makalah kimia organik

32
Makalah Kimia Organik “Senyawa Organik dan Anorganik” Kelompok 14 Riando sihombing 120405058 Rika ariska 120405059 Chandra sitorus 120405060 Frist silia 120405061 Fakultas Teknik 1

Upload: frist-silia

Post on 07-Dec-2015

265 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Senyawa organik anorganil

TRANSCRIPT

Makalah Kimia Organik

“Senyawa Organik dan Anorganik”

Kelompok 14

Riando sihombing 120405058

Rika ariska 120405059

Chandra sitorus 120405060

Frist silia 120405061

Fakultas Teknik

Departemen Teknik Kimia

Universitas Sumatera Utara

1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………. 3

Pendahuluan

1. Latar belakang ……………………………. 4

2. Tujuan ……………………………. 4

3. Rumusan masalah ……………………………. 4

Pembahasan

1. Senyawa Organik ……………………………. 5

2. Senyawa Anorganik ……………………………. 6

3. Bahan Pencemar air ……………………………. 13

4. Sumber bahan organik ……………………………. 15

5. Pencemaran air bahan organik ……………………………. 16

6. Usaha pencegahan air bahan organik ……………………………. 18

7. Pencemaran oleh zat kimia anorganik ……………………………. 18

8. Logam berat ……………………………. 18

9. Garam nir-logam ……………………………. 19

10. Asam basa ……………………………. 19

11. Perbedaan antara senyawa organik dan anorganik……………………… 20

Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan ……………………………. 21

2. Saran ……………………………. 21

Daftar Pustaka ……………………………. 22

2

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan

rahamat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Senyawa

Organik dan Anorganik.

Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada makalah ini,dapat senantiasa

digunakan dalam pengembangan pembelajaran dalam bimbingan dosen.Upaya ini diharapkan

dapat lebih mengoptimalakan pengusaan mahasiswa terhapadap kompeten yang

dipersyaratkan.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari atas segala kekurangan dari

makalah ini,dengan harapan mereka yang berwenang dan berkompeten dapat member

masukan dan sumbangkan pikiran kearah yang lebih sempurna.Segala kritik dan saran yang

membangun akan sangat penulis hargai demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata,penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan

semoga bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Medan,Februari 2013

Penulis

3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Budi mendengar berita dari suatu media bahwa disuatu desa telah terjadi

pencemaran air yang mana terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atau kondisi

(panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah ditentukan,sehingga tidak

dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu.Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya

karena tercampur dengan bahan tercemar,akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan

kebutuhan tertentu.Berbagai senyawa-senyawa yang dapat mencemari air,sebagai contoh

suatu sumber air tercemar yang mengandung logam berat seperti merkuri (Hg),Kadmium

(Cd),Timah Hitam (Pb),Tembaga (Cu),kotoran manusia dan kotoran hewan,tumbuh-

tumbuhan,dan hewan yang mati,atau mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan

untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik,akan tetapi tidak digunakan

untuk kebutuhan rumah tangga.Air yang mengandung logam-logam berat dapat menganggu

kesehatan tubuh dan lingkungan.Bahan pencemar air tersebut juga menggandung bahan yang

dapat diuraikan oleh mikroorganisma dan tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.

I.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk:

1. Mengkaji lebih dalam mengenai Senyawa Organik dan Anorganik

2. Mengetahui Struktur atom dari Senyawa Organik dan organik

3. Memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar

I.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Senyawa Organik?

2. Bagaimana Senyawa Anorganik?

3. Apa saja bahan pencemar air?

4. Dimana senyawa Organik didapatkan?

5. Bagaimana senyawa organik mencemari air?

6. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran air?

7. Bagaimana senyawa anorganik mencemari air?

8. Apa pengaruh logam berat,garam nir-logam terhadap air

4

BAB II

ISI

A.Senyawa Organik

Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen beserta

dengan elemen lainnya (misalnya nitrogen dan oksigen). (CO2 bukan senyawa organik

karena tidak mengandung atom hidrogen).Karbon yang dikandung dalam molekul

senyawa tersebut kecuali karbida,karbonat,dan oksida karbon.

Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai

karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang

mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup

atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang

gugus berulang.

