makalah seni

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat- sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni tidak ada yang dapat dirasakan begitu indah. Tuhan menciptakan dunia dan seluruh kekayaan yang ada di dalamnya dengan seni dan penuh dengan keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada dalam dunia ini, air bewarna bening, tanah bewarna coklat, pepohonan yang berwarna hijau, langit bewarna biru. Semua diciptakan penuh dengan seni, sampai kepada ciptaanNya yang paling megah dan penuh dengan seni, yaitu manusia. B. Rumusan Masalah Dapatkah dibayangkan apabila dunia ini tanpa seni ? Tanpa lukisan, ukiran, musik, tari ? Seni telah hadir sejak awal kehidupan manusia. Manusia kuno yang hidup di gua-gua telah meninggalkan bukti berupa artifact seni rupa (lukisan) pada dinding gua. Mungkin zaman itu mereka tidak menyadari, bahwa apa yang dibuatnya mengandung keindahan, mungkin mereka lebih menyadari bahwa tanda pada dinding gua yang dibuatnya tersebut adalah memiliki kegunaan yang berhubungan dengankeyakinan mereka yang bersifat spiritual. Sehubungan dengan itu, seni selama berabad- abad sangat dekat hubungannya dengan sistem kepercayaan atau religi suatu kelompok masyarakat atau bangsa. Padaperkembangan selanjutnya, seni tidak lagi hanya berkaitan denganreligi bahkan berperan hampir di setiap kegiatan dalam kehidupan manusia. 1

Upload: septian-muna-barakati

Post on 04-Aug-2015

119 views

Category:

Devices & Hardware


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah seni

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional,

individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai

kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di

masyarakat.

Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni tidak ada yang dapat

dirasakan begitu indah. Tuhan menciptakan dunia dan seluruh kekayaan yang ada di dalamnya

dengan seni dan penuh dengan keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada

dalam dunia ini, air bewarna bening, tanah bewarna coklat, pepohonan yang berwarna hijau, langit

bewarna biru. Semua diciptakan penuh dengan seni, sampai kepada ciptaanNya yang paling megah

dan penuh dengan seni, yaitu manusia.

B.     Rumusan Masalah

Dapatkah dibayangkan apabila dunia ini tanpa seni ? Tanpa lukisan, ukiran, musik, tari ?

Seni telah hadir sejak awal kehidupan manusia. Manusia kuno yang hidup di gua-gua telah

meninggalkan bukti berupa artifact seni rupa (lukisan) pada dinding gua. Mungkin zaman itu

mereka tidak menyadari, bahwa apa yang dibuatnya mengandung keindahan, mungkin mereka

lebih menyadari bahwa tanda pada dinding gua yang dibuatnya tersebut adalah memiliki

kegunaan yang berhubungan dengankeyakinan mereka yang bersifat spiritual. Sehubungan

dengan itu, seni selama berabad-abad sangat dekat hubungannya dengan sistem kepercayaan atau

religi suatu kelompok masyarakat atau bangsa. Padaperkembangan selanjutnya, seni tidak lagi

hanya berkaitan denganreligi bahkan berperan hampir di setiap kegiatan dalam kehidupan

manusia.

1

Page 2: Makalah seni

BAB II

ALIRAN, CORAK / JENIS DAN TOKOH-TOKOH SENI RUPA

1. Naturalisme

Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan

sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti mata

melihat. Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi,

keseimbangan, perspektf, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita

melihat.

Tokoh-tokoh Naturalisme : Rembrant, Williamn Hogart dan Frans Hall di Indonesia yang

menganut corak ini : Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom

dan Trubus.

2.    Realisme

 Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada,

artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut.

Tokoh-tokoh realisme ialah : Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.

3.    Romantisme

    Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang

fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang

tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita romah.

Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang

lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih

4.    Impressionisme

Impressionisme merupakan corak seni rupa yang lahir pada tahun 1874. Aliran ini

mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan

sinar matahari yang merefleksi ke mata mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena

perputaran matahari dari timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek yang

dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail.

    Tokoh aliran ini : Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas dan

Mary Cassat.    Di Indonesia penganut aliran ini : Kusnadi, Solichin dan Afandi (sebelum

Ekspresionisme).

5.    Ekspresionisme

    Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas

dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin ! Imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang

dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik

tingkah laku manusia.

2

Page 3: Makalah seni

Pelopor ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt,

Emile Nolde, JJ. Kandinsky dan Paul Klee. Di Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan

Popo Iskandar.

