makalah parkinson tk.iib1

35
KELOMPOK III IIB1 APRILIA WULANDARI JUNHADI FIKRI MARETTA FITRIANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita seimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 – 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 – 89 tahun. Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, lelaki lebih banyak terkena dibanding perempuan (3:2) dengan alasan yang belum diketahui. 1.2 Tujuan Penulisan 1. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada penderita Parkinson.

Upload: nia-kurnia

Post on 08-Feb-2016

178 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

KMB

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Parkinson Tk.iib1

KELOMPOK III

IIB1

APRILIA WULANDARI

JUNHADI FIKRI

MARETTA FITRIANTI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita

seimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul

sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara

keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di

Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 – 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 – 89 tahun.

Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia sendiri,

dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita.

Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan rentang usia-sesuai dengan penelitian yang

dilakukan di beberapa rumah sakit di Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik

menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, lelaki lebih banyak terkena

dibanding perempuan (3:2) dengan alasan yang belum diketahui.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada penderita Parkinson.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, penyebab,tanda gejala, diagnosa, dan

penatalaksanaan medis dari penyakit parkinson.

Page 2: Makalah Parkinson Tk.iib1

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1Pengertian

1.    Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologik progresif yang mengenai pusat otak

yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengantur gerakan. Karakteristik yang

muncul berupa bradikinesia (pelambatan gerakan),tremor dan kekuatan otot. (Brunner &

Suddarth, 2001)

2.    Penyakit Parkinson (Parkinson’s diease) adalah penyakit saraf progresif yang berdampak

terhadap respons mesenfalon danpergerakan regulasi. (Fransisca, 2009).

3.    Parkinsonisme adalah istilah dari suatu sindrom ditandai dengan tremor ritmik,

bradikinesia, kekuatan otot, dan hilangnya refleks-refleks postural. (Arif Muttaqin, 2009).

2.2Etiologi

Penyakit Parkinson sering dihubungkan dengan kelainan neurotransmitter di otak dan faktor-

faktor :

1.    Defisiensi dopamine dalam subtansia nigra di otok memberikan respon gejala penyakit

Parkinson

2.    Etiologi yang mendasarinya mungkin berhubungan dengan virus, genetik, toksisitas, atau

penyebab lainnya yang tidak diketahui.

2.3 Manifestasi Klinis

Penyakit Parkinson mempunyai gejala klinis sebagai berikut:

1.    Bradikinesia (pergerakan lambat), hilang secara spontan

2.    Tremor yang menetap 4-5 Hz

3.    Tindakan dan pergerakan yang tidak terkontrol

4.    Gangguan saraf otonom (sulit tidur,berkeringat,hipotensi ortostatik)

5.    Depresi, demensia

6.    Wajah seperti topeng.

Page 3: Makalah Parkinson Tk.iib1

2.4 Patofisiologi

Page 4: Makalah Parkinson Tk.iib1

2.5 Klasifikasi

Pada umumnya diagnosis sindrom parkinson mudah ditegakkan tetapi harus  disahakan

menentukan jenis untuk mendapat gambaran tentang etiologi,prognosis dan

penatalaksaannya.

1.    Parkinsonismus primer/idiopatik paralysis agitans.

Sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan kronis, tetapi penyebabnya belum jelas. Kira-

kira 7 dari 8 kasus Parkinson termasuk jenis ini.

2.    Parkinsonismus sekunder/ simtomatik.

Dapat disebabkan pasca ensefalitis virus, pasca infeksi lain :TB, sipilis meningovaskuler,

iatrogenic atau drug induced, misalnya golongan fenoiazin, reserpin, tetrabenazin dan lain-

lain, misalnya : perdarahan serebral pasca trauma yang berulang-ulang pada petinju, infrak

lakuner, tumor serebri hipoparatoroid dan kalsifikasi.

3. Sindrom paraparkinson ( parkins plus )

Pada kelompok ini gejalanya merupakan sebagian dari gambaran penyakit keseluruhan. Jenis

ini didapat pada penyakit Wilson, hidrosefalus normotensif dan syndrome  Shy-drager.

2.6 Pemeriksaan Diagnostik

1.    CSS

Biasanya dalam batas normal dapat menunjukkan sedikit peningkatan konsentrasi protein

pencitran

2.    CT scan

Hasil normal atau dapat menunjukkan atrofi sebral.

