makalah penyakit menular pes

12
PENYAKIT PES (PLAGUE) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dahulu ada sebuah penyakit yang menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini dijulukan The Black Death. Penyakit ini menyebabkan wabah yang besar di kalangan masyarakat. Wabah plague diyakini telah bermula di Mesir dan Etiopia pada tahun 540 bergerak ke Sungai Nil dan menumpang kapal-kapal menuju ke Konstantinopel sepanjang rute perdagangan. Wabah ini diperkirakan telah membunuh 300.000 orang di Konstantinopel dalam waktu setahun pada tahun 544. Kemudian pada tahun 1347 penyakit ini kembali melanda populasi Eropa (Konstantinopel Turki, kepulauan Italia, Prancis, Yunani, Spanyol, Yugoslavia, Albania, Austria, Jerman, Inggris, Irlandia, Norwegia, Swedia, Polandia, Bosnia-Herzegovina dan Kroasia) selama kira-kira 300 tahun, dari tahun 1348 sampai akhir abad ke- 17. Selama kurun waktu itu, wabah ini membunuh 75 juta orang, kira-kira 1/3 populasi pada waktu itu. Seluruh komunitas tersapu bersih, di tahun 1386 di kota Smolensk, Rusia, hanya lima orang yang tidak terserang penyakit ini dan di London, peluang bertahan hidup hanya satu dalam sepuluh. Wabah plague disebabkan oleh bakteri yang disebut Yersinia pestis. Bakteri ini dibawa oleh kutu, sedangkan kutu hidup pada tikus. Kutu menyebarkan penyakit ketika mengisap darah tikus atau manusia. Plaguemerupakan penyakit yang disebabkan oleh enterobakteria Yersinia pestis(dinamai dari bakteriolog Perancis A.J.E. Yersin). Penyakit plague dibawa oleh hewan pengerat (terutama tikus). Wabah penyakit ini banyak terjadi dalam sejarah, dan telah menimbulkan korban jiwa yang besar. Wabah pes masih dapat ditemui di beberapa belahan dunia hingga kini. Tetapi bakteri wabah pes belum terbasmi tuntas. Di Bolivia dan Brazil, misalnya, terdapat lebih dari 100 laporan kasus pes per sejuta penduduk. Wabah pes dikenal dengan black death karena menyebabkan tiga jenis wabah, yaitu bubonik, pneumonik dan septikemik. Ketiganya menyerang system limfe tubuh, menyebabkan

Upload: waode-jumriani-sittieka

Post on 28-Dec-2015

1.521 views

Category:

Documents


132 download

DESCRIPTION

MAKALAH PENYAKIT PENULAR PES

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Penyakit MENULAR PES

PENYAKIT PES (PLAGUE)

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dahulu ada sebuah penyakit yang menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini

dijulukan The Black Death. Penyakit ini menyebabkan wabah yang besar di kalangan

masyarakat. Wabah plague diyakini telah bermula di Mesir dan Etiopia pada tahun 540 bergerak

ke Sungai Nil dan menumpang kapal-kapal menuju ke Konstantinopel sepanjang rute

perdagangan. Wabah ini diperkirakan telah membunuh 300.000 orang di Konstantinopel dalam

waktu setahun pada tahun 544.

Kemudian pada tahun 1347 penyakit ini kembali melanda populasi Eropa (Konstantinopel Turki,

kepulauan Italia, Prancis, Yunani, Spanyol, Yugoslavia, Albania, Austria, Jerman, Inggris, Irlandia,

Norwegia, Swedia, Polandia, Bosnia-Herzegovina dan Kroasia) selama kira-kira 300 tahun, dari

tahun 1348 sampai akhir abad ke-17. Selama kurun waktu itu, wabah ini membunuh 75 juta orang,

kira-kira 1/3 populasi pada waktu itu. Seluruh komunitas tersapu bersih, di tahun 1386 di kota

Smolensk, Rusia, hanya lima orang yang tidak terserang penyakit ini dan di London, peluang

bertahan hidup hanya satu dalam sepuluh.

