makalah masyarakat madani
DESCRIPTION
Makalah Masyarakat MadaniTRANSCRIPT
MASYARAKAT MADANI
DAN
KESEJAHTERAAN UMAT
PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI
Madani berasal dari unsur kata mim, dal, dan nun,
yang kemudian menjadi “tamaddana” yang bermakna to
become civilized, menjadi sopan, dan beradab.
Pengertian masyarakat madani adalah masyarakat
yang yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kata madani dalam filsafat Yunani dan filsafat Islam
dikenal dengan istilah Polis dan Madinah, yakni
masyarakat yang maju dan berperadaban. Seperti dalam
Q.S. Saba’ ;15
MASYARAKAT MADANI DALAM SEJARAH
Ada dua masyarakat madani dalam sejarah, yaitu :
1. Mayarakat Saba’, yaitu masyarakat pada masa nabi Sulaiman. Di
dalam Al-Qur’an disebutkan dalam Surat Saba’ yang dikisahkan
masyarakat Saba’ mendiami negeri yang baik, subur dan indah.
Allah memerintahkan kepada masyarakat saba’ untuk bersyukur
kepada Allah yang telah menyediakan kebutuhan hidup mereka.
2. Masyarakat Madinah, setelah perjanjian Madinah antara
Rasulullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah
yang beragama Yahudi, Watsani dari kaum Aus dan Khazraj.
Perjanjian madinah berisi kesepakatan tiga unsur, yakni saling
tolong menolong, menciptakan kedamaian, mejadikan Al-Qur’an
sebagi konstitusi, mempercayai Rasulullah sebagai pemimpin dan
memberi kebebasan beragama maupun mejalankan ibadah sesuai
dengan ajaran yang dianutnya.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
• Ukhuwah (Persaudaraan).
• Musawamah (Persamaan)
• Tasamuh (Toleransi)
• Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
• Musyawarah
• Keadilan dan Menegakkan Keadilan
• Keseimbangan
PERANAN UMAT ISLAM DALAM
MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI
Aktivitas untuk menyusun masyarakat madani :
1. Iqomatul masjid : aktifitas umat Islam dipusatkan di masjid
2. Ukhuwah islamiyah : menyusun tata persaudaraan menurut ajaran
Islam
3. Menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjujung
tinggi nilai-nilai kebenaran dalam syariah Islam sebagai bentuk nyata
dari masyarakat madani.
Umat Islam adalah umat yang diberikan kelebihan oleh Allah dari
umat yang lain. Islam memberikan arahan yang signifikan agar
kehidupan manusia selamat dari segala bencana dan azabnya, oleh
karena itu tanggung jawab umat Islam sangat berat dalam menciptakan
kehidupan manusia yang damai dan tenteram.
SISTEM EKONOMI ISLAM DAN
KESEJAHTERAAN UMAT
Yang dimaksud dengan sistem ekonomi Islam adalah sistem
ekonomi yang terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman
kerjanya, yang dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran-ajaran Islam.
Sistem ekonomi Islam tersebut bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadits
yang dikembangkan oleh pemikiran manusia yang memenuhi syarat
dan ahli dalam bidangnya.
Jika Al Qur’an dan Al Hadist dipelajari dengan seksama, tampak
jelas bahwa Islam mengakui motif laba (profit) dalam kegiatan
ekonomi. Namun motif itu terikat atau dibatasi oleh syarat-syarat moral,
sosial dan temperance (pembatasan diri). Islam juga mengajarkan
manusia untuk mengamalkan sedekah. Q.S. Al-Nisa’ : 114
• ZAKAT
Menurut fiqih, zakat berati sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan Allah SWT untuk diserahkan kepada yang
berhak. Seperti dalam Q.S. At – Taubah ; 103
ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA
ZAKAT
• Fakir, ialah orang yang tidak mempunyai dan tidak pula berusaha.
• Miskin, ialah orang yang tidak cukup penghidupannya dengan
pendapatannya sehingga ia selalu dalam keadaan kekurangan.
• Amil, ialah orang yang pekerjaannya mengurus dan mengumpulkan
zakat untuk dibagikan kepada orang yang berhak menerimanya.
• Muallaf, ialah orang yang baru masuk Islam yang masih lemah
imannya, diberi zakat agar menambah kekuatan hatinya dan tetap
mempelajari agama Islam.
• Riqab, ialah hamba sahaya atau budak belian yang diberi kebebasan
berusaha untuk menebus dirinya agar menjadi orang merdeka.
• Gharim, ialah orang yang berhutang yang tidak ada kesanggupan
membayarnya.
• Fi sabilillah, ialah orang yang berjuang di jalan Allah demi menegakkan
Islam.
• Ibnussabil, ialah orang yang kehabisan biaya atau perbekalan dalam
perjalanan yang bermaksud baik (bukan untuk maksiat).
• INFAQ
Infaq adalah harta yang dapat dikeluarkan sewaktu-waktu dan
tidak ada hisab.
• SHODAQOH
Shodaqoh / sedekah adalah sesuatu yang bisa berupa
harta, makanan, atau tenaga. Shodaqoh secara umum dapat
dikatakan sebagai bantuan.
• WAQAF
Waqaf yaitu menahan sesuatu benda yang kekal zatnya,
mungkin diambil manfaatnya guna diberikan jalan kebaikan.
Q.S. Al-Hajj : 77.
