makalah psikologi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab
pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak menerima
pendidikan dari orang tuanya dan mana kala anak-anak ini sudah dewasa dan
berkeluarga mereka juga akan mendidik anak –anaknya. Begitu pula disekolah dan
perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa dididik oleh guru dan dosen. Pendidikan
adalah khas milik dan alat manusia. Tidak ada mahluk lain yang membutuhkan
pendidikan.
Perkerjaan mendidik mencakup banyak hal, yaitu segala sesuatu yang berkaitan
dengan perkembangan manusia. Mulai dari perkembangan fisik, kesehatan,
keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan iman
semuanya ditangani oleh pendidik. Berarti mendidik bermaksud membuat manusia
menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dari kehidupan
alamiah menjadi berbudaya. Mendidik adalah membudayakan manusia.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil suatu
sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat
berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi
besar, dari sedikit menjadi banyak dari sempit menjadi luas dan sebagainya. Ini tidak
berarti, bahwa pertumbuhan itu hanya berlaku hal-hal yang bersifat kuantitatif,
karena tidak selamanya materil itu kuantitatif. Materiil dapat terdiri dari bahan -
bahan kuantitatif seperti atom, sel, kromosom, rambut, melekul, dan lain-lain, dapat
pula materil terdiori dari bahan – bahan kualiatif seperti kesan, keinginan, ide,
gagasan, pengetahuan, nilai, dan lain-lain. Jadi materil itu dapat terdiri dari kualitas
atau pun kuantitas. Keyataan inilah yang barang kali membuat orang mengalami
kesulitan dalam membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan
Dalam pribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah, terdapat
dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi yang berbeda
sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah
kesempurnaan.
Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi :
a. Bagian pribadi material yang kuantitatif,
b. Bagian pribadi fungsional yang kualitatif.
Bagian pribadi material yang kuantitatif mengalami pertumbuhan, sedangkan
bagian pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan. Uraian ini
kiranya cukup memberikan bayangan tentang perbedaan pengertian antara
pertumbuhan dan perkembangaan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu
sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif itu dapat
berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi
besar, dari sedikit menjadi banyak.
2.2 Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia
Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia bertolak dari pristiwa awal herediter.
Manusia berbentuk dari materil yang lemah. Materil yang dimaksud adalah materil
genetis. Pertumbuhan genetis pada manusia tidak jauh berbeda dengan genetis pada
hewan, karena keduanya merupakan organisme. Setiap organisme tubuh dari keadaan
sederhana dengan satu sel tunggal menjadi banyak sel dan banyak sel dan membentuk
organisme yang bersusunan sangat komplek
2
2. 3 Hukum – hukum yang mengatur Pertumbuhan
a. Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif
Pertumbuhan mencakup dua aspek perubahan, yaitu perubahan kuantitatif dan
perubahan kualitatif. Perubahan kuantitatif mencakup “ divisio “ dan perbanyakan
kromosom sel – sel penambahan jumlah seperti gigi, rambut, dan pembesaran materil
jasmaniah.
Perubahan struktur fisiologi dapat menyebabkan adanya perubahan emosional ini
menumbuhkan perangai pribadi manusia. Deferensiasi struktur dan akumulasi
pengalaman menghasilkan reaksi-reaksi emosional yang lebih kompleks. Perubahan
fungsi-fungsi fsikologis seperti otak dan sistem syaraf menghasilkan pertumbuhan
kapasitas intelektual atau kecakapan untuk melakukan sesuatu.
b. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinabungan dan teratur
Pertumbuhan merupakan proses yang berkesinabungan, mulai dari keadaan
sederhana sampai dengan keadaan kompleks. Kesinabungan pertumbuhan ini pada
manusia dapat kita renungkan, bagaimana bayi yang lemah tergantung, tidak
berkecakapan secara berangsur-angsur dapat menjadi orang yang kuat, berdiri sendiri
dan berkecakapan dalam menghadapi ujian hidup.
c. Tempo Pertumbuhan adalah tidak sama
Urutan atau sequence pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang konstan.
