makalah sistem urogenital

Upload: putra300911

Post on 09-Oct-2015

151 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

mengetahui mekanisme urogenital

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    1/19

    Struktur yang Terkait ketika Perut Begah Tidak BAB

    dalam Sistem Pencernaan Manusia

    Dian Nurul Hikmah102012292

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510

    Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731 Email :[email protected]

    Pendahuluan

    Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan

    multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta

    mengeluarkan sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh

    manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam

    mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang

    terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

    Selain itu, pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang

    komplek diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang

    diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem

    pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan

    anus. Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua

    organ tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari

    molekul kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas

    tubuh manusia.1

    Dalam makalah ini kasus yang dihadapi adalah seorang bapak berusia 50 tahun mengeluh

    perut begah dan tidak BAB. Maka pembahasan dalam makalah akan berisi tentang struktur

    yang berperan. Yaitu lebih menekankan kepada organ yang berperan seperti usus halus, usus

    besar, rectum dan anus.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    2/19

    Struktur yang Berperan

    Makroskopik1,2

    Gambar 1. System Saluran Pencernaan.1

    a. Gaster

    Struktur anatomis gaster mempunyai 2 muara yaitu cardia ( oesophagusgaster ) dan

    pylorus ( gaster duodenum ). Gaster mempunyai 2 tepi yaitu curvatura minor ( cekung ke

    kanan atas ) dan curvaturamajor ( cembung ke kiri ). Permukaan gaster terdiri dari facies

    anterior dan facies posterior. Lekukan pada gaster adalah incisura cardiaca ( peralihan

    oesophagus pada curvatura major ) dan incisura angularis yang merupakan batas bagian

    vertikal dan horizontal pada curvatura minor. Bagianbagian gaster terbagi menjadi Fundus ,

    corpus dan pylorus ( pars pylorica ventriculi ) yang dibedakan menjadi anthrum pyloricum

    dan canalis pyloris. Pendarahan gaster oleh A. Gastrica sinistra, Aa. Gastricae berves,

    memperdarahi fundus ventriculi dan A. Gastroepiploica ( gastro omentalis ) sinistra,

    memperdarahi curvatura major dan omentum majus.4

    Gambar 2. Struktur gaster.

    1

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    3/19

    Vena gaster mengikuti jalannya arteri.2

    1.

    Darah dari v. Gastrica dextra dan sinistra dialirkan ke dalam v.porta.

    2. Darah dari v. Gastrica brevis. V. Gastroepiploica sinistra, dialirkan ke dalam

    v.Lienalis yang bergabung dengan v. Mesenterica superior menuju v. Porta.Getah

    bening : Nnll. Gastroomentalis. Getah bening terdapat pada pembuluh nadi sepanjang

    curvatura major dan minorakan dialirkan ke dalam nnll. Coeliaca.

    Persarafan oleh sistem saraf otonom

    1. Parasimpatis berasal dari N. X anterior dan posterior

    2.

    Simpatis berasal dari nervi spinales T6 - T9 melalui plexus coeliacus

    danmendistribusikan melalui anyaman saraf di sekitar a. Gastrica dan a.

    Gastroomentalis.

    b. Hati

    Dilapisi oleh peritoneum kecuali yang berbatasan dengan diaphragma.Bare area/ area

    Nuda. Terdiri 2 lobus yakni lobus sinister dan dexter. Lobus dexter terbagi 2: lobus caudatus

    dan lobus Quadratus. Batas lobus dexter dan sinister adalah alur yang di tempati lig.

    tereshepatis & lig. venosum arantii.

    2

    Terdiri dari 3 facies.

    2

    a. Facies diaphragmatica, berbatasan langsung dengan permukaan bawah paru dan

    jantun impressio cardiac.

    b.

    Facies visceralis adalah facies inferior.

    c. Facies superior/ bare area. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus

    yang kaya akan pembuluh darahyang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan

    darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada

    akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi

    pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah oleh

    kandung empedu.

    c. Pankreas

    Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu

    menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.5 Pankreas

    terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas

    jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu. 3

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    4/19

    1. Asinus, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

    2. Pulau pankreas, menghasilkan hormone. Bagian-bagian pankreas yakni caput

    pancreas, collum pancreas, corpus pancreas, dan cauda pancreas. Endokrin pankreas

    banyak terdapat di cauda pancreas terdapat pulau-pulau Langerhans .Saluran

    bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone.

    Pendarahan pankreas:

    Arteri: A. pancreatico duodenale superior (cabang A. gastroduodenalis), A.

    pancreaticoduodenalis inferior (cabang A. mesenterica superior).

