah

menunjukkan 3 macam bentuk kikir N0. 2 dengan panjang dan

banyaknya gigi tiap 1 Cm yang berbeda.

Daftar ukuran kikir dan banyaknya gigi tiap Cm

Banyaknya

gigi/Cm 12 15 20 25 31 38 46 56 68 84 100 116

Pan

jan

g K

ikir

- 3 1/2 00 0 1 2 3 4 5 6 8 P

enu

nju

kk

an N

om

or

4 – 8 00 0 1 2 3 4 5 6 8

10 - 12 00 0 1 2 3 4 5 6 8

Keterangan Mutu

00 = Kasar 2 = Sedang 5 = Setengah lembut

0 = Setengah 3 = Setengah halus 6 = Lembut

kasar

1 = Agak kasar 4 = Halus 8 = Lembut sekal

Page 21: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

21

Pemegang kikir harus dipasang kuat dan lurus dengan tangkai kikir

Pemegang kikir harus dibor sebelum dipasang ditangkai kikir.

Diameter dan dalamnya lubang ditunjukkan dalam gambar di bawah

ini.

2.4.2. Cara Mengikir Benda Kerja

Posisi kerja yang memperlihatkan bagaimana kecakapan seorang

pekerja.

- Posisi Kaki

Selama mengikir, berdiri disebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada

tempatnya. Lutut harus dibentangkan. Jarak antara kaki disesuaikan

dengan panjang kikir. Sudut poros ragum dan kaki kira-kira 30º untuk

kaki kiri dan lebih kurang 75º untuk kaki kanan.

Page 22: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

22

- Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya

dicondongkan kedepan selama gerakan pemotongan. Kaki kanan tetap

lurus selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan

kedalam. Pandangan mata selalu ditujukan pada benda kerja

Page 23: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

23

- Bagaimana memegang kikir

Tangan kanan: Peganglah gagang kikir dengan teguh dan tekanlah

ujung gagang dengan telapak tangan bagian tengah. Ibu jari terletak

diatas dan jari-jari lainnya dibawah gagang.

Tangan kiri: Tempatkan telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir.

Jari-jari lainnya terletak diluar ujung kikir dengan keadaan rapat satu

sama lain dan melipat kebawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir

tsb.

Bekerja dengan kikir kecil, maka gagang tsb harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari-jari dan ibu

jari saja.

- Tekanan pada Kikir

Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.

1. Jika memulai mengikir, tekanan yang besar harus terdapat pada

tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan.

2. Tekanan kedua tangan itu harus sama mana kala kikir berada di

tengah-tengah benda yang dikikir.

3. Jika posisi kikir sudah di ujung langkah, tekanan tangan kiri harus

ringan dan tekanan tangan kanan harus dalam keadaan maksimal.

Pada langkah kebelakang tidak dengan tekanan.

Page 24: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

24

2.4.3. Pengikiran Bentuk

1. Mengikir Champer dan Permukaan Bertingkat

Mengikir champer gerakan-gerakannya dilakukan seperti

kalau kita mengikir datar.

Langkah-langkah untuk mengikir champer:

- Tandai/goreslah bagian-bagian yang akan dibuat champer.

- Mengikir pengasaran (mengikir silang)

- Pengikiran akhir (memanjang untuk permukaan yang hampir

selesai).

Contoh: kikirlah champer 4 x 45º sepanjang sisi dari benda kerja.

a1. Letakkan benda kerja tegak pada pelat sudut dan goreslah garis

dasar dengan penggores dengan jarak 4 mm dari permukaan

patokan.

a2. Letakkan benda kerja dengan permukaan yang telah digores pada

meja pengukur kerataan dan goreslah pada permukaan yang

berdekatan dengan jarak 4 mm dari permukaan patokan.

b. Cekam benda kerja diragum atau di klem sudut. Kikirlah sisi yang

akan dichamper dengan pengikiran silang dan gerakan yang

berganti-ganti miringnya.