Disamping itu, indikator-indikator kematangan tidak muncul dalam saat-saat yang
teratur. Ada saat-saat dimana pertumbuhan berlangsung cepat, ada pula saat -saat
dimana pertumbuhan berlangsung lambat.
d. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda- beda
Tidak semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa dan kapasitas
intelekual berkembang dengan taraf yang sama dalam waktu yang sama. Sebagai
contoh, orang tua sering khawatir berhubung anak -anaknya yang berumur satu tahun
dapat menyebutkan tiga atau empat bulan berikutnya jarang sekali menyebutkan kata-
kata baru, bahkan beberapa kata yang pernah di kuasai menjadi terlupakan.
Perkembangan bahasa anak tidak sama cepat dengan perkembangan fungsi jasmani
3
e. Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi di
dalam dan di luar badan.
Kondisi-kondisi lingkungan internal seperti gizi, aktivitas, istirahat,tekanan
kejiwaan, kesehatan jasmani, dan sebagainya sangat menentukan kecepatan
pertumbuhan serta ketelibatan potensi-potensi pertumbuhan pada individu.
f. Masing – masing Individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik.
Tidak semua individu mengalami pertumbuhan dengan cara yang sama. Ini
terbukti, bahwa beberapa ada yang tinggi, beberapa yang lain adalah pendek, ada
yang gemuk dan ada pula yang kurus, ada yang hitam dan ada yang putih, ada yang
tanpan dan ada pula yang kurang tampan, dan sebagainya.
Keunikan pertumbuhan pada masing – masing individu itu antara lain disebabkan
oleh :
Perbedaan kondisi lingkungan internal
Perbedaan kondisi lingkungan eksternal
Perbedaan materi hereditas
Perbedaan aktivitas
Perbedaan kondisi fisiologis seperti cacat – cacat fisik
Perbedaan usia
Perbedaan jenis kelamin dan
Perbedaan hasil belajar
g. Pertumbuhan adalah komleks, dan semua Aspeknya saling berhubungan
Banyak kegagalan yang dialami oleh para ahli dalam menemukan hubungan
timbal balik dalam pertumbuhan individu yang disebabkan karena pertumbuhan
sendiri merupakan suatu proses yang kompleks. Sedangkan berbagai aspek yang
menunjang pertumbuhan itu saling berhubungan.
4
2.4. Aspek – aspek yang mempengaruhi pertumbuhan
Pertumbuhan yang menyangkut perubahan materil dan struktur fsikologis,
sangat di pengaruhi oleh aspek-aspek tertentu yang mana aspek-aspek itu saling
berhubungan.
Adapun aspek yang mempengaruhi pertumbuhan meliputi :
a. Anak sebagai keseluruhan
Anak sebagai keseluruhan tumbuh oleh kondisi dan intraksi dari setiap aspek
keperibadian yang ia miliki. Intelek anak berhubungan dengan kesehatan jasmaninya
sangat di pengaruhi oleh emosi- emosinya, sedangkan emosi-emosinya di pengaruhui
oleh keberhasilan di sekolah, kesehatan jasmaninya, dan kapasitas mentalnya.
b. Umur mental anak mempengaruhui pertumbuhannya
Umur mental anak mempengaruhui kapasitas mentalnya. Kapasitas mental anak
menentukan prestasi belajar.
c. Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola – pola
pertumbuhan
Kita harus menyadari, bahwa pertubuhan sendiri menimbulkan situasi-situasi
tertentu yang menimbulkan problem-problem tingkah laku. Anak-anak yang
pertumbuhannya cepat, lambat, atau tidak teratur sering menimbulkan problem
pengajaran.
d. Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada anak akibat pertumbuhan dan setelah
dihadapkan dengan tantangan kultural masyrakat terutama harapan-harapan orang tua,
guru-guru dan teman-teman sebanyaknya, tercermin di dalam penyesuaian sosialnya.
5
2.5. Pertumbuhan fisik yang normal
Pertumbuhan fisik berhubungan dengan perubahan tubuh yang menjadi lebih
besar, lebih berat, atau lebih banyak secara kuiantitatif pertubuhan fisik dapat di ukur
dengan inci, centrimeter, meter, gram, ons, kilogram, dan sebagainya.Pertumbuhan
tidak selalu di ikuti dengan perkembangan. Anak atau orang dewasa dapat tubuh
menjadi sangat gemuk dan berat, namun pertumbuhan semacam itu belum tentu
diikuti dengan kematangan yang berarti atau efektivitas pribadi yang besar.
Pertumbuhan manusia dimulai dalam kandungan ketika bertemunya dua sel
masing – masing adalah sperma dari pria dan ovum dari wanita.