Contoh Lukisan bercorak Naturalisme, Contoh Lukisan bercorak Impresionisme, karya Basoeki

Abdullah karya George Sevoat.

6.    Kubisme

 Kubisme lahir pada saat pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907. Corak ini

menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran,

silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak. Disini sei bukanlah peniruan alam melainkan

penempatan bentuk-bentuk geometris dari seniman kepada alam. Pelopor Kubisme : Gezanne,

Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes. Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis

Picabia dan Juan Gris.

7.    Fuvisme

    Fuvisme merupakan nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul

pada abad ke 20. Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna yang liar. Des fauves dalam

bahasa Perancis artinya binatang liar. Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus

Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme.

Tokoh-tokoh aliran ini : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan

Kess Van Dongen.

8.    Dadaisme

  Dadaisme lahir karena berkecamuknya Perang Dunia I. Sifatnya dikatakan anti seni, anti

perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya

mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan.

Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas.

Tokoh-tokoh aliran ini : Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.

9.    Futurisme

    Futurisme ialah sebuah aliran seni lukis yang lahir pada tahun 1909. Aliran ini

mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap

statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga

pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.

Tokoh aliran ini : Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.

10.    Surrealisme

 Surrealisme pada awalnya merupakan gerakan dalam sastra yang diketemukan oleh

Apollinaire utuk menyebut dramaya. Pada tahun 1024 dpakai oleh Andre Bizton untuk

menyebutkan corak dalam seni lukis. Dalam kreativitasya corak surrealis berusaha

membebaskan diri dari control kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada

kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.

3

Page 4: Makalah seni

Pelopor Surrealisme : Joan Miro, Salvador Dali darl Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut :

Sudibio; Sudiardjo dan Amang Rahman.

11.    Abstraksionisme

Seni abstrak dalam seni lukis  ialah seni yang berusaha mengambil obyek yang berasal

dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman. Karena

timbul dari dalam batin. Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A.

Rodehenko. Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut Mobilisme di Amerika

patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture. Minimal Art juga termasuk dalam

kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena situasi tehnologi industri yang tinggi dan

karyanya cenderung kea rah aristektual.

4

Page 5: Makalah seni

BAB III

PERKEMBANGAN SENI RUPA DI INDONESIA

A.    Seni Rupa Tradisional Indonesia

Perkembangan seni rupa tradisional Indonesia sudah dimulai sejak zaman prasejarah.

Meskipun tidak ada orang yang tahu secara pasti kapan dimulainya zaman prasejarah.

Periodesasi zaman prasejarah di Indonesia di bagi menjadi beberapa periode di antaranya :

zaman batu dan zaman logam. Kedua zaman prasejarah ini, sama-sama memiliki karya seni rupa

( tradisional ) hal itu dapat di buktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan yg berupa karya

seni rupa yg bersipat tradisional seperti kapak genggam, gelang, kalung, tembikar bahkan ada

lukisan.

Khusus mengenai lukisan tersebut, pertama kali di temukan di gua leang-leang sulawesi

dan lukisan tersebut berupa penjiplakan telapak tangan pada dinding gua. Selain lukisan telaapak

tangan,juga terdapat gambar binatang berupa gambar babi yang sedang meloncat dengan kondisi

leher terluka.

1.    Zaman Batu /Seni Rupa Zaman Batu

a.       Seni Rupa Zaman Poleolitikum( Batu Tua )

Karya peninggalanya :

         Kapak gengam ( chopper )

         Batu berwarna ( Chalcedon )

         Lukisan tangan dan babi

b.      Seni Rupa Zaman Meseolitikum ( Batu tengah)

Karya peninggalannya :

         Mata panah

         Batu penggiling

         Kapak batu

c.       Seni Rupa Zaman Neolitikum ( Batu Muda/Dasar Kebudayaan Bangsa Indonesia)

Karya peninggalannya :

         Kapak persegi

         Kapak lonjong

         Gelang

         Kalung 

         Cincin dari batu berwarna

         Tembikar ( pengaruh masuknya bangsa cina ke Indonesia

d.       Seni Rupa Zaman Megalitikum( Batu Besar )

5

Page 6: Makalah seni

Karya peninggalannya :

         Menhir

         Dolmen Kubur batu 

         Keranda batu (sarcopagus)

         Punden berundak

         Arca batu

2.    Seni Rupa Zaman Logam

Zaman logam di Indonesia dimulai sejak tahun 500 SM, yaiitu sejak kebudayaan indo-

cina masuk ke Indonesia. Kebudayaan logam di Indonesia hanya mengalami zaman perunggu.