Wabah plague disebabkan oleh bakteri yang disebut Yersinia pestis. Bakteri ini dibawa oleh kutu,

sedangkan kutu hidup pada tikus. Kutu menyebarkan penyakit ketika mengisap darah tikus atau

manusia. Plaguemerupakan penyakit yang disebabkan oleh enterobakteria Yersinia pestis(dinamai

dari bakteriolog Perancis A.J.E. Yersin). Penyakit plague dibawa oleh hewan pengerat

(terutama tikus). Wabah penyakit ini banyak terjadi dalam sejarah, dan telah menimbulkan korban

jiwa yang besar. Wabah pes masih dapat ditemui di beberapa belahan dunia hingga kini. Tetapi

bakteri wabah pes belum terbasmi tuntas. Di Bolivia dan Brazil, misalnya, terdapat lebih dari 100

laporan kasus pes per sejuta penduduk. Wabah pes dikenal dengan black death karena

menyebabkan tiga jenis wabah, yaitu bubonik, pneumonik dan septikemik. Ketiganya menyerang

system limfe tubuh, menyebabkan pembesaran kelenjar, panas tinggi, sakit kepala, muntah dan

nyeri pada persendian. Wabah pneumonik juga menyebabkan batuk lendir berdarah, wabah

septikemik menyebabkan warna kulit berubah menjadi merah lembayung. Dalam semua kasus,

kematian datang dengan cepat dan tingkat kematian bervariasi dari 30-75% bagi bubonik, 90-95%

bagi pneumonik dan 100% bagi septikemik. Akan tetapi, dengan pengobatan yang tepat, penyakit

pes dapat disembuhkan, karena berhasil diobati dengan sukses menggunakan antibiotika.Penyakit

pes pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1910 melalui Tanjung Perak, Surabaya, kemudian

tahun 1916 melalui pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, tahun 1923 melalui pelabuhan Cirebon

dan pada tahun 1927 melalui pelabuhan Tegal. Korban manusia meninggal karena pes dari 1910-

1960 tercatat 245.375 orang, kematian tertinggi terjadi pada tahun 1934, yaitu 23.275 orang.

Page 2: Makalah Penyakit MENULAR PES

Penyakit pes merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk dalam UU nomor 4 tahun

1984 tentang penyakit menular/ wabah, Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor

560/Menkes/Per/VIII/1989 tentang jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah, tata

cara penyampaian laporannya dan tata cara seperlunya tentang pedoman penyelidikan

epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa serta International Classification of

Disease ( ICD ).Di Indonesia telah diupayakan penanggulangan penyakit per melalui beberapa

kegiatan yang mendukung, seperti surveilans trapping, surveilans human, pengamnilan dan

pengiriman spesies, pengadaan obat-obatan dan Disponsible syringe, dan pengadaan metal life

trap.Oleh karen itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih mendalam kajian mengenai judul

makalah ini “Pes (Plague) dan Penanggulangannya. Dalam makalah ini penulis mencoba

mengkaji  etologi penyakit pes, patogenesis, gejala yg ditimbulkan, serta cara pengobatannya.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka penulis menyimpulkan beberapa rumusan masalah

sebagai berikut:

1.      Bagaiamana patogenesis penyakit pes ?

2.      Bagaimana gejala penyakit pes ?

3.      Bagaimana pengobatan penyakit pes ?

4.      Bagaimana pragnosis penyakit pes ?

C.    Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:1.      Untuk mengetahui patogenesis penyakit

pes2.      Untuk mengetahui gejal-gejala yang ditimbulkan agent penyakit pes terhadap

tubuh3.      Untuk mengetahui cara penanggulangandan pragnosisnnyaBAB II

PEMBAHASAN

A.    Etiologi  Penyakit Pes (Plague)

Pes (plague) adalah penyakit yang disebabkan oleh enterobakteriaYersinia pestis (dinamai dari

bakteriolog Perancis A.J.E. Yersin). Penyakit pes dibawa oleh hewan pengerat (terutama tikus).