2.6. Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan dan perubahan ini tidak bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi materi,
melain pada segi fungsional. Perubahan suatu fungsi adalah disebabkan oleh adanya
proses pertumbuhan materi yang memungkinkan adanya fungsi itu disebabkan oleh
perubahan tingkah laku hasil belajar.
Fungsi – fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek
kejiwaan, fungsi – fungsi keperibadian yang jasmaniah, misalnya :
Fungsi motorik pada bagian – bagian tubuh
Fungsi sensorik pada alat – alat indra.
Fungsi neurotik pada sistem syarap.
Fungsi seksual pada bagian – bagian tubuh yang erotis.
Fungsi pernapasan pada alat pernapasan
Fungsi peredaran darah pada jantung dan urat nadi
Fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan.
Sedangkan fungsi-fungsi keperibadian yang bersifat kejiwaan misalnya :
Fungsi perhatian
Fungsi pengamatan
Fungsi tanggapan
Fungsi ingatan
Fungsi fantasi
Fungsi pikiran
6
Fungsi peresaan
Fungsi kemaun
Setiap fungsi yang disebutkan di atas, baik yang jasmaniah maupun yang
kejiwaan, dapat mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi-fungsi tersebut tidak
secara kuantitatif, melainkan lebih bersifat kualitatif. Perubahan yang kualitatif tidak
dapat dikatakan sebagai pertumbuhan, melainkan sebagai perkembangan. Karena itu,
perkembangan menyangkut berbagai fungsi, baik jasmaniah maupun rohaniah, maka
akan salah apabila kita beranggapan bahwa perkembangan adalah semata-mata
sebagai perubahan atau proses psikologis.
2.7. Hukum – Hukum Perkembangan
Perkembangan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan. Pertumbuhan suatu
materi jasmaniah dapat menumbuhkan fungsi dan bahkan perubahan fungsi pada
materi jasmaniah itu. Kematangan fungsi – fungsi jasmaniah sangat mempenguhi
perubahan fungsi kejiwaan.
Adapun hukum – hukum perkembangan adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan adalah kualitatif
Perkembangan tidak mengenal materi, melainkan mengenai fungsi. Perubahan
fungsi tidak terjadi secara kuantitatif, melain secara kualiatif.
b. Perkembangan sangat dipengarahui oleh proses dan hasil dari belajar
Dengan belajar, orang memperoleh pengalaman. Pengalaman belajar meliputi
aspek – aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Belajar merupakan kegiatan
yang dinamis, perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang
menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Tingkat kedewasaan seseorang merupakn
indikator penting bagi perkembangan orang itu, baik secara jasmaniah maupun
rohaniah atau kejiwaan.
7
c. Usia ikut mempengaruhi perkembangan
Dengan bertambahnya usia, maka pertumbuhan seseorang berlangsung terus
menuju kepada tingkat kematangan tertentu pada fungsi-fungsi jasmaniah.
Kematangan fungsi jasmani dapat mempercepat proses perkembangan, baik pada
fungsi jasmaniah itu sendiri maupun pada fungsi kejiwaan.
d. Masing – masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda –
beda.
Dalam keadaan normal, perkembangan seseorang berlangsung dalam tempo
tertentu yang tidak mesti sama bila dibandingkan dengan tempo perkembangan orang
lain. Tempo perkembangan pada seorang individu cenderung menunjukkan
kelangsungan perkembangan secara tetap dari bayi sampai dewasa, demikian pula
pada orang lain.
e. Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap spesies perkembangan
individu mengikuti pola umum yang sama.
Perkembangan individu berkembang dengan mengikuti pola umum yang
sama , karena masing – masing individu memiliki perubahan sifat -sifat genes terjadi
secara berkesinambungan dan teratur, meskipun terdapat pengaruh lingkungan yang
menyebabkan adanya perbadaan pertumbuhan, namun pola umum perkembanganya
tetap sama.
f. Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan
Faktor hereditas dan lingkungan sama-sama penting bagi perkembangan
individu. Heriditas menumbuhkan fungsi-fungsi dan kapasitas, sedangkan pendidikan
dan lingkungan mengembangkan fungsi-fungsi dan kapasitas itu. Baik stimula
herediter, maupun stimula lingkungan berintraksi saling mempengaruhi untuk
menimbulkan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Pendidik harus melakukan usaha -usaha :
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
Memotivasi kegiatan anak untuk belajar dan
Membimbing perkembangan anak ke arah perkembangan optimal.
