makalah manajemen ian mutu

22
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan RahmatNyalah sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar, Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan wawasan tentang Manajemen Pengendalian Mutu, di dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan dan rintangan yang dihadapi, namun dengan bantuan, bimbingan, dorongan dan petunjuk berbagai pihak, akhinya semua hambatan dan rintangan tersebut dapat teratasi. Kami sadari bahwa apa yang ditulis dalam Makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan, oleh sebab itu kami mohon adanya keritik dan saran dalam rangka perbaikan/ penyempurnaan dimasa yang akan datang. Demikan penyusunan tugas ini dan semoga Allah SWT. Memberikan kekuatan kepada kami. i

Upload: faizal

Post on 03-Jul-2015

543 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Manajemen ian Mutu

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan

RahmatNyalah sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan

lancar, Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan

wawasan tentang Manajemen Pengendalian Mutu, di dalam penyusunan

tugas ini tidak sedikit hambatan dan rintangan yang dihadapi, namun dengan

bantuan, bimbingan, dorongan dan petunjuk berbagai pihak, akhinya semua

hambatan dan rintangan tersebut dapat teratasi.

Kami sadari bahwa apa yang ditulis dalam Makalah ini masih jauh dari

apa yang diharapkan, oleh sebab itu kami mohon adanya keritik dan saran

dalam rangka perbaikan/ penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Demikan penyusunan tugas ini dan semoga Allah SWT. Memberikan

kekuatan kepada kami.

Maros, …………….. 2011

Penyusun,

i

Page 2: Makalah Manajemen ian Mutu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1. Latar Belakang ................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

3. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

1. Manajemen Pengendalian Mutu ....................................................... 3

A. Sumber Daya Manusia ............................................................... 4

B. Pemasaran .................................................................................. 5

C. Produksi ...................................................................................... 8

D. Keuangan .................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................. 12

1.1. Kesimpulan ................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13

ii

Page 3: Makalah Manajemen ian Mutu

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perusahaan pada hakekatanya terdiri dari kumpulan orang-orang

dan peralatan operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam

memaksimalkan keuntungan dan berhasil atau tidaknya suatu misi

perusahaan untuk mencapai tujuan atau Pengendalian mutu oleh

individu-individu yang menjalankan manajemen yang dilaksanakan

perusahaan.

Masalah Manajemen itu akan selalu ada bila perusahaan masih

menjalankan manajemen pengendalian mutu yang baik. Jadi manajemen

pengendalian mutu sangat penting bagi seorang manajer dalam

menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan karyawan. Agar dapat

melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi perusahaan demi

tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Seorang manajer dalam

menggerakkan orang-orang untuk mendapatkan sesuatu haruslah

mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar orang mau melakukannya.

Untuk itulah diperlukan suatu wadah yang dapat menghimpun setiap

orang, wadah itulah yang disebut dengan organisasi.

Perusahaan yang mempunyai pengendalian mutu yang baik dan

teratur kemungkinan besar tidak akan mengalami hambatan-hambatan

dalam mengerjakan tugasnya dengan efektif. Dan begitu pula sebaliknya

bila perusahaan tidak mempunyai organisasi yang baik dan teratur.

Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh

pimpinan kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini

disebabkan oleh tidak adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan.

1

Page 4: Makalah Manajemen ian Mutu

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

penyusun merumuskan pokok permasalahan yang akan dijadikan

pembahasan lebih lanjut dalam makalah ini ialah :

1. Konsep Pemasaran

2. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan mutu produk pangan

sesuai dengan yang diharapkan konsumen dan mampu bersaing

secara global

3. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dalam permasalahan ini sangat berguna bagi kita

semua terutama pada penulis, karena supaya kita bias mengetahui

bagaimana pengendalian mutu itu bisa kita jalankan dengan baik.

2

Page 5: Makalah Manajemen ian Mutu

BAB II

PEMBAHASAN

1. MANAJEMEN PENGENDALI MUTU

Dalam rekayasa dan manufaktur, pengendalian mutu atau

pengendalian kualitas melibatkan pengembangan sistem untuk

memastikan bahwa produk dan jasa yang dirancang dan diproduksi untuk

memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun

produsen sendiri. Sistem-sistem ini sering dikembangkan bersama

dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan

pendekatan lintas fungsional.

Beberapa teknik telah dikembangkan untuk memelihara

pengendalian mutu. Di antara nya adalah pemeriksaan total, mengecek

noda, pengendalian mutu secara statis, dan Nol Cacat. Sebagai teknik

pengendalian mutu, pemeriksaan total melibatkan kelengkapan dan

pemeriksaan total pekerjaan yang diproduksi oleh masing-masing

karyawan untuk menentukan ya atau tidaknya standar mutu minimum

telah dicapai. Jika bukan, ukuran mengoreksi barangkali akan diambil.

