makalah oksigen

14
MAKALAH OKSIGEN Di sususn oleh kelompok 4 Ika yulia lestari Niswatun mardianti Waridah Suyatno hadi mahesaputra M. ra’uf irfan

Upload: santos-tos

Post on 04-Aug-2015

58 views

Category:

Health & Medicine


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah oksigen

MAKALAH OKSIGEN

Di sususn oleh kelompok 4

Ika yulia lestari Niswatun mardianti Waridah Suyatno hadi mahesaputra M. ra’uf irfan

Daftar isi BAB I

1.1 latar belakang2.1 mikro sirkulasi3.1 Makro Sirkulasi

Page 2: Makalah oksigen

4.1 Keseimbangan Asam Basa5.1 Hipoksia6.1 kesimpulan7.1 saran

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangOksigen merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir

semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida).. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat,

Page 3: Makalah oksigen

dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup.

Manusia yang normal akan membutuhkan oksigen sekitar 375 liter per hari. Secara alamiah, kita mendapatkan oksigen dengan bernapas melalui paru-paru. Oksigen sampai di paru-paru kemudian ke alveoli lalu akan diikat oleh hemoglobin di dalam darah. Kemudian disalurkan ke seluruh tubuh untuk membantu proses pembakaran glukosa menjadi energi.Sekali kita menghirup nafas, paru-paru bisa menampung sekitar 500 ml udara ke dalam tubuh. Dalam kondisi lelah, seperti sehabis olah raga, kebutuhan tersebut akan meningkat 5-10 kali lipat.

2.1   Mikro Sirkulasi

Setiap organ dalam tubuh manusia, termasuk jantung perlu memiliki mikro sirkulasi yang normal dan sehat. Jika mikro sirkulasi terhambat, yang menghambat fungsi normal mikro sirkulasi atau mengurangi volume normal arus darah, maka kebutuhan metabolisme jaringan sel untuk oksigen, unsur dan nutrisi tidak akan terpenuhi, hal ini dapat menyebabkan awal penyakit dalam tubuh manusia, seperti: kekeringan, penuaan, kurang darah, penyakit paru-paru, penyakit sistem pencernaan, penyakit ginjal, penyakit kulit, jantung koroner, stroke dan penyakit lainnya.

Dalam mikro sirkulasi, pembuluh darah terkecil hanya berukuran 2 mikron sedangkan yang terbesar adalah 100 mikron. Secara rata-rata pembuluh darah mikro sirkulasi adalah sekitar 1/20 (seper-duapuluh) dari sehelai rambut manusia.

Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah mikro sirkulasi terkecil yang juga merupakan komponen paling penting dimana jaringan sel melakukan pertukaran zatnya.Pembuluh darah kapiler terdapat diantara pembuluh nadi atau arteri mikro dan pembuluh darah mikro, sekitar 5 sampai 9 mikron. Terdapat sekitar 10 milyar pembuluh darah kapiler dalam tubuh manusia dengan area sirkulasi sebesar 500 sampai dengan 700 meter persegi atau sebesar lapangan sepak bola.

Oksigen, nutrisi, unsur dan energi yang sangat dibutuhkan dalam tubuh manusia dihantar oleh mikro sirkulasi kepada semua jaringan fungsi, yang juga membawa zat kecil metabolisme berbahaya seperti: asam otot, asam laktat dan karbon dioksida keluar dari tubuh manusia.

Sistem mikro sirkulasi bukanlah bagian dari proses metabolisme dalam tubuh manusia namun merupakan tempat di mana metabolisme terjadi.

3.1 Makro SirkulasiMakro sirkulasi meliputi arteri dan vena. Sistem terdiri dari organ yang sangat kompleks dan

berfungsi pada pertukaran CO2 dalam darah dengan O2 bebas. Bagian dari system makrosirkulasi antara lain :1.      TracheaStruktur trakea dibagi menjadi 4 tunika yang dari arah lumen kea rah luar adalah:·         Tunika mukosa, terdiri dari epitel kolumner berlapis semu bersilia dengan sel goblet

terletak diantara sel epitel bersilia, dan lamina propia yang tersusun atas jaringan ikat longgar

