makalah kimia laut termoklin

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan hidup sebagai media hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan unsur alam yang terdiri dari berbagai macam proses ekologi yang merupakan suatu kesatuan. Proses-proses tersebut merupakan mata rantai atau siklus penting yang menentukan daya dukung lingkungan hidup terhadap pembangunan. Lingkungan hidup juga mempunyai fungsi sebagai penyangga perikehidupan yang sangat penting, oleh karena itu pengelolaan dan pengembangannya diarahkan untuk mempertahankan keberadaannya dalam keseimbangan yang dinamis melalui berbagai usaha perlindungan dan rehabilitasi serta usaha pemeliharaan keseimbangan antara unsur-unsur secara terus menerus. Apabila keseimbangan itu terganggu maka akan berpengaruh pada ekosistem tersebut, khususnya pada daerah hypolimnium, misalnya akibat dari pencemaran(pembuangan limbah). Pada umumnya pencemaran laut yang terjadi baik secara fisika, kimiawi maupun biologis, banyak menghasilkan racun bagi biota laut dan manusia. Salah satu dari bahan pencemar itu pembuangan limbah sering ditemui dalam bentuk limbah cair, limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air, atau dengan kata lain air limbah. Air limbah dapat berasal dari

Upload: aikawa-mitsuru

Post on 25-Jul-2015

368 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kimia Laut Termoklin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup sebagai media hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan

unsur alam yang terdiri dari berbagai macam proses ekologi yang merupakan suatu kesatuan.

Proses-proses tersebut merupakan mata rantai atau siklus penting yang menentukan daya dukung

lingkungan hidup terhadap pembangunan. Lingkungan hidup juga mempunyai fungsi sebagai

penyangga perikehidupan yang sangat penting, oleh karena itu pengelolaan dan

pengembangannya diarahkan untuk mempertahankan keberadaannya dalam keseimbangan yang

dinamis melalui berbagai usaha perlindungan dan rehabilitasi serta usaha pemeliharaan

keseimbangan antara unsur-unsur secara terus menerus. Apabila keseimbangan itu terganggu

maka akan berpengaruh pada ekosistem tersebut, khususnya pada daerah hypolimnium, misalnya

akibat dari pencemaran(pembuangan limbah).

Pada umumnya pencemaran laut yang terjadi baik secara fisika, kimiawi maupun

biologis, banyak menghasilkan racun bagi biota laut dan manusia. Salah satu dari bahan

pencemar itu pembuangan limbah sering ditemui dalam bentuk limbah cair, limbah padat

ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat justru berubah atau disatukan menjadi

limbah cair. Persoalan terbanyak dari limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air,

atau dengan kata lain air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, mulai

dari air hujan, air buangan rumah tangga, perkantoran sampai industri.

Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran / got menuju sungai ataupun laut.

Terkadang dalam perjalannya menuju laut, air limbah ini dapat mencemari sumber air bersih

yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian penanganan air limbah perlu mendapat

perhatian serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat

mengganggu lingkungan, hewan, ataupun bagi keindahan.

Page 2: Makalah Kimia Laut Termoklin

1.2 Masalah

1. Apa itu limbah?

2. Apa itu daerah hypolimnium?

3. Apa dampak atau resiko dari pembuangan limbah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang limbah

2. Untuk mengetahui tentang daerah hypolimnium

3. Untuk mengetahui tentang dampak atau resiko dari pembuangan limbah

1.4 Manfaat

1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya pembuangan limbah

2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian

Page 3: Makalah Kimia Laut Termoklin

BAB II

ISI

2.1 Limbah

Limbah atau sampah yaitu kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat

kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti

dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga ner menjadi sesuatu yang

berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga ner

berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya

sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan

penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka ner menjadikan sampah ini

menjadi benda ekonomis.

Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat nergy seperti dari kegiatan rumah

tangga, kegiatan nergy. Limbah ini juga ner dengan mudah diuraikan melalui proses yang

alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan,

misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan.

Limbah ini mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap

kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi nergy

yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti

kertas, nergy dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak nergy bekasdan

lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa

obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya

dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung

bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

2. Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah nergy atau limbah pertambangan. Limbah anorganik

berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui.

