makalah material science
DESCRIPTION
Makalah Material ScienceTRANSCRIPT
MAKALAH MATERIAL SCIENCE
ALUMUNIUM
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Material Science
Dosen Pengampu: M. Syafi’i, SST, OP
Disusun oleh :
1. Adinna Yasa Alifiani (P27227013 033)
2. Ahmad Hasan Shiddiq (P27227013 034)
3. Bagus Eryg Machendra (P27227013 038)
DIII-B REGULER
JURUSAN ORTOTIK PROSTETIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini, untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Material Science yang berjudul “ALUMUNIUM”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna untuk
itu semua saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat
menjadi sumbangan pemikiran bagi yang berkepentingan.
Surakarta, Juni 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
PEMBAHASAN
A. Sejarah Alumunium……………………….…...…………………………1
B. Definisi Alumunium………………….…….……………………………1
C. Kegunaan Alumunium….……………………………………….............1
D. Karakteristik Alumunium…….……………………………………………2
E. Pembuatan Alumunium…………………………………………………3
F. Alumunium dalam Ortotik Prostetik……………………………...……6
PENUTUP
A. Kesimpulan………..…….………………………………………………7
B. Kritik dan Saran……………...….……………………...……………….7
iii
PEMBAHASAN
A. Sejarah Alumunium
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium
hanya bisa didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Wöhler.
Dibandingkan dengan elektrolisis, proses ini sangat tidak ekonomis, dan
harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas. Karena dulu dianggap
sebagai logam berharga, Napoleon III dari Perancis (1808-1873) pernah
melayani tamunya yang pertama dengan piring aluminium dan tamunya yang
kedua dengan piring emas dan perak. Pada tahun 1886, Charles Martin Hall
dari Amerika Serikat (1863-1914) dan Paul L.T. Héroult dari Perancis (1863-
1914) menemukan proses elektrolisis yang sampai sekarang membuat
produksi aluminium ekonomis.
B. Definisi Alumunium
Alumunium merupakan salah satu dari unsur kimia, dengan lambang Al
dan nomor atom 13. Alumunium bukan termasuk jenis logam berat, namun
merupakan elemen peringkat ketiga setelah oksigen dan silikon berdasarkan
jumlah yang paling melimpah dipermukaan bumi. Aluminium adalah logam
yang berwarna putih perak dan yang mempunyai massa jenis 2,7 – 3 gr cm.
C. Kegunaan Alumunium
Berikut ini beberapa kegunaan dari alumunium :
1. Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen
kendaraan bermotor.
2. Untuk membuat badan pesawat terbang.
3. Sektor pembangunan perumahan, untuk kusen pintu dan jendela.
4. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
1
5. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang
kerajinan.
6. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi
(III) oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk
menyambung rel kereta api.
7. Tawas (K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O) Tawas mempunyai rumus kimia
KSO4.AL2.(SO4)3.24H2O. Tawas digunakan untuk menjernihkan air
pada pengolahan air minum.
8. Alumina (Al2O3) Alumin dibedakan atas alfa0allumina dan gamma-
allumina. Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah
4500C. Gamma-alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk
pasta gigi, dan industry keramik serta industri gelas.
9. Bubuk aluminium digunakan dalam cat , dan kembang api seperti roket
padat bahan bakar dan termit .
D. Karakteristik Alumunium
1. Karakteristik Fisik
Aluminium relatif lembut tahan lama, ringan, ulet dan lentur,
logam dengan penampilan mulai dari keperakan menjadi abu-abu kusam,
tergantung pada kekasaran permukaan. Hal ini bukan magnetik dan tidak
mudah terbakar. The yield strength aluminium murni 7 - 11 MPa ,
sedangkan paduan alumunium memiliki kekuatan hasil mulai dari 200
MPa menjadi 600 MPa. Aluminium memiliki sekitar
sepertiga kepadatan dan kekakuan dari baja.
2. Karakteristik Kimia
Korosi resistensi dapat sangat baik karena lapisan permukaan tipis
alumunium oksida yang terbentuk ketika logam terkena udara, efektif
mencegah lanjut oksida .
2
E. Pembuatan Alumunium
1. Rolling
2. Extruding
3. Forging
3
4. Drawing
5. Fabrication Practices
Seleksi dari perpaduan untuk pekerjaan ortopedi. banyak faktor
pembentuk karakteristik dan syarat kekuatan yang harus
dipertimbangkan.
6. Temperature Control Technique
Kontrol suhu sangat penting dalam pembentukan logam. Ini berlaku
pada heat-treated alumunium yang tergantung pada pengendalian
treatment yang hati-hati untuk menghasilkan karakteristik mekanik dan
sifat fisik, oleh karena itu tidak dapat sembarangan dipanaskan tanpa
pengorbanan gaya.
7. Forming
Pembentukan alumunium melalui pemilihan pencampuran yang
tepat, bend radii dan alat-alat, variasi yang baik dari operasi forming.
8. Hot Forming
Pembentukan panas diperlukan, efeknya pada kekuatan dapat
diminimalkan dengan waktu pemanasan terpendek yang konsisten
dengan membentuk diperlukan.
9. Machining
Secara umum, alat untuk mesin aluminium seharusnya lumayan
lebih pada sisi dan atas selain diperlukan untuk memotong baja, dan tepi
harus tajam dan halus.
4
10. Riventing
Riventing ini adalah cara yang paling umum digunakan untuk
penggabungan paduan alumunium dalam brace and splint work.
11. Welding
Alumunium alloy dapat bergabung dengan obor, busur, atau
alumunium pengelasan berbeda dari yang digunakan pada baja.
12. Brazing
Brazing berbeda dari welding dalam panas hanya cukup diterapkan
mengalir bahan pengisi ke dalam joint dengan sedikit atau tidak ada
pencairan dari bagian induk.
13. Soldering
Soldering pada umumnya tidak dianjurkan untuk joint yang terkena
cuaca, karena adanya kelembaban yang membentuk suatu elektrolit,
perbedaan potensial antara solder dan alumunium dapat menyebabkan
korosi elektrolitik terjadi dengan kegagalan akibat dari joint.
14. Forms Of Alumunium
5
F. Alumunium dalam Ortotik Prostetik
- Bodi Betis
- Thigh Corset
- KAFO
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alumunium merupakan logam yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Banyak industry manufaktur yang menggunakan alumunium
sebagai bahan dasarnya, tak terkecuali dalam ortotik dan prostetik. Pada
pembuatan ortosis dan prostesis, alumunium digunakan pada komponen bodi
betis, thigh corset, KAFO dan lain-lain.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah ini kami sampaikan. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penyampaian kata-kata sehingga kurang berkenan di hati.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan dapat
menjadi sumbangan pemikiran bagi yang berkepentingan.
7