    Vena: darah dialirkan ke dalamV. lienalis dan V. mesenterica superior.

    d.

    Vesica fellea

    Sesuai perpotongan batas lateral M. Rectus abdominis dan arcus costae dextra. Vesica

    fellea diliputi peritonium, kecuali bagian yang melekat pada hepar. Bagianbagiannya

    terdiri dari fundus vesica fellea, corpus vesica fellea dan collum vesica fellea. Saluran

    empedu adalah ductus cysticus. Mucosa ductus cysticus mempunyai lipatan berbentuk spiral

    /valvula spiralis Heisteri. Ductus cycsticus bersama-sama saluran empedu intra hepatal

    membentuk ductus choledochus. Ductus choledochus berjalan dalam lig. Hepatoduodenale

    bersama-sama v. Porta dan a. Hepatica propia. Vesica Felea diperdarahi oleh a. Cystica.

    e. Lien

    Terletak pada intra peritoneal, pada regiohypochondrica sinistr, setinggi iga 9,10,11.

    Sumbu panjang sesuai iga 10. Proyeksi pada dinding abdomen kira-kira 4 cm sebelah kiri

    garis tengah dan setinggi ujung processus spinosus vertebra Th 9- L1 sampai linea axillaris

    media sinistra.

    Fungsi lien :

    1.

    Membersihkan darah

    2. Reservoir darah

    Lien diperdarahi oleh a.lienalis dan mempunyai pembuluh balik v.lienalis.

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    5/19

    f. Usus dua belas jari (Duodenum)

    Usus dua belas jari atau duodenum dalah bagian dari usus halus yang terletak setelah

    lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari

    merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di

    ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak

    terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara

    saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.4

    Pendarahan oleh A. gastroduodenalis cabang A. hepatica communis, A. pancreatico

    duodenalis superior, anterior, & posterior memperdarahi duodenum.bagian.proximal, A.

    pancreaticoduodenalis inferior, anterior & posterior cabang A. mesenterica superior

    memperdarahi duodenum bagian distal dan Vena mengikuti arteri mengalirkan darah ke

    dalam V. porta sebagian tidak langsung melalui V. mesenterica superior dan v. Lienalis.4

    g. Usus Besar (Kolon)

    Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan

    rektum.Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari : 4

    Kolon asendens (kanan)

    Mulai dari junctura ileo colica, flexura colli dextra.

    Vascularisasi :

    a. Arteri: A. ileocolica & A. colica dext. cabang A. mesenterica sup.

    b.

    Vena: V. ileocolica &V. colica dextra , v. mesenterica superior

    c. Getah bening : Nnll paracolica, Nnll mesenterica superior.

    d. Innervasi : plexus mesentericus superior.

    Kolon transversum

    Dari flexura colli dextra-flexura colli sinistra

    Vascularisasi

    a. Arteri: A. colica media, cabang a. mesenterica superior, A. colica sinistra, cabang

    a.mesenterica inferior.

    b. Vena: V. mesenterica superior

    c. Getah bening: Nnll. colica media, Nnll. mesenterica superior

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    6/19

    Kolon desendens (kiri)

    Letak : retro peritoneal, dari flex.coli sinistra sampai fossa iliaca sinistra

    Vaskularisasi : A. colica sinistra, cab. A. mesenterica inferior.

    Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

    Berbentuk huruf S , kemudian menjadi rectum rectosigmoid junction 15 cm dari anus.

    Vascularisasi : a. sigmoideae, cab. A. mesenterica inferior.

    h. Rektum dan anus

    Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon

    sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara

    feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan ditempat yang lebih tinggi, yaitu

    pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka

    timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).4

    Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar

    dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari

    usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphincter.5Feses dibuang dari tubuh

    melalui proses defekasi (buang air besar), yang merupakan fungsi utama anus.5

    Pendarahan A. rectalis superior : cabang A. mesenterica superior, A. rectalis media, A.rectalis

    inferior.

    Struktur Mikrokopik3,4

    A. Gaster

    Mengandungi epitel mukosa selapis torak tanpa sel goblet. Seluruh permukaanmukosa

    gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Pada lamina propriaterdapat kelenjar di

    cardia, fundus maupun pilorus. Kelenjar ini mulai dari dasar gastric pit meluas kearah tunika

    muskularis mukosa. Pada kelenjar fundus terdapat 4 macam sel yaitu :6

    a.

    Chief cell

    Merupakan sel terbanyak, berbentuk piramid, inti di basal, oval dan kromatin agak

    padat. Pada bagian apikal sel terdapat butir-butir zymogen yang mengandung pepsinogen

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    7/19

    b. Parietal cell/ Oxyntic cell/ HCL cell

    Menghasilkan HCL dan faktor intrinsik lambung, bentuk oval/poligonal, banyak

    terdapat pada korpus kelenjar Inti bundar 1-2 dan sitoplasma asidofil.

    c.

