makalah lk 2 bogor

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembahasan tentang ekonomi dan permasalahannya, seperti tidak akan lekang dimakan zaman. Entah itu, dalam tingkat yang paling sederhana ekonomi rumah-tangga, ataupun dalam tataran yang lebih luas, dalam konteks ekonomi negara misalnya. Sifat dasar manusia yang ingin selalu memenuhi kebutuhannya, semakin menambah ruang lingkup pembahasan itu semakin luas. Pembahasan masalah ekonomi berkembang menjadi pem-bahasan permasalahan manusia itu sendiri. Dengan kebutuhan yang tidak pernah habis manusia dibuat menjadi sibuk. Kenyataan inilah yang membuat manusia diliputi masa-lah-masalah ekonomi. Perekonomian dunia yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia, memiliki cerita sejarah yang panjang. Deretan tulisan yang menerangkannya pun tak akan habis dibaca, selalu ada bagian tertentu yang masih tersisa untuk dibuka dan dipahami. Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara dalam memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara tersebut, misalnya pengalokasian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Salah satu sistem perekonomian yang ada didunia adalah sistem ekonomi kapitalis, yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan pruduksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan kekayaan pruduktif. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja ciri- ciri sistem ekonomi kapitalis? 2. Apa saja tahap-tahap sistem ekonomi kapitalis? 3. Bagaimana perbedaan antar negara yang sama- sama menganut sistem ekonomi kapitalis? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis 2. Untuk mengetahui tahap- tahap sistem ekonomi kapitalis 3. Untuk mengetahui perbedaan antar negara yang sama-sama menganut sistem ekonomi kapitalis. BAB II PEMBAHASAN Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi

Upload: abdi-rahman

Post on 27-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Lk 2 Bogor

BAB  I PENDAHULUAN        1.1  Latar Belakang Pembahasan tentang ekonomi dan permasalahannya,

seperti tidak akan lekang dimakan zaman. Entah itu, dalam tingkat yang paling sederhana ekonomi

rumah-tangga, ataupun dalam tataran yang lebih luas, dalam konteks ekonomi negara misalnya. Sifat

dasar manusia yang ingin selalu memenuhi kebutuhannya, semakin menambah ruang lingkup

pembahasan itu semakin luas. Pembahasan masalah ekonomi berkembang menjadi pem-bahasan

permasalahan manusia itu sendiri. Dengan kebutuhan yang tidak pernah habis manusia dibuat menjadi

sibuk. Kenyataan inilah yang membuat manusia diliputi masa-lah-masalah ekonomi. Perekonomian dunia

yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia, memiliki cerita sejarah yang panjang. Deretan tulisan

yang menerangkannya pun tak akan habis dibaca, selalu ada bagian tertentu yang masih tersisa untuk

dibuka dan dipahami. Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara dalam

memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara tersebut, misalnya

pengalokasian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi  baik

kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem

ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.

Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem

lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Salah satu sistem perekonomian yang ada

didunia adalah sistem ekonomi kapitalis, yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama

dimiliki secara pribadi dan pruduksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi tersebut

adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan kekayaan pruduktif.       

1.2  Rumusan Masalah        1.      Apa saja ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis?        2.      Apa saja tahap-

tahap sistem ekonomi kapitalis?        3.      Bagaimana perbedaan antar negara yang sama-sama

menganut sistem ekonomi kapitalis?        1.3  Tujuan 1.      Untuk mengetahui ciri-ciri sistem ekonomi

kapitalis 2.      Untuk mengetahui tahap-tahap sistem ekonomi kapitalis 3.      Untuk mengetahui

perbedaan antar negara yang sama-sama menganut sistem ekonomi kapitalis. BAB II PEMBAHASAN

Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari

produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai

dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of

Nations.” 2.1 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis Ciri dari sistem ekonomi kapitalis: 1.      Setiap orang

bebas memiliki barang, termasuk barang modal 2.      Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa

yang dimilikinya 3.      Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba 4.      Semua aktivitas ekonomi

dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta) 5.      Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar 6.     

Persaingan dilakukan secara bebas 7.      Peranan modal sangat vital Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar

yaitu : Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi Setiap individu

bebas memiliki sumber-sumber produksi Munculnya persaingan untuk maju Barang yang dihasilkan

bermutu tinggi Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif

mencari laba Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar : Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan

Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal Munculnya monopoli yang dapat

Page 2: Makalah Lk 2 Bogor

merugikan masyarakat Sering terjadi gejolak dalam perekonomian 2.2 Tahap-tahap Sistem Ekonomi

Kapitalis 2.2.1 Kapitalisme awal Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad ke-XVII

sampai menjelang abad ke-XX, dimana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber

daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai

kepentingan individu tersebut, sehingga mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif diantaranya

eksploitasi buruh dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem liberal kapitalis

awal/klasik telah ditinggalkan. 2.2.2 Sistem liberal kapitalis modern Sistem ekonomi liberal kapitalis

modern adalah sistem ekonomi liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur

penyempurnaan yang paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan

perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah sebagai pengawas jalannya

perekonomian. Selain itu, kebebasan individu juga dibatasi melalui pemberlakuan berbagai peraturan,

diantaranya undang-undang anti monopoli (Antitrust Law). Nasib pekerja juga sudah mulai diperhatikan

dengan diberlakukannya peraturan-peraturan yang melindungi hak asasi buruh sebagai manusia. Serikat

buruh juga diijinkan berdiri dan memperjuangkan nasib para pekerja. Dalam sistem liberal kapilalis

modern tidak semua aset produktif boleh dimiliki individu terutama yang berkaitan dengan kepentingan

masyarakat banyak, pembatasannya dilakukan berdasarkan undang-undang atau peraturan-peraturan.

Untuk menghindari perbedaan kepemilikan yang mencolok, maka diberlakukan pajak progresif misalnya

pajak barang mewah 3.1 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Kapitalis 3.1.1 Amerika Serikat Salah

satu budaya politik Amerika adalah sistem perekonomian kapital. Kapitalisme adalah metode alternative

untuk mendistribusikan keuntungan dan kerugian ekonomi. Kapitalisme mengharuskan pemerintah untuk

terlibat dalam kegiatan ekonomi seminimal mungkin. Bebas berusaha dan kepercayaan diri adalah

prinsip-prinsip dasar dari kapitalisme. Firma atau perusahaan diperbolehkan untuk beroperasi di pasar

bebas dan terbuka, dan individu-individu diharapkan mampu berusaha dengan inisiatif mereka sendiri

untuk membangun keamanan stabilitas ekonomi mereka. Perusahaan menentukan apa yang akan

mereka produksi dan harga untuk barang dan jasa mereka sementara pembeli menentukan apa yang

akan mereka beli dengan harga berapa. Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme,

karena pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Istilah ekonomi

campuran ini digunakan dalam menentukan bentuk anasir berbeda dari sistem ekonomi kombinasi antara

elemen sosialis dan kapitalis. Amerika Serikat mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis daripada

elemen sosialis. Karena tradisi individualism yang kuat, orang Amerika cenderung membatasi tujuan dari

tindakan pemerintah dalam bidang ekonomi. 3.1.2 Inggris Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris

dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia

dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi

keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan

pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme. Karena

revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis. Dalam

bentuk imperialis modern, yaitu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan

Page 3: Makalah Lk 2 Bogor

eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah

jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang

bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil. .

Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu

Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem ekonomi

kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi

dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ekonomi kapitalis atau sistem

ekonomi pasar ini mempunyai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan. Tahap dalam sistem ekonomi kapitalis

yang pertama adalah kapitalisme awal yang berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad

ke-XX dimana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan

ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah berbeda pada tahap kapitalisme modern yang

diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian. Negara yang menganut sistem

ekonomi kapitalis adalah Amerika Serikat dan Inggris. Amerika Serikat tidak secara murni menganut

sistem kapitalisme, karena pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian.

Inggris menjadi negara kapitalis yang berkembang menjadi negara imperialis. Daftar Pustaka Samekto,

Aji.2005.Kapitalisme Modernisasai dan Kerusakan Lingkungan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lekachman,

Robert dan Van Lonn, Boriin.2010.Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya. Bandung: Resist Book

Bahran Basyiran, Teuku. Sistem Perekonomian Inggris: Free-market dan Ekonomi Syariah. (diakses

melalui http://tbahran.blogspot.com/2012/01/sistem-perekonomian-inggris-free-market.html) Hisyam,

amdya. Amerika Serikat: Liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional. (diakses melalui

http://deedde.wordpress.com/2011/03/07/amerika-serikat-liberalisme-dalam-ekonomi-politik-

internasional/)

Sumber: http://forester-untad.blogspot.com/2013/06/makalah-lengkap-sistem-ekonomi-kapitalis.html

Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog

EKONOMI KAPITALIS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Page 4: Makalah Lk 2 Bogor

Salah satu sistem perekonomian yang ada didunia adalah sistem ekonomi kapitalis, yaitu

sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan pruduksi

terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi tersebut adalah untuk

mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan kekayaan pruduktif.