Pemeriksaan Total diinginkan untuk tertentu jenis pekerjaan

ketatausahaan. Seperti contoh yang umum pemeriksaan total adalah

koreksi cetakan pekerjaan diketik. Lain contoh pekerjaan ketatausahaan

yang sering menerima total pemeriksaan adalah verifikasi kalkulasi

seperti ilmu hitung penting dan hasil menyusun data statistik. Oleh karena

itu sifat alami beberapa bentuk pekerjaan ketatausahaan, pemeriksaan

total mungkin tidak perlu. Dalam beberapa peristiwa, pekerjaan akan

menjadi sangat terbatas. Di lain kejadian, sangat kecil kesempatan

kesalahan yang telah dibuat. Contoh penyimpanan surat menyurat klien.

Walaupun beberapa surat menyurat mungkin tidak tersimpan, situasi ini

3

Page 6: Makalah Manajemen ian Mutu

tidak menjamin keabsahan pemeriksaan total file untuk memastikan

ketelitian menyimpan.

Dalam Pengendalian Mutu ada 4 bagian untuk menjadikan

Pengendalian Mutu yang baik Antara lain :

1. Sumber Daya Manusia

Salah satu bidang penting dalam Administrasi/Manajemen

Pendidikan adalah berkaitan dengan Personil/Sumberdaya manusia

yang terlibat dalam proses pendidikan, baik itu Pendidik seperti guru

maupun tenaga Kependidikan seperti tenaga Administratif. Intensitas

dunia pendidikan berhubungan dengan manusia dapat dipandang

sebagai suatu perbedaan penting antara lembaga pendidikan/organisasi

sekolah dengan organisasi lainnya.

ini menunjukan bahwa masalah sumberdaya manusia menjadi

hal yang sangat dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran, hal

ini juga berarti bahwa mengelola sumberdaya manusia merupakan

bidang yang sangat penting dalam melaksanakan proses

pendidikan/pembelajaran di sekolah.Meningkatkan kinerja Sumber

Daya Manusia memerlukan pengelolaan yang sistematis dan terarah,

agar proses pencapaian tujuan organisasi dapat dilaksanakan secara

efektif dan efisien. Ini berarti bahwa manajemen Sumber Daya Manusia

merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan,

besar atau kecil, apapun jenis industrinya (Schuller and Jackson,

1997:32), aspek Manajemen Sumberdaya Manusia menduduki posisi

penting dalam suatu perusahaan/organisasi karena setiap organisasi

terbentuk oleh orang-orang, menggunakan jasa mereka,

mengembangkan keterampilan mereka, mendorong mereka untuk

berkinerja tinggi, dan menjamin mereka untuk terus memelihara

komitmen pada organisasi merupakan faktor yang sangat penting dalam

4

Page 7: Makalah Manajemen ian Mutu

pencapaian tujuan organisasi (De Cenzo&Robbin, 1999:8). Manajemen

Sumber Daya Manusia merupakan suatu pengakuan terhadap

pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial

dan sangat menentukan dalam suatu organisasi, dan perlu terus

dikembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal

bagi organisasi maupun bagi pengembangan dirinya. Manajemen

Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang akan menentukan pada

kinerja organisasi, ketepatan memanfaatkan dan mengembangkan

Sumber Daya Manusia serta mengintegrasikannya dalam suatu

kesatuan gerak dan arah organisasi akan menjadi hal penting bagi

peningkatan kapabilitas organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk

lebih memahami bagaimana posisi Manajemen SDM dalam konteks

organisasi diperlukan pemahaman tentang makna Manajemen SDM itu

sendiri, agar dapat mendudukan peran Manajemen SDM dalam

dinamika gerak organisasi.

2. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana

individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka

dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai

satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu :

kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan;

pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar.

Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan

sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual

dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap

membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat

produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa

peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi

5

Page 8: Makalah Manajemen ian Mutu

pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir,

melaksanakan serta mengawasi usaha Pemasaran.

Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan

pelanggan serta keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi

menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus

mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah.

Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan

mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap

industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu

total (“Total Quality Management”).

Konsep Pemasaran

1. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan

Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.

Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak

memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat

atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi

manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari

kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan

institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu

yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.

2. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi

kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik

bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat

diberikannya. Oleh karena itu dalam membuat produk harus

memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.

