makalah lipid lemak jenuh.docx

30
TUGAS MAKALAH KIMIA ORGANIK II LEMAK JENUH OLEH KELOMPOK : 1 YUNITA DWI PRATIWI (F1F1 10 090) LUKITA LESTARI N. (F1F1 10 094) SITTI NURNITA SALEH (F1F1 10 102) ELVIANTI MEILANY (F1F1 12 002) DINAR (F1F1 12 004) SRI WAHYUNI (F1F1 12 005) AL FIRA AHMAD SIPA (F1F1 12 006) ULFA WILDA (F1F1 12 007) KELAS : A JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: nhyta92

Post on 26-Dec-2015

417 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

TUGAS MAKALAH

KIMIA ORGANIK II

LEMAK JENUH

OLEH KELOMPOK : 1

YUNITA DWI PRATIWI (F1F1 10 090)

LUKITA LESTARI N. (F1F1 10 094)

SITTI NURNITA SALEH (F1F1 10 102)

ELVIANTI MEILANY (F1F1 12 002)

DINAR (F1F1 12 004)

SRI WAHYUNI (F1F1 12 005)

AL FIRA AHMAD SIPA (F1F1 12 006)

ULFA WILDA (F1F1 12 007)

KELAS : A

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

HALU OLEO

KENDARI

2013

Page 2: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

DAFTAR ISIBAB I.......................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................2

1.1 Latar Belakang..........................................................................................2

1.2 Rumusan masalah......................................................................................3

1.3 Tujuan........................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................4

1.4 Tata Nama Lemak.....................................................................................4

1.4.1 Tata nama trivial................................................................................4

1.4.2 Nama sistematis.................................................................................4

1.5 Sifat-Sifat Lemak......................................................................................4

1.5.1 Sifat Fisika Lemak..............................................................................4

1.5.2 Sifat Kimia Lemak..............................................................................4

1.6 Reaksi-Reaksi Lemak................................................................................4

1.6.1 Esterifikasi.........................................................................................4

1.6.2 Hidrolisa.............................................................................................4

1.6.3 Penyabunan........................................................................................4

1.7 Lemak Jenuh..............................................................................................4

BAB III....................................................................................................................4

PENUTUP................................................................................................................4

3.1 Kesimpulan................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................4

Page 3: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat di

dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic non

polar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.

Lipid merupakan sekelompok senyawa yang tidak larut di dalam air,

tetapi larut di dalam pelarut organik non polar seperti eter dan benzena Lipid

umumnya dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan bentuk pada suhu ruang,

yaitu lemak yang berbentuk padat dan minyak yang berbentuk cair. Sebagian

besar lipid tersusun atas asam lemak. Asam lemak terdiri atas dua macam,

yaitu asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap karbon-karbon

dan asam lemak tidak jenuh yang memiliki ikatan rangkap karbon-karbon.

Beberapa mikrooganisme dapat mengakumulasi lipid dengan kandungan asam

lemak tidak jenuh cukup tinggi.Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang

lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai

rumus struktur yang serupa atau mirip. Adapun sifat fisika yang dimaksud

ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu

pelarut organik misalnya ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut

“pelarut organik”; (2) ada hubungan dengan asam lemak atau esternya; (3)

mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk hidup. Jadi berdasarkan

sifat fisika tersebut, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan

cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut lemak tersebut. Jaringan bawah

kulit di sekitar perut, jaringan sekitar ginjal mengandung banyak lipid

terutama lemak kira-kira sebesar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur

terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5 sampai 30%.

Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dapat dibagi dalam beberapa

golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi

lipid dalam tiga golongan besar, yakni: 1. lipid sederhana yaitu ester asam

lemak dengan berbagai alkohol, contohnya: lemak atau gliserida dan lilin

(waxes); 2. lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus

Page 4: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

tambahan, contohnya: fosfolipid ; 3. derivate lipid yaitu senyawa yang

dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya: asam lemak, gliserol, dan

sterol.

Disamping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi

dalam dua golongan yang besar, yakni: 1. lipid yang dapat disabunkan yaitu

dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak; 2. lipid yang tidak dapat

disabunkan, contohnya steroid. Dan beberapa golongan lipid berdasarkan

kemiripan struktur kimianya, yaitu: (1) asam lemak, (2) lemak (3) lilin, (4)

fosfolipid, (5) stingolipid, (6) terpen, (7) steroid, (8) lipid kompleks. Dalam

makalah ini akan dibahas tentang asam lemak jenuh lebih khususnya.

