makalah pbl blok 5 - sakit dan nyeri lutut saat berjalan

12

Click here to load reader

Upload: roykedona-lisa-trixie

Post on 14-Aug-2015

119 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah PBL Blok 5 FK UKRIDA - Sakit dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pbl Blok 5 - Sakit Dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

Sakit dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

Roykedona Lisa Triksi

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Pendahuluan

Sakit dan nyeri pada lutut merupakan permasalahan biasa yang sering dialami banyak

orang. Dari yang muda sampai yang tua pasti pernah merasakan sakit di lutut. Entah dari yang

hanya nyeri biasa sampai sakit yang luar biasa. Tapi dapat dipastikan, hampir semua orang tua

pernah mengalami nyeri lutut. Hal itu dikarenakan lutut merupakan salah satu sendi utama

pemikul berat badan dan banyak mengalami keausan dan regangan pada setiap orang dengan

tingkat aktivitas sedang. Tetapi resiko aus dan cedera semakin besar; bila pekerjaan seseorang

banyak melibatkan sendi lutut seperti banyak berjongkok.

Secara singkat lutut terdiri dari tulang, kapsul, rawan sendi, meniscus, ligament, otot

dan syaraf.1 Semua bagian ini bekerja untuk menghasilkan gerakan lutut yang sempurna.

Biasanya pada usia muda nyeri lutut dikarenakan pertumbuhan lutut yang kurang sempurna.

Sedangkan pada orang dewasa nyeri lutut bisa karena trauma seperti terjatuh atau keseleo.

Pada usia ini pun perlu diwaspadai nyeri karena kelainan di luar lutut. Seperti otot yang

lemah, cedera ligament lutut ataupun penyakit degenerative pada lutut karena kerusakan

tulang rawan sendi. Maka dari itu, penulis akan membahas tentang otot dan tulang di daerah

sekitar lutut sesuai dengan skenario.

Tulang pada Lutut

Ilmu yang mempelajari system pertulangan ini adalah osteologi. Pada manusia

terdapat 206 tulang yang dibagi menjadi ossa axiales (80 ossa) dan ossa appendiculares (126

ossa). Sususan tulang yang membentuk rangka keras dinamakan skeleton. Skeleton

mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai penegak, dan pemberi bentuk tubuh,

Alamat korespondensi: Roykedona Lisa Triksi (102011207)Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731 Email : [email protected]

1

Page 2: Makalah Pbl Blok 5 - Sakit Dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

pelindung organ-organ tubuh yang lunak, tempat melekatnya otot-otot rangka, tempat

pembentukan sel-sel darah dan alat gerak pasif.2 Pertulangan dibagi menjadi bagian

extremitas atas/superior dan extremitas bawah/inferior.

Sesuai dengan skenario, maka yang akan lebih dibahas adalah bagian extremitas

inferior. Tulang extremitas inferior dinamakan ossa membri inferior libera. Tulang-tulang ini

berfungsi untuk menerima seluruh berat tubuh selain itu tulang extremitas inferior ini lebih

tebal dan kuat daripada extremitas superior. Extremitas inferior dibagi menjadi tiga region

yaitu femur (os femur), cruris (os tibia dan fibula), dan pedis (ossa tarsalia, ossa metatarsalia

dan ossa phalanges).

Tulang lutut (patella) berbentuk segitiga dan tebal yang akan bersendi dengan tulang

paha (femur) dan berfungsi untuk membungkus dan melindungi sendi lutut. Tulang yang

menyusun persendian lutut adalah os femur distal, os tibia proksimal, os fibula dan os patella.

2

Page 3: Makalah Pbl Blok 5 - Sakit Dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

Hubungan-hubungan antar tulang tersebut membentuk suatu sendi yaitu: antara os femur dan

os patella disebut articulation patella femorale, hubungan antar os tibia dan os femur disebut

articulation tibia femorale. Yang secara keseluruhan dapat disebut sendi lutut.

Struktur Tulang

Tulang terbagi atas tulang keras dan tulang rawan. Tulang rawan terbagi menjadi tiga

jenis yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa. Sedangkan

tulang keras merupakan bentuk jaringan ikat yang kejur dan membentuk sebagian besar

kerangka vertebrata yang lebih tinggi. Struktur tulang dibagi menjadi mikro dan makro.

Mikro akan membahas tentang komponen-komponen tulang. Dan makro akan membahas

tentang tendon.

1. Mikro (Komponen Tulang)

Tulang, seperti jaringan ikat lainnya, terdiri atas serat, substansi dasar dan sel-sel

tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat

kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur), namun berbeda

dari yang lain, komponen ekstraselnya mengapur, menjadi substansi keras yang cocok untuk

fungsi penyokong dan pelindung kerangka.3 Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage

yang mana melalui proses osteogenesis menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang

disebut osteoblast. Proses mengerasnya tulang akibat penimbunan garam kalsium.