3.    MRI

Untuk menyingkirkan penyebab lain

4.    Darah

Hitung darah lengkap : anemia mikrositik ringan kadar obat serum untuk menyingkirkan

Parkinsonisme akibat / obat penyekat dopamin

5.    Pemerikasaan GI

Hipomotilitas, pelambatan pengosongan lambung, sebagai derajat distensi usus.

6.    EEG

Normal dengan perlambatan minimal pelambatan nyata atau sedang dan/atau disorganisasi

(dengan demensia nyata atau bradikinensia )

7.    Sinar –X tengkorak

Page 5: Makalah Parkinson Tk.iib1

Pemeriksaan sineradiografik terhadap kemampuan menelan.

2.7 Komplikasi

Komplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit Parkinson yaitu demensia, aspirasi, dan

trauma karena jatuh.

2.8 Penatalaksanaan

1.    Antihistamin

Antihistamin mempunyai efek sedative dan antikolinergic pusat ringan, dapat membantu

menghilangkan tremor.

2.    Terapi anti koligenergik

Agen antikolinergic ( priheksifenidil , proksiklidin, dan benzotropin mesilat) efektif

mengontrol tremor dan kekakuan Parkinson. Obat – obatan ini dapat digunakan dalam

kombinasi dengan levodopa. Agen ini meniadakan aksi asetilkolin pada system persarafan

pusat. Efek samping mencangkup penglihatan kabur, wajah memerah, ruam pada wajah,

konstipasi, retensi urine, dan konduksi akut. Tekanan intraokuler di pantau ketat karna obat-

obat ini kontraindikasi pada pasien dengan glaukoma sedikit sekalipun. Pasien-pasien dengan

hyperplasia prostatic dipantau terhadap adanya tanda-tanda retensi urine.

3.    Amantadin hidrokhlorida

Amantadin hidrokhlorida (symmetrel), agen-agen antivirus yang digunakan pada awal

pengobatan penyakit Parkinson untuk menurunkan kekakuan, tremor, dan bradikinesi. Agen

ini diperkirakan bekerja melalui pelepasan dopamine dari daerah penyimpanan di dalam

saraf. Reaksi efek samping terdiri atas gangguan psikiatri (perubahan perasan hati, konfusi,

halusinasi), muntah, adanya tekanan pada epigastrium, pusing dan gangguan penglihatan.

4.    Terapi levodopa

Walupun levodopa bukan untukpengobatan, saat ini merupakan agen yang paling efektif

untuk pengobatan pada penyakit Parkinson. Levodopa diubah dari (MD4) L (MD4) – dopa

menjadi dopamin pada bangsal ganglia. Seperti disebutkan diatas dopamine dengan

konsentrasi normal yang terdapat di dalam sel-sel subtansia nigra mejadi hilang yaitu pada

pasien penyakit Parkinson. Gejala dapat hilang akibat kadar dopamine yang lebih tinggi yang

ada bersamaan dengan levodopa.

5.    Derivat Ergoet-Angonis Dopamin

Page 6: Makalah Parkinson Tk.iib1

Agen-agen ini ( bromokriptin dan pergolid) dianggap menjadi angonis reseptor dopamine;

agen ini beranfaat bila ditambahkan pada levodopa dan pada pasien yang mengalami reaksi

on-off terhadap fluktuasi klinis ringan.

6.    Inhibitor MAO

Eldepril adalah salah satu dari perkembangan dalam farmakoterapi penyakit Parkinson. Obat

ini menghambat pemecahan dopamine sehingga meningkatkan jumlah dopamine tercapai,

tidak seperti bentuk terapi lainnya age mini secara nyata memperlambat progresi penyakit.

7.    Antidepresan

Antidepresan trisiklik dapat di berikan untuk mengurangi depresi yang juga biasa terjadi pada

penyakit Parkinson.

Page 7: Makalah Parkinson Tk.iib1

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

Anamnesis

Anamnesis pada Parkinson meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit

sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan pengkajian psikososial.

a. Identitas Klien.

b. Meliputi nama, umur (lebih sering pada kelompok usia lanjut, pada usia 50-60 tahun), jenis

kelamin (lebih banyak pada laki-laki), pendidikan. Alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa,

tanggal dan jam masuk RS, nomor register, dan diagnosa medis.

c.Keluhan Utama

Gangguan gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot, dan hilangnya refleks

postural.

