makalah kelompok observasi sd 1 goltep

25
OBSERVASI PROBLEMATIKA PEMBELAJARARAN SD SD NEGERI 1 GOLAN TEPUS MEJOBO KUDUS Mata Kuliah: Problematika Pembelajaran SD Dosen pengampu: Ambar Widyaningtyas, M.Pd Nama kelompok : 1. Shofiatun Naila (2010 – 33 – 121) 2. Abdul Wahab S (2010 – 33 – 124) 3. Dinar Rahmawati S (2010 – 33 – 127) 4. Naming Lutfia F (2010 – 33 – 129) 5. Nor Afif (2010 – 33 – 130) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2012

Upload: nor-maulana

Post on 12-Aug-2015

290 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

masalah yang terjadi di sd golan tepus

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

OBSERVASI PROBLEMATIKA PEMBELAJARARAN SD

SD NEGERI 1 GOLAN TEPUS MEJOBO KUDUS

Mata Kuliah: Problematika Pembelajaran SD

Dosen pengampu: Ambar Widyaningtyas, M.Pd

Nama kelompok :

1. Shofiatun Naila (2010 – 33 – 121) 2. Abdul Wahab S (2010 – 33 – 124) 3. Dinar Rahmawati S (2010 – 33 – 127) 4. Naming Lutfia F (2010 – 33 – 129) 5. Nor Afif (2010 – 33 – 130)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS2012

Page 2: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak

didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar

sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan

kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan

individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang

tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya

memperhatikan perbedaan-perbedaan individual siswa, sehingga pembelajaran

benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari

yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi

baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di

kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidikyang

cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau

kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Gejala

yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yamg menggunakan metode

pengajaran yamg cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung. Hal

ini yang akan menjadikan suasana kelas yang tidak akan kondusif dikarenakan guru

kurang menyadari adanya perbedaan individu setiap siswa.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam

proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap tergantung

pada faktor-faktor pendukung belajar yang mempengaruhi siswa. Faktor-faktor ini

umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor intern dan faktor

ekstern. Faktor intern berhubungan dengan segala sesuatu yang ada pada diri siswa

yang menunjang pembelajaran, seperti inteligensi, bakat, kemampuan motorik

pancaindra, dan skema berpikir. Faktor ekstern merupakan segala sesuatu yang

berasal dari luar diri siswa yang mengkondisikannya dalam pembelajaran, seperti

2

Page 3: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

pengalaman, lingkungan sosial, metode belajar-mengajar, strategi belajar-mengajar,

fasilitas belajar dan dedikasi guru. Keberhasilannya mencapai suatu tahap hasil

belajar memungkinkannya untuk belajar lebih lancar dalam mencapai tahap

selanjutnya.

Tinggi rendahnya kualitas belajar siswa tergantung pada komponen-

komponen antara lain siswa, kurikulum, guru, metode, sarana prasarana dan

lingkungan. Proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen

yang berpengaruh saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan.misalnya

ketertarikan siswa, motivasi siswa, metode guru bervariasi, teknik guru dalam

mengajar dikelas mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Apabila metode

yang digunakan dalam penyampaian materi-materi tertentu siswa antusias untuk

belajar, karena siswa termotivasi.

Namun dalam kenyataaannya terdapat masalah-masalah belajar yang

dihadapi siswa. Masalah tersebut terkadang tidak disadari oleh guru. Untuk itu

kami mencoba melaksananak observasi di SD N 1 Golan Tepus dengan maksud

mengetahu secara langsung permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran dan

berupaya memberikan solusi terhadap pembelajaran tersebut.

B. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan observasi di Sekolah Dasar yaitu untuk mengetahui

problematika/permasalahan dalam pembelajaran yang terjadi dalam lingkup

sekolah baik dari segi guru, siswa maupun sekolah dan solusi atau pemecahan dari

masalah tersebut.

C. MANFAAT KEGIATAN

Adapun manfaat kegiatan dalam observasi ini adalah:

1. Sebagai pembelajaran bagi kami dalam pengkajian mata kuliah Problematika

Pembelajaran Sekolah Dasar.

