makalah prinsip membaca pemahaman.docx

51
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Tabaroka wa Ta’ala yang telah menolong kami dalam penyelesaian penulisan makalah ini dengan penuh kemudahan. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad ’Alaihis Sholaatu was Salaam. Makalah ini disusun untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai teknik-teknik dalam memahami suatu bacaan secara kritis yang kami sajikan dari berbagai sumber. Penulisan makalah ini sempat mengalami kendala karena beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Baik itu yang datang dari penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh ketekunan dan terutama pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing bahasa Indonesia yang telah memberikan arahan dan motivasi selama proses penulisan makalah dan teman-teman Ma’had yang memotivasi secara moriil maupun materiil serta pihak- pihak yang membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca demi perbaikan makalah di waktu mendatang. Surabaya, 27 Februari 2013 Penulis DAFTAR ISI

Upload: cintagakjelas

Post on 16-Jul-2016

124 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tabaroka wa Ta’ala yang telah menolong kami dalam penyelesaian penulisan makalah ini dengan penuh kemudahan. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad ’Alaihis Sholaatu was Salaam.      

Makalah ini disusun untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai teknik-teknik dalam memahami suatu bacaan secara kritis yang kami sajikan dari berbagai sumber. Penulisan makalah ini sempat mengalami kendala karena beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Baik itu yang datang dari penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh ketekunan dan terutama pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing bahasa Indonesia yang telah memberikan arahan dan motivasi selama proses penulisan makalah dan teman-teman Ma’had yang memotivasi secara moriil maupun materiil serta pihak-pihak yang membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca demi perbaikan makalah di waktu mendatang.

Surabaya, 27 Februari 2013Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................. iKata pengantar.............................................................................. iiDaftar isi....................................................................................... iiiBAB I PENDAHULUAN.......................................................     11.1 Latar Belakang.................................................................     1   1.2 Fokus Kajian....................................................................     31.3 Tujuan..............................................................................     31.4 Manfaat............................................................................     31.5 Batasan Istilah.................................................................     3BAB II PEMBAHASAN........................................................     42.1 Kajian Teori.....................................................................     4      2.1.1 Definisi Membaca....................................................     4

Page 2: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

2.1.2 Aspek-aspek Membaca............................................     42.1.3 Proses Membaca.......................................................     62.1.4 Periode Membaca............................................................ 7         2.1.4.1 Prabaca................................................................ 7         2.1.4.2 Saat-baca............................................................. 8         2.1.4.3 Pascabaca............................................................ 82.1.5 Jenis-Jenis Membaca....................................................... 8         2.1.5.1 Membaca Cepat................................................... 8         2.1.5.2 Membaca Memindai............................................ 9         2.1.5.3 Membaca Intensif................................................ 9         2.1.5.4 Membaca Ekstensif11         2.1.5.5 Membaca Rekreatif.......................................          13         2.1.5.6 Membaca Analitik...............................................   13         2.1.5.7 Membaca Literal, Kritis dan Kreatif....................   132.1.6 Tujuan Membaca.............................................................   142.1.5 Definisi Membaca Kritis..................................................   152.1.8 Ragam Membaca Kritis...................................................   20         2.1.8.1 Membaca Teliti....................................................   20         2.1.8.2 Membaca Pemahaman.........................................   21         2.1.8.3 Membaca Ide.......................................................   25         2.1.8.4 Membaca Bahasa.................................................   28         2.1.8.5 Membaca Sastra..................................................   282.1.9 Teknik Membaca Kritis...................................................   29         2.1.9.1 Teknik Membaca SQ3R.......................................   29         2.1.9.2 Teknik Membaca KWLH.....................................   302.1.10 Membaca Kritis Artikel Ilmiah......................................   312.1.11 Membaca Artikel Populer..............................................   312.1.12 Mengakses Internet........................................................   31

2.2 Metodologi Penulisan Makalah...............................................   322.3 Aplikasi Teori.........................................................................   32BAB III PENUTUP.......................................................................   343.1 Kesimpulan.............................................................................   343.2 Saran.......................................................................................   34DAFTAR PUSTAKA....................................................................   35

BAB IPENDAHULUAN

1.1            Latar BelakangMembaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7). Suatu proses yang

Page 3: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson Tarigan, 1986:7).

Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respons terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67).

Kegiatan membaca pada tataran yang lebih tinggi, pembaca harus mampu memahami menerima, menolak dan meyakini pendapat yang dikemukakan oleh penulisnya. Para pengamat menyimpulkan bahwa membaca membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi guna menyerap gagasan-gagasan yang terkandung dalam suatu bacaan. Membaca pada tingkat ini, pembaca tidak cukup hanya memahami apa yang tersurat, lebih dari itu dapat menghubungkan kemungkinan maksud penulis berdasarkan pengalaman pembaca. Di samping itu, pengetahuan tentang teknik-teknik membaca sangat perlu dipahami oleh pembaca, agar dapat memahami isi bacaan dengan sebaik-baiknya, terutama dalam membaca kritis.

Soedarsono (1994) mengatakan bahwa membaca kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca tidak sekedar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berfikir tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dengan melakukan penilaian.

Membaca kritis sering juga disebut membaca kreatif atau interpreatatif. Dalam membaca kritis, pembaca dituntut agar dapat memahami maksud penulis, organisasi dasar tulisan, menilai penyajian penulis, menerapkan prinsip-prinsip membaca kritis, dan prinsip-prinsip penilaian bahan bacaan (Tarigan : 1983 : 90).

Praktik membaca kritis merupakan strategi membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan berdasarkan penilaian yang rasional lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis dan merupakan analisis yang dapat dihandalkan (Sujana, 1988 : 23). Dalam membaca kritis dikenal tiga cara, yaitu : (1) Membaca baris, adalah membaca baris demi baris untuk dapat memahami arti kata-kata setiap baris; (2) Membaca di antara baris, mempunyai pengertian menganalisis maksud penulis yang sebenarnya; (3) Membaca di luar baris, bertujuan mengevaluasi dan memahami hal-hal yang perlu diaplikasikan dalam membaca kritis, pembaca akan dapat melakukan kegiatan membaca dalam waktu singkat, namun memperoleh informasi yang lengkap dan benar. Di samping itu, keberhasilan dalam membaca kritis sangat perlu berlatih dan berlatih terus, sehingga pembaca akan dapat memperoleh informasi yang benar, baik yang tersurat maupun tersirat dalam wacana yang dibacanya. Adapun bahan yang dapat digunakan latihan membaca kritis, bisa berupa wacana apa

Page 4: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

saja, misalnya : artikel, cerita, dialog, karya ilmiah populer, termasuk karya ilmiah.

Berdasarkan fakta di lapangan bahwa kemampuan sebagian masyarakat memahami isi bacaan masih rendah. Kenyataan ini besar kemungkinannya karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai dalam memahami isi bacaan dengan tingkat keterbacaan secara optimal. Sehubungan dengan ini, sangat pelu dicari solusi pemecahannya, agar tujuan pemberian pemahaman membaca kritis dapat dicapai sesuai dengan harapan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di depan, penulisan makalah ini dilakukan dengan tujuan apakah teknik membaca kritis dapat meningkatkan kemampuan pembaca dalam memahami isi dari suatu bacaan.

Page 5: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

1.2            Fokus KajianBerdasarkan latar belakang dapat dirumuskan fokus kajian yakni

bagaimanakah teknik membaca kritis.1.3            Tujuan

Berdasarkan fokus kajian di atas, dapat dirumuskan tujuan makalah yakni untuk mengetahui teknik membaca kritis.