Pemilikan, usaha bebas dan produksi untuk pasar, mencari keuntungan tidak hanya

merupakan gejala ekonomi. Semua ini ikut menentukan segala aspek dalam masyarakat

dan segala aspek kehidupan dan kebudayaan manusia. Ini sangat jelas dan motif mencari

keuntungan, bersama-sama dengan lembaga warisan dan dipupuk oleh oleh hukum

perjanjian, merupakan mesin kapitalisme yang besar; memang merupakan pendorong

ekonomi yang besar dalam sejarah sampai saat ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada masa permulaannya, kapitalisme merupakan semangat yang sering mendapatkan

penekanan adalah sebagai usaha, berani mengambil resiko, persaingan dan keinginan untuk

mengadakan inovasi. Tata nilai yang memadai kapitalisme ( terutama di negara Anglo

Saxon ) adalah individualisme, kemajuan material dan kebebasan politik. Pertumbuhan

kapitalisme, dan terutama industrialisasi oleh kapitalis, juga berarti melahirkan kelas

pekerja yang besar dinegara yang lebih maju. Sering berdesakan didaerah yang kotor di

kota-kota industri yang baru berkembang, jam kerja yang lama dengan upah yang rendah

dan dalam keadaan yang menyedihkan dan tidak sehat, kehilangan lembaga pengatur yang

terdapat di daerah asalnya, dan untuk selama beberapa dekade disisihkan sama sekali dari

proses politik – pekerja dieropa tak dapat diabaikan untuk keberhasilan kapitalisme dan juga

merupakan persoalan sosial dan politik yang paling besar selam tingkat permulaan

kapitalisme industri ini.

Seiring berjalannya waktu, prospek kapitalisme tidak begitu cerah seluruhya segera sesudah

terjadinya krisis finansial yang melanda Amerika Serikat yang kemudian berdampak bagi

negara-negara lain. Banyak para kalangan yang mengatakan bahwa ini adalah saatnya

kehancuran kapitalisme.

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

Page 5: Makalah Lk 2 Bogor

1. Di harapkan mampu mendeskripsikan dan memahami sistem ekonomi kapitalis.

2. Mampu menganalisis sejauh mana kekuatan ekonomi kapitalis yang banyak dianut oleh

negara-negara barat.

3. Dapat memahami sejauh mana dampak dari ekonomi kapitalis bagi suatu negara yang

menganutnya.

BAB II

ISI

2.1 Lahirnya Ekonomi Kapitalisme

Motivasi teori modernisasi untuk merubah cara produksi masyarakat berkembang

sesungguhnya adalah usaha merubah cara produksi pra-kapitalis ke kapitalis, sebagaimana

negara-negara maju sudah menerapkannya untuk ditiru. Selanjutnya dalam teori

dependensi yang bertolak dari analisa Marxis, dapat diakatakan hanyalah mengangkat kritik

terhadap kapitalisme dari skala pabrik (majikan dan buruh) ke tingkat antar negara (pusat

dan pinggiran), dengan analisis utama yang sama yaitu eksploitasi. Demikian halnya dengan

teori sistem dunia yang didasari teori dependensi, menganalisis persoalan kapitalisme

dengan satuan analisis dunia sebagai hanya satu sistem, yaitu sistem ekonomi kapitalis

Perkembangan kapitalisme pada negara terbelakang menjadi sebuah topik yang menarik

untuk dikaji. Gejala kapitalisme dianggap sebagai sebuah solusi untuk melakukan

pembangunan di negara terbelakang. Teori sistem dunia yang disampaikan oleh Wallerstein

merupakan keberlanjutan pemikiran Frank dengan teori dependensinya. Pendapat Frank,

Sweezy dan Wallerstein mengacu pada model yang dikenalkan oleh Adam Smith. Menurut

Smith, pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

memiliki kesamaan dengan pembangunan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga

kerja merupakan sebuah fungsi yang berhubungan dengan tingkat pembagian kerja. Konsep

inilah yang kemudian memunculkan pembedaan mode produksi menjadi sektor pertanian

dan manufaktur. Konsep ini kemudian semakin berkembang dengan munculnya pembedaan

desa dan kota sebagai sebuah mode produksi yang berbeda

Inti pemikiran Smith adalah bahwa proses produksi dan distribusi ini harus lepas dari

campur tangan pemerintah dan perdagangan bebas. Proses ekonomi hanya akan berjalan

melalui tangan-tangan tak kelihatan yang mengatur bagaimana produksi dan distribusi

Page 6: Makalah Lk 2 Bogor

kekayaan ekonomi itu berjalan secara adil. Biarkan para pengusaha, tenaga kerja, pedagang

bekerja mencari keuntungan sendiri. Siapapun tak boleh mencampurinya, karena ekonomi

hanya bisa muncul dari perdagangan yang adil. Karenanya, pemerintah harus menjadi

penonton tak berpihak. Ia tak boleh mendukung siapapun yang sedang menumpuk

kekayaan pun yang tak lagi punya kekayaan. Tangan-tangan yang tak kelihatan akan

menunjukkan bagaimana semua bekerja secara adil, secara fair.

Pandangan teori sistem dunia yang menganggap dunia sebagai sebuah kesatuan sistem

ekonomi kapitalis mengharuskan negara pinggiran menjadi tergantung pada negara pusat.

Tansfer surplus dari negara pinggiran menuju negara pusat melalui perdagangan dan

ekspansi modal. Secara tidak langsung teori ini memang mendukung pernyataan Smith

yang memusatkan perhatian pada tatanan kelas. Kenyataan yang terjadi dalam proses

kapitalisme telah menimbulkan dampak berupa pertumbuhan ekonomi yang terjadi karena

arus pertukaran barang dan jasa serta spesialisasi tenaga kerja. Kerangka pertukaran

barang dan jasa serta spesialisasi tenaga kerja ini terwujud dalam bentuk peningkatan

produktivitas yang lebih dikenal dengan konsep maksimalisasi keuntungan dan kompetisi

pasar. Kapitalisme sebagai suatu sistem ekonomi yang memungkinkan beberapa individu

menguasai sumberdaya vital dan menggunakannnya untuk keuntungan maksimal.

Maksimimalisasi keuntungan menyebabkan eksploitasi tenaga kerja murah, karena tenaga

kerja adalah faktor produksi yang paling mudah direkayasa dibandingkan modal dan tanah.

Lebih jauh, dalam wacana filsafat sosial misalnya, kapitalisme dipandang secara luas tak

terbatas hanya aspek ekonomi, namun juga meliputi sisi politik, etika, maupun kultural.

Kapitalisme pada awalnya berkembang bukan melalui eksploitasi tenaga kerja murah,

melainkan eksploitasi kepada kaum petani kecil. Negara terbelakang merupakan penghasil

barang mentah terutama dalam sektor pertanian. Kapitalisme masuk melalui sistem

perdagangan yang tidak adil dimana negara terbelakang menjual barang mentah dengan

harga relatif murah sehingga menyebabkan eksploitasi petani. Masuknya sistem ekonomi

perdagangan telah menyebabkan petani subsisten menjadi petani komersil yang ternyata

merupakan bentuk eksploitasi tenaga kerja secara tidak langsung. Perkembangan

selanjutnya telah melahirkan industri baru yang memerlukan spesialisasi tenaga kerja.

Kapitalisme yang menitikberatkan pada spesialisasi tenaga kerja dan teknologi tinggi

membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan menguasai teknologi. Keadaan ini sangat

sulit terwujud pada negara pinggiran. Proses ini hanya akan melahirkan tenaga kerja kasar

pada negara pinggiran, sedangkan tenaga kerja terampil dikuasai oleh negara pusat.

Ketidakberdayaan tenaga kerja pada negara pinggiran merupakan keuntungan bagi negara

pusat untuk melakukan eksploitasi. Ekspansi kapitalisme melalui investasi modal dan

teknologi tinggi pada negara pinggiran disebabkan oleh tersedianya tenaga kerja yang

Page 7: Makalah Lk 2 Bogor

murah.