d. Riwayat penyakit saat ini

Klien mengeluhkan adanya tremor pada salah satu tangan dan lengan, kemudian ke bagian

yang lain, dan akhirnya bagian kepala, walaupun tremor ini tetap unilateral. Adanya

perubahan pada sensasi wajah, sikap tubuh, dan gaya berjalan. Adanya keluhan rigiditas

deserebrasi, berkeringat, kulit berminyak dan sering menderita dermatitis seboroik, sulit

menelan, konstipasi.

e. Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, anemia, penggunaan obat-obat

antikoagulan, aspirin, vasodilator, dan penggunaan obat-obat antikolinergik dalam jangka

waktu yang lama.

f. Riwayat penyakit keluarga

Menanyakan apakah ada anggota keluarga terdahulu yang menderita hipertensi dan diabetes

melitus.

g. Pengkajian psiko-sosio-spiritual

Page 8: Makalah Parkinson Tk.iib1

Menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya,perubahan peran klien dalam

keluarga dan masyarakat,dan respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik

dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.

Pemeriksaan fisik

Keadaan umum

Adanya perubahan pada tanda vital,yaitu bradikardi,hipotensi,dan penurunan frekuensi

pernapasan

B1 (Breathing)

Inspeksi: penurunan kemampuan untuk batuk efektif, peningkatan produksi sputum,sesak

napas,dan penggunaan otot bantu napas.

Palpasi: ditemukan taktil premitus seimbang kanan dan kiri.

Perkusi: ditemukan adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru.

Auskultasi: ditemukan bunyi napas tambahan seperti napas berbunyi, stridor, ronkhi.

B2 (Blood)

Hipotensi postural.

B3 (Brain)

Perubahan pada gaya berjalan,tremor secara umum pada seluruh otot,dan kaku pada seluruh

gerakan.

Tingkat kesadaran

Biasanya compos mentis

Pemeriksaan fungsi serebri

Status mental : penurunan status kognitif, penurunan persepsi, dan penurunan memori baik

jangka pendek dan memori jangka panjang.

Pemeriksaan saraf kranial

Saraf I: Fungsi penciuman tidak ada kelainan

Saraf II: Penurunan ketajaman penglihatan

Saraf III,IV,dan VI: Sewaktu melakukan konvergensi penglihatan menjadi kabur karena

tidak mampu mempertahankan kontraksi otot-otot bola mata.

Saraf V: Adanya keterbatasan otot wajah menyebabkan ekspresi wajah klien mengalami

penurunan,saat bicara wajah seperti topeng (sering mengedipkan mata)

Saraf VII: Persepsi pengecapan dalam batas normal

Page 9: Makalah Parkinson Tk.iib1

Saraf VIII : Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi yang berhubungan dengan proses senilis

dan penurunan aliran darah regional

Saraf IX dan X: Ditemukan kesulitan dalam menelan makanan

Saraf XI : Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius

Saraf XII: Lidah simetris, tidak ditemukan deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi.

Sistem motorik

Inspeksi gaya berjalan,tremor dan kaku pada seluruh gerakan tonus otot, ditemukan

meningkat.

Keseimbangan dan koordinasi,ditemukan mengalami gangguan karena adanya kelemahan

otot,kelelahan,perubahan pada gaya berjalan,tremor dan kaku pada seluruh gerakan.

Sistem Sensorik

Mengalami penurunan terhadap sensasi sensorik secara progresif

B4 (Bladder)

Penurunan refleks kandung kemih perifer dihubungkan dengan disfungsi kognitif dan

persepsi klien secara umum. Ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan, dan

ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural.

B5 (Bowel)

Penurunan nutrisi berkurang yang berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang karena

kelemahan fisik umum dan kesulitan dalam menelan,konstipasi karena penurunan aktivitas.

B6 (Bone)

Adanya kesulitan untuk beraktivitas karena kelemahan, kelelahan otot, tremor dan kaku pada

seluruh gerakan memberikan risiko pada trauma fisik bila melakukan aktivitas

3.2 Diagnosa Keperawatan

a.    Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot.

b.    Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan kelemahan neuromuscular, menurunnya

kekuatan, kehilangan kontrol otot/koordinasi.

c.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan termor, pelambatan

dalam proses makan serta kesulitan menelan dan mengunyah

d.    Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan volume bicara,

perlambatan bicara, ketidakmampuan menggerakan otot-otot wajah.

e.    Koping individu tidak efektif berhubungan dengan depresi dan disfungsi karena

perkembangan penyakit.

