makalah kimia analitik kelomok 10

Upload: daunmangga

Post on 02-Jun-2018

256 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    1/26

    1 | P a g e

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kehendak-Nya

    laporan yang berjudul Kandungan Fluor dalam Air Minum ini dapat terselesaikan tepat pada

    waktunya. Penulisan laporan ini bertujuan untuk pembuatan tugas penulisan laporan pemicu

    1 mata kuliah Kimia Analitik. Selain itu, tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah

    untuk mengetahui konsep metode penentuan kandungan zat beserta aplikasinya dalam

    kehidupan sehari-hari.

    Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama

    disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak,

    laporan ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak kekurangannya. Karena itu,sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dianursanti yang telah

    memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk membuat laporan, juga memberikan

    pengarahan dan bimbingannya kepada penulis, dan kepada semua pihak yang telah

    membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan satu

    per satu.

    Sebagai mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak

    belajar dalam penulisan laporan, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak

    terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran

    yang positif agar laporan ini dapat menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan

    datang. Penulis berharap laporan yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan pembaca

    mengenai metode dalam menentukan kandungan zat beserta penerapannya dalam kehidupan

    sehari-hari, serta bermanfaat bagi rekan mahasiswa dan semua kalangan masyarakat.

    Depok, Oktober 2014

    Tim Penulis

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    2/26

    2 | P a g e

    BAB I

    Pendahuluan

    Terdapat beberapa metode untuk menentukan kadar atau konsentrasi suatu zat (titrasi)

    dalam campuran. Diantara metode-metode tersebut, volumetri, gravimetri, dan potensiometri

    merupakan metode konvensional.

    Volumetri merupakan cara penentuan kadar berdasarkan volume zat yang terukur.

    Metode ini menggunakan istilah titran, sampel, dan indikator. Titran merupakan zat yang

    telah diketahui kadarnya, sampel merupakan zat yang akan ditentukan kadarnya, sedangkan

    indikator merupakan petunjuk kapan kegiatan titrasi harus dihentikan. Peralatan yang

    digunakan meliputi labu Buret sebagai tempat titran yang disanggah oleh stattif dan klem,

    serta labu Erlemeyer sebagai tempat sampel yang diteliti. Berdasarkan jenis reaksinya,

    metode volumetri dibedakan atas titrasi redoks, pengendapan, dan asam basa (Muchtaridi,

    Justiana,2007).

    Titrasi asam basa yang disebut juga netralisasi, dibedakan atas asidimetri dan

    alkalimetri berdasarkan jenis zat yang akan ditentukan kadarnya. Asidimetri untuk

    menentukan kadar asam oleh basa, sedangkan alkalimetri untuk menentukan kadar basa oleh

    asam (Esdi, 2011).

    Titrasi pengendapan atau Argentometri adalah penetapan kadar zat yang didasarkan

    atas reaksi pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan titran larutan titer perak

    nitrat.

    Titrasi redoks adalah metode penentuan kuantitatif yang reaksi utamanya adalah

    reaksi redoks, reaksi ini hanya dapat berlangsung kalau terjadi interaksi dari

    senyawa/unsure/ion yang bersifat oksidator dengan unsure/senyawa/ion bersifat reduktor.

    Jadi kalau larutan bakunya oksidator, maka analit harus bersifat reduktor atau sebaliknya

    (Hamdani, S: 2011).

    Gravimetri adalah salah satu metode analisis secara kuantitatif dalam ilmu kimia pada

    suatu zat/komponen yang telah diketahui. Cara yang digunakan adalah dengan mengukur

    berat komponen dalam keadaan murni setelah proses pemisahan. Porses paling penting dalam

    gravimetri adalah penimbangan. Terdapat 3 metode yang dalam gravimetri ini, yaitu

    pengendapan, penguapan, dan elektrolisis.

    Tahap awal dari analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui

    dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan

    pengendapan yaitu transformasi konstituen ke dalam bentuk senyawa stabil dan murni yang

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    3/26

    3 | P a g e

    dapat diukur. Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan penimbangan. Banyaknya

    komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat sampel yang hendak

    dianalisis, massa atom relatif, massa molekul relatif dan berat endapan hasil reaksi.

    Potensiometri adalah salah satu metode analisis berdasarkan pengukuran beda

    potensial sel elektrokimia. Potensiometri menguji suatu sampel larutan untuk menentukan

    titik akhir titrasi, pH larutan, dan konsentrasi iondalam suatu larutan yang dianaliss.

    Komponen alat yang digunakan potensiometri adalah:

    1. elektroda pembanding

    2. elektroda indikator

    3. alat pengukur potensial (potensiometer)

    4. Jembatan garam

    5. Larutan yang dianalisis (analit)

    Jadi, komponen sel potensiometri bersifat sederhana yaitu terdiri dari sebuah

    elektroda acuan, elektroda indikator, rangkaian jembatan garam, dan pengukur tegangan

    (voltmeter). Elektroda acuanmerupakan elektroda yang telah diketahui potensialnya secara

    pasti dan potensialnya bernilai konstan pada temperatur konstan selama pengukuran

    berlangsung. Nilai potensial dari elektroda ini juga tidak tergantung pada komposisi dari

    larutan uji. Elektroda acuan dapat berupa elektroda hidrogen standar (standard hydrogen

    electrode), elektroda kalomel jenuh (saturated calomel electrode), dan elektroda perak-perak

    klorida. Sementara itu, elektroda indikator merupakan elektroda yang potensialnya

    merespons perubahan aktivitas dalam larutan uji. Elektroda indikator dapat berupa elektroda

    membran, elektroda inert, maupun elektroda logam. Rangkaian jembatan garam yang

    terdapat dalam sel potensiometri berfungsi mencegah tercampurnya komponen dari larutan

    uji dengan elektroda acuan. Jembatan garam ini juga berperan dalam meminimalisasi

    besarnya nilai potensial sambungan cair yang terukur di voltmeter.

    Cara menggunakan potensiometri ini digunakan persamaan:

    = + Metode gravimetri, volumetri, dan potensiometri tersebut digunakan untuk

    menentukan kadar suatu zat dalam campuran. Dalam makalah ini metode tersebut akan

    digunakan untuk menentukan kadar zat fluorida yang terdapat dalam air minum kemasan.

    .

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    4/26

    4 | P a g e

    BAB II

    ISI

    1. Menanggapi masalah diatas, sikap apa yang harus dikembangkan sebagai seorang

    sarjana lulusan Teknik Kimia UI yang paham mengenai sifat-sifat bahan kimia, agar

    dapat meredakan keresahan masyarakat sekitar terhadap isu yang berkembang.