1.4            ManfaatManfaat penyusunan makalah ini adalah:

1.     Manfaat teoritis makalah ini untuk mengetahui teknik-teknik membaca sebuah wacana secara kritis.

2.     Manfaat praktis makalah ini untuk menerapkan teknik membaca kritis dalam kehidupan sehari-hari.

3.     Manfaat umum bagi pembaca untuk memahami dan menerapkan teknik membaca kritis.

4.     Manfaat khusus bagi mahasiswa untuk memahami teknik membaca kritis secara utuh.

1.5            Batasan IstilahSupaya penelitian makalah ini tidak meluas maka variabel judul

dibatasi sebagai berikut.1.     Membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dalam

tulisan (Tampubolon, 1993).2.     Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta

yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu (Agustina, 2008:124).

Page 6: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

BAB IIPEMBAHASAN

2.1            Kajian Teori2.1.1 Definisi Membaca

Menurut Kolker (1983:3) membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakekat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak. 

Doglass (dalam Cox, 1988:6) memberikan definisi membaca sebagai suatu proses penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Sejalan dengan itu Rosenblatt (dalam Tompkins, 1991:267) berpendapat bahwa membaca merupakan proses transaksional. Proses membaca berdasarkan pendapat ini meliputi langkah-langkah selama pembaca mengkonstruk makna melalui interaksinya dengan teks bacaan. Makna tersebut dihasilkan melalui proses transaksional. Dengan demikian, makna teks bacaan itu tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca saja.     

Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996:8) mengatakan bahwa membaca merupakan rangkaian respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi: sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktiivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilam tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

Syafi'i (1999:7) juga menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, beberapa psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.

Adapun Farris (1993:304) mendefinisikan membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan.        

Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki.

2.1.2 Aspek-Aspek Membaca

Page 7: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Secara garis besar terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:1. Ketrampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup: (a) pengenalan bentuk huruf, (b) pengenalan unsur-unsur linguistic (fonem/grafem, kata, frase, pola klause, kalimat, dan lain-lain), (c) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”, (d) kecepatan membaca bertaraf lambat.2. Ketrampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup: (a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (Broughton [et al] dalam H.G. Tarigan, 1986:12).

2.1.3 Proses Membaca      Menurut beberapa ahli ada beberapa model pemahaman proses membaca,

di antaranya model bottom-up, top-down, dan model interaktif. Model botton-up menganggap bahwa pemahaman proses membaca sebagai proses decoding yaitu menerjemahkan simbol-simbol tulis menjadi simbol-simbol bunyi.

Pendapat itu menurut Harjasujana (1986:34) sama dengan pendapat Flesch (1955) yang mengatakan bahwa membaca berarti mencari makna yang ada dalam kombinasi huruf-huruf tertentu. Begitu juga menurut pendapat Fries (dalam Harjasujana, 1986:34) bahwa membaca sebagai kegiatan yang mengembangkan kebiasaan-kebiasaan merespon pada seperangkat pola yang terdiri atas lambang-lambang grafis.

Pendapat-pendapat di atas ternyata ditentang oleh Goodman (dalam Cox, 1998:270) yang menyatakan bahwa membaca sebagai proses interaksi yang menyangkut sebuah transaksi antara teks dan pembaca. Pembaca yang sudah lancar pada umumnya meramalkan apa yang dibacanya dan kemudian menguatkan atau menolak ramalannya itu berdasarkan apa yang terdapat dalam bacaan, membaca seperti itu disebut model top-down.Kedua pendapat yang menyatakan model bottom-up dan model top-down akhirnya dipersatukan oleh Rumelhart dengan nama model interaktif.

Rumelhart (dalam Harris dan Sipay, 1980:8) menyatukan dua pendapat itu dengan alasan bahwa proses belajar membaca permulaan bergantung pada informasi grafis dan pengetahuan yang berada dalam skemata. Membaca merupakan suatu proses menyusun makna melalui interaksi dinamis di antara pengetahuan pembaca yang telah ada dan informasi itu telah dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi pembaca.      

Page 8: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Burns, dkk. (1996:6) menyatakan bahwa aktifitas membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses membaca dan produk membaca. Dalam proses membaca ada sembilan aspek yang jika berpadu dan berinteraksi secara harmonis akan menghasilkan komunikasi yang baik antara pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan penulis itu berasal dari pengkonstruksian makna yang dituangkan dalam teks dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Lebih lanjut Burns, dkk. (1996:8) mengemukakan sembilan proses membaca tersebut yaitu: (1) mengamati simbol-simbol tulisan, (2) menginterprestasikan apa yang diamati, (3) mengikuti urutan yang bersifat linier baris kata-kata yang tertulis, (4) menghubungkan kata-kata (dan maknanya) dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dipunyai, (5) membuat referensi dan evaluasi materi yang dibaca, (6) mengingat apa yang dipelajari sebelumnya dan memasukkan gagasan-gagasan dan fakta-fakta baru, (7) membangun asosiasi, (8) menyikapi secara personal kegiatan/tugas membaca sesuai dengan interesnya, (9) mengumpulkan serta menata semua tanggapan indera untuk memahami materi yang dibaca.

2.1.4 Periode Membaca2.1.4.1   Prabaca

Menurut Burns, dkk. (1996:224) siswa akan terdorong memahami keseluruhan materi jika para guru membiasakan kegiatan membaca dengan aktivitas prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Tahap-tahap membaca itu tidak sama prosedurnya. Tahap prabaca berbeda dengan tahap saat-baca dan pascabaca sebab tahap-tahap itu memerlukan teknik pembelajaran yang berbeda pula.  

Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa untuk membangkitkan pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut menurut Burns, dkk. (1996:224) bisa berupa membuat prediksi tentang isi bacaan, dan menyusun pertanyaan tujuan. Adapun Moore (1991: 22) menyarankan kepada siswa agar pada prabaca, siswa menganalisis judul bab, subjudul, gambar, pendahuluan yang dilanjutkan dengan menyusun pertanyaan. Leo (1994: 5) mempertegas pendapat Moore bahwa sebelum kegiatan membaca, siswa mensurvei judul bab supaya bisa mengembangkan membaca secara efektif, dan bisa mengatur waktunya secara fleksibel.  

2.1.4.2   Saat-baca       Aktivitas pada tahap saat-baca merupakan kegiatan setelah prabaca.

Kegiatan ini dilakukan siswa untuk memperoleh pengatahuan baru dari kegiatan membaca teks bacaan. Dalam membaca tersebut, siswa akan berusaha secara maksimal memahami teks bacaan dengan berbagai strategi. Burns, dkk. (1996:229-236) mengemukakan beberapa strategi dan aktivitas yang dapat digunakan pada saat-baca untuk meningkatkan pemahaman tersebut. Strategi dan aktivitas yang dimaksud meliputi strategi matakognitif, prosedur cloes dan pertanyaan penuntun. Sedangkan Leo (1994: 8) lebih menekankan pada

Page 9: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

kegiatan membaca dengan cara menandai bagian-bagian yang dianggap penting dan atau membuat ikhtisar bacaan tersebut.

2.1.4.3   Pascabaca      Aktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk. (1996:237) digunakan

untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Strategi yang bisa digunakan dalam pascabaca dapat berupa pembelajaran pengayaan, pertanyaan, representasi visual, teater pembaca, penceritaan kembali dan aplikasi.     

2.1.5 Jenis-Jenis Membaca        2.1.5.1  Membaca Cepat

Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif. Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat. Cara membaca cepat:

1.   Konsentrasi saat membaca.2. Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak.

3.   Perluas jangkauan mata ketika membaca.4.   Tidak mengulang-ulang bacaan.

Dalam teknik membaca cepat, digunakan rumus untuk menghitung kecepatan membaca. Rumus tersebut adalah:

KB : Jumlah kata dalam bacaan x 100%              Waktu yang ditempuh

Keterangan:KB = Kecepatan Membaca

2.1.5.2  Membaca MemindaiMembaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik membaca

yang digunakan untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah yang diperlukan. Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan ketika mencari nomor telepon, mencari arti kata atau istilah di kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.

