makalah reproduksi tumbuhan angiospermae pdf
TRANSCRIPT
Page | i
BIOLOGI PERKEMBANGAN
MATERI
REPRODUKSI TUMBUHAN ANGIOSPERMAE
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Biologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Dr. Agus Haryono, M.Si
Dr. Yohanes Edi Gunawan, M.Si
Oleh :
SRI WIDODIANTO
NIM. ACD 213 002
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2014
Page | ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya jualah sehingga makalah mata kuliah
Biologi Perkembangan dengan materi “Reproduksi Tumbuhan Angiospermae” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Materi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab
penulis kepada dosen pengampu mata kuliah Biologi Perkembangan. Dalam
kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih atas segala
bantuan yang telah diberikan kepada teman-teman dan semua pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah.
Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan taufik
serta hidayah-Nya kepada kita semua, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Palangka raya, 07 Mei 2014
Penulis,
SRI WIDODIANTO
DAFTAR ISI
Page | iii
Halaman
SAMPUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Angiospermae ......................................................................... 3
2.2 Pengertian Angiospermae .................................................................... 3
2.3 Ciri-ciri Angiospermae…………………… ........................................ 4
2.4 Daur hidup Angiospermae………………… ....................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 15
3.2 Saran ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16
Page | 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam
Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan
lebih dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga.
Sebagian besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga
dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, buah-buahan misalnya apel,
mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari
Graminae misalnya padi dan jagung. Angiospermae dibedakan ke dalam dua kelas
berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil.
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya
tumbuhan Graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga
dan akar monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki
pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh tersebar; daun mahkota
bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Sebagian besar
Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil. Kelompok
tumbuhan ini meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil
makanan. Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun
menjari, berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga
4, 5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang disebut dengan Angiospermae ?
2. Apa saja ciri-ciri Angiospermae?
3. Bagaimana daur hidup Angiospermae?
4. Ada berapa pengklasifikasian Angiospermae?
5. Bagaimana Proses Gametogenesis Angiospermae?
6. Bagaimanakah proses fertilisasi tumbuhan Angiospermae?
Page | 2
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang Angiospermae.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Angiospermae.
3. Dapat menjelaskan daur hidup Angiospermae.
4. Mengetahui pengklasifikasian Angiospermae.
5. Mengetahui Proses Gametogenesis Angiospermae?
6. Mengetahui proses fertilisasi tumbuhan Angiospermae?
Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Angiospermae
Sejarah penemuan Angiospermae tidak terlepas dari penemuanRobert
Brown pada tahun 1827 karena, Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan
oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang
terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai
tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah. Dalam
pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan
"terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian
yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.
Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-
benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan
nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm
Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio
dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan
Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah
Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua
kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih
bertahan hingga sekarang.
2.2 Pengertian Angiospermae
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang
berarti bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae
adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup. Mengapa dikatakan tumbuhan
berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal
dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian bakal buah
beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji
yang telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup
memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji
terbuka, karena anggota Angiospermae mencakup sekitar 300 famili dan lebih dari
Page | 4
250.000 spesies. Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia ini. Ada
banyak factor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana.
Di antaranya adalah,
1. mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan
2. membentuk buah, bunga dan biji.
Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan
berbunga) yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2
kelas yaitu tumbuhan monokotil/ magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan
tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan
monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah
kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur
akar.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan
tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada
bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada
tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan
berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua
(Dicotyledonae).
2.3 Ciri-ciri Angiospermae
Angiospermae memiliki ciri utama yaitu, bakal bijinya berada di dalam
megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah ( karpel) sehingga serbuk sari
harus menembus jaringan daun buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi
ovum. Pada umumnya daun dan buah berdaging tebal, misalnya pada manga,
jeruk, dan semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri, kacang
panjang daun buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi
melindungi biji agar tidak kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif).
Dormansi yang dimaksud di sini adalah, Dormansi yaitu peristiwa dimana benih
mengalami masa istirahat (Dorman). Dormansi benih berhubungan dengan usaha
benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan
memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi
Page | 5
pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk
berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai
untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya (Elisa,
2009).
Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang
bervariasi. Ada yang berupa tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2
mm, misalnya wolffia, hingga pohon raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m,
misalnya pohon gom. Tubuh Angiospermae terdiri dari akar, batang, daun dan
bunga. Akarnya ada yang serabut da nada pula yang tunggang, ada batang yang
berkambium serta ada pula yang tidak memiliki cambium. Angiospermae
memiliki pembuluh xilem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel tebal dan
berlignin. Sedangkan daunnya juga mempunyai beberapa tipe daun antara lain,
lurus, menyirip dan menjari.
2.2.1 Ciri Khusus Angiospermae
Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain
berdasarkan apomorfi (ciri-ciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh
kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada bagian reproduktif. Berikut
adalah ciri-ciri tersebut:
a. Bunga
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji
yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini
juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat
daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan
susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar
seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-
macam bunga:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali,
yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
Page | 6
Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2) Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga.
Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota
bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain
itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki
putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya
adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya
memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang
hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.