3. Nilai, Biaya dan Kepuasan

Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu

produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki

6

Page 9: Makalah Manajemen ian Mutu

kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi

pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan

total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari

seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam

ini termasuk harga.

4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan

Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi

manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran

timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta

keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara

mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan

menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses

dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada

dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada

suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi.

Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling

percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan

membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan

mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali,

tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan

menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga

yang wajar secara kesinambungan.

5. Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan

atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran

untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk

menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi

pada suatu produk.

7

Page 10: Makalah Manajemen ian Mutu

6. Pemasaran dan Pemasar

Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan

pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk

mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi

kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang

mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu

yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran

daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak

kedua adalah calon pembeli.

3. Produksi

Menurut Suardi (2001), untuk mempertahankan mutu produk

pangan sesuai dengan yang diharapkan konsumen dan mampu bersaing

secara global, maka mengacu secara umum dapat ditempuh upaya-

upaya berikut, khususnya yang menyangkut hubungan antar penjamin

mutu, yaitu:

a. Pengadaan bahan baku.

Baik bahan penolong maupun bahan tambahan industri harus

direncanakan dan dikendalikan dengan baik.  Aspek-aspek penting

yang perlu diperhatikan, yaitu 1) Persyaratan-persyaratan dan

kontrak pembelian, 2) Pemilihan pemasok yang baik, 3) Kesepakatan

tentang jaminan mutu, 4) Kesepakatan tentang metoda-metoda

verifikasi, 5) Penyelesaian perselisihan mutu, 6) Perencanaan dan

pengendalian pemeriksaan, dan 7) Catatan-catatan mutu penerimaan

bahan.

Pengadaan bahan baku, jika melihat kinerja penjamin mutu,

merupakan tanggung jawab dari quality control, yaitu pada bagian

produksi. Baik atau buruknya bahan baku yang digunakan akan

8

Page 11: Makalah Manajemen ian Mutu

berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan sehingga dapat

menjadi evaluasi untuk quality control.

b. Pengendalian Produksi.

Pengendalian produksi dilakukan secara terus menerus meliputi

kegiatan antara lain: 1) Pengendalian bahan dan kemampuan telusur,

dengan inti kegiatan adalah inventory system, dengan tujuan 

pengendalian kerusakan bahan, 2) Pengendalian dan pemeliharaan

alat, 3) Proses khusus, yaitu proses produksi yang kegiatan

pengendaliannya merupakan hal yang sangat penting terhadap mutu

produk, dan 4) pengendalian dan perubahan proses.

c. Pengemasan.

Pengemasan dilakukan dengan benar dan memenuhi persyaratan

teknis untuk kepentingan distribusi dan promosi.  Dalam industri

pangan, pengemasan merupakan tahap terakhir produksi sebelum

didistribusikan. Pengemasan berfungsi sebagai: 1)  Wadah untuk

memuat produk, 2) Memelihara kesegaran dan kemantapan produk

selama penyimpanan dan distribusi, 3) Melindungi pangan dari

kontaminasi lingkungan dan manusia, 4) Mencegah kehilangan

selama pengangkutan dan distribusi, dan 5) Media komunikasi atau

promosi.

d. Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi.

Penyimpanan dan penanganan produk jadi bertujuan untuk

mencegah kerusakan akibat vibrasi, shock, abrasi, korosi, pengaruh

suhu, Rh, sinar dan sebagainya selama penanganan, pengangkutan,

dan penyimpanan.

e. Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan Produk Akhir.

Tujuan utama adalah untuk mengetahui apakah item atau lot yang

dihasilkan memenuhi persyarakatan sesuai dengan prosedur yang

telah ditetapkan. Quality control memegang peran pada tahap ini,

9

Page 12: Makalah Manajemen ian Mutu

karena pengujian produk akhir akan menjadi penentu keputusan

produk jadi.

f.  Keamananan dan Tanggung Jawab Produk.

Karakteristik mutu keamanan dalam industri pangan semakin hari

semakin penting karena banyak kasus yang terjadi baik di dalam

maupun di luar negeri. Oleh karena itu perlu dikembangkan metode

atau peraturan tentang praktek pengolahan pangan yang baik. Pada

bagian ini quality manajement menjadi bagian utama yang

bertanggung jawab. Produk yang dihasilkan bukan hanya menjadi

tanggung jawab bagian produksi, namun juga semua pihak yang

terkait produksi termasuk bagian administrasi, atau keamanan.

1.  Dokumentasi Sistem Mutu

Perusahaan harus membangun dan mempertahankan suatu sistem

mutu tertulis (terdokumentasi), dengan pengertian hal ini akan

menjamin produk-produknya sesuai dengan persyaratan tertentu.