    Sebagai sarjana Teknik Kimia UI, ketika kita mendengar isu mengenai kandungan

    fluor dalam air minum, maka sebaiknya kita tidak mudah terpancing oleh isu tersebut. Kita

    sebagai orang yang ahli dan mengetahui mengenai sifat dari fluor, seharusnya menjelaskan

    dahulu kepada masyarakat agar tidak panik karena fluor tersebut sebenarnya tidak akan

    berbahaya bila kandungannya didalam air minum tidak melebihi ambang batas (1,5mg/L).

    Lalu, sebagai seoarang sarjana Teknik Kimia, kita seharusnya meneliti kandungan

    fluor dalam air minum agar kita dapat mengetahui apakah kandungan fluor tersebut masih

    aman atau sudah berbahaya. Jika kandungan fluor melebihi ambang batas, barulah kita

    memberi tahu masyarakat kalau air minum tersebut tidak baik untuk masyarakat. Jika

    kandungan fluor tersebut masih dibawah ambang batas, maka kita juga perlu memberi

    tahu kepada masyarakat kalau sebenernya air minum ini tidak berbahaya untuk

    dikonsumsi. Karena fluor tersebut juga akan memberikan dampak positif bagi tubuh

    manusia bila kandungannya dibawah ambang batas.

    2. Dapatkah Anda menjelaskan apakah fluorida itu dari aspek kimianya dan

    bagaimana dampaknya terhadap kesehatan jika terkandung dalam suatu produk

    minuman?

    Fluor (F) merupakan salah satu unsur yang melimpah pada kerak bumi. Fluor adalah halogen

    yang sangat reaktif sehingga selalu terdapat dalam bentuk senyawa. Unsur ini ditemukan dalam

    bentuk ion fluorida (F-). Fluor yang berikatan dengan kation monovalen, misalnya NaF, AgF, dan

    KF bersifat mudah larut; sedangkan fluor yang berikatan dengan kation divalen, misalnya CaF2dan PbF2bersifat tidak larut dalam air.

    Sumber fluorida di alam adalah fluorospar (CaF2), cryolite (Na3AlF6), dan fluorapatite.

    Keberadaan fluorida juga dapat berasal dari pembakaran batu bara. Fluorida banyak digunakan

    dalam industri besi baja, gelas, pelapisan logam, aluminium, dan pestisida (Eckenfelder, 1989)

    Sejumlah kecil fluorida menguntungkan bagi pencegahan kerusakan gigi, akan tetapi

    konsentrasi yang melebihi kisaran 1,7 mg/liter dapat mengakibatkan pewarnaan pada enamel gigi,

    yang dikenal dengan istilah mottling (Sawyer dan McCarty, 1978). Kadar yang berlebihan juga

    dapat berimplikasi terhadap kerusakan pada tulang.

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    5/26

    5 | P a g e

    Fluorida anorganik bersifat lebih toksik dan lebih iritan daripada yang organik.

    Keracunan kronis menyebabkan orang menjadi kurus, pertumbuhan tubuh terganggu,

    terjadi fluorisasi gigi serta kerangka, dan gangguan pencernaan yang disertai dengan

    dehidrasi. Pada kasus keracunan berat akan terjadi cacat tulang, kelumpuhan, dan

    kematian.

    3. Setujukah anda jika kandungan fluorida ada dalam produk minuman kemasan?

    Adakah batasan maksimum asupan fluorida ke dalam tubuh manusia? Apa yang

    terjadi bila melebihi batas maksimum tersebut?

    Setuju, apabila zat fluorida yang terkandung dalam air minum kemasan sesuai dengan

    ambang batas yang disesuaikan oleh kebutuhan tubuh manusia. Fluorida merupakan salah

    satu senyawa kimia yang terbukti dapat menyebabkan efek terhadap kesehatan melalui air

    minum. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan kadar fluorida yang

    diperbolehkan terkandung dalam air minum atau makanan tertentu sesuai dengan

    Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

    persyaratan kualitas air minum dimana air minum tersebut dikatakan aman apabila

    memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Menurut Peraturan

    Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 pada tanggal 19

    April 2010, diberitahukan bahwa kadar fluorida dalam air minum maksimum yang

    diperbolehkan adalah 1,5 mg/L. Dosis yang diperbolehkan adalah 0,05 mg/kg berat badan

    per hari. Sedangkan dosis bahayanya adalah 2-8 mg/kg berat badan per hari.

    Fluorida memiliki efek yang bermanfaat terhadap pencegahan karies gigi pada

    konsentrasi tertentu. Namun pada keterpaparan yang berlebihan akan menimbulkan efek

    yang buruk bagi kesehatan, seperti terjadinya dental fluorosis, yaitu fluorosis pada gigi

    dimana keadaan gigi menjadi kekuningan atau kecoklatan dan terdapat bintik-bintik pada

    enamel gigi, kemudian dapat pula menyebabkan skeletal fluorosis, yaitu fluorosis pada

    tulang yang terjadi karena paparan fluorida yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan

    kalsifikasi ligamen dan tendon, serta kelainan bentuk tulang yang parah.

    4. Dalam kegiatan analisis suatu komponen kimia, dahulu dikenal sebagai metode

    klasik seperti gravimetri dan volumetri. Apa yang Anda ketahui dari keduanya?

    Dapatkah Anda menentukan kandungan fluor dalam air secara instrumental, apa

    yang dapat Anda jelaskan mengenai metode tersebut?

    A. Gravimetri

    Gravimetri adalah salah satu metode analisis secara kuantitatif dalam ilmu kimia

    pada suatu zat/komponen yang telah diketahui. Cara yang digunakan adalah dengan

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    6/26

    6 | P a g e

    mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah proses pemisahan. Porses

    paling penting dalam gravimetri adalah penimbangan. Terdapat 3 metode yang dalam

    gravimetri ini, yaitu pengendapan, penguapan, dan elektrolisis.

    Alat yang paling dibutuhkan dalam metode gravimetri adalah timbangan yang

    memiliki akurasi yang tingggi. Hal tersebut dikarenakan dalam reaksi kimia pada

    umumnya tidak dalam ukuran yang besar seperti kg, namun dengan ukuran kecil

    seperti mg dan dr. Timbangan tersebut dinamakan analytical balance atau neraca

    analitik.

    Metode dalam Gravimetri

    a. Pengendapan

    Pada metode pengendapan, suatu sampel yang akan ditentukan awalnya

    ditimbang. Setelah penimbangan, senyawa tersebut dilarutkan dalam pelarut

    tertentu. Lalu senyawa tersebut diendapkan melalui reagen tertentu. Senyawa yang

    diendapkan harus memiliki kelarutan yang kecil agar dapat mengendap kembali

    secara cepat dan dapat dianalisis dengan menimbang.