    Mucous Neck cell

    Bentuk sel kubus atau torak rendah ,sitoplasma bergranula halus pucat (mengandung

    musigen), lebih pucat dari chief cell, mucigen dari epitel permukaan lebih kental dan

    tergolong neutral polysacharida.

    d. Argentafin cell/ enterochromafin cell/ enteroendocrine cell

    Dapat dilihat dengan pewarnaan perak atau garam chromium (berwarna kuning

    kecoklatan). Di gaster terdapat beberapa sel enteroendokrin yang mensekresi

    serotonin,histamin, gastrin dan enteroglukagon. Sel paneth dan sel argentafin sedikit sekali,

    terdapat limfonodus solitarius, tunika muskularis longitudinal membentuk 3 pita

    longitudianal hingga taenia coli.

    B. Pankreas

    Merupakan kel eksokrin dan endokrin ,epitel duktus ekskretorius bervariasi dari torakrendah bersel goblet- kubus, Duktus interklarisnya (isthmus) panjang-panjang dan epitelnya

    selapis gepeng. Bentuk sel asinusnya lebih kecil dari sel asinus parotis.5

    C. Hepar

    Diliputi kapsula Glissoni. Septa membagi hepar menjadi lobuli. Porta hepatis berisi

    pembuluh limfe, pembuluh empedu, V.Portae dan A.Hepatika. Unit fungsional hepar ialah 1

    lobulus dan berbagai unit pada hati (lobulasi), 2 Lobulus klasik - V. sentralis sumbunya,

    portal triad sudutnya Lobulus portal - Portal triad sumbunya, v sentralis sudutnya. Asinus hati

    berbentuk belah ketupat, v. sentralis di kedua ujungnya, aksisnya yaitu jaringan ikat tepi

    lobulus klasik.

    D. Usus halus

    Dibagi dalam 3 bagian yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Terdiri dari epitel selapis

    torak dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovili yang

    memperluas permukaan absorptif. Juga mengandung enzim enzim pencernaan (alkaline

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    8/19

    fosfatase, maltase, dll). Semakin ke distal semakin banyak mengandungi sel goblet. Usus

    halus juga mengandungi vili interstinal. Sepanjang membran mukosa terdapat glandula

    intestinalis (cryptus Lieberkuhn), tubulosa simpleks, yang bermuara diantara vili intestinalis.

    Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya mengandung granula eosinofilia.

    Sel-sel cryptus menggantikan sel-sel epitel permukaan yg rusak.

    E. Colon

    Tunika mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinal. Sel goblet

    banyak diantara sel epitel ada Cryptus Lieberkuhn. Tunika mukosa tidak mengandung plica

    sirkularis dan vili intestinal. Sel paneth dan sel argentafin sedikit sekali. Terdapat limfonodus

    solitarius dan tunika longitudinal membentuk 3 pita longitudinal/taenia coli.

    F. Rektum

    Bagian sebelah bawah disebut Anal Canal. Mukosa mempunyai lipatan longitudinal

    Rectal collumn (Anal column,Collumn of Morgagni) berakhir kira 2 inchi dari orrificium

    anal. Epitel selapis torak dan terdapat cryptus. Pertemuan rektum dengan anus disebut Linea

    Pectinata.

    G.

    AnusTunica submukosa mengandung banyak pembuluh darah, saraf, dan badan vater

    Pacini. Pembuluh-pembuluh vena membentuk plexus hemmoroid. Tunica Muskularis

    Mukosa/ lapisan longitudinal membentuk musculis dilator ani internus.Tunica musckularis

    sirkular menebal pada ujungnya membentuk musculus Sphincter ani internus. Di luar lapisan

    otot ini terdapat jaringan otot lurik Musculus Sphincter ani externus. Epitelnya berlapis

    gepeng dengan lapisan tanduk,memiliki folike rambut, dan kelenjar sebasea.

    Fungsi dan Mekanisme Pencernaan.6

    Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan

    elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh.

    Dalam kasus ini sitem pencernaan yang lebih ditekankan yaitu pencernaan yang terjadi mulai

    dari lambung, hati, pankreas, empedu, usus halus, usus besar, rectum dan anus.