2.1.5.3  Membaca IntensifMembaca intensif adalah teknik membaca yan dapat diterapkan dalam upaya

mencari informasi yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk dijadikan bahan diskusi.

Page 10: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca intensif adalah sebagai berikut:

1. Membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal lain,

2.  Mempertimbangkan kemampuan diri dal kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan didiskusikan, dan

3.  Mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal yang akan didiskusikan.

Yang termasuk dalam membaca intensif adalah:     A.  Membaca Telaah Isi

1.   Membaca TelitiMembaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering

kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.2.   Membaca Pemahaman      

Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).       3.   Membaca Kritis      

Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris. 4.   Membaca Ide 

Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.5.   Membaca Kreatif    

Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

B.   Membaca Telaah Bahasa        1.   Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)      Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing

word power) dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary)2.   Membaca Sastra (Literary Reading)    

Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.

2.1.5.4  Membaca Ekstensif

Page 11: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah utama yang sama, meskipun pembahasan detailnya berbeda. 

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks:1.  Membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman

terhadap kedua isi teks,2. Memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing teks,3.  Membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya

persamaan dan perbedaannya, dan 4.   Menarik kesimpulan mengenai masalah utama kedua teks.

Objek membaca ekstensif meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi:     

1.   Membaca Survai (Survey Reading)      Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas

terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak (jika ada),  (b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada, (c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).

2.   Membaca Sekilas Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau

bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menemukan infromasi yang diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang dianggap penting sudah mewakili informasi yang ingin diketahui.

Membaca sekilas adalah teknik membaca yang dilakukan sekilas pada bagian-bagian teks, terutama judul, daftar isi, kata pengantar. indeks atau hal umum lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca sekilas adalah sebagai berikut:1.  Jika membaca koran, bacalah setiap judul bacaan dalam koran tersebut,

2.  Baca garis besar bacaan atau kepala berita yang terdapat pada koran tersebut, dan

3. Jika telah telah menemukan bacaan yang diinginkan, mulai untuk membacanya.Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :    

(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,      

Page 12: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,        (c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,   (d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,  (e) jari tangan selalu menunjuk tulisan yang sedang kita baca,         (f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.

3.     Membaca Dangkal (Superficial Reading)       Membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh

pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.

2.1.5.5   Membaca Rekreatif       Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat dan kecintaan membaca; biasanya bahan bacaan diambil dari cerpen dan novel.

2.1.5.6   Membaca Analitik         Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi dari bahan tertulis; menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam bacaan.

Menurut Bentuknya: 1.   Membaca Intensif (Qira’ah Mukatsafah)             Yaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan utama dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan kata serta menguasai qawaid yang dibutuhkan dalam membaca.   2.   Membaca Ekstensif (Qira’ah Muwassa’ah)         Yaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan.

2.1.5.7  Membaca Literal, Kritis dan Kreatif   Membaca literal meruapakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan

menangkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna yang tersirat.

Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka. Dengan membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan empunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis.      

Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan penilaian yang adil dan bijaksana. Menurut Harras (1998:45) untuk dapat melakukan kegitan membaca kritis, ada empat macam persyaratan pokok, yaitu: (1) pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam bahan bacaan yang sedang dibaca; (2) sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa; (3)

Page 13: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

penerapan berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah; (4) tindakan yang diambil berdasarkan analisis atau pemikiran tersebut.     

Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan.

Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.

Menurut Harras (1998:49) pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi kreteria berikut: (1) Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku; (2) mampu menerapkan hasil untuk kepentingan hidup sehari-hari; (3) munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai; (4) hasil membaca berlaku sepanjang masa; (5) mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan; (6) mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang tekah dibaca.

2.1.6 Tujuan MembacaMembaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca

dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan (Farida Rahim, 2007:11). Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan (H.G. Tarigan, 1986:9). Tujuan membaca mencakup: (1) kesenangan, (2) menyempurnakan membaca nyaring, (3) menggunakan strategi tertentu, (4) memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, (5) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, (6) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, (8) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, (9) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik (Blanton, dkk dan Irwin dalam Burns dkk, dalam Farida Rahim, 2007:11). Selain beberapa tujuan membaca yang telah disampaikan di atas, terdapat pula beberapa tujuan membaca lainnya yang erat kaitannya dengan makna, diantaranya:a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.c. Membaca untuk mengetahuai urutan atau susunan, organisasi cerita.d. Membaca untuk menyimpulkan.e. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan.f.  Membaca untuk menilai atau mengevaluasi.

Page 14: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

g. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.

2.1.7 Definisi Membaca Kritis                 Albert (2001) menyatakan bahwa membaca kritis ialah kegiatan membaca

yang dilakukan secara bijaksana, penuh tanggung jawab, mendalam, evaluatif, analisis, dan bukan hanya ingin mencari kesalahan penulis. Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan penilaian.        

Dalam membaca kritis pembaca harus terbuka terhadap gagasan orang lain. Pembaca harus mengikuti pikiran penulis secara tepat, akurat dan kritis. Akurat artinya dalam hubungan relevansi, membedakan yang relevan dan yang tidak relevan atau tidak benar.Kritis berarti menerima pikiran penulis dengan dasar yang baik, logis, benar atau menurut realitas. Karena dalam membaca kritis membaca akan menganailis, membandingkan dan menilai.

Dalam hal ini kita harus memahami ide pokok atau main idea yang terdapat dalam sebuah paragraf. Perlu diketahui bahwa dalam sebuah paragraf terdapat unsur-unsur yang membentuknya, yaitu ide pokok (main idea), ide pendukung (supporting idea), contoh-contoh (examples), dan kesimpulan (conclusion). Satu atau lebih dan unsur-unsur itu harus ada dalam sebuah paragraf meskipun tidak harus semuanya. Dengan memahami unsur-unsur dalam bacaan itu, kita dapat menganalisis, menentukan, dan mengkritik point-point mana yang dinilai kurang benar dan selanjutnya memberikan saran konstruktif untuk revisi pada edisi berikutnya.

Ciri-ciri pembaca kritis:          1.      Membaca kritis selalu melibatkan tingkat berpikir kritis.          2.      Pembaca tidak langsung menyetujui pendapat pengarang.          3.      Membaca karena ingin mencari suatu kebenaran.          4.      Selalu terlibat dengan permasalahan gagasan utama dalam sebuah bacaan.          5.      Membaca kritis berarti mengolah bahan bacaan.

Menurut Sudarso (1988:72) ada empat teknik yang dapat digunakan dalam membaca kritis.     1.   Mengerti Isi Bacaan          Mengenali fakta dan menginterprestasikan apa-apa saja yang dibaca dengan kata lain mengerti ide pokok, mengetahui fakta penting dan dapat membuat kesimpulan serta menginterprestasikan ide-ide tersebut. Fakta berguna untuk menambah informasi sedangkan ide bermanfaat untuk menambah pemahaman. Mendapat informasi bertujuan sekedar mengetahui sesuatu itu fakta sebaliknya pemahaman bertujuan mengetahui segalanya tentang fakta.     2.   Menguji Sumber Penulis             Apakah penulis dapat dipercaya?. Kita harus mencari tahu kebenarannya misalnya mengetahui di bidang apa penulis itu berkompeten, dalam hal ini termasuk uji pandangan, tujuan dan asumsi penulis yang terdapat dalam

Page 15: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

tulisannya untuk membedakan apakah tulisan itu fakta atau opini. 3.   Interaksi Antara Penulis dengan Pembaca      Pembaca tidak hanya mengetahu maksud penulis tetapi juga membandingkan dengan pengetahuan yang dimilikinya dari penulis-penulis lain. Pembaca juga perlu menilai dan membandingkan isi bacaan dengan pengetahuan yang ada padanya.    4.   Terbuka Terhadap Gagasan Penulis               Pembaca hendaknya menghargai pendapat yang dikemukakan oleh penulis kemudian pembaca juga mengevaluasi teknik penulisannya. Akhirnya penulis mempertimbangkan dan mengujinya alasannya dengan alasan yang logis dan interprestasi yang berdasar.