    Endapan yang terbentuk harus memiliki ukuran yang lebih besar dari pori-pori

    penyaring. Endapan tersebut lalu dicuci dengan elektrolit yang mengandung ion

    endapan sejenis. Hal tersebut untuk mengalirkan kotoran yang berada pada

    permukaan endapan untuk dilarutkan dan memaksimalkan jumalh ednapan yang

    muncul. Endapan tersebut lalu dikeringkan 100 -1500C atau dipisahkan dengan

    suhu 8000C.

    Contohnya adalah analisis kadar kalsium, dengan diendapkan nebhadi oksalat

    dan pemanggangan oksalat menjadi kalsium oksida.

    Ca2+

    (aq) + C2O42-

    (aq)CaC2O4(s)

    CaC2O4(s)CaO (s) + CO2 (g) + CO (g)

    b. Penguapan

    Metode penguapan digunakan untuk menetapkan komponen-komponen

    senyawa yang mudah menguap. Caranya dengan pemanasan dalam gas tertentu,

    atau dengan penambahan pereaksi yang dapat menguapkan komponen yang tidak

    diinginkan atau menguapkan komponen yang diinginkan.

    Metode ini dapat digubnakan untuk menentukan kadar air (hidrat) suatu

    senyawa. Pemanasan dilakukan dengan suhu 110 -1300

    C. Contoh reaksi:

    AB.xH20AB + xH2O

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    7/26

    7 | P a g e

    c. Elektrolisis

    Metode ini dilakukan dengan mereduksi ion logam terlarut menjadi endapan

    logam dengan cara dialiri arus listrik dalam besar arus dan waktu tertentu agar

    mengendap. Endapan yang teerbentuk dapat ditimbang untuk mengetahui beratnya.

    Cara ini sering digunakan pada sampel air limbah yang memiliki kadar logam

    terlarut cukup besar. Contoh reaksi:

    Cu2+

    + 2e-Cu

    B. Volumetri

    Volumetri atau titrimetri merupakan metode analisis kuantitatif yang didasarkan

    pada pengukuran volume titran yang bereaksi sempurn dengan analit. Titrasi

    merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang dipergunakan untuk

    menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana penentuannya menggunakan

    suatu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat. Larutan yang

    dipergunakan untuk penentuan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya diletakkan

    didalam buret dan larutan ini disebut sebagai larutan standar atau titran atau titrator,

    sedangkan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya diletakkan di erlenmeyer dan

    larutan ini disebut sebagai analit.

    Titran ditambahkan sedikit demi sedikit pada analit sampai diperoleh keadaan

    dimana titran bereaksi secara equivalen dengan analit. Titik equivalen tercapai ditandai

    dengan adanya perubahan zat indikator. Titik equivalen adalah keadaan disaat

    terjadinya kesetaraan mol antara zat yang dititrasi dan zat pentitrasi. Titik akhir titrasi

    adalah keadaan waktu menghentikan titrasi, jika menggunakan indikator yaitu pada

    saat indikator berubah warna. Idelanya, titik equivalen dan titik akhir titrasi adalah

    sama. Titrasi yang bagus memiliki titik equivalen yang berdekatan dengan titik akhir

    titrasi dan kalau bisa sama. Perhitungan titrasi didasarkan pada rumus :

    V1.N1= V2.N2

    Kita tidak menggunakan molaritas (M) disebabkan dalam keadaan reaksi yang

    telah berjalan sempurna(reagen sama-sama habis bereaksi) yang sama adalah mol-

    equivalen bukan mol. Mol-equvalen dihasilkan dari perkalian normalitas dengan

    volume.

    Volumetri ini dibagi menjadi 2, yaitu gasometri dan titrimetri/titrasi. Sedangkan

    titrimetri dibagi menjadi 4, yaitu titrasi asam basa, titrasi pengendapan, titrasi

    kompleksometri, dan titrasi oksidasi reduksi.

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    8/26

    8 | P a g e

    Jadi, kita dapat menentukan kandungan fluor dalam air dengan menggunakan

    teknik volumetri, yaitu titrasi pengendapan. Larutan baku yang dapat kita gunakan

    AgNO3dengan indikatornya adalah K2CrO4. Cara kerjanya adalah, ion fluor dalam air

    akan bereaksi dengan Ag membentuk AgF. Setelah ion fluor tersebut telah habis

    bereaksi dengan Ag, maka ion Ag akan bereaksi dengan ion CrO4 membentuk

    Ag2CrO4 yang berwarna merah bata. Sehingga titik akhir titrasi terjadi saat larutan

    mulai terbentuk warna merah bata yang menandakan bahwa ion fluor telah habis

    bereaksi dengan Ag. Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan volume

    AgNO3 yang digunakan untuk titrasi, volume air mula-mula, dan konsentrasi dari

    larutan AgNO3sehingga dapat ditentukan konsentrasi flour dalam air tersebut.

    5. Jika dalam suatu tim riset ilmiah anda diputuskan untuk menggunakan

    potensiometri untuk mengukur kandungan fluor dalam air secara instrumental, apa

    yang anda dapat jelaskan mengenai metode tersebut?

    Potensiometri adalah salah satu metode analisis berdasarkan pengukuran beda

    potensial sel elektrokimia. Potensiometri menguji suatu sampel larutan untuk menentukan

    titik akhir titrasi, pH larutan, dan konsentrasi iondalam suatu larutan yang dianalisis.

    Komponen alat yang digunakan potensiometri adalah:

    1. elektroda pembanding

    2.

    elektroda indikator

    3. alat pengukur potensial (potensiometer)

    4. Jembatan garam

    5. Larutan yang dianalisis (analit)

    Elektroda yang digunakan dalam poteniometri ini adalah elektroda pembanding, dan

    elektroda indikator. Elektroda pembanding adalah elektroda yang nilai potensialnya sudah

    diketahui sebagai acuan (). Elektroda ini memiliki dua macam yaitu elektrodakalomel (SCE) dan elektroda perak. Yang kedua adalah elektroda indikator, yaitu

    elektroda yang bereaksi langsung dengan analit, dan tegangan yang dihasilkan ()bergantung pada konsentrasi analit. Elektroda ini memiliki 2 macam yaitu elektoda logam

    (elektroda jenis pertama, elektroda jenis kedua, dan elektroda jenis ketiga)

    Cara menggunakan potensiometri ini adalah dengann percobaan, lalu menghitungnya

    dengan persamaan Nernst. Langkah yang dilakukan adalah:

    1. Menyusun alat seperti gambar berikut:

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    9/26

    9 | P a g e

    2. Memasukan data yang didapat dalam persamaan Nernst:

    = + .(1) = beda potensial sel

    = beda potensial elektroda indikator

    =beda potensial elektroda reference =beda potensial pada jembatan garam

    a. Nilai diketahui dari potensiometerb. Nilai sudah diketahui, karena elektroda pembandingc. biasanya diabaikan karena nilainya sangat kecild. didapat dari rumus

    = | +ln

    Jika 25oC maka

    = | +0.0592

    l! " " " " " . . # 2 )

    Keterangan:

    | = potensial standar elektroda indikator = ion analit yang dicari

    3. Maka konsentrasi yang didapat dari persamaan 1 dan 2 adalah

    = +

    = | +0.0592

    l! +

    l!= $ | + %

    0.0592

    = &0'(*,(-/|- (1*3 4.467

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    10/26

    10 | P a g e

    6. Dalam teknik potensiometri, digunakan berbagai jenis elektroda. Dapatkah

    menjelaskan tentang penggunaan berbagai jenis elektroda tersebut?