Karakteristik Senyawa Organik

a. Aspek fisika

- rentangan suhu lebur 30-400 OC

-     rentangan titik didih 30-400 OC

- sukar larut dalam air, mudah larut dalam pelarut organik

-  warna cerah.

b. Aspek kimia

- mengandung beberapa macam unsur, umumnya C, H, O, dan N,S,P, halogen, dan  

logam.

- reaksinya berlangsung lambat, non ionik, dan kompleks.

- mempunyai variasi sifat kimia yang banyak.

- fenomena isomeri.

5

Gugus Fungsi

Gugus-gugus fungsi yang umum:

1. Gugus OH ( hidroksil) , gugus ini terdapat pada alkohol dan fenol

2. Gugus C = O ( karbonil), terdapat pada golongan aldehida dan keton.

3. Gugus:  COOH (Karboksil), gugus merupakan kombinasi antara gugus –C=O

(karbonil) dan gugus –OH (hidroksil). Dari kombinasi nama kedua gugus itu

pulahlah diperoleh nama karboksil. Gugus karboksil adalah gugus fungsi pada

golongan asam karboksilat.

4. Gugus  -NH2 ( amino ), terdapat pada senyawa amina primer dan asam amino.

5. Gugus  -OR ( alkoksi ), gugus alkoksi terdapat pada golongan eter.

6. Gugus -NHR dan -NR1R2, kedua gugus ini merupakan turunan dari gugus -NH2, dan

terdapat pada amina primer dan amina sekunder.

7. Gugus-gugus turunan dari -COOH (karboksilat ).

Golongan Senyawa Organik

- Senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya.

- Hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin

benzena  

- Senyawa heterosiklik, yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur

cincinnya;  

- Polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.

Contoh Senyawa Organik

- Senyawa polar, seperti : methanol, etanol, asam asetat, formaldehida, aseton, dan

metilamina.

- Senyawa tidak polar atau kurang polar, seperti : metana, n-heksana, karbon

tetraklorida, kloroform, dan difenil eter.

B.Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik didefinikan sebagai senyawa pada alam (di tabel periodik) yang

pada umumnya menyusun material / benda tak hidup.Senyawa anorganik dapat

diklasifikasikan sebagai senyawa bentuk oksida asam basa dan bentuk garam.Senyawa

6

oksida merupakan senyawa yang dibentuh oleh atom oksigen dengan atom lainnya.

Keberadaan atom oksigen sebagai penciri senyawa oksida.

Berdasarkan unsur pembentuk senyawa oksida senyawa oksida dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu senyawa oksida logam dan oksida bukan logam.

*Senyawa oksida logam merupakan senyawa yang dapat larut dalam air membentuk

larutan basa.

Cth : kalsium oksida,natrium oksida,magnesium oksida

*Senyawa oksida bukan logam adalah senyawa yang dibentuk dari unsur bukan logam

dengan oksigen, misalnya antara unsur nitrogen dengan oksigen. Senyawa oksida

bukan logam dapat larut dalam air membentuk larutan asam.

Cth: karbon dioksida,karbon monoksida,difosfor pentaoksida

Kegunaan senyawa organik dalam industri dan kehidupan sehari – hari

1. ALKANA (CnH2n+2)

Kegunaan alkana :

1. Bahan Bakar : elpiji, kerosin, bensin, dan solar.

2. Pelarut : petrolium eter dan nafta digunakan sebagi pelarut dalam industri atau

pencuci kering (Dry Cleaning).

3. Sumber Hidrogen : Industri Amonia dan pupuk.

4. Pelumas : alkan suku tinggi (jumlah karbon tiap molekulnya cukup besar) misalnya

C18H38.

5. Bahan Baku Senyawa Organik lain : untuk sintesis berbagai senyawa organik, seperti

asam cuka, alkohol.

6. Bahan Baku Industri : minyak bumi dan gas alam untuk bahan baku plastik, deterjen,

karet sintesis, minyak rambut, obat gosok.

2. ALKENA (CnH2n)

Kegunaan alkena :

7

Membuat karet sintesis, plastik dan alkohol.

3. ALKUNA (CnH2n-2)

Kegunaan alkuna :

Alkuna mempunai nilai ekonomis paling penting hanyalah etuna, yang disebut asetilena

(C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.

4. HALOALKANA (R-X (F, Cl, Br, I) )

Haloalkana mempunyai kegunaan praktis dalam berbagai bidang, misalnya sebagai zat

anestesi, perlarut, dan bahan antiseptik.