Page 10: Makalah Parkinson Tk.iib1

3.3 Intervensi

DIAGNOSA KEPERAWATAN I

HAMBATAN MOBILITAS FISIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAKUAN

DAN KELEMAHAN OTOT (Arif Muttaqin, 2008)

Tujuan : Klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.

Kriteria : Klien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi,

bertambahnya kekuatan otot, dan klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.

INTERVENSI RASIONALISASI

Kajian mobilitas yang ada dan observasi

terhadap peningkatan kerusakan. Kaji secara

teratur fungsi motorik.

Kajian mobilitas yang ada dan observasi

terhadap peningkatan kerusakan.

Lakukan program latihan meningkatkan

kekuatan otot.

Meningkatkan koordinasi dan ketangkasan,

menurunkan kekakuan otot, dan mencegah

kontraktor bila otot tidak digunakan.

Lakukan latihan postural. Latihan postural untuk melawan

kecenderungan kepala dan leher tertarik ke

depan dan ke bawah.

Ajarkan teknik berjalan khusus :

Ajarkan untuk berkonsentrasi pada

berjalan tegak, memandang lurus ke depan,

dan menggunakan cara berjalan dengan dasar

lebar.

    Klien dianjurkan untuk latihan berjalan

serupa dengan barisan music marching atau

suara dengan birama lagu, karena hal ini

memberikan rangsangan sensori;

    Latihan bernapas sambil berjalan

membantu untuk menggerakkan rangka

Teknik berjalan khusus dapat juga dipelajari

untuk mengimbangi gaya berjalan menyeret

dan kecenderungan tubuh condong ke depan.

Page 11: Makalah Parkinson Tk.iib1

tulang rusuk dan transpor oksigen untuk

mengisi bagian paru-paru yang miskin

oksigen;

   Periode istirahat yang sering untuk

membantu pencegahan frustasi dan kelelahan.

Anjurkan mandi hangat dan masase otot. Mandi hangat dan masase membantu otot-otot

rileks pada aktivitas pasif dan aktif serta

mengurangi nyeri otot akibat spasme yang

mengakibatkan kekakuan.

Bantu klien melakukan latihan ROM,

perawatan diri sesuai toleransi.

Untuk memelihara fleksibitas sendi sesuai

kemampuan.

Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk

latihan fisik klien.

Peningkatan kemampuan dalam mobilisasi

ekstremitras dapat ditingkatkan dengan

latihan fisik dan tim fisioterapis.

DIAGNOSA KEPERAWATAN II

DEFISIT PERAWATAN DIRI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELEMAHAN

NEUROMUSCULAR, MENURUNNYA KEKUATAN, KEHILANGAN KONTROL

OTOT/KOORDINASI. (Arif Muttaqin, 2008)

Tujuan : Keperawatan diri klien terpenuhi.

Kriteria : Klien dapat menunjukkan perubahan gaya hidup untuk kebutuhan merawat diri,

klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan, dan

mengidentifikasi personal/masyarakat yang dapat membantu.

INTERVENSI RASIONALISASI

Kaji kemampuan dan tingkat penurunan

dalam skala 0-4 untuk melakukan ADL.

Membantu dalam mengantisipasi dan

merencanakan pertemuan kebutuhan individu

Hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien

dan bantu bila perlu.

Klien dalam keadaan cemas dan tergantung

hal ini dilakukan untuk mencegah frustasi dan

harga diri klien.

Ajarkan dan dukung klien selama aktivitas. Dukungan pada klien selama aktivitas

kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan

perawatan diri.

Rencanakan tindakan untuk defisit Klien akan mampu melihat dan memakan

Page 12: Makalah Parkinson Tk.iib1

penglihatan seperti tempatkan makanan dan

peralatan dalam suatu tempat, dekatkan

tempat tidur ke dinding.

makanan, akan mampu melihat keluar

masuknya orang ke ruangan.

Modifikasi lingkungan Modifikasi lingkungan diperlukan untuk

mengompensasi ketidak mampuan fungsi.

Gunakan pagar di sekeliling tempat tidur Penggunaan pagar di sekeliing tempat tidur,

baik tempat tidur di rumah sakit maupun di

rumah, atau sebuah tali yang diikatkan pada

kaki tempat tidur untuk memberi bantuan

dalam mendorong diri untuk bangun tanpa

bantuan orang lain.

Kolaborasi :

Pemberian supositoria dan pencahar;

konsul ke dokter terapi okupasi

Pertolongan utama terhadap fungsi usus atau

defekasi. Untuk mengembangkan terapi dan

melengkapi kebutuhan khusus.

