makalah pkn x sma

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak kata negara diterima secara umum sebagai pengertian yang menunjukan organisasi teritotial sesuatu bangsa yang memiliki kedaulatan, ia pun mengaami berbagai pemahaman tentang hakikat dirinya. Negara juga merupakan organisasi manusia yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama. Setiap negara mempunyai tujuan yang berbeda. Untuk mencapai tujuannya, negara mempunyai tugas; mengatur kehidupan, menyelenggarakan pemerintahan dengan sebaik-baiknya sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Apakah yang dimaksud dengan tujuan dan fungsi suatu negara?Negara sebagai sebuah organisasi dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, memiliki fungsi, yaitu sebagai pengatur kehidupan dalam negara untuk menciptakan tujuan - tujuan negara. 1.2. Rumusan Masalah a. Apakah Fungsi dari suatu negara ? b. Bagaimanakah fungsi negara menurut para ahli ? c. Apakah tujuan dari suatu negara ? d. Bagaimanakah tujuan negara menurut para ahli ? e. Bagaimanakah sikap semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ? 1.3. Tujuan Makalah a. Menyebutkan fungsi dari suatu negara b. Menjelaskan fungsi negara menurut para ahli c. Menyebutkan tujuan dari suatu negara d. Menjelaskan tujuan negara menurut para ahli

Upload: tedhyerlansyah

Post on 14-Jul-2016

992 views

Category:

Documents


134 download

DESCRIPTION

makalah pkn kelas X

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sejak kata negara diterima secara umum sebagai pengertian yang menunjukan organisasi teritotial sesuatu bangsa yang memiliki kedaulatan, ia pun mengaami berbagai pemahaman tentang hakikat dirinya.

Negara juga merupakan organisasi manusia yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama. Setiap negara mempunyai tujuan yang berbeda. Untuk mencapai tujuannya, negara mempunyai tugas; mengatur kehidupan, menyelenggarakan pemerintahan dengan sebaik-baiknya sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Apakah yang dimaksud dengan tujuan dan fungsi suatu negara?Negara sebagai sebuah organisasi dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, memiliki fungsi, yaitu sebagai pengatur kehidupan dalam negara untuk menciptakan tujuan - tujuan negara.

1.2. Rumusan Masalaha. Apakah Fungsi dari suatu negara ?b. Bagaimanakah fungsi negara menurut para ahli ?c. Apakah tujuan dari suatu negara ?d. Bagaimanakah tujuan negara menurut para ahli ?e. Bagaimanakah sikap semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara ?

1.3. Tujuan Makalaha. Menyebutkan fungsi dari suatu negarab.Menjelaskan fungsi negara menurut para ahlic. Menyebutkan tujuan dari suatu negarad.Menjelaskan tujuan negara menurut para ahlie. Menjelaskan sikap semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Fungsi Negara

Tahukah Anda, apa fungsi dibentuknya suatu Negara? Selain tujuan, segala sesuatu yang akan dibuat pasti memiliki fungsi. Begitupun dengan Negara, ketika masyarakat bersepakat membentuk suatu negara dan hidup di dalamnya tentunya ada fungsi-fungsi tertentu yang diharapkan dapat berjalan dengan baik. Sederhanya, fungsi Negara dapat diartikan sebagai kegiatan Negara untuk mencapai cita-cita dan harapan sesuai tujuan Negara agar menjadi kenyataan. Sampai disini, cita-cita dan harapan menjadi poin penting yang perlu digarisbawahi. Dengan adanya Negara, masyarakat berharap cita-cita dan harapannya dapat terwujud menjadi kenyataan. Melalui tulisan ini, saya akan menguraikan lebih jauh tentang hal-hal apa saja yang menjadi fungsi dari negara.

Negara sebagai sebuah organisasi dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, memiliki fungsi, yaitu sebagai pengatur kehidupan dalam negara untuk menciptakan tujuan - tujuan negara. Menurut para ahli kenegaraan, fungsi – fungsi negara mencakup hal – hal berikut :

1. Fungsi Keamanan dan Ketertiban

Stabilitas Negara yang kondusif menjamin terlaksananya program-program pembangunan dengan lancar. Oleh karena itu, Negara harus menjaga keamanan dan ketertiban di negaranya. Selain itu, keamanan dan ketertiban diharapkan dapat mencegah bentrokan-bentrokan dan pertikaian yang terjadi antarmanusia di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.. Negara merupakan stabilisator bagi masyarakat. Negara harus menciptakan hukum untuk

mewujudkan keamanan dan ketertiban. Namun demikian, penertiban yang dilakukan oleh Negara tetap harus berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran

Suatu Negara dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, Negara berfungsi untuk berusaha sebaik-baiknya menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Usaha tersebut, antara lain dengan pembangunan di segala bidang dan menciptakan sistem ekonomi demi tercapainya

kesejahteraan dan kemakmuran. Namun, bukan berarti pembangunan menjadi tanggung jawab Negara sepenuhnya, tetapi juga diperlukan dukungan rakyat.