    Dalam metode potensiometri ini, elemen-elemen yang digunakan adalah dua jenis

    elektroda, jembatan garam, dan larutan yang akan dianalisis. Kedua jenis elektroda yang

    akan dibahas adalah :

    1. Elektroda pembanding/acuan (Reference Electrodes)

    Elektroda pembanding adalah suatu elektroda yang memiliki nilai potensial yang

    tetap, nilai potensial yang dapat diketahui, konstan, dan tidak peka terhadap

    komposisi larutan yang diselidiki. Elektroda ini juga mengikuti persamaan Nernst,

    yaitu :

    E cell = E ind E ref E j

    E = E0

    48467 l!

    Dimana E cell menunjukkan potensial sel, E ind adalah potensial elektroda indikator,

    E ref yaitu potensial elektroda acuan, dan E j merupakan potensial sambungan cair.

    Terdapat 2 jenis elektroda pembandung yang paling sering digunakan, yaitu elektroda

    kalomel dan elektroda Ag/AgCl

    a)Elektroda Kalomel

    Elektroda kalomel merupakan elektroda yang terbuat dari tabung plastik atau

    gelas dengan panjang kurang lebih 10 cm dan garis tengah berkisar antara 0,5 cm

    1cm, terdiri dari lapisan Hg yang dilapisi pasta Hg, Hg2Cl2 (kalomel/merkuri

    klorida) dan Kcl, serta dihubungkan dengan KCl jenuh melalui lubang kecil. Notasi

    elektroda kalomel :

    Hg | Hg2Cl2(jenuh), KCl (xM) ||

    Dimana x merupakan konsentrasi KCl.

    Sementara reaksi elektrodanya :

    Hg2Cl2(s) + 2e--> 2Hg (l) + 2Cl

    -

    Potensial sel elektroda kalomel sangat bergantung ke konsentrasi klorida x

    pada kalomel yang tidak jenuh. Harga konsntrasi harus ditulis untuk menjelaskan

    elektroda. Pasta Hg/Hg2Cl2 yang ada di tabung dalam dihubungkan dengan KCl

    jenuh melalui lubang kecil. Kontak elektroda ini dengan larutan dari setengah sel

    lainnya melalui penyerat yang terbuat dari porselen/asbes berpori.

    b)Elektroda Ag/AgCl

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    11/26

    11 | P a g e

    Elektroda Ag/AgCl (Perak/Perak klorida) adalah elektroda yang dijenuhkan

    dengan AgCl. Setengah sel elektroda perak ditulis :

    Ag | AgCl (jenuh), KCl (jenuh) ||

    Dimana setengah reaksinya:

    AgCl + e-- > Ag + Cl

    -

    Elektroda ini digunakan dengan cara dicelupkan ke larutan KCl yang

    dijenuhkan. Pada umumnya elektroda ini terdiri dari satu larutan jenuh (3,5M KCl)

    yang harga potensialnya kira-kira 0,1229 V sampai 0,255 V. Elektroda Ag/AgCl

    ini memiliki kelebihan yang tidak didapat oleh elektroda kalomel, yaitu dapat

    digunakan pada temperatur yang tinggi. Tetapi elektroda ini cenderung bereaksi

    dengan larutan membentuk kompleks Ag yang tidak larut, dan dapat menyumbat

    jembatan garam yang menghubungkan larutan dan elektroda.

    2. Elektroda Indikator

    Elektroda indikator atau kerja merupakan suatu elektroda yang potensial

    elektrodanya bervariasi terhadap konsentrasi (aktivitas) analit yang diukur atau

    diselidiki. Elektroda ini harys memenuhi beberapa syarat, yaitu harus memenuhi

    tingkat kesensitivan yang dilihat terhadap konsentrasi analit. Tanggapan atau respon

    terhadap keaktifan teroksidasi dan tereduksi harus sedekat mungkin dengan yang

    diramalkan persamaan Nernst. Sehingga dengan adanya perbedaan kecil konsentrasi

    analit akan memberikan perbedaan tegangan. Terdapat 2 jenis utama elektroda

    indikator, yaitu:

    a)Elektroda logam

    Elektroda logam adalah elektroda yang dibuat dengan menggunakan

    lempengan logam atau kawat yang dicelupkan dalam larutan elektrolit. Jenis-

    jenisnya adalah :

    1)

    Elektroda logam jenis pertama

    Pada elektroda ini, ion analit berpartisipasi langsung dengan logamnya

    dalam suatu paruh yang dapat balik. Elektroda ini menggunakan logam murni

    yang menukarkan kation langsung dengan logamnya. Elektroda ini juga

    berkeseimbangan langsung dari kation yang berasal dari logam tersebut.

    Contoh :

    Ag+e

    --> Ag

    Cu2+

    + 2e-

    -> Cu

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    12/26

    12 | P a g e

    Elektroda ini jarang digunakan karena tidak selektif dan merespon kation lain

    yang mudah tereduksi.

