makalah demokrasi

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondasi atau landasan utama dalam demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Melalui lembaga-lembaga negara tersebut seperti lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umumlegislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. B. Rumusan Masalah · Apa Pengertian Demokrasi · Bagaimana ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi · Apa prinsip – prnsip demokrasi · Apa asas – asas pokok demokrasi · Seperti apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi

Upload: septian-muna-barakati

Post on 11-Apr-2017

62 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah demokrasi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPondasi atau landasan utama dalam demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi

ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam

tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg

sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini

diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol

berdasarkan prinsip checks and balances.

Melalui lembaga-lembaga negara tersebut seperti lembaga-lembaga pemerintah yang

memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif,

lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan

lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan

menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh

masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat

yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umumlegislatif,

selain sesuai hukum dan peraturan.

B. Rumusan Masalah·         Apa Pengertian Demokrasi

·         Bagaimana ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi

·         Apa prinsip – prnsip demokrasi

·         Apa asas – asas pokok demokrasi

·         Seperti apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi

·         Bagaimana pancasila dalam berdemokrasi

C. Tujuan ·         Untuk mengetahui apa Pengertian Demokrasi

·         Untuk mengetahui Bagaimana ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi

·         Untuk mengetahui Apa prinsip – prnsip demokrasi

·         Untuk mengetahui Apa asas – asas pokok demokrasi

·         Untuk mengetahui Seperti apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi

·         Untuk mengetahui Bagaimana pancasila dalam berdemokrasi

Page 2: Makalah demokrasi

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian DemokrasiKata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berartirakyat,

dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai

pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh

rakyat dan untuk rakyat.Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam

bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai

indikator perkembangan politik suatu negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu

negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara

yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran

rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika

fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata

tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan

absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

Maka dari itu banyak kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya

kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan

tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa

kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel

(accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari

setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara

teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

B.     Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi

Bahasa kata demokrasi pertama diperkenalkan kali olehAristoteles sebagai suatu bentuk

pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di

tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi

suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.Ciri-ciri suatu

pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut.

1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik,

baik langsung maupun tidak langsung(perwakilan).

2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.

Page 3: Makalah demokrasi

3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga

perwakilan rakyat

C.  Prinsip-Prinsip DemokrasiSetiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi

telah terakomodasi dalam suatu konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-

prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan

"soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:

1. Kedaulatan rakyat;

2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

3. Kekuasaan mayoritas;

4. Hak-hak minoritas;

5. Jaminan hak asasi manusia;

6. Pemilihan yang bebas dan jujur;

7. Persamaan di depan hukum;

8. Proses hukum yang wajar;

9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;

10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;

11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

D. Asas Pokok DemokrasiGagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah

pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang

sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas

pokok demokrasi, yaitu:

Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat

untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jurdil;

dan Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk

melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Page 4: Makalah demokrasi

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Demokrasi Pertama Di IndonesiaDemokrasi pertama di Indonesia yaitu demokrasi terpimpin yang dimulai dengan berlakunya

Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

a. Latar Belakang dikeluarkan dekrit Presiden :

Undang-undang Dasar yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum berhasil

dibuat sedangkan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan sistem

pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi kehidupan

masyarakat Indonesia.

Kegagalan konstituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga membawa

Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempunyai pijakan hukum yang

mantap.

Situasi politik yang kacau dan semakin buruk.

Terjadinya sejumlah pemberontakan di dalam negeri yang semakin bertambah gawat

bahkan menjurus menuju gerakan sparatisme. Konflik antar partai politik yang mengganggu

stabilitas nasional

Banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat sementara sulit sekali

untuk mempertemukannya. Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk

menghalalkan segala cara agar tujuan partainya tercapai.

Demi menyelamatkan negara maka presiden melakukan tindakan mengeluarkan keputusan

Presiden RI No. 75/1959 sebuah dekrit yang selanjutnya dikenal dengan Dekrit Presiden 5

Juli 1959.

b. Tujuan dikeluarkan dekrit

adalah untuk menyelesaikan masalah negara yang semakin tidak menentu dan untuk

menyelamatkan negara.

c. Isi Dekrit Presiden adalah sebagai berikut.

·         Pembubaran konstituante

·         Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945.

