makalah seni keramik

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ISTILAH “seni keramik” bukan istilah yang asing bagi kebanyakan orang di Indonesia. Namun, mendengar istilah tersebut barangkali orang awam akan teringat pada benda-benda keramik kerajinan tangan (handicraft) atau barang-barang keramik dekoratif. Pengertian “seni” dalam istilah “seni keramik” memang bisa mengacu pada pengertian seni yang luas, yaitu “keindahan” dan “ketrampilan”. Dengan kata lain “seni keramik” yang dimaksud merujuk pada barang-barang keramik hias dan kerajinan, atau yang kerap dikategorikan sebagai ”seni- kerajinan”. Sedangkan seni keramik dalam konteks seni rupa masa kini (=kontemporer) lebih merujuk pada karya seni kreasi seniman—umumnya lulusan perguruan tinggi seni rupa—menggunakan bahan keramik. Dalam kontek penyelenggaraan Jakarta Contemporary Ceramic Biennale, maka yang dikategorikan sebagai seni keramik adalah karya-karya bebas (non fungsional) yang mengacu pada paradigma seni rupa modern dan/atau seni rupa kontemporer. Judul utama Jakarta Contemporary Ceramic Biennale hendak menegaskan upaya menempatkan perkembangan seni keramik dalam bingkai seni rupa kontemporer.

Upload: iing-doang

Post on 25-Oct-2015

5.875 views

Category:

Documents


56 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Seni Keramik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ISTILAH “seni keramik” bukan istilah yang asing bagi kebanyakan orang

di Indonesia. Namun, mendengar istilah tersebut barangkali orang awam akan

teringat pada benda-benda keramik kerajinan tangan (handicraft) atau barang-

barang keramik dekoratif. Pengertian “seni” dalam istilah “seni keramik” memang

bisa mengacu pada pengertian seni yang luas, yaitu “keindahan” dan

“ketrampilan”. Dengan kata lain “seni keramik” yang dimaksud merujuk pada

barang-barang keramik hias dan kerajinan, atau yang kerap dikategorikan sebagai

”seni-kerajinan”. Sedangkan seni keramik dalam konteks seni rupa masa kini

(=kontemporer) lebih merujuk pada karya seni kreasi seniman—umumnya lulusan

perguruan tinggi seni rupa—menggunakan bahan keramik. Dalam kontek

penyelenggaraan Jakarta Contemporary Ceramic Biennale, maka yang

dikategorikan sebagai seni keramik adalah karya-karya bebas (non fungsional)

yang mengacu pada paradigma seni rupa modern dan/atau seni rupa kontemporer.

Judul utama Jakarta Contemporary Ceramic Biennale hendak menegaskan upaya

menempatkan perkembangan seni keramik dalam bingkai seni rupa kontemporer.

Di satu sisi, barang keramik—seperti kerajinan-tangan, hiasan, wadah,

perangkat makan-minum, ubin, saniter—sangat populer dalam keseharian

masyarakat, namun di sisi lain, hal itu seolah menuntup keberadaan seni keramik

kontemporer dalam medan seni rupa di Indonesia. Harus diakui tak mudah

mengurung ruang lingkup dan batasan seni keramik kontemporer. Istilah

kontemporer tentu saja mengandung pengertian temporal, yaitu semasa dengan

kita, atau singkatnya saat ini. Maka seni keramik kontemporer, adalah seni

keramik masa kini, yaitu seni keramik dalam perkembangannya yang paling

mutahir. Namun, apakah pengertian dan bagaimana wajah seni keramik dalam

perkembangan mutahirnya? Tak mudah menetapkan batasan dan pilihan seniman

dalam konteks seni keramik kontemporer, karena hal ini akan berkait dengan dua

hal, yaitu warisan tradisi seni keramik, dan pengaruh seni rupa kontemporer.