1. Sebagai Zat Anestesi

Kloroform (CHCl3) pernah digunakan sebagai obat bius karena penggunaannya yang

dapat menyebabkan kerusakan hati makanya diganti dengan Halotan yaitu 2-bromo-2-

2dikloro-1,1,1-trifluoroetana (CF3CHClBr), yang bersifat tidak toksik, tidak mudah

terbakar dan lebih nyaman bagi pasien. Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai anetesi

lokal. Daya anestesi yang mudah menguap sehingga menurunkan suhu kulit dan membuat

syaraf kurang sensitif.

2. Sebagai Antiseptik

Idioform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, bebau khas dan   digunakan   sebagai

antiseptik. Dan juga digunakan untuk identifikasi etanol / aseton.

3. Sebagai Pelarut

Tetraklorometana(CCl4) adalah suatu zat cair tak berwarna. Zat ini digunakan untuk

melarutkan lemak dan oli , dalam pencucian kering (dry cleaning) dan pembuatan

senyawa – senyawa flourin. Tetapi jika terpapar terlalu lama akan meyebabkan kerusakan

hati dan ginjal.

4. Sebagai Pemadam Api

8

Alkan terhalogenasi sempurna seperti karbon tetraklorida, CCl4, dan

bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api . zat-zat tersebut mempunyai

massa jenis yang cukup besar sehingga dapat mengusir udara dan memadamkan api,

tetapi pada suhu tinggi CCI4 dapat bereaksi dengan air membentuk fosgen (COCl2), suatu

gas yang sangat beracun. BCF juga dapat merusak ozon pada stratosfer sehingga

penggunakan bahan tersebut dilarang.

5. Sebagai Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon

Senyawa klorofluorokarbon (CFC) adalah suatu golongan senyawa sintesis yang

mengandung karbon, klorin dan flourin. Senyawa ini bersifat stabil dan tidak mudah

terbakar, tidak korosif, tidak beracun, mudah dibuat, dan relatif murah. Contonya freon-

11(CCl3F) dan freon-12(C2Cl2F2). Pada tahun 1970-an para ahli menyatakan bahwa

senyawa ini menyebabkan kerusakan lapisan ozon pada stratosfer oleh sebab itu freon

(CFC) dilarang penggunaannya.

6. Senyawa Haloalkana

Vinilklorida dan Kloroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet

sintesis.

5. Senyawa Alkohol (R-OH)

Beberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari-hari dan industri antara

lain :

1. Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. Misal : lak dan vernis.

2. Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik. Etanol juga banyak

digunakan sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, dan kosmestik. Etanol

banyak digunakan  sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras.

3. Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal

dengan nama Spiritus.

4. Glikol digunakan untuk pelarut, bahan pelunak, bahan baku industri serat sintetis.

Misalnya Dakron.

9

5. Gliserol digunakan untuk pelembap dan pembalut pada berbagai macam kosmetik,

pelembap tembakau, pelarut berbagai jenis obat, misalnya obat batuk. Dan juga

digunakan untuk membuat nitrogliserin, yaitu bahan untuk membuat bahan peledak.

6. Senyawa Eter (R-O-R’)

Senyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

antara lain :

1. Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa

organik. Selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat anestesi (obat bius) di

rumah sakit.

2. MTBE (Metil Tertier Butil Eter)

Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin menggantikan

kedudukan TEL / TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak

menghasilkan debu timbal (Pb2+), seperti bila digunakan TEL / TML.

3.  Dimetil eter digunakan untuk pelarut dan juga untuk bahan pendingin.

4.  Diisopropil eter sering kali digunakan sebagai pelarut  pengganti dietil eter.

7. Senyawa Aldehid (R-C-H)

Senyawa aldehid yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari dan

industri adalah Formaldehida dan Asetaldehida, antara lain sebagai berikut :

1. Larutan formaldehida dalam air dengan kadar ± 40% dikenal dengan nama formalin.

Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium

musium.

Formaldehida juga banyak digunakan sebagai :

1)      Insektisida dan pembasmi kuman

2)      Bahan baku pembuatan damar buatan

3)      Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit

10

Asetaldehide dalam kehidupan sehari-hari dan industri  antara lain digunakan sebagai:

1)      Bahan untuk membuat karet dan damar buatan

2)      Bahan untuk membuat asam asetat (Asam Cuka)

3)      Bahan untuk membuat alkohol

Butiraldehida banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam sintesis senyawa 

organik.