1.2 Rumusan masalah

Permasalahan pada penulisan makalah ini adalah :

1. Bagaimana tata nama lemak ?

2. Bagaimana sifat-sifat lemak ?

3. Bagaimana reaksi yang terjadi pada lemak ?

4. Jelaskan pengertian lemak jenuh?

5. Sebutkan Sifat- sifat lemak jenuh?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui tata nama lemak.

2. Untuk mengetahui sifat-sifat lemak.

3. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada lemak.

4. Untuk mengetahui pengertian lemak jenuh.

5. Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimiliki lemah jenuh.

Page 5: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

BAB II

PEMBAHASAN

1.4 Tata Nama Lemak

Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku

tinggi. Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak,

oleh karena itu lemak juga disebut trigliserida. Struktur umum molekul lemak

dapat digambarkan

R1 = R2 = R3 atau R1≠ R2 ≠ R3. R1/R2/R3 adalah sisa asam dari asam

lemak jenuh atau tidak jenuh.

Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–

COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul

asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda

(disebut lemak campuran). Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari

dua atau lebih macam asam lemak.

Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai

dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak. Contohnya :

Page 6: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Tata nama lemak terdiri dari dua cara yaitu tata nama trivial dan tata nama

sistemastis.

1.4.1 Tata nama trivial

Nama trivial diberikan sebelum struktur kimia asam lemak diketahui dan

biasanya menunjukkan sumber asal asam lemak. Misalnya:

Asam palmitat (palmitic acid) berasal dari minyak sawit (Palm oil)

Asam arakhidat (arachidic acid) berasal dari kacang tanah (Arachis

hypogeal)

Asam linoleat (lenoleic acid) berasal minyak linseed (linseed oil)

Risinoleat (ricinoleic) berasal castor oil (Ricinus communis)

1.4.2 Nama sistematis

Berdasarkan kesepkatan aturan dari ahli kimia dan biokimia international.

Nama sistematis bergantung pada struktur asam lemak. misalnya asam oleat

adalah asam cis-9 oktadekenoat. Menunjukkan pada bentuk karboksilat (oat) 18

atom karbon (oktadek) Satu ikatan rangkap (en), ikatan rangkap terletak pada

atom 9 dan 10 (dihitung dari ujung karboksil) konfigurasi cis.

Panjang Rantai Nama Sistematis Nama Trivial

4 Butanoat butirat

6 Heksanoat Kaproat

8 Oktanoat Kaprilat

10 Dekatonaot Kaprat

12 Dodekanoat Laurat

14 Tetradekanoat Miristat

16 Heksadekanoat Palmitat

18 Oktadekanoat Stearat

20 Eikosanoat Arakhidat

22 Dokosanoat Behenat

24 tetrakosanoat Lignoserat

Page 7: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

1.5 Sifat-Sifat Lemak

1.5.1 Sifat Fisika Lemak

a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat,

sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.

b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak

jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah

mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol

dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C,

sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat)

mempunyai titik lebur –17 °C.

c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,

sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak

larut dalam air.

d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas

merupakan pelarut lemak yang baik.

1.5.2 Sifat Kimia Lemak

a. Esterifikasi

Proses esterifikasi bertujuan untuk merubah asam-asam lemak bebas

dari trigliserida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat

dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi serta penukaran

ester (transesterifikasi)

b. Hidrolisa

Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-

asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi ini mengakibatkan kerusakan

lemak dan minyak. Hal ini terjadi disebabkan adanya sejumlah air

dalam lemak dan minyak tersebut.

c. Penyabunan

Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada

trigliserida. Bila reaksi penyabunan telah selesai, maka lapisan air yang

mengandung gliserol dapat dipisahkan dengan cara penyulingan.

d. Hidrogenasi

Page 8: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai

karbon asam lemak atau minyak Setelah proses hidrogenasi selesai,

minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan

disaring. Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras,

tergantung pada derajat kejenuhan.

e. Pembentukan keton

Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa ester.

f. Oksidasi

Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen

dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan

mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak.

1.6 Reaksi-Reaksi Lemak

1.6.1 Esterifikasi

1.6.2 Hidrolisa

Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan asam

lemak. Reaksi ini dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa atau

dapat pula dengan bantuan enzim. Reaksi hidrolisis dari trigliserida

dapat dilihat pada persamaan di bawah ini

Hidrolisis menggunakan air atau asam encer

Page 9: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Reaksi dengan air murni sangat lambat sehingga tidak pernah

digunakan. Reaksi ini dikatalisis oleh asam encer, sehingga ester

dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah asam encer seperti asam

hidroklorat encer atau asam sulfat encer.