Masing-masing wilayah berangkat—tepatnya: dikonstruksikan—dari konteks

Page 2: Makalah Seni Keramik

yang berbeda dan saat ini, khususnya di negara maju, memiliki infrastruktur dan

paradigma yang berbeda. Warisan tradisi seni keramik yang dimaksud mengacu

pada tradisi seni keramik dalam konteks ceramic art di Barat, baik itu sejarah,

pengertian dan paradigmanya, yang pengaruhnya menyebar ke penjuru dunia—

seperti juga seni rupa modern dan kontemporer Barat.

B. Tujuan

Supaya pembaca bisa memahami beberapa seni kriya nusantara khususnya

seni kriya keramik dalam pameran pentas seni di sekolah

C. Ruang Lingkup

SMA NEGERI 1 Pangkalan

D. Metode

Saya membuat makalah ini berdasarkan metode literatur, yaitu mencari

dari media internet.

Page 3: Makalah Seni Keramik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keramik

Seni kerajinan keramik , adalah kerajinan yang menggunakan bahanbaku

dari tanah liat  yang  melalui  proses sedemikian  rupa (dipijit,  butsir, pilin ,

pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan

benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piringdan lain-lain.

B. Tujuan pembuatan

Membuat keramik memerlukan teknik-teknik yang khusus dan unik.

Hal ini berkaitan dengan sifat tanah liat yang plastis dimana diperlukan

ketrampilan tertentu dalam pengolahan maupun penanganannya. Membuat

keramik berbeda  dengan membuat kerajinan kayu, logam, maupun yang

lainnya. Proses membuat keramik adalah rangkaian proses yang panjang yang

didalamnya terdapat tahapan-tahapan kritis. Kritis, karena tahapan ini paling

beresiko terhadap kegagalan. Tahapan proses dalam membuat keramik saling

berkaitan antara satu dengan lainnya. Proses awal yang dikerjakan dengan baik,

akan menghasilkan produk yang baik juga. Demikian sebaliknya, kesalahan di

tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga.

Bahan-Bahan Pembuatan Seni Keramim diantaranya sebagai berikut:

- Bahan keramik “Pengikat” Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red clay.

- Bahan keramik “Pelebur” Contoh : felspar, kapur.

- Bahan keramik “Pengisi” Contoh : silika, grog (samot

- Bahan keramik “Tambahan” Contoh : water glass, talk, pyrophillit

- Bahan Keramik Mentah Glasir. (Bahan keramik yang membuat lapisan

gelas pada permukaan benda kerajinan keramik setelah melalui proses

pembakaran pada suhu tertentu), diantaranya adalah : bahan keramik

tersebut mengandung SiO2 – pasir kuarsa – lempung – feldspar bahan

keramik tersebut mengandung oksida basa – potas felspar – batu kapur –

soda abu bahan keramik tersebut mengandung Al2O3 – kaolin – felspar

Page 4: Makalah Seni Keramik

Bahan tambahan Contoh : bahan pewarna (senyawa cobalt, senyawa besi,

senyawa nikel, senyawa chrom dan sebagainya), bahan perekat (gum), bahan

penutup (oksida sirkon, oksida seng), bahan pelebur (asam borat, borax, Na2CO3,

K2CO3, BaCO3 ,Pb3O4 dan sebagainya), bahan opacifer (SnO2, ZrO dan

sebagainya).

     Contoh seni keramik

   

Page 5: Makalah Seni Keramik

C. Seni Keramik Kontemporer dan/dalam Seni Rupa Kontemporer

Seni Rupa Kontemporer disebut-sebut adalah seni rupa yang plural dan

membolehkan apapun sebagai seni (anything goes). Sepertinya era seni rupa

kontemporer membuka peluang bagi para seniman keramik untuk masuk ke

dalamnya. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Agaknya, di negara-negara

maju, establishnya medan seni keramik sebagai entitas yang terpisah dari medan

seni rupa kontemporer justru menyulitkan upaya seniman keramik menjadi bagian

praksis seni rupa kontemporer. Lagi pula, bagi seniman-seniman keramik yang

mengutamakan perkara medium, teknik dan ketrampilan maka kredo anything

goes tentu saja menjadi paradoks. Ibaratnya, jika apapun boleh, mengapa pula ada

seniman-seniman yang masih mau bersusah payah mastering material tertentu.