DIAGNOSA KEPERAWATAN III

PERUBAHAN NUTRISI, KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH YANG

BERHUBUNGAN DENGAN TREMOR, PELAMBATAN DALAM PROSES MAKAN,

SERTA KESULITAN MENGUNYAH DAN MENELAN. (Arif Muttaqin, 2008)

Tujuan : Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.

Kriteria : Mengerti tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh. Memperhatikan kenaikan berat

badan sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium.

INTERVENSI RASIONAL

Evaluasi kemampuan makan klien Klien mengalami keslitan dalam

mempertahankan berat badan mereka.

Observasi/timbang berat badan jika

memungkinkan.

Tanda kehilangan berat badan (7-10%).

Manajemen mencapai kemampuan menelan

         Gangguan menelan disebabkan oleh

tremor pada lidah, ragu-ragu dalam memulai

menelan, kesulitan dalam membentuk

makanan dalam bentuk bolus.

         Makanan setengah padat dengan

Meningkatkan kemampuan klien dalam

menelan dan dapat membantun pemenuhan

nutrisi klien via oral.

Tujuan lain adalah mencegah terjadinya

kelelahan, memudahkan masuknya makanan,

dan mencegah gangguan pada lambung.

Page 13: Makalah Parkinson Tk.iib1

sedikit air memudahkan untuk menelan.

         Klien dianjurkan untuk menelan

secara berurutan.

         Klien diajarkan untuk meletakkan

makanan di atas lidah, menutup bibir dan

gigi, dan menelan.

         Klien dianjurkan untuk mengunyah

pertama kali pada satu sisi mulut dan

kemudian ke sisi lain.

         Untu kmengontrol saliva, klien

dianjukrna untuk menahan kepala tetap tegak

dan membuat keadaan sadar untuk menalan.

         Masase otot wajah dan leher sebelum

makan dapat membantu

         Berikan makanan kecil dan lunak.

Monitor pemakaian alat bantu Pemanas elektrik digunakan untuk menjaga

makanan tetap hangat. Penggunaan piring

yang stabil, cangkir yang tidak pecah bila

jatuh, dan alat-alat makan yang dapat

digenggam sendiri digunakan sebagai alat

bantu.

Kajilah fungsi system gastrointerstinal, yang

meliputi suara bising usus, catat terjadi

perubahan di dalam lambung serprti mual,

dan muntah. Observasi perubahan pergerakan

usus, misalnya diare, konstipasi.

Fungsi system gastrointestinal sangat penting

untuk memasukkan makanan. Ventilator

dapat menyebabkan kembung pada lambung

dan perdarahan lambung.

Anjurkan pemberian cairan 2.500 cc/hari

selama tidak terjadi ganggungan jantung.

Mencegah terjadinya dehidrasi akibat

penggunaan ventilator selama tidak sadar dan

mencegah terjadinya konstipasi.

Lakukan pemeriksaan laboratorium yang

diindikasikan, seperti : serum, transferrin,

BUN/kreasinin dan glukosa

Memberikan informasi yang tepat tentang

keadaan nutrisi yang dibutuhkan klien.

Page 14: Makalah Parkinson Tk.iib1

DIAGNOSA KEPERAWATAN IV

KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PENURUNAN VOLUME BICARA, PERLAMBATAN BICARA,

KETIDAKMAMPUAN MENGGERAKKAN OTOT-OTOT WAJAH. (Arif Muttaqin,

2008)

Tujuan : Klien mampu membuat teknik/metode komunikasi yang dapat dimengerti sesuai

kebutuhan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

Kriteria : Klien dapat berkomunikasi dengan sumber kemampuan yang ada.

INTERVENSI RASIONAL

Kaji kemampuan klien untuk berkomunikasi Gangguan bicara ada pada banyak klien yang

mengalami penyakit Parkinson.

Menentukan cara-cara berkomunikasi, seperti

mempertahankan kontak mata, pertanyaan

denga jwaban ya atau tidak, menggunakan

kertas dan pensil/bolpoin, gambar atau papan

tulis, bahasa isyarat, perjelas arti dari

komunikasi yang disampaikan.

Mempertahankan kontak mata akan membuat

klien interes selama komunikasi. Jika klien

dapat menggerakkan kepala, mengedipkan

mata, atau senang dengan isyarat-isyarat

sederhana, lebih baik dengan menggunakan

pertanyaan ya/tidak.

Pertimbangkan bentuk komunikasi bila

terpasang intravenous kateter.