·         Pembentukan MPRS dan DPAS

Page 5: Makalah demokrasi

B. Reaksi dengan adanya Dekrit Presiden:Rakyat menyambut baik sebab mereka telah mendambakan adanya stabilitas politik yang

telah goyah selama masa Liberal. Mahkamah Agung membenarkan dan mendukung

pelaksanaan Dekrit Presiden. KSAD meminta kepada seluruh anggota TNI-AD untuk

melaksanakan pengamanan Dekrit Presiden. DPR pada tanggal 22 Juli 1945 secara

aklamasi menyatakan kesediaannya untuk melakanakan UUD 1945.

C. Dampak positifDiberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.Menyelamatkan negara

dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan. Memberikan pedoman yang jelas, yaitu

UUD 1945 bagi kelangsungan negara.Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu

MPRS dan lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi Parlemen

tertertunda pembentukannya.

D. Dampak negatifDiberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.Ternyata UUD 1945

tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen. UUD 45 yang harusnya menjadi dasar

hukum konstitusional penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaannya hanya menjadi

slogan-slogan kosong belaka. Memberi kekeuasaan yang besar pada presiden, MPR,dan

lembaga tinggi negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi terpimpin dan berlanjut sampai

Orde Baru. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik. Sejak Dekrit,

militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan politik yang disegani. Hal itu semakin

terlihat pada masa Orde Baru dan tetap terasa sampai sekarang.

E.  Pelaksanaan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin berlaku di Indonesia antara tahun 1959-1966, yaitu dari

dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga Jatuhnya kekuasaan Sukarno. Disebut

Demokrasi terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu mengandalkan pada

kepemimpinan Presiden Sukarno.

Demokrasi pada awalnya diperkenalkan sebagai sebuah pemahaman negara-negara barat.

Banyak para pemikir barat yang memulai untuk menekankan nilai-nilai demokrasi, akan

tetapi sayangnya metodologi yang digunakan adalah ber-asal dari faham metodologi barat.

Hubungan antara pemerintah dengan rak-yat yang diperintah, dapat dikategorikan dalam

dua bentuk relasi:

1. sistem diktator, dimana: (a) publik secara relatif mampu memberikan pengaruh kepada

peme-rintah, dan/atau (b) terjadinya tindakan represif terhadap kaum minoritas;

Page 6: Makalah demokrasi

2. sistem demokratis, dimana: (a) publik yang telah dewasa memiliki hak untuk memilih dan

dipilih dalam pemilu, (b) terdapatnya pengakuan atas hak-hak kaum minoritas.

(Sankhder & Nagel, 2002).

Beberapa negara akan menerapkan sistem sesuai dengan sejarah dan kebudayaan masing-

masing bangsa. Indonesia sebagai salah satu negara yang mencoba menerapkan

demokrasi sesung-guhnya dapat ditinjau dari faktor sejarah ketika Indonesia mengalami

proses penjajahan dimana kita bersinggungan dengan nilai-nilai kultural bangsa barat yang

memperkenalkan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan individual.

Kesepakatan terhadap makna demokrasi adalah pembagian kekuasaan (sharing of power)

diantara beberapa kelompok dalam kehidupan suatu bangsa, dalam hal ini dapat berupa

hak-hak yang mendasar berupa kebebasan untuk berekspresi, serta kebebasan untuk

melakukan persaingan serta pula mampu mempengaruhi para pengambil keputusan.

Persoalan utama yang muncul adalah ketika makna demokrasi tersebut berhadapan dengan

berbagai macam kondisi kultural yang beragam, maka makna demokrasi tidak lagi seragam.

Oleh karena itu mungkinkah dengan beragamnya budaya di dunia ini kita mampu

mengoperasikan makna dan konsep demokrasi?

Negara-negara totaliter yang mengalami proses transisi demokrasi acapkali mengalami

beberapa kekerasan serta konflik. Indikator untuk menen-tukan keberhasilan sebuah

demokrasi adalah ketika kebebasan untuk menyuarakan pendapat (freedom of speech)

serta dihargainya kebebasan masyarakat sipil. Munculnya negara-negara yang sedang

mela-kukan tahapan transisi dari negara otriter yang didominasi oleh kekuatan militer

menuju pada sebuah negara yang tunduk pada kekuatan sipil, maka kekuatan ekonomi

akan terkonsentrasi hanya pada kelompok tertenu saja.