Gambar 2.1 Struktur bunga
Link : http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/spermathophyta-tumbuhan-
berbiji.html#.UtzAANL-LVQ
b. Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi
serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah
berevolusi untuk dapat beradaptasi denganpenyerbuk dan untuk
Page | 7
mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan
ruang hidupnya.
c. Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan
hanya terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu
antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan.
Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada
Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai
setahun.
d. Karpela menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum,
sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol
oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan
beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah
berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak
diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
e. Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat
berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang
mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya
kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses
kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang
jauh lebih luas.
f. Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang
sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan
cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga
memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam
perkembangannya.
Page | 8
2.4 Daur Hidup Angiospermae
Tumbuhan berbunga yang sering kita temui sehari-hari merupakan
generasi gametofit (2n) yang dominan. Seperti pada gymnospermae, generasi
gametofit pada Angiospermae juga mengalami reduksi. Angiospermae bersifat
herospora. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspore dan mikrospora. Siklus
hidup Angiospermae adalah sebagai berikut,
a. Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel
induk mikrospora (2n)
b. Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara
meiosismenghasilkan mikrospora yang haploid (n)
c. Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit
jantan berupa butir serbuk sari yang haploid (n)
d. Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore
membelah secara meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun,
hanya satu sel megaspore yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami
degenerasi (mati)
e. Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung
lembaga atau sel kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata
mitosis tiga kali berturut-turut. Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma, disebut kariokinesis. Dari kariokinesis dihasilkan
delapan inti (nucleus) yang akan tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid
(n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut Inti Kandung
Lembaga Sekunder (2n).
f. Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh
(tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan
menghasilkan dua inti, yaitu satu inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n)
membelah lagi secara kariokinesis sehingga ;menghasilkan dua inti, yaitu sati
inti sperma I (n) dan satu inti sperma II (n).
Page | 9
Gambar 2.2 Siklus hidup Angiospermae
Link : http://boniephoel.wordpress.com/2011/02/15/spermathophyta-tumbuhan-berbiji/
g. Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif mengalami
degenerasi. Inti sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zygot
(2n). Inti sperma II (n) membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) dan
menghasilkan endosperma (3n). pembuahan dada Angiospermae disebut
pembuahan ganda.
h. Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi
sebagai cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai
cadangan makanan bagi embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma
dan selaput biji, disebut biji. Ketika biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan
berkembang menjadi buah yang melindungi biji dan membantu
pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang sesuai maka akan timbuh
menjadi sporofit baru.
Page | 10
2.4.1 jenis Reproduksi Angiospermae
a. Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :
1) Gametogenesis
Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.
Gambar 2.3 Struktur Bunga
Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html
Page | 11
Gambar 2.4 Pembentukan Gametofit jantan
Link :http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html
Gambar 2.5 Pembentukan Gametofit Betina
Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html
Page | 12
b. Penyerbukan (Polinasi)
Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada
Angiospermae) atau melekatnya serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae).
Macam Penyerbukan :
1) Berdasar asal serbuk sari
- Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang
sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami
- Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain
tapi masih satu individu.
- Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal
dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
- Bastar ( hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
2) Berdasar Faktor yang membantu:
- Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk
sari kering, lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.
- Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
- Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan.
- Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga
yang mekar di malam hari.
- Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang
menghasilkan nektar / polen / madu.
- Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
- Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
- Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang
tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari
atau putik tidak matang bersamaan.
- Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.
- Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.
Page | 13
c. Pembuahan (fertilisasi)
Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina
(ovum). Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh
serbuk sari, selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam
ovula. Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan
gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan menghasilkan
embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga
embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan
perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan
biji bersifat bipolar (dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan
berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk
sistem perakaran. Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan), yaitu
peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi
pada tumbuhan Gymnospermae.
2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan),
yaitu:
- peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).
- peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan
endosperm (untuk cadangan makanan).
- Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
Page | 14
Gambar 2.6 Pembuahan Ganda
Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html
Page | 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Angiospermae adalah tumbuhan brbiji tertutup yang paling dominan dijumpai
di dunia.
b. Dalam siklus hidupnya Angiospermae mengalami pembuahan ganda atau
lebuh lazim disebut dengan pergiliran keturunan antra pembuahan
(perkembangbikan secara generative dan vegetative).
c. Ciri utama tumbuhan ini dalah memiliki bunga. Sel kelamin jantan dari
angiospermae adalah benang sari sedangkan sel kelamin betina adalah putik.
d. Fertilisasi tumbuhan angiospermae adalah dengan pembuahan ganda yakni
dengan dua kali peleburan sperma. Pembuahan pertama menghasilkan zygot
dan pembuahan yang kedua menghasilkan endosperm.
3.2 Saran
Mohon kritik atau saran dari pembaca demi perbaikan lebih lanjut.
Page | 16
Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo,gembong.2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gajah
Mada University Press.
Internet :
Alfiansyah, Muhammad. 2011.Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
(online) http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/spermathophyta-
tumbuhanberbiji.html#.UtzAANL-LVQ. Diakses 07 Mei 2014
Agustina,Putri.2011.Caesalpiniaceae Beautiful Flower Famili
(online) http://princesssaccharifera.blogspot.com/2011/05/caesalpiniaceae-
beautifull-flower.html. Diakses 07 Mei 2014