Sistem mutu tertulis ini membuat jaminan mutu bersifat lebih

melembaga sebab dokumentasi ini dilakukan menyeluruh terhadap

pedoman, prosedur dan instruksi kerja. Sistem mutu tertulis bukan

sekedar merupakan sesuatu yang diinginkan saja tetapi harus

dikerjakan di lapangan. 

4. Keuangan

Manajemen Keuangan adalah untuk memahami tentang apa

yang terjadi disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah

praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi. Untuk lebih

jelas mengenai manajemen keuangan silakan anda simak makalah di

bawah

Pelaksanaan pengelolaan keuangan negara pasca Reformasi

Manajemen Keuangan Pemerintah yang diikuti lahirnya UU No.17 tahun

10

Page 13: Makalah Manajemen ian Mutu

2003 tentang Keuangan Negara dan UU No.1 tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara telah berjalan hampir satu setengah tahun.

Sebagaimana dipahami UU Keuangan Negara No.17 tahun 2003 dan UU

Perbendaharaan Negara nomor 1 tahun 2004 adalah untuk memenuhi

kebutuhan pengelolaan keuangan negara yang sesuai dengan tuntutan

perkembangan demokrasi, ekonomi dan teknologi moderen.

UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara telah merubah

sistem dan pola pengelolaan keuangan negara. Sistem yang diusung

dalam UU tersebut adalah sistem penganggaran berbasis kinerja

(performance budgeting system) yang menjadikan kinerja sebagai fokus

sehingga seluruh potensi harus diarahkan untuk mendukung agar kinerja

yang diinginkan dapat tercapai. Secara sederhana dapat dijelaskan

bahwa kinerja yang dicanangkan tercapai dengan pendanaan yang

dialokasikan secara efisien dan efektif. Sejalan dengan ketentuan yang

diatur dalam UU No.17 tahun 2003, Menteri Keuangan sebagai

pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakikatnya adalah

Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah RI sedangkan setiap

Menteri/Pimpinan Lembaga adalah Chief Operacional Officer (COO)

untuk statu bidang tugas pemerintahan. Untuk meningkatkan

akuntabilitas dan menjamin terselenggaranya saling uji (check and

balance) dalam proses pelaksanaan anggaran, perlu dilakukan

pemisahan secara tegas antara pemegang kewenangan administratif

yang diserahkan kepada kementrian/lembaga dan pemegang

kewenangan kebendaharaan yang diserahkan kepada kementrian

keuangan.

11

Page 14: Makalah Manajemen ian Mutu

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dalam rekayasa dan manufaktur, pengendalian mutu atau

pengendalian kualitas melibatkan pengembangan sistem untuk

memastikan bahwa produk dan jasa yang dirancang dan diproduksi

untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun

produsen sendiri. Sistem-sistem ini sering dikembangkan bersama

dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan

pendekatan lintas fungsional.

Beberapa teknik telah dikembangkan untuk memelihara

pengendalian mutu. Di antara nya adalah pemeriksaan total, mengecek

noda, pengendalian mutu secara statis, dan Nol Cacat. Sebagai teknik

pengendalian mutu, pemeriksaan total melibatkan kelengkapan dan

pemeriksaan total pekerjaan yang diproduksi oleh masing-masing

karyawan untuk menentukan ya atau tidaknya standar mutu minimum

telah dicapai. Jika bukan, ukuran mengoreksi barangkali akan diambil.

Pemeriksaan Total diinginkan untuk tertentu jenis pekerjaan

ketatausahaan.

Dalam Pengendalian Mutu ada 4 bagian untuk menjadikan

Pengendalian Mutu yang baik Antara lain :

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

2. Pemasaran

3. Produksi

4. Keuangan

12

Page 15: Makalah Manajemen ian Mutu

DAFTAR PUSTAKA

1. http://permanas.wordpress.com/2008/03/05/strategi-pemasaran-dan- pengendalian-mutu-produk/

2. Hubeis,M. (1999). Sistem Jaminan Mutu Pangan. Pelatihan Pengendalian Mutu dan Keamanan Bagi Staf Penganjar. Kerjasama Pusat Studi Pangan Pangan & Gizi – IPB dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bogor.

3. Kadarisman,D. 1994.  Sistem Jaminan Mutu Pangan.  Pelatihan Singkat Dalam Bidang Teknologi Pangan, Angkatan II.  Kerjasama FATETA IPB – PAU Pangan & GIZI IPB dengan Kantor Meneteri Negara Urusan Pangan/BULOG Sistem Jaminan Mutu Pangan, Bogor.

13