Indonesia adalah sebuah Negara yang sedang mengalami proses transisi demokrasi. Ketika

kekuatan militer berhasil ditumbangkan, maka kekuatan pemegang modal mulai

mengandalikan kekuasaan pemerintahan Negara. Dengan kekuatan modalnya beberapa

Penguasa berupaya untuk menduduki jabatan-jabatan politik di Indonesia, hal ini dapat

dibuktikan dengan beberapa jabatan Negara mulai dari yang terendah hingga tertinggi

mampu dikuasai oleh beberapa pengusaha.

Demokrasi pada konteks ini menjadikan para pemegang kekuatan ekonomi akan berupaya

untuk mempengaruhi setiap kebijakan yang ada di negara tersebut. Hal ini terjadi di negara-

negara barat ketika pertama kali menerima konsep demokrasi.

Page 7: Makalah demokrasi

BAB IVPEMBAHASAN

A. Pancasila sebagai unsur Intrinsik Dalam DemokrasiSebelum kita memasuki unsur-unsur intrinsik dalam pemerintahan demokrasi, kita harus

mengetahui pengertian dari demokrasi. Demokrasi adalah faham dimana bentuk

pemerintahannya dan cara hidup yang tidak terlalu ideal, tidak terlalu buruk, tetapi cocok

dengan kehidupan masyarakat, dan dapat dinikmati oleh masyarakat. Demokrasi

membutuhkan sebuah prospek ke depan, faktor-faktor yaitu; faktor ekonomi, faktor sosial,

faktor eksternal, dan kultural.

Sebagai alternatif demokrasi diterima  sebagai “sebuah kebijakan intrinsik” yang tidak perlu

diperdebatkan lagi. Bubarnya Uni Soviet menandai berakhirnya komunisme, satu-satunya

pesaing utama demokrasi yang masih tersisa sejak berakhirnya PD II.. Di saat bersamaaan,

pendekatan ini, juga dalam banyak hal, menerima pembangunan ekonomi yang

menekankan pertumbuhan sebagai tak terelakkan. Sudah tentu model pertumbuhan

memiliki sejumlah kekurangan. Hanya saja persoalannya tidak lagi mengganti model itu

dengan model lain, tetapi melengkapi gagasan pertumbuhan dengan pendekatan

pemerataan atau partisipatif.

Boleh dibilang pendekatan alernatif mendukung wacana yang sedang dominan yang

meyakini demokrasi sebagai prakondisi yang tak terbantahkan bagi pertumbuhan ekonomi.

Menurut keyakinan ini, demokrasi mengutamakan kebebasan, kompetisi, rule of law,

transparansi dan akuntabilitas publik. Unsur-unsur demokrasi itu merupakan prasyarat yang

diperlukan sebuah ekonomi pasar agar bisa bekerja secara optimal. Jika pasar bisa bekerja

optimal dan menghasilkan pertumbuhan, maka pembangunan ekonomi akan memproduksi

kesejahteraan yang amat diperlukan bagi keberlangsungan demokrasi.

Unsur normatif politik itu yakni kebaikan dan jaminan keadilan untuk semua orang. Praktik

politik yang mengorbankan martabat manusia secara politis dapat dikatakan bertentangan

dengan tujuan esensial dan akhir politik itu sendiri yakni kebahagiaan hidup manusia yang

kita sebut rakyat. Tujuan etis kegiatan politik adalah untuk humanisasi hidup. Artinya,

dengan berpolitik manusia makin berkembang untuk mewujudkan hak-hak dan

melaksanakan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Politik yang benar adalah

membebaskan dan memerdekakan manusia dari segala bentuk penindasan, pemerasan,

pemerkosaan, manipulatif, ketidakadilan, kebodohan dan kemiskinan dalam kehidupan

bersama.

Faktor utama dari unsur instrinsik adalah kemakmuran ekonomi dan persamaan, dengan

mengkolerasikan keduanya. Maksudnya adalah pertama,baik demokrasi maupun

Page 8: Makalah demokrasi

kemakmuran dapat disebabkan oleh faktor ketiga (eksternal).Protenstantisme misalnya

disebutkan sangat berperan dari lahirnya kapitalisme, perkembangan ekonomi, dan

demokrasi. Kedua adalah demokrasi dapat menimbulkan kemakmuran.

Faktor kedua adalah struktur sosial. Faktor kedua ini melibatkan masalah sampai sejauh

mana struktur sosial dibedakan dan diartikulasi secara luas dengan kelas-kelas sosial,

kelompok regional, kelompok profesi, kelompok etnis, dll. Oleh karena itu lembaga-lembaga

politik demokrasi dipandang sebagai sarana yang efektif untuk melaksanakan kendali

tersebut.