Berikut adalah beberapa peninggalan seni rupa zaman perunggu :

         Gendering perunggu

         Kapak perunggu 

         Bejana perunggu  

         Ragam hias

Dari peninggalan benda-benda di atas, maka jelas sejak zaman prasejarah orang

Indonesia sudah mengenal seni rupa meskipun masih sangat sederhana. Seni rupa tradsional

Indonesia khususnya zaman prasejarah, selain untuk keperluan bertahan hidup, benda-benda

karya seni mereka cenderung digunakan untuk kepentingan pemujaan (magis), seperti lukisan

telapak tangan di gua leang-leang. 

Lukisan telapak tangan tersebut diduga sebagai lambang rasa duka cita atas meninggalnya

keluarga mereka. Kemudian lukisan babi yang terluka diartikan sebagai lambang pengharapan

agar perburuan mereka berhasil.

3.    Seni Rupa Zaman Hindu-Budha.

Zaman Hindu-Budha merupakan babak baru periodesasi kebudayan di Indonesia. Zaman

ini juga di katakana sebagai akhir dari zaman prasejarah dan menjadi awal zaman sejarah. Hal ini

di buktikan dengan adanya penemuan tulisan. Masa inipun sering dikatakana sebagai masa

klasik. Peninggalan karya seni rupa pada masa Hindu-Budha yaitu prasasti dan candi. Prasasti

adalah batu yang berisi sebuah tulisan tentang sesuatu peristiwa atau upacara tertentu yang

dilakukan oleh orang-orang di lingkungan kerajaan. 

Pada zaman Hindu-Budha,banyak sekali kerajaan yang berdiri, mulai dari kerajaan kecil sampai

kerajaan besar. Hampir semua kerajaan memiliki peninggalan yang berupa prasasti. Berikut

adalah beberapa prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha.

1.      Prasasti ciaruteum yang bergambar telapak kaki (Kerajaan Tarumanegara) 

2.      Prasasti kedukan bukit ( 683),menyebutkan kemenangan Raja Dapunta hyang (Kerajaan

Sriwijaya)

6

Page 7: Makalah seni

3.      Prasasti canggal di Gunung Wakir (732), menyebutkan Banga Sanjaya membangun sebuah

lingga di daerah Kunjara Kunya di jawa Dwipa (Kerajaan Mataram Kuno) 

4.      Prasasti tukmas di lereng Gunung Merbabu,menyebutkan adanya mata air dari sumber yang

dapat di samakan dengan sungai gangga (Kerajaan Kaling)

Selain prasasti yang di sebutkan di atas, masih banyak lagi peninggalan kerajaan yang

berkembang pada masa Hindu-Budha. Candi merupakan peninggalan zaman Hindu-Budha yang

paling megah dan agung, karena orang zaman klasik  membangunnya untuk tujuan yang agung

yaitu untuk kegiatan spiritual. 

Candi berasal dari kata” Candika Gerha” yang artinya rumah dewi candika. Dewi Candika

disebut juga Dewi Durga atau Dewi Maut. Orang membangun candi dengan harapan mendapat

pertolongan dari  dewi durga dalam kematianya sehingga candi kebanyakan berfungsi sebangai

kuburan raja-raja. Pada perkembangan selanjutnya, Fungsi candi menjadi bermacam-macam di

antaranya sebangai berikut :

1.      Sebagai hiasan (Candi Sari)

2.      Sebagai kuburan Abu Jenazah (Candi Budha)

3.      Sebagai Pemujaan (Candi penataran)

4.      Sebagai tempat Semedi (Candi Jalatunda)

5.      Sebagai Pemandian (Candi Belahan)

6.      Sebagai Gapura (Candi Bajang Ratu)

Seperti halnya zaman Hindu-Budha, zaman Islam juga memiliki peninggalan karya seni

rupa yang cukup megah. Hasil karya seni rupa zaman Islam berupa arsitektur dan seni hias

  Seni Arsitektur meliputi          Masjid

         Makam  

         Istana

  Seni hias meliputi

         Seni ukir

         Seni kaligrafi (arab)

         Seni wayang 

         Seni batik  

         Seni lukisSeni Rupa Moderen

Seni rupa moderen merupakan babak baru dalam perkembangan seni rupa. Menurut konsepnya,

karya seni rupa tidak lagi menjadi simbol-simbol kehidupan yang kaku, namun ia lebih

cenderung menjadi pengungkap ekspresi  dan nilai  seorang seniman secara bebas.

Perkembangan seni rupa Indonesia modern terbagi dalam beberapa babak / periodesasi.