8
g. Perkembangan yang lambat dapat di percepat
Penyakit, tekanan batin, kekecewaan, keputusaan, dan memasa bodohkan yang
diderita oleh individu dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan pribadinya
tidak berkembang sesuai dengan pola perkembangan sendiri yang normal.
Kelambatan perkembangan ini dapat dipercepat melalui kepimpinan pengajaran yang
didaktis, penciptaan lingkungan yang kondusip, disekolah dan di luar sekolah serta
motivasi kegiatan belajar pada anak didik.
h. Perkembangan meliputi proses individuasi dan integrasi
Meskipun pola tingkah laku individu pada mulanya bersifat umum, namun
dengan maju pertumbuhan terjadilah perkembangan masing – masing fungsi yang
tidak bersamaan.
2.8. Tahap – tahap perkembangan pribadi manusia
Perkembangan pribadi manusia meliputi beberapa aspek perkembangan, antara
lain perkembangan fisiologi, perkembangan fsikologis, perkembangan sosial, dan
perkembangan didaktis atau pedagogis.
a. Tahap – tahap perkembangan fisiologis
Menurut sigmund freud seorang psikoanalis dengan pandangannya atau yang
menekankan, bahwa kehidupan pribadi manusia pada dasarnya adalah “libido
seksualita ”,mengemukan pendapat bahwa pribadi manusia mengalami perkembangan
dengan dinamika yang stabil sejak manusia dilahirkan sampai usia 20 tahun
b. Tahap – tahap perkembangan psikologis
Perkembangan psikologis pribadi manusia di mulai sejak masa bayi hingga
masa dewasa. Seperti halnya pada perkembangan fisiologis , maka perkembangan
psikologis melalui pentahapan perkembangan fisiologis. Mengenai perkembangan
psikologis manusia ini sudah banyak di bahas oleh para ahli. Diantara mereka telah
ada usaha untuk menemukan tahap-tahap perkembangan jiwa dengan hasil yang
berupa pendapat berbeda-beda.
9
Salah satunya menurut Osmald kruh, dalam perkembangan pribadi manusia terjadi
beberapa kegoncagan psikologis. Secara umum terdapat dua masa kekoncangan
selama perkembangan pribadi, yaitu :
Pada masa perkembangan anak umur 3 atau 4 tahun, dimana anak mulai
menemukan “ aku” – nya.
Pada masa perkembangan anak usia pubertas, dimana anak laki – laki mulai
umur 12 tahun atau 13 tahun, sedangkan anak perempuan terjadi lebih awal
yaitu mulai 10 tahun atau 11 tahun.
Dari beberapa pendapat termasuk yang mengurai pertumbuhan-pertumbuhan /
perkembangan pungsi fsiologis masa prenatal, dapat dikemukan disini tahap-tahap
perkembangan pribadi secara agak lebih luas yang meliputi :
Tahap kematangan pre-natal, (antara umur 2,5 bulan – 9 bulan pre-natal).
Dalam tahap ini sebenarnya belum terjadi perkembangan fsikologis pada manusia.
Dalam tahap ini perkembangan manusia yang terjadi dalam kandungan hanya
perkembangan fungsi dari organ – organ yang tumbuh dengan individualsi dan
diferensiasi. Perkembangan ini bersifat pematangan fungsi saraf serta refleks untuk
mengerakkan tubuh insang bayi.
Tahap Perkembangan Vital, (sejak lahir s.d umur 2 tahun)
Dalam tahap ini, perkembangan dimulai ketika anak dilahirkan, selama tahun pertama
dan selama tahun ke dua.
2.9. Teori-teori yang mempunyai pengaruh terhadap praktek – praktek
pendidikan disekolah
a. Teori nativisme
Nativisme dari perkataan nativis yang berarti pembawaan. Menurut teori ini
anak sejak lahir membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, sifat-sifat dan dasar-
dasar yang dibawa sejak lahir itu dinamakan sifat -sifat pembawaan.