Kapitalisme yang menjalar hingga negara terbelakang menjadikan struktur sosial di negara

terbelakang juga berubah. Kapitalisme memunculkan kelas sosial baru di negara

terbelakang yaitu kelas pemilik modal. Berkembangnya ekonomi kapitalis ini didukung oleh

sistem kekerabatan antara mereka. Kelas borjuis di negara terbelakang juga dapat dengan

mudah memanfaatkan dukungan politik dari pemerintah. Sebagai sebuah kesatuan ekonomi

dunia, asumsi Wallerstein akan adanya perlawanan dari negara terbelakang sebagai kelas

tertindas oleh negara pusat menjadi hal yang tidak mungkin terjadi. Kapitalisme telah

menciptakan kelompok sosial borjuis di negara terbelakang yang juga menggunakan

kapitalisme untuk meningkatkan keuntungan ekonomi mereka, sehingga sangat tidak

mungkin mereka melakukan perjuangan kelas. Gagasan Marx tentang tahapan revolusi

ternyata runtuh. Marx menyatakan bahwa negara terbelakang akan memerlukan dua tahap

revolusi, yaitu revolusi borjuis dan revolusi sosialis. Revolusi borjuis dilakukan oleh kelas

borjuis nasional untuk melawan penindasan oleh negara maju dan kemudian baru berlanjut

pada revolusi sosialis oleh kelas proletar.

Asumsi ini runtuh karena kelas borjuis nasional ternyata tidak mampu lagi melaksanakan

tugasnya sebagai pembebas kelas proletar dari eksploitasi kapitalisme, karena kelas borjuis

nasional sendiri merupakan bentukan dan alat kapitalisme negara maju.

Dari uraian di atas terlihat bahwa kapitalisme yang pada awalnya hanyalah perubahan cara

produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah merambah jauh jauh

menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-banyaknya, bersama-sama juga

mengembangkan individualisme, komersialisme, liberalisasi, dan pasar bebas. Kapitalisme

tidak hanya merubah cara-cara produksi atau sistem ekonomi saja, namun bahkan

memasuki segala aspek kehidupan dan pranata dalam kehidupan masyarakat, dari

hubungan antar negara, bahkan sampai ke tingkat antar individu. Sehingga itulah, kita

mengenal tidak hanya perusahaan-perusahaan kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan

bentuk negara. Upaya untuk memerangi kapitalisme bukan dengan sistem ekonomi sosialis

namun dengan kemandirian ekonomi atau swasembada.

2.2 Perspektif Sistem Ekonomi Kapitalisme

2.2.1 Ciri-ciri Ekonomi Kapitalisme :

*

Page 8: Makalah Lk 2 Bogor

Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi dimana Pemilikan alat-alat produksi di tangan

individu dan Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.

*

Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dimana Pasar berfungsi memberikan “signal”

kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga. Campur tangan pemerintah

diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi

efisien. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba

*

Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan

sendiri. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno

(disebut hedonisme).

2.2.2 Kebaikan-kebaikan Ekonomi Kapitalisme:

* Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.

* Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal

yang terbaik dirinya.

* Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan

lebih kecil.

2.2.3 Kelemahan-kelemahan Kapitalisme

* Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan

monopolistik.

* Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-

faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).

2.2.4 Kecenderungan Bisnis dalam Kapitalisme

Perkembangan bisnis sangat dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang berlaku.

Kecenderungan bisnis dalam kapitalisme dewasa ini adalah: adanya spesialisasi, adanya

produksi massa, adanya perusahaan berskala besar, adanya perkembangan penelitian.

Page 9: Makalah Lk 2 Bogor

2.3 Runtuhnya Sistem Ekonomi Kapitalisme

Dengan kegagalan kapitalisme membangun kesejahteran umat manusia di muka bumi,

maka isu kematian ilmu ekonomi semakin meluas di kalangan para cendikiawan dunia.

Banyak pakar yang secara khusus menulis buku tentang The Death of Economics tersebut,

antara lain Paul Omerod, Umar Ibrahim Vadillo, Critovan Buarque, dan sebagainya.

Paul Omerod dalam buku The Death of Economics (1994). Menuliskan bahwa ahli ekonomi

terjebak pada ideologi kapitalisme yang mekanistik yang ternyata tidak memiliki kekuatan

dalam membantu dan mengatasi resesi ekonomi yang melanda dunia. Mekanisme pasar

yang merupakan bentuk dari sistem yang diterapkan kapitalis cenderung pada pemusatan

kekayaan pada kelompok orang tertentu.

Mirip dengan buku Omerod, muncul pula Umar Vadillo dari Scotlandia yang menulis buku,

”The Ends of Economics” yang mengkritik secara tajam ketidakadilan sistem moneter

kapitalisme. Kapitalisme justru telah melakukan ”perampokan” terhadap kekayaan negara-

negara berkembang melalui sistem moneter fiat money yang sesungguhnya adalah riba.

Dari berbagai analisa para ekonom dapat disimpulkan, bahwa teori ekonomi telah mati

karena beberapa alasan. Pertama, teori ekonomi Barat (kapitalisme) telah menimbulkan

ketidakadilan ekonomi yang sangat dalam, khususnya karena sistem moneter yang hanya

menguntungkan Barat melalui hegemoni mata uang kertas dan sistem ribawi. Kedua, Teori

ekonomi kapitalisme tidak mampu mengentaskan masalah kemiskinan dan ketimpangan

pendapatan. Ketiga, paradigmanya tidak mengacu kepada kepentingan masyarakat secara

menyeluruh, sehingga ada dikotomi antara individu, masyarakat dan negara. Keempat,

Teori ekonominya tidak mampu menyelaraskan hubungana antara negara-negara di dunia,

terutama antara negara-negara maju dan negara berkembang. Kelima, terlalaikannya

pelestarian sumber daya alam.

Alasan-alasan inilah yang oleh Mahbub al-Haq (1970) dianggap sebagai dosa-dosa para

perencana pembangunan kapitalis. Kesimpulan ini begitu jelas apabila pembahasan teori

ekonomi dihubungkan dengan pembangunan di negara-negara berkembang. Sementara itu

perkembangan terakhir menunjukkan bahwa kesenjangan antara negara-negara

berpendapatan tinggi dan negara-negara berpendapatan rendah, tetap menjadi indikasi

bahwa globalisasi belum menunjukkan kinerja yang menguntungkan bagi negara miskin.

(The World Bank, 2002).

Page 10: Makalah Lk 2 Bogor

Sejalan dengan Omerod dan Vadillo, belakangan ini muncul lagi ilmuwan ekonomi

terkemuka bernama E.Stigliz, pemegang hadiah Nobel ekonomi pada tahun 2001. Stigliz

adalah Chairman Tim Penasehat Ekonomi President Bill Clinton, Chief Ekonomi Bank Dunia

dan Guru Besar Universitas Columbia. Dalam bukunya “Globalization and Descontents, ia

mengupas dampak globalisasi dan peranan IMF (agen utama kapitalisme) dalam mengatasi

krisis ekonomi global maupun lokal. Ia menyatakan, globalisasi tidak banyak membantu

negara miskin. Akibat globalisasi ternyata pendapatan masyarakat juga tidak meningkat di

berbagai belahan dunia. Penerapan pasar terbuka, pasar bebas, privatisasi sebagaimana

formula IMF selama ini menimbulkan ketidakstabilan ekonomi negara sedang berkembang,

bukan sebaliknya seperti yang selama ini didengungkan barat bahwa globalisasi itu

mendatangkan manfaat.. Stigliz mengungkapkan bahwa IMF gagal dalam misinya

menciptakan stabilitas ekonomi yang stabil.

Karena kegagalan kapitalisme itulah, maka sejak awal, Joseph Schumpeter meragukan

kapitalisme. Dalam konteks ini ia mempertanyakan, “Can Capitalism Survive”?. No, I do not

think it can. (Dapatkah kapitalisme bertahan ?. Tidak, saya tidak berfikir bahwa kapitalisme

dapat bertahan). Selanjutnya ia mengatakan, ” Capitalism would fade away with a resign

shrug of the shoulders”,Kapitalisme akan pudar/mati dengan terhentinya tanggung

jawabnya untuk kesejahteraan (Heilbroner,1992).

Sejalan dengan pandangan para ekonom di atas, pakar ekonomi Fritjop Chapra dalam

bukunya, The Turning Point, Science, Society and The Rising Culture (1999) dan Ervin Laszio

dalam buku 3rd Millenium, The Challenge and The Vision (1999), mengungkapkan bahwa

ekonomi konvensional (kapitalisme) yang berlandaskan sistem ribawi, memiliki kelemahan

dan kekeliruan yang besar dalam sejumlah premisnya, terutama rasionalitas ekonomi yang

telah mengabaikan moral. Kelemahan itulah menyebabkan ekonomi (konvensional) tidak

berhasil menciptakan keadilan ekonomi dan kesejahteraan bagi umat manusia. Yang terjadi

justru sebaliknya, ketimpangan yang semakin tajam antara negara-negara dan masyarakat

yang miskin dengan negara-negara dan masyarakat yang kaya, demikian pula antara

sesama anggota masyarakat di dalam suatu negeri. Lebih lanjut mereka menegaskan

bahwa untuk memperbaiki keadaan ini, tidak ada jalan lain kecuali mengubah paradigma

dan visi, yaitu melakukan satu titik balik peradaban, dalam arti membangun dan

mengembangkan sistem ekonomi yang memiliki nilai dan norma yang bisa

dipertanggungjawabkan.

