makalah sistem demokrasi

5
  MAKALAH SISTEM DEMOKRASI disusun oleh:! 1.Candra Aprilian. P.A(13) 2.Endro Zatmiko(15) 3.Hendra Arganata(18) 4.Rahmad Cokro W.(26) SMK BHINA TUNAS BHAKTI JUWANA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Upload: rahmad-cokro-winoto

Post on 18-Jul-2015

614 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Demokrasi

5/16/2018 Makalah Sistem Demokrasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-demokrasi 1/5

 

MAKALAH SISTEM DEMOKRASI

disusun oleh:!

1.Candra Aprilian. P.A(13)

2.Endro Zatmiko(15)

3.Hendra Arganata(18)

4.Rahmad Cokro W.(26)

SMK BHINA TUNAS BHAKTI JUWANA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Page 2: Makalah Sistem Demokrasi

5/16/2018 Makalah Sistem Demokrasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-demokrasi 2/5

 

SISTEM DEMOKRASI PADA MASA

ORDE BARU

Orde baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. OrdeBaru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baruhadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno padamasa Orde Lama.

Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomiIndonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik  korupsi yangmerajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin jugasemakin melebar.

Masa Jabatan Presiden Suharto

Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden,dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. 

Politik Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secaradramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarnopada akhir masa jabatannya.

Salah satu kebijakan pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadianggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia"bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalamkegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.

Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Orde Lama atau Orde Baru.Pengucilan politik - di Eropa Timur sering disebut lustrasi - dilakukan terhadap orang-orangyang terkait dengan Partai Komunis Indonesia. Sanksi kriminal dilakukan dengan menggelarMahkamah Militer Luar Biasa untuk mengadili pihak yang dikonstruksikan Soeharto sebagaipemberontak. Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat "dibuang" ke PulauBuru. 

Sanksi nonkriminal diberlakukan dengan pengucilan politik melalui pembuatan aturanadministratif. Instrumen penelitian khusus diterapkan untuk menyeleksi kekuatan lama ikutdalam gerbong Orde Baru. KTP ditandai ET (eks tapol).

Page 3: Makalah Sistem Demokrasi

5/16/2018 Makalah Sistem Demokrasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-demokrasi 3/5

Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya danmenempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer. DPR dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan militer,khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi rakyat seringkurang didengar oleh pusat. Pembagian PAD  juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap

provinsi tiap tahunnya harus disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunanantara pusat dan daerah.

Soeharto siap dengan konsep pembangunan yang diadopsi dari seminar Seskoad II 1966 dankonsep akselerasi pembangunan II yang diusung Ali Moertopo. Soeharto merestrukturisasipolitik dan ekonomi dengan dwitujuan, bisa tercapainya stabilitas politik pada satu sisi danpertumbuhan ekonomi di pihak lain. Dengan ditopang kekuatan Golkar, TNI, dan lembagapemikir serta dukungan kapital internasional, Soeharto mampu menciptakan sistem politik dengan tingkat kestabilan politik yang tinggi.

Eksploitasi sumber daya Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan

pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomiyang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangidengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an. 

Warga Tionghoa Warga keturunan Tionghoa  juga dilarang berekspresi. Sejak tahun 1967, wargaketurunan dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia dan kedudukannya berada di bawahwarga pribumi, yang secara tidak langsung juga menghapus hak-hak asasi mereka. Kesenianbarongsai secara terbuka, perayaan hari raya Imlek , dan pemakaian Bahasa Mandarin dilarang,meski kemudian hal ini diperjuangkan oleh komunitas Tionghoa Indonesia terutama darikomunitas pengobatan Tionghoa tradisional karena pelarangan sama sekali akan berdampak padaresep obat yang mereka buat yang hanya bisa ditulis dengan bahasa Mandarin. Mereka pergi

hingga ke Mahkamah Agung dan akhirnya Jaksa Agung Indonesia waktu itu memberi izindengan catatan bahwa Tionghoa Indonesia berjanji tidak menghimpun kekuatan untuk memberontak dan menggulingkan pemerintahan Indonesia.