3. Fungsi Pertahanan

Fungsi pertahanan Negara sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Pertahanan Negara akan menentukan bertahan atau tidaknya sebuah bangsa dan Negara. Fungsi ketahanan Negara berkaitan dengan pertahanan dari serangan Negara lain. Oleh karena itu, diperlukan pengadaan alat pertahanan Negara serta personil keamanan yang terlatih dan tangguh.

4. Fungsi Keadilan

Fungsi Negara yang terakhir adalah keadilan. Keadilan bagi setiap warga Negara harus ditegakkan tanpa membeda-bedakan. Oleh karena itu, dibentuklah badan-badan peradilan Negara yang harus menjamin keadilan setiap warga Negara. Usaha yang dapat dilakukan, antara lain memberikan keputusan yang adil dalam hukum. Jika keadilan tidak ditegakkan akan muncul gejolak dalam masyarakat yang justru akan mengganggu keamanan Negara. Sebaliknya, jika keadilan ditegakkan akan muncul kehidupan masyarakat yang dinamis dan harmonis.

Supaya lengkap, pembahasannya saya bagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi negara secara umum dan fungsi/Tugas negara menurut para ahli,selamat membaca.

A. Fungsi/Tugas Negara secara Umum 1. Tugas esensial :

Mempertahankan negara sebagai organisasi politik yang berdaulat.Tugas ini meliputi tugas internal ( Memelihara perdamaian, ketertiban, dan ketenteraman dalam negara serta melindungi hak milik setiap orang ) dan tugas eksternal ( mempertahankan kemerdekaan negara ). Tugas essensial ini sering disebut tugas asli dari negara sebab dimiliki oleh setiap pemerintah dan negara mana pun di dunia

2. Tugas fakultatifMeningkatkan kesejahteraan umum, baik moral, intelektual, sosial maupun

ekonomi, Contoh : menjamin kesejahteraan fakir miskin, kesehatan, dan pendidikan rakyat.

B. Fungsi Negara Menurut para Ahli

Fungsi negara juga banyak diutarakan oleh para ahli negara di dunia. Beberapa ahli mengemukakan fungsi negara sebagai berikut:

Fungsi Negara menurut John Locke

Fungsi Negara menurut john locke yaitu terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Fungsi membuat undang-undang (legislatif)

Fungsi membuat peraturan dan mengadili (Eksekutif)

Fungsi urusan luar negeri, perang, dan damai (Federatif)

Fungsi Negara menurut Montesquieu

Menurut Montesquieu, fungsi Negara terdiri dari tiga tugas pokok. Pendapat ini dikenal dengan nama "Trias Politika" yaitu:

Fungsi membuat undang-undang (legislatif)

Fungsi pelaksanaan undang-undang (Eksekutif)

Fungsi pengadilan dan pengawasan (Yudikatif). 

Fungsi Negara menurut Prof. Miriam Budiardjo:

Prof. Miriam Budiardjo berpendapat bahwa pada umumnya fungsi Negara adalah sebagai berikut.

Melaksanakan Ketertiban: Keteriban penting untuk mencegah terjadinya bentrokan dalam masyarakat agar tujuan bersama dapat tercapai. Dalam hal ini, negara berfungsi sebagai stabilisator. Negara memiliki kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat agar terjadi ketertiban. Dalam melaksanakan ketertiban tersebut, negara mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya: Fungsi Negara selanjutnya adalah kewajiban untuk mengusahakan tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Dewasa ini, fungsi ini sangat penting, terutama untuk negara baru atau negara-negara yang sedang berkembang.

Melaksanakan pertahanan: Negara wajib mempunyai alat-alat pertahanan agar melaksanakan fungsi tersebut untuk menjaga, mencegah, dan menanggulangi berbagai gangguan, ancaman, tantangan, dan hambatan.

Menegakkan keadilan: Untuk melaksanakan fungsi ini, negara dapat menggunakan badan-badan pengadilan yang ada di negara tersebut. Keadilan adalah hak setiap manusia,  karena itu setiap orang harus memperoleh rasa keadilan, memperoleh hak-haknya, serta terhindar dari perlakuan sewenang-wenang ataupun ketidakadilan lainnya, baik yang dilakukan oleh orang lain bahkan mungkin yang dilakukan oleh negara.

Fungsi Negara menurut Van Vollenhoven

Fungsi negara menurut Van Vollenhoven yaitu terdiri dari 4 fungsi yang dikenal dengan istilah catur praja. Keempat fungsi yang dimaksud adalah:

Fungsi menyelenggarakan pemerintahan, bestuur.

Fungsi mengadili, rechtsprak.

Fungsi membuat peraturan, regeling.

Fungsi ketertiban dan keamanan, politie.

Fungsi Negara menurut M.H. Lipman dan G.A. Jacobsen

M.H. Lipman dan G.A. Jacobsen mengemukakan bahwa, sekurang-kurangnya ada tiga fungsi Negara, yaitu:

Fungsi Esensial: Fungsi esensial adalah fungsi yang harus dimiliki Negara demi kelanjutan Negara. Fungsi esensial meliputi; pemeliharaan angkatan perang, kepolisian, pengadilan, hubungan luar negeri, dan pungutan pajak.

Fungsi Jasa: Fungsi jasa adalah segala kegiatan yang bisa saja tidak terlaksana apabila tidak dilaksanakan oleh Negara. Misalnya; pembangunan  jalan, jembatan, dan pemeliharaan fakir miskin.

Fungsi Perniagaan: Fungsi perniagaan adalah fungsi yang diselenggarakan oleh Negara untuk memperoleh keuntungan. Misalnya dalam bentuk BUMN.

Fungsi Negara menurut R.M Mac Iver

R.M. Mac Iver berpendapat bahwa, Negara meliputi fungsi:

Pemeliharaan ketertiban disekitar batas-batas wilaya Negara yang bertujuan untuk melindungi warga Negara yang lemah.

Pelaksanaan konservasi dan pengembangan Negara menggunakan alat perlengkapan Negara untuk dinikmati oleh generasi yang akan datang. Contohnya konservasi sungai, danau, hutan, dan hasil pertanian, serta pengembangan industri.

Fungsi Negara menurut Lloyd Vernon Ballard

Lloyd Vernon Ballard menguraikan fungsi Negara dalam tinjauan sosiologis yang digolongkan dalam 4 fungsi yaitu:

Social conservation, yaitu memelihara nilai-nilai sosial yang sangat vital untuk ketertiban sosial dan politik. Contohnya menggiatkan tata tertib intern dengan cara menyelesaikan konflik antarwarga Negara.

Social control, yaitu mendamaikan, menyesuaikan, dan mengkoordinir sikap kelompok-kelompok yang bersaing/berselisih. Contohnya penyelenggaraan keadilan sosial.

Social amelioration dari situasi kelompok yang dirugikan. Fungsi ini meliputi usaha penghapusan kemiskinan atau memelihara orang cacat.

Social improvement, yaitu perluasan aspek kehidupan semua kelompok. Fungsi ini meliputi perluasan pendidikan, memajukan kesenian, atau mengadakan penelitian ilmiah.

2.2. Tujuan Negara

Setiap negara dibentuk tentu bukan tanpa tujuan. Seperti halnya ketika kalian membentuk kelompok belajar mendirikan clubhobi membaca atau membentuk kelompok tari. Kalian tentu mempunyai tujuan tertentu, misalnya agar mudah dalam belajar atau agar hobi dapat tersalurkan dan makin terarah. Bagaimana dengan tujuan negara? Tujuan negara adalah suatu sasaran yang hendak dicapai oleh suatu negara, merupakan ide yang bersifat abstrak-ideal berisi harapan yang dicita-citakan. Tujuan utama berdirinya negara pada hakikatnya sama, yaitu menciptakan kebahagian rakyatnya (bonum publicum/common-wealth).

a) Keamanan ekstern (eksternal security), artinya negara bertugas melindungi warga negaranya terhadap ancaman dari luar.