Berikut dua contoh sederhana dari hidrolisis menggunakan sebuah

katalis asam.

Pertama, hidrolisis etil etanoat:

dan yang kedua hidrolisis metil propanoat:

Perhatikan bahwa kedua reaksi di atas dapat balik (reversibel). Untuk

melangsugkan hidrolisis sesempurna mungkin, harus digunakan air yang

berlebih. Air diperoleh dari asam encer, sehingga ester perlu dicampur

dengan asam encer yang berlebih.

Hidrolisis menggunakan basa encer

Ini merupakan cara yang lazim digunakan untuk menghidrolisis ester.

Ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah basa encer seperti

larutan natrium hidroksida.

Ada dua kelebihan utama dari cara ini dibanding dengan menggunakan

asam encer. Reaksinya berlangsung satu arah dan tidak reversibel, dan

produknya lebih mudah dipisahkan.

Kita mengambil contoh ester sama seperti kedua contoh di atas, tapi

menggunakan larutan natrium hdroksida bukan sebuah asam encer:

Pertama, hidrolisis etil etanoat menggunakan larutan natrium hidroksida:

dan selanjutnya hidrolisis metil propanoat dengan cara yang sama:

Page 10: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Perhatikan bahwa terbentuk garam natrium bukan asam karboksilat

sendiri. Campuran ini relatif mudah dipisahkan. Jika digunakan larutan

natrium hidroksida yang berlebih, tidak akan ada ester yang tersisa.

Alkohol yang terbentuk bisa dipisahkan dengan distilasi. Pemisahan ini

cukup mudah. Jikamenginginkan terbentuk asam bukan garamnya, harus

menambahkan asam kuat yang berlebih seperti asam hidroklorat encer

atau asam sulfat encer ke dalam larutan yang tersisa setelah distilasi

pertama. Jika anda melakukan ini, campuran akan dibanjiri dengan ion-

ion hidrogen. Ion-ion hidrogen ini ditangkap oleh ion-ion etanoat (atau

ion paropanoat atau ion apapun) yang terdapat dalam garam membentuk

asam etanoat (atau asam propanoat, dan lain-lain). Karena asam-asam ini

adalah asam lemah, maka ketika bergabung dengan ion hidrogen,

cenderung tetap bergabung.Sekarang asam karboksilat bisa dipisahkan

dengan distilasi.

1.6.3 Penyabunan

Pembahasan ini berkaitan dengan hidrolisis basa (dengan menggunakan

larutan natrium hidroksida) ester-ester besar yang ditemukan dalam

lemak dan minyak hewani dan nabati. Jika ester-ester besar yang

terdapat dalam lemak dan minyak hewani dan nabati dipanaskan

dengan larutan natrium hdiroksida pekat, reaksi yang terjadi persis sama

dengan reaksi pada ester-ester sederhana.

Terbentuk asam karboksilat – kali ini, garam natrium dari sebuah asam

besar seperti asam oktadekanoat (asam stearat). Garam-garam ini

merupakan komponen sabun yang penting – yaitu komponen yang

melakukan pembersihan.

Juga terbentuk alkohol – kali ini, alkohol yang lebih rumit, propan-

1,2,3-triol (gliserol).

Page 11: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Karena hubungannya dengan pembuatan sabun, hidrolisis ester dengan

basa terkadang disebut sebagai saponifikasi.

a. Hidrogenasi

Lemak dan minyak dari hewan dan tumbuh-tumbuhan merupakan

molekul-molekul yang mirip, yang membedakan hanya titik leburnya

saja. Jika senyawanya berwujud padat pada suhu kamar, maka disebut

lemak. Jika berwujud cair sering disebut sebagai minyak. Titik lebur

senyawa-senyawa ini sangat ditentukan oleh keberadaan ikatan karbon-

karbon rangkap (C=C) dalam molekulnya. Semakin tinggi jumlah ikatan

C=C, semakin rendah titik leburnya.

Jika senyawanya tidak mengandung ikatan C=C, maka zat tersebut

dikatakan jenuh. Lemak jenuh sederhana biasanya memiliki struktur

sebagai berikut:

Molekul-molekul seperti ini biasanya berwujud padat pada suhu kamar.