Sifat pembawaan itu mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan
individu. Pendidikan dan pengaruh lingkungan hidup hampir – hampir tidak ada
terhadap perkembangan anak. Akibatnya para ahli mengikuti naliran nativisme
mempunyai pandangan yang pesimistis terhadap pengaruh pendidikan. Ahli yang
10
mengikuti pendapat ini di antaranya schopenhuer dan lokbrase pada umumnya teori
nativisme sekarang telah di tingkalkan orang.
b. Teori inpirisme
Menurut teori ini manusia tidak memiliki pembawaan seluruh perkembangan
hidupnya sejak lahir sampai dewasa semata – mata di tentukan oleh faktor dari luar
atau faktor lingkungan hidup dan pendidikan.
Aliran infirisme menimbulkan adanya optimisme dalam bidang pendidikan.
Aliran ini menimbulkan keyakinan yang kuat, bahwa segala sesuatu yang terdapat
pada jiwa manusia dapat di ubah oleh pendidikan. Watak, sikap, dan tingkah laku
manusia di anggapnya bisa di penmgaruhi seluas – luasnya oleh pendidikan.
Pendidikan di pandang mempunyai pengaruh yang tidak terbatas.
c. Teori naturallisme
Teori naturallisme adalah teori yang berasal dari rousseau, seorang bangsa
prancis, menurut resseau manusia itu pada dasanya baik, ia jadi buruk dan jahat
karena pengaruh kebudayaan. Maka dari itu rousseau menganjurkan supaya kembali
kepada alam dan menjauhkan diri dari pengaruh kebudayaan. Pendidikan yang ialah
memberi kebebasaan kepada anak berkembang menurut kodrat yang baik itu. Dalam
pendidikan guru tidak boleh menghukum, tetapi hukuman harus di berikan oleh alam.
d. Teori rekapitulasi
Teori rektapitulasi menyatakan bahwa perkembangan individu merupakan
ulangan dari perkembangan jenisnya. Teori rekapitulasi dikemukankan oleh stanley
atas teori hachel dalam bidang biologi.hachel sebagai seorang biologi berpendapat
bahwa perkembangan jasmani induvidu itu merupakan ulangan dari pertumbuhan
jenisnya. Oleh stanley hall pendapat itu dikenakan pada pertumbuhan psikologi anak.
Berdasarkan teori rekapitulasi pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi 5 (lima) fase:
Masa berburu atau masa penyamun
Pada masa ini anak menangkap binatang, bermain, menyelinap, dan sembunyi.
Masa ini berakhir pada umur ± 8 tahun.
11
Massa pengembala
Pada massa ini anak gemar sekali memillihara seperti kucing, kelinci, kambing,
burung ayam dan sebagainya.
Massa petani
Massa ini berlangsung dari umur 10 tahun – 12 tahun. Ciri yang penting massa
ini adalah anak ngemar sekali memnanam tanaman dan memilihara kebun.
Massa pedagang
Pada masa ini berlangsung dari umur 12 tahun sampai umur 18 tahun. Pada
masa ini anak gemar sekali bermain jual beli, mengompul benda seperti frangko,
gambar film, potret, kartu pos bergambar dan suka tukar menukar barang-barang
dengan teman-temannya.
Massa industri
Massa industri timbul pada masa 14 tahun anak gemar membuat permain dan
barang kerajinan.
e. Teori konfergensi
Teori konfergensi ini berpendapat bahwa manusia dalam perkembangan
hidupnya dipengaruhi oleh bakat atau pembawaan dan lingkungan, atau oleh dasar
dan ajar. Manusia lahir telah membawa benih-benih tertentu, benih-benih dimana baru
bisa tumbuh berkembang karena pengaruh lingkungan.
Prinsip-prinsip perkembangan dan pertumbuhan
a. Prinsip kesatuan organis
Anak adalah satu kesatuan organ bukan kumpulan elemen-elemen atau unsur-
unsur yang masing-masing berdiri sendiri-sendrir tampa ada hubungan satu sama lain.
Perkembangan fungsi itu bersangkut-paut saling berpengaruhi dan merupakansuatu
keseluruhan atau suatu kebulatan.
12
b. Prinsip tempo dan irama perkembangan
Menurut prinsip ini tiap-tiap anak memiliki irama perkembangan sendiri-
sendiri. Ada anak yang memiliki perkembangan cepat ada anak yang memiliki tempo
perkembangan yang lambat. Ada anak yang bertetap berjiwa anak, tetapi ada pula
yang lekas berfikir dan bertindak seperti orang dewasa, ada anak ylancar
perkembangannya pada masa kecil, ada anak yang lancar perkembangan pada masa
kemudian.
c. Prinsip konvergensi
Prinsip ini mengatakan herediter dan lingkungan yang sama pentingnya bagi
perkembangan individu. hanya dengan adanya kerja sama yang sebaik-baiknya antara
faktor pembawaan dan lingkungan akan memungkinkan terjadinya perkembangan
yang memuaskan. Perkembangan adalah hasil interaksi kedua faktor itu. Faktor alam
sekitar tidak akan memberikan hasil yang memuaskan, bila pembawaan tidak baik.