Satu-satunya surat kabar berbahasa Mandarin yang diizinkan terbit adalah Harian Indonesia yangsebagian artikelnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Harian ini dikelola dan diawasi oleh militerIndonesia dalam hal ini adalah ABRI meski beberapa orang Tionghoa Indonesia bekerja juga disana. Agama tradisional Tionghoa dilarang. Akibatnya agama Konghucu kehilangan pengakuanpemerintah.

Pemerintah Orde Baru berdalih bahwa warga Tionghoa yang populasinya ketika itu mencapai

kurang lebih 5 juta dari keseluruhan rakyat Indonesia dikhawatirkan akan menyebarkanpengaruh komunisme di Tanah Air. Padahal, kenyataan berkata bahwa kebanyakan dari merekaberprofesi sebagai pedagang, yang tentu bertolak belakang dengan apa yang diajarkan olehkomunisme, yang sangat mengharamkan perdagangan dilakukan[rujukan?].

Orang Tionghoa dijauhkan dari kehidupan politik praktis. Sebagian lagi memilih untuk menghindari dunia politik karena khawatir akan keselamatan dirinya.

Page 4: Makalah Sistem Demokrasi

5/16/2018 Makalah Sistem Demokrasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-demokrasi 4/5

Konflik Perpecahan Pasca Orde Baru Di masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakanpersatuan bangsa Indonesia. Setiap hari media massa seperti radio dan televisi mendengungkanslogan "persatuan dan kesatuan bangsa". Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalahmeningkatkan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya. Namun dampak 

negatif yang tidak diperhitungkan dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadappenduduk setempat dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkanbantuan pemerintah. Muncul tuduhan bahwa program transmigrasi sama dengan  jawanisasi yangsentimen anti-Jawa di berbagai daerah, meskipun tidak semua transmigran itu orang Jawa.

Pada awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka antara lain dalam bentuk konflik Ambon dan konflik Madura-Dayak  di Kalimantan.[1] Sementara itu gejolak di Papua yang dipicu oleh rasa diperlakukan tidak adil dalam pembagian keuntungan pengelolaan sumberalamnya, juga diperkuat oleh ketidaksukaan terhadap para transmigran.

Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru

  Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70

dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565

  Sukses transmigrasi   Sukses KB   Sukses memerangi buta huruf    Sukses swasembada pangan  Pengangguran minimum  Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)  Sukses Gerakan Wajib Belajar  Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh  Sukses keamanan dalam negeri  Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia  Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru

  Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme  Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan

antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besardisedot ke pusat

  Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan,terutama di Aceh dan Papua

Page 5: Makalah Sistem Demokrasi

5/16/2018 Makalah Sistem Demokrasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-sistem-demokrasi 5/5

  Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperolehtunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya

  Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kayadan si miskin)

  Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa) 

Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan  Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel  Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program

"Penembakan Misterius"  Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)  Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang,

hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pastihancur.

  Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurangmemperhatikan kesejahteraan anak buah.

  Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan negara dipegang

oleh swasta

Krisis finansial Asia

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelaslihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan hargaminyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah  jatuh, inflasi meningkattajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin paramahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yangmeluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknyauntuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk 

menjadi presiden ketiga Indonesia.

pasca-Orde Baru

Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnyaOrde Baru, untuk kemudian digantikan "Era Reformasi". Masih adanya tokoh-tokoh pentingpada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuatbeberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru masih belum berakhir. Oleh karena itu EraReformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai "Era Pasca Orde Baru".

Meski diliputi oleh kerusuhan etnis dan lepasnya Timor Timur, transformasi dari Orde Baru keEra Reformasi berjalan relatif lancar dibandingkan negara lain seperti Uni Soviet danYugoslavia. Hal ini tak lepas dari peran Habibie yang berhasil meletakkan pondasi baru yangterbukti lebih kokoh dan kuat menghadapi perubahan zaman.