Jika hanya ada satu ikatan C=C pada masing-masing rantai hidrokarbon,

maka zat ini disebut sebagai lemak tak-jenuh-tunggal (mono-

unsaturated) (atau minyak tak-jenuh-tunggal, karena kemungkinan zat

ini berwujud cair pada suhu kamar.)

Sebuah minyak tak-jenuh-tunggal yang sederhana bisa digambarkan

sebagai berikut:

Page 12: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Jika ada dua atau lebih ikatan karbon-karbon rangkap pada masing-

masing rantai, maka zat tersebut dikatan tidak-jenuh-majemuk

(polyunsaturated).

Sebagai contoh:

Untuk menyederhanakan, pada semua gambar ini, ketiga rantai

hidrokarbon pada masing-masing molekul dianggap sama. Meskipun

tidak harus sama ketiga-tiganya – terkadang terdapat campuran beberapa

jenis rantai dalam molekul yang sama.

Minyak-minyak nabati sering memiliki kandungan lemak (minyak) tak-

jenuh-tunggal (mono-unsaturated) dan tak-jenuh-majemuk

(polyunsaturated) yang tinggi, olehnya itu minyak-minyak nabati

berwujud cair pada suhu kamar. Kandungan lemak dan minyak yang

tinggi ini membuat minyak-minyak nabati mudah tersebar tidak

beraturan pada bahan makanan seperti roti, dan tidak cocok digunakan

untuk pemanggangan kue (baking powder).

Kita bisa "mengeraskan" (meningkatkan titik lebur) minyak dengan cara

menghidrogenasinya dengan bantuan katalis nikel. Beberapa kondisi

(seperti suhu yang tepat, atau lamanya waktu hidrogen dilewatkan ke

Page 13: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

dalam minyak) harus dikontrol dengan hati-hati sehingga beberapa (tidak

harus semua) ikatan karbon-karbon rangkap mengalami hidrogenasi.

Prosedur ini menghasilkan sebuah "minyak yang terhidrogenasi parsial"

atau "lemak yang terhidrogenasi parsial".

Untuk memperoleh tekstur akhir yang diinginkan, anda perlu

menghidrogenasi cukup banyak ikatan. Akan tetapi, ada manfaat

kesehatan yang mungkin diperoleh ketika memakan lemak atau minyak

tak-jenuh-tunggal atau tak-jenuh-majemuk ketimbang lemak atau minyak

yang jenuh – sehingga semua ikatan karbon-karbon rangkap yang ada

dalam minyak tersebut tidak perlu dihidrogeasi semuanya.

Diagram alir berikut menunjukkan proses hidrogenasi sempurna dari

sebuah minyak tak-jenuh-tunggal yang sederhana.

Reaksi kimia untuk trigliserida pada prinsipnya memiliki kesamaan

dengan senyawa alkena dan ester, misalnya trigliserida dapat

terhidrogenasi oleh gas Hidrogen yang dikatalisis oleh logam Nikel atau

Platina, reaksi untuk senyawa tersebut disajikan dalam persamaan reaksi

pada Bagan berikut.

Pembentukan keton

Page 14: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

1.7 Lemak Jenuh

Asam lemak adalalah asam monokarboksilat yang rangkai karbonya

tidak bercabang dan radikal karboksilnya berada pada ujung rantai karbon.

Asam lemak yng terdapat pada tanaman,manusia ataupun hewan mempunyai

jumlah atom karbon genap. Asam lemak dapat berupa asm lemak jenuh dan

asam lemak tak jenuh. Lipid sederhana dan lipid majemuk mempumyai unit

penyusun asam lemak.

Asam lemak jenuh merupakan asamlemak yang mengandung ikatan

tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh bentuknya padat pada

suhu kamar. Asam lemak jenuh (asam lemak non essential) antara lain asam

stearat, asam palmitat, dan asam butirat.Asam lemak jenuh terdapat di hewan

dan produk-produk makanan olahan, seperti daging, produk susu, kripik, dan

yang merusak. Struktur kimia dari lemak jenuh adalah sepenuhnya dengan

atom hidrogen, dan tidak mengandung dua rantai ikatan antara atom-atom

karbon. Lemak jenuh tidak menyehatkan jantung, karena mereka paling

dikenal untuk meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol yang buruk). Asam

lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak

tak jenuh

Beberapa sifat umum lemak jenuh yaitu

1. Bersifat non essensial

2. Dapat disintesis oleh tubuh

3. Padat pada suhu kamar

4. Diperoleh dari sumber zat hewani contoh mentega

5. Tidak ada ikatan rangkap.

Page 15: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Ada beberapa asam lemak yang larut dan tidak larut dalam air.