Air limbah nergy dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut

Page 4: Makalah Kimia Laut Termoklin

adalah : Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari

kegiatan pertambangan dan nergy. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari

nergy pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil. Adapula limbah anorganik yang

berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol nergy, botol kaca, tas nergy, kaleng dan

aluminium

Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Limbah Pabrik

Limbah ini ner dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini

mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-

sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat

mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci,

Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut

dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga

limbah ini ner berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain

ner juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun

tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

3. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan

tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik

dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan

pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut

misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia

Cara menangani limbah

1. Cara didaur ulang

Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah.

Cara ini ner menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga ner

menjadi barang yang ekonomisdan ner menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada

tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat

Page 5: Makalah Kimia Laut Termoklin

dijual antara lain kertas-kertas bekas, nerg bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas,

radio tua, TV tua dan sepeda yang nerg.

2. Cara pembakaran

Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan

usaha keras. Cara ini ner dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya

kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.

Kelebihan cara membakar ini adalah :

Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras

Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil

Dapat digunakan sebagai sumber nergy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik

dan pencairan logam.

Dampak Limbah

A. Dampak terhadap kesehatan

Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi

bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut Penyakit diare dan

tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan

pengelolaan yang tidak tepat. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.

B. Dampak terhadap lingkungan

Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya

sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga

mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi

atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena

dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari,

air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang

membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada

waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-

rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.

Page 6: Makalah Kimia Laut Termoklin

2.2 Daerah Hyplimnion

Perbedaan kepadatan (berat jenis) air yang disebabkan perbedaan suhu dapat menghasilkan

Stratifikasi (lapisan massa air) yang akan mempengaruhi Pola Sirkulasi Air. Stratifikasi

danau/waduk menurut Goldman dan Horne (1983):

Epilimnion. Lapisan air paling atas, lebih panas dan kurang padat.

Metalimnion / Thermoklin. Batas antara Epilimnion dan hipolimnion, sering disebut daerah

termoklin.

Hypolimnion. Lapisan di bawah epilimnion, lebih dingin dan padat, dengan kedalaman lebih

dari 150 meter.

Pada Musim Panas : Periode Stagnasi Musim Panas. Air di bagian atas menjadi panas dari pada

air di bagian bawah, sehingga air tidak bercampur, sehingga pada lapisan Hipolimnion (danau

bagian bawah bersuhu dingin) berada di bawah jangkauan penetrasi cahaya matahari efektif

(tingkat kompensasi), sehingga pasokan O2 ke hipolimnion terputus karena terhalang oleh

Stratifikasi.

Pada Musim Gugur : Pengembalian ( turn over ) musim gugur. Suhu epilimnion turun sehingga

sama dengan suhu hipolimnion sehingga Terjadi sirkulasi massa air dan O2 dapat mencapai

kedalaman hipolimnion.

Page 7: Makalah Kimia Laut Termoklin

2.3 Resiko Pembuangan Limbah

Tindakan pembuangan limbah ke laut lepas harus sesuai dengan prosedurnya. Misalnya

peletakan pipa pembuangan limbah tailing berada di bawah zona termoklin (hypolimnion) yaitu

di bawah kedalaman 150 meter, jika tidak sesuai, Hal ini mengakibatkan timbulnya pencemaran

air bagi biota perairan. Akibat yang dihadapi masyarakat pesisir adalah

1. Terampasnya hak hidup terutama adalah hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang

bersih dan sehat. Masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam

yang disediakan di lautan sekitar tempat tinggal mengalami kerugian akibat lingkungan

tempat hidupnya yang tercemar sehingga masyarakat harus menghadapi kondisi makanan

dan minuman yang mereka konsumsi jauh dari standar kelayakan untuk dikonsumsi.

2. Terganggunya mata pencaharian masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan

akibat dari pembuangan limbah tersebut. Pencemaran yang terjadi mengakibatkan

menurunnya hasil tangkapan nelayan dan buruknya kualitas hasil tangkapan ikan yang

diperoleh para nelayan.