              Tujuan membaca kritis:          1.      Memahami tujuan penulis atau pengarang.

2.     Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan  membaca kritis.

3.      Memahami organisasi tulisan atau bacaan.4.      Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang.5.      Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan.Untuk menentukan kualitas tulisan, seorang pembaca kritis dituntut untuk

menggunakan seperangkat keterampilan berpikir. Ada delapan keterampilan berpikir yang dilatihkan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis, yaitu :

1.   Keterampilan MemfokuskanKeterampilan memfokuskan adalah kemampuan untuk memilih

informasi yang penting dan mengabaikan informasi yang tidak penting. Keterampilan memfokuskan difungsikan sebagai langkah awal dalam proses berfikir dan sebagai jembatan awal untuk melangkah pada proses berpikir berikutnya. Melalui kegiatan ini, Anda diajak untuk membaca secara menyeluruh, kemudian menentukan masalah pokok dari teks dan menentukan tujuan penulisan.

2.   Keterampilan Mengumpulkan InformasiKeterampilan mengumpulkan informasi adalah keterampilan yang

digunakan untuk menumbuhkan kesadaran pada substansi atau isi teks yang anda baca untuk digunakan dalam proses kognitif berikutnya. Ada dua kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai keterampilan ,mengumpulkan informasi, yaitu

(1) mengamati(2) merumuskan pertanyaan.Melalui kegiatan 2 ini, anda diajak mengamati dan menemukan butir-

butir isi essential teks dan menjawab pertanyaan kritis untuk mengintegrasikan butir-butir isi esensial teks yang telah anda temukan.

3.   Keterampilan Mengingat

Page 16: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Keterampilan mengingat adalah kegiatan atau strategi yang dilakukan secara sadar untuk menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang dan upaya untuk mengamankan informasi tersebut. Ada dua kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai keterampilan mengingat, yaitu

(1) mengaitkan butir-butir informasi essential antara satu dengan yang lain agar bermakna dan mudah diingat dan disimpan dalam ingatan jangka panjang,

(2) merumuskan simpulan/penilaian terhadap butir-butir esensial yang telah anda temukan agar mudah dipanggil kembali.

4.   Keterampilan MengorganisasiKeterampilan mengorganisasi adalah keterampilan menyusun

informasi agar mudah dipahami dan disajikan secara efektif. Ada empat kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai keterampilan mengorganisasi yaitu, (1) membandingkan

(2) mengklarifikasi ,(3) mengurutkan ,(4) mempresentasikan.Melalui kegiatan ini, anda diajak membandingkan, mengelompokkan,

menyusun urutan, dan membuat visualisasi yang tapat terhadap butir-butir informasi yang telah anda temukan.

5.   Keterampilan MenganalisisKeterampilan menganalisis digunakan untuk mengklarifikasi informasi

dengan mengkaji bagian-bagian dan hubungannya. Ada empat kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai keterampilan menganalisis yaitu. (1) mengindentifikasi atribut dan komponen,

(2) mengidentifikasi pola-pola dan hubungannya,(3) mengidentifikasi ide pokok,(4) mengidentifikasi kesalahan.Melalui kegiatan 5 ini Anda diajak untuk  mementukan pola

pengembangan ide pokok, dan membutuhkan beragam kesalahan pada teks yang ada baca.

6.   Keterampilan MenggeneralisasiKeterampilan menggeneralisasi adalah simpulan tentang keseluruhan

yang disusun dari pengetahuan yang telah dimiliki oleh seseorang. Ada tiga kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai keterampilan menggeneralisasi yaitu

(1) menyimpulkan,(2) memprediksi ,(3) mengelaborasi.Melalui kegiatan enam ini, anda diajak menentukan simpulan ,

prediksi, dan elaborasi yang tepat terkait butir-butir informasi yang telah anda temukan.

7.   Keterampilan Mengintegrasi

Page 17: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Keterampilan mengintegrasi adalah keterampilan meletakkan secara bersama-sama bagian-bagian atau aspek-aspek yang relevan dari suatu solusi, pemahaman, prinsip, atau komposisi. Ada dua kegiatan yang anda lakukan untu menguasai keterampilan mengintegrasi yaitu

(1) membuat ringkasan(2) merekontruksi.Melalui kegiatan ini anda diajak meletakkan secara bersama-sama

butir-butir informasi yang telah anda temukan dengan membuat ringkasan dan merengkonstruksinya.

8. Keterampilan MengevaluasiKeterampilan mengevaluasi melibatkan penilaian kerasionalan dan

kulaitas ide-ide dari teks yang anda baca. Ada dua kegiatan untuk menguasai keterampilan mengevaluasi yaitu

(1) menetapkan kriteria(2) memverifikasi .Menetapkan kriteria adalah menetapkan acuan yang digunakan untuk

menilai teks. Memverifikasi adalah kegiatan memberikan penilaian terhadap kualitas tulisan dengan menggunakan kriteria yang telah anda pilih.

Kedelapan keterampilan berpikir inti tersebut adalah keterampilan yang bersifat continuum, yang anda perlukan sebagai seorang pembaca kritis agar anda dapat mengumpulkan informasi, kemudian mengolah informasi secara kritis, menganalisis, menggeneralisasi, dan mengintegrasikanya untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh atas isi bacaan , dan diikuti dengan penyikapan atas gagasan penulisnya.

2.1.8 Ragam Membaca Kritis               2.1.8.1      Membaca Teliti

Secara sederhana, membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan membaca secara seksama yang bertujuan untuk memahami secara detil gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut atau untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh penulis. Oleh karena itu, pembaca selain dituntut harus dapat memahami semua makna teks yang dibacanya, juga dituntut untuk mengenali dan menghubungkan kaitan antargagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf. Salah satu kegiatan penunjang yang akan sangat membantu dalam proses membaca teliti ini, yakni dengan menandai bagian-bagian buku yang dianggap penting.

2.1.8.2      Membaca Pemahaman1.   Pengertian

Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam

Page 18: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam Nurhadi, 1987:222). Jadi, seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan yang dibacanya dan mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut.

Untuk dapat memahami isi suatu bahan bacaan dengan baik diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat meningkatkan ketrampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan membaca adalah pemahaman bukan kecepatan (H.G. Tarigan, 1986:37).

Membaca pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi, 1987:222). Kemampuan membaca sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut.

2)  Aspek-aspek Membaca PemahamanMembaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan

serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Agar seseorang mampu mencapai suatu tingkat pemahaman, seharusnya ia mengalami proses yang cukup panjang. Oleh karenanya, kita perlu mengenal dan menguasai beberapa aspek dalam membaca pemahaman. Aspek-aspek dalam membaca pemahaman meliputi: (a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (Broughton [et al] dalam H.G. Tarigan, 1986:12). Di dalam membaca pemahaman, si pembaca tidak hanya dituntut hanya sekadar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi ia juga harus mampu menganalisis atau mengevaluasi dan mengaitkannya dengan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan awal yang telah dimilikinya.

3)  Tujuan Membaca PemahamanApabila kita melakukan sesuatu kegiatan, tentulah kita mampunyai tujuan

tertentu yang hendak kita capai. Demikian halnya di dalam membaca pemahaman juga mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman

Page 19: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan (H.G. Tarigan, 1986:36). Berdasarkan pendapat di atas, dapat dilihat bahwa tujuan membaca pemahaman mencakup beberapa hal. Jelasnya membaca pemahaman diperlukan bila kita ingin mempelajari dan memahami masalah yang kita baca sampai pada hal-hal yang sangat detail.