Wabah penyakit ini banyak terjadi dalam sejarah, dan telah menimbulkan korban jiwa yang

besar.Selama abad ke-14, pedagang dari kota-kota pelabuhan Laut Tengah dan Laut Hitam

mengadakan perjalanan ke Cina, dan sepulangnya, membawa kembali sutera serta kulit binatang

yang berharga. Ketika kembali dari perjalanan seperti ini pada tahun 1343, sekelompok pedagang

dari Genoa menurut laporang lari ketakutan karena adanya pasukan orang Tartar, dan berlindung

di balik tembok kota perdagangan Caffa di Semenanjung Krim. Orang Tartar segera mengepung

Page 3: Makalah Penyakit MENULAR PES

kota tersebut. Selama tiga tahun tak ada pihak yang mendapatkan kemajuan, sampai pada suatu

hari orang Tartar berhenti melemparkan batu ke dalam kota Caffa dan mulai melemparkan mayat-

mayat tentara mereka sendiri yang meninggal karena pes.

Sejak dahulu kala sampai kini, infeksi mikroba merupakan ancaman utama terhadap kesehatan

manusia beradab. Penyakit pes – lebih daripada “pes-pes” di kemudian hari seperti misalnya

kolera, cacar, demam kuning dan influenza-tetap merupakan contoh utama mengenai siatu

penyakit infeksi yang datang dari luar negeri dan menyerang orang Filistin melalui pelabuhan laut

mereka. Wabah raya penyakit pes yang pertama, yakni pes Justinius pada Abad ke-6, berkecamuk

waktu perdagangan internasional meningkat.

Plague, disebut juga penyakit pes, adalah infeksi yang disebabkan bakteri Yersinia pestis (Y.

pestis) dan ditularkan oleh kutu tikus (flea), Xenopsylla cheopis. Yesinia pestis penyebab pes

berbentuk batang pendek, gemuk dengan ujung membulat dengan badan mencembung, berukuran

1,5 µ × 5,7 µ dan bersifat Gram positif. Kuman ini serirtutung menunjukkan pleomorfisme. Pada

pewarnaan tampak bipolar, mirip peniti tertutup. Kuman tidak bergerak, tidak membentuk dari

spora dan diselubu Selain jenis kutu tersebut, penyakit ini juga ditularkan oleh kutu jenis lain. Di

Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara kutu carrier plague adalah Xenophylla astia. Penyakit

ini menular lewat gigitan kutu tikus, gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak

dengan tubuh binatang yang terinfeksi. Kutu yang terinfeksi dapat membawa bakteri ini sampai

berbulan2 lamanya. Selain itu pada kasus pneumonic plague, penularan terjadi dari dari percikan

air liur penderita yang terbawa oleh udara. Kutu menyebarkan penyakit ketika mengisap darah

tikus atau manusia. Tetapi bakteri wabah pes belum terbasmi tuntas. Di Bolivia dan Brazil,

misalnya, terdapat lebih dari 100 laporan kasus pes per sejuta penduduk. Wabah pes dikenal

dengan black death karena menyebabkan tiga jenis wabah, yaitu bubonik, pneumonik dan

septikemik. Ketiganya menyerang system limfe tubuh, menyebabkan pembesaran kelenjar, panas

tinggi, sakit kepala, muntah dan nyeri pada persendian. Wabah pneumonik juga menyebabkan

batuk lendir berdarah, wabah septikemik menyebabkan warna kulit berubah menjadi merah

lembayung. Dalam semua kasus, kematian datang dengan cepat dan tingkat kematian bervariasi

dari 30-75% bagi bubonik, 90-95% bagi pneumonik dan 100% bagi septikemik. Akan tetapi,

dengan pengobatan yang tepat, penyakit pes dapat disembuhkan, karena berhasil diobati dengan

sukses menggunakan antibiotika.

Ada 3 jenis penyakit plague yaitu:

1.      Bubonic plague : Masa inkubasi 2-7 hari. Gejalanya kelenjar getah bening yang dekat

dengan tempat gigitan binatang/kutu yang terinfeksi akan membengkak berisi cairan (disebut

Bubo). Terasa sakit apabila ditekan. Pembengkakan akan terjadi. Gejalanya mirip flu, demam,

pusing, menggigil, lemah, benjolan lunak berisi cairan di di tonsil/adenoid (amandel), limpa dan

thymus. Bubonic plague jarang menular pada orang lain.

2.      Septicemic plague : Gejalanya demam, menggigil, pusing, lemah, sakit pada perut, shock,

pendarahan di bawah kulit atau organ2 tubuh lainnya, pembekuan darah pada saluran darah,

tekanan darah rendah, mual, muntah, organ tubuh tidak bekerja dg baik. Tidak terdapat benjolan

Page 4: Makalah Penyakit MENULAR PES

pada penderita. Septicemic plague jarang menular pada orang lain. Septicemic plague dapat juga

disebabkan Bubonic plague dan Pneumonic plague yang tidak diobati dengan benar.

3.      Pneumonic plague : Masa inkubasi 1-3 hari. Gejalanya pneumonia (radang paru2), napas

pendek, sesak napas, batuk, sakit pada dada. Ini adalah penyakit plague yang paling berbahaya

dibandingkan jenis lainnya. Pneumonic plague menular lewat udara, bisa juga merupakan infeksi

sekunder akibat Bubonic plague dan Septicemic plague yang tidak diobati dengan

benar.B.     Patogenesis Pes (Plague)

Pes adalah infeksi dari sistem limfatik , biasanya dihasilkan dari gigitan kutu yang

terinfeksi, Xenopsylla cheopis (kutu tikus). Para kutu sering ditemukan pada hewan pengerat

seperti tikus dan tikus, dan mencari mangsa binatang pengerat lainnya ketika tuan mereka mati.

Bakteri membentuk agregat dalam usus dari kutu yang terinfeksi dan hasil ini di loak muntah

darah tertelan, yang sekarang terinfeksi, ke situs gigitan hewan pengerat atau host manusia.

Setelah didirikan, bakteri cepat menyebar kekelenjar getah bening dan berkembang

biak. Y. pestis basil bisa menahan fagositosis dan bahkan mereproduksi dalam fagosit dan

membunuh mereka. Sebagai penyakit berlangsung, kelenjar getah bening dapat perdarahan dan

menjadi bengkak dan nekrotik . Pes dapat berkembang menjadi mematikanwabah

septicemia dalam beberapa kasus. Wabah ini juga diketahui menyebar ke paru-paru dan menjadi

penyakit yang dikenal sebagai wabah pneumonia . Bentuk penyakit ini sangat menular karena

bakteri dapat ditularkan dalam tetesan dikeluarkan saat batuk atau bersin, serta kontak fisik

dengan korban wabah tikus atau kutu-bantalan yang membawa wabah.

Vektor pes adalah pinjal. Di Indonesia saat ini ada 4 jenis pinjal yaitu: Xenopsylla cheopis, Culex

iritans, Neopsylla sondaica, dan Stivalus cognatus. Reservoir utama dari penyakit pes adalah

hewan-hewan rodent (tikus, kelinci).

Kucing di Amerika juga pada bajing. Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara

pada rodent. Kuman-kuman pes yang terdapat di dalam darah tikus sakit,dapat ditularkan ke

hewan lain atau manusia, apabila ada pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman

pes tadi, dan kuman-kuman tersebut akan dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan

cara yang sama yaitu melalui gigitan.

Pada no.1 s/d 5, penularan pes melalui gigitan pinjal akan mengakibatkan pes bubo. Pes bubo

dapat berlanjut menjadi pes paru-paru (sekunder pes).

Selain pes, pinjal bisa menjadi vektor penyakit-penyakit manusia, seperti murine typhus yang

dipindahkan dari tikus ke manusia. Disamping itu pinjal bisa berfungsi sebagai penjamu perantara

untuk beberapa jenis cacing pita anjing dan tikus, yang kadang-kadang juga bisa menginfeksi

manusia.

Bila pinjal menggigit hewan pengerat yang terinfeksi dengan Y. pestis, organisme yang termakan

akan berkembang biak dalam usus pinjal itu dan, dibantu oleh koagulase menyumbat

proventrikulusnya sehingga tidak ada makanan yang dapat lewat. Karena itu, pinjal lapar dan

Page 5: Makalah Penyakit MENULAR PES

ususnya tersumbat sehingga akan menggigit dengan ganas dan darah yang dihisapnya

terkontaminasi Y. pestis dari pinjal, darah itu dimuntahkan dalam luka gigitan. Organisme yang

diinokulasi dapat difagositosis, tetapi bakteri ini dapat berkembang biak secara intra sel atau ekstra

sel. Y. pestis dengan cepat mencapai saluran getah bening, dan terjadi radang haemorrogic yang

hebat dan kelenjar-kelenjar getah bening yang membesar, yang dapat mengalami nekrosis.

Meskipun infasinya dapat berhenti di situY. pestis sering mencapai ke aliran darah dan tersebar

luas.Pinjal merupakan salah satu parasit yang paling sering ditemui pada hewan kesayangan baik

anjing maupun kucing. Meskipun ukurannya yang kecil dan kadang tidak disadari pemilik hewan

karena tidak menyebabkan gangguan kesehatan hewan yang serius, namun perlu diperhatikan

bahwa dalam jumlah besar kutu dapat mengakibatkan kerusakan kulit yang parah bahkan menjadi

vektor pembawa penyakit tertentu.

Pinjal yang biasa dikenal kutu loncat atau fleas ada 2 jenis, yaitu kutu loncat pada anjing dan

kucing, namun di lapangan lebih sering ditemukan kutu loncat kucing yang juga dapat berpindah

dan berkembang biak pada anjing.

Y. pestis awalnya menginfeksi dan menyebar ke hewan pengerat rumah (misalnya tikus) dan

hewan lain (misalnya kucing), dan manusia dapat terinfeksi karena gigitan pinjal atau dengan

kontak. Vektor pes yang paling lazim adalah pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), tetapi pinjal lain

dapat juga menularkan infeksi. Untuk pengendalian pes dibutuhkan penelitian pada hewan yang

terinfeksi, vektor,dan kontak manusia dan pembantaian hewan yang terinfeksi pes. Semua pasien

yang dicurigai menderita pes harus diisolasi terutama kalau kemungkinan keterlibatan paru-paru

belum disingkirkan. Kontak pasien yang dicurigai menderita pneumonia pes harus diberi

tetrasiklin 0’5 gram per hari selama 5 hari, sebagai kemoprofilaksis. Selain itu, kondisi lingkungan

juga berperan dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi

kasus pes, perlu usaha masyarakat dalam menjaga sanitasi dan higienitas

lingkungannya.C.    Gejala Pes (Plague)

Gejala yang paling terkenal dari penyakit pes adalah menyakitkan, kelenjar getah bening, yang

disebut buboes. Ini biasanya ditemukan di pangkal paha, ketiak atau leher. Karena gigitan berbasis

bentuk infeksi, wabah pes sering merupakan langkah pertama dari serangkaian penyakit progresif.

Gejala penyakit pes muncul tiba-tiba, biasanya 2-5 hari setelah terpapar bakteri. Gejala meliputi:

1.      Panas dingin

2.      Umum sakit perasaan ( malaise )

3.      Demam tinggi (39 ° Celcius, 102 ° Fahrenheit)

4.      Kram Otot

5.      Kejang

6.      Mulus, bening pembengkakan kelenjar menyakitkan disebut bubo, umumnya ditemukan di

Page 6: Makalah Penyakit MENULAR PES

selangkangan, tapi mungkin terjadi di ketiak atau leher, paling sering di lokasi infeksi awal

(gigitan atau awal)

7.      Nyeri dapat terjadi di daerah tersebut sebelum muncul bengkak

8.      Warna kulit berubah menjadi warna merah muda dalam beberapa kasus yang ekstrim

9.      Pendarahan dari koklea akan dimulai setelah 12 jam dari infeksi.

Gejala lain termasuk napas berat, muntah darah terus menerus, buang air kecil darah, anggota

badan sakit, batuk, dan nyeri eksterm. Rasa sakit ini biasanya disebabkan oleh pembusukan atau

decomposure kulit sementara orang itu masih hidup. Gejala tambahan termasuk kelelahan ekstrim,

masalah gastrointestinal, lenticulae (titik-titik hitam yang tersebar di seluruh tubuh), delirium

dan koma .

Dua jenis Y. pestis plague pneumonia dan septicemia. Namun, wabah pneumonia , tidak seperti,

pes atau septicemia menyebabkan batuk dan sangat menular, yang memungkinkan untuk itu

menyebar orang-ke-orang.

Wabah septicemia terjadi ketika wabah bakteri kalikan dalam aliran darah Anda. Tanda dan gejala

termasuk:

1.      Demam dan menggigil

2.      Nyeri perut, diare dan muntah

3.      Perdarahan dari, hidung mulut atau rektum, atau di bawah kulit Anda

4.      Syok

5.      Menghitam dan kematian jaringan (gangren) di kaki Anda, paling sering jari, jari kaki dan

hidung  

Wabah pneumonia mempengaruhi paru-paru. Ini adalah paling umum dari berbagai wabah tetapi

yang paling berbahaya, karena dapat menyebar dari orang ke orang melalui droplet batuk. Tanda

dan gejala dapat dimulai dalam beberapa jam setelah infeksi, dan mungkin mencakup:

1.      Batuk, dahak berdarah2.      Kesulitan bernapas3.      Demam tinggi4.      Mual dan

muntah5.      KelemahanWabah pneumonia berlangsung dengan cepat dan dapat menyebabkan

kegagalan pernafasan dan shock dalam waktu dua hari infeksi. Jika pengobatan antibiotik tidak

dimulai dalam waktu satu hari setelah tanda-tanda dan gejala pertama muncul, infeksi mungkin

menjadi fatal.D.    Pengobatan Pes (Plague)

Abad Pertengahan dokter berpikir wabah diciptakan oleh udara rusak oleh cuaca lembab, tubuh

Page 7: Makalah Penyakit MENULAR PES

membusuk terkubur, dan asap yang dihasilkan oleh sanitasi yang buruk. Pengobatan yang

disarankan adalah wabah diet yang baik, istirahat, dan pindah ke lingkungan non-terinfeksi

sehingga individu bisa mendapatkan akses untuk membersihkan udara. Ini memang membantu,

tapi tidak untuk alasan para dokter waktu pemikiran. Pada kenyataannya, karena mereka

merekomendasikan bergerak menjauh dari kondisi tidak sehat, orang-orang, pada dasarnya,

semakin menjauh dari tikus yang memendam kutu membawa infeksi.

Pengujian laboratorium yang diperlukan, dalam rangka untuk mendiagnosa dan mengkonfirmasi

wabah. Idealnya, konfirmasi melalui identifikasi Y. pestis budaya dari sampel pasien. Konfirmasi

infeksi dapat dilakukan dengan memeriksa serum diambil selama tahap awal dan akhir

dari infeksi . Untuk cepat layar untuk Y. pestis antigen pada pasien, cepatdipstik tes telah

dikembangkan untuk penggunaan lapangan.

Beberapa kelas antibiotik yang efektif dalam mengobati penyakit pes. An

dist(terutama doksisiklin ), dan fluorokuinolon ciprofloxacin . Kematian terkait dengan kasus

dirawat wabah pes adalah sekitar 1-15%, dibandingkan dengan angka kematian 50-90% dalam

kasus-kasus yang tidak diobati.

Orang yang berpotensi terinfeksi dengan wabah memerlukan perawatan segera dan harus diberi

antibiotik dalam waktu 24 jam dari gejala pertama untuk mencegah kematian. Pengobatan lain

meliputi oksigen, cairan intravena, dan dukungan pernapasan. Orang-orang yang pernah kontak

dengan siapa pun terinfeksi oleh wabah pneumonia diberikan antibiotik.

Pencegahan primermemerlukan penghindaran pemajanan terhadap binatang yang terinfeksi dan

pijalnya. Di daerah endemik masyarakat harus diajar untuk tidak memegang liang, untuk menahan

memegang rodensi yang sakit atau mati, memberi anti kutu binatang rumah tangga, dan

mengurang tempat tinggal tikus domestik. Prevalensi dan distribusi pes dapat ditentukan dari

populasi rodensi liar dengan pengamatan penyakit atau dengan menggunakan rantai reaksi

polimerase untuk mendeteksi Y.pestis dalam pinjal. Penderita pes harus dikarantina dan diobati

dan ditangani pada isolasi pernafasan yang ketat bila mereka bergejala paru-paru.

E.     Pragnosis Pes (Plague)

Pes bubo akut menjelek menjelek menjadi deliriu, syok, dan  meninggal dalam 3-5 hari jika tidak

diobati. Angka mortalitas untuk keseluruhan pes bubo yang tidak diobati adalah 60-90%.

Penjelekan pes pneomonia cepat dan hampir selalu mematikan 24-28 jam jika tidak diobati. Jika

pes bubo diobati lebih awal, maka angka mortalitas akan berkurang 10%. Prognosiss pada pes

pneumonia tetap jelek jika pengobatan spesifik tidak diberikan dalam 18 hari dimulainya.BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah makalah yang berjudul “Pes (Plague) dan Penanggulangannya”

Page 8: Makalah Penyakit MENULAR PES

maka penulis merumuskan beberapa kesimpulan yang berkaitan makalah ini sebagai

berikut:1.      Y. pestis awalnya menginfeksi dan menyebar ke hewan pengerat rumah (misalnya

tikus) dan hewan lain (misalnya kucing), dan manusia dapat terinfeksi karena gigitan pinjal atau

dengan kontak. Vektor pes yang paling lazim adalah pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), tetapi

pinjal lain dapat juga menularkan infeksi. Bakteri membentuk agregat dalam usus dari kutu yang

terinfeksi dan hasil ini di loak muntah darah tertelan, yang sekarang terinfeksi, ke situs gigitan

hewan pengerat atau host manusia. Setelah didirikan, bakteri cepat menyebar ke kelenjar getah

bening dan berkembang biak. Y. pestis basil bisa menahan fagositosis dan bahkan mereproduksi

dalam fagosit dan membunuh mereka. Sebagai penyakit berlangsung, kelenjar getah bening

dapat perdarahan dan menjadi bengkak dan nekrotik . Pes dapat berkembang menjadi

mematikan wabah septicemiadalam beberapa kasus.2.      Gejala penyakit pes muncul tiba-tiba,

biasanya 2-5 hari setelah terpapar bakteri. Gejala meliputi:a.       Panas dinginb.      Umum sakit

perasaan ( malaise )c.       Demam tinggi (39 ° Celcius, 102 ° Fahrenheit)d.      Kram

Otote.       Kejangf.       Mulus, bening pembengkakan kelenjar menyakitkan disebut bubo,

umumnya ditemukan di selangkangan, tapi mungkin terjadi di ketiak atau leher, paling sering di

lokasi infeksi awal (gigitan atau awal)g.      Nyeri dapat terjadi di daerah tersebut sebelum muncul

bengkakh.      Warna kulit berubah menjadi warna merah muda dalam beberapa kasus yang

ekstrimi.        Pendarahan dari koklea akan dimulai setelah 12 jam dari infeksi3.      Beberapa

kelas antibiotik yang efektif dalam mengobati penyakit pes. An dist(terutama doksisiklin ),

dan fluorokuinolon ciprofloxacin . Kematian terkait dengan kasus dirawat wabah pes adalah

sekitar 1-15%, dibandingkan dengan angka kematian 50-90% dalam kasus-kasus yang tidak

diobati. Orang yang berpotensi terinfeksi dengan wabah memerlukan perawatan segera dan harus

diberi antibiotik dalam waktu 24 jam dari gejala pertama untuk mencegah kematian. Pengobatan

lain meliputi oksigen, cairan intravena, dan dukungan pernapasan. Orang-orang yang pernah

kontak dengan siapa pun terinfeksi oleh wabah pneumonia diberikan antibiotik.4.      Pes bubo

akut menjelek menjelek menjadi deliriu, syok, dan  meninggal dalam 3-5 hari jika tidak diobati.

Angka mortalitas untuk keseluruhan pes bubo yang tidak diobati adalah 60-90%. Penjelekan pes

pneomonia cepat dan hampir selalu mematikan 24-28 jam jika tidak diobati. Jika pes bubo diobati

lebih awal, maka angka mortalitas akan berkurang 10%. Prognosiss pada pes pneumonia tetap

jelek jika pengobatan spesifik tidak diberikan dalam 18 hari dimulainya.

B.     Saran

Adapun beberapa saran yang sdirumuskan penuis berkaitan dengan judul makalah ini,

yaitu:1.      Diharapkan pembaa mampu mengidentifikasi penyakit pes setelah membaca makalah

ini.2.      Diharapkan makalah ini dapat membantu dan bermanfaat kepada

pembaca3.      Diharapkan literatur tentang pes lebih diperbanyak afar sumber bacaan lebih banyak

dan semakin menambah wawasan pembaca4.      Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan

pustaka untuk keperluan yang semestinya.

Page 9: Makalah Penyakit MENULAR PES

DAFTAR PUSTAKA

Arantina. 2008. Pes yang Mematikan Black

Death. http://mikrobia.wordpress.com/2008/05/15/pes-yang-mematikan-black-death/. Diakses

pada tanggal 18 November 2011.Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologis. Jakarta:

Penerbit Kedokteran EGC.

Hamsafir, Evan.2010. Diagnosis dan Panatalaksaan pada Penyakit

Pes.http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-pada-penyakit-

pes.html. Diakses pada tanggal 19 November 2011.

Mitcell, dkk. 2008. Buku Saku Patologis Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Natadisastra, Djaenuddin.2009. parasitologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Soedarto. 2007. Kedokteran Tropis. Surabaya: Airlangga  Uniersity Press.

Solocats. 2008. Plague/Penyakit Pes. http://solocats.blogspot.com/2008/12/plaguepenyakit-

pes.html.  Diakses pada tanggal 17 November 2011.

Tamboyong, Jun. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit  Buku Kedokteran

EGC.

WHO. 2002. Plague. http://www.who.int/topics/plague/en/.  Diakses pada tanggal 17 November

2011.

WHO. 2005. Plague. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs267/en/. Diakses pada tanggal

17 November 2011.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.mayoclinic.com/

health/plague/DS00493/DSECTION%3Dsymptoms. Diakses  pada tanggal  19 November 2011.