Faktor ketiga adalah faktor lingkungan luar. Pengaruh luar dapat berperan dalam

mempengaruhi apakah suatu masyarakat bergerak menuju demokrasi atau tidak, sejauh

mana pengaruh demikian itu lebih penting dibanding dengan faktor-faktor asli, maka

demokratisasi adalah akibat dari fusi dan bukan akibat perkembangan.

Faktor yang keempat adalah Kebuadaayaan. Kebudayaan politik berakar dalam

kebudayaan dalam kebudayaan masyarakat yang lebih luas lagi, yang melibatkan

keyakinan, dan nilai-nilai mengenai hakikat manusia dan masyarakat, hubungan individu

dengan sang Pengada yang sifatnya transenden.

B. Pancasila Dalam Ber – DemokrasiIstilah demokrasi itu sendiri, tidak termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yang memuat

Pancasila. Namun, esensi demokrasi terdapat dalam Sila keempat Pancasila, Kedaulatan

Rakyat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksnaan berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan.

Sejauh apa demokrasi kita merupakan perwujudan Sila keempat itu ?

Pancasila yang mempunyai hierarki dalam setiap sila-sila dalam pancasila yang mempunyai

wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha

Esa”, yang mempunyai arti bahwa negara dan bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan

dan Mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran agama yang dianut oleh bangsa

Indonesia. Sila yang kedua sampai sila kelima merupakan sebuah akisoma dari sisi

humanisme bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan masyarakat Indonesia yang dikatakan

heterogen, yang mempunyai kebudayaan, bahasa, suku yang berbeda-beda, maka

pancasila inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk mempersatukan masyarakat yang

heterogen ini (bhineka tunggal ika). Pancasila tidak memandang stereotype suatu suku,

suatu adat, atau budaya. Integrasi masyarakat yang heterogen menjadi masyarakat yang

homogen dapat terwujud bila adanya rasanya persatuan dan kesatuan. Dinamika

masyarakat yang heterogen menjadikan kekuatan Indonesia dalam menjadikan sebuah

yang dinamakan “bangsa”, tetapi dapat menghancurkan Indonesia itu sendiri bila tidak ada

rasa untuk bersatu.

Page 9: Makalah demokrasi

Demokrasi, sebuah kata sakti dalam beberapa tahun terakhir.Sebuah kata yang setiap

Negara/ bangsa selalu mengagungkannya. Saking saktinya kata tersebut sampai memiliki

pengaruh yang luar biasa hebatnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak paham apa

sebenarnya yang didemokrasi, kekuasaan-kah, Keadilan-kah, Pendidikan-Kah atau Cuma

pendapat/aspirasi saja. Kalau demokrasi diartikan sebagai kebebasan dalam mengeluarkan

pendapat, berarti itu hanya demokrasi dalam lingkup mengeluarkan pendapat. Lalu

dimanakah letak Demokrasi Pendidikan? Demokrasi Keadilan? Demokrasi beragama? (ya

binggung kalo sudah begini).

Ketika para pendiri bangsa ini merumuskan UUD 1945, sudah tentu ingin memberikan

system ketatanegaraan yang terbaik bagi bangsa ini. Yang terbaik itu, adalah yang sesuai

dengan kondisi bangsa yang sangat plural, baik dari aspek etnis, agama ,dan sosial budaya.

Bahwa kedaulatan ditangan rakyat, mekanismenya berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan.

Sudahkah esensi demokrasi seperti itu diterjemahkan dalam kehidupan demokrasi

kita? Sudahkah UU Pemilu kita benar – benar merujuk pada esensi demokrasi yang dicita –

citakan para pendiri bangsa ini? Sudahkah mekansime demokrasi yang kita tempuh dalam

setiap pengambilan keputusan merujuk ke esensi demokrasi yang kita cita-citakan ?

Kalau wujud demokrasi yang telah kita laksanakan ternyata berbeda-beda ( sejak demokrasi

terpimpin, demokrasi Pancasila dan demokrasi di era Reformasi) demokrasi yang mana

yang sesuai atau paling sesuai dengan esensi demokrasi sebagaimana termaktub dalam

Sila keempat Pancasila? Cukupkah alasan, bahwa demokrasi kita sekarang ” kebablasan”,

menjadi ” democrazy” dan karena itu harus diluruskan kembali?