    Pada elektroda logam jenis pertama, grafik elektroda kalomel terhadap

    pX (fungsi P dari kation) pada elektroda logam jenis pertama dapat dicari

    dengan melihat rumus E0. Misalkan :

    Cu2+

    (aq) + 2e- Cu

    E ind = E0

    Cu 48467

    l! :;/ => E ind = E0 Cu + 484677 l!?@7E ind = E

    0Cu -

    484677 A BC

    pX = - log aXn E ind = E

    0(X

    n+/X) -

    48467 A BC

    pCu = - log aCu2+

    2) Elektroda logam jenis kedua

    Pada elektroda ini, ion-ion pada larutan tidak tukar elektron dengan

    elektroda logam secara langsung, tetapi mengatur konsentrasi ion logam yang

    bertukar elektron dengan permukaan logam. Elektroda ini harga potensialnya

    bergantung pada konsentrasi suatu anion dengan ion yang berasal dari

    elektroda endapan suatu ion kompleks yang stabil. Contoh :

    AgCl (s) + e--> Ag

    ++ Cl

    -E

    0= +0,22 V

    Pada elektroda logam jenis pertama, grafik elektroda kalomel terhadap

    pX (fungsi P dari kation) pada elektroda logam jenis pertama dapat dicari

    dengan melihat rumus E0. Misalkan :

    AgCl (s) + e--> Ag + Cl

    -

    E ind = E0 AgCl/Ag 48467 l!?D, => E ind = E0 AgCl/Ag - 48467: l!?D,E ind = E

    0AgCl/Ag +

    484677 A BC

    pX = - log aXn E ind = E

    0(X

    n+/X) +

    48467 A E

    pCl = - log aCl-

    Slope = -484567

    Intercept = E0(Xn+X!

    Slope =484567

    Intercept = E0(X

    n+X!

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    13/26

    13 | P a g e

    3) Elektroda logam jenis ketiga

    Elektroda ini merupakan elektroda logam yang harga potensialnya

    bergantung pada konsentrasi ion logam lain. Contohnya, elektroda Hg dapat

    dipakai untuk menentukan konsentrasi Ca2+

    , Zn2+

    , atau Cd2+

    pada larutan.

    4) Elektroda inert pada sistem redoks

    Elektroda ini tidak masuk dalam reaksi, contohnya emas, palladium,

    karbon, dan lain-lain. Fungsi logam inert tersebut adalah untuk

    membangkitkan kecenderungan sistem tersebut mengambil atau melepas

    elektron, tetapi logam tersebut tidak ikut bereaksi (inert). Elektroda ini bekerja

    baik sebagai elektroda indikator untuk pasangan redoks seperti :

    Fe3+

    + e--> Fe

    2+

    E = E0 0,0592 log ;F>/;FG/b)Elektroda membran

    Elektroda membran digunakan untuk menunjukkan ion tertentu. Tidak ada

    elektron yang diberikan oleh/atau kepada membran tersebut. Sebagai gantinya,

    suatu membran membiarkan ion-ion jenis tertentu menembusnya, namun

    menghadang ion-ion lain. Karena itu, elektroda ini sering disebut elektroda ion

    selektif (ISE).Setiap ISE terdiri dari elektroda referensi yang dicelupkan dalam larutan

    referensi yang terdapat materi tidak reaktif seperti kaca atau plasti. Membran pada

    ISE bisa berbentuk cairan atau kristal.

    1) Elektroda membran gelas/kaca

    Elektroda membran kaca adalah sensor potensiometrik yang terbuat dari

    selaput kaca dengan komposisi tertentu. Kaca ini berperan jadi suatu tempat

    pertukaran kation. Kelebihan elektroda kaca ini adalah :

    - Larutan uji tidak terkontaminasi

    - Zat-zat yang tidak mudah teroksidasi dan tereduksi tidak berinteferensi

    - Elektroda dapat dibuat kecil untuk diletakkan pada larutan yang volumenya

    kecil

    - Tidak ada permukaan katalitis yang aktivitasnya hilang akibat kontaminasi

    Sementara itu, kekurangannya adalah :

    - Pada kondisi pH sangat tinggi/basa, spesifikasi H+

    hilang

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    14/26

    14 | P a g e

    - Ketergantungan tegangan pH berkurang

    - Potensial tergantung pada aNa+

    2) Elektroda membran padat

    Elektroda ini memakai polikristal yang terdiri dari satuan kristal garam

    anorganik. Elektroda selektif ion polikristal ini dibentuk dari pelat tipis Ag2S

    atau campuran Ag2S dan garam perak atau logam sulfida.

    3) Elektroda membran cairan

    Elektroda ini merupakan fasa cair spesifik yang dibatasi dinidng berpori inert.

    Cairan spesifik tersebut terdiri dari senyawa organik dengan berat molekul

    yang tinggi, tidak larut dalam air dan memiliki struktur yang memungkinkan

    terjadinya pertukaran ion antara ion bebas dalam larutan yang diukur dengan

    ion-ion yang terletak pada pusat kedudukan molekul cairan spesifik tersebut.

    Contohnya : Na+, K

    +, Ca

    +, Pb

    2+.

    4) Elektroda membran gas

    Elektroda ini dirancang khusus untuk mendeteksi konsentrasi gas yang terlarut

    dalam larutan. Elektroda gas sering digunakan digunakan dalam analisis

    kualitas air, pemantauan lingkungan, tes biokimia, tanah dan analisis makanan.

    Elektroda ini terdiri dari elektroda ion-selektif, biasanya pH, kontak dengan

    lapisan tipis solusi yang diadakan di tempat dengan membran permeabel untuk

    gas yang diinginkan seperti NH3 atau CO

    2. Ketika gas melewati membran,

    perubahan pH dalam lapisan tipis solusi dirasakan oleh elektroda membran

    kaca pH.

    7.

    Laboratorium di tempat Anda memiliki sebuah pH meter/volt meter, sebuah

    elektroda standar kalomel jenuh serta berbagai elektroda indikator untuk beberapa

    jenis kation. Karena tim Ahli akan menilai proposal ini, dapatkah anda menjelaskan

    usulan tentang metode analisis untuk menentukan kandungan flourida dalam air

    mineral dengan menggunakan peralatan yang ada? Lengkapi dengan informasi yang

    cukup jelas baik dari segi instrumentasi maupun prinsip dasar teoritis tentang

    metode ini.

    Untuk menentukan kadar flourida dalam kandungan air mineral digunakan prinsip

    potensiometri dimana untuk menentukan konsentrasi suatu ion dapat ditentukan melalui

    perhitungan potensial sel dua elektroda yaitu elektroda standar dan elektroda indikator.

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    15/26

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    16/26

    16 | P a g e

    sedikit.