b) Pemeliharaan ketertiban intern (mainte-nance of internal order), artinya dalam masyarakat yang tertib terdapat pembagian kerja dan tanggung jawab pelaksanaan peraturan-peraturan pada segenap fungsionaris negara, terdapat pula badan-badan, prosedur dan usaha-usaha yang dimengerti oleh segenap warga negara dan dilaksanakan untuk memajukan kebahagian bersama.

c) Fungsi keadilan (justice), terwujudnya suatu sistem di mana terdapat saling pengertian dan prosedur-prosedur yang diberikan kepada setiap orang apa yang telah disetujui dan telah dianggap patut.

d) Kesejahteraan (welfare), kesejahteraan meliputi keamanan, ketertiban, keadilan dan kebebasan.

e) Kebebasan (freedom), adalah kesempatan mengembangkan dengan bebas hasrat -hasrat individu akan ekspresi ke-pribadiannya yang harus disesuai-kan gagasan kemakmuran umum. Bagaimana dengan tujuan negara Indonesia? Tujuan Negara Indonesia se-perti tertuang dalam Alinea IV Pembu-kaan UUD 1945, yaitu:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum,

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,

4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

A. Tujuan Negara Menurut Pendapat Para Ahli1. Menurut Plato

Tujuan Negara menurut Plato adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sosial.

2. Menurut Roger H. SoltauTujuan Negara menurut Roger H. Soltau adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta mengungkapkan daya cipta yang sebebas-bebasnya.

3. Menurut Harold J. LaskiTujuan Negara menurut Harold J. Laski adalah menciptakan keadaan yang di dalamnya, rakyat dapat mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.

4. Menurut AristotelesTujuan Negara menurut Aristoteles adalah kesempurnaan warganya yang berdasarkan atas keadilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam negara, dan hukum berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang berhak ia terima.

5. Menurut SocratesMenurut Socrates tujuan negara adalah merupakan suatu keharusan yang bersifat objektif, yang asalnya mengacu pada budi pekerti manusia. Tugas negara adalah untuk menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh para pemimpin, atau para penguasa yang dipilah oleh rakyat.

B. Tujuan Negara Menurut Teori1. Teori Kesejahteraan

Tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.2. Teori Perdamaian Dunia

Tujuan negara adalah mencapai perdamaian dunia sehingga perlu dibentuk satu negara di bawah satu imperium.

3. Teori Kedaulatan HukumMenurut teori ini, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum. Dalam negara hak-hak warga negara dijamin sepenuhnya oleh negara. Sebaliknya, warga negara berkewajiban mematuhi semua peraturan yang ada dalam negara.

4. Teori Kekuasaan NegaraNegara adalah berusaha mengumpulkan kekuasaan yang sebesar-besarnya.

5. Teori Jaminan atas Hak dan KebebasanTujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hukum supaya hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara. Peranan negara hanya sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindung hak serta kebebasan warganya.

2.3. Sikap Semangat Kebangsaan ( Nasionalisme Dan Patriotisme ) Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara

Setiap warga negara dari suatu negara, sudah barang tentu memiliki keterikatan emosional dengan negara yang bersangkutan sebagai perwujudan rasa bangga dan memiliki bangsa dan negaranya. Perasaan bangga dan memiliki terhadap bangsanya, akan mampu melahirkan sikap rela berkorban untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan negara. Hal ini merupakan bentuk keterikatan kepada tanah air, adat istiadat

leluhur, serta penguasa setempat yang menghiasi rakyat/warga setempat sejak lama atau disebut dengan “semangat kebangsaan”.

Semangat kebangsaan bagi setiap warga negara, harus dapat dijadikan motivasi spiritualdan horizontal dalam mencapai kemajuan dan kejayaan bangsa, menjaga keutuhan serta persaudaraan antarsesama. Dengan mengerti dan memahami pentingnya semangat kebangsaan bagi setiap warga negara, kita diharapkan mampu melahirkan jiwa nasionalisme ( cinta tanah air ) dan patriotisme ( rela berkorban ) dengan tetap menjunjung tinggi sikap sikap sebagai berikut.

a. Mengedepankan keserasian, keselarasan, dan keharmonisan hidup yang dilandasi oleh nilai – nilai ke – Tuhanan Yang Maha Esa;

b. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;

c. Menunjukan kerelaaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;d. Mengedepankan sikap berkeadilan sosial dalam hidup berbangsa dan bernegara;e. Menjunjung tinggi nilai – nilai persatuan, persaudaraan, kebersamaan, dan keharmonisan

dengan sesama;f. Menghargai hak asasi manusia ( HAM ), tidak diskriminatif dan bersikap demokratis;g. Menjunjung tinggi nilai – nilai keadilan dan keadaban manusia.

