makalah studi lapangan ke cilegon krakatau steel

33
KUNJUNGAN STUDI LAPANGAN ke KRAKATAU STEEL di CILEGON, BANTEN MAKALAH diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh Ibu Dra. Hj. Nining Yuningsih disusun oleh : kelompok : Krakatau Steel kelas : XI IPA 2 SMA NEGERI 10 BANDUNG Jalan Cikutra no. 77

Upload: viona-pradya-m

Post on 08-Nov-2015

66 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

SMA IPA

TRANSCRIPT

KUNJUNGAN STUDI LAPANGAN ke KRAKATAU STEEL di CILEGON, BANTEN

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh Ibu Dra. Hj. Nining Yuningsih

disusun oleh :kelompok : Krakatau Steelkelas: XI IPA 2

SMA NEGERI 10 BANDUNGJalan Cikutra no. 77

2012/2013

KUNJUNGAN STUDI LAPANGAN ke KRAKATAU STEEL di CILEGON, BANTEN

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh Ibu Dra. Hj. Nining Yuningsih

disusun oleh :anggota:Adit SetiadiAfif Faisal DarmawanAgatha Rizky D. LAgung SubaktiAlexander GradyAndini OktavianiAnisa FauziahBairatri UlfianiChristophora Devy Natalia BDinda FauzillyDendi SobariDwiki Wisnu WardanaRandika Tijana FirdausViona Pradya Maretiyanti

SMA NEGERI 10 BANDUNGJalan Cikutra no. 772012/2013KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufik, dan karunia-Nya, serta tidak lupa shalawat serta salam selalu kami limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Akhirnya, karena Allah SWT kami dapat menyelesaikan penulisan makalah hasil Studi Lapangan ke daerah industri Krakatau Steel di Cilegon, Pantai Carita, dan Hutan Cagar Alam.Makalah ini dibuat berdasarkan studi lapangan yang kami lakukan pada hari Selasa, 7 Mei 2013 dan Rabu, 8 Mei 2013. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan salah satu kewajiban kami selaku siswa kelas XI IPA SMA Negeri 10 Bandung. Makalah yang kami buat tentunya tidak akan selesai tanpa bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ratmiwati selaku wali kelas, serta Ibu/ Bapak guru yang lain yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa juga rekan-rekan kami yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan . Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca.

Bandung, 25 Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iDAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB IPENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan1.4 Manfaat

BAB IILANDASAN TEORI2.1PT. Krakatau Steel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22.2Biota Laut. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42.3Biomonitoring. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB IIIMETODOLOGI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73.1Objek Penelitian3.2Metode Penelitian3.3Teknik Pengumpulan Data

BAB IVPEMBAHASAN4.1Proses Pembuatan Baja di PT. Krakatau Steel. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84.2 Biota Laut di Pantai Carita. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94.3Biomonitoring di Hutan Lindung (Taman Wisata Alam Carita). . . 10

BAB VPENUTUP 5.1Kesimpulan dan Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13LAMPIRAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangKunjungan studi lapangan ke Cilegon ini dilakukan untuk memenuhi kepahaman kami dalam kegiatan praktikum karena fasilitas di SMAN 10 Bandung kurang memadai untuk pemahaman kami, seperti pengaplikasian dari program IPA yang materinya telah kami pelajari. Oleh karena itu, kami terdorong untuk melakukan kunjungan ke PT. Krakatau Steel beserta anak cabangnya, Pantai Carita sebagai sarana pembelajaran Biota Laut dan Hutan Lindung sebagai sarana Biomonitoring. Dengan kegiatan ini, kami dapat memahami pengaplikasian sehari hari dari materi yang kami pelajari di sekolah.

1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang kami tulis, kami dapat merumuskan beberapa masalah, yaitu :- Bagaimanakah proses pembuatan baja di PT. Krakatau Steel?- Apa sajakah bahan-bahan yang terkandung dalam pembuatan baja?- Bagaimanakah keaadaan ekosistem Pantai Carita?- Bagaimanakah keadaan ekosistem di Hutan Lindung ?