7

Page 8: Makalah seni

4.    Masa Raden Saleh (Perintisan)

Raden Saleh Syariep Bustaman adalah  putra seorang  bangsawan. Ketika umurnya 10

Tahun (1817) beliau di serahkan oleh pamannya kepada belanda untuk dididik  menjadi pegawai.

Pada tahun 1826, beliau mendapat pelajaran menggambar dari A.A.J. Payen, seorang pelukis

dari Belgia. Payen meminta Jendral V. Der Capelen untuk memberi izin kepada Raden Saleh

untuk meneruskan pelajaran di negeri Belanda. Cornelius Krusemen dan pelukis pemandangan

yang bernama Andrean Schelf Vernet menjadi guru beliau. 

Raden Saleh tinggal di kota Dresden (Jerman) selama 5 tahun dan lukisanya banyak disukai oleh

orang-orang di sana dan beliaupun dikenal sebagai pelukis ‘potret’ yang handal. Setelah 10 tahun

berkelana di Eropa, Raden Saleh kembali ke Indonesia bersama istrinya Ny.Winkelman pada

tahun 1851. Raden Saleh Syarief Bustaman merupakan orang Indonesia yang pertama merintis

jalan menuju seni rupa indonesia moderen meskipun corak lukisanya romantis, naturalis dan

bergaya Barat.

Beberapa Karya Raden Saleh :

a.    Antara hidup dan mati (pertarungan seekor banteng dengan seekor singa)

b.    Berburu banteng di jawa

c.    Merapi yang meletus

d.    Banjir

e.    Perkelahian dengan singa,dll

5.    Masa Indonesia Jelita (Indie Mooi) 1878

Beberapa pengamat seni menilai bahwa masa Indie Mooi menghasilkan karya-karya

lukisan yang bersifat turistik, dengan “Gaya Denting” yaitu melukis dengan merekam langsung

obyek-obyek pemandangan di sekitarnya dengan pelukisan naruralistik. Dan romatik. Lukisan-

lukisan era Indie Mooi hanya menyenangkan secara visual, serba indah namun miskin kreativitas

dan tidak menghayati subyek yang di lukisnya, karena mereka terkena getah kesuraman seni

lukis Belanda yang diakibatkan oleh peperangan Napoleon di Eropa yang tak kunjung padam. 

Tokoh seniman dari masa Indie Mooi adalah Abdullah Soro Subroto,  putra dari Dr.Wahidin

Sudiro Husodo. Abdullah Soro Subroto dikenal dengan sebutan Abdullah S.R yang kemudian

diikuti oleh anak-anaknya untuk menjadi seniman di antaranya Sujono Abdullah, Basuki

Abdullah, Tijito Abdullah,sedangkan pelukis lainnya ada Pirngadi, Henk Ngantung,Lee Man

Fong, dll.

Beberapa lukisan masa Indie Mooi:

1. Pemandangan di sekitar gunung merapi(Abdullah S.R)

2. Pelabuhan ratu(pirngadi)

3. Balik ke alam (Basuki Abdullah)

4. Gadis Thailand  

5. Gadis solo

8

Page 9: Makalah seni

6.    Masa Cita Nasional

Pada masa ini, kesenian indonesia sedang berusaha untuk mencari ciri khas kesenian

Nasional. S. Sudjojono adalah figur yang meledak-ledak dibakar rasa Nasionalisme dan tidak

puas dengan kehidupan seni rupa. 

Pada masa Indie Mooi semua lukisan serba indah, karena hal ini, dianggap mengingkari

kenyataan yang ada di Indonesia. S.Sudjono bersama rekan-rekanya mendirikan  sebuah

organisasi yang bernama PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia) dan diketuai oleh

Agus Jayasuminta. 

Persagi bertujuan untuk mengembangkan seni lukis di kalangan bangsa  Indonesia dengan

mencari gaya indonesia asli. Kelompok pelukis Persagi lebih mementingkan penumpahan jiwa

dan isi hati pada karya bukan teknik dan bahan seperti yang diutamakan oleh para pelukis masa

Indie Mooi.

Berikut adalah beberapa karya lukisan Masa Cita Nasional :

a.    Karya Sudjono

         Di depan kelambu terbuka

         Sayang saya bukan anjing  

         Bunga kamboja

 b.    Karya Agus Jayasuminta

          Barata yudha

         Arjuna wiwaha

         Dalam taman nirwana, dll.

c.    Karya Otto Jaya 

         Wanita impian

         Penggodaan, dll

7.    Masa Pendudukan Jepang

Pada masa ini di dirikan  sebuah kelompok lukis oleh jepang yang bernama Keimin

Bunka Shidoso dengan sebagai propaganda pembentuk ke kaisaran  Asia Timur Raya. Pada masa

ini juga berdiri sebuah organisasi yang di bentuk oleh 4 serangkai yaitu Ir. Soekarno, Moh.