Mengapa pula harus bertahan pada satu material (=keramik) terus menerus.

Paradigma seni rupa kontemporer agaknya tidak compatible dengan paradigma

contemporary craft, yang di Barat masih menjadi landasan para seniman keramik.

Namun demikian, sesungguhnya teknik dan ketrampilan tentu bukan hal yang

diharamkan dalam seni rupa kontemporer.

Banyak karya-karya seni rupa kontemporer yang membutuhkan

kecanggihan teknik dan ketrampilan untuk dapat direalisasikan. Di sisi lain

banyak pula karya-karya seni rupa kontemporer yang tampilannya sangat

seadanya, dari bahan-bahan yang tidak berharga, tak membutuhkan teknik dan

ketrampilan sama sekali. Dengan kata lain perkara teknik dalam seni rupa

kontemporer adalah perkara konsekuensi dari gagasan dan konsep seniman.

Perkara teknik dan ketrampilan adalah perkara yang tak harus dikuasai seniman

kontemporer, kendati menguasainya pun tak diharamkan. Perkara passion

seniman terhadap medium, material dan teknik bukanlah hal penting dalam seni

rupa kontemporer. Karena itu merupakan hal yang sangat umum bagi seniman

kontemporer mengalihkan esksekusi karyanya pada pihak lain, kepada para

artisan (tukang ahli). Lihat saja karya Jeff Koons berjudul Michael Jackson and

Bubbles, berupa patung life size sang raja pop musik bersama simpanse

peliharaanya yang terbuat dari bahan porselen. Kita bisa yakin tak sedikit pun Jeff

Koons akan mengotori tangannya dengan lempung dalam eksekusi karya tersebut.

Tak dapat dipungkiri karya tersebut membutuhkan kemampuan teknik dan

Page 6: Makalah Seni Keramik

craftmanship keramik yang sangat tinggi, namun tak lalu karya tersebut

dipandang lebih bernilai dari karya Jeff koons lain yang tak membutuhkan

craftsmanship dalam pembuatannya, seumpama karya-karya “vacuum

cleaner”nya, yang merupakan ready mades. Di sisi lain, kita juga dapat melihat

bagaimana seorang pematung kontemporer macam Ron Moeck memiliki

penguasaan teknik dan ketrampilan yang sangat tinggi dalam menggarap karya-

karya patung realisnya dari bahan fiber glass dan silicon rubber. Banyak artisan

yang memiliki kemampuan seperti Ron Moeck, dengan kata lain Ron Moeck

mendapatkan pengakuan dalam seni rupa kontemporer bukan terutama karena

ketrampilannya.

Perbedaan antara craft dan art merupakan konstruski yang dibangun

melalui sejarah, teori dan wacana. Awalnya, (high-) art mengeklusi craft, dan

dalam perjalanannya craft membangun paradigmanya sendiri. Sehingga masing-

masing pihak memiliki cara pandangnya sendiri mengenai prioritas makna dan

nilai seni, menyangkut pula makna mengenai medium, ketrampilan, teori dan

wacana. Hal ini tentu saja berpengaruh pada cara pandang seniman dari kedua

wilayah tersebut. Dalam seni rupa modern dan kontemporer aspek konsep, teori

dan intellectual appeal menjadi utama, sedangkan contemporary craft (kria

kontemporer) lebih mendahulukan kemampuan teknik dan cratfmanship

menangani material tertentu. Bagi seniman keramik skill dan pengetahuan teknis

merupakan komponen penting dan utama. Sementara dalam seni rupa

kontemporer skill bisa dipinjam dari pihak lain. Dalam seni rupa kontemporer

skill dan craftsmanship merupakan konsekuensi dari konsep, adakalanya

dibutuhkan namun kerap pula tak diperlukan. Itu sebabnya seringkali skill absen

dalam karya-karya seni rupa kontemporer.