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    9/19

    Mekanisme Kerja dan Fungsi Sistem Pencernaan Lambung

    Lambung merupakan organ yang besar dapat menyimpan keseluruhan makanan yang

    dimakan dalam satu waktu, maka kita tidak perlu makan terus-menerus. Lambung

    dapat meregang untuk menampung sekitar 2 liter makanan dan air. Epithelium yang

    melapisi ceruk-ceruk dalam pada dinding lambung mensekresikan getah

    pencernaan, cariran pencernaan yang bercampur dengan makanan. Dengan komsentrasi

    HCl yang tinggi, getah lambung mempunyai pH sekitar 2. Fungsi asam tersebut adalah

    memecahkan matriks ekstraseluler yang mengikat sel satu sama lain pada materi

    daging dan tumbuhan. Asam itu juga membunuh sebagian besar bakteri yang tertelan

    bersama dengan makanan.

    Di dalam getah lambung juga terdapat pepsin, enzim yang memulai hidrolisis pr

    otein. Pepsin memecah ikatan peptide yang berdekatan dengan asam amino tertentu,

    sehingga memotong-motong protein menjadi polipeptida yang lebih kecil. Pepsin dapat

    bekerja dalam suasana yang sangat asam. pH getah lambung yang rendah

    mendenaturasi protein dalam makanan, yang meningkatkan pemaparan ikatan peptidanya

    ke pepsin.

    Sel chief yang berlokasi di ceruk-ceruk lambung mensintesis dan mensekresikan

    pepsin

    dalam bentuk inaktif yang disebut pepsinogen. Sel-sel parietal yang juga berada

    diceruk mensekresikan HCl, yang mengubah pepsinogen menjadi pepsin aktif. Ketika

    sudah banyak pepsinogen yang diaktifkan oleh HCl, terjadi suatu rentetan kimia karena

    pepsin itu sendiri dapat mengaktifkan molekul pepsinogen yang lain. Karena HCl dan

    pepsinogen disekresikan dari jenis sel yang berbeda, kedua zat itu tidak

    bercampur samia keduanya dibebaskan masuk ke dalam lumen lambung. Suatu lapisan

    mucus yang disekresikan oleh sel epithelium akan membantu melindungi lapisan

    lambung agar tidak ter cerna oleh pepsin.

    Sekitar 20 detik sekali, isi lambung dicampur melalui kerja kontraksi otot

    polos. Sebagai akibat pencampuran dan kerja enzim, makanan yang baru ditelan akan

    menjadi bubur nutrient yang disebut kimus. Pada sebagian besar waktu, lambung akan

    menutup pada salah satu ujung nya. Pembukaan dari esophagus sampai ke lambung,

    lubang jantung, secara nor mal berdilatasi hanya ketika sebuah bolus yang digerakkan

    oleh peristaltis sampai. Kadang aliran balik kimus dari lambung ke dalam ujung

    esophagus yang lebih rendah akan menyebabkan rasa terbakar pada jantung (heart burn).

    Lubang jantung akan membuka sekali-sekali dengan datangnya gelombang peristaltis

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    10/19

    yang mengirimkan bolus. Pada pembukaan dari lambung ke usus halus terdapat sfingter

    pylorik, yang membantu mengatur aliran kim ke dalam usus halus. Dibutuhkan 2

    sampai 6 jam setelah makan untuk mengosongkan lambung karena kimus dialir kan

    sedikit-sedikit.

    Mekanisme Kerja dan Fungsi Sistem Pencernaan Usus Halus

    Usus halus (small intestine) adalah bagian saluran pencernaan yang paling

    panjang. Usus halus adalah organ dimana sebagian besar hidrolisis enzimatik makromolekul

    dalam makanan ter jadi. Organ ini juga bertanggung jawab dalam penyerapan sebagian

    besar nutrient ke dalam darah.9

    Pada umumnya fungsi usus halus adalah menerima dan mengabsorbsi kimus

    dari lambung. Zat makanan yang telah halus akan di absorbsi di dalam usus halus, yakni

    duodenum. Disini ter jadi absorbsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin A, D, E dan K

    dengan bantuan empedu dan asam folat. Emulsifikasi lemak. Garam empedu mengemulsi

    globulus lemak besar dalam usus halus yang kemudian menghasilkan globulus lemak

    lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk enzim. Absorbi lemak. Garam

    empedu membantu absorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya

    menembus membran sel. Pengeluaran kolesterol dari tubuh. Garam empedu berikatan

    dengan kolester ol dan lesiti untuk membentuk agrgasi kecil yang disebut micelle yang

    akan dibuang melalui feses.

    Mekanisme Kerja dan Fungsi Sistem Pencernaan Usus Besar

    Usus besar (colon) berhubungan dengan usus halus pada suatu per hubungan

    berbentuk T, dimana sebuah sfingter mengontrol pergerakan materi makanan. Salah satu

    tangan berbentuk T adalah sebuah kantung yang disebut saecum. Manusia memiliki

    saecum yang relative kecil dengan penjuluran yang disebut appendiks, yang sesungguhnya

    tidakdiperlukan.