Kelarutan dalam air semakan berkurang dengan bertambahnya jumlah atom

karbon peyusunnya. Pada ummnya asam lemak jenuh larut dalam air. Asam

butirat mempunyai bau yang tidak enak dan dapat bercampur dengan air

dalam semua perbandingan. Asam kaproat dan asam kapriat adalah cairan

yangenyerupai minyak. Bebarapa asam lemak jenuh seperti asam kaprat,

pada temperatur biasa di Indonesia berupa padatan.

Titik didihderet asam lemak naik secaraa teratur. Makin panjang

rantai karbonya, makin turun berat jenisnya. Titik lebur atau titik cair

asamlemak (dengan jumlah atom karbon genap) juga meningkat seiring

denganmeningkatnya jumlah karbon, walaupun peningkatanya tidak teratur.

Asam-asam lemak yang titik lebur yang tinggi, yang pada suhu biasa

merupakan padatan, tidak larut dalam air.Asam lemakjenuh seperti asam

butirat, asam palmiat, dan asam stearat banyak kita jumpai sebagai

komponen penyusun lipid yang terdapat dalam tubuh kita. Khusus untuk

asam lignoserat dan asam serebronat dijumpai sebaga komponen penyusun

beberapa galaktosfingolipid.

Page 16: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Beberapa contoh lemak jenuh

Asam cuka (Asam etanoat) :CH3-COOH

Asam propionate (Asam Propanoat) : CH3 –CH2- COOH

Asam Butirat (Asam butanoat) : CH3(CH2)2COOH

Asam Valerat (Asam Pentanoat) CH3(CH2)3COOH

Asam Kaproat (Asam Heksanoat) : CH3(CH2)4COOH

Asam Kaprilat (Asam Oktanoat ) : CH3(CH2)5COOH

Asam Kaproat (Asam Dekanoat) : CH3(CH2)6COOH

Asam Laurat (Asam dodekanoat) : CH3(CH2)10COOH

Asam Miristat (Asam tetradekanoat) : CH3(CH2)12COOH

Asam Palmitat (Asam Heksadekanoat) : CH3(CH2)14COOH

Asam Stearat (Asam Oktadekanoat) : CH3(CH2)16COOH

Asam arakhidonat (Asam Eikosanoat) : CH3(CH2)18COOH

Adapun Contoh makanan yang mengandung asam lemak jenuh serta

pengganti makanannya :

Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Minyak ini sangat kaya akan

lemak jenuh.

Hydrogenated atau partially hydrogenated oils. Hindari junk food yang

menggunakan minyak yang dihidrogenasi atau dihidrogenasi sebagian,

atau lemak trans. Junk food ini termasuk donat dan kentang goreng.

Susu whole fat atau produk-produk susu, termasuk keju. Mulailah beralih

dari produk-produk susu yang whole fat ke produk susu dengan 1 atu 2

persen lemak atau ke susu skim. Keju juga telah tersedia dengan berbagai

versi skim-milk. Selain itu,creamer produk non-susu yang mengandung

lemak jenuh juga sebaiknya diganti dengan susu skim.

Pengganti lemak. hati-hati mengunakan makanan lemak dengan kalori

yang lebih rendah. Studi-studi telah menunjukkan, memilih lemak rendah

kalori justru memicu orang-orang mengonsumsi makanan tersebut dalam

jumlah yang lebih besar. Karena itu, jangan jadikan rendah kalori sebagai

alasan untuk mengonsumsi lebih banyak.

Page 17: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Mentega. Mentega kaya lemak jenuh, kalori dan kolesterol tetapi sama

sekali tidak mengandung nilai gizi.

Pizza, popcorn yang kaya lemak serta kudapan lainnya.

Berikut beberapa makanan pengganti rendah lemak yang bisa

menjadi pilihan Anda:

Margarin. Pilihlah yang mengandung lemak trans paling sedikit. Caranya,

pilihlah yang paling lembut. Semakin lembut margarin yang Anda pilih,

kandungan lemak transnya juga semakin sedikit.

Susu skim yang sudah diuapkan. Susu skim ini bisa menjadi pilihan yang

jauh lebih baik dibandingkan krim berat.

Tepung cokelat. Saat hendak digunakan untuk memanggang, tepung ini

bisa digunakan untuk menggantikan cokelat yang tanpa pemanis.