Page 11: Makalah Lk 2 Bogor

Titik balik peradaban versi Fritjop Chapra sangat sesuai dengan pemikiran Kuryid Ahmad

ketika memberi pengantar buku Umar Chapra, ”The Future of Economics : An Islamic

Perspective (2000), yang mengharuskan perubahan paradigma ekonomi. Hal yang sama

juga ditulis oleh Amitai Etzioni dalam buku, ”The Moral Dimension : Toward a New

Economics”(1988), yakni kebutuhan akan paradigm shift (pergeseran paradigma) dalam

ekonomi.

Sejalan dengan pandangan para ilmuwan di atas, Critovan Buarque, ekonom dari universitas

Brazil dalam buknya, “The End of Economics” Ethics and the Disorder of Progress (1993),

melontarkan sebuah gugatan terhadap paradigma ekonomi kapitalis yang mengabaikan

nilai-nilai etika dan sosial.

Paradigma ekonomi kapitalis tersebut telah menimbulkan efek negatif bagi pembangunan

ekonomi dunia, yang disebut Fukuyama sebagai ”Kekacauan Dahsyat” dalam bukunya yang

paling monumental, “The End of Order”.(1997), yakni berkaitan dengan runtuhnya

solidaritas sosial dan keluarga.

Meskipun di Barat, ada upaya untuk mewujudkan keadilan sosial, namun upaya itu gagal,

karena paradigmanya tetap didasarkan pada filsafat materialisme dan sistem ekonomi

ribawi. Kemandulan yang dihasilkan elaborasi teori dan praktek Filsuf Sosial Amerika, John

Rawis dalam buku “The Theory of Justice” (1971) yang ditanggapi oleh Robert Nozik dalam

bukunya “Anarchy, State and Utopia” (1974), telah menjadi contoh yang mempresentasikan

kegagalan teori keadilan versi Barat.

2.4 Dampak sistem Ekonomi Kapitalisme;

Studi Kasus: “Krisis Finansial Global”

Interkoneksi sistem bisnis global yang saling terkait, membuat 'efek domino' krisis yang

berbasis di Amerika Serikat ini, dengan cepat dan mudah menyebar ke berbagai negara di

seluruh penjuru dunia. Tak terkecualikan Indonesia. Krisis keuangan yang berawal dari krisis

subprime mortgage itu merontokkan sejumlah lembaga keuangan AS. Pemain-pemain

utama Wall Street berguguran, termasuk Lehman Brothers dan Washington Mutual, dua

bank terbesar di AS. Para investor mulai kehilangan kepercayaan, sehingga harga-harga

saham di bursa-bursa utama dunia pun rontok.

Menurut Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn di Washington, seperti dikutip AFP

Page 12: Makalah Lk 2 Bogor

belum lama ini, resesi sekarang dipicu pengeringan aliran modal. Ia menaksir akan terdapat

kerugian sekitar 1,4 triliun dolar AS pada sistem perbankan global akibat kredit macet di

sektor perumahan AS. "Ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 945 miliar dolar

AS,". Hal ini menyebabkan sistem perbankan dunia saling enggan mengucurkan dana,

sehingga aliran dana perbankan, urat nadi perekonomian global, menjadi macet. Hasil

analisis Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu mengingatkan, krisis perbankan

memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menyebabkan resesi. Penurunan pertumbuhan

setidaknya dua kuartal berturut-turut sudah bisa disebut sebagai resesi.

Sederet bank di Eropa juga telah menjadi korban, sehingga pemerintah di Eropa harus turun

tangan menolong dan mengatasi masalah perbankan mereka. Pemerintah Belgia,

Luksemburg, dan Belanda menstabilkan Fortis Group dengan menyediakan modal 11,2

miliar euro atau sekitar Rp155,8 triliun untuk meningkatkan solvabilitas dan likuiditasnya.

Fortis, bank terbesar kedua di Belanda dan perusahaan swasta terbesar di Belgia, memiliki

85.000 pegawai di seluruh dunia dan beroperasi di 31 negara, termasuk Indonesia. Ketiga

pemerintah itu memiliki 49 persen saham Fortis. Fortis akan menjual kepemilikannya di ABN

AMRO yang dibelinya tahun lalu kepada pesaingnya, ING. Pemerintah Jerman dan

konsorsium perbankan, juga berupaya menyelamatkan Bank Hypo Real Estate, bank

terbesar pemberi kredit kepemilikan rumah di Jerman. Pemerintah Jerman menyiapkan dana

35 miliar euro atau sekitar Rp486,4 triliun berupa garansi kredit. Inggris juga tak kalah

sibuk. Kementerian Keuangan Inggris, menasionalisasi bank penyedia KPR, Bradford &

Bingley, dengan menyuntikkan dana 50 miliar poundsterling atau Rp864 triliun. Pemerintah

juga harus membayar 18 miliar poundsterling untuk memfasilitasi penjualan jaringan

cabang Bradford & Bingley kepada Santander, bank Spanyol yang merupakan bank terbesar

kedua di Eropa. Bradford & Bingley merupakan bank Inggris ketiga yang terkena dampak

krisis finansial AS setelah Northern Rock dinasionalisasi Februari lalu dan HBOS yang dilego

pemiliknya kepada Lloyds TSB Group.

Dengan menggunakan analisis “stakeholder”, kita dapat melihat bahwa krisis finansial

global yang dimulai dari AS, sesungguhnya merupakan akibat dari ketidakseimbangan

pembangunan ekonomi yang berlebihan di SEKTOR FINANSIAL dibandingkan SEKTOR RIIL

yang berakar dari system moneter buatan The Fed. Padahal secara inheren sektor finansial

ini sudah bersifat inflatif, karena mengandalkan keuntungannya pada system riba dan

bukan karena produktivitas yang riil (yang disebabkan karena kerja, kreativitas dan

pemikiran).

Cara populer untuk mengatasi krisis ini, karenanya, jelas dengan memberikan energi yang

Page 13: Makalah Lk 2 Bogor

lebih besar pada sektor riil sebagaimana yang pernah dilakukan Presiden AS Roosevelt

bersama penasihat ekonominya yang terkenal John Maynard Keynes untuk membangun

secara massif infrastruktur sektor riil pasca terjadinya depresi besar di AS, di tahun 1930-an.

Secara implisit, gambaran di atas juga menunjukkan bahwa tinggi-rendahnya dampak krisis

finansial yang terjadi di AS maupun di luar AS, sangat ditentukan oleh peran dari masing-

masing pemangku kepentingan atau “stakeholders” tadi. Pemerintah di luar AS bisa saja

meminimalisir dampak krisis bila melakukan “imunisasi” atau “proteksi” yang perlu serta

mengantisipasinya dengan melakukan pembangunan sector riil dan peningkatan

kesejahteraan publik secara massif.

2.5 Prinsip dan Akar masalah Krisis Ekonomi Kapitalis ( Krisis Finansial )

Pertama, dengan menyingkirkan emas sebagai cadangan mata uang, dan dimasukkannya

dolar sebagai pendamping mata uang dalam Perjanjian Breetonword, setelah berakhirnya

Perang Dunia II, kemudian sebagai substitusi mata uang pada awal dekade tujuh puluhan,

telah menyebabkan dolar mendominasi perekonomian global. Akibatnya, goncangan

ekonomi sekecil apapun yang terjadi di Amerika pasti akan menjadi pukulan yang telak bagi

perekonomian negara-negara lain. Sebab, sebagian besar cadangan devisanya, jika tidak

keseluruhannya, dicover dengan dolar yang nilai intrinsiknya tidak sebanding dengan kertas

dan tulisan yang tertera di dalamnya. Setelah euro memasuki arena pertarungan, baru

negara-negara tersebut menyimpan cadangan devisanya dengan mata uang non-dolar,

meski dolar tetap saja memiliki prosentase terbesar dalam cadangan devisa negara-negara

tersebut secara umum.

Karena itu, selama emas tidak menjadi cadangan mata uang, maka krisis ekonomi seperti

ini akan terus terulang. Sekecil apapun krisis yang menimpa dolar, maka krisis tersebut

akan dengan segera menjalar ke perekonomian negara-negara lain. Bahkan dampak krisis

politik yang dirancang Amerika juga akan berakibat terhadap dolar, dengan begitu juga

berdampak pada dunia. Kondisi seperti akan bisa saja menimpa uang kertas negara

manapun yang mempunyai kontrol terhadap negara lain.

Kedua, hutang-hutang riba juga menciptakan masalah perekomian yang besar, hingga kadar

hutang pokoknya menggelembung seiring dengan waktu, sesuai dengan prosentase riba

yang diberlakukan kepadanya. Akibatnya, ketidakmampuan individu dan negara dalam

banyak kondisi menjadi perkara yang nyata. Sesuatu yang menyebabkan terjadinya krisis

pengembalian pinjaman, dan lambannya roda perekonomian, karena ketidakmampuan

sebagian besar kelas menengah dan atas untuk mengembalikan pinjaman dan melanjutkan

Page 14: Makalah Lk 2 Bogor

produksi.