1.3TujuanTujuan diadakannya kegiatan Studi Tour ini, yaitu :- Mengetahui proses pembuatan baja di PT. Krakatau Steel.- Mengetahui bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan baja.- Mengetahui keadaan ekosistem Pantai Carita.- Mengetahui keadaan ekosistem Hutan Lindung.

1.4Manfaat- Dapat mengetahui proses pembuatan baja di PT. Krakatau Steel.- Dapat mengetahui bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan baja.- Dapat mengetahui keadaan ekosistem Pantai Carita.- Dapat mengetahui keadaan ekosistem Hutan Lindung

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 PT. Krakatau SteelPT. Krakatau Steel adalah sebuah perseroan, merupakan sebuah perusahaan baja terbesar di Indonesia. Krakatau Steel adalah Badan Usaha Milik Negara yang bertempat di Cilegon, Banten. Pada tanggal 31 Agustus 1970, demikian tanggal berdiri daripada Krakatau Steel. Baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang kawat merupakan produk yang dihasilkan oleh Krakatau Steel. Hasil produksi yang demikian rupa tadi pada umumnya adalah bahan baku bagi industri lanjutannya.Berikut ini sekilas sejarah tentang Krakatau Steel. Pada suatu masa di tahun 1960, Ir. Soekarno yang kala itu menjadi Presiden, mencanangkan Proyek Besi Baja Trikora untuk meletakkan dasar industri nasional yang tangguh. Sepuluh tahun selanjutnya berdirilah PT Krakatau Steel, atau tepatnya Krakatau Steel berdiri pada tanggal 31 Agustus 1970, di mana Krakatau Steel yang memanfaatkan kembali peralatan-peralatan dari proyek itu yang berbentuk pabrik kawat baja, pabrik baja tulangan dan pabrik baja profil. Presiden Soeharto, pada tahun 1977, ia yang meresmikan awal beroperasinya produsen baja terbesar di Indonesia tersebut.Perkembangan Krakatau Steel selaku perusahaan yang bergerak dalam bidang industri baja berlangsung cukup maju. Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, Perusahaan telah menambah bermacam fasilitas produksi seperti Pabrik Billet Baja, Pabrik Batang Kawat,Pabrik Besi Spons,serta fasilitas infrastruktur berupa pusat pembangkit listrik, Pusat Penjernihan Air, pelabuhan khusus sistem telekomunikasi dan Cigading. Krakatau Steel, dengan perkembangan tersebut tadi, menjadisatu-satunya perusahaan baja yang terpadu di Indonesia.Tak berhenti sampai situ, perusahaan terus mengembangkan produksi bermacam jenis baja untuk berbagai kebutuhan, seperti baja lembaran dingin, baja lembaran panas, dan batang kawat. Sekarang ini, Krakatau Steel mempunyai kapasitas produksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung produksi baja itu. Krakatau Steel mampu mendiversifasi bisnisnya pada usaha-usaha penunjang yang menghasilkan bermacam produk baja bernilai tambah tinggi seperti baja profil, pipa spiral, pipa ERW, dan baja tulangan, mnyediakan industri infrastruktur seperti kawasan industri dan pelabuhan, menyediakan industri utilitas seperti tenaga listrik dan air bersih, menyediakan industri jasa teknik seperti rekayasa dan kontruksi, menyediakan teknologi informasi, dan menyediakan layanan kesehatan seperti rumah sakit. Demikian tadi mampu disediakan oleh Krakatau Steel sebab Krakatau Steel dibantu oleh 10 anak perusahaannya. Dan Krakatau Steel, produk-produk bajanya, tidak hanya dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, namun juga ditujukan secara internasional.Sejak dahulu kala kemampuan teknis daripada Krakatau Steel yang tinggi telah mendapatkan pengakuan berdasarkan standar internasional. Malahan pada tahun 1973 Perusahaan telah mendapatkan Sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200, dan pada tahun1977 mendapatkan Sertifiat API 5L untuk produksi pipa spiral. Sertifikat ISO 9001 diddapatkan Krakatau Steel pada tahun 1993 dan sudah ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 pada tahun 2003. Selain daripada itu, pada tahun 1997 SGS internasional memberikan Sertifiat ISO 14001 berkat komitmen Perusahaan kepada keselamatan kerja dan kesadaran lingkungan.Di tengah situasi pasar yang masih bergejolak, pada 10 November 2010, Krakatau Steel sukses menjadi perusahaan terbuka dengan menyelenggarakan penawaran umum perdana IPO serta mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Krakatau Steel menorehkan pendapatan bersih sebesar 17,9 triliun rupiah dan laba bersih 1.02 triliun rupiah terjadi pada tahun 2011. Dan masih pada tahun 2011, Perusahaan dan anak perusahaannya dengan aset 21,5 triliun rupiah telah mempunyai 8.023 orang karyawan.Krakatau Steel mengawali proses produksi baja dimulai dengan pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini kemudian dilebur bersama dengan besi bekas scrap pada proses pembuatan baja yakni pabrik baja billet dan baja slab. Proses pembuatan baja itu menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinyu menjadi baja billet dan baja slab.Baja slab dicanai dalam situasi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yakni pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet. Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen akan tetapi pada umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat.Krakatau Steel dalam menjalankan usahanya memiliki nilai-nilai perusahaan yang dijunjung tinggi seperti: Kompetensi, Mencerminkan tekad dan kepercayaan diri untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, keahlian dan sikap untuk kinerja yang berkesinambungan; Intregitas, Mencerminkan kepatuhan akan peraturan serta komitmen untuk kesepakatan melalui profesionalisme dalam mencapai tujuan perseroan; Handal, Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam menyelenggarakan komitmen melalui sinergi dari semua sumber daya perseroan untuk kepuasan dan kepercayaan pelanggan; Inovasi, Mencerminkan kapasitas dan tekad dalam menciptakan ide-ide segar bersama dengan implementasi yang lebih baik dalam meningkatkan proses dan kualitas output.