    Fungsi penting colon adalah untuk menyerap kembali air yang telah masuk ke

    dalam saluran pencernaan untuk berfungsi sebagai bahan pelarut berbagai getah pencer naan.

    Sebagian besar reabsospsi terjadi bersama-sama dengan penyerapa nutr ient dalam usus

    halus. Colon menyelesaikan pekerjaan itu dengan menyerap kembali sebagian besar air

    yang masih tetap berada didalam lumen. Buangan saluran pencernaan (feses) menjadi

    lebih padat, sementara feses bergerak sepanjang colon dengan bantuan peristaltis. Per

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    11/19

    gerakan itu sangat lambat dan umumnya memerlukan waktu sekitar 12 sampai 24 jam

    bagi materi untuk bergerak sepanjang organ tersebut.

    Bagian akhir colon disebut rektum, dimana feses disimpan sampai bisa

    dikeluarkan. Antara rektum dan anus terdapat dua sfingter, yang satu bersifat sadar dan

    yang satunya tidak. Sekali atau lebih setiap hari, kontraksi kuat colon itu akan menciptakan

    dorongan untuk defakasi.

    Mekanisme Kerja dan Fungsi Sistem Pencernaan Kandung Empedu

    Fungsi utama kandung empedu adalah untuk memekatkan empedu dengan

    absorpsi air dan natrium. Kandung empedu mampu memekatkan zat terlarut yang

    kedap, yang terkandung dalam empedu hepatic sampai 5-10 kali dan mengurangi

    volumenya 80%-90%.

    Empedu disimpan dalam kandung empedu selama periode interdigestif dan diantarkan

    ke duodenum setelah rangsangan makanan. Faktor-faktor yang bertanggung jawab untuk

    pengisian dan pengosongan kandung empedu adalah hormonal, neural, dan mekanikal.

    Memakan makanan akan menimbulkan pelepasan hormone duodenum, yaitu

    kolesistokinin (CCK), yang merupakan stimulus utama bagi pengosongan kandung

    empedu. Lemak merupakan stimulus yang lebih kuat. Reseptor CCK telah dikenal

    terletak dalam otot polos dari dinding kandung empedu. Motilin, sekretin, histamine,

    dan prostaglandin, semua nya ter lihat mempunyai pengaruh yang berbeda pada proses

    kontraksi. Faktor neural yang predominan dalam mengatur aktivitas motoris kandung

    empedu adalah stimulasi kolinergik yang menimbulkan kontraksi kandung empedu.

    Pengisian kandung empedu ter jadi saat tekanan dalam duktus niliaris lebih besar daripada

    tekanan di dalam kandung empedu. Aliran empedu kedalam duodenum tergantung pada

    koordinasi kontraksi kandung empedu dan relaksasi sfingter oddi. Makanan merangsang

    dilepasnya CCK, shingga mengurangi fase aktivitas dari sfingter oddi yang berkontraksi,

    menginduksi relaksasi, oleh karena itu memungkinkan masuknya empedu ke dalam

    duodenum. Lebih dari 80% asam empedu terkonjugasi secara aktif diabsorpsi dalam

    ileum ter minalis. Akhirnya, kurang lebih separuh dari semua asam empedu yang diabsorpsi

    dalam usus dibawa kembali melalui sirkulasi porta ke hati. Hanya sekitar 5% dari asam

    empedu yang diekskresikan dalam feses.

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    12/19

    12

    Pencernaan&Penyerapan karbohidrat, lemak dan protein.7

    Karbohidrat

    Pencernaan

    Di dalam mulut, zat tepung dicerna oleh -amilase saliva. Tetapi, pH optimal enzim ini

    adalah 6,7, sehingga kerjanya dihambat oleh getah lambung yang asam bila makanan masuk ke

    lambung. Di dalam usus halus, -amilase saliva dan pankreas keduanya juga bekerja pada

    polisakarida yang dimakan. Akibatnya, hasil akhir pencernaan -amilase adalah

    oligosakarida : maltosa (disakarida), maltitriosa ( trisakarida ) ; beberapa polimer yang sedikit

    lebih besar dengan glukosa pada ikatan 1:4, dan -dekstrin, yaitu polimer molekul glukosa yang

    terdiri atas rata-rata sekitar 8 molekul glukosa dengan ikatan 1:6a.