Page 25: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

25

c. Selesaikan permukaan tsb dengan arah memanjang

2. Mengikir Permukaan yang Bertingkat

a. Setelah digores kikirlah pertama berbentuk champer sampai 1 mm

dari garis yang tegak.

b. Kikirlah champer tsb makin dalam dan sudutnya makin mendekati

horizontal.

c. Kikirlah kedua permukaan berganti-ganti, hati-hatilah bahwa

permukaan kikir yang tak bergigi harus berada disebelah

permukaan. Pengikiran hanya arah memanjang (lurus)

3. Mengikir Radius Luar yang Besar

Ada 4 langkah pokok dalam mengikir radius luar:

- Tandai batas radius

- Pengikiran kasar menyudut (arah memanjang)

- Pengikiran kasar radius (arah silang)

Page 26: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

26

- Penyelesaian radius dengan gerakan berayun-ayun (arah

memanjang)

a. Tandai pusat dari radius yang jaraknya R dari permukaan patokan.

Pusat tersebut dititik dengan penitik dan buat radius dengan jangka

dari pusat tsb berjarak R.

b. Kikirlah dengan arah memanjang, beberapa permukaan menyudut

sampai 0,5 mm dari batas radius dan sampai mendekati bentuk

radius.

c. Pengikiran kasar radius kikir dipegang 90º dari permukaan yang

lebar (arah lurus). Bersama-sama gerakan memanjang kikir

bergerak melingkar.

d. Untuk penyelesaian, radius dikikir arah memanjang dengan

gerakan berayun-ayun. Mengikir mulai dari muka kebelakang.

Untuk mengikir radius yang kecil hanya 4 langkah ini yang

dipakai. Periksa radius dengan mal radius.

Page 27: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

27

2.5. K3 Kerja bangku dan Pelat dan proses Mengikir

A. K3 Kerja Bangku dan Pelat

Mengerjakan dengan alat-alat tangan, kecelakaan dapat dicegah dengan mengikuti

beberapa petunjuk:

1. Gunakan alat-alat yang kondisinya baik.

- Obeng dengan tangkai terselubung plastik

- Obeng dengan tangkai yang pecah dan ujungnya sudah rusak

2. Memilih alat-alat dengan kekerasan yang baik, terlalu keras mudah patah,

terlalu lunak mudah tumpul.

- Kepala dari pahat yang terlalu keras dan akhirnya patah. Harus digerinda

lagi dan pengerasan yang baik harus dilakukan lagi.

3. Memilih alat yang pegangannya enak digenggam tangan.

4. Bekerja pada bagian listrik, gunakanlah alat-alat yang terselubung.

- Tang pemotong dengan tangkai terselubung.

5. Untuk menghindari letusan, gunakan alat-alat yang tidak menyebabkan

letusan.

6. Periksa secara teratur kondisi alat-alat, jika perlu segeralah diperbaiki.

7. Gunakan alat-alat menurut fungsinya.

8. Jangan meletakkan alat-alat didalam kantong yang terbuat dari kain.

9. Jangan meletakkan alat-alat dekat dengan bagian mesin yang berputar.

10. Jangan memotong sesuatu berhadapan dengan bagian-bagian tubuh dengan

pahat tangan.

Page 28: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

28

11. Ujung-ujung dan sisi yang tajam harus ditutup.

12. Lindungi mata anda.

Salah Benar

Klem benda kerja dibangku dan

jangan memotong berhadapan

dengan jari

Sisi potong dari pahat kayu harus

ditajamkan dengan batu penggosok

Benar Benar

Bila tidak digunakan, ujung jangka

dan penggores harus ditutup dengan

kulit

Bila tidak digunakan ujung

penggores ditutup dengan gabus

Kaca mata tidak hanya

untuk melihat

Page 29: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

29

13. Kunci-kunci pengencang harus digunakan dengan cara yang benar.

Benar Salah

Kunci dengan mulut lebih besar

merusak mur atau mulut kunci itu

sendiri dan slip.

Ukuran dari mulut kunci yang

tepat mencegah kerusakan

Salah Benar

Jika kunci miring terhadap mur,

mulut kunci tidak akan memegang

dengan baik dan akan slip

Kunci harus selalu digunakan

tegak lurus dengan sumbu baut /

mur

Page 30: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

30

14. Obeng harus digunakan dengan cara yang benar.

Salah Benar

Sangat berbahaya memperpanjang

kunci dengan cara ini.

Kunci ring lebih aman dari kunci

pas

Benar Benar

Ujung obeng harus tepat ukurannya

kedalam alur obeng pada baut

(ukuran lebar dan tebal)

Untuk bentuk alur kepala yang

khusus, jangan gunakan obeng

yang biasa (kepala baut philips)

Page 31: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

31

15. Palu harus dugunakan dengan cara yang benar

Palu yang baik terdiri dari:

a. Serat kayunya sejajar dengan Sumbunya.

b. Ujung yang memukul (2) dan ujung yang meruncing (3) dipolish

c. Tangkai dipasang presisi pada kepala palunya.

d. Kepala palunya diamankan oleh semacam pasak.

e. Harus dicampur.

Benar Salah

Pasaknya miring terhadap sumbu

kepala palu, maka tangkainya

menekan ke semua permukaan lubang

Tangkainya hanya menekan

kedua arah permukaan lubang

Benar Benar

Ibu jari dan jari-jari yang lain

menangkup pada tangkai. Gerakannya

dilakukan pada pergelangan dan lengan,

lihatlah pada tempat yang dipukul dan

diusahakan bahwa sumbu palu tegak

lurus

Ibu jari tidak menangkup pada

tangkai. Tangkai dipegang terlalu

ke tengah. Gerakannya hanya

dilakukan dengan tangan saja

Page 32: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

32

B. K3 Pada Proses mengikir

1. Saat Proses Mengikir selalu gunakan sarung tangan, ini berfungsi untuk

mencegah tangan terluka akibat terkena goresan mata kikir

2. Pastikan kikir yang dipakai dalam kondisi yang baik

Tangkai kikir tidak

cukup masuk kedalam

pemegang kikir.

Tangkai kikir

miring masuknya

Salah dan bahaya Cara yang betul untuk melepas

pemegang kikir

Page 33: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

33

2.6. Pertanyaan

A. Kerja Bangku

1. Tuliskan minimal perlatan kerja bangku dan fungsinya

2. Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penjepitan benda kerja

pada Ragum?

3. Tuliskan dan jelaskan Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat

kehalusan!

4. Tuliskan Jumlah gerigi pada gergaji besi dalam tiap inchi.

5. Tuliskan kegunaan jangka Sorong

B. Mengikir

1. Tuliskan bentuk – bentuk kikir yang umum dipakai

2. Tuliskan 2 jenis pembuatan gigi kikir dan jelaskan

3. Jelaskanlah bagaimana cara memegang kikir yang benar

4. Jelaskan Posisi dan gerakan dalam mengikir.

5. Tulis dan jelaskan mengikir bentuk yang Anda ketahui.

C. Keselamatan Kerja

1. Tuliskan peralatan pelindung diri yang digunakan dalam praktek kerja

bangku

2. Apa syarat palu yang baik digunakan dalam proses kerja bangku.

3. hal – hal apa sajakah yang perlu diperhatikan demi keselamatan kerja saat

praktek kerja bangku

4. Bagaimanakah melepas kepala kikir yang aman

5. tuliskan hal – hal yang tidak anjukan dalam kerja bangku demi

keselamatan kerja.

Page 34: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

34

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

- Dalam praktek kerja bangku ada berbagai macam peralatan yang

digunakan dimana setiap peralatan memiliki fungsi masing – masing.

- Pada proses mengikir dikenal ada tiga bentuk pengiran, yaitu mengikir

champer, mengikir bertingkat, dan mengikir radius permukaan luar yang

besar.

- Dalam proses kerja bangku sebaiknya selalu perhatikan keselamatan demi

kelancaran kerja dan menghindari resiko yang mungkin terjadi.

Page 35: Makalah teknik kerja bangku dan pelat

35

Daftar Pustaka.

Winarto, David. 2013. Laporan Praktek Kerja Bangku. Universitas negeri

malang.

Muhammad Tekad, Anthonius LSH. 2006. Bahan Ajar Teknik Kerja Bangku dan

Pelat. Politeknik Negeri Ujung Pandang.