Visi dan Misi PT Krakatau Steel

Visi PT Krakatau SteelUntuk menjadi Perseroan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh terus menerus menuju perusahaan global ternama

Misi PT Krakatau SteelUntuk memberikan mutu terbaik produk baja serta layanan berkenaan demi kemakmuran negara

Anak perusahaan PT KHI Pipe IndustryPT Krakatau WajatamaPT Krakatau EngineeringPT Krakatau Bandar SamudraPT Krakatau Information TechnologyPT Krakatau Industrial Estate CilegonPT Krakatau Daya ListrikPT Krakatau Tirta IndustriPT Krakatau MedikaPT Meratus Jaya Iron & SteelPT Krakatau Posco

2.2 Biota LautPantai Carita adalah sebuah pantai di pesisir barat provinsi Banten, Indonesia Pantai ini merupakan obyek pariwisata pantai di Indonesia yang cukup terkenal selain Pantai Anyer, Pantai Karang Bolong dan Pantai Tanjung Lesung.Pantai Carita merupakan objek wisata yang terletak di Kabupaten Pandeglang dan telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No.440/kpts/UM/1978 pada tanggal 15 Juli 1978 sebagai Taman Wisata Alam. Pantai ini terkenal dengan pasir pantainya yang putih sehingga membuat kawasan ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.Pantai Carita kaya akan sumber daya alamnya. Hamparan tepian yang amat landai dengan ombak laut yang kecil dan lembut menyapu di sepanjang pantai, dipadu dengan pemandangan Gunung Krakatau.