Page 4: Makalah oksigen

yang banyak mengandung pembuluh darah. Lamina propia berbatasan dengan tunika submukosa merupakan jaringan fibro-elastik padat.·         Tunika submukosa, merupakan jaringan ikat longgar yang banyak mengandung glandula

sero-mukous. Sel-sel serous terwarnai dengan kuat sedangkan sel-sel mukous kurang terwarnai.·         Tunika cartilaginea, berupa tulang rawan hialin. Tulang rawan berbentuk huruf "C",

ujung bebasnya dihubungkan oleh otot polos (musculus trachealis).·         Tunika adventitia, merupakan jaringan ikat fibro-elastik.2.      BronchusStruktur dasar bronchus sama dengan trachea akan tetapi ada beberapa perbedaan antara lain :·         Epitel lebih pendek dan lebih sedikit sel Goblet·         Lamina propia lebih padat dan lebih elastik, dipisahkan dengan lapisan submukosa oleh

lapisan otot polos diskontinyu,·         Lapisan submukosa mengandung lebih sedikit glandula sero-mukous,·         Kartilago tersusun atas lempeng-lempeng saling berhubungan.3.      Bronchioles dan PulmoTersusun dari epitel kolumner selapis bersilia dan mengandung sedikit sel Goblet (pada

bronchioles terminalis). Lamina propia merupakan jaringan ikat elastik tipis, mengandung otot polos spiral. Jaringan ikat di luar lapisan otot polos berbatasan dengan alveoli. Pada bronchioles respiratorius tipe epitel kuboid selapis bersilia dan tidak ada sel Goblet. Kartilago tidak terdapat pada bronchioles. Dinding alveolus terdiri dari epitel (pneumatosit I dan II), jaringan pengikat dan kapiler. Pneumatosit I pipih sedangkan pneumatosit II bulat.

4.1   Keseimbangan Asam Basa a)      Asam adalah setiap senyawa kimia yang melepas ion hidrogen kesuatu larutan atau

kesenyawa biasa. Contoh asam klorida ( HCl), yang berionisasi dalam air membentuk ion-ion hidrogen ( H+) dan ion klorida ( Cl-). Demikian juga, asam karbonat (H2CO3) berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion bikarbonat ( HCO3-)Asam kuat adalah asam yang berdisosiasi dengan cepat dan terutama melepaskan sejumlah

besar ion H+ dalam larutan. Contohnya HCl

Asam lemah mempunyai lebih sedikit kecendrungan untuk berdisosiasikan ion-ionnya dan oleh karena itu kurang melepaskan H+. contohnya H2CO3.

b)      Basa adalah senyawa kimia yang menerima ion hidrogen. Contoh, ion bikarbonat HCO3-, adalah suatu basa karena dapat menerima ion H+ untuk membentuk asam karbonat (H2CO3). Demikian juga fospat ( HPO4) suatu basa karena dapat membentuk asam fospat (H2PO4). Protein-protein dalam tubuh juga berfungsi sebagai basa karena beberapa asam amino yang membangun protein dengan muatan akhir negatif siap menerima ion-ion hydrogen.

Basa kuat adalah suatu basa yang secara cepat dan kuat dengan H+ dan oleh karena itu dengan cepat menghilangkannya dari larutan. Contoh ion hidroksil (OH-), yang bereaksi dengan cepat membentuk air (H2O)

Basa lemah adalah basa yang secara lemah bereaksi dengan ion H+. Contohnya HC03-Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh

lainnya.Satuan derajat keasaman adalah pH: v  pH= 7,0           : netral

Page 5: Makalah oksigen

v  pH >7,0           :basa (alkali) v  pH < 7,0          : asamSuatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0)Sedangkan suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0). Darah memiliki ph

antara 7,35-7,45.Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang

sangat kecil pun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ. Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah:1.      Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang

biasanya berlangsung selama beberapa hari.2.      Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) Penyanga buffer dalam darah ini digunakan sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi

secara tiba-tiba dalam pH darah. penyangga pH ini bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan.Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat. Bikarbonat (suatu

komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam). v  Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih

banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. v  Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak

karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.3.      Pembuangan karbondioksida.Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus

yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan (dihembuskan).Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan

mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. v  Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah menurun dan darah menjadi lebih

basa. v  Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih

asam.Harga normal hasil pemeriksaan laboratorium analisis gas darah adalah sbb:v  pH             :7,35-7,45v  pO2           :80-100 mmHgv  pCO2        :35-45 mmHgv  [HCO3-]    :21-25 mmol/Lv  BE             : -2 s/d +2Ada 4 sistem penyangga dalam cairan tubuh :