4)  Tingkatan Membaca PemahamanAspek-aspek keterampilan untuk memahami isi bacaan itu ada bermacam-

macam. Empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca, yaitu literal, inferensial, kritis, dan kreatif (Burns dan Roe; Rubin; dan Syafi’ie dalam Hairuddin, dkk, 2008). Pembahasan mengenai tingkat pemahaman tersebut diuraikan sebagai berikut:a) Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah. Walaupun tergolong tingkat rendah, pemahaman literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam proses pemahaman bacaan secara keseluruhan. Pemahaman literal merupakan prasyarat bagi pemahaman yang lebih tinggi (Burns dan Roe dalam Hairuddin, dkk, 2008).b) Pemahaman inferansial adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks. Memahami teks secara inferensial berarti memahami apa yang diimplikasikan oleh informasi-informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Dalam hal ini, pembaca menggunakan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks, latar belakang pengetahuan, dan pengalaman pribadi secara terpadu untuk membuat dugaan atau hipotesis.c) Pemahaman kritis merupakan kemampuan mengevaluasi materi teks. Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif. Dalam pemahaman ini, pembaca membandingkan informasi yang ditemukan dalam teks dengan norma-norma tertentu, pengetahuan, dan latar belakang pengalaman pembaca untuk menilai teks.d) Pemahaman kreatif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan respon emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai dengan standar pribadi dan standar profesional. Pemahaman kreatif melibatkan seluruh dimensi kognitif membaca karena berkaitan dengan dampak psikologi dan estetis teks terhadap pembaca. Dalam pemahaman kreatif, pembaca dituntut menggunakan daya imajinasinya untuk memperoleh gambaran baru yang melebihi apa yang disajikan penulis (Hafni dalam Hairuddin, dkk, 2008).

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menekankan pada membaca pemahaman dalam tingkatannya sebagai pemahaman literal yaitu pemahaman terhadap apa yang disampaikan dan disebutkan penulis di dalam bahan bacaan.

5)   Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman

Page 20: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Menurut McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, mengemukakan mengenai prinsip-prinsip membaca sebagai berikut:

a)   Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.b)  Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang

membantu perkembangan pemahaman.c)  Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.d) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam

proses membaca.e)  Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.

f)  Pembaca menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas.

g)  Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.

h)   Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.i)    Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.

j)  Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman (McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, 2008:3-4).

6)  Langkah-langkah Membaca PemahamanDi dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu

dilakukan oleh pembaca. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membaca, yaitu: (1) menentukan tujuan membaca; (2) preview artinya membaca selayang pandang; (3) membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya; (4) mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri (Suyatmi, 2000:45).

Adanya kemampuan membaca pemahaman yang tinggi diharapkan dapat menangkap ide-ide pokok yang terdapat dalam bahan bacaan, menemukan hubungan suatu ide pokok dengan ide pokok yang lain serta secara keseluruhannya, selanjutnya dapat menghubungkan apa yang dipahami dari bahan bacaan tersebut dengan ide-ide diluar bahan bacaan. Membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa aktivitas seperti, mengamati, memahami ide, curahan jiwa, dan aktivitas jiwa seseorang yang tertuang dalam bahan bacaan.

               2.1.8.3      Membaca IdeSeperti halnya dengan keterampilan membaca telaah isi yang lainnya (yaitu

membaca teliti, membaca pemahaman, dan membaca kritis), membaca ide juga merupakan hal yang sangat penting dalam memahami serta menemukan gagasan yang disampaikan oleh penulis pada tulisannya.

Di atas telah dikemukakan tentang pengertian dari membaca. Sedangkan kata ”ide” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti rancangan yang tersusun di dalam pikiran; gagasan; cita-cita.     

Page 21: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Terdapat beberapa pengertian tentang membaca ide, diantaranya yaitu :Membaca ide juga berarti sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.Membaca ide merupakan mengerahkan kemampuan keterampilan membaca untuk menangkap ide pokok pada sebuah bacaan. Membaca ide berarti membaca untuk menemukan pikiran, gagasan, cita-cita yang terdapat pada wacana yang dibaca. Membaca ide merupakan tahapan pertama untuk memajukan pemahaman dari maksud penulis yang terdapat pada tulisannya.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca ide adalah proses membaca yang bermaksud menemukan dan memahami ide, gagasan, cita-cita dan maksud pengarang/penulis yang terdapat pada tulisannya.

Contohnya ketika kita membaca sebuah buku/bacaan. Untuk memudahkan kita mendalami buku/bacaan tersebut, hendaklah kita selalu menemukan ide pokok pada setiap buku/bacaan yang meliputi:    1. Ide pokok buku/bacaan keseluruhan      2. Ide pokok bab/judul   3. Ide pokok bagian bab/sub bab, sub judul         4. Ide pokok paragraf   

Ke-empat ide pokok tersebut harus kita temukan dan pahami. Hal ini lah yang disebut dengan membaca ide.  B. Hubungan Membaca Ide dengan Keterampilan Membaca Telaah Isi yang lain (membaca teliti, membaca pemahaman, dan membaca kritis)1.   Hubungannya dengan membaca teliti  

Untuk membaca ide pada setiap bacaan tentunya perlu ketelitian yang baik dari pembaca untuk menemukan ide, gagasan pada tulisan yang dibacanya. Maka terlihat jelas membaca teliti merupakan tahapan untuk mencapai/menemukan ide, gagasan dalam bacaan.      2.   Hubungannya dengan membaca pemahaman

Bagaimana kita dapat menemukan ide, gagasan dalam tulisan apabila kita tidak memahami bacaan yang kita baca tersebut. Maka membaca pemahaman juga erat hubungannya dengan membaca ide.  3.   Hubungnya dengan membaca kritis     

Seorang pembaca kritis tidak akan mampu menganalisis suatu bacaan apabila dia sendiri tidak mengetahui/menemukan gagasan, ide yang sebenarnya yang dimaksud oleh penulis. Maka membaca ide adalah salah satu tahapan untuk menjadi pembaca kritis, dan begitu juga sebaliknya.     C.   Manfaat Membaca Ide     

Orang yang lebih banyak membaca maka akan mempunyai banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman, dan orang yang kaya akan ilmu dan pengalaman akan mudah berbicara atau menulis tentang ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya.  

Page 22: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Begitu juga semakin banyak membaca orang akan semakin terampil berbahasa, dan orang yang terampil dalam berbahasa akan semakin cerah dan jelas jalan fikirannya.

Ketika kita membaca sebuah buku, apakah buku tersebut kita baca secara keseluruhan begitu saja? Tanpa tahu apa maksud yang disampaikan si penulis yang mampu memberikan peningkatan kualitas ilmu dan pengalaman kita. Atau kita cukup tahu saja maksud si penulis? Namun tanpa menemukan ide, gagasan, serta cita-cita penulis dalam tulisannya.       

Dalam membaca apa saja, hendaklah kita menemukan ide pokok pada bacaan tersebut. Jangan sampai hanya membuang waktu untuk menekuni detail semua bacaan.         

Dengan membaca ide memberikan banyak manfaat bagi tercapainya tujuan membaca yang optimal dan mampu membawa kepada peningkatan berbahasa bagi pembacanya.         

Dengan membaca ide kita dapat menemukan gagasan, ide yang terkandung pada bacaan dengan cepat dan tepat tanpa membacanya secara keseluruhan secara detail. 

Dengan membaca ide atau gagasan pokok maka kita sebenarnya telah menghemat waktu dan tenaga dalam membaca.  D.  Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca Ide?   

Kemampuan membaca ide merupakan keharusan yang dimilki oleh para mahasiswa/pelajar pada khususnya, begitu juga bagi setiap pembaca pada umumnya. Tentunya dengan maksud untuk mencapai tujuan membaca yang optimal.       