2.3 BiomonitoringBiomonitoring adalah metode pemantauan kualitas air dengan menggunakan indikator biologis (Bioindikator), saat ini metode ini telah banyak dikembangkan di beberapa Negara, yang dimaksud dengan bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme yang keberadaannya atau perilakunya di alam berhubungan dengan kondisi lingkungan, apabila terjadi perubahan kualitas air maka akan berpengaruh terhadap keberadaaan dan perilaku organisme tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai penunjuk kualitas lingkungan. Jenis ideal yang dapat digunakan sebagai bioindikator adalah organisme akuatik yang tidak memiliki tulang belakang (makroinvertebrata).Makroinvertebrata air terdiri dari larva Plecoptera (stonefly), larva Trichoptera (kutu air), larva Ephemeroptera (kumbang perahu), Platyhelminthes (cacing pipih), larva odonanta (capung), Crustaceae (udang-udangan), Mollusca (siput dan kerang) larva Hemiptera (kepik), Coleoptera (kumbang air), hirudinea (lintah), Oligochaeta (cacing), dan larva Diptera (Nyamuk, lalat).Kemudian dalam mendukung terciptanya kelancaran dan dalam upaya menambah wawasan, kita juga harus pula mengamati kondisi tempat/objek yang menjadi tujuan utama kita dalam pengamatan Biomonitoring ini.Air laut adalah air murni yang didalamnya terlarut berbagai zat padat dan gas. Air laut seberat 1000 gram akan berisi kurang lebih 35 gram senyawa-senyawa terlarut yang secara kolektif disebut garam. Banyaknya zat terlarut tersebut disebut salinitas.

Perbedaaan antara sifat fisik-kimia daratan dengan lautan :Kerapatan air laut yang lebih besar menyebabkan organisme dan partikel yang relatif besar dapat terapung-apung didalamnya. Tidak ada komunitas didaratan yang terapung-apung di udara yang sebanding dengan komunitas lautan.Berbeda dengan udara, air sangat kuat menyerap cahaya, akibatnya cahaya yang masuk ke air hanya dapat menembus sampai kedalaman tertentu, sebelum cahaya terserap secara sempurna.Perbedaan struktural dan fungsional :Komunitas daratan secara universal didominasi oleh tumbuhan berbunga yang besar dan terdapat terus menerus serta berumur panjang, sedangkan komunitas lautan tidak mempunyai tumbuh-tumbuhan besar.Kebanyakan rantai makanann di lautan mempunyai lima hubungan untuk mencapai karnivora puncak, sedangkan rantai makanan didaratan cenderung lebih pendek, rata-rata mempunyai tiga hubungan untuk mencapai karnivora puncak.

Nilai ekologis pesisir dan laut antara lain : 71% permukaan bumi merupakan laut, secara dominan menentukan dinamika iklim dan ekologi dunia. Siklus hidrologi sangat bergantung pada jumlah massa air laut yang sanagat besar. Tanpa volume air laut ini, bumi akan menjadi padang pasir. Laut sebagai penampung unsure-unsur hara yang terbawa oleh aliran sungai dan aliran air permukaan dari daratan. Laut sebagai penyimpanan panas, karena panas jenis air air tinggi, berfungsi sebagai pengatur iklim global. Laut sebagai penyerap atau reserboir CO2.

Nilai social-ekonomi pesisir dan pantai : Sumber bahan makanan/pangan, industry farmasi dan kosmetika melalui kegiatan perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan bioteknologi kelautan. Sumber bahan tambang dan mineral, serta energi. Wahana rekreasi dan pariwisata, serta industry maritime. Media transportasi dan perhubungan yang sangat menunjang bagi seluruh nilai social-ekonomi yang sangat penting bagi kemajuan nilai-nilai tersebut. Lebih dari 50% penduduk dunia bermukimdi kawasan pesisir, dan 2/3 dari seluruh kota-kota besar dunia terletak di kawasan pesisir

BAB IIIMETODOLOGI

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Metode adalah suatu cara memikirkan dan memeriksa suatu hal menurut suatu rencana tertentu.

3.1 Objek PenelitianObjek yang menjadi bahan penelitian kami yaitu : PT. Krakatau Steel Biota Laut Pantai Carita Biomonitoring Hutan Lindung Anyer

3.2 Metode PenelitianMetode yang kami gunakan, yaitu observasi langsung. Maksudnya observasi langsung adalah suatu metode penelitian dengan cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan dengan cara melakukan pengamatan langsung ke tempat yang menjadi objek penelitian. Disana kami mengadakan observasi langsung ke beberapa tempat, seperti kawasan industri Krakatau Steel, Pantai Carita, dan Hutan Cagar Alam.