Untuk lebih memahami semangat kebangsaan, berikut ini akan di uraikan tentang nasionalisme dan patriotisme.A. Nasionalisme

Nasionalisme adalah perasaan satu keturunan, senasib, sejiwa dengan bangsa dan tanah airnya. Nasionalisme yang dapat menimbulkan perasaan cinta kepada tanah air disebut patriotisme. Nasionalisme dibedakan menajdi dua yaitu :

a. Nasionalisme dalam arti luas yaitu perasaan cinti / bangga terhadap tanah air dan bangsanya dengan tidak memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya.

b. Nasionalisme dalam arti sempit yaitu perasaan cinta/bangga terhadap tanah air dan bangsanya secara berlebihan dengan memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya.

Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berdasarkan Pancasila yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negar di atas kepentingan pribadi dan golongan. Nasionalisme Indonesia adalah perasaan bangga/cinta terhadap bangsa dan tanah airnya dengan tidak memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya. Dalam membina nasionalisme harus dihindarkan paham kesukuan chauvinisme, ekstrimisme, kedaulatan yang sempit. Pembinaan nasionalisme juga perlu diperhatikan paham kebangsaan yan gmengandung penegrtian persatuan dan kesatuan Indonesia, artinya persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

Macam – Macam Nasionalisme

1. Nasionalisme nekrofhilia

Nasionalisme yang menjadi landasan kekerasan seperti ini adalah sebuah nasionalisme yang nekrofhilia, nasionalisme yang mengarahkan konsruksi kesadaran pada hal-hal yang berbau kekerasan dan berujung pada kematian. Padahal nasionalisme yang diinginkan harus membangun negeri ini, sehingga dibutuhkan upaya untuk menata kembali kebersamaan dan menumbuhkan etos keindonesiaan untuk menentukan positioning, bargaining, arah dasar penataan, pengembangan, pembangunan serta kepribadian bangsa.

2. Pseudo NasionalismePseudo Nasionalisme merupakan naionalisme yang ditawarkan dalam regulasi

yang ditetapkan pemerintah. Secara konsepsional pemerintah menggembar-gemborkan nasionalisme yang memihak pada rakyat banyak, namun pada kenyataannya, regulasi yang dikeluarkan merupakan sebentuk proteksi dan perlakuan istimewa bagi kaum pemodal, terutama para pemodal asing. Regulasi ini bahkan cendrung diterapkan dengan mengedepankan paradigma yang militeristik, pihak keamanan negeri ini telah beralih fungsi menjadi pelindung masyarakat menjadi pengaman aset para pemodal. Pseudo nasionalisme tidak hanya berefek pada paradigma kekerasan yang menjadi paradigma kerja pemerintahan kita, pseudo nasionalisme juga telah menimbulkan masyarakat kita menderita. Masyarakat kita disusun oleh individu-individu yang skizofrenik. Individu skizofrenik sebagaimana dijelaskan oleh Holzkamp-Osterkamp (1991), adalah individu yang menderita kepribadian pasif, kecemasan dan inferioritas tinggi.

3. Nasionalisme BiofhiliaNasionalisme yang biofhilia atau nasionalisme yang mendorong harapan besar

pada hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dan kemakmuran serta kesejahteraan orang banyak perlu untuk diwujudkan. nasionalisme ini termasuk nasionalisme yang sehat, karena nasionalisme ini lahir dari pola berfikir komprehensif, sebuah cara berfikir yang ditandai dengan keberanian masyarakat untuk bertindak dan melakukan perubahan dalam hidupnya. Dan pada dasarnya nasionalisme yang sehat adalah nasionalisme yang lahir dari rahim kesadaran kebangsaan yang dihayati dengan hati nurani. Nasionalisme ini adalah sebuah konsensus yang harus menjadi perekat dan paradigma yang dianut baik oleh para pengambil kebijakan maupun masyarakat umum.

B. Patrotisme

Patriotisme berasal dari kata patriot yang berati pecinta/pembela tanah air. Patriotisme diartikan sebaga isemangat/jiwa cinta tanah air yang berupa sikap rela berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran bangsanya. Patriotisme tidak hanya cinta kepada tanah air saja, tapi juga cinta bangsa dan negara. Kecintaan terhadap tanah air tidak hanya ditampilkan saat bangsa Indonesia terjajah, tetapi juga diwujudkan dalam mengisi kemerdekaan.