Dengan mata telanjang atau lup, dapat dibedakan dua bentuk tulang yaitu tulang

spongiosa dan tulang kompakta. Tulang kompakta tampak sebagai massa utuh padat dengan

ruang-ruang kecil yang hanya tampak dengan mikroskop.3 Kedua bentuk tulang saling

berhubungan namun tidak ada batas yang jelas diantara ke dua tipe ini.

Komponen tulang keras terbagi tiga yaitu:

a) Sel :Fibroblast (osteoblast dan kondrosit) menghasilkan kolagen dan

glikosaminoglikan. Mast Cell untuk membuat dan menyimpan heparin.

b) Serat :Elastin dan kolagen. Kolagen merupakan 90% dari bagian organic

matriks tulang. Serat-seratnya berdiameter 50-70nm dan memiliki gurat silang

khas 67nm. Kolagen tulang memiliki lebih banyak hubungan silang

intermolekuler.4

c) Matriks : unsure organiknya kira-kira 35% yang sebagian besar terdiri dari

kolagen tipe I dan zat anorganik sebesar 65% dari berat tulang. Jumlah

3

Page 4: Makalah Pbl Blok 5 - Sakit Dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

kondroitin sulfat juga lebih sedikit disbanding tulang rawan. Matriksnya

bersifat asidofil. Tersusun dalam lapisan yang konsentris disebut lamel. Lamel

terbentuk akibat perlekatan matriks yang ritmik.3

Tulang hanya tumbuh melalui mekanisme aposisional. Secara embriologis terdapat dua jenis

perkembangan tulang, yaitu:

1. Osifikasi intramembranosa: pembentukan tulang yang berasal dari jaringan ikat atau

suatu membrane.

2. Osifikasi intramembranosa/intrakartilaginosa: proses perkembangan tulang untuk

menghasilkan tulang kompak dan pada tulang panjang.

2. Makro (Tendon)

Tendon adalah sekumpulan jaringan fibrosa padat yang merupakan perpanjangan dari

pembungkus otot dan membentuk ujung-ujung otot yang mengikatkannya pada tulang.

Tendon ini dibatasi oleh membrane synovial yang berfungsi untuk memberikan pelican agar

pergerakan tendon menjadi mudah.5 Sebagian besar otot kedua ujungnya melekat pada tulang.

Beberapa melekat pada struktur lain. Seperti pada tulang rawan atau kulit.

Origo otot merupakan titik yang lebih terfiksasi pada perlekatannya atau tempat otot

timbul yang tidak bergerak. Sedangkan insersio otot biasanya merupakan bagian yang

bergerak atau tempat kemana otot berjalan.6 Perlekatan pada tulang dapat berupa:

a) Serat otot yang berjalan ke dalam periosteum; tulang dibawahnya licin,

misalnya bagian depan femur

b) Campuran serat otot dan jaringan fibrosa; tulang dibawahnya kasar, misalnya

linea aspera pada bagian belakang femur

c) Tendon; tulang dapat tertarik keluar pada tuberkulum, misalnya tuberkulum

bicapes pada radius untuk melekatnya otot biceps

Kecuali pada bagian kecil otot setiap otot dapat menggerakan baik origo maupun insersionya.

Maka dapat dikatakan bahwa origo dan insersio dapat berbalik fungsi.7

Jenis Otot Pada Lutut

Otot dibagi kedalam tiga kelompok, dengan fungsi utama untuk kontraksi dan

menghasilkan pergerakan sebagian atau seluruh tubuh. Kelompok otot terdiri dari otot lurik,

otot polos dan otot jantung.8 Otot yang terdapat pada ekstrimitas bawah ini termasuk otot

4

Page 5: Makalah Pbl Blok 5 - Sakit Dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

skelet atau otot lurik. Otot ini dipengaruhi kesadaran, dapat dikendalikan oleh keinginan kita,

reaksi terhadap rangsang cepat namun mudah lelah. Otot rangka ini bila terjadi kerusakan

sedikit bisa ada perbaikan, tapi bila kerusakan banyak maka akan menjadi jaringan

parut/fibrosis.

Otot lurik diliputi oleh kapsul jaringan ikat. Lapisan jaringan ikat (serat-serat kolagen)

yang membungkus otot disebut fasia otot atau episium. Otot ini terdiri dari berkas-berkas sel

otot kecil (fasikulus) yang dibungkus jaringan ikat yang disebut perimisium. Sel otot ini

dilapisi jaringan otot yang disebut endomisium. Otot rangka merupakan otot yang mempunyai

variasi ukuran dan bentuk dari panjang, tipis, sampai lebar dan datar.