Ketiga, sistem yang digunakan di bursa dan pasar modal, yaitu jual-beli saham, obligasi dan

komoditi tanpa adanya syarat serah-terima komuditi yang bersangkutan, bahkan bisa

diperjualbelikan berkali-kali, tanpa harus mengalihkan komoditi tersebut dari tangan

pemiliknya yang asli, adalah sistem yang batil dan menimbulkan masalah, bukan sistem

yang bisa menyelesaikan masalah, dimana naik dan turunnya transaksi terjadi tanpa proses

serah terima, bahkan tanpa adanya komiditi yang bersangkutan.. Semuanya itu memicu

terjadinya spekulasi dan goncangan di pasar. Begitulah, berbagai kerugian dan keuntungan

terus terjadi melalui berbagai cara penipuan dan manipulasi. Semuanya terus berjalan dan

berjalan, sampai terkuak dan menjadi malapetaka ekonomi.

Keempat, perkara penting, yaitu ketidaktahuan akan fakta kepemilikan. Kepemilikan

tersebut, di mata para pemikir Timur dan Barat, adalah kepemilikan umum yang dikuasai

oleh negara, sebagaimana teori Sosialisme-Komunisme, dan kepemilikan pribadi yang

dikuasi oleh kelompok tertentu. Negara pun tidak akan mengintervensinya sesuai dengan

teori Kapitalisme Liberal yang bertumpu pada pasar bebas, privatisasi, ditambah dengan

globalisasi.Ketidaktahuan akan fakta kepemilikan ini memang telah dan akan menyebabkan

goncangan dan masalah ekonomi. Itu karena kepemilikan tersebut bukanlah sesuatu yang

dikuasai oleh negara atau kelompok tertentu, melainkan ada tiga macam:

* Kepemilikan umum, meliputi semua sumber, baik yang keras, cair maupun gas, seperti

minyak, besi, tembaga, emas dan gas. Termasuk semua yang tersimpan di perut bumi, dan

semua bentuk energi, juga industri berat yang menjadikan energi sebagai komponen

utamanya.. Maka, negara harus mengekplorasi dan mendistribusikannya kepada rakyat,

baik dalam bentuk barang maupun jasa.

* Kepemilikan negara, adalah semua kekayaan yang diambil negara, seperti pajak dengan

segala bentuknya, serta perdagangan, industri dan pertanian yang diupayakan oleh negara,

di luar kepemilikan umum. Semuanya ini dibiayai oleh negara sesuai dengan kepentingan

negara.

* kepemilikan pribadi, yang merupakan bentuk lain. Kepemilikan ini bisa dikelola oleh

individu sesuai dengan hukum syara’.

Menjadikan kepemilikan-kepemilikan ini sebagai satu bentuk kepemilikan yang dikuasai oleh

negara, atau kelompok tertentu, sudah pasti akan menyebabkan krisis, bahkan kegagalan.

Kapitalisme juga gagal, dan setelah sekian waktu, kini sampai pada kehancuran. Itu karena

Kapitalisme telah menjadikan individu, perusahaan dan institusi berhak memiliki apa yang

Page 15: Makalah Lk 2 Bogor

menjadi milik umum, seperti minyak, gas, semua bentuk energi dan industri senjata berat

sampai radar. Sementara negara tetap berada di luar pasar dari semua kepemilikan

tersebut. Itu merupakan konsekuensi dari ekonomi pasar bebas, privatisasi dan globalisasi..

Hasilnya adalah goncangan secara beruntun dan kehancuran dengan cepat, dimulai dari

pasar modal menjalar ke sektor lain, dan dari institusi keuangan menjalar ke yang lain..

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi kapitalis

ternyata tidak selamanya mampu menopang kekuatan negara-negara barat. Dengan

kegagalan kapitalisme membangun kesejahteran umat manusia di muka bumi, maka isu

kematian ekonomi kapitalis semakin meluas di kalangan para cendikiawan dunia. Banyak

pakar yang secara khusus menulis buku tentang The Death of Economics tersebut, antara

lain Paul Omerod, Umar Ibrahim Vadillo, Critovan Buarque, dan sebagainya. Paul Omerod

dalam buku The Death of Economics (1994). Menuliskan bahwa ahli ekonomi terjebak pada

ideologi kapitalisme yang mekanistik yang ternyata tidak memiliki kekuatan dalam

membantu dan mengatasi resesi ekonomi yang melanda dunia. Mekanisme pasar yang

merupakan bentuk dari sistem yang diterapkan kapitalis cenderung pada pemusatan

kekayaan pada kelompok orang tertentu.

Dari berbagai analisa para ekonom dapat disimpulkan, bahwa teori ekonomi telah mati

karena beberapa alasan. Pertama, teori ekonomi Barat (kapitalisme) telah menimbulkan

ketidakadilan ekonomi yang sangat dalam, khususnya karena sistem moneter yang hanya

menguntungkan Barat melalui hegemoni mata uang kertas dan sistem ribawi. Kedua, Teori

ekonomi kapitalisme tidak mampu mengentaskan masalah kemiskinan dan ketimpangan

pendapatan. Ketiga, paradigmanya tidak mengacu kepada kepentingan masyarakat secara

menyeluruh, sehingga ada dikotomi antara individu, masyarakat dan negara. Keempat,

Teori ekonominya tidak mampu menyelaraskan hubungana antara negara-negara di dunia,

terutama antara negara-negara maju dan negara berkembang. Kelima, terlalaikannya

pelestarian sumber daya alam.

Page 16: Makalah Lk 2 Bogor

3.2 Saran

Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan yang erat dengan pembangunan politik yang

dijalankan oleh suatu negara. Kebijakan pembangunan membawa dampak pada

pertumbuhan ekonomi suatu negara, namun demikian pertumbuhan ekonomi semata tidak

dapat dijadikan ukuran keberhasilan sebuah pembangunan. Pertumbuhan ekonomi pada

negara terbelakang dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk ketergantungan dengan negara

maju. Wujud ketergantungan tersebut kini dalam bentuk kesatuan ekonomi kapitalis dunia.

Pembangunan politik negara terbelakang memiliki peran dalam menentukan pertumbuhan

ekonomi.

Kapitalisme yang telah melanda seluruh dunia mau tidak mau harus dilawan dengan

mewujudkan sistem ekonomi yang mandiri. Sistem ekonomi sosialis yang selama ini

dianggap sebagai tandingan dari kepitalisme ternyata menurut Wallerstein sama halnya

dengan kapitalisme. Negara dipandang sebagai sebuah badan usaha bersama yang

menguasai alat produksi dan melakukan eksploitasi. Sehingga dalam hal ini penulis

sekiranya dapat memberikan saran bahwa Kemandirian ekonomi harus menjadi konsep

pembangunan yang dianut negara terbelakang untuk melawan kapitalisme.

Diposkan oleh Caray

Label: Ekonomi, makalah

Page 17: Makalah Lk 2 Bogor

Ekonomi kapitalis,sosialis,islamDocument Transcript

1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah keniscayaan bahwa manusia dalam

kehidupannya di dunia ini pasti tidak akan pernah lepas dari kehidupan berekonomi. Manusia

membutuhkan makanan yang harus mereka konsumsi untuk bisa bertahan hidup, makanan yang

manusia makan juga harus didistribusikan dari para produsen sehingga sampai pada konsumen

yang membutuhkan. Produksi, distribusi dan konsumsi menjadi kegiatan inti dari ekonomi yang pasti

dilakukan manusia demi memenuhi kebutuhannya. Dalam mendukung lancarnya itu semua

diperlukan sistem yang mengatur kegiatan ekonomi sehingga mampu menghasilkan kesejahteraan

bagi seluruh masyarakat. Tentu saja setiap masyarakat, negara dan bangsa mempunyai kultur atau

latar belakang yang berbeda-beda sehingga dalam mengatur kegiatan ekonominya juga memiliki

sistem yang berbeda-beda meskipun ada juga yang menggunakan sistem yang sama sesuai

dengan keadaan lingkungan di mana sistem ini akan digunakan. Dalam ekonomi, terdapat berbagai

macam sistem yang merupakan hasil dari kemampuan untuk menginterpretasikan yang berbeda-

beda sesuai dengan kultur dan lingkungan yang mempengaruhi cara berpikir untuk menemukan

sebuah sistem. Kehidupan berekonomi juga tak lepas dari berbagai masalah yang terus

mengahantui seperti pengentasan kemiskinan, menyediakan kesempatan bagi setiap orang untuk

mendapatkan penghasilan, memenuhi 1

2. kebutuhan dasar setiap individu, pemerataan distribusi pendapatan dan kesejahteraan. [1] Ini