Ciri-ciri patriotisme :

a) Cinta tanah airb) Rela berkorban untuk kepentingan nusa dan bangsac) Menempatkan persatuan, kesatuan dan keselamatan bansga dan negara di atas

kepentingan pribaadi dan golongan

d) Bersifat pembaharuane) Tidak kenal menyerahf) Bangga sebagai bangsa Indoensia.

Perwujudan Patriotisme dan Nasionalisme dalam kehidupan Sikap patriotisme dan nasionalisme dapat diwujudkan dalam berbagai lingkungan kehidupan :

a. Lingkungan keluargaJiwa dan semangat patriotisme dapat ditanamkan dan dimulai di lingkungan

keluarga, misalnya kita harus selalu berbuat baik di lingkungan kita untuk menjaga nama baik keluarga, meelstarikan ketenttraman keluarga, emmbantu meringankan beban keluarga.

b. Lingkungan sekolahBerbagai macam tingkah laku atau kegiatan yang mengacu pada nilai kesopanan

dan kebaikan, baik terhadap guru, karyawan maupun teman, mengikuti upacar dengan tertib. Menajdi anggota OSIS, menjaga nama baik sekolah, menjadi team olah raga, menghidnari tawuran pelajar, menjaga kebersihan dan ketertiban sekolah dan lain sebagainya.

c. Lingkungan masyarakatSikap patriotisme di masyarakat dapat ditumbuhkan dan dilaksanakan melalui

menjaga keamanan lingkungan, menaikkan bendera di depan rumah pada hari besar nasional, membersihkan lingkungan, aktif dalam kegiatan desa dan ikut membela negara bila diperlukan.

C. Penerapan Semangat Kebangsaan

Pembahasan tentang patriotisme, tidak dapat dipisahkan dengan nasionalisme, karena keduanya merupakan perwujudan semangat kebangsaan. Para penyelenggara negara dituntut memiliki kemampuan dalam upaya menegakkan kebenaran dan keadilan serta mengantisipasi berbagai ancaman terhadap negara baik dari dalam ( separtisme, konflik antar suku, anarkisme, korupsi, narkoba, dan lain – lain ) maupun dari luar ( intervensi, agresi, propaganda yang mendiskreditkan, dan lain lain ) demi keutuhan negara, dan kepentingan rakyatnta. Semangat kebangsaan harus diimbangi dengan nilai – nilai religius dan pengendalian diri agar tidak menimbulkan perpecahan, karena saling merasa bahwa negara dan bangsanya dianggap paling penting untuk diperjuangkan.

Semangat kebangsaan dalam arti luas, dapat diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar dengan cara :

a. KeteladananKeteladanan atau “teladan”, merupakan sikap dan prilaku yang patut dicontoh

atau ditiru karena perkataan dan perbuatannya. Keteladanan dapat diberikan di berbagai lingkungan seperti rumah ( keluarga ), sekolah, instansi pemerintah dan swasta, dan masyarakat luas. Keteladanan bisa dimulai dari hal – hal terkecil, dan dari diri sendiri. Contoh : bekerja keras dan disiplin dalam mengejar prestasi, membayar pajak tepat

waktu, mematuhi tata tertib berlalu lintas, mau melakukan kerja bakti/gotong royong membersihkan lingkungan, tidak melakukan korupsi, dan lain – lain.

b. PewarisanPewarisan atau “warisan”, merupakan cara atau proses menurunkan, memberikan

atau menyerahkan sesuatu kepihak lain. Pewarisan semangat kebangsaan adalah cara – cara menurunkan nilai – nilai, sikap, dan perilaku terpuji kepada generasi berikutnya ( muda ). Contohtulus ikhlas membantu orang yang terkena musibah, berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengemban amanah, terbiasa belajar dan bekerja tepat waktu, dan lain – lain.

c. KetokohanKetokohan “tokoh”, merupakan sosok seseorang yang terkenal dan disegani

karena pengaruhnya sangat besar di dalam masyarakat. Dalam semangat kebangsaan, ketokohan perlu dijadikan sandaran pedoman ( referensi ) guna memberikan motivasi dan semangat bagi generasi muda. Contoh : berupaya selalu mengambil inisiatif dalam hal – hal kebaikan ( kerja bakti, membantu sesama, dan belajar ), tidak cepat puas dalam suatu prestasi, ingin selalu memberikan yang terbaik, rajin membantu atau sedekah kepada orang lain yang membutuhkan, dan sebagainya.