Kateter intravena yang terpasang di tangan

akan mengurangi kebebasan menulis/memberi

isyarat.

Letakkan bel/lampu panggilan di tempat yang

mudah dijangkau, dan berikan penjelasan

cara menggunakannya. Jawab panggilan

tersebut dengan segera. Penuhi kebutuhan

klien. Katakan kepada klien bahwa perawat

siap membantu jika dibutuhkan.

Ketergantungan klien pada ventilator akan

lebih baik dan rileks, persaan aman, dan

mengerti bahwa selama menggunakan

ventilator, perawat akan memenuhi segala

kebutuhannya.

Buatlah catatan di kantor perawatan tentang

keadaan klien yang tak dapat berbicara.

Mengingatkan staf perawatan untuk

berespons dengan klien selama memberikan

Page 15: Makalah Parkinson Tk.iib1

perawatan.

Anjurkan keluarga/orang lain yang dekat

dengan klien untuk berbicara dengan klien,

memberikan informasi tentang keluarganya

dan keadaan yang sedang terjadi.

Keluarga dapat merasakan akrab dengan klien

berada dekat klien selama berbicara, dengan

pengalaman ini dapat

membantu/mempertahankan kontak nyata

Kolaborasi dengan ahli wicara bahasa. Ahli terapi wicara bahasa dapat membantu

dalam membentuk peningkatan latihan

percakapan dan membantu petugas kesehatan

untuk mengembangkan metoda komunikasi

untuk memenuhi kebutuhan klien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN V

KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI

DAN DISFUNGSI KARENA PERKEMBANGAN PENYAKIT (Arif Muttaqin, 2008)

Tujuan : Koping individu menjadi efektif.

Kriteria : Mampu menyatakan atau mengomunikasikan dengan orang terdekat tentang situasi

dan perubahan yang sedang terjadi, mampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasi,

mengakui dan menggabungkan perubahan ke dalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa

harga diri yang negatif.

INTERVENSI RASIONALISASI

Kaji perubahan dari gangguan persepsi dan

hubungan dengan derajat ketidakmampuan

Menentukan bantuan individual dalam

menyusun rencana perawatan atau pemilihan

intervensi.

Dukung kemampuan koping Kepatuhan terhadap program latihan dan

berjalan membantu memperlambat kemajuan

penyakit.

Catat ketika klien menyatakan terpengaruh

seperti sekarat atau mengingkari dan

menyatakan inilah kematian

Mendukung penolakan terhadap bagian tubuh

atau perasaan negative terhadap gambaran

tubuh dan kemampuan yang menunjukkan

kebutuhan dan intervensi serta dukungan

emosional.

Pernyataan pengakuan terhadap penolakan

tubuh, mengingatkan kembali fakta kejadian

Membantu klien untuk melihat bahwa

peRawat menerima kedua bagian sebagai

Page 16: Makalah Parkinson Tk.iib1

tentang realitas bahwa masih dapat

menggunakan sisi yang sakit dan belajar

mengontrol sisi yang sehat.

bagian dari seluruh tubuh. Mengizinkan klien

untuk merasakan adanya harapan dan mulai

menerima situasi baru.

Beri dukungan psikologis secara menyeluruh Klien penyakit Parkinson sering merasa malu,

apatis, tidak adekuat, bosan, dan merasa

sendiri.

Bantu dan anjurkan perawatan yang baik

dengan memperbaiki kebiasan

Membantu peningkatan perasaan harga diri

dan mengontrol lebih dari satu area

kehidupan.

Bentuk program aktivitas pada keseluruhan

hari

Bentuk program aktivitas pada keseluruhan

hari untuk mencegah waktu tidur yang terlalu

banyak yang dapat mengarah pada tidak

adanya keinginan danapatis.

Anjurkan orang yang terdekat untuk

mengizinkan klien melakukan sebanyak-

banyak hal-hal untuk dirinya.

Menghidupkan kembali perasaan kemandirian

dan membantu perkembangan harga diri serta

memengaruhi proses rehabilitasi.

Dukung perilaku atau usaha seperti

peningkatan minat atau partisipasi dalam

aktivitas rehabilitasi.

Klien dapat beradaptasi terhadap perubahan

dan pengertian tentang peran individu masa

mendatang.

Monitor gangguan tidur peningkatan

kesulitan konsentrasi, letargi, dan menarik

diri

Dapat mengindikasikan terjadinya depresi

umumnya terjadi sebagai pengaruh dari stroke

di mana memerlukan intervensi dan evaluasi

lebih lanjut.