Seniman keramik umumnya mengandalkan ketrampilan personalnya, dan

mencurahkan waktu untuk mastering the material. Tetapi seniman keramik

kontemporer juga tidak mengecilkan konsep, bahkan cukup konsumtif terhadap

konsep. Namun genealogi yang berbeda juga memunculkan cara menyusun

konsep yang beda. Umumnya seniman keramik lebih isoterik, dan kembali pada

kemungkinan yg ada ada medium, bahkan kendati karya-karyanya

representasional, mereka tetap berpijak pada keterbatasan dan kemungkinan

Page 7: Makalah Seni Keramik

material. Itu sebabnya, menampilkan tanah liat tanpa dibakar atau menggunakan

cat sintetik untuk melapisi keramik kerap diharamkan.

Kemapanan seni keramik sebagai wilayah terpisah kadang mendatangkan

dilema, di satu sisi wilayah seni keramik kontemporer harus mengakomodasi

warisan dan tradisi dan sejarah seni keramik masa lalu, di sisi lain para seniman

keramik kontemporer juga tak lepas dari pengaruh seni rupa kontemporer yang

bernuansa avant-garde. Tentu saja hal ini bisa dilihat sebagai pluralitas seni

keramik, namun di sisi lain hal itu menjadikan paradigma seni keramik ambivalen

dan paradoks. Banyak seniman keramik yang anti terhadap paradigma seni rupa

kontemporer, yang serba instans, dan dinilai dekaden, karena itu mereka tak ingin

menjadi bagian dari seni rupa kontemporer. Sebaliknya tak kurang seniman

keramik yang ingin menjadi bagian praktek produksi dan konsumsi seni rupa

kontemporer.

Pilihan untuk tetap terikat pada tradisi dan “estetika khusus” keramik,

seperti keterikatan pada bentuk wadah, karakter lempung dan glasir, passion pada

teknik dan proses menjadikan banyak seniman keramik tampak old-fashion dan

terpisah dari paradigma seni rupa kontemporer. Kendati warisan-warisan tersebut

digarap melalui pendekatan personal, non-fungsional, bahkan berkonsep, namun

tetap tak sebangun dengan tradisi neo-avant-garde dalam seni rupa kontemporer.

Pada kenyataannya, jika kita lihat pameran-pameran besar seni keramik

kontemporer seperti parade kualitas teknik dan material. Namun, tanpa kualitas

dan karakter seperti itu, barangkali eksistensi seni keramik juga menjadi tidak

relevan. “Kategori khusus” dan determinasi teknik/craftsmanship agaknya

menjadi perkara laten bagi para seniman keramik. Namun sejauh para seniman

keramik tidak terjebak pada paradigma craft yang dikonstruksikan berbeda dengan

paradigma seni rupa kontemporer, maka terbuka jalan menembus barikade seni

rupa kontemporer. Kecuali, hal itu bukan menjadi tujuan, dan sebaliknya para

seniman keramik justru senang serta merasa aman di dunianya yang spesifik:

“seni keramik”, dunia yang terpisah dari medan seni rupa kontemporer yang

berbahaya dan “liar”. Tentu saja hal tersebut berpulang pada masing-masing

seniman keramik.

Page 8: Makalah Seni Keramik

D. Seni Keramik Kontemporer Indonesia: Di antara Paradigma

Contemporary Craft dan Contemporary Art

Berbeda dengan negara-negara Asia Timur seperti Jepang, Korea, Taiwan

dan China, Indonesia tidak memiliki tradisi keramik yang canggih, karena itu

modal kultural, teknologi dan apresiasi masyarakat terhadap seni keramik rendah.

Bukan hal yang mengherankan jika perkembangan seni keramik jauh dari pesat.