    2. Menentukan Konsentrasi Ion Besi dalam Sampel

    Setelah dilakukan empat langkah di atas, didapatkan potensial sel sebelum dan

    setelah penambahan sampel. Sebelum penambahan sampel, nilai potensial sel, E1,

    adalah :

    := H+ Il! BJdengan K = 4.467L = 0.0592 (1)dengan n = 1 untuk ion flor, K adalah konstanta, dan CSadalah konsentrasi larutan

    standar yang digunakan, serta volume larutan standar, VS. Setelah diberi sampel

    sebanyak VU dengan konsentrasi yang tidak diketahui, CU, potensial sel campuran,E2,

    menjadi :

    7= H+ Il! B7= H+ Il! MNONMPOPMNMP (2)karena berlaku persamaan :

    ?7= MNONMPOPMNMP (3)Pengurangan Persamaan (2) dan (1) menghasilkan Persamaan (4)

    #QJ+ QR).&0S>TSUV = QJ+ MPOPON (4)dan konsentrasi sampel, CU, dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

    BR= WMNMP).:4S>TSUV ,MNXONMP (5)Keuntungan menggunakan metode ini adalah:

    1. Tidak memerlukan sample yang terlalu banyak.

    2. Biayanya relatif murah

    3. Tidak memerlukan penyucian elektroda. Penggantian elektroda untuk mengukur

    potensial sel pada larutan standar dan sampel menghasilkan kesalahan kalibrasi

    yang akhirnya menyebabkan nilai Ej tidak konstan. Hal ini dapat diminimalkan

    dengan menggunakan metode sample addition yang tidak mengganti larutan yang

    dianalisis (tetapi hanya ditambahkan) sehingga nilaiEj dan K relative konstan.

    4. Memungkinkan dilakukannya multiple sample addition. Karena sampel yang

    digunakan sedikit, dapat dilakukan pengukuran potensial sel untuk lebih dari satu

    kali penambahan sampel. Hal ini akan memberikan hasil yang lebih baik dan

    valid.

    5.

    Metode dalam potensiometri melibatkan proses yang tidak sulit, sehingga tidakdiperlukan keahlian khusus dalam melakukannya

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    17/26

    17 | P a g e

    6. Metode ini bersifat nondestruktif terhadap sampel, dalam artian bahwa penyisipan

    elektroda tidak mengubah komposisi uji larutan, karena jika spesies yang

    direspon oleh elektroda indikator berpartisipasi dalam kesetimbangan larutan,

    maka aktivitasnya diukur ketika ia hadir, tanpa mengganggu kesetimbangan itu

    sendiri.

    8. Mengapa di beberapa literature dikatakan bahwa bila menggunakan teknik

    potensiometri kondisi pH sampel larutan yang dianalisiss tidak boleh terlalu asam?

    Mengapa diperlukan larutan yang mengandung elektrolit tinggi? Bagaimana kalau

    banyak senyawa lain seperti besi dalam sempel yang dianalisis?

    Potensiometri tidak boleh meganalisis analit yang terlalu asam maupun terlalu basa

    karena akan menurunkan selektivitasnya. Jika terlalu asam, akan ada banyak ion

    hiodrogen (H+). Ion analit akan diikat oleh H

    +yang ada pada larutan, akibatnya

    sejumlah ion berdifusi ke membrane sehingga selektivitas membrane menjadi kurang.

    Begitupun dengan pH yang terlalu basa. Karena adanya gugus OH-

    yang

    menyebabkan hidrolisis.

    Analisis potensiometri juga diperlukan analit yang memiliki elektrolit tinggi/kuat. Hal

    itu dikarenakan elektrolit kuat adalah penghantar listrik yang sangat baik. Ion-ion

    didalamnya bergerak bebas. Sehingga dapat menghantarkan electron dan

    menghasilkan beda potensial. Beda potensial adalah dasar analisis potensiometri.

    Namun apbila analit adalah elektrolit lemah, maka dapat dibantu dengan jembatan

    garam.

    Pengaruh ion lain dalam analit berhubngan dengan elektroda indikator. Elektroda

    indikator adalah elektroda yang bersentuhan langsung atau peka terhadap analit. Kita

    harus memilih elektroda yang tidak peka terhadap ion lain selain ion yang akan

    dianalisis, contohnya kita akan menganalisis ion F dalam air mineral yang

    mengandung juga ion besi. Jadi jangan memilih elektroda yang peka juga terhadap ion

    besi. Karena akan mempengaruhi beda potensial yang dihasilkan.

    9. Dengan menggunakan teknik potensiometri langsung, Anda memperoleh data

    potensial dari sampel dan larutan standar. Bila hasil kurva kalibrasi E terhadap log

    konsentrasi adalah seperti pada gambar 1. Bagaimana Anda menentukan

    konsentrasi fluorida dalam sampel? Apakah elektroda telah bekerja dengan baik

    dalam sistem tersebut?

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    18/26

    18 | P a g e

    Gambar 1. Penentuan konsentrasi fluorida dengan Potensiometri Langsung

    Sampel yang digunakan dalam metode potensiometri tersebut memiliki potensial sel

    sebesar 150 mV setelah terukur pada milivoltmeter atau potensiometer yang digunakan.

    Dengan menggunakan persamaan garis linier pada kurva kalibrasi yang telah diketahui

    pada soal, maka akan diketahui konsentrasi ion fluorida pada sampel yang terukur.

    Dari regresi kurva di atas diperoleh potensial sampel sebesar 150 mV.

    Y = Z[ \ ]Y = 598^__ [ &00859

    dimana : Y #`abcdeD

    [ l! ?

    Maka :

    Y 598^__ [ &00859

    598 __ l!? &00859

    &50 598^__ l! ? &00859

    f98f& 598^__ l! ?

    l!? 08g^2

    l! ? l! &0,48hi7

    ? 08&f_ Zjk

    Maka, kadar fluorida yang terkandung dalam sampel tersebut adalah sebesar 0,147 mg/L.

    Ada beberapa parameter yang paling umum digunakan untuk Elektroda Selektif Ion,

    yaitu daerah kurva linier dan kemiringan kurva kalibrasi. Daerah linier yaitu selang

    konsentrasi yang memberikan hubungan linier antara potensial sel yang terukur dengan

    log konsentrasi ion yang diukur. Sedangkan kemiringan kurva kalibrasi merupakan nilai

    kemiringan kurva kalibrasi pada daerah linier. Suatu ESI yang baik harus memenuhi

    beberapa syarat berikut, yaitu :

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    19/26

    19 | P a g e

    1. Hanya Selektif terhadap satu jenis ion

    2. Dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama (biasanya sekitar 6 bulan)

    3. Mempunyai daerah linier yang lebar

    10.Bila digunakan potensiometri dengan metode adisi standar maka kesalahan

    pengukuran karena adanya kemungkinan pembentukan kompleks ion lain seperti

    besi III dengan ion fluorida dapat dihindarkan. Walaupun dengan penggunaan

    buffer sejenis TISAB pembentukan kompleks ini dapat dicegah. Hasil pengukuran

    potensial dapat dilihat pada gambar 2. Bagaimana Anda menjelaskan penentuan

    konsentrasi fluorida pada sampel larutan dengan metode adisi standar?

    Bandingkan hasil yang diperoleh pada kedua cara diatas.