Untuk menjadi seorang pembaca ide, kita harus menjadi seorang pembaca yang baik (a good reader). Bagaimana untuk menjadi seorang pembaca yang baik?

Berikut ada beberapa cara untuk menjadi sorang pembaca yang baik, yaitu: 1.  Mengetahui alasan kenapa dia membaca        2.  Memahami apa yang dibacanya   3.  Menguasai takhnik kecepatan membaca         4.  Mengenal berbagai media cetak  

Selain cara di atas, ada cara lain untuk menjadi seorang pembaca ide, yaitu berusaha menemukan dan menangkap ide pokok. Untuk mendapatkan ide pokok dengan cepat dan tepat kita harus :     1.  Berpikir bersama penulis, mengikuti struktur dan gaya penulisannya. 2.  Baca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok, secaracepat.3.  Jangan baca kata per kata, melainkan serap ide.      4.  Bergerak lebih cepat, tapi jangan kehilangan pengertian.   5. Bacalah dengan cepat, dengan cepat mengerti idenya. Get in, get the   thought, and get out.   6.  Anda harus melecut diri untuk cepat mencari arti sentral. 

Page 23: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

7.  Kurangi kebiasaan menekuni detail kecil.       8.  Cepat bereaksi terhadap pokok dari suatu karangan dengan akurat.   

Namun pada dasarnya untuk meningkatkan kemampuan membaca ide tidak ada cara/metode yang paling tepat, karena setiap pembaca harus mengembangkan sendiri strategi ataupun metode-metode untuk membaca ide.

               2.1.8.4      Membaca Bahasa               2.1.8.5      Membaca Sastra

Membaca sastra digolongkan kedalam membaca estetis yaitu membaca yang berhubungan dengan seni atau keindahan. Dalam membaca sastra, pembaca dituntut untuk mengaktifkan daya imajinasinya dan kreativitasnya agar dapat memahami dan menghayati isi bacaan. Setelah membaca sebuah karya sastra pembeca akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui karya sastra yang dibacanya. Di sinilah letak kelebihan pembaca karya sastra dibandingkan pembaca karya-karya lain.

Karya sastra dikelompokkan menjadi 3 jenis, prosa, puisi, dan drama. Untuk dapat memahami sebuah karya sastra dengan baik, pembaca harus memiliki pengetahuan tentang fungsi dan unsur-unsur karya sastra yang dibacanya.

Prosa fiksi sebagai sebuah cerita rekaan yang biasa juga disebut sebagai cerita rekaan memiliki fungsi untuk memberitahukan kepada pembaca tentang suatu kejadian atau peristiwa yang mungkin ada dalam kehidupan nyata. Unsur-unsur prosa fiksi seperti yang sudah Anda pelajari dalam mata kuliah sastra mencakup tema, tokoh, alur, seting atau latar, gaya, dan sudut pandang.

Dalam karya prosa fiksi terkandung sebuah amanat yang dibungkus oleh unsur-unsur cerita tersebut. Kejadian-kejadian dan amanat inilah yang akan Anda peroleh dari cerita yang Anda baca sebagai suatu pengalaman.

2.1.9 Teknik Membaca KritisSebelum anda melaksanakan kegiatan membaca kritis terdapat teknik teknik

yang harus diketahui dan di pahami oleh pembaca yakni.(1)             Kemampuan mengingat dan mengenali  bacaan

        Mengenali ide pokok paragraph        Mengenali tokoh-tokoh dalam bacaan dan sifat-sifatnya        Menyatakan kembali ide pokok paragraph        Menyatakan kembali fakta-fakta perbandingan,unsur-unsur hubungan sebab

akibat,dan karakter tokoh(1) Mampu menginterpretasi makna tersirat        Menafsirkan ide pokok paragraph        Menafsirkam gagasan utama paragraph        Membedakan fakta atau detail bacaan

Page 24: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

        Menafsirkan ide-ide penunjang        Memahami secara kritis hubungan sebab akibat        Memahami secara kritis unsur-unsur perbandingan(2) Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep dalam bacaan        Mengikuti petunjuk-petunjuk dalam bacaan        Menerapkan konsep-konsep atau gagasan utama bacaan ke dalam situasi baru

yang problematis        Menunjukkan kesesuaian antara gagasan utama dengan situasi yang dihadapi(3) Kemampuan menganalisis bacaan        Menangkap gagasan utama bacan        Memberikan detail atau fakta penunjang        Mengklasifikasi fakta-fakta        Membandingkan antar gagasanyang ada dalam bacaan        Membandingkan tokoh-tokoh yang ada dalam bacaan        Membuat simpulan bacaan        Mengorganisasikan gagasan utama bacaan        Menentukan tema bacaan        Menyusun kerangka bacaan        Menghubung-hubungkan data yang terdapat dalam bacaan sehingga

memperoleh simpulan dan membuat ringkasan

(4) Kemampuan menilai isi bacaan        Menilai kebenaran gagasan utama /ide pokok paragraph/bacaan secara

keseluruhan        Menilai dan menentukan bahwasebuah pernyataan adalah sebuah fakta atau

opini        Menilai dan menentukan bahwa Bacaaan diangkat dari realitas atau fakta

penulis        Menentukan tujuan penulis dalam menulis        Menentukan relevansi antara tujuan dan pengembangan gagasan        Menentukan keselarasan antara data yang diungkapkan dengan simpulan yang

dibuat        Menilai keakuratan dalam penggunaan bahasa,baik pada tataran kata,frase atau

susunan kalimatnya(5)                       Kemampuan mengkreasi bacaan ataumenciptakan bacaan        Menyerap inti bacaan        Membuat rangkuman atau membuat kerangka bacaan yang disusun sebagai

sebuah tanggapan terhadap bacaaan atau membuat kerangka bacaan yang betul-betul baru berdasarkan pengetahuan dari bacaan

        Mengembangkan/menulis berdasarkan kerangka bacaan yang telah di susun2.1.9.1 Teknik Membaca SQ3R

SQ3R ialah teknik membaca kritis yang telah diperkenalkan oleh Robinson (1961). Ia merupakan satu kaedah membaca yang

Page 25: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

memerlukan seseorang mempersoal kesesuaian maklumat yang terdapat dalam suatu bahan yang dibaca dengan tugasan yang perlu diselesaikan.

SQ3R adalah singkatan bagi;S (survey)    : tinjau

Q (question)          : soal/tanyaR (read)      : bacaR (recite)     : imbas kembali atau nyatakan secara lisanR (review)   : baca semula

Survey (tinjau) ialah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang apa yang terkandung di dalam bahan yang dibaca. Ini dilakukan dengan meneliti tajuk besar, tajuk-tajuk kecil, gambar-gambar atau ilustrasi, lakaran grafik, membaca perenggan pengenalan, dan perenggan terakhir di bahagian-bahagian buku atau  teks.Question (soal atau tanya) ialah langkah yang memerlukan pelajar

menyenaraikan satu siri soalan mengenai teks tersebut setelah mendapati teks tersebut berkaitan dengan keperluan tugasannya. Soalan-soalan tersebut menunjukkan keinginan pembaca tentang maklumat yang ingin diperoleh dari bahan tersebut, dan ianya menjadi garis panduan semasa membaca kelak. Pelajar akan cuba mencari jawapan kepada soalan-soalan tersebut.Read (baca) ialah peringkat pelajar sebenarnya membaca bahan

atau teks tersebut secara aktif serta mencuba mendapat segala jawapan kepada soalan-soalan yang telah disenaraiakannya sebelum ini. Ketika membaca, pelajar mungkin juga akan menyenaraikan soalan-soalan tambahan, berdasarkan perkembangan kefahaman dan keinginannya sepanjang melakukan pembacaan. Pelajar mungkin juga mempersoal pendapat atau maklumat yang terdapat yang ditemuinya.Recite (imbas kembali) ialah peringkat yang ketiga.Setelah selesai

membaca, pelajar cuba mengingat kembali apa yang telah dibaca dan meneliti segala yang telah diperoleh. Pemilihan maklumat yang sesuai dilakukan dalam konteks tugasannya. Pelajar juga boleh cuba menjawab soalan-soalan yang disenaraikan sebelumnya tanpa merujuk kepada kepada nota atau bahan yang telah dibaca.Review (baca semula) merupakan peringkat terakhir. Pelajar

membaca bahagian-bahagian buku atau teks secara berpilih untuk mengesahkan jawapan-jawapan kepada soalan yang dibuatnya di langkah ketiga. Pelajar juga memastikan tiada fakta penting yang tertinggal.