Namun hal ini juga menjadi blessing in disguese. Tidak establish sebagai wilayah

khusus, menyebabkan seniman keramik kontemporer di Indonesia tidak

berhadapan secara diametrikal dengan seni rupa kontemporer. Karena itu mudah

saja bagi seniman keramik di Indonesia menjadi bagian dari seni rupa

kontemporer. Hal ini di antaranya disebabkan pula belum establishnya

infrastruktur seni rupa kontemporer di Indonesia, sehingga kebutuhan dan

kecanggihan untuk melakukan dan membenarkan eksklusi terhadap praktek seni

rupa yang tidak sejalan dengan paradigmanya (misalnya: seni keramik) boleh

dikatakan tak terjadi.

Beberapa tahun terahir ini cukup banyak seniman keramik yang bisa

meleburkan ke dalam medan seni rupa kontemporer. Agaknya dorongan untuk

mencari alternatif dari seni lukis dan media baru, membuka peluang bagi para

seniman keramik untuk masuk dalam wilayah produksi dan konsumsi seni rupa

kontemporer. Nama-nama seperti F. Widayanto, Titarubi, Nurdian Ichsan, Lie

Fhung, Albert Yonathan, Nadya savitri, Noor Sudiyati, Tisa Granicia, Endang

Lestari merupakan nama-nama yang juga tercatat dalam medan seni rupa

kontemporer Indonesia. Selain nama-nama tersebut beberapa seniman keramik

dalam bienal ini memang muncul dengan semangat studio keramik mandiri, tanpa

terlalu peduli pada fenomena seni rupa kontemporer. Nama-nama seperti Evy

Yonathan, Ivan, Ika Burhan, dan Ira Suryandari mewarisi semangat ketangguhan

seniman keramik mandiri. Dalam beberapa hal sosok mereka mengingatkan

semangat “truth to the material” ala contemporary craft. Menariknya, beberapa

dari mereka mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan keramik hanya dari

kursus keramik. Barangkali justru karena itu, sebagai under-dog, mereka memiliki

semangat militan.

Page 9: Makalah Seni Keramik

Penyelenggaraan pameran besar seni keramik umumnya tak lepas dari

tegangan antara dunia contemporary craft dan contemporary art. Demikian pula,

Jakarta Contemporary Ceramic Biennale tak lepas dari nuansa tegangan tersebut.

Sebagai penyelenggaraan bienal keramik pertama di Indonesia, JCCB berupaya

menangkap fenomena seni keramik seluas mungkin, kendati tetap diupayakan

selektif.

Page 10: Makalah Seni Keramik

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni

yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur,

ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah

pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa

yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur

rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak

bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya

seni rupa tidak ditentukan oleh anyak atau sedikitnya unsur-unsur yang

membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas

keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian- bagiannya.

B. Saran

Semoga hasil dari pameran yang terselenggara, mudah-mudahan peserta

atau siswa dapat memahami arti dari seni kriya.

Page 11: Makalah Seni Keramik

KATA PENGANTAR

Terimakasih kepada tuhan yang maha esa yang telah membantu penyusun

untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa

pertolongan tuhan yang maha esa penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan

makalah ini dengan baik.

Makalah ini sengaja di buat penyusun untuk menambah pengetahuan

pembaca Penyusun mengambil isi pokok pembahasan dalam makalah ini dari

berbagai sumber. Tetapi yang pada dasarnya mempunyai. Penyusun juga

mengucapkan terimakasih kepada dosen/guru yang telah memberikan tugas

kepada penyusun karena dengan tugas tersebut penyusun jadi lebih mengetahui

karya seni rupa.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan

kepada pembaca, meskipun makalah ini ada kelebihannya dan kekurangannya

penyusun mohon kritik dan saranya agar penyusun bisa memperbaikiya.

Terimakasih

Penyusun

Page 12: Makalah Seni Keramik

MAKALAH

SENI KERAMIK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Seni Budaya

Disusun Oleh:

Kelompok B

Saepul Anwar

N. Devi Kurniasari

Adeh

Nandang

Nita Nuju Rahayu

Aang Janurji

Angga wijaya

Rudi Handika

Rudi Saputra

Sulaeman

SMA NEGERI 1 PANGKALAN

KARAWANG

2013