    Penyerapan

    Heksosa dan pentosa cepat diserap melalui dinding usus halus. Hal yang penting adalah

    bahwa semua heksosa diserap sebelum sisa makanan mencapai bagian ujung ileum. Molekul

    molekul gula bergerak dari sel-sel mukosa ke dalam darah kapiler lalu masuk ke dalam vena

    porta. Transpor sebagian besar heksosa secara unik dipengaruhi oleh jumlah Na+ di dalam usus

    halus ; konsentrasi Na+ yang tinggi pada permukaan mukosa sel mempermudah dan konsentrasi

    yang rendah menghambat influks gula ke dalam sel-sel epitel. Ini disebabkan oleh glukosa dan

    Na+ menggunakan kontransporter yang sama, atau simport, sodium-dependent glucosetransporter ( SGLT, kotransporter glukosa Na+ ). Kelompok transporter ini, SGLT 1 dan SGLT

    2 menyerupai transporter glukosa yang berperan pada difusi terfasilitasi karena dapat menembus

    membran sel 12 kali dan mempunyai terminal COOH dan NH2 pada sisi sitoplasmik

    membran. Akan tetapi, tidak ada homologi terhadap transporter seri GLUT. SGLT 1 dan

    SGLT 2 bertanggung jawab pada transpor glukosa keluar dari tubuli ginjal. Oleh karena kadar

    Na+ intraseluler di dalam usus halus dan sel ginjal rendah, seperti juga di dalam sel-sel lainnya,

    Na+ bergerak ke dalam sel sesuai dengan beda konsentrasinya. Glukosa bergerak bersama Na+

    dan dilepaskan di dalam sel. Na+ diangkut ke dalam ruang interseluler lateral, dan glukosa

    diangkut oleh GLUT 2 ke dalam interstitium lalu masuk ke dalam kapiler. Jadi, transpor glukosa

    merupakan contoh transpor aktif sekunder ; energi untuk transpor glukosa diperoleh tidak

    langsung, melalui transpor aktif Na+ keluar sel. Ini akan mempertahankan beda

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    13/19

    13

    konsentrasi di kedua sisi batas sel luminal, sehingga lebih banyak Na+ dan akibatnya lebih

    banyak glukosa yang masuk .

    Mekanisme transpor glukosa juga mengangkut galaktosa. Fruktosa menggunakan

    mekanisme berbeda. Penyerapannya tidak bergantung pada Na+ atau transpor glukosa dan

    galaktosa; transportnya dengan difusi fasilitasi dari lumen usus halus ke dalam enterosit melalui

    GLUT 5 dan keluar dari enterosit masuk ke dalam interstitium melalui GLUT 2. Sebagian

    fruktosa diubah menjadi glukosa di dalam sel-sel mukosa. Pentosa diserap dengan difusi

    sederhana. Insulin sedikit berpengaruh pada transpor glukosa dalam usus. Sehubungan dengan

    ini, penyerapan kembali glukosa dalam tubulus kontortus proksimal ginjal ; kedua proses tidak

    memerlukan fosforilasi, dan keduanya normal pada diabetes tetapi dihambat oleh obat florizin.

    Kecepatan absorpsi maksimal glukosa dari usus kira-kira 120g/jam.

    Protein dan asam nukleat

    Pencernaaan Protein

    Pencernaan protein dimulai di dalam lambung, di situ pepsin menguraikan

    beberapa ikatan peptida. Pepsin menghidrolisis ikatan ikatan antara asam amino romatik

    seperti fenillalanin atau tirosin dan asam amino kedua, sehingga hasil pencernaan

    peptik adalah berbagai polipeptida dengan ukuran yang sangat berbeda Oleh karena pH

    optimum untuk pepsin adalah 1,6 3,2 kerjanya terhenti bila isi lambung bercampur

    dengan getah pankreas yang alkali di duodenum dan jejunum. pH isi usus halus di bagian

    superior duodeni 2,0 4,0, tetapi pada bagian lain ialah kira- kira 6,5. Di usus halus,

    polipeptida yang terbentuk melalui pencernaan di lambung dicerna lebih lanjut oleh

    enzim-enzim proteolitik kuat yang berasal dari pankreas dan mukosa usus halus. Jadi

    pencernaan akhir terhadap asam amino terjadi di 3 tempat : lumen usus halus, brush

    border, dan sitoplasma sel-sel mukosa.