8. Senyawa Keton (R-C-R’)

Senyawa alkanon yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

adalah aseton (propanon).

Aseton banyak digunakan sebagai :

1. Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku.

2. Bahan baku pembuatan zat organik lain, seperti kloroform yang digunakan sebagai

obat bius.

3. Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang berbau harum sehingga

digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.

4. Isobutil metil keton dengan nama dagang Hexone digunakan sebagai pelarut

nitroselulosa dan berbagai getah.

9. Senyawa Asam Karboksilat (R-C-OH)

Penggunaan asam alkanoat dalam kehidupan sehari-hari dan industri antara lain :

1. Asam format (asam metanoat) yang juga dikenal asam semut merupakan cairan tak

berwarna dengan bau yang merangsang. Biasanya digunakan untuk :

1)      Menggumpalkan lateks (getah karet)

2)      Obat pembasmi hama

3)      Pembuatan tekstil dalam industri tekstil

11

2. Asam asetat atau asam etanoat yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan

nama asam cuka. Asam cuka banyak digunakan sebagai pengawet makanan, dan 

penambah rasa makanan (bakso dan soto). Dan juga banyak dipakai dalam sintesis

hasil industri termasuk serat dan plastik.

3. Asam sitrat biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng.

4. Asam stearat, asam ini berbentuk padat, berwarna putih. Dalam kehidupan sehari –

hari terutama digunakan untuk membuat lilin.

5. Asam oksalat digunakan untuk menghilangkan karat dan pereaksi pada pembuatan

warna.

6. Asam tartrat digunakan untuk mengasamkan minuman, permen, dan makanan. Dan

juga digunakan dalam fotografi, keramik, menyamak kulit, dan proses dalam

beberapa industri.

7. Asam palmitat ( C15H31COOH ) digunakan dalam pembuatan garam Na – Palmitat

yang merupakan salah satu contoh sabun Natrium.

10. Senyawa Ester (R-C-O-R’)

Ester banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri antara lain :

1. Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak.

2. Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan

polyester yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.

3. Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada makanan

antara lain :

11. Senyawa Amida (R-C-NH2)

Penggunaan senyawa Amida dalam kehidupan sehari – hari

1. Formamida digunakan sebagai pelarut dan juga untuk bahan pelunak.

2. Asetamida banyak sekali diperlukan dalam sintesis senyawa organik, baik sebagai

pereaksi maupun pelarut dan juga untuk bahan pembasah.

12

12. Senyawa Amina (R – NH2)

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa amina adalah senyawa organik yang luas

kegunaannya antara lain :

1. Untuk menghambat korosi pada logam

2. Untuk membuat insektisida

3. Untuk membuat bahan flotasi

4. Dan digunakan dalam pembuatan zat warna

13. Senyawa Benzena

Penggunaan Senyawa Benzena dalam kehidupan sehari – hari dan industri antara lain :

1. Fenol digunakan sebagai pelarut pada pemurnian minyak pelumas, bahan baku

pembuatan plastik, dan antiseptik.

2. Asam benzoat digunakan sebagai pengawet makanan dan minuman.

3. Nitrobenzena banyak digunakan sebagai pelarut, peledak, serta bahan baku

pembuatan zat warna, parfum, anilina.

4. Asam salisilat banyak diperdagangkan untuk obat pusing dengan nama aspirin,

asetosal dan sebagainya.

5. Anilina digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan zat warna diazo, bahan

pembutan peledak, dan bahan pembuatan obat – obatan.

6. Toluena berguna untuk pembuatan bahan peledak yang sering kita sebut dengan

istilah TNT ( Tri nitro toluena).

C.Bahan Pencemar air

Pada dasarnya Bahan Pencemar Air dapat dikelompokkan menjadi:

a)   Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang

mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula 

tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan,

tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampahsampah tersebut

memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersbut terdapat dalam air,

maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme

13

dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang

mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk,

sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi.

C, H, S, N, + O2  ? CO2 + H2O + H2S + NO + NO2

b)  Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit, yaitu bahan pencemar yang

mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit

saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit. Bahan pencemar ini

berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.

c) Bahan pencemar senyawa anorganik/mineral misalnya logam-logam berat seperti

merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah hitam (pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik.

