makalah kimling darah
TRANSCRIPT
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN
“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PENGGUNAAN
MINYAK NILAM SERTA PEMANFAATAN LIMBAHNYA ”
Disusun Oleh :
Nama : Khoiril Liana
NIM : 18123657A
Teori : 5
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nilam (Pogestemon cablin Benth) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri, baik sebagai sumber
devisa negara dan sumber pendapatan petani. Minyak nilam dapat digunakan dalam industri parfum,
sabun dan kosmetika serta obat-obatan. Kemajuan industri menyebabkan terjadinya peningkatan
permintaan minyak didalam atau diluar negeri. Minyak nilam digunakan dalam industri parfum, sabun,
kosmetika serta sebagai bahan pembuatan pestisida nabati. Sedangkan limbah sisa dari hasil penyulingan
jumlahnya berkisar 40 - 50 % dari bahan baku dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan dupa, obat
nyamuk bakar, dan pupuk tanaman atau mulsa. Selanjutnya air sisa hasil penyulingan minyak nilam
setelah dipekatkan masih dapat dimanfaatkan sebagai aroma terapi.
1.2. Perumusan Masalah
Nilam (Pogestemon cablin Benth) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri, digunakan dalam
industri parfum, sabun, kosmetika serta pembuatan pestisida nabati. Limbahnya digunakan bahan
pembuatan dupa, obat nyamuk bakar, pupuk kompos serta sisa air hasil penyulingan dimanfaatkan
sebagai bahan baku aroma terapi. Dengan diversifikasi pemanfaatan limbah minyak nilam, diharapkan
dapat meningkatkan nilai ekonomi usahatani.
1.3. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah :
1. Perkembangan teknologi pengolahan dan penggunaan minyak nilam .
2. Pemanfaatan limbah hasil pengolahan minyak nilai menjadi bahan jadi.
1.4. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat mengetahui :
1. Minyak nilam merupakan jenis minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan bahan industri
parfum, sabun dan kosmetika, pestisida.
2. Limbah hasil penyulingan digunakan sebagai bahan pembuatan dupa, obat nyamuk bakar, pupuk
kompos serta sebagai bahan baku untuk aroma terapi.
3. Dengan adanya diversifikasi pemanfaatan limbah pengolahan minyak nilam, diharapkan akan
dapat meningkatkan nilai ekonomi usahatani nilam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Minyak nilam diperoleh dari hasil penyulingan daun, batang dan cabang tanaman nilam. Kadar
minyak tertinggi terdapat pada daun dengan kandungan utamanya adalah patchauo-ly alkohol. Aromanya
segar dan khas dan mempunyai daya fiksasi yang kuat, sulit digantikan oleh bahan sintetis.
Minyak nilam dihasilkan melalui proses penyulingan, sebelum proses penyulingan biasanya
dilakukan perlakuan yaitu dengan pengecilan ukuran, pengeringan atau pelayuan dan fermentasi.
Pengolahan minyak nilam dilakukan dengan proses destilasi. Nilam (Pogestemon cablin Benth)
merupakan salah satu jenis minyak atsiri bersifat fiksatif yang digunakan dalam industri parfum, sabun
dan kos-metika disamping itu juga dapat di-gunakan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati.
Pemanfaatan lainnya minyak nilam berkhasiat sebagai antibiotik dan anti radang karena dapat
menghambat pertumbuahan jamur dan mikroba. Digunakan untuk deodoran, obat batuk, asma, sakit
kepala, sakit perut, bisul dan herpes.
Sedangkan limbah sisa dari hasil penyulingan yang jumlahnya berkisar 40 - 50 % dari bahan
baku. Hasil samping dari penyulingan minyak nilam adalah limbah yang ter-diri dari ampas sisa daun
dan batang, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan dupa, obat nyamuk bakar, dan pupuk tanaman
atau mulsa. Ssedangkan air sisa hasil penyulingan minyak nilam setelah dipekatkan masih dapat
dimanfaatkan sebagai aroma terapi. Dengan adanya diversifikasi pemanfaatan limbah pengolahan
minyak nilam, diharapkan akan dapat meningkatkan nilai ekonomi usahatani nilam.