3.3 Teknik Pengumpulan Data1. Studi kepustakaan (Library Research),adalah suatu teknik pengumpulan data dimana data yang diperoleh merupakan data yang diperoleh penulis dengan mencari bahan-bahan yang diperlukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku atau sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Studi lapangan (Field Research),adalah suatu tehnik pengumpulan data dimana data yang diperoleh merupakan data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan objek yang diteliti dengan cara observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung objek yang akan diteliti berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dan mencatatnya.

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Proses pembuatan baja di Krakatau Steel

a) Peleburan bahan bakuBesi tua dimasukkan ke dapur listrik dan dipanaskan dengan suhu 16500C dan dimasukkan ke ember lender lalu di mesim tuang kontinu dicetak menjadi lembaran dan batangan. Baja lembaran kemudian akan diolah menjadi coil dan plat. Sedangkan baja batangan akan diolah menjadi kawat.

b) Pengurangan kadar karbonDiawali dengan baja yang mencair kemudian slepdoor dibuka dengan injeksi oksigen kemudian membakar baja hingga kadar karbon menurun.

c) Penambahan atau pencampuran logam lain, agar baja memiliki sifat yang khas. Agar baja mempunyai sifat yang khas sesuai peruntukannya maka harus dicampur dengan logam lain seperti Cr, Ni, Co, Mn, W.

d) Bahan yang terkandung adalah Iron PelletDengan kadar besi (Fe) sebesar 60-67%, dan bahan lain berupa : Metalization dengan kadar 92-94% Fosfor dengan kadar max 0,05% Sulfur dengan kadar max 0,03% Total karbon dengan kadar 1-3%

Bahan baku tersebut diperoleh dari hasil explorasi dari dalam negeri tepatnya di daerah Kalimantan yaitu PT. Maratus Jaya Krakatau steel akan tetapi lebih memperbanyak bahan baku hasil impor dari Negara Brazil karena, kualitasnya lebih baik. Tetapi, Indonesia sendiri sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar karenakan banyak sekali pertambangan yang menghasilkan iron pellet dimulai dari sabang sampai merauke.

4.2 Biota Laut di Pantai CaritaCuaca pada saat observasi keadaan pantai carita adalah berawan dengan pH air laut 8. Keadaan ekosistem biotik dan abiotik nya cukup baik. Suhu udara di pantai pada saat itu adalah 30oC, suhu air 290 C dengan kelembaban 84 %. Keadaan ekosistem yang dikatakan cukup baik terlihat dari masih banyaknya biota laut yang hidup disana dengan air laut yang masih jernih, terumbu karang dan tanaman laut yang indah menghiasinya.

Tabel data Plantea dan Protista yang ditemukanNoJenis OrganismeKingdom PlantaeKingdom Protista

1Ganggang Merah-Phyllum Rhodophyta

2Ganggang Coklat-Phyllum Phaeophita

Tabel data Animalia yang kami temukan di pantai CaritaNoJenis OrganismePhyllumClass

1GuritaMolluscaChepalopoda

2BintangUlarLautEchinodermataOphiaroidea

3TeripangEchinodermataHolothuroidea

4KepitingArthopodaCrustacea

5AnnelidaPolychaeta

6Siput airMolluscaGastropoda

7KerangMolluscaBivalvia

8KumangArthopodaCrustacea

Di Pantai carita kami juga mengamati satu jenis hewan dengan ciri-ciri morfologi, sebagaiberikut : Tidak bersegmen Berbentuk bintang berlengan 5 Memiliki kaki amburakal Simetris radialDari ciri-ciri tersebut dapat kami simpulkan bahwa hewan tersebut termasuk ke dalam Phyllum Echinodermata dan kelas Ophiuroidea