2.1.9.2  Teknik Membaca KWLH

Page 26: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

KWLH adalah singkatan bagi yang berikut;             K (know)     : Apa yang telah diketahui (sebelum membaca)   W (want)     : Apa yang hendak diketahui (sebelum membaca)         L (learned)  : Apa yang telah diketahui (selepas membaca)    H (how)      : Bagaimana untuk mendapat maklumat tambahan - yang berkaitan (untuk membaca seterusnya).            

Apa yang jelas dari penerangan tersebut ialah suatu teknik membaca kritis di mana pembaca; mengingat dahulau apa yang telah diketahuimembayang atau menentukan apa yang ingin diketahui melakukan pembacaan (bahan yang telah dipilih) mengetahui apa yang telah diperoleh dari pembacaan yang baru dilakukan menentukan apa lagi yang perlu diperoleh.

Teknik pembacaan akan membolehkan pembacamengaitkan pengetahuan yang tersedia dengan apa yang dibaca,menentukan apa yang telah diperoleh dari pembacaannya, dan menentukan apa lagi bahan yang perlu dibaca sekiranya ingin mendapat pemahaman tambahan.

2.1.10 Membaca Kritis Artikel IlmiahPada umumnya, tulisan yang berupa artikel ilmiah dimuat dalam jurnal

ilmiah. Jurnal ilmiah adalah jurnal yang memuat tulisan dalam bentuk artikel ilmiah. Artikel ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang merupakan hasil penelitian atau hasil penyelidikan terhadap suatu masalah.

2.1.10 Membaca Kritis Artikel Populer               Artikel populer adalah artikel yang biasa dimuat di surat kabar atau majalah

populer. Ciri-ciri artikel populer antara lain: dimuat di surat kabar atau majalah populer, isinya bersifat ilmiah populer, bahasa yang digunakan adalah bahasa populer, dapat dipahami oleh siapa saja dengan mudah, dan bisa dibahas oleh siapa saja.

2.1.11 Mengakses Internet               Internet merupakan salah satu media komunikasi yang sangat penting. Untuk

membaca teks dalam internet, maka perlu diketahui terlebih dahulu cara mengakses internet. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tulisan-tulisan atau teks dalam internet itu selalu tidak dalam bentuk teks utuh. Umumnya teks-teks itu hanya ringkasan atau abstrak saja. Oleh karena itu, kalau membaca atau mencetak teks dari internet perlu diperhatikan betul isi wacana tersebut, agar tidak kecewa.

2.2            Metodologi Penulisan MakalahPendekatan penulisan makalah ini adalah menggunakan pendekatan

kualitatif diskriptif dengan data studi pustaka.

Page 27: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

2.3            Aplikasi TeoriBerikut ini ada sebuah teks bacaan yang diambil dari sebuah majalah. Untuk

melatih kemampuan membaca anda, coba pertama anda baca teks bacaan dibawah ini. Kemudian jawablah pertanyaan dibawahnya pertanyaan itu berhubungan dengan pengembangan kemampuan setiap pembaca dalam menanggapi sebuah bacaan.

ARKEOLOGI MENGULITI MUMII.                   1. Tiga puluh tahun lalu, para arkeolog membongkar lubang tertutup di dekat

piramida agung Giza, Mesir. Di dalam lubang itu ditemukan ruang berisi perahu kayu aras (cedar wood) sepanjang 130 kaki dalam kondisi baik. Ternyata ruang itu adalah sebagian dari kompleks makam firaun cheops yang terkubur  4 milenium (40 abad) lamanya. Tak jauh dari lokasi lubang. Ada lubang lain yang masih tertutup. Para arkeolog sengaja tak mengganggunya. Mereka berambisi mempelajari temuan temuan berikutnya tanpa menyentuh karena, ternyata, tindakan penggalian yang seperti meraba raba dalam gelap, tanpa sengaja banyak merusak temuan temuan bersejarah.

II.           Tiga dekade kemudian, dengan pesatnya perkembangan teknologi,  para ahli mulai bekerja kembali.  Mula-mula mereka memotret dan memetakan ruangan ruangan yang belum terbongkar dengan satelit . kemudian luas serta profil ruangan ditentukan dengan pertolongan alat alat penginderaan jarak jauh (remote sensing) dan radar tembus tanah.

III.               Salah satu ruang makan dibor dengan cermat dengan mengggunakan bor khusus buatan Black & Decker.  Bor itu setelah membuat lubang ada bagian  bor lain yang menyambut lubang itu lagi.  Maksudnya agar “ udara purba “ tak buyar dan lolos keluar udara yang sama tuanya dengan ruang plus isinya itu ,  akan dihisap sedikit untuk diteliti, mengapa harus udara?“ dalam hal ini udara merupakan objek penelitian penting,” ungkap Farouk el Baz ,  direktur pusat universitas boston untukpenginderaan jarak jauh, Amerika.“ bukan karena sudah tua, tapi karena sudah terperangkap di sana, jauh sebelum revolusi industri.”

IV.              Dari penelitian tampak bahwa kadar karbon monoksidanya sangat rendah .jadi jauh lebih sehat dibandingkan jaman sekarang. Dimana industry menumpahkan jutaan ton monoksida , bahkan dikabarkan sampai merobbek lapisan ozon . komposisi udara purba itu juga diteliti untuk mengetaahui komponen apa yang berperan dalam pengawetan barang barang dalam makam tersebut . mungkin komponen tersebut nerasal dari Kayu aras , ujar el Baz, karena katanya udara purba selalu beraroma kayu aras.

v.                SeSlain untuk mengambil contoh udara, lubang yang dibentuk dipakai untuk memasukkan air sensor pengukur suhu, tekanan udara serta kelembaban ruangan makam, setelah itu, sebuah kamera mini yang canggih dimasukkan untuk merekam gambar yang langsung dapat dilihat pada layar monitor di tenda

Page 28: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

para arkeolog. selesai penelitian, lubang kembali disumbat dan ditinggalkan, bisa juga dibuka kembali bila diperlukan.

VI.              Teknologi “tanpa menyentuh “ ini juga diterapkan pada mumi mini yang sudah terlanjur di kotak kaca di museum museum , carannya , dengan memanfaatkan bantuan alat x-ray dan nampang irisan melintang tubuh mumi dan komputer menerima serta merekonstukasinya.

VII.             metode el bez yang “tanpa menyentuh “ itu ternyata tidak sepenuhnya didukung oleh para arkeolog. Sekelompok arkeolog prancis malah melakukan pembongkaran mumi habis habisan untuk membuka.  Rahasiannya “sejak 10 tahun terakhir orang berani menelanjangi mumi, tapi caranya sembarangan tanpa mengikuti aturan aturan pembalseman yang tertera dalam paripus paripus . tentu tindakan itu merusak. Kami menguliti mumi sesuai aturan dalam paripus,” kilah boss tim penelitian itu , prof. jean claude gayon

VIII             Gayon cs. Sudah mempelajari setumpuk paripus tentang tata cara pembalseman yang merupakan kaidah utama proses pemumian .tujuan penelitian penelanjangan mumi,-yang diseponsori lembaga kebudayaan mesir victor loret -, untuk memahami manfaat tiap tahap dalam proses pembuatan mumi . dan memeliti terperinci tubuh mumi luar dalam.