Dupa
Sisa dari hasil penyulingan mi-nyak nilam masih dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuat dupa, karena
mempunyai aroma yang khas/harum. Ampas tersebut dijemur kemudian di-giling dan siap digunakan
sebagai bahan baku pembuat dupa berbentuk lidi (joss stick). Dalam pemrosesannya bubuk halus ampas
dicampur dengan bahan perekat (gum Arabic, dan den-trose), tepung onggok, tepung tem-purung,
pewarna dan pewangi lainnya. Semua bahan tersebut dicampur dibuat adonan dan selanjutnya dicetak
ber-bentuk lidi.
Obat nyamuk bakar
minyak nilam bersifat menolak serangga. Komponen yang ter-kandung dalam formula obat nyamuk
bakar antara lain adalah bahan pengisi (organic filler) dan bahan pewangi. Bahan pengisi yang biasa
digunakan untuk obat nyamuk bakar antara lain serbuk tempurung kelapa atau ampas tebu. Sedangkan
pewangi yang biasa digunakan misalnya kenanga dan bunga melati. Dengan menggunakan ampas dari
penyulingan minyak nilam sebagai organic filler, maka obat nyamuk bakar akan beraroma harum ketika
digunakan. Sebagai bahan pengisi, ampas nilam selain berbau harum juga bersifat menolak nyamuk
ketika obat nyamuk tersebut dibakar.
Penggunaan lainnya
Limbah nilam yang berupa daun-daunan dan batang dapat digunakan se-bagai pupuk kompos atau mulsa.
Am-pas nilam yang digunakan sebagai pupuk pada tanaman lada mampu meningkatkan produksi lada.
Hal ini di-sebabkan karena didalam limbah nilam masih terdapat bahan aktif yang dapat bersifat menolak
(repellent) serangga Lophobaris piperis yang merupakan salah satu hama tanaman lada (Mardiningsih,
dkk, 1998).
Penggunaan limbah nilam juga dapat me-ningkatkan kesuburan tanah karena mengandung nitrogen 10%.
Ampas nilam juga dapat diman-faatkan sebagai bahan bakar untuk proses penyulingan, sehingga bisa
menghemat bahan bakar. Abu sisa dari pembakaran dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Sedangkan
sisa air bekas penyulingan nilam menghasilkan aroma cukup wangi, ini dapat dipekat-kan sehingga
digunakan untuk aroma terapi. Perlakuan aromaterapi dengan menggunakan sisa air bekas penyuling-an
telah banyak digunakan untuk menenangkan jiwa.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Penyulingan minyak nilam dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu pe-nyulingan dengan
direbus, dikukus dan uap langsung, bahan baku nilam se-baiknya tidak dijemur dengan
matahari langsung karena akan menurunkan rendemen hasil. Prospek minyak nilam dimasa
datang masih cukup besar se-jalan dengan semakin tingginya per-mintaan pasar luar dan
dalam negeri. Penggunaan minyak nilam terus me-ningkat sejalan dengan perkembangan
industri parfum, sabun dan kosmetik, pestisida dan industri lainnya yang menggunakan
minyak nilam sebagai bahan dasarnya. Pemanfaatan limbah berupa ampas dari penyulingan
minyak nilam berpotensi besar untuk bahan pembuatan dupa, obat nyamuk bakar, dan pupuk
tanaman. serta sisa air pe-nyulingan sebagai bahan untuk aroma terapi.
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 1991. Standar Nasional Indonesia Minyak Nilam (SNI 06-2385-1991). Dewan
Standarisasi Nasional. Jakarta.
Anonimous, 2002. Raw material and processing, WWW. H&rscents. com.
Anonimous, 2003. Data hasil produksi perkebunan Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam
dalam sepuluh tahun. Dinas Perkebunan Propinsi NAD. Banda Aceh.
Dummond, H.M., 1960. Patchouly oil. Patchouly oil journal of perfumery and essential oil
record.