4.3 Biomonitoring di Hutan Lindung (Taman Wisata Alam Carita)Kondisi lingkungan Hutan Lindung yaitu cuaca sedang berawan dan memiliki suhu di ketinggian rendah adalah 31oC, suhu di ketinggian menengah adalah 28 oC, dan memiliki suhu tetap di bagian puncak yaitu 28oC dengan kelembaban di bawah sebesar 84%, pertengahan sebesar 91% dan diatas sebesar 92 % dan ketinggian 200 mdpl. Luas hutan ini sekitar 95 hektar. Dalam pengamatan kami menemukan hewan indikator capung sebanyak 1 buah. Berarti menandakan bahwa hutan masih dalam keadaan bagus karena capung selalu mencari mata/sumber air jernih untuk bertelur. Kelimpahan kupu-kupu >4 begitupun kelimpahan burung >4 menunjukkan hutan yang bagus karena burung merupakan pemakan buah-buahan sehingga hutan masih menyimpan makanan bagi burung dan habitat mereka, begitupun bunga yang masih mekar disana karena merupakan makanan bagi kupu-kupu yang hidup disana. Sedangkan untuk primate sendiri, kami hanya mendengar suaranya. Menurut guide yang ada disana bahwa untuk hewan primate hanya keluar saat pukul 6 sore.Tumbuhan yang dominan di hutan ini adalah pulai, mahoni , jati, kayutiujan, daun kecil dandaun besar, paku rane,dll. Bila kita bandingkan, ekosistem di huatan memiliki perbedaan yang signifikan dengan lingkungan sekitar kita, diantaranya tumbuhan yang dominan, hewan indicator, suhu dan kelembaban serta pohon-pohon besar sudah ditebang untuk pelebaran jalan.Di Cagar Carita Alam kami menemukan empat buah tumbuhan yang banyak ditemukan diantaranya : Paku Rane Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) Pohon Jati Pohon Pulai (Fastonia scholari, R.B)

Kami juga mengamati satu spesies tumbuhan yang kami temui. Tumbuhan tersebut memilki ciri-ciri :- Alat reproduksi biji- Daun, batang dan akar semu- Bentuk urat daun menjari- Batang tidak bercabang - Memilki akar tunggang

Berikutlah dokumentasi spesies tumbuhan yang kami temui dan yang kami tidak mengenalnya :

BAB VPENUTUP

5.1Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan Studi Lapangan yang telah kami lakukan pada tanggal 7 s.d 8 Mei 2013 di PT Krakatau Steel, Pantai Carita, dan Hutan Lindung, kami mendapatkan pengetahuan lebih yang dapat membantu jika ada masalah yang berhubungan dengan objek masalah dari Studi Lapangan ini. Kami pun dapat melihat secara langsung bagaimana pembuatan baja, ekosistem di Pantai Carita, dan ekosistem di Hutan Lindung.Baja adalah besi yang kadar karbonnya antara 0 1,5%, makin rendah kadar karbon maka makin baik kualitas bajanya. Bahan baku yang digunakan PT. Krakatau Steel untuk membuat baja berupa biji besi (iron pellet) dengan kadar besi(Fe) 60 67% yang didatangkan langsung dari Brazil. Pembuatan baja dilakukan melalui tahapan proses peleburan bahan baku, pengurangan kadar karbon, dan penambahan logam lain, agar baja mempunyai sifat yang khas dengan dicampur Cr, Ni, Co, Mn, dan W. Peleburan bahan baku menggunakan spektometer dengan energi listrik dengan teknik besi spons ditambah dengan biji tua, kemudian dimasukkan ke dalam dapur listrik yang bersuhu 1.650C, sehingga menghasilkan baja cair. Pengurangan kadar karbon dilakukan pada saat baja mencair, kemudian sleptor dibuka dengan injeksi oksigen kemudian membakar baja hingga kadar karbon, silikon, dan fosfor pun turun.Biota Laut dilakukan di Pantai Carita dengan cuaca yang berawan dengan suhu 30C, suhu air laut 29C, kelembapan 84%, dan pH air laut 8 dengan keadaan ekosistem cukup baik dengan adanya biota laut yang masih banyak.Biomonitoring yang dilakukan di Hutan Lindung (Taman Wisata Alam Carita) dengan ketinggian 200 m diatas permukaan laut dan luas 95 ha, dapat ditemukan cukup banyak tumbuhan dan hewan. Namun, kami tidak dapat menerima informasi yang cukup dikarenakan waktu yang sangat singkat, dan keterbatasan informasi yang diberikan tour guide di Hutan Lindung (Taman Wisata Alam Carita) terhadap kami selaku peserta Studi Lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Lembar Kerja Siswa (LKS)

PT. Krakatau Steel

Baja adalah besi besi yang kadar karbonnya antara 0 1,5%, makin rendah kadar karbon maka makin baik kualitas bajanya.

1. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Krakatau Steel berupa biji besi (iron pellet) dengan kadar besi (Fe) 60 67%, dan bahan lain berupa :a. Metalizationdengan kadar 92 94%b. Total Carbondengan kadar 1 3%c. Fosfordengan kadar max 0,05%d. Sulfurdengan kadar max 0,03%

2. Bahan baku tersebut diperoleh dari :a. Hasil explorosasi dari dalam negeri tepatnya di Kalimantanb. Hasil impor dari negara BrazilAlasan yang mengaharuskan PT. Krakatau Steel mengimpor bahan baku adalah karena pabrik tersebut didesain untuk mengimpor. Namun, di Kalimantan anak perusahaan PT. Krakatau Steel memproduksi biji besi (iron pellet)

Apakah Indonesia memiliki potensi untuk pengadaan bahan baku PT. Krakatau Steel ?Jawab : Ya, karena pada buktinya PT. Meratus Jaya Iron Steel.

3. Pembuatan baja, dilakukan melalui tahapan proses :- Peleburan bahan baku- Pengurangan kadar karbon- Penambahan logam lain, agar baja mempunyai sifat yang khasa. Bagaimanakah teknik peleburannya ?Jawab : Besi spons ditambah dengan besi tua, kemudian dimasukkan kedalam dapur listrik yang bersuhu 1.650C, sehingga menghasilkan baja cair.Energi yang digunakan : energi listrikSistem pengendaliannya menggunakan : alat yang dinamakan spektometer

b. Pengurangan kadar karbon dilakukan melalui proses : pada keadaan baja mencair, kemudian sleptor dibuka dengan injeksi oksigen kemudian membakar baja hingga kadar karbonpun turun.Yang harus dihilangkan dalam bahan baku juga adalah silikon dan fosfor :Bagaimana cara menurunkan atau menghilangkan silikon dan fosfor tersebut ? Dengan menggunakan injeksi oksigen.

c. Agar baja mempunyai sifat yang khas sesuai peruntukannya maka harus dicampur dengan logam lain seperti Cr, Ni, Co, Mn, dan W :Jenis baja yang dibuat oleh PT. Krakatau Steel adalah :(i) Baja Lembaran Panas dengan kadar Fe 100%, logam campurannya (aliase) berupa :- Logam Karton Medium dengan kadar 0,06 11%- Logam Tinggi dengan kadar 11 22%- Logam Rendah dengan kadar 22 40%

(ii) Baja Lembaran Dingin dengan kadar Fe 100%, logam campurannya (aliase) berupa :- Logam Spons dengan kadar 18%- Logam Snap dengan kadar 17%- Logam Mangan dengan kadar 3%

(iii) Baja Batang Kawat dengan kadar Fe 100%, logam campurannya (aliase) berupa :- Logam Spons dengan kadar 18%- Logam Snap dengan kadar 17%- Logam Mangan dengan kadar 3%

4. Kualitas control menggunakan teknik pengecekan oleh spektometer agar kualitas plat baja diketahui berkurang dan dengan alat itu dapat membantu kontrol kestabilan plat baja.

5. Produk yang dihasilkan dibentuk berupa plat baja dengan tujuan mudah dimodifikasi agar menjadi bentuk yang diiginkan suatu industri.

6. Industri industri yang menggunakan produk dari PT. Krakatau Steel adalah : a. Industri otomotif yang memproduksi body mobilb. Industri perkapalan yang memproduksi galangan kapalc. Industri kereta api yang memproduksi gerbong

Produk PT. Krakatau Steel juga diekspor ke negara Cina, Amerika, dan Eropa Barat.7. Bentuk limbah dari PT. Krakatau Steel adalah kimia, debu, dan slegResiko dampak terhadap lingkungan positif dan aman.Pengolahan limbah dilakukan dengan cara :- Gas CO2 dicairkan menjadi bahan campuran minuman berkarbonasi.- Debu diubah menjadi semen.

