makalah lipid
DESCRIPTION
Makalah LipidTRANSCRIPT
KLASIFIKASI LIPID
Klasifikasi lipid yang penting dalam ilmu gizi menurut komposisi kimia dapat dilakukan sebagai berikut: (Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Sunita Almatsier hal. 51-52)
A. Lipid sederhana1. Lemak netral
Monogliserida
Senyawa yang terdiri dari satu molekul asam lemak yang teresterifikasi menjadi gliserol, biasanya merupakan zat antara dalam metabolisme trigliserida. Disebut juga monoacylglycerol. (Ikhtisar Biokimia Dasar B, FK UI)
Digliserida
Diester gliserol yang dua asam lemaknya terikat pada gugus hidroksilnya, biasanya pada posisi 1 dan 2. Diasilgliserol merupakan hasil degradasi trigliserida dan fosfolipid dan merupakan second messeger dalam respons yang diperantarai kalsium terhadap hormon, mengaktivasi isoenzim protein kinase C. (Ikhtisar Biokimia Dasar B, FK UI)
Trigliserida (ester asam lemak dengan gliserol)
Senyawa yang terdiri dari tiga molekul asam lemak teresterifikasi menjadi gliserol; merupakan adalah lemak netral yang disintesis dari karbohidrat untuk disimpan dalam sel lemak hewan. Pada hidrolisis enzimati, trigliserida melepaskan asam-asam lemak bebas ke dalam darah. (Kamus Kedokteran Dorland, edisi 31)
2. Ester asam lemakdengan alkohol berberat molekul tinggi Malam Ester sterol Ester nonserol Ester vitamin A dan ester vitamin D
B. Lipid majemuk (compound lipids)1. Fosfolipid
Dibedakan antara :
o Derivat “asam fosfatidat”
Termasuk dalam kelompok ini adalah :
- Lesitin (fosfatidil kolin)
- Sefalin ( fosfatidil etanolamin
- Fosfatidil serin
- Fosfatidil inositol
o Plasmalogen
o Sfingomielin
Diantaranya :
- Serebrosida (glikolipid)
- Serebrosida sulfat (sulfatida)
- Gangliosida
2. Lipoprotein
(Ikhtisar Biokimia Dasar B, FKUI)
C. Lipid Turunan
senyawa yang di hasilkan oleh proses hidrolisis lipid sederhana atau majemuk. (Dasar-dasar Biokimia, Prof. Dr. Anna Poedjiadi, Dr. F.M. Titin Supriyanti, M.Si.)
1. Asam Lemak
Asam lemak merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilatberderajat tinggi (rantai C lebih dari 6). Asam lemak merupakan penyusun utama lipid (dalam 100 gram lipid terdapat 95% asam lemak).
Asam lemak di bedakan menjadi 2 macam, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mengandung ikatan rangkap. Contohnya asam asetat (CH3COOH). Asam
lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap. Asam lemak tidak jenuh dapat di bagi lagi menjadi:
Asam tidak-jenuh tunggal (monoetenoid, monoenoat), mengandung satu ikatan rangkap
Asam tidak-jenuh ganda (polietenoid, polienoat), mengandung dua atau lebih ikatan rangkap.
Eikosanoid: senyawa yang berasal dari asam lemak eikosa (20-karbon) polienoat ini, terdiri dari prostanoid, leukotrien (LT), dan lipoksin (LX). (Biokimia Harper)
Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). (http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak)
2. Gliserol
Senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk trigliserida. (id.wikipedia.org/wiki/Gliserol)
3. Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen.
Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon, nandrolon dekanoat, 4-androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang berbahaya, seperti menurunkan rasio lipoprotein densitas tinggi, yang berguna bagi jantung, menurunkan rasio lipoprotein densitas rendah, stimulasi tumor prostat, kelainan koagulasi dan gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan timbulnya payudara pada pria. Secara fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang menjadi agresif. (http://id.wikipedia.org/wiki/Steroid)