IX               tentu cara penelanjangan mumi ini sangat menarik perhatian .gayon juga mengerti akan hal ini . karrena itu dilakukan secara terbuka. Dalam kelompok itu tergabung arkeolog ,dokter bedah, dan crew televise

X                Mumi sendiri pinjaman dari museum Tekstil Lyon , perancis. Lembar demi lembar pembungkus mumi dibuka sesuai aturan , dibawah rasa antusias yang meluap . ketika pembungkus terurai semua , tampak tubuh yang masih utuh dalam posisi khusus. Posisi tubuh ini ada hubungannya dengan kedudukan mumi ketika masih hidup. Misalnya bila seorang firaun , tangan biasannya terletak di dada.

XI          mayat itu kemudian dibedah.“ mayat ini seolah baru meninggal sebulan atau dua bulan yang lalu .”komentar gayo ketika menonton rekaman televise peristiwa itu . keawetan tubuh mumi itu karena seluruh organ dalam tubuh telah dibersihkan , kemudian dibungkus dengan ramuan dan semacam daun-daunan. Organ itu lalu dimasukkan kembali ke tubuh .otaknya pun diberi ramuan papyrus, yang tampaknya dimasukkan melalui lubang hidung. Penelitian gayon kemudian dilanjutkan sampai isolasi komponen terkecil tubuh manusia yaitu DNA (deoxyribo-nucleid-acid; asam deoksiribo-nukleat).

XII              walaupun terbukti pemakaian teknologi tinggi dapat lebih banyak membuka rahasia yang telah terkubur ribuan tahun , masih banyak arkeolog yang tidak ingin menggunakannya. “ banyak ahli mesir kuno yang konservatif,” kata peter der manuelin, seorang arkeolog yang memanfaatkan computer bahasa untuk memecahkan rahasia hieroglyphs,” mereka merasa bahwa sentuhan teknologi akan merusak keromantisan tata cara kerja arkeolog.”Contoh pertanyaan tingkat kritis :

Page 29: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

1.     Pada tahun berapa kira-kira para arkeolog mulai membongkar ruang piramida agung giza untuk kedua kalinya?

2.     Mengapa pengeboran dilakukan dengan cermat?3.     Apakah perbedaan pembongkaran mumi yang dilakukan oleh gayon cs. Dengan

arkeolog prancisatau arkeolog yang lain dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini.?

4.     Bagaimana pendapat anda tentang keutuhan bacaan di atas? Adakah gagasan yang diungkapkan itu terpecah-pecah

5.     Apakah data di atas disajikan secara lengkap, baik gagasan utama maupun gagasan penunjang

6.     Bacaan di atas terbagi menjadi banyak gagasan dan ide pokok yang lebih kecil .apakah antar gagasan itu ditata dengan baik dan sesuai?

7.     Coba teliti kembali judul bacaan di atas .menurut penilaian anda , adakah kesesuaian antara judul danisi karangan?

8.     Coba anda buatkan kerangka karangan untuk bacaan di atas!9.     Pada bacaan di atas tentukan tema sentralnya10.            Carilah ide pokok pada bacaan di atas!

Jawaban:1.     Para arkeolog mulai membongkar ruang piramida untuk kedua kalinya kira-kira

60 tahun yang lalu.2.     Hal ini dilakukan untuk mencegah lubang yang lain tidak timbul.3.     Pada awalnya para arkeolog meneliti mumi dengan cara membuat lubang di

sekitar ruang piramida dan meneliti udara serta kelembapan dalam makam dengan menggunakan peralatan canggih metode ini dikenal sebagai teknologi “tanpa menyentuh”. Sedangkan arkeolog dari prancis melakukan pembongkaran mumi habis-habisan dengan cara yang sembarangan. Sedangkan gayon cs meneliti mumi sesuai aturan dalam paripus

4.     Bacaan di atas telah disusun secara baik .karena dalam bacaan di atas terjadi kesinambungan antara kalimat yang satu dengan yang lain (kohesi&koheren) dari wacana di atas juga memiliki ciri semantik yang menguatkan keutuhan bacaan tersebut.

5.     Ya .karena dalam setiap paragraf terdapat gagasan utama yang menjadi inti dari suatu bacaan dan didukungg adanya gagasan penunjang sebagai penjelas suatu kalimat yang terdapat pada bacaan tersebut.

6.     Ya. Karena setiap ide yang terdapat pada bacaan di atas saling berhubungan satu sama lain.

7.      8.     Kerangka karangan

Tema/judul : arkeologi menguliti mumiIde pokok paragraf  I : penemuan dan pembongkaran kompleks makam fir’aun.Ide pokok paragraf  II: penelitian arkeologi ang dibantu kemajuan teknologi.

Page 30: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Ide pokok paragraf  III: pengeboran makam fir’aun.Ide pokok paragraf  IV: perbandingan kadar karbon jaman sekarang dengan jaman purba.ide pokok paragraf   V: pengukuran bagian-bagian tertentu melalui pembuatan lubang.Ide pokok paragraf  VI: penerapan teknologi “tanpa menyentuh” pada objek lain.Ide pokok paragraf  VII : perbedaan metode dalam meneliti mumiIde pokok paragraf   VIII: kaidah-kaidah dalam pembalseman mumi.Ide pokok paragraf  IX : keterbukaan dalam penelitian.Ide pokok paragraf  X : proses awal menguliti mumiIde pokok paragraf   XI : proses pembedahan mumi dan meneliti setiap tahap-tahap dalam proses pembuatan mumi

9.     Tema sentral pada bacaan di atas adalah metode-metode yang digunakan para arkeolog dalam meneliti mumi

10.            Ide pokok bacaan di atas adalah perkembangan metode penelitian mumi

BAB IIIPENUTUP

3.1  Kesimpulan          Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa.

1.     Membaca mempunyai tujuan untuk memahami isi, ide,atau gagasan baik yang tersirat maujpun tersurat dalam suatu bacaan

2.     Dalam membaca kritis mempunyai beberapa teknik yang harus diketahui dan dipahami oleh pembaca sebagai dasar utama agar membaca kritis bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

3.2  Saran          Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.        

Page 31: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya.        

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Page 32: Makalah Prinsip Membaca Pemahaman.docx

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. (1987). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.Rofi’uddin, A., dan Zuhdi, D. (1998). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: DEPDIKBUD Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.Tarigan, H., G. (1995). Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.Zulfahnur., Kurnia, S., dan Zuniar. (1996). Teori Sastra. Jakarta: DEPDIKBUD Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.http://milagoblog.blogspot.com/2012/06/membaca-kritis.htmlhttp://edukasi.kompasiana.com/2012/04/05/hakikat-membaca-kritis/http://wigi-sutrisno.blogspot.com/2012/01/membaca-kritis.htmlhttp://artikelkondang.blogspot.com/2012/09/teknik-membaca-buku-bagian-3-habis.htmlhttp://nasional.kompas.com/read/2013/02/19/17410652/Presiden.Rasa.Malu.Masyarakat.Terus.Merosot?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswphttp://cumanulisaja.blogspot.com/2012/08/aspek-aspek-membaca.htmlhttp://cumanulisaja.blogspot.com/2012/08/tujuan-membaca.htmlhttp://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-membaca.htmlhttp://guruit07.blogspot.com/2009/01/jenis-jenis-membaca-dan.htmlhttp://cumanulisaja.blogspot.com/2012/08/membaca-pemahaman.htmlhttp://episodecintabima.blogdetik.com/2011/04/15/membaca-nyaring-intensif-ekstensif/