    Penyerapan

    Ada paling sedikit 7 sistem transpor yyang berbeda yang mengangkut asam amino

    ke dalam enterosit. Lima darinya memerlukan Na+ dan kotransport asam amino dan Na+

    dengan cara yang mirip dengan kotranspor Na+ dan glukosa. Dua dari 7 sistem transpor

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    14/19

    14

    ini membutuhkan Cl-. Pada 2 sistem, transpor tidak membutuhkan Na+ . Transpor di-

    dan tripeptida ke dalam enterosit dilakukan oleh sistem yang membutuhkan H+ dan

    Na+ . Sedikit sekali peptida berukuran besar yang diabsorpsi. Di dalam enterosit, asam

    amino yang dilepaskan dari peptida oleh hidrolisis intrasel ditambah asam amino yang di

    absorpsi dari lumen usus halus dan brush border akan diangkut keluar enterosit sepanjang

    tepi basolateral melalui paling sedikit 5 sistem transpor. Dari sini, asam amino ini akan

    masuk peredaran darah portal hepatik. Dua diantara sistem ini bergantung pada Na+ , dan

    yang tidak. Cukup banyak peptida kecil yang juga masuk ke dalam darah portal.

    Penyerapan asam-asam amino di duodenum dan jejunum berlangsung cepat

    tetapidi dalam ileum lambat. Hampir 50% protein yang dicerna berasal dari makanan yang

    dimakan, 25% dari protein getah pencernaan, dan 25% dari deskuamasi sel-sel mukosa.

    Hanya 2-5 % protein dalam usus halus lolos dari pencernaan dan penyerapan.

    Sebagian protein yang dimakan masuk ke dalam kolon dan kemudian dicerna oleh

    kuman. Protein dalam feses tidak berasal dari makanan tetapi dari kuman.

    Asam nukleat

    Asam nukleat diuraikan menjadi nukleotida dalam usus halus oleh nuklease

    pankreas, dan nukleotida itu diuraikan menjadi nukleosida dan asam fosfor oleh

    enzim-enzim yang terdapat pada permukaan luminal sel-sel mukosa. Nukleosida

    kemudian diuraikan menjadi unsur gula serta basa pirimidin dan purin. Unsur unsur basa

    tersebut diserap dengan transport aktif.11

    Lipid

    Pencernaan Lemak.8

    Kebanyakan pencernaan lemak mulai di duodenum, dengan melibatkan salah satu

    enzim terpenting, yaitu lipase pankreas. Kebanyakan kolesterol makanan berbentuk ester

    kolesteril, dan ester kolesteril hidrolase menghidrolisis ester-ester ini di dalam lumen usus

    halus. Lemak diemulsifikasi dengan halus didalam usus halus oleh kerja garam empedu,

    lesitin, dan monogliserida. Bila konsentrasi garam empedu dalam usus halus tinggi, seperti

    setelah kontraksi kandung kemih, lipid dan garam empedu berinteraksi spontan

    membentuk misel. Agregat agregat silindris ini mengikat lipid, dan meskipun

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    15/19

    15

    konsentrasi lipidnya berbeda-beda, umunya mengandung asam lemak, monogliserida,

    dan kolesterol pada pusat hidrofobiknya. Pembentukan misel selanjutnya melarutkan

    lipid dan memungkinkan mekanisme untuk transpornya ke enterosit. Jadi, misel bergerak

    ke konsentrasi yang lebih rendah melalui lapisan statis ke brush border sel-sel mukosa.

    Lipid berdifusi keluar dari misel, dan suatu larutan cair jenuh lipid dipertahankan

    kontaknya dengan brush border sel-sel mukosa.

    Penyerapan

    Di dalam sel lipid lipd ini akan mengalami esterifikasi cepat, sehingga gradien

    konsentrasi yang memudahkan zat masuk ke sel dipertahankan. Berbeda dengan

    mukosa ileum, kecepatan penyerapan garam empedu oleh mukosa jejunum rendah, dan

    sebagian besar garam empedu tetap berada dalam lumen usus halus, dan dapat digunakan

    untuk pembentukan misel baru.

    Nasib asam lemak di enterosit bergantung pada ukurannya. Asam lemak yang atom

    karbonnya kurang dari 10-12 dari sel mukosa langsung masuk kedarah portal, dan akan

    ditransport sebagai asam lemak bebas ( tanpa esterifikasi ). Asam lemak yang atom

    karbonnya lebih dari 10 12 mengalami esterifikasi kembali menjadi trigliserida

    dalam sel-sel mukosa. Selain itu, sebagian kolesterol yang diserap diesterifikasi.

    Trigliserida dan ester kolesteril kemudian dilapisi oleh lapisan protein, kolesterol, dan

    fosfolipid membentuk kilomikron. Zat ini kemudian meninggalkan sel dan masuk ke

    peredaran limfatik.

    Dalam sel-sel mukosa, sebagian besar trigliserida dibentuk oleh asilasi 2-

    monogliserida yang diserap, terutama di dalam retikulum endoplasma halus. Akan tetapi,

    sebagian trigliserida dibentuk dari gliserofosfat, yang adalah hasil katabolisme glukosa.