Bahan pencemar berupa logam-logam  berat yang masuk ke dalam tubuh biasanya melalui

makanan dan dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa saluran

pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.

d) Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu

senyawa organik berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat

sintetis, limbah industri dan limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat dimusnahkan

oleh mikroorganisme, sehingga akan menggunung dimana-mana dan dapat mengganggu

kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup.

e)  Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat, senyawa

fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dengan pesat sehingga menutupi

permukaan air. Selain itu akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme

dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari berkurang. Hal ini disebabkan oksigen

dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air (kehidupan akuatik) terhalangi

dan tidak dapat masuk ke dalam air.

f)   Bahan pencemar berupa zat radioaktif, dapat menyebabkan penyakit kanker, merusak

sel dan jaringan tubuh lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari

percobaan-percobaan nuklir lainnya.

g)  Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada

tepi sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi

14

yang meletus, menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan

air kurang mampu mengasimilasi sampah.

h)  Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari limbah pembangkit

tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin. Bahan

pencemar panas ini menyebabkan suhu air meningkat tidak sesuai untuk kehidupan

akuatik (organisme, ikan dan tanaman dalam air). Tanaman, ikan dan organisme yang mati

ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik. Untuk proses penguraian senyawa

organik ini memerlukan oksigen, sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.

Secara garis besar bahan pencemar air tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi:

1. Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami penguraian oleh mikroorganisme

maupun yang tidak dapat mengalami penguraian.

2. Bahan pencemar anorganik, dapat berupa logam-logam berat, mineral (garam-garam

anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida, nitrat)

3. Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau lumpur.

4. Bahan pencemar berupa zat radioaktif e) Bahan pencemar berupa panas

D.Sumber Bahan organik

Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting,

daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis

sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur

karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa,

hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan

unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur

yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik

tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan

bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik,

tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.

Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus

menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan

organik. Bahan organik tanah selain dapat berasal dari jaringan asli juga dapat berasal

dari bagian batuan.

15

E. Pencemaran air bahan organik

Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang

mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula

tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan,

tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampahsampah

tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersbut terdapat

dalam air, maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan

organisme dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah

yang mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau

busuk, sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi.

C, H, S, N, + O2 ® CO2 + H2O + H2S + NO + NO2

Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan.

Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika

pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna

kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (Bioindikator)

parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.

Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat.

Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur.

Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di

Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.

F.Usaha Pencegahan Pencemaran air bahan Organik

Usaha-usaha guna mengatasi dan mencegah perlu dilakukan untuk meminimalisir

pencemaran air. Pada musim hujan, biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir.

Mungkin langkah-langkah dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara

lain:

1. Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya

masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya

penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan

rongga-rongga resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah

penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan

jalan tersebut.

2. Apabila di halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang

terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur

16

resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat

sumur resapan air tersebut, sebenarnya dapat memperoleh manfaat seperti persediaan

air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak, tanah bekas galian

sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau

meninggikan lantai rumah, apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan

rumah, dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah atau

mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke

dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah, apabila air banjir

masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50 cm, satu- satunya jalan adalah

meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir, cara lain adalah

membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan

orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.

3. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi

sumber mata air agar tidak tercemar, tidak membuang sampah ke sungai., mengurangi

intensitas limbah rumah tangga, melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga

limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak

ekosistem, pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih

lainnya tidak tercemar.

4. Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon.

Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah

banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal.

Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal. Bahkan, daerah

resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa

menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-

sumber air potensial di bawahnya. Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air

ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat,

menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh

kita.