Prinsip konvergensi memiliki implikasi yang jelas :
Implikasi pertama :
Ialah bahwa pendidik harus berusaha memberikan linkungan kepada anak
yang sebanyak mungkin dan beraneka ragam supaya seluruh pemkbawaan anak-anak
didiknya dapat diberi kemungkinan berkembang secara maksimal, dan sebaliknya
pembawaan-pembawaan yang tidak baik dapat dicegah perkembanganya.
Implikasi kedua :
Ialah bahwa pengaruh pendidikan itu dibatasi oleh pembawaan anak. Maka
dari itu bimbingan yang diberikan kepada anak harus memperhatikan kepada sifat-
sifat yang terdapat pada anak itu sendiri.
Implikasi ketiga :
Ialah bahwa anak tidak boleh dianggap makhluk yang fasip yang menerima
apa saja yang datang dari luar, tetapi ketika harus berpendapat bahwa anak adalah
organisme 8yang aktif bisa menentukan dan memilih segala sesuatu yang mana
kiranya baik bagi dirinya dan mana yang tidak baik bagi dirinya.
13
d. Prinsip kematangan
Prinsip kematangan mengatakan bahwa efek usaha belajar tergantung kepada
tingkat kematangan yang telah dicapai oleh anak. Prinsip ini mengandung arti bahwa
tidak ada gunanya memaksa individu melaksanakan usaha itu. Semua bahan pelajaran
yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan taraf perkembangan yang telah
dicapai. Sampai saat ini bahan pada pelajaran pada sekolah-sekolah kita msih banyak
yang tidak cocok perkembangan anak yang diberinya.
Setiap proses perkembangan terdapat hasrat mempertahankan diri terbukti dengan
adanya nafsu makan,tidur,minum,istirahat,dan menghindarkan diri dari segala macam
bahaya. Hasrat mengembangkan diri tampak dengan adanya nafsu bermain,nafsu
bergerak dan menyelidiki atau mengetahui segala sesuatu.
14
BAB III
KESIMPULAN
Dalam pribadi manusia, baik yang jasmani maupun yang rohaniah, terdapat dua
bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah
menuju arah kesempurnaan. Adapun bagian kondisional pribadi manusia meliputi
bagian pribadi material yang kuantitatif dan bagian pribadi fungsional yang
kualitatif.bagian pribadi materil yang kuantitatif mengalami pertumbuhan, sedangkan
bagian pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan. Dari uraian di
atas pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu
sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif dapat berupa
pembesaran atau pertanbahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar,
dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas dan sebagainya. Jadi
Pertumbuhan merupakan proses yang berkesinabungan, mulai dari keadaan sederhana
sampai pada keadaan yang kompleks,dan perubahan sasuatu fungsi disebabkan oleh
adanya proses pertumbuhan.
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak di tekankan pada segi materiils
melainkan pada segi fungsional. Dalam pribadi manusia, baik yang jasmani maupun
yang rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan
pribadi manusia berubah menuju ke arah kesempurrnaan.
Dari sejumlah pokok pembahasan perkembangan dan pertumbuhan yang
dikemukakan di atas, kita dapa merumuskan arti pertumbuhan pribadi sebagai
perubahan kuantitatif pada materiil pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Materil pribadi seperti sel, kromosom, butir darah, rambut, lemak, tulang,
adalah tidak dapat dikatakan berkembang, melainkan bertumbuh/tumbuh. Begitu juga
materil pribadi seperti : kesan, keinginan, ide, pengetahuan, nilai, selama tidak di
hubungkan dengan fungsinya tidak dapat di katakan berkembang, melainkan
bertumbuh.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M.1997. psikologi pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Wahib, Abdul. 2003. Psikologi pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Wiryana. 2009. Psikologi pendidikan. Budi ilmu karya jaya, (online), (http : //
www.Smantiara.Sch.Id., diakses 20 februari 2011).
16