    Gambar 1. Penentuan konsentrasi fluorida dengan Gambar 2. Penentuan konsentasi fluorida

    Pengukuran potensiometri langsung dengan Adisi standar

    Larutan TISAB berfungsi menyamakan kekuatan ion larutan dengan cara

    meningkatkan kekuatan ion keduanya sampai titik maksimal. Pada saat konsentrasi

    larutan melebihi 0.1 M, larutan TISAB tidak dapat meningkatkan kekuatan ion larutan

    tersebut sehingga penambahan larutan TISAB tidak akan memberi efek apapun.

    Pada saat larutan standar dan sampel memiliki kekuatan ion yang sama, hubungan

    lurus antara konsentrasi dan potensial sel sudah dapat diperoleh. Karenanya, penambahan

    larutan TISAB tidak memberikan pengaruh signifikan

    Dari kurva adisi standar diatas, maka kita dapat menentukan konsentrasi fluor

    dengan metode adisi standar. Telah kita ketahui bahwa sumbu x = Cs.Vs. dan sumbu y =

    (Vo + Vs).&0S>TSU

    V . Sedangkan nilai potensial sel (E) adalah:

    E = K + S log C, dimana C =Om.MnOo.Mo

    MnMo Sehingga,

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    20/26

    20 | P a g e

    Om.MnOo.MoMnMo = &0

    pTqN

    Cu.Vo + Cs.Vs = (Vo+Vs).&0pTqN

    #MnMo).:4p>Tr

    NMn.:4pUTqN = Om.MnOo.MoOm.s

    #MnMo).:4p>TpUNMn = 1 +

    Oo.MoOm.Mn

    Dari persamaan tersebut kita dapat menentukan konsentrasi Fluor dengan cara :

    Jika x = 0, maka Cs.Vs = 0

    y = 100, maka (Vo + Vs).&0S>TSUV = Vo + :Om. Cs. Vs = 100Vo = 100

    Jika y = 0, maka (Vo + Vs).&0S>TSUV = Vo + :Om. Cs. Vs = 0100 +

    :Om. Cs. Vs = 0

    Cu =Oo .Mo

    :44

    Saat y = 0, x = 215 = Cs.Vs

    Maka, Cu =Oo .Mo

    :44 = 215/100 = 2,15 mg/L

    11.Dalam kegiatan analisis seringkali dikaitkan dengan istilah larutan baku/standar

    dan kurva kalibrasi, apa yang anda ketahui tentang keduanyadan mengapa

    diperlukan dalam kegiatan ini?

    Larutan baku/ larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui.

    Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan dalam buret, yang

    sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan

    konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet volumetri

    dan ditempatkan di erlenmeyer. Larutan baku/standar dibagi menjadi 2, yaitu :

    1. Larutan Baku Primer

    Larutan titran haruslah diketahui komposisi dan konsentrasinya. Idealnya kita harus

    memulai dengan larutan standar primer. Larutan standar primer dibuat dengan

    melarutkan zat dengan kemurnian yang tinggi (standar primer) yang diketahui dengan

    (Vo + Vs).&0S>TSU

    V = Vo +:

    Om. Cs. Vs

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    21/26

    21 | P a g e

    tepat beratnya dalam suatu larutan yang diketahui dengan tepat volumenya sehingga

    dapat dihitung konsentrasi murninya.

    Persyaratan standar primer :

    Kemurnian tinggi

    Stabil terhadap udara (tidak terpengaruh oleh udara)

    Tersedia dengan mudah

    Cukup mudah larut

    Berat molekul cukup besar

    Larutan baku primer dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang

    belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah

    dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dengan volume

    tertentu. Contoh: Asam Oksalat, K2Cr2O7, As2O3, asam benzoat.

    2. Larutan baku sekunder

    Larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena

    berasal dari zat yang tidak murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan

    pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.

    Contoh : AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2, NaOH.

    Persyaratan standar sekunder :

    Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer

    Berat ekuivalen tinggi

    Larutan relatif stabil didalam penyimpanan

    Sedangkan kurva kalibrasi adalah kurva yang dibuat dari sederetan larutan

    standar yang masih dalam batas linieritas sehingga dapat diregresi-linierkan. Biasanya

    kurva ini digunakan untuk menunjukkan besarnya konsentrasi larutan sampel dari

    hasil pengukuran sehingga konsentrasi sampel larutan bisa diperoleh dengan mudah

    melalui kurva kalibrasi.

    Jadi, analisis kuantitatif dengan kurva kalibrasi dibuat dengan mengukur

    potensial sel di dalam beberapa larutan baku yang memiliki konsentrasi berbeda.

    Kemudian mengalurkan nilai potensial yang telah diperoleh dengan logaritma

    konsentrasi yang diukur. Hubungan linier antara potensial elektroda kerja dengan log

    konsentrasi memungkinkan penentuan ion dalam larutan.

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    22/26

    22 | P a g e

    12.Untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat, hal-hal apa sajakah yang harus

    diperhitungkan/dipertimbangkan?

    1. Tahap Perencanaan Analisis

    Tahapan awal ini harus selalu dilakukan agar setiap proses analisis yang dilakukan

    menjadi terarah. Tahap perencanaan ini disebut juga sebagai tahapan panduan untuk

    melakukan kegiatan analisis. Untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat, maka

    harus diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu:

    Data dan informasi sampel yang akan dianalisis.

    Metode analisis yang akan digunakan.

    2. Tahap Pengambilan Sampel

    Kegiatan pengambilan sampel dalam kajian ilmu kimia analitik disebut juga sebagai

    sampling. Tahapan ini sangat penting dilakukan terutama sekali jika akan melakukan

    analisis dengan metode kuantitatif. Sampel yang diambil dalam tahapan ini harus

    mewakili keseluruhan materi yang nantinya akan dianalisis. Beberapa hal yang harus

    diperhatikan dalam pengambilan sampel adalah titik pengambilan sampel, jarak

    antara titik pengambilan sampel, dan penghomogenan terhadap sampel hasil

    sampling.

    3. Tahap Persiapan Sampel untuk Dianalisis

    Sampel yang diambil di alam banyak yang bentuknya masih berupa padatan.Oleh

    karena bentuk ini sukar untuk dianalisis, maka sampel berupa padatan harus diubah

    dulu menjadi bentuk yang mudah dianalisis.

    13.Bagaimana Anda membuat 500 ml larutan H2SO4 0,25 M yang berasal dari asal

    sulfat pekat 21,8% (w/w) dengan densitas 1,1539 g/ml di laboratorium?