Otot-otot yang terdapat pada sendi lutut ini adalah sebagai berikut

5

Page 6: Makalah Pbl Blok 5 - Sakit Dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

(Putz and Pabst 2003)

Mekanisme Kerja Otot

Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang

relatif dari filamen-filamen aktin dan miosin. Pada otot lurik aktin dan miosin yang

mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin., sebaliknya bila aktin menjauhi miosin

makan otot akan relaksasi. Mekanisme kerja otot terbagi menjadi dua yaitu kontraksi dan

relaksasi.

a) Kontraksi

Kontraksi otot merupakan keadaan dimana otot memendek maksimal, keadaan ini

disebut tonus, kemudian relaksasi. Namun, seringkali rangsangan tertentu

menyebabkan keadaan tonus tidak diikuti relaksasi, keadaan ini disebut tetanus

(kejang). Otot berkontraksi jika ada rangsang. Sebab terjadinya kontraksi adalah

sebagai berikut. Asetilkolin yang diproduksi oleh bagian ujung serabut saraf akan

membebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara sel otot. Kemudian ion

kalsium ini masuk kedalam otot mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin,

sehingga posisi aktin berubah mempengaruhi filament penghubung. Aktin tertarik

mendekati miosin, sehingga aktin dan miosin bertempelan membentuk aktomiosin.

Akibatnya benang (sel) menjadi pendek. Pada keadaan inilah otot sedang

berkontraksi.9 Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu

sebagai berikut: ATP ADP + P + energi

ADP AMP + P + energy

Bila energy habis, otot tidak dapat berkontraksi lagi.

b) Relaksasi

Relaksasi merupakan proses aerob dimana otot kembali memanjang. Mekanisme

relaksasi pada otot mirip dengan proses repolarisasi pada sel saraf. Relaksasi diawali

dengan penurunan permeabilitas membrane sarkolema, retikulum sarkoplasma dan

tubulus transversus terhadap kalsium. Hal ini menyebabkan pemasukan kalsium ke

sarkoplasma terhenti. Proses tersebut dilanjutkan dengan pengaktifan pompa kalsium,

yang akan meningkatkan pemompaan kalsium dari sarkoplasma ke tempat

penyimpanannya di dalam retikulum sarkoplasma dan tubulus transversus. Setelah

pompa kalsium bekerja, jumlah kalsium dalam sarkoplasma turun secara signifikan

sehingga troponin-C tidak lagi berikatan dengan kalsium. Dengan demikian,

6

Page 7: Makalah Pbl Blok 5 - Sakit Dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

konformasi dan posisi troponin serta posisi aktin akan menjauhi miosin maka otot

akan relaksasi.9

Osteoporosis

Dalam skenario diberitahu bahwa setelah melalui pemeriksaan fisik dan radiologi,

dokter menyatakan perempuan yang berusia 65 tahun tersebut menderita osteoporosis. Dalam

bahasa latin, osteo berarti tulang, dan porosis berarti keropos. Maka osteoporosis adalah

keadaan dimana terjadi pengurangan massa tulang yang menyebabkan tulang masih normal

tapi massa tulang yang mengisi jaringan tulang berkurang. Pengeroposan tulang biasa terjadi

pada umur di atas 40 tahun, apa lagi pada perempuan yang sudah menopause. Kondisi ini

berkaitan dengan menurunnya kadar estrogen pada wanita.

Kesimpulan

Rasa sakit dan nyeri pada lutut yang dirasakan saat berjalan oleh perempuan berumur

65 tahun tersebut adalah karena keadaan tulangnya yang mengalami osteoporosis dimana

tulangnya mulai keropos dan memendek sehingga mempengaruhi kerja otot-otot di sekitar

tungkai kakinya. Dan juga karena faktor umurnya yang sudah tua, maka cairan synovial yang

mengisi membrane synovial mulai mengering dan membrane sinovialnya semakin menipis

sehingga saat bergesekan kedua tulang femur dan tulang tibia bisa bergesekan secara

langsung dan menimbulkan nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama; 2009.

2. Setiowati T, Furqonita D. Biologi interaktif. Jakarta: Azka Press; 2007; 65-6.

3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. 12th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2002.

4. Cameron JR, Skofronic JG, Grant RM. Fisika tubuh manusia. 2nd ed. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 2006.

5. Asmadi. Teknik prosedural keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien.

Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2008.

6. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2002.

7

Page 8: Makalah Pbl Blok 5 - Sakit Dan Nyeri Lutut Saat Berjalan

7. Pearce EC. Anatomi dan fisologi untuk paramedic. Jakarta: PT. Gramedia; 2008

8. Suratun, Heryanti, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan system musculoskeletal:

seri asuhan keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.

9. Isnaeni W. Fisiologi. Jakarta: Kanisius; 2006; 102-5.

8