8. Bagaimana target PT. Krakatau Steel untuk 10 tahun mendatang adalah berbenah diri, menggembangkan kapasitas produksi, dan memproduksi baja kelas dunia.

KESIMPULANPT. Krakatau Steel di Cilegon merupakan perusahaan yang bergerak di bidang metalurgi, yaitu dalam hal megolah baja dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi yang nantinya akan diolah lagi menjadi barang jadi oleh perusahaan lain. PT. Krakatu Steel pun memanfaatkan limbahnya juga agar tidak membahayakan bagi lingkungan sekitarnya.

Biota Laut di Pantai Carita1. Jelaskan bagaimana keadaan Pantai Carita saat kalian melakukan observasi meliputi :a. Cuaca: Berawanb. Suhu Udara: 30Cc. Suhu Air: 29Cd. Kelembaban: 84%e. pH air laut: 8f. Keadaan Ekosistem : Cukup baik dengan banyaknya biota laut

A. Isilah tabel dibawah ini dengan cara menuliskan sampai tingkatan kelas untuk hewan invertebrata yang dijumpai di Pantai Carita !Dari hasil pengamatan kalian, jenis hewan yang ditemukan di Pantai Carita adalah :Tabel data Animalia yang ditemukan di Pantai CaritaNoJenis OrganismePhyllumClass

1GuritaMolluscaChepalopoda

2Bintang Ular LautEchinodermataOphiaroidea

3TeripangEchinodermataHolothuroidea

4KepitingArthopodaCrustacea

5AnnelidaPolychaeta

6Siput airMolluscaGastropoda

7KerangMolluscaBivalvia

8KumangArthopodaCrustacea

B. Isilah tabel data tumbuhan dan protista yang kalian temukan di Pantai Carita dan kelompokkan sampai takson yang kalian ketahui !Tabel data Plantae dan Protista yang ditemukan di Pantai CaritaNoJenis OrganismeKingdom PlantaeKingdom Protista

1Ganggang Merah-Phyllum Rhodophyta

2Ganggang Cokelat-Phyllum Phaeophita

2. Setiap kelompok wajib mengamati 1 jenis hewan invertebrata/protista yang ditemui, dan jelaskan ciri ciri morfologinya, kemudian klasifikasikan sampai tingkatan takson paling yang kalian ketahui !- Tidak bersegmen- Berbentuk bintang berlengan 5- Memiliki kaki amburakal- Simetris radialDari ciri-ciri yang ada maka hewan / protista tersebut masuk dalam :Phyllum Echinodermata Kelas Ophiuroidea

KESIMPULANDalam cuaca berawan, biota laut di Pantai Carita cukup banyak sekali dengan adanya gurita, bintang ular laut, teripang, ganggang merah, ganggang cokelat, dan lain lain.

Biomonitoring di Hutan Lindung (Taman Wisata Alam Carita)

A. Isilah tabel dan jawablah pertanyaan pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !Tanggal: 8 Mei 2013Cuaca: BerawanWaktu Pengamatan: Pukul 15.00 s.d 16.00 WIBKetinggian: 200 m dplLuas Pengamatan: 95 haDeskripsi ekosistem: Banyak terdapat tumbuhan dan hewanLokasi: Hutan Lindung ( Taman Wisata Alam Anyer)Objek MonitoringJenisKehadiranKelimpahanKet

AdaTidak ada24

Capung1

2

3

4

5

Kupu kupu1

2

3

4

5

Burung1

2

3

4

5

Primata1

2

3

4

5

B. Sebutkan tumbuhan yang banyak ditemui (dominan) selama pengamatan di Hutan Lindung Anyer minimal 4 buah !1. Merbau2. Mahoni3. Khaya4. Ki Hujan

C. Setiap kelompok wajib mengamati dan mengidentifikasi 1 spesies tumbuhan yang ditemui sebutkan dan klasifikasikan sampai tingkat takson yang kalian ketahui !