Biota Laut perairan yang berubah akibat adanya pembuangan limbah secara langsung maupun

tidak langsung berpengaruh pada kondisi ekosistem yang ada di sekitar kawasan tersebut.

Dampak yang ditimbulkan akibat pembuangan limbah tersebut antara lain:

(a) pasokan O2 ke daerah hipolimnion menurun akibat terhalangnya sinar matahari

pada stratifikasi(daerah diatas hipolimnion) karena kekeruhan;

(b) Bioakumulasi (penumpukan terus-menerus di dalam tubuh mahkluk hidup) dari

sedimen pada biota laut;

(c) Peningkatan kebutuhan oksigen untuk menguraikan bahan organik (limbah

organik) yang terdegradasi melalui proses mikrobiologi dengan menghasilkan

mmonia, nitrit, nitrat, dan fosfat. Nutrien ini merangsang tumbuhnya

algae/plankton yang dapat menimbulkan blooming yang membuat air menjadi

lebih keruh, dan meningkatnya kadar logam berat di dasar perairan.

Resiko dari pembuangan limbah ini tidak berdampak positif, oleh sebab itu dibutuhkan Fungsi

penerima limbah. Fungsi penerima limbah dari suatu ekosistem adalah kemampuannya dalam

menyerap limbah dari kegiatan manusia, sehingga menjadi suatu kondisi yang aman.

Page 8: Makalah Kimia Laut Termoklin

Pemanfaatan sumber daya alam untuk hal ini misalnya Hutan Mangrove untuk mencegah

limbah dapat sampai masuk ke daerah hipolimniom.

2.4 Studi Kasus

Pada Teluk Buyat misalnya, PT NMR, Dampak yang ditimbulkan akibat pembuangan

limbah tersebut antara lain:

(a) kekeruhan yaitu pada zona euphotic, di mana pada zona tersebutterdapat lingkungan

fitoplankton (produsen) yang butuh sinar matahari sebagai prosesfotosintesis;

(b) Penurunan jumlah dan kualitas keberadaan terumbu karang di Teluk Buyat;

(c) Bioakumulasi (penumpukan terus menerus di dalam tubuh mahkluk hidup)dari sedimen pada

biota laut di daerah euphotic;

(d)Penurunan kandungan bentos dan plankton (fitoplankton dan zooplankton) akibat tingginya

kadar Arsen (As) pada sedimendi Teluk Buyat; dan

(e) Kematian ikan dalam jumlah lebih dari 100 (seratus) ekor disekitar pipa pembuangan tailing

di Teluk Buyat maupun terdampar di pantai.

Page 9: Makalah Kimia Laut Termoklin

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan masalah dan pembahasan yang telah dibuat, maka kesimpulan yang diperoleh yaitu:

Limbah adalah

Daerah hypolimnion adalah daerah yang bersuhu dingin yang berada dibawah lapisan

termoklin dibawah kedalaman 150 meter

Resiko atau dampak dari pembuangan limbah pada daerah hipolimnion tidak memberikan

dampak positif namun negative, dengan bertambahnya kadar logam berat pada dasar

perairan(sedimen) dan meningkatnya tingkat kebutuhan o2 serta terjadinya kekeruhan yang

menghalangi pasokan o2 pada daerah hipolimnion.

3.2 Saran

Untuk penulisan atau penelitian lebih lanjut penelitian mengenai bahaya pembuangan limbah

pada daerah hipolimnion lebih diperdalam.

Page 10: Makalah Kimia Laut Termoklin

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Permasalahan

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

Bab II. Isi

2.1 Limbah

2.2 Daerah Hypolimnion

2.3 Resiko Pembuangan Limbah

2.4 Studi Kasus

Bab III. Penutup

3.1 Kesimpilan

3.2 Saran

Daftar Pustaka

Page 11: Makalah Kimia Laut Termoklin

DAFTAR PUSTAKA

Haerunnisa A. Ashillah. 2011. Kasus Lingkungan: Pencemaran Limbah PT. Newmont

Minahasa Raya di Teluk Buyat. Jurusan Fisika Program Studi Geofisika Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin