makalah pendirian usaha gula

Upload: mahmud

Post on 06-Mar-2016

37 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas management industri

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangGula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama.Gula sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pemberi rasa manis terhadap makanan dan minuman sehingga Gula termasuk kebutuhan pokok.Selain sebagai salah satu kebutuhan pokok, gula juga merupakan sumber kalori bagi masyarakat selain beras, jagung dan umbi-umbian. Sebagai bahan pemanis utama, gula digunakan pula sebagai bahan baku pada industri makanan dan minuman. Secara historis, produksi gula merupakan salah satu produksi perkebunan tertua dan terpenting yang ada di Indonesia. Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia pernah mengalami era kejayaan produksi gula pada tahun 1930-an dimana jumlah pabrik gula yang beroperasi adalah 179 pabrik gula, produktivitas sekitar 14.8% dan rendemen mencapai 11.0% 13.8%. Dengan produksi puncak mencapai sekitar 3 juta ton, dan ekspor gula pernah mencapai sekitar 2.4 juta ton. Setelah mengalami berbagai pasang-surut, produksi gula Indonesia sekarang hanya didukung oleh 60 pabrik gula (PG) yang aktif yaitu 43 PG yang dikelola BUMN dan 17 PG yang dikelola oleh swasta.Ada banyak macam-macam gula yang di produksi akan tetapi gula yang berjenis gula pasir yang sering digunakan oleh konsumen, awal pembuatan gula yang terbuat dari tebu yang di olah sedemikian rupa sehingga menghasikan sebuah produk yang bercita rasa manis. Gula tersendiri jga memegang peran terpenting dalam negara karena banyaknya negara yang mengimpor gula dari pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia juga meraup keuntungan yang tinggi.Terobosan baru pada industri gula di Indonesia dibuat oleh PT Gulain Bintang Elang (GIBE) yang berada di Kupang-NTT dengan mengeluarkan produk gula baru di Indonesia, yaitu GULAGI.

B. TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah:1. Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan.2. Membantu masyarakat agar tertarik untuk mengikuti perkembangan teknologi.3. Mengurangi tingkat pengangguran.4. Menjalin persahabatan antara pelanggan (konsumen).5. Mendapatkan keuntungan atau laba.

C. VISI DAN MISI PERUSAHAANVisi : Menjadi produsen gula yang paling efisien dan kompetitif di ASEAN dengan menerapkan sistem produksi berteknologi tinggi dan menciptakan inovasi dalam pengembangan produk.Misi :1. Memperkenalkan & memproduksi produk GULAGI di dalam provinsi dan luar provinsi NTT. 2. Memproduksi dan memasarkan produk GULAGI ke pasar domestic dan internasional secara professional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth). 3. Menggunakan teknologi yang menhasilkan produk bernilai (delivery value) yang dikehendaki pasar dengan proses produksi yang ramah lingkungan.4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta menyelenggarakan pelatihan guna menjaga motivasi karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.5. Membangun sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.6. Memberdayakan seluruh sumber daya perusahaan dan potensi lingkungan guna mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja.7. Melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab social terhadap kesejahteraan masyarakat disekitar lokasi perusahaan.

D. LOKASILokasi yang dipilih merupakan tempat yang strategis yaitu Pakusari-Jember, Jawa Timur, lokasi ini mudah terlihat dan berada di jalan utama yang merupakan jalan lalu lalang masyarakat sekitar dan merupakan pasar bagi masyarakat setempat yang sangat ramai sehingga dapat dengan mudah dicari dan didatangi didukung lagi dengan adanya berbagai distributor E. Ruangan / Tempat yang dibutuhkan Ruangan / Tempat yang dibutuhkan pada awal membuka usaha ini membutuhkan lahan sekitar 1 hektar.F. Waktu Operasional Waktu untuk melakukan pelayanan usaha ini dibuka dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 20.00. G. Tenaga KerjaUsaha ini dirintis, dimiliki dan dikelola bersama dengan sistem bagi modal yang setiap anggota memiliki tugas masing-masing.NoNamaTugas

1Abdul Aziz MahmudRiset pasar

2Purnaningsih A. MManagement termasuk mengatur harga.

3Dirga Firdaus AMelayani pembeli, mengantar produk.

BAB IIRENCANA PRODUKSIA. PROSES PENGOLAHAN GULAGIa) EkstraksiTahap pertama pembuatan GULAGI adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Caranya dengan menghancurkan tebu dengan mesin penggiling untuk memisahkan ampas tebu dengan cairannya. Cairan tebu kemudian dipanaskan dengan boiler. Jus yang dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula.Jus dari hasil ekstraksi mengandung sekitar 50 % air, 15% gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang mengandung 1 hingga 2% gula. Dan juga kotoran seperti pasir dan batu-batu kecil dari lahan yang disebut sebagai abu.b) Pengendapan kotoran dengan kapur (Liming)Jus tebu dibersihkan dengan menggunakan semacam kapur (slaked lime) yang akan mengendapkan sebanyak mungkin kotoran , kemudian kotoran ini dapat dikirim kembali ke lahan. Proses ini dinamakan liming.Jus hasil ekstraksi dipanaskan sebelum dilakukan liming untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur berupa kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkan dan jus yang sudah diberi kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap gravitasi: sebuah tangki penjernih (clarifier). Jus mengalir melalui clarifier dengan kelajuan yang rendah sehingga padatan dapat mengendap dan jus yang keluar merupakan jus yang jernih.Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya dilakukan penyaringan dalam penyaring vakum putar (rotasi) dimana jus residu diekstraksi dan lumpur tersebut dapat dibersihkan sebelum dikeluarkan, dan hasilnya berupa cairan yang manis. Jus dan cairan manis ini kemudian dikembalikan ke proses.

c) Penguapan (Evaporasi)Setelah mengalami proses liming, proses evaporasi dilakukan untuk mengentalkan jus menjadi sirup dengan cara menguapkan air menggunakan uap panas (steam). Terkadang sirup dibersihkan lagi tetapi lebih sering langsung menuju ke tahap pembuatan kristal tanpa adanya pembersihan lagi.Jus yang sudah jernih mungkin hanya mengandung 15% gula tetapi cairan (liquor) gula jenuh (yaitu cairan yang diperlukan dalam proses kristalisasi) memiliki kandungan gula hingga 80%. Evaporasi dalam evaporator majemuk (multiple effect evaporator) yang dipanaskan dengan steam merupakan cara yang terbaik untuk bisa mendapatkan kondisi mendekati kejenuhan (saturasi).d) Pendidihan/ KristalisasiPada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar untuk dididihkan. Di dalam wadah ini air diuapkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai. Pembentukan kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup. Sekali kristal terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan induk (mother liquor) diputar di dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan keduanya, bisa diumpamakan seperti pada proses mencuci dengan menggunakan pengering berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan.Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya kristalisasi diulang beberapa kali. Sayangnya, materi-materi non gula yang ada di dalamnya dapat menghambat kristalisasi. Hal ini terutama terjadi karena keberadaan gula-gula lain seperti glukosa dan fruktosa yang merupakan hasil pecahan sukrosa. Olah karena itu, tahapan-tahapan berikutnya menjadi semakin sulit, sampai kemudian sampai pada suatu tahap di mana kristalisasi tidak mungkin lagi dilanjutkan.Sebagai tambahan, karena gula dalam jus tidak dapat diekstrak semuanya, maka terbuatlah produk samping (byproduct) yang manis: molasses. Produk ini biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau ke industri penyulingan untuk dibuat alkohol (etanol) . Belakangan ini molases dari tebu di olah menjadi bahan energi alternatif dengan meningkatkan kandungan etanol sampai 99,5%.e) PenyimpananGula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan terlihat lebih menyerupai gula coklat lunak yang sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebenarnya sudah dapat digunakan, tetapi karena kotor dalam penyimpanan dan memiliki rasa yang berbeda maka gula ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh karena itu gula kasar biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika sampai di negara pengguna.f) Afinasi (Affination)Tahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan lapisan cairan induk yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan afinasi. Gula kasar dicampur dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (magma) di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran dapat dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum proses karbonatasi.Cairan yang dihasilkan dari pelarutan kristal yang telah dicuci mengandung berbagai zat warna, partikel-partikel halus, gum dan resin dan substansi bukan gula lainnya. Bahan-bahan ini semua dikeluarkan dari proses.g) KarbonatasiTahap pertama pengolahan cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh. Pada tahap ini beberapa komponen warna juga akan ikut hilang.Salah satu dari dua teknik pengolahan umum dinamakan dengan karbonatasi. Karbonatasi dapat diperoleh dengan menambahkan kapur/ lime [kalsium hidroksida, Ca(OH)2] ke dalam cairan dan mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut.Gas karbondioksida ini akan bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa kalsium karbonat yang menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk dipisahkan. Supaya gabungan-gabungan padatan tersebut stabil, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi-kondisi reaksi.Gumpalan-gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi-materi non gula, sehingga dengan menyaring kapur keluar maka substansi-substansi non gula ini dapat juga ikut dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutnya berupa penghilangan warna.Selain karbonatasi, t eknik yang lain berupa fosfatasi. Secara kimiawi teknik ini sama dengan karbonatasi tetapi yang terjadi adalah pembentukan fosfat dan bukan karbonat. Fosfatasi merupakan proses yang sedikit lebih kompleks, dan dapat dicapai dengan menambahkan asam fosfat ke cairan setelah liming seperti yang sudah dijelaskan di atas.h) Penghilangan warnaAda dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya mengandalkan pada teknik penyerapan melalui pemompaan cairan melalui kolom-kolom medium. Salah satunya dengan menggunakan karbon teraktivasi granular [granular activated carbon, GAC] yang mampu menghilangkan hampir seluruh zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat bone char, sebuah granula karbon yang terbuat dari tulang-tulang hewan.cara inilah yang di pakai oleh PT Gulain Bintang Elang.Karbon pada saat ini terbuat dari pengolahan karbon mineral yang diolah secara khusus untuk menghasilkan granula yang tidak hanya sangat aktif tetapi juga sangat kuat. Karbon dibuat dalam sebuah oven panas dimana warna akan terbakar keluar dari karbon.Cara yang lain adalah dengan menggunakan resin penukar ion yang menghilangkan lebih sedikit warna daripada GAC tetapi juga menghilangkan beberapa garam yang ada. Resin dibuat secara kimiawi yang meningkatkan jumlah cairan yang tidak diharapkan.Cairan jernih dan hampir tak berwarna ini selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenanya cairan tersebut diuapkan sebelum diolah di panci kristalisasi.i) PendidihanSejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketika kristal sudah tumbuh campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.Proses ini dapat diumpamakan dengan tahap pengeringan pakaian dalam mesin cuci yang berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas. Setelah itu, GULAGI siap untuk di kemas dan di distribusikan.

1.1. SUPPLIER BAHAN BAKUBahan bakuBahan baku utama pembuatan gula adalah tebu.Tebu merupakan tumbuhan monokotil dari famili rumput-rumputan (Gramineae), Batang tanaman tebu memiliki memiliki anakan tunas dari pangkal batang yang membentuk rumpun. Tanaman ini memerlukan waktu musim tanam sepanjang 11- 12 bulan. Tanaman ini berasal dari daerah tropis basah sebagai tanaman liar.

Untuk mendapatkan tebu yang berkualitas tinggi dengan proses penanaman yang baik, PT. Gulain Bintang Elang bekerja sama dengan PT tebu indah yang berada di pulau Ambon. PT tebu indah memproduksi tebu yang bisa di katakan sangat baik karena kondisi iklim dan tanah yang baik di bandingkan di daerah lain.

1.2. PASAR SASARANPT. Gulain Bintang Elang menargetkan pemasaran produksi GULAGI pada daerah-daerah di NTT, barulah ke daerah di luar NTT. Kebijakan ini di ambil agar bila produk tersebut di kenal dan mendunia, NTT tidak akan lagi dipandang sebelah mata dan akan menjadi produsen gula terbaik. Selain itu, karena tingginya pemakaian gula pada bahan makanan di NTT yang membuat perusahaan ini menargetkan produksinya di NTT.Lokasi penjualan GULAGI saat ini memang lebih banyak pada hypermarket atau supermarket, hal ini tidak terlalu dipersoalkan oleh konsumen yang tinggal di kota-kota atau konsumen tingkat menengah ke atas yang memiliki karakteristik mayoritas berbelanja pada hypermarket atau supermarket. Pada konsumen ini hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana supaya ketersediaan selalu terjaga dan meletakan produk GULAGI pada bagian yang bisa langsung dilihat oleh konsumen.

1.3. PESAING GULAGI bukanlah satu-satunya produk gula pasir yang ada di Indonesia, masih banyak lagi pesaing-pesaing seperti GULAKU, GULA PRAI, PSM, LEGIKU, dan GULA PASIR BULOG 1.4. STRATEGI PEMASARAN1. STRATEGI PRODUKPT. Gulain Bintang Elang percaya akan pentingnya pembuatan gula berkualitas tinggi tersedia untuk keluarga di seluruh Indonesia. Pada tahun 2014 PT. Gulain Bintang Elang meluncurkan GULAGI, gula baru di Indonesia untuk menyediakan gula yang Manis, Alami, Murni dan Bersih tanpa bahan kimia tambahan. Produk GULAGI di kemas dengan kemasan spesial yang semua pekerjaannya di lakukan dengan mesin kecuali pada proses pendistribusiannya. Dengan kesan hijau pada gambar di depan kemasan akan memberikan nuansa alami yang akan menarik konsumen untuk segera membelinya.2. STRATEGI HARGAGULAGI dikemas dalam tiga pilihan, 2 kg, 1 kg dan 0,5 kg. Kemasan kecil-kecil akan mempercepat prosesbrandingselain memudahkan keterjangkauan konsumen dari sisi harga. Sebenarnya sasaran GULAGI bukan semata-mata konsumen yang sadar harga. Tetapi juga untuk segmentasi konsumen yang memburu higienitas. Jadi, segmentasinya lebih ke segmen harga dan konsumen yang perhatian terhadap higienitas dan yang belum. Sehingga segmentasi produk GULAGI secara otomatis memang segmen menengah-atas karena lebihcare. Saat ini GULAGI kemasan dua kg dijual dengan kisaran harga Rp 20.000-21.000, satu kg dijual dengan kisaran harga Rp 10.000-11.000 sedangkan kemasan 0.5 kg di jual dengan harga Rp 5000.Harga yang di patok perusahaan lebih murah dari produk gula lainnya yang satu kg-nya bisa mencapai Rp 14.000-15.000. Dengan harga yang di tetapkan, perusahaan memastikan akan memenangkan persaingan dengan produk gula lainnya.3. STRATEGI DISTRIBUSISetelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel ofDistribution). Masalah pemilihansaluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen. PT. Gulain Bintang Elang mendistribusikan sebagian besar gula kepada distributor utama di NTT yang kemudian mendistribusikan ke grosir diNTT, lalu ke seluruh Indonesia. Strategi ini dilakukan agar produk tersebut tetap menjadi ciri khas dari provinsi NTT.

4. STRATEGI PROMOSIPertama tama yang membuat kita bisa selalu ingat pada suatu brand adalah dari segi namanya. PT. Gulain Bintang Elang sengaja menamai produk mereka dengan nama GULAGI karena seolah olah ini adalah sesuatu yang sangat dekat dengan konsumen.seperti namanya GULAGI, jika kita membeli produk ini pasti kita akan membelinya lagi. Terkait dengan logonya, walau desain kemasannya modern, tetapi dalam logo masih memberikan kesan pohon hijau yang menandakan produk tersebut alami dan tanpa campuran bahan kimia yang membahayakan, lalu dari segi periklanannya, GULAGI akan memberikan 1 kg GULAGI gratis jika membeli 3 bungkus GULAGI 1 kg. Dengan cara ini, dapat di pastikan produk GULAGI akan mendapat respon yang baik dari masyarakat.GULAGI juga membuat hotline bagi konsumen, email, fan page di facebook, agar bisa menghubungi langsung pihak GULAGI.KELEMAHAN, KELEBIHAN, DAN TANTANGANKelemahan/ WeaknessKelemahan/ Weakness (W) pada Perusahaan GULAGI (PT. Gulain Bintang Elang) adalah Perusahaan ini belum mempunyai lahan perkebunan sendiri dan masih mengambil tebu dari lahan perusahaan lain (PT tebu indah yang berada di pulau Ambon).Kekuatan / StrengthKekuatan / Strength (S) yang dimiliki Perusahaan GULAGI (PT. Gulain Bintang Elang) adalah sangat kuat dikarenakan memiliki mutu Bahan baku yang baik sehingga Produk (GULAGI) yang dihasilkan bermutu dan berkualitas, memiliki warna gula pasir yang sangat putih bersih dan bening di bandingkan dengan Kualitas gula yang ada, sehingga banyak konsumen yang tertarik. Dengan harga yang relatif murah, GULAGI akan di pastikan merebut hati para konsumen yang membeli produk ini.Tantangan / ThreatsBanyaknya Perusahaan-perusahaan yang membuat dan mengolah Gula membuat persaingan semakin banyak, dalam perusahaan Gula lainnya banyak yang lebih memilih produk yang sudah di kenal banyak orang seperti GULAKU yang sudah mendunia. Hal ini membuat produk GULAGI akan susah di kenal banyak orang, namun PT. Gulain Bintang Elang akan membuat inovasi-inovasi baru yang pastinya akan merebut hati para pelanggan.

BAB IIIKESIMPULAN

KESIMPULANPT. Gulain Bintang Elang adalah salah satu perusahaan pembuat Gula yang terletak di propinsi Nusa Tenggara Timur. Menggunakan Bahan baku Tebu yang baik sehingga dapat menghasilkan Gula yang memiliki nilai mutu tinggi dan berkulitas dengan cara mengolah produknya memakai teknologi tinggi.Kedepannya PT. Gulain Bintang Elang akan memperluas sisi bisnis gula, karena permintaan domestik untuk gula saat ini melebihi produksi. Selain itu, PT. Gulain Bintang Elang akan mempromosikan bisnis bahan bakar etanol untuk proses pembuatan gula dan mencari pangsa pasar ekspor. PT. Gulain Bintang Elang juga melakukan diversifikasi produk, dengan memanfaatkan peralatan yang ada.PT. Gulain Bintang Elang berencana akan membangun cabang di luar NTT seperti di Jawa dan Sumatera.. PT. Gulain Bintang Elang juga berencana untuk membagi produksi etanol menjadi perusahaan terpisah dan meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan luar negeri, selain itu perusahaan ini akan memperbanyak produksinya sampai mencapai 400.000 ton per tahun.

SARANKetika mengkonsumsi suatu Produk kita tidak hanya memperhatikan harga yang tertera dan kecantikan tampilan saja tetapi meperhatikan mutu dan kualitas dari produk tersebut karena dengan memperhatikan hal tersebut kita berarti mengkonsumsi Produk yang baik seperti yang di miliki Produk GULAGI pada PT. Gulain Bintang Elang.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, B. 2008.Dalam Economic Review, Ekonomi Swasembada Gula Indonesia.Jakarta.Kotler,P. 2005 .Manajemen Pemasaran.Edisi kesebelas. Jilid 1. Indeks. JakartaNurul. 2012.Strategi Pemasaran. http//www.musliadipnl.files.wordpress.com//bab-ii-nurul-okstrategi pemasaranSuhasnan, N. 2012.Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produk si Pada Produksi Gula (Studi Pada Petani Tebu PT PG Rajawali II Unit PG Sindanglaut Kab. Cirebon). Universitas Pendidikan Indonesia. Jakarta.Sumarwan, U., Agus,DJ., Aviliani., H.C.Royke,S., Jusup,A,S., Rico, R. B., Sofyan,R. 2009.Pemasaran Strategik (Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham).Jakarta: Inti Prima Promosindo.Yahya, E. 2011.Iseng-iseng Jadi Pakar yang Mengomentari Gulaku. http//www.edrayahyasblog.weebly.com//iseng-iseng-jadi-pakar-yg-mengomentari-gulaku.

Rencana Usaha Gula1