    Mol H2SO4yng ingin dibuat adalah = M.V

    = (0,25 M) (0,5 L)

    = 0,125 mol

    Maka dibutuhkan H2SO4pekat sebesar 0,125 mol

    Massa H2SO4pekat yang dibutuhkan adalah = (0,125 mol) (98 gram/mol)

    = 12,25 gram

    Karena kadar H2SO421,8%, dengan densitas 1,1539 g/ml, maka setiap Volume yang

    dibutuhkan =:787 tuvw

    '>U8xUyy3.#:8:i6 z{|)

    Volume = 48,7 ml larutan H2SO4pekat

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    23/26

    23 | P a g e

    Maka untuk membuat 500 ml larutan H2SO40,25 M, dapat digunakan asam sulfat

    pekat 21,8% sebanyak 48,7 ml. Lalu dilarutkan dalam pelarut air hingga volume larutan

    (volume asam sulfat pekat + volume air) menjadi 500 ml.

    14.Tentukan konsentrasi larutan KMnO4bila perubahan warna terjadi sewaktu 43,31

    ml larutan tersebut dititrasi oleh garam Na2C2O4 yang berasal dari padatannya

    seberat 0,2121 gram. Diketahui berat formula Na2C2O4adalah 134 g/mol

    Pada saat titrasi, maka mol ekuivalen KMnO4 = mol ekuivalen Na2C2O4

    # mol ekuivalen Na2C2O4 =}voov.L

    }u =

    487:7: tuvw.7:i~ tkwn

    = 0,00316 mol ekuivalen

    # maka mol ekuivalen KMnO4 = 0,00158 mol ekuivalen

    # Normalitas KMnO4 =wn mvL

    M

    =4844i: wn

    484~ii: = 0,073 N

    # Normalitas = M.n

    M = N/n= (0,073 N)/1

    = 0,073 M

    15.Bagaimana Anda menentukan nilai potensial sel berikut ini:

    Ag/AgCl(jenuh/s), HCl (0.02 M// KCl (jenuh), Hg2Cl2(jenuh)/Hg(l)

    Dari diagram sel berikut maka dapat disimpulkan bahwa Ag/AgCl atau logam tembaga

    mengalami oksidasi sedangkan Hg2Cl2(jenuh)/Hg(l) atau logam merkuri mengalami

    reduksi. sedangkan HCl (0.02 M// KCl (jenuh) berfungsi sebagai jembatan garam.

    Reduksi : 2Hg2Cl2 + 2e-2Hg + 2Cl- E

    o= 0,268 V

    Oksidasi : Ag + ClAgCl + e- E

    o= 0,222 V

    Eosel = E

    oreduksi E

    ooksidasi

    = 0,268 V 0,222 V

    = 0,046 V

    16.

    Untuk sel berikut ini, bagaimana Anda tentukan besarnya konstanta

    kesetimbangan

    2Ag++ Cu == 2Ag + Cu

    2+

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    24/26

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    25/26

    25 | P a g e

    BAB III

    Kesimpulan

    Dapat diketahui bahwa sebenarnya kandungan fluor dalam air tidak akan membawa

    dampak negatif bagi kesehatan bila kadarnya dalam air tidak melebihi ambang batas, yaitu

    1,5 mg/L. Apabila kandungan fluor dalam air minum melebihi ambang batas, maka akan

    mengganggu kesehatan, seperti efek pada gigi, efek pada tulang, atau bahkan bisa

    menyebabkan kanker.

    Untuk itu, kita sebagai seorang sarjana kimia harus meneliti terlebih dahulu apakah

    kandungan fluor dalam air minum tersebut telah melebihi ambang batas atau tidak. Metode

    analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui kandungan fluor dalam air minum ada

    berbagai macam, yaitu gravimetri, volumetri, dan potensiometri.

    Gravimetri adalah salah satu metode analisis secara kuantitatif dalam ilmu kimia pada

    suatu zat/komponen yang telah diketahui. Cara yang digunakan adalah dengan mengukur

    berat komponen dalam keadaan murni setelah proses pemisahan. Proses paling penting dalam

    gravimetri adalah penimbangan. Terdapat 3 metode yang dalam gravimetri ini, yaitu

    pengendapan, penguapan, dan elektrolisis.

    Volumetri merupakan cara penentuan kadar berdasarkan volume zat yang terukur.

    Metode ini menggunakan istilah titran, sampel, dan indikator. Titran merupakan zat yang

    telah diketahui kadarnya, sampel merupakan zat yang akan ditentukan kadarnya, sedangkan

    indikator merupakan petunjuk kapan kegiatan titrasi harus dihentikan. Peralatan yang

    digunakan meliputi labu Buret sebagai tempat titran yang disanggah oleh stattif dan klem,

    serta labu Erlemeyer sebagai tempat sampel yang diteliti.

    Potensiometri adalah suatu set alat yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi ion

    analit. Peralatan yang digunakan terdiri dari elektroda pembanding, elektroda indikator, alat

    pengukur potensial (potensiometer), jembatan garam, larutan yang dianalisis (analit).

    perhitungan analisis dengan potensiometri dapat dibantu dengan persamaan Nernst. Dalam

    menganalisis analit dengan potensiometri harus memperhatikan sampel yang akan dianalisis,

    dan elektroda yang akan digunakan. Sampel tidak boleh terlalu asam atau basa, diperlukan

    analit yang memiliki elektrolit tinggi/kuat, dan elektroda indikator harus sesuai dengan ion

    pada sampel yang akan dianalisis.

    Hasil yang diperoleh jika dilihat dari hasil dengan metode adisi standar, kandungan

    fluor tersebut berkisar 2,15 mg/L. Jika dilihat dari hasil analisis tersebut, maka dapat

    diketahui dengan pasti bahwa air minum tersebut tidak baik bagi keehatan karena memiliki

    kandungan fluor yang tinggi.

  • 8/10/2019 Makalah Kimia Analitik Kelomok 10

    26/26

    Daftar Pustaka

    Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga

    Skoog. 1988. Fundamentals of Analytical Chemistry. London : Saunders CollegePublishing

    Dr. David L. Zellmer.1999. The Fluoride Ion Selective Electrode Experiment

    Direct Potentiometry and Standard Addition Methods.

    http://zimmer.csufresno.edu/~davidz/Chem102/FluorideISE/FluorideISE.html

    (diakses pada 11 Oktober 2014)

    Harvey, David. 2000.Modern Analytical Chemistry. Boston: McGraww Hill Companies,

    Inc.

    Skoog, Douglas A. , West, Donald M. , Holler, F. James. Fundamental of Analytical

    Chemistry, Sixth Edition. New York: Saunders College Publishing

    ASI Engineers. 2013. Standard Addition Method. http://www.asi-

    sensors.com/ASI/learning/standard_addition.pdf (diakses pada 10 Oktober

    2014).