1. Sistem penyangga bikarbonat,Sistem ini terdiri dari larutan air yang mengandung dua zat yaitu asam lemah H2CO3 dan

garam bikarbonat NaHCO3. H2CO3 dibentuk dalam tubuh oleh reaksi CO2 dan H2O,yang dikatalisator oleh enzim karbonik anhidrase (Enzim ini terutama banyak sekali didinding alveoli paru dan di sel-sel epitel tubulus ginjal). v  CO2 + H2O => H2CO3. 2. Sistem penyangga fosfat

Page 6: Makalah oksigen

Sistem ini bekerja dalam cara yang serupa untuk mengubah asam kuat menjadi asam lemah dan basa kuat menjdi basa lemah. Na2HPO4  adalah basa lemah Na H2PO4 adalah asam lemahv  HCl + Na2HPO4 ↔ NaH2PO4 + NaClv  NaOH + NaH2PO4 ↔ Na2HPO4 + H2O

3. Sistem Penyangga Protein Sistem penyangga terkuat dalam tubuh. Karena mengandung gugus karboksil yang berfungsi

sebagai asam dan gugus amino yang berfungsi sebagai basa.4. Sistem Hemoglobin

Sistem ini terdapat dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai penyangga pembentukan H+ saat terjadi transpor CO2 di antara jaringan paru.·         Karbon dioksida secara terus menerus ditambahkan kedalam darah vena akibat

metabolisme sel dan transpor ke paru-paru. CO2 + H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-·         Dalam keadaan normal produksi karbon dioksida diimbangi dengan pengeluarannya

seperti fungsi sistem pernapasan dalam pengaturan asam basa·         Jika aktivitas metabolik meningkat karena olah raga, akan terjadi peningkatan tekanan

parsial karbon dioksida arteri ( pCO2 ), peningkatan kadar asam karbonat plasma dan penurunan pH plasma ( asidosis ). Pernafasan disesuaikan untuk mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida

Gangguan-gangguan keseimbangan asam basa :

a)      Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurngunnya pH darah.

v  Asidosis respiratorikTerjadi akibat penurunan ventilasi pulmonar melalui pengeluaran sedikit CO2 oleh paru-paru. Penyebabnya kondisi klinis yang dapat menyebabkan retensi CO2 dalam darah meliputi

pneumonia, emfisema, obstrusi kronis saluaran pernafasan,stroke atau trauma dan Obat-obatan yang dapat menekan sistem pernafasan seperti barbiturat,narkotika dan sedatifFaktor kompensator Terjadi saat CO2 berakumulasi ,peningkatan frekuensi pernafasan respiratorik ( hiperventilasi ) ketika istirahat terjadi untuk mengeluarkan CO2 dari tubuh.v  Asidosis metabolicTerjadi saat asam metabolik yang diproduksi secara normal tidak dikeluarakan pada kecepatan

yang normal atau basa bikarbonat yang hlang dari tubuhPenyebab paling umum terjadi akibat ketoasidosis karena DM atau kelaparan, akumulasi peningkatan asam laktat akibat aktivitas otot rangka yang berlebihan seperti konvolusi,atau penyakit ginjal. Diare berat dan berkepanjangan disertai hilangnya bikarbonat dapat menyebabakan asidosisFaktor kompensator terjadi ketika hiperventilasi sebagai respon terhadap stimulasi saraf bersamaan dengan kompensasi ginjal,

Page 7: Makalah oksigen

b)      Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

v  Alkalosis respiratorik. Terjadi jika CO2 dikeluarkan terlalu cepat dari paru-paru dan ada penurunaan kadarnya dalam

darah.Penyebanya yaitu hiperventilasi dapat disebabkan oleh kecemasan,akibat demam,akibat pengaruh overdosis aspirin pada pusat pernafasan, akibat hipoksia karena tekanan udara yang rendah didataran tinggi atau akibat anemia berat.Faktor kompensator, jika hiperventilasi terjadi akibat kecemasan gejalanya dapat diredakan melalui pengisapan kembali CO2 yang sudah di keluarkan. Ginjal mengkompensasi cairan alkalin tubular dengan mengekskresi ion bikarbonat dan menahan ion hidrogen.v  Alkalosis metabolicSuatu kondisi kelebihan bikarbonat, hal ini terjadi jika ada pengeluaran berlebihan ion hidrogen

atau peningkatan berlebihan ion bikarbonat dalam cairan tubuh.Penyebab adalah muntah yang berkepanjangan ( pengeluaran asam klorida lambung ),disfungsi ginjal,pengobatan dengan diuretik yang mengakibatkan hipokalemia dan penipisan volume CES atau pemakian antasid yang berlebihan.Faktor kompensator Kompensasi respiratorik adalah penurunan ventilasi pulmonar dan mengakibatkan peningkatan pCO2 dan asan karbonat.

5.1 HipoksiaHipoksia merupakan turunnya konsentrasi oksigen dalam darah arteri.Tujuan akhir pernapasan adalah untuk mempertahankan konsentrasi oksigen, karbondioksida

dan ion hidrogen dalam cairan tubuh. Kelebihan karbondioksida atau ion hidrogen mempengaruhi pernapasan terutama efek perangsangan pusat pernapasannya sendiri,. Akibat peningkatan ventilasi pelepasan karbondioksida dari darah meningkat, ini juga mengeluarkan ion hidrogen dari darah karena pengurangan karbondioksida juga mengurangi asam karbonat darah.PO2 darah yang rendah pada keadaan normal tidak akan meningkatkan ventilasi alveolus secara

bermakna sampai tekanan oksigen alveolus turun hampir separuh dari normal. Peningkatan ventilasi yang benar-benar terjadi bila PO2 turun mengeluarkan karbondioksida dari darah dan oleh karena itu mengurangi tekanan PCO2, pada waktu yang sama konsentrasi ion hidrogen juga menurun. Berbagai keadaan yang menurunkan transpor oksigen dari paru ke jaringan antara lain :a)      Anemia Dimana jumlah total hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen berkurang b)      Keracunan karbondioksida, Terjadi karena sebagian besar hemoglobin menjadi tidak mampu mengangkut oksigenc)      Penurunan aliran darah ke jaringan Disebabkan oleh penurunan curah jantung atau iskemi lokal jaringanPengaruh hipoksia stagnant tergantung pada jaringan yang dipengaruhi. Pada hipoksia, otak

dipengaruhi pertama kali.Di otak terdapat pusat pernapasan yang merupakan sekelompok neuron yang tersebar luas dan

terletak bilateral (dari kiri ke kanan) medula oblongata dan pons.

Page 8: Makalah oksigen

Ada tiga kelompok neuron utama: (1)   Kelompok neuron pernapasan dorsal terletak di bagian dorsalmedulla, yang menyebabkan inspirasi(2)   Kelompok pernapasan ventral yang terletak di ventro lateral medullayang menyebabkan ekspirasi atau inspirasi tergantubg pada kelompok neuron yang dirangsang(3)   Pusat pneumotaksik, terletak di bagian superior belakang pons yangmembantu kecepatan dan pola pernapasan. Macam Hipoksia                           Hipoksia di bagi dalam 4 tipe :1) Hipoksia hipoksik (anoksia anoksik), dimana PO2 darah arteri    berkurang2) Hipoksia anemik, dimana PO2 darah arteri normal tetapi jumlah hemoglobin yang tersedia

untuk mengangkut oksigen berkurang3) Hipoksia stagnant atau iskemik, dimana aliran darah ke jaringan sangat lambat sehingga

oksigen yang adekuat tidak di kirim ke jaringan walaupun PO2 konsentrasi hemoglobin normal4) hipoksia histotoksik dimana jumlah oksigen yang dikirim ke suatu jaringan adalah adekuat

tetapi oleh karene kerja zat yang toksik sel-sel jaringan tidak dapat memakai oksigen yang disediakan.EtiologiHipoksia dapat disebabkan karena:1)      Oksigenasi paru yang tidak memadai karena hipoventilasi (gangguansyaraf otot)2)      Penyakit paru, hipoventilasi karena peningkatan tahanan salurannapas atau compliance paru menurun.           3) Shunt vena ke arteri (shunt dari “kanan ke kiri’ pada jaringan)           4) Transpor dan pelepasan oksigen yang tidak memedai (inadekuat).(anemia, penurunan sirekulasi umum, penurunan sirkulasi lokal (perifer,serebral, pembuluh darah jantung), edem jaringan)5)      Pemakaian oksigen yang tidak memedai pada jaringan(keracunan  enzim sel, kekurangan

enzim sel karena defisiensi vitamin B.1)

DiagnosisKegagalan pernapasan terjadi karena PaCO2 kurang dari 60mmHg pada udara ruangan, atau pH

kurang dari 7,35 dengan PaCO2 lebih besar dari 50mmHg. Daya penyampaian oksigen ke jaringan tergantung pada: 1)      Sistem pernapasan yang utuh yang akan memberikan oksigen untuk menjenuhi

hemoglobin      2)  Kadar hemoglobin3)  Curah jantung dan microvascular4)  Mekanisme pelepasan oksihemoglobin.PatofisiologiKegagalan respirasi mencakup kegagalan oksigenasi maupun kegagalan ventilasi. Kegagalan

oksigenasi dapat disebabkan oleh: (1) Ketimpangan antara ventilasi dan perfusi(2) Hubungan pendek darah intrapulmoner kanan-kiri(3) Tegangan oksigen vena paru rendah karena inspirasi yang kurang,atau karena tercampur darah yang mengandung oksigen rendah

Page 9: Makalah oksigen

(4) Gangguan difusi pada membran kapiler alveoli(5) Hipoventilasi alveoler. Kegagalan ventilasi dapat terjadi bila PaCO2 meninggi dan pH

kurang dari 7,35. Gangguan ventilasi dan oksigensi juga dapat terjadi akibat kelainan di paru dan kegagalan

fungsi jantung. Parameter ventilasi : PaCO2 (N: 35-45 mmHg), ETCO2 (N: 25-35mmHg), parameter oksigenasi : Pa O2 (N: 80-100 mmHg), Sa O2 (N: 95-100%).Hypoxic ischaemic encephalopathy (HIE) merupakan penyebab penting kerusakan permanen

sel-sel pada Susunan Saraf Pusat (SSP), yang berdampak pada kematian atau kecacatan berupa palsi cerebral atau defisiensi mental.

PenatalaksanaanTindakan pengelolaan jalan napas harus dilakukan dengan cepat, tepat dan cermat. Dengan

tujuan  untuk membuka jalan napas dan menjaga agar jalan napas tetap bebas dan waspada terhadap keadaan klinis yang menghambat jalan napas.Penyebab sumbatan jalan napas yang tersering adalah lidah dan epiglotis, muntahan, darah,

sekret, benda asing, trauma daerah maksilofasial. Pada penderita yang mengalami penurunan kesadaran maka lidah akan jatuh ke belakang

menyumbat hipofarings atau epiglotis jatuh kebelakang menutup rima glotidis. Dalam keadaan seperti ini, pembebasan jalan napas dapat dilakukan tanpa alat maupun dengan menggunakan jalan napas buatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

·         Chin lift yaitu dengan empat jari salah satu tangan diletakkan dibawah rahang ibu jari diatas dagu, kemudian secara hati-hati dagu diangkat ke depan. ·         Cara Jaw Thrust yaitu dengan mendorong angulus mandibula kanan dan kiri ke depan

dengan jari-jari kedua tangan sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas, kedua ibu jari membuka mulut dan kedua telapak tangan menempel pada kedua pipi penderita untuk melakukan immobilisasi kepala.

6.1 KesimpulanKonsep oksigenasi meliputi 3 hal  , antara lain :a) Mikrosirkulasi dan makrosirkulasib  Keseimbangan Asam basac) HipoxiaKelima konsep ini sangat berkaitan untuk mendeteksi dan mengkaji gangguan-gangguan pada

sistem respirasi .

Page 10: Makalah oksigen

7.1  SaranPendateksian gangguan-gangguan pada sisitem respirasi sudah mengalami kemajuan. Oleh

karena itu  diharapkan bagi mahasiswa-mahasiswi terutama di bidang kesehatan agar dapat mempergunaannya dengan sebaik-baiknya demi kesembuhan pasien.