mendorong masyarakat membentuk sistem yang diharapkan nantinya mampu mengatasi atau

mencegah terjadinya masalah-masalah yang disebutkan di atas. Sistem ekonomi dengan pusat

perencanaan adalah negara, yang diklaim mampu untuk memenuhi tujuan pokok, tidak hanya gagal

untuk mewujudkannya tetapi juga menghadapi krisis ekonomi yang serius, meyakinkan kegagalan

sistem. Kemudian sistem ekonomi pasar menawarkan bahwa sistem pasar lebih baik dari

sebelumnya, tetapi walaupun performanya lebih baik, mereka juga gagal dalam mewujudkan tujuan

pokok yang diinginkan. Kegagalan mereka yang sangat menonjol dari ketidastabilan ekonomi dan

ketidakseimbangan ekonomi makro, tingkat inflasi yang tinggi tercermin dalam fluktuasi ekonomi

yang sering terjadi tingginya tingkat inflasi dan pengangguran. [2] Negara-negara muslim, mereka

juga dalam keadaan sangat goyah seperti halnya dunia lainnya. Kemiskinan dan ketidakmerataan

menjadi lebih kentara. Kebutuhan-kebutuhan pokok masih belum terjangkau oleh sebagian besar

penduduknya, sementara sebagian golongan atas dan orang kaya hidup dalam kemewahan.

Adanya kemiskinan bersamaan dengan golongan hidup mewah cenderung menggerogoti jalinan

ukhuwah dan solidaritas sosial serta berfungsi sebagai salah satu penyebab utama kejahatan,

kekerasan, kerusuhan sosial dan ketidakstabilan politik. Mayoritas negara-negara ini juga

dihadapkan pada ketidakseimbangan makroekonomi. Kegagalan negara-negara muslim lebih

Page 18: Makalah Lk 2 Bogor

menegaskan lagi karena islam memberikan tekanan tanpa kompromi terhadap martabat manusia,

ukhuwah, dan keadilan sosial sampai ekonomi yang tetap menjadi slogan kosong sampai elemen

pokok dari kebahagiaan itu dipenuhi. 2

3. [3]Beberapa sistem telah berhasil dalam beberapa periode atau rentan waktu saja tetapi setelah

itu menghilang. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pengentasan kemiskinan,

pertumbuhan ekonomi, full employment, kestabilan harga, ditribusi pendapatan menjadi masalah-

masalah yang harus diusahakan untuk tidak terjadi dalam sebuah perekonomian. Tidak hanya di

negara-negara Asia, bahkan negara-negara barat sedang mencari solusi sistem yang mampu

memecahkan permasalahan yang sedang atau diprediksikan akan terjadi. Dalam makalah ini akan

diuraikan berbagai sistem yang ada di dunia – kapilaisme, sosiaisme, Islam – ditambah juga sistem

ekonomi komunisme yang merupakan varian dari sistem sosialisme dan sistem ekonomi fasisme.

Beberapa kebaikan dari beberapa sistem dan juga kelemahannya juga akan diuraikan dalam

malakah ini sehingga diketahui sistem yang memang harus diikuti atau dijadikan pedoman ekonomi

agar mampu mengatasi berbagai permasalahan yang belum bisa diselesaikan oleh sistem yang

telah gagal. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Sistem 2. Perbedaan antara sistem ekonomi

sosialis, kapitalis dan islam 3

4. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN SISTEM Pengertian sistem adalah merujuk pada

sehimpunan gagasan (ide) yang tersusun diorganisasikan, suatu himpunan gagasan, prinsip,

doktrin, hukum dsb. yang membentuk suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi buah

pikiran tertentu, agama, atau bentuk pemerintahan tertentu. Sistem mengandung ciri-ciri sebagai

berikut[4] : 1. Setiap sistem mempunyai tujuan 2. Setiap sistem mempunyai batas, akan tetapi

sistem itu bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi dengan lingkungannya 3. Setiap suatu sistem

terdiri dari beberapa sub sistem yang biasa pula disebut bagian, unsur atau komponen 4. Sistem

tidak hanya sekedar sekumpulan dari bagian atau unsur melainkan juga merupakan suatu kebulatan

yang utuh dan padu atau mempunyai“wholisme” (keterpaduan) 5. Terdapat saling hubungan dan

saling ketergantungan baik dalam sistem (internal) maupun antara sistem dengan lingkungannya

(eksternal) 6. Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah

masukan (input) menjadi keluaran (output), sehingga sistem disebut juga dengan istilah “processor”

atau “transformator” 4

5. 7. Dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan

balik . 8. Adanya mekanisme kontrol memungkinkan setiap sistem melakukan adaptasi terhadap

lingkungannya secara otomatis. Pada dasarnya sistem ekonomi dibagi menjadi dua yaitu sistem

ekonomi islam dan sistem ekonomi konvensional. Dan banyak negara yang telah menggunakan

sistem ekonomi islam untuk mengatur kehidupan manusia baik kehidupan didunia dan di akhirat

Page 19: Makalah Lk 2 Bogor

karena perekonomian adalah bagian dari kehidupan manusia maka harus ada sumber mutlak yaitu

Alquran dan sunah. Seperti yang telah kita ketahui tentang definisi sistem ekonomi islam yaitu

sebuah sistem yang dibangun di atas nilai-nilai islam dengan prinsip tauhid dan keadilan dan sistem

ekonomi islam menjamin keselarasan antara pertumbuhan ekonomi. Sumber (epistimologi) dan

tujuan kehidupan kehidupan ekonomi islam berasaskan kepada Alquran dan Sunah. Perkara asas

muamalah dijelaskan di dalamya termasuk bentuk suruhan dan larangan. Suruhan dan larangan

tersebut bertujuan untuk membangun keseimbangan rohani dan jasmani manusia dengan

berasaskan tauhid. Sistem ekonomi konvensional secara bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu

masalah atau pekara yang sudah diterima, digunakan dan dipraktikan dalam masyarakat. Apabila

dihubungkan dengan ekonomi maka sistem ekonomi konvensional merupakan suatu sistem yang

sudah dipraktekan secara luas di masyarakat. Dengan kata lain sistem ekonomi konvensional

merupakan sistem yang ditentukan oleh manusia di dalam suatu masyarakat yang bersifat dinamis

sehingga dapat berubah sesuai ketentuan dan kebutuhan masyarakat. Dalam 5

6. sejarah dunia ada beberapa sistem ekonomi konvensional yaitu Kapitalis dan Sosialis. B.

PERBEDAAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS, KAPITALIS DAN ISLAM 1. Sistem Ekonomi Sosialis

Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada

setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.

Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara

serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara

seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya. Sistem ekonomi sosialis adalah suatu

sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang

lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi

kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan. Sistem Sosialis

( Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila

berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-

aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial. a. Prinsip

Dasar Ekonomi Sosialis 1) Pemilikan harta oleh negara 2) Kesamaan ekonomi 6

Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis : a. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi b. Perekonomian

diatur oleh mekanisme pasar c. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu

mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri d. Paham individualisme didasarkan materialisme,

warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme) 77. 3) Disiplin Politik b. Ciri-ciri Ekonomi

Sosialis: 1) Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme). 2) Peran pemerintah sangat kuat 3)

Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi 2. Sistem Ekonomi Kapitalis Kapitalisme adalah sistem

perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk

Page 20: Makalah Lk 2 Bogor

melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan

barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan

kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah

tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur

nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk

memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk

memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.

8. 3. Sistem Ekonomi Islam M.A. Manan (1992:19) di dalam bukunya yang berjudul “Teori dan

Praktik Ekonomi Islam” menyatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang

mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam. Sementara itu, H. Halide

berpendapat bahwa yang di maksud dengan ekonomi islam ialah kumpulan dasar-dasar umum

ekonomi yang dii simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah yang ada hubungannya dengan urusan

ekonomi (dalam Daud Ali, 1988:3). Sistem ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum

ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian

yang di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan

masa. a. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam: 1) Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian

atau titipan dari Allah swt kepada manusia. 2) Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas

tertentu. 3) Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama. 4) Ekonomi Islam

menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja. 5) Ekonomi Islam

menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak

orang. 8

9. 6) Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti. 7) Zakat

harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab) 8) Islam melarang riba dalam

segala bentuk. b. Ciri-ciri Ekonomi Islam: 1) Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan

mengarahhkan kegiatan ekonomi 2) Syari’ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan

ekonomi 3) Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi.

Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis, Islam dan Sosialis Konsep Kapitalis Islam Sosialis Sumber

kekayaan Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources) Sumber Kekayaan alam semesta

dari ALLAH SWT Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources) Kepemilikan Setiap

pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang di peroleh nya Sumber kekayayan yang

kita miliki adalah titipan dari ALLAH SWT Sumber kekayaan di dapat dari pemberdayaan tenaga

kerja (buruh) Kepuasan pribadi Untuk mencapai ke makmuran/sucess (Al-Falah), di dunia dan

akhirat Ke setaraan penghasilan di antara kaum buruh Tujuan Gaya hidup perorangan 9

Page 21: Makalah Lk 2 Bogor

10. Tabel di atas menerangkan 3 konsep sistem per ekonomian yaitu: Kapitalis, Islam dan Sosialis.

Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh

dengan cara bekerja keras di mana setiap pribadi boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk

mencapai tujuan hidup nya. Dalam sistem ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh perorangan.

Terjadi nya pasar (market) dan terjadinya demand and supply adalah ciri khas dari ekonomi

kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu yang terjadi seputar masalah ekonomi sumbernya adalah

dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah tersebut ke level yang lebih atas. Sementara

Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai kekayaan, semua kekayaan di dunia

adalah milik dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di

peroleh dengan cara yang halal, untuk mencapai Al-falah (makmur dan success) dan Sa’ada

Haqiqiyah (kebahagian yang abadi baik di dunia dan akhirat. Dalam Islam yang ingin punya property

atau perusahaan harus mendapat kan nya dengan usaha yang keras untuk mencapai yang nama

nya Islamic Legal Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak banyak nya yang sesuai

dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam

adalah tidak ada nya unsur Riba (interest) Maisir (judi) dan Gharar (ke tidak pastian). Lain halnya

dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh

lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya.

Dalam sistem Sosialis, semua Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak terciptanya

market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan demand, karena Negara yang 10

11. menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan masalah dan keputusan

di tangani langsung oleh negara. 11

12. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

merujuk pada sehimpunan gagasan (ide) yang tersusun diorganisasikan, suatu himpunan gagasan,

prinsip, doktrin, hukum dsb. yang membentuk suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi

buah pikiran tertentu, agama, atau bentuk pemerintahan tertentu. Dan perbedaan yang mendasar

dari sistem ekonomi sosialis, kapitalisme dan islam sendiri bisa terlihat dari konsepnya seperti

sumber kekayaan, kepemilikan dan gaya hidup perorangan. B. Saran dan Kritik Demikian yang

dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya

masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya

rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap

para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi

sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. 12

Page 22: Makalah Lk 2 Bogor

13. DAFTAR PUSTAKA http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-

ekonomisosialis-kapitalis-dan-islam/ http://rifdoisme.wordpress.com/2013/03/04/perbandingan-

sistem-ekonomi-bagian-i/ 13

14. Catatan Kaki [1] Muhammad Umer Chapra, Islam and The Economic Chalenge, (Riyadh: The

Islamic Foundation and The International Institute of Islamic Thought, 1992 ), hal. 1. [2] Ibid., hal. 2.

[3] Muhammad Umer Chapra, Islam and The Economic Chalenge,diterjemahkan oleh Ikhwan Abidin

Basri dengan judul Islam dan Tantangan Ekonomi, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), hal. 3. [4]

Lihat Imamudin Yuliadi, Ekonomi Islam: Filosofi, Teori dan Implementasi,(Cet. II; Yogyakarta: LPPI

UMY, 2007), hal. 72 – 73, dikutip dari Muhammad Anas Zarqa, “Methodology of Islamic Economics”,

dalam Ausaf Ahmad, et.al.,Lectures on Islamic Economics, (Jeddah: Islamic Research and Training

Institute Islamic Development Bank, 1987), hal. 49. 14

MAKALAH SISTEM EKONOMI ISLAM/SYARIAH04.09 by bayutube86 · 16 comments

Sistem Ekonomi Islam atau syariah sekarang ini sedang banyak diperbincangkan di Indonesia. Banyak kalangan

masyarakat yang mendesak agar Pemerintah Indonesia segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam

sistem Perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi Kapitalisme.Makalah ini akan membahas

tentang apa sistem ekonomi Islam/syariah itu.

Definisi Ekonomi Islam/Syariah menurut beberapa Ekonom Islam

Muhammad Abdul Mannan

"Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang

diilhami oleh nilai-nilai Islam".

M.M Metwally

"Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari per4ilaku muslim (yang beriman) dalam suatu

masyarakat Islam yang mengikuti Al Quran,Hadits Nabi,Ijma dan Qiyas".

Hasanuzzaman

"Ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan syariah yang mencegah ketidakadilan

dalam memperoleh sumber daya material sehingga tercipta kepuasan manusia dan memungkinkan mereka

menjalankan perintah Allah dan masyarakat".

Sejarah tentang Sistem Ekonomi Islam/Syariah

Dengan hancurnya komunisme dan sistem ekonomi sosialis pada awal tahun 90-an membuat sistem kapitalisme

disanjung sebagai satu-satunya sistem ekonomi yang sahih. Tetapi ternyata, sistem ekonomi kapitalis membawa

Page 23: Makalah Lk 2 Bogor

akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak negara miskin bertambah miskin dan negara kaya yang jumlahnya

relatif sedikit semakin kaya.

Dengan kata lain, kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang banyak terutama di negara-negara berkembang.

Bahkan menurut Joseph E. Stiglitz (2006) kegagalan ekonomi Amerika dekade 90-an karena keserakahan

kapitalisme ini. Ketidakberhasilan secara penuh dari sistem-sistem ekonomi yang ada disebabkan karena masing-

masing sistem ekonomi mempunyai kelemahan atau kekurangan yang lebih besar dibandingkan dengan kelebihan

masing-masing. Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing sistem ekonomi tersebut lebih menonjol ketimbang

kelebihannya.

Karena kelemahannya atau kekurangannya lebih menonjol daripada kebaikan itulah yang menyebabkan muncul

pemikiran baru tentang sistem ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-negara yang

mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sistem ekonomi syariah. Negara-negara yang penduduknya mayoritas

Muslim mencoba untuk mewujudkan suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist, yaitu sistem

ekonomi Syariah yang telah berhasil membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan perekonomian di

Zazirah Arab. Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist tersebut, saat ini sedang dikembangkan

Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah di banyak negara Islam termasuk di Indonesia.

Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan

ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi

sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk

menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini

dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia

dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang

ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah

di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada keseimbangan

dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk akhirat.

Tiga Prinsip Dasar Yang Menyangkut sistem ekonomi Syariah menurut Islam

1. Tawhid, Prinsip ini merefleksikan bahwa penguasa dan pemilik tunggal atas jagad raya ini adalah Allah SWT.

2. Khilafah, mempresentasikan bahwa manusia adalah khalifah atau wakil Allah di muka bumi ini dengan

dianugerahi seperangkat potensi spiritual dan mental serta kelengkapan sumberdaya materi yang dapat

digunakan untuk hidup dalam rangka menyebarkan misi hidupnya.

3. ‘Adalah, merupakan bagian yang integral dengan tujuan syariah (maqasid al-Syariah). Konsekuensi dari prinsip

Khilafah dan ‘Adalah menuntut bahwa semua sumberdaya yang merupakan amanah dari Allah harus digunakan

untuk merefleksikan tujuan syariah antara lain yaitu; pemenuhan kebutuhan (need

fullfillment), menghargai sumber pendapatan (recpectable source of earning), distribusi pendapatan dan kesejah-

teraan yang merata (equitable distribution of income and wealth) serta stabilitas dan pertumbuhan (growth and

stability).

Empat Ciri/Sifat Sistem Islam 

1. Kesatuan (unity)

Page 24: Makalah Lk 2 Bogor

2. Keseimbangan (equilibrium)

3. Kebebasan (free will)

4. Tanggungjawab (responsibility)

Sejarah Kapitalisme

   Label: Sejarah, Umum

Kapitalisme dibangun diatas filsafat ekonomi klasik yang diprakarsai Adam Smith

yang dituangkan dalam Wealth of nations (1776) David Ricardo, James Mill. Seluruh

filsafat klasik dibangun atas dasar liberalisme mereka percaya pada kebebasan

individu (personal liberty), kepemilikan pribadi (private property), inisiatif individu

serta usaha swasta (private enterprise).

Dari perspektif Marxis dapat disebutkan asal mula kapitalisme berdasar hukum

dialektis masyarakat berkembang melalui beberapa tahap, sehingga dia

berkembang menjadi masyarakat kapitalis dimana Marx berada. Gerak dialektik

dimulai pada saat komunitas primitif berkembang dari suatu masyarakat yang tidak

mengenal milik pribadi dan tidak mengenal kelas, menjadi masyarakat yang

mengenal milik pribadi serta pembagian kerja dan karena itu mengenal pembagian

kelas. Gerak ini dialektis terjadi karena pertentangan dua kelas utama dalam

masyarakat.