Mengenai sila keempat daripada Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia, yaitu

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan / perwakilan

dapat diketahui dengan empat hal sebagai berikut :

·   Sila kerakyatan sebagai bawaan dari persatuan dan kesatuan semua sila, mewujudkan

penjelmaan dari tiga sila yang mendahuluinya dan merupakan dasar daripada sila yang

kelima.

·   Di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar, sila kerakyatan ditentukan penggunaannya

yaitu dijelmakan sebagai dasar politik Negara, bahwa negara Indonesia adalah negara

berkedaulatan rakyat.

·   Pembukaan Undang-undang Dasar merupakan pokok kaidah Negara yang fundamentil

sehingga dengan jalan hukum selama-lamanya tidak dapat diubah lagi, maka dasar

politik Negara berkedaulatan rakyat merupakan dasar mutlak daripada Negara Indonesia.

·   Dasar berkedaulatan rakyat dikatakan bahwa,”Berdasarkan kerakyatan dan dalam

permusyarawatan/perwakilan, oleh karena itu sistem negara yang nanti akan terbentuk

dalam Undang-undang dasar harus berdasar juga, atas kedaulatan rakyat dan atas dasar

Page 10: Makalah demokrasi

permusyarawatan/perwakilan”. Sehingga Negara Indonesia adalah mutlak suatu negara

demokrasi, jadi untuk selama-lamanya.

Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara

berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia.

Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah

mutlak pula, yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan.

Berkat sifat persatuan dan kesatuan daripada Pancasila, sila ke-empat mengandung pula

sila-sila lainnya, sehingga kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan yang berke-

Tuhanan Yang Maha Esa, Yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan

Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demokrasi langsung juga dikenal sebagai demokrasi bersih. Disinilah rakyat memiliki

kebebasan secara mutlak memberikan pendapatnya, dan semua aspirasi mereka dimuat

dengan segera didalam satu pertemuan.

Jenis demokrasi ini dapat dipraktekkan hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara

relatip belum berkembang, dimana secara fisik memungkinkan untuk seluruh electorate

untuk bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan pemerintahan tersebut

bersifat kecil.

Demokrasi langsung berkembang di Negara kecil Yunani kuno dan Roma. Demokrasi ini

tidak dapat dilaksanakan didalam masyarakat yang komplek dan Negara yang besar.

demokrasi murni yang masih bisa diambil contoh terdapat diwilayah Switzerland.

Mengubah bentuk demokrasi murni ini masih berlaku di Switzerland dan beberapa Negara

yang didalamnya terdapat bentuk referendum dan inisiatip. Dibeberapa Negara sangat

memungkinkan bagi rakyat untuk memulai dan mengadopsi hukum, bahkan untuk

mengamandemengkan konstitusional dan menetapkan permasalahan public politik secara

langsung tampa campur tangan representative.

Page 11: Makalah demokrasi

BAB VKESIMPULAN

Dari hasil pemaparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu pilar demokrasi

adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara

(eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang

saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain.

Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga

lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan

prinsip checks and balances. ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut merupakan

lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan

melaksanakan kewenangan

Page 12: Makalah demokrasi

DAFTAR PUSTAKA

1. “http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi“

2. “http://dondsor.blogster.com/demokrasi_dan_Konstitusi.html“

Page 13: Makalah demokrasi

MID TEST : ILMU LOGIKA

SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :NAMA : LA ODE KAMBURI STAMBUK : 21208269SEMESTER : IIPRODI : ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2013DAFTAR ISI

Page 14: Makalah demokrasi

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................2

A. Pengertian Demokrasi.................................................................................2

B. ciri-ciri pemerintah yang demokrasi.............................................................2

C. Prinsip – Prinsip Demokrasi........................................................................3

D. Asas Pokok Demokrasi..............................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................4

A. Demokrasi Pertama Di Indonesia...............................................................4

B. Reaksi Dengan Adanya Dekrit Presiden.....................................................5

C. Dampak Positif............................................................................................5

D. Dampak Negatif..........................................................................................5

BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................7

A. Pancasila Sebagai Unsur Intrinsik Dalam Demokrasi.................................7

B. Pacasila Dalam Berdemokrasi....................................................................8

BAB V KESIMPULAN...........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

Page 15: Makalah demokrasi

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan

tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI DI INDONESIA” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman

bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau

menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, Juli 2013

"Penulis"