Kolaborasi : rujuk, pada ahli neuropsikologi

dan konseling bila ada indikasi.

Dapat memfasilitasi perubahan peran yang

penting untuk perkembangan perasaan.

3.4 Implementasi

Implementasi keperawatan pada asuhan keperawatan parkinson disesuaikan dengan

intervensi keperawatan.

3.5 Evaluasi

Evaluasi keperawatan pada asuhan keperawatan parkinson adalah:

Page 17: Makalah Parkinson Tk.iib1

1. Klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.

2. Keperawatan diri klien terpenuhi.

3. Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.

4. Klien mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

5. Koping individu menjadi efektif

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Parkinsonisme adalah istilah dari suatu sindrom ditandai dengan tremor ritmik,

bradikinesia, kekuatan otot, dan hilangnya refleks-refleks postural. (Arif Muttaqin, 2009).

Etiologi yang mendasarinya mungkin berhubungan dengan virus, genetik, toksisitas, atau

penyebab lainnya yang tidak diketahui. Pada penyakit Parkinson dopamin menipis dalam

subtansia nigra dan korpus stratum. Penipisan kadar dopamin dalam basal ganglia

berhubungan dengan adanya bradikinesia, kekakuan, dan tremor. Aliran darah serebral

regional menurun pada pasien dengan penyakit Parkinson, dan ada kejadian demensia yang

tinggi. Penatalaksanaan medis meliputi pemberian Antihistamin, terapi anti koligenergik,

amantadin hidrokhlorida, terapi levodopa, Derivat Ergoet-Angonis Dopamin, Inhibitor MAO,

dan antidepresan.

4.2 Saran

Demikian makalah yang kami sampaikan. Kami berharap agar makalah yang kami buat

ini dapat bermanfaat bagi para dosen, teman-teman dan pembaca sekalian.

Page 18: Makalah Parkinson Tk.iib1

DAFTAR PUSTAKA

Battica, Fransisca. 2011. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Martin, Susan. 2008 dkk. Standar Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.

Jakarta: Salemba Medika.

Smeltzer, Suzzane C dan Brenda G. Bare. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 Vol.3 .

Jakarta: EGC.

Page 19: Makalah Parkinson Tk.iib1

TAMBAHAN

Dopamine adalah salah satu sel kimia dalam otak, sejenis neurotransmiter (zat yang

menyampaikan pesan dari satu syaraf ke syaraf yang lain) dan merupakan perantara bagi

biosintesis epinefrin dan norepinefrin. Dopamine yang berlebihan dapat menyebabkan

skizofrenia dan bila kekurangan dapat menyebabkan penyakit parkinson.

Hipotensi Postural (Postural Hypotension)

Pada jenis hipotensi ini, tekanan darah mungkin turun mendadak karena perubahan posisi

tubuh, biasanya saat sedang berdiri dari posisi duduk atau dari posisi berbaring. Orang yang

mengalami perasaan seperti mau pingsan, pusing dan pandangan kabur setiap kali ia berdiri

dari posisi duduk atau dari posisi berbaring, mungkin mengalami hipotensi postural. Biasanya

tubuh mengkompensasi penarikan darah ke arah bawah karena gaya grafitasi dengan cara

meningkatkan laju detak jantung untuk memastikan distribusi darah ke otak dalam jumlah

cukup. Pada hipotensi postural, tekanan darah turun karena jantung tidak memompa cukup

darah sehingga terjadi kekurangan oksigen di otak, yang menyebabkan timbulnya gejala rasa

pusing bahkan pingsan.

Orang lanjut usia biasanya mengalami hipotensi postural, khususnya mereka yang berusia

diatas 60 tahun. Namun hipotensi ini juga dapat terjadi pada orang muda, tanpa bahaya

tertentu karena sirkulasi darah yang kurang lancar akibat terlalu lama duduk atau jongkok.

Dehidrasi, temperatur panas, kehamilan, saat-saat badan capek juga dapat menyebabkan

hipotensi postural. Kadangkala obat-obat yang ditelan untuk mengontrol hipertensi (tekanan

darah tinggi) seperti beta blocker dan diuretic juga dapat menjadi salah satu penyebab

hipotensi.

Teknik Berjalan Khusus

Ajarkan teknik khusus:

·  Ajarkan untuk berkonsentrasi pada berjalan tegak,memandang lurus ke depan, dan

menggunakan cara berjalan dengan dasar lebar(misalnya berjalan dengan kaki terpisah).