Dalam masyarakat kelas pertama, yaitu budak, terjadi pertentangan antara kelas

budak dan kelas pemilik budak. Masyarakat budak secara dialektis berubah menjadi

masyarakat feodal yang mendorong pertentangan kelas antara pemilik tanah dan

penggarap yang dimenangkan oleh kaum borjuasi yang berusaha menjadi

masyarakat kapitalis. Kaum kapitalis kemudian akan dihancurkan karena terjadi

pertentangan kelas antara proletar dengan borjuis.

Page 25: Makalah Lk 2 Bogor

Revolusi industri adalah puncak kapitalisme dari fase sebelumnya yaitu feodal dan

kepemilikan tanah. Marxisme mengidentifikasi evolusi kapitalisme menjadi tiga

yaitu kapitalisme dagang (mercant capitalism), kapitalisme industrial (industrial

capitalism), Negara kapitalis (state capitalism). Walkerstein (1979) dari perspektif

ekonomi menetapkan kapitalisme agraria mewarnai eropa di abad 16, 17 dan 18

sebagai pijakan penting kapitalisme.

Secara historis perkembangan kapitalisme merupakan bagian dari gerakan

individualisme. Gerakan itu juga membawa dampak lain. Dalam bidang keagamaan

melahirkan reformasi, dibidang penalaran melahirkan pengetahuan alam, dibidang

masyarakat melahirkan ilmu-ilmu sosial, dalam bidang ekonomi melahirkan

kapitalisme. Oleh karena itu peradaban kapitalisme (legitimete) adanya. Di

dalamnya terkandung pengertian bahwa kapitalisme adalah sistem sosial yang

menyeluruh, lebih dari sekedar tipe tertentu dalam perekonomian. Sistem ini

berkembang di Inggris abad 18 kemudian meyebar luas ke eropa barat laut sampai

Amerika utara.

Dengan runtuhnya feodalisme, munculah kapitalisme, Maurice Dobbs dalam studie

in the development of capitalism (1963) mengatakan perkembangan kapitalisme

berkaitan dengan ekpansi aktivitas ekonomi dan kekuatan sosial yang dimiliki

pedagang urban. Sepanjang abad XV dan XVI kapital dagang (merchant capital)

lebih teratur dari pada kapital industri (industrial capital). Aktivitas ekonomi

didominasi perusahaan-perusahaan niaga. Mereka memperoleh kekuatan yang

terus meningkat diberbagai kota. Dobbs meyebutkan itu sebagai peyebab suburnya

oligarki tuan tanah dan aristokrasi.

Kapitalisme abad XVII disebut sebagai Markantilisme kebijakan tersebut berlaku

diseluruh eropa. Pemerintah memberikan hak monopoli terhadap perusahaan

dagang sehingga perusahan tersebut bisa memetik keuntungan dari transaksi

perdagangan negara-negara eropa. Praktek Markantilisme menciptakan kondisi

ekonomi dimana pengusaha manufaktur menetapkan syarat yang menguntungkan

mereka. Negara jajahan tidak boleh memproduksi barang yang sudah diproduksi di

dalam negeri sehingga tidak terjadi persaingan. Meningkatkan impor bahan mentah

untuk diolah kemudian dijual kepasar dengan harga yang tinggi.

Page 26: Makalah Lk 2 Bogor

Ekonomi kapitalisme mengusai unsur material dari faktor-faktor produksi (tanah

dan modal) berada dalam tangan swasta dan motivasi terpenting adalah produksi

semata untuk mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya. Istilah ini berasal dari

negara Peracis beraliran sosialis, Louis Blane (1811-1822) paham kapitalis

berkembang sejak abad ke-11 ketika perdagangan internasional dimulai dilakukan

(awal kapitalisme) setelah revolusi industri abad 19. Kapitalisme merupakan sistem

ekonomi yang menonjol di negara-negara barat bersama dengan faham

imperialisme, kemudian paham ini membentuk dunia.

Sedang menurut Marx kapitalisme adalah “mode“ produksi yang melibatkan kelas

produsen yaitu kaum kapitalis yang memiliki alat produksi (modal dan tanah)

kekuasan untuk membuat keputusan strategis berkenaan dengan pemakaian

teknologi, penentuan tingkat out put, pemasaran, laba yang dihasilkan dan

distribusi. Serta kaum buruh yang tidak punya apa-apa hanya tenaga yang

tergantung kapitalisme.

Kapitalisme bertumpu pada mitos pertumbuhan dari masyarakat tradisional menuju

modern sehingga modernisasi menjadi keharusan mutlak untuk kesejahteraan

masyarakat. Di negara ketiga ditransfer menjadi developmentalisme sedang di

Indonesia dikenal dengan teori pembangunan.

Bertolak dari perspektif itu, maka aspek yang penting munculnya suatu kelas yang

dominan yang memasok model dan mengaktifkan pekerjaan dalam waktu

bersamaan melalui kapitalisme. Di Inggris dan Belanda awal kelahiran kapitalisme

berkisar pada abad 16 dan awal abad 17.

Suatu sistem ekonomi berdasarkan hak milik partikelir yang menekankan

kebutuhan dalam berproduksi, kebebasan untuk membelanjakan pendapatan,

bermonopili. Pada sistem kapitalisme dasarnya adalah mengejar kepemilikan

pribadi yang menjadi selogan sistem ini. Kalau setiap orang mengurusi dirinya

sendiri maka kebaikan bagi masyarakat. Adam Smith tidak khawatir karena

persaingan bebas akan menertibkan orang yang berlaku serakah.

Kapitalisme menekankan arti penting tenaga kerja yaitu produksi dapat dicapai

lewat pembagian kerja dan menyerang pemerintah yang usang dan campur

Page 27: Makalah Lk 2 Bogor

tangannya berikut penghambat-penghambatnya yang menghalangi perkembangan

industri.

Ide sentral yaitu pasar akan mengantarkan barang apa saja yang akan diproduksi.

Keyakinan adanya tangan gaib yang akan menuntun manusia untuk mengarahkan

langkahnya. Kaum neo-liberal percaya pertumbuhan ekonomi dicapai dengan

dengan persaingan bebas. Persaingan agresif muncul dari kepercayaan bahwa

“Pasar Bebas“ itu efisien serta adil. Sebagai cara untuk mengalokasikan SDA yang

terbatas. harga barang menjadi indikator banyak sedikitnya barang, kalau mahal

barang sedikit atau sebaliknya. Harga memberi arahan barang apa yang harus

diproduksi. Itulah sebabnya faham neoliberal menetang campur tangan pemerintah

“subsidi” dalam pasar. Keuntungan pribadi akan membimbing tangan gaib (Invisible

hand) pasar bebas mendapat berkah dari ribuan keputusan perseorangan.

Kekayaan yang dimiliki segelinter orang akan menetes (trickle down effect) kepada

masyarakat yang lain.

Pada pokoknya paham ini memperjuangkan leissez faire (persaiangan bebas) yakni

paham yang memperjuangkan hak-hak atas pemilikan dan kebebasan individual.

Mereka lebih percaya pada kekuatan pasar untuk meyelesaikan masalah sosial

ketimbang deregulasi negara

Sifat pokok atau alat mancapi tujuan kapitalisme :

1. Hak milik atas barang dan modal, alat produksi seperti tanah, mesin dan

sumber daya alam ada ditangan perseorangan.

2. Prinsip ekonomi pasar. Kapitalisme percaya pada sistem ekonomi pasar yang

didasarkan pada persaingan/ kompetisi sempurna.

3. Persaingan bebas. Dalam sistem ini kepentingan ekonomi dibiarkan berjalan

tanpa pengendalian pemerintah dan dengan regulasi yang sedikit mungkin.

Referensi Makalah®

Kepustakaan:

F Is Jwara, SH, L.M, Pengantar Ilmu Politik, (Putra Abadi, Bandung, 1995). Mansour

Fakih, Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

2001). Adam Kuper, Jessicca, Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, Terj. Haris Munandar,

Page 28: Makalah Lk 2 Bogor

(Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000). William Ebenstein, Edwin Fogelman, Isme-

Isme Dewasa Ini, Terj. Alex Jamaluddin, (Erlangga, Jakarta, 1994). Stephen K

Sanderson, Sosiologi Makro (Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial), Terj.

Farid Wajidi, S Menno, (Grafindo Persada, Jakarta, 1995). Hans Dieter Klingeman,

Richard I Hofferbert, Partai Kebijakan dan Demokrasi, Terj. Sigit Sujatmiko, (Pustaka

Pelajar, Yogyakarta, 1999). Hanif Dhakiri, Paulo Freire, Islam Pembebasan,

(Djambatan, Jakarta, 2000). Pius A Partono, Kamus Ilmiah Populer, (Arloka,

Surabaya, 1994). Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Rineka Cipta, Jakarta, 2003).

Anthony Brewer, Kajian Kritis Daskapital Marx, Terj. Joebar Ajoeb (Teplok Press,

Jakarta, 2000). Mansour Fakih, Bebas Dari Neoliberalisme, (Insist Press, Yogyakarta,

2003).