Yogurt. Yogurt beku tanpa lemak bisa digunakan untuk menggantikan es

krim. Yogurt bisa juga digunakan sebagai topping untuk menggantikan

krim yang kaya lemak.

Produk-produk unggas. Unggas mengandung lebih sedikit lemak dan

kolesterol dibandingkan sapi.

Putih telur. Ada baiknya mengosumsi 2 putih telur atau 1/4 cangkir telur

tanpa kolesterol dibandingkan 1 telur utuh.

Lemak jenuh atau sering disebut lemak jahat - yang berusaha dihindari

oleh orang Amerika - bukanlah penyebab penyakit moderen kita.

Sesungguhnya, mereka memainkan peranan penting dalam fungsi kimiawi

tubuh:

Asam lemak jenuh memenuhi sedikitnya 50 persen membran sel. Mereka

memberikan sel-sel kita integritas dan kekentalan yang diperlukan.

kalsium dapat bersatu dengan struktur tulang kerangka secara efektif,

sedikitnya 50 persen lemak makanan seharusnya mengandung lemak jenuh.

Mereka menurunkan Lp (a), substansi dalam darah yang mengindikasi

kecenderungan penyakit jantung.

Mereka melindungi hati dari alkohol dan racun lainnya, seperti Tylenol.

Page 18: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Mereka meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Mereka diperlukan untuk penggunaan asam lemak penting dalam jumlah

tepat. Asam lemak omega-3 bertahan lebih lama di dalam jaringan ketika

makanan yang masuk kaya akan lemak jenuh.

Asam 18-carbon stearic dan asam 16-carbon palmitic adalah jenis asam

lemak jenuh yang baik bagi jantung, itulah mengapa di sekitar otot jantung

kaya akan lemak jenuh. Jantung mengambil cadangan lemak ini saat

mengalami depresi.

. Asam lemak jenuh dengan rantai pendek dan medium merupakan

antimikroba penting. Mereka melindungi kita agar mikroorganisme

berbahaya tidak masuk ke dalam pencernaan.

Page 19: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

BAB III

PENUTUP

1.8 KesimpulanKesimpulan dari makalah ini adalah :

1. Tata nama lemak terdiri dari dua cara yaitu tata nama trivial dan tata nama

sistemastis.

2. Sifat lemak terdiri dari sifat fisika dimana titik lebur, kelarutan bergantung

pada strukturnya.

3. Reaksi yang terjadi dalam lemak yaitu reaksi Esterifikasi, hidrolisa,

penyabunan, hidrogenasi, pembentukan keton, dan oksigenasi.

4. Lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal

pada rantai hidrokarbonnya.

5. Sifat-sifat lemak jenuh

1. Bersifat non essensial

2. Dapat disintesis oleh tubuh

3. Padat pada suhu kamar

4. Diperoleh dari sumber zat hewani contoh mentega

5. Tidak ada ikatan rangkap

DAFTAR PUSTAKA

http://lemakjenuhdantidakbyarafazahira.blogspot.com/2012/12/perbedaan-lemak-jenuh-dan-tak-jenuh.html

Sumardjo. D,.2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran Dan Program Strata 1 Fakultas Bioesakta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Page 20: MAKALAH LIPID LEMAK JENUH.docx

Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mengandung ikatan rangkapdalam strukturnya. Karena hampir semua asam lemak dari jaringan hewan memiliki jumlah atom karbon genap, telah lama dipikirkan bahwa asam lemak disintesa dandidegradasi oleh penambahan atau pengurangan potongan-potongan dua karbon.Misalkan, oksidasi asam palmitat yang mempunyai 16 atom karbon akanmenghasilkan 8 unit asetil KoA tetapi hanya memerlukan 7 siklus oksidasi Beta. Satuurutan oksidasi beta menghasilkan 1 mol asetil KoA dan memberi 5 mol ATP kepadasel. Tiap mol asetil KoA, bila dioksidasi dalam siklus Krebs menjadi CO2 dan H2O,memberi tambahan ikatan fosfat energi tinggi kepada sel yang ekivalen dengan 12mol ATP.

Tahap pengaktifan asam lemak yaitu

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang.Asam lemak rantai panjang ini tidak bisa langsung masuk kedalam mitokondriasehingga harus diaktifkan dulu agar dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin. Berikut adalah mekanisme transportasi asam lemak transmembrane mitokondria melalui mekanisme penngangkutan karnitin.