Page 20: Makalah Parkinson Tk.iib1

·  Klien dianjurkan untuk latihan berjalan dengan diiringan music marching band atau lagu,

karena hal ini memberikan rangsangan sensorik.

·  Latihan bernafas sambil berjalan membantu untuk menggerakan rangka tulang rusuk dan

transpor oksigen untuk mengisi bagian paru-paru yang kadar oksigennya rendah.

·  Melakukan periode istirahat yang sering untuk membantu pencegahan frustasi dan

kelelahan.

Gaya berjalan parkinson

Gangguan berjalan dan Gait.

Page 21: Makalah Parkinson Tk.iib1

Hal tersebut di kenal dengan “Fasting gait” berupa langkah-langkah kecil-kecil, tetapi cepat 

dan susah untuk di hentikan.

SKALA ADL

ADL adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari. ADL merupakan aktivitas

pokok pokok bagi perawatan diri. ADL meliputi antara lain : ke toilet, makan, berpakaian

(berdandan), mandi, dan berpindah tempat . (Hardywinito & Setiabudi, 2005).

Sedangkan menurut Brunner & Suddarth (2002) ADL adalah aktifitas perawatan diri

yang harus pasien lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari-

hari .

ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki seseorang

untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang sehari-harinya dengan

tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya sebagai pribadi dalam keluarga dan

masyarakat (Sugiarto,2005)

Kenny Self Care  merupakan alat wawancara instrumen klinis berbasis mirip dengan

indeks Barthel, digunakan untuk menilai fungsi fisik, khususnya untuk perawatan diri dan

ambulasi.

Aktifitas yang dinilai Nilai

Aktifitas di tempat tidur :

a.    Bergeser di bed

b.    Bangun dan duduk

Transfer dalam posisi :

a.    Duduk

b.    Berdiri

c.     Penggunaan toilet

Ambulasi :

Page 22: Makalah Parkinson Tk.iib1

a.    Berjalan

b.    Naik turun tangga

c.     Pengguanaan kursi roda

Berpakaian :

a.    Anggota atas dan trunk bagian atas

b.    Anggota bawah dan trunk bagian bawah

c.     Kaki

Higine :

a.    Wajah, rambut, lengan

b.    Trunk

c.     Anggota bawah

d.    Bladder dan bowel

Makan

Skala Penilaian :

0 = Ketergantungan penuh

1 = Perlu bantuan banyak

2 = Perlu bantuan sedang

3= Perlu bantuan minimal/pengawasan

4 = Mandiri penuh

Page 23: Makalah Parkinson Tk.iib1

PERTANYAAN

1. Dede Arie Vitara : Apa yang dimaksud dengan parkinson primer? Dan bagaimana tanda

dan gejalanya?

Jawab : Maretta Fitrianti

Sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan kronis, tetapi penyebabnya belum jelas. Kira-

kira 7 dari 8 kasus Parkinson termasuk jenis ini. Gejalanya gangguan motorik dan non

motorik, dari gangguan motorik tangan bergetar kecil, cepat dan tidak bisa dikendalikan.

Gangguan non motorik terj

2. Hasanah Eka Wahyuningsih : Apa yang dimaksud dengan tremor 4-5 Hz?

Jawab : Aprilia Wulandari

3. Afif Dwi Pasana : Apa penatalaksanaan yang tepat untuk penyakit parkinson? Jelaskan.

Jawab : Junhadi Fikri

Penatalaksanaan yang paling efektif untuk penyakit parkinson adalah latihan fisik. Karena

penyakit parkinson mengakibatkan masalah otot, sehingga harus dilaksanakan latihan fisik.

Seperti teknik berjalan khusus untuk penderita parkinson.

STUDI KASUS

KASUS

Tn P 60 th dengan Diagnosa Parkinson. Pasien mengeluh sedang beristirahat di kursi

kerjanya tiba tiba tangan nya gemetar(tremor), terasa kaku dan mengalami bradikinesia.

Tn P akhir-akhir ini mengalami gangguan tidur dan konstipasi. Diketahui Tn P bekerja

sebagai buruh tani dan sering berhubungan dengan penggunaan pestisida.

Pertanyaan :

1. Identifikasi pengkajian keperawatan yang perlu dikaji oleh perawat?

2. Rumuskan diagnosa keperawatan dari kasus di atas?

3. Tentukan intervensi keperawatan dari kasus di atas?