    Gliserofosfat juga dikonversi menjadi gliserofosfolipid yang ikut berperan dalam

    pembentukan kilomikron. Asilasi gliserofosfat dan pembentukan lipoprotein terjadi di

    dalam retikulum endoplasma kasar. Bagian molekul karbohidrat ditambahkan pada

    protein dalam aparatus golgi, dan kilomikron yang telah selesai dikeluarkan melalui

    eksositosis dari bagian basal atau lateral sel.

    Penyerapan asam lemak rantai panjang terutama di usus halus bagian atas, tetapi sejumlah

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    16/19

    16

    tertentu juga diserap dalam ileum. Pada masukan lemak sedang, 95% atau lebih lemak

    yang dimakan diserap.

    .

    Hormon Pencernaan

    9

    Gastrin

    Gastrin berasal dari sel-sel G. Stimulusnya utamanya untuk sekresi berasal dari protein di

    lambung kelenjar pilorus lambung. Fungsi gastrin adalah:

    Merangsang sekresi sel parietal dan sel utama

    Meningkatkan motilitas lambung

    Sekretin

    Sekretin berasal dari sel-sel endokrin di mukosa duodenum. Stimulus utama sekresinya adalah

    asam di lumen duodenum. Fungsi sekretin adalah:

    Merangsang motilitas illeum

    Melemaskan sfingter ileosekum

    Menginduksi gerakan massa si kolon

    Bersifat trofik bagi mukosa lambung dan usus halus

    Menghambat pengosongan lambung

    Kolesistokinin

    Hormon ini bersumber dari sel-sel endokrin di mukosa duodenum. Rangsangan utama sekresi

    hormon ini adalah nutrien di lumen duodenum terutama produk lemak dengan tingkat yang lebih

    rendah dan produk protein. Fungsi hormon ini adalah:

    Merangsang sekresi NaHCO3encer oleh sel duktus pankreas

    Merangsang sekresi empedu kaya NaHCO3oleh hati

    Bersifat trofik bagi pankreas eksokrin

    Menghambat pengosongan lambung

    Gastric inhibitory peptide

    Hormon ini berasal dari sel-sel endokrin di mukosa duodenum. Stimulus utama sekresi hormon

    ini adalah lemak, endokrinasam, hipertonisitas, glukosa, dan perenggangan di duodenum. Fungsi

    hormon ini adalah:

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    17/19

    17

    Menyebabkan relaksasi sfingter oddi

    Bersifat trofik bagi pankreas eksokrin

    Dapat menimbulkan perubahan-perubahan adaptif jangka panjang proporsi

    enzim-enzim pankreas

    Berperan dalam rasa kenyang

    Penutup

    Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang

    komplek diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang

    diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem

    pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.

    Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua organ

    tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul

    kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh

    manusia.Makanan merupakan faktor yang menentukan kesehatan individu. Makanan yang

    kurang bergizi dan waktu makan yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu.

    Agar kita dapat memilih makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka perlu pengetahuan

    tentang fungsi makanan, cara pengolahannya , dan penyajiannya.Jumlah zat makanan yang kita

    makan tidak sama, tergantung kebutuhan tubuh.Kebutuhan terhadap jumlah makanan yang

    dikonsumsi, jenis makanan yang dikonsumsi dan gizimakanan yang cukup harus sangatdiperhatikan terutama untuk proses pencernaan yang lancar. Mengkonsumsi makanan berserat

    seperti sayur dan buah-buahan tentu sangan baik untuk tubuh kita, karena mudah diserap

    sehingga proses pencernaan lancar dan juga buang air besar.

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    18/19

    18

    Daftar Pustaka

    1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC;

    2006.p.148-52.

    2. Moore KL. Sistem Digestivus. Jakarta: EGC; 2002.p.83-7.

    3. Junqueira LC,Carneiro J. Histologi Dasar Teks dan Atlas. Jakarta: EGC; 2007.p.278-307.

    4. Gunawijaya FA. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik histologi. Jakarta:

    Penerbit Universitas Trisaksi; 2007.p.101-27.

    5. Laurale S. Fisologi manusia dari sel ke sistim digestivus. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2001.

    6. Murray RK, Granner DK. Biokimia harper dan pencernaan absorpsi. Jakarta: EGC;

    2003.p.632-44.

    7.

    Evelyn C. Anatomi dan fisiologis untuk paramedis. Jakarta: PT.Gramedia; 2009

    8. Sabiston. Buku ajar bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2000.p.167-9.

    9. Elizabeth J. Buku saku patofiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC;2007.p.590.

  • 5/20/2018 Makalah sistem urogenital

    19/19

    19