Hatta, Kihajar dewantara, KH. Mas-mansur.Perkumpulan ini bernama PUTRA (Pusat Tenaga

Rakyat) dan di tangani oleh S.Sudjojono dan Affandi tetapi organisasi ini di bubarkan oleh

jepang pada tahun 1944 dan S.Sudjojono mengajar di keimin Bunka Shidoso.

9

Page 10: Makalah seni

8.    Masa Sesudah Kemerdekaan

Pada masa ini banyak sekali organisasi yang bergerak di bidang seni rupa (lukis)

bermunculan di antaranya SIM (Seniman Indonesia Muda), Pelukis rakyat, Taman Siswa dll.

Semua organisasi ini mencetuskan sebuah organisasi baru yang bernama ASRI (Akademi Seni

Rupa Indonesia).   

9.    Masa Pendidikan Formal

Masa Pendidikan Formal, Indonesia banyak meresmikan pusat pendidikan  seni rupa

untuk mencetak para seniman  di antaranya ASRI, Balai Perguruan  Tinggi ,Guru Gambar, ITB,

dll.

10.    Masa Seni Rupa Baru Di Indonesia

Masa Seni Rupa Baru di Indonesia di mulai pada tahun 1974 dengan munculnya

kelompok baru dari kalangan seniman muda.

10

Page 11: Makalah seni

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Seni Rupa Tradisional Indonesia

Perkembangan seni rupa tradisional Indonesia sudah dimulai sejak zaman

prasejarah. Meskipun tidak ada orang yang tahu secara pasti kapan dimulainya zaman

prasejarah. Periodesasi zaman prasejarah di Indonesia di bagi menjadi beberapa

periode di antaranya : zaman batu dan zaman logam. Kedua zaman prasejarah ini,

sama-sama memiliki karya seni rupa ( tradisional ) hal itu dapat di buktikan dengan

adanya peninggalan-peninggalan yg berupa karya seni rupa yg bersipat tradisional

seperti kapak genggam, gelang, kalung, tembikar bahkan ada lukisan.

Khusus mengenai lukisan tersebut, pertama kali di temukan di gua leang-leang

sulawesi dan lukisan tersebut berupa penjiplakan telapak tangan pada dinding gua.

Selain lukisan telaapak tangan,juga terdapat gambar binatang berupa gambar babi

yang sedang meloncat dengan kondisi leher terluka.

B. SARAN

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

11

Page 12: Makalah seni

DAFTAR PUSTAKA

Diposkan oleh Princess Blue di 18.51 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookLabel: Kumpulan Makalah

12

Page 13: Makalah seni

MAKALAH

ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :

1. MEGA OVELIA ODE

2. FITRI

3. FADLI

4. CICI

5. HASRIN

SMK NEGERI 1 RAHA

2013 / 2014

13

Page 14: Makalah seni

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2

1. Naturalisme......... ........................................................................................2

2. Malisme........................................................................................................2

3. Romantisme..................................................................................................2

4. Imprealisme..................................................................................................2

5. Ekspresionisme............................................................................................2

6. Kubisme........................................................................................................3

7. Fuvisme........................................................................................................3

8. Dadaisme......................................................................................................3

9. Futurisme......................................................................................................3

10. Surialisme...................................................................................................3

11. Abstraksionisme..........................................................................................4

BAB III PERKEMBANGAN SENI RUPA DI INDONESIA.................................5

A. seni rupa tradisional indonesia....................................................................5

1. zaman batu / seni rupa zaman batu............................................................5

2. seni rupa zaman logam...............................................................................6

3. seni rupa zaman hindu budha.....................................................................6

4. masa raden saleh / perintisan.....................................................................7

5. masa indonesia jelita...................................................................................8

6. masa cita nasional......................................................................................9

7. masa pendudukan jepang..........................................................................9

8. masa sesudah kemerdekaan.....................................................................10

9. masa pendidikan formal.............................................................................10

10.masa seni rupa baru di indonesia..............................................................10

BAB IV PENUTUP...............................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................

B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

14

Page 15: Makalah seni

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat

waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME ”

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang

tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Raha, 27 September 2013

15

Page 16: Makalah seni

"Penulis"

16