Banyak sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain dengan beberapa

proses seperti proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang

mengendap atau mengapung) dengan cara penyaringan, pengendapan (menghilangkan

komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi) dan pemisahan, serta

pemindahan endapan. Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan

17

padatan secara biologi) dengan teknik penyaringan trikeldan lumpur aktif. Proses

penanganan tersier dengan cara:Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut),

elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada

konsentrasi air semula, sebelum digunakan), osmosis berlawanan, khloranisasi

(menghilangkan organisme penyebab penyakit). Program Pengendalian Pencemaran

dan Pengrusakan Lingkungan dengan cara mengurangi beban pencemaran badan air

oleh industri dan domestic, mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan

industri, mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3, mengembangkan

produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution

Control Manager). Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup

dengan mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis, Menanggulangi

kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana, meningkatkan konservasi

air bawah tanah, rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati

G.Pencemaran oleh Zat kimia anorganik

Secara alamiah beberapa zat kimia anorganik beracun juga meluruh dari beberapa batuan

tertentu dan dibawa oleh aliran air sungai dan kemudian mengendap ditempat lainnya,

sebagai bagian dari siklus alami. Perilaku manusia seringkali mempercepat siklus alami

tersebut sampai ribuan kali lebih cepat melalui kegiatan penambangan, pembuangan

limbah tailing, dan pemrosesan bahan tambang. Di berbagai perairan, zat kimia anorganik

yang bersifat racun  mengalir akibat berbagai kegiatan manusia. Zat kimia tersebut

meliputi logam berat, seperti air raksa dan timbal, Selain itu mineral yang sangat beracun

seperti selenium dan arsenik juga sering mencapai konsentrasi yang cukup tinggi sehingga

sangat membahayakan bagi kehidupan. Material anorganik lainnya, sepeti asam, garam,

nitrat, dan clorin, pada konsentrasi rendah tidak bersifat racun, namun bila meningkat

konsentrasinya dapat sangat mempengaruhi kehidupan komunitas biologi yang ada di

perairan tersebut.

 H.Logam Berat

Berbagai jenis logam berat  seperti air raksa, timbal, cadmium, dan nikel, adalah sangat

beracun. Keberadaan logam tersebut dalam ukuran mikrogram yang tak terlihat dan tak

terasa akan sangat fatal. Karena sifat logam yang persisten atau sukar terdegradasi, maka

logam berat akan terakumulasi pada rantai makanan di eksosistem. Sebagai contoh apabila

18

laut tercemar oleh mercuri atau air raksa, maka organisme laut mulai dari plankton akan

terkontaminasi dengan logam tersebut, yang selanjutnya meningkat ke ikan karena ikan

mengkonsumsi plankton, dan seterusnya, sampai ke manusia, dengan kadar yang semakin

tinggi. Manusia yang mengkonsumsi ikan dari tempat tersebut akan mengakumulasi logam

berat hingga pada suatu saat sampai pada kadar tertentu yang merusak kesehatan, antara

lain menderita penyakit kanker. Kasus lingkungan yang demikian pernah ramai

dibicarakan orang, yang paling terkenal adalah keracunan air raksa di Teluk Minamata,

Jepang, dan akhir-akhir ini kasus pencemaran Teluk Buyat, Sulawesi Utara. Pencemaran

logam berat seperti air raksa dapat berasal dari limbah pertambangan emas yang dibuang

bersama tailing. Pada pemisahan emas, sering digunakan air raksa, yang kemudian tercuci

sebagai limbah dan mencemari perairan.

I.Garam nir-logam

Garam nir-logam yang pada konsentrasi kecil adalah tidak berbahaya, namun dalam

konsentrasi tinggi sering menjadi sumber pencemaran air. Sebagai contoh, tanah di

wilayah padang pasir sering mengandung garam terlarut dalam konsentrasi yang cukup

besar. Irigasi  dan pengaliran air di wilayah padang pasir menyebabkan mobilisasi dari

garam-garam ini sehingga menyebabkan kasus pencemaran yang serius. Pada tahun

1980an di Kesterson Marsh California, pernah terjadi peracunan Selenium yang

membunuh ribuan burung yang bermigrasi. Di Amerika, garam dapur yang digunakan

untuk mencairkan es yang menutupi jalan raya pada musim dingin, tercuci dan

meningkatkan salinitas air sungai dalam konsentrasi yang tinggi, sehingga berbahaya bagi

tanaman pertanian.

J.Asam dan Basa

Pencemaran asam secara langsung di perairan dapat terjadi sebagai akibat samping dari

proses industri seperti penyamakan kulit,  pembuatan plat baja, distilasi minyak, dan

sintesis bahan kimia organik. Kegiatan penambangan batubara juga merupakan sumber

pencemaran asam yang paling utama, karena batubara mengandung sulfur yang dalam

proses dilarutkan menjadi asam sulfida.