BAB IIIPENUTUP

3.1. Kesimpulan1. Terlepas dari ideologinya, negara menyelenggarakan beberapa minimum fungsi yang

mutlak, yaitu :a. melaksanakan penertiban ( law and order ),b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,c. Pertahanan,d. Menegakan keadilan.

2. Plato mengatakan bahwa tujuan negara yang sebenarnya adalah untuk mengetahui atau mencapai atau mengenal ideo yang sesungguhnya, sedang yang daapat mengetahui atau mencapai idea yang sesungguhnya itu hanyalah ahli – ahli filsafat saja, maka dari itu pimpinan negara atau pemerintah negara.

3. Semangat kebangsaan bagi setiap warga negara, harus dapat dijadikan motivasi spiritualdan horizontal dalam mencapai kemajuan dan kejayaan bangsa, menjaga keutuhan serta persaudaraan antarsesama. Dengan mengerti dan memahami pentingnya semangat kebangsaan bagi setiap warga negara, kita diharapkan mampu melahirkan jiwa nasionalisme ( cinta tanah air ) dan patriotisme ( rela berkorban ) dengan tetap menjunjung tinggi sikap sikap sebagai berikut.a. Mengedepankan keserasian, keselarasan, dan keharmonisan hidup yang dilandasi oleh

nilai – nilai ke – Tuhanan Yang Maha Esa;b. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan

pribadi atau golongan;c. Menunjukan kerelaaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;d. Mengedepankan sikap berkeadilan sosial dalam hidup berbangsa dan bernegara;e. Menjunjung tinggi nilai – nilai persatuan, persaudaraan, kebersamaan, dan

keharmonisan dengan sesama;f. Menghargai hak asasi manusia ( HAM ), tidak diskriminatif dan bersikap demokratis;g. Menjunjung tinggi nilai – nilai keadilan dan keadaban manusia.

3.2. Saran1. Kita harus ikut membantu fungsi/tugas negara supaya tetap bisa terlaksana dengan baik

dan tanpa kendala, bukan malah kita yang membuat fungsi/tugas negara makin terkendala2. Semua negara pasti bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, dan kita juga harus

memiliki tujuan yang besar supaya mampu membantu terwujudnya tujuan negara3. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus memiliki jiwa nasionalisme ( cinta tanah

air ) dan patriotisme ( rela berkorban ), jika kita tidak memiliki kedua sifat itu, apa jadinya negara kita nanti, dan jika hanya memiliki tanpa menerapkannya itu juga tidak ada gunanya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto. 2007. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga

http://www.seputarpendidikan.com/2014/08/tujuan-dan-fungsi-negara.htm

http://irianirianiii.blogspot.sg/2013/04/semangat-kebangsaan-nasionalisme-dan.html?m=1

http://www.ilmusiana.com/2015/04/fungsi-negara-paling-lengkap.html?m=1

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

( Sistem Hukum dan Peradilan Sosial )

Guru Pembimbing : Nanik S.pd.i

Disusun Oleh :

1. Samsul Bahri2. Livia Indi Putri3. Asep Wandira4. Dila Lestari5. Etik Rahmawati6. Jamardi

SMA NEGERI 01 SINDANG DATARAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

          Puji syukur saya panjatkan kehadirat  Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat dan karunia–Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Pkn ini

dengan tepat waktu.

Saya mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat

membantu pembaca dalam memahami pelajaran Pkn yang merupakan judul dari Makalah

Saya, yaitu “Sistem Hukum dan Peradilan Sosial”. Disamping itu, Saya berharap

bahwa Makalah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Saya menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Pkn ini masih banyak

kekurangan sehingga saya berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari

guru mata pelajaran Pkn (Ibu Nanik S.pd.i) agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian

berikutnya.

Akhirkata  saya  ucapkan  terima  kasih. 

Sindang Dataran, Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1

C. Tujuan Makalah..................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN

A. Sistem Hukum....................................................................................................... 2

B. Sumber Hukum...................................................................................................... 2

C. Pengolongan Hukum............................................................................................. 5

D. Sanksi Hukum....................................................................................................... 6

E. Perbedaan Hukum Pidana dan Hukum Perdata..................................................... 6

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................ 8

B. Saran...................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 10