Pahala waqaf terus - menerus selama barang itu masih
digunakan. Seperti yang dijelaskan dalam hadist berikut ini :
Satu-Satunya Cara Memperbaiki Kemerosotan
Umat
Lebih dari 1350 tahun yang lalu, ketika dunia ini telah
dipenuhi oleh kekufuran, kegelapan, kebodohan, dan
kejahilian, dari balik pegunungan Bathha’ Mekah Al-
Mukarramah memencarkan nur hidayah yang menembus
daerah timur, barat, utara, dan selatan sampai menyinari
seleruh penjuru dunia. Hanya dalam masa singkat, selama 23
tahun, baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam
dapat membawa manusia ke puncak kemajuan yang tiada
badingannya dalam sejarah umat manusia. Cahaya hidayah,
kehebatan, serta kemenangan berada di tangan Kaum
MusliminHal ini merupakan kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri. Namun demikian, semua itu hanyalah cerita lama
yang jika diceritakan teru-menerus, tidak akan menghibur hati,
dan tidak bermanfaat. Hal itu karena keadaan kehidupan kita
sekarang ini, justru mencoreng prestasi para pendahulu kita.
Allah SWT Maha Raja langit dan bumi, telah berjanji akan menjadikan
orang-orang yang beriman sebagai khalifah dan pemimpin-pemimpin di
muka bumi.
الحاتليستخلفنهمفي الذينآمنوامنكموعملواالص وعدالل
الرض… {٥٥}
Artinya:
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antaramu dan
beramal shalih, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka khalifah
di muka bumi.” (Q.S An-Nuur: 55)
ولومقاتلكالذينكفروالولواالدبارثمليجدونوليا ول
نصيرا {٢٢}
Artinya:
“Dan jika orang-orang kafir memerangi kalian, pasti mereka akan lari
berpaling. Kemudian mereka tidak akan mendapatkan seorang
pembela da penolong pun .” (Q.S Al-fath: 22)
Apabila tercipta hubungan yang kuat dengan Allah SWT dan
Rasul-Nya (yang merupakan maksud dari iman), maka semua janji
diatas akan terwujud. Sebaliknya, (semoga Allah SWT melindungi),
apabila hubungan dengan Allah SWT dan Rasul-Nya berkurang
atau melemah, maka yang akan menimpa kita adalah kerugian dan
kehinaan. Hal itu disebutkan dengan jelas dalam ayat berikut:
إلالذينآمنواوعملوا نسانلفيخسر {٢} إنال والعصر {١}
بر {٣} الحوتواصوابالحقوتواصوابالص اتالص
Artinya:
“Demi masa! Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam
kerugian besar. Kecuali orang-orang beriman dan beramal shalih
dan nasihat-menasihati agar menjalankan kebenaran dan nasihat-
menasihati agar bersabar .” (Q.S Al-‘Ashr: 1-3)
Langkah-Langkah Perbaikan Umat
Untuk menyempurnakan maksud itu, hendaknya kita selalu menjaga tertib-tertib amalan
sebagai berikut secara istiqamah.
• Mengucapkan kalimat لإلـهإلاللالل dengan lafadz yang betul, memahami makna dan maksudnya,
berusaha menanamkannya ke dalam hati, dan berusaha membangun seluruh kehidupan kita
sesuai dengan kalimat tersebut.
• Berdisiplin dalam shalat dengan menjaga adab dan syarat rukunnya, dan
menunaikannya dengan khusyu’ dan khudhu’ (penuh ketundukan kepada
Allah Subhaanahu wata’ala)
• Senantiasa membaca Al-Qur’an dan berusaha mewjudkan cinta terhadap Al-Qur’an
pada diri kita. Hal itu didapat dengan 2 cara, yaitu:
• Pertama , menyisihkan waktu setiap hari untuk membaca Al-Qur’an disertai adab dan
ihtiram (memuliakan) serta merenungkan makna-maknanya. Jika kita bukan orang
alim dan tidak memahami maknanya, tetapah membacanya walaupun tidak
memahami maknanya. Kita perlu menyakini bahwa kebahagiaan dan kesuksesan
tersimpan disini, dan membaca lafalnya saja pun sudah merupakan keberuntungan
yang besar, serta mendatangkan kebaikan dan keberkahan.
• Kedua, mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak kita dan anak-anak orang-orang
kampong ditempat kita, baik laki-laki maupn perempuan. Berpikirlah untuk
menghidupkan pendidikan agama serta mengutamakannya melebihi usaha-usaha
lainnya.
• Menyisihkan waktu untuk mengingat Allah Subhaanahu wta’ala, yaitu
dengan berdzikir dan tafakkur (memikirkan dan merenugkan keagungan
Allah Subhaanahu wata’ala)
• Menanamkan dalam hati bahwa setiap muslim adalah saudara. Oleh sebab
itu, hendaknya kita saling menyayangi, berbagi rasa, menghormati, dan
memuliakan sesama muslim karena keislamannya. Hindarilah hal-hal yang
dapat menimbulkan penderitaan dan kesusahaan terhadap saudara muslim
lainnya.
“Kemulian 1 orang manusia itu ada dalamketakwaan, 1 orang yang merasa mulia dengan
harta ia adalah orang yang rusak imannyabegitu juga ada orang yang merasa hina karenakemiskinan ia pun orang yang rusak imannyasiapa yang bertakwa dia mulia dan siapa yang
tidak bertakwa ia hina”
Capres = Calon Presiden belum tentu jadi presidenCagub = Calon Gubernur belum tentu jadi gubernur
Cabup = Calon Bupati belum tentu jadi bupatiCamat = Calon Mati pasti mati
Jadi, di dunia ini tidak ada yang pasti selain itu…
Lailaha’ illallah…
By Ismail
Orang yang sukses itu bukanlah orang yang sukses di dunia tapi orang yang sukses itu adalah
orang yang di akhir kalamnya mampumengucapkan Lailaha’ illallah…
JAZAKUMULLAH KHAIRAN KATSIRAN