Selain itu pencemaran asam di perairan juga dapat terjadi secara tidak langsung akibat

turunnya hujan asam karena terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara akibat

19

pembakaran batubara dan minyak bumi terjadi karena terbentuknya asam sulfat dan asam

nitrat di atmosfer, yang kemudian turun ke bumi menjadi hujan asam yang menyebar ke

area yang lebih luas. Di tempat dimana tanah kaya akan basa seperti tanah berkapur/

bergamping, maka hujan asam tersebut dapat dinetralisir. Akan tetapi di badan perairan

yang bersifat oligotrofik, yang miskin bahan organik dan miskin bahan untuk membufer

atau menetralisir asam, maka organisme akuatik di tempat tersebut akan menderita. Ikan,

amfibi, dan serangga air pada umumnya tidak tahan dengan keasaman tinggi, sehingga

yang tinggal hidup hanya jamur dan lumut. Apabila keasaman mencapai konsentrasi yang

cukup tinggi, maka logam berat beracun yang ada pada batuan akan ikut terlarut, misalnya

aluminium, sehingga air tidak dapat lagi digunakan sebagai air minum ataupun irigasi.

K.Perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik

No Senyawa organik Senyawa Anorganik

1Kebanyakan berasal dari makhluk hidup

dan beberapa dari hasil sintesis

Berasal dari sumber daya alam mineral

( bukan makhluk hidup)

2 Senyawa organik lebih mudah terbakar Tidak mudah terbakar

3 Strukturnya lebih rumit Struktur sederhana

4Semua senyawa organik mengandung

unsur karbon

Tidak semua senyawa anorganik yang

memiliki unsur karbon

5 Hanya dapat larut dalam pelarut organik Dapat larut dalam pelarut air atau organik

6 CH4, C2H5OH, C2H6 dsb. NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb.

20

BAB III

KESIMPULAN dan SARAN

A.Kesimpulan

1. Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen beserta

dengan elemen lainnya (misalnya nitrogen dan oksigen).

2. Senyawa anorganik didefinikan sebagai senyawa pada alam (di tabel periodik) yang

pada umumnya menyusun material / benda tak hidup.

3. Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami penguraian oleh

mikroorganisme maupun yang tidak dapat mengalami penguraian.

4. Bahan pencemar anorganik, dapat berupa logam-logam berat, mineral (garam-garam

anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida, nitrat)

5. Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau lumpur.

6. Bahan pencemar berupa zat radioaktif e) Bahan pencemar berupa panas

7. Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting,

daun, dan buah

8. Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang

mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri

gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran

hewan, tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati.

9. Secara alamiah beberapa zat kimia anorganik beracun juga meluruh dari beberapa

batuan tertentu dan dibawa oleh aliran air sungai dan kemudian mengendap ditempat

lainnya, sebagai bagian dari siklus alami.

10. Berbagai jenis logam berat  seperti air raksa, timbal, cadmium, dan nikel, adalah

sangat beracun. Keberadaan logam tersebut dalam ukuran mikrogram yang tak terlihat

dan tak terasa akan sangat fatal.

11. Garam nir-logam yang pada konsentrasi kecil adalah tidak berbahaya, namun dalam

konsentrasi tinggi sering menjadi sumber pencemaran air.

12. Pencemaran asam secara langsung di perairan dapat terjadi sebagai akibat samping

dari proses industri seperti penyamakan kulit,  pembuatan plat baja, distilasi minyak,

dan sintesis bahan kimia organik.

B.Saran

1. Mahasiswa harus lebih rajin lagi dalam mencari referensi.

2. Mahasiswa lebih aktif dalam mencari informasi mengenai materi.

3. Mahasiswa lebih bisa menangkap apa yang dimaksud dalam pemicu.

21

Tugas 2.

A.Tuliskan konfigurasi dari elektron dibawah ini

1. Sodium :1s2 2s 2p

2. Magnesium :1s2 2s2 2p6 3s2 3p2

3. Potasium :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

4. Calsium :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

5. Xenon :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6

6. Radon : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6

B.Tuliskan konfigurasi elektron dari grup halogen

1. F :1s2 2s1 2p6

2. Cl :1s2 2s2 2p6 3s1 3p6

3. Br :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 4p6

4. I :1s2 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d10 5p6

5. At : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s1 4f14 5d10 6p6

22