3

Page 4: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

2. Sebagai pengetahuan bagi guru dan pihak yang menbutuhkan informasi

mengenai keadaan-keadaan lingkungan sekolah, proses belajar mengajar serta

kendala-kendala yang terjadi dalam pembelajaran disekolah dasar.

D. PELAKSANAAN OBSERVASI

Tempat : SD Negeri 1 Golan Tepus, Mejobo, Kudus

Hari : Rabu

Tanggal : 14 Maret 2012

Waktu : 08.00 WIB sampai selesai

E. SUBJEK /SASARAN OBSERVASI

Subjek observasi ini adalah Guru Kelas, dan Siswa Sekolah Dasar 1 Golan Tepus

Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5 tahun pelajaran 2011/2012. Terutama siswa yang

memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

F. PROSES OBSERVASI

Terlampir

4

Page 5: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihat masalah

sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai

tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai

suatu hal yang tidak mengenakan. Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah

adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri

dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan.

Sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar

dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

“Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari

pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui interaksi antara individu dengan

lingkungannya” ( Anita E,WoolFolk,1995:196).

Menurut (Garry dan Kingsley, 1970 : 15) “Belajar adalah proses tingkah

laku (dalam arti luas), ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan”.

Sedangkan menurut Gagne (1984: 77) bahwa “belajar adalah suatu proses

dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Dari

definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan

sebagai berikut : “Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh

murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.

Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa

kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak

menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh

5

Page 6: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-

murid yang pandai atau cerdas

B. Hasil Observasi

Dari hasil observasi yang kami lakukan di SD 1 Golan Tepus, mulai dari

kelas 1 sampai 5. Kami mendapatkan banyak hal yang dapat kami kaji mengenai

problematika/masalah yang ada dalam pembelajaran di kelas. Baik dari segi siswa,

guru maupun permasalahan mengenai penguasaan materi dalam pembelajaran lima

mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS serta PKn). Dari hasil

pengamatan tidak sedikit pula siswa yang tidak memahami/menguasai materi

sehingga siswa banyak yang mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM).

Untuk itu, kami akan mengkaji satu persatu faktor/penyebab siswa yang

mendapatkan nilai berada dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam

setiap mata pelajaran serta solusi/tindakan yang tepat dalam mengatasi problematika

dalam pembelajaran tersebut.

Penyebab siswa mendapat nilai dibawah krriteria ketuntasan minimal

(KKM), jika:

Dilihat dari siswa:

1. Intelligence Quotien (IQ) siswa lebih lemah dari teman yang lain.Siswa

merasa kesulitan serta lambat dalam menerima dan memahami materi

pembelajaran dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.

2. Kurang focus dan kurang memperhatikan dalam pembelajaran serta

cenderung main sendiri.

3. Kurang teliti dalam mengerjakan soal

4. Siswa mengalami keterlambatan dalam belajar. Siswa tersebut cenderung

lebih lama untuk memahami pelajaran dari dada teman-temannya yang lain.

5. Keterbatasan buku pelajaran

6. Siswa bersikap malas untuk mengikuti pembelajaran dan cenderung asyik

bermain sendiri.

6

Page 7: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

7. Kurangnya motivasi belajar

8. Kurangnya sikap percaya diri siswa

Dilihat dari segi guru, diantaranya yaitu :

1. Kemampuan guru kurang memadai.

2. Kurangnya kreativitas guru dalam memfasilitasi pembelajaran.

3. Kurangnya perhatuan guru terhadap siswa.

4. Guru menunjukkan sikap yang kurang ramah terhadap siswa.

5. Guru kurang memahami karakteristik siswa.

6. Penilaian guru hanya meliputi aspek kognitif saja.

Dilihat dari materi dan pembelajaran di sekolah, diantaranya yaitu:

1. Bahasa Indonesia

Dari hasil observasi yang kami lakukan terutama dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia yaitu meskipun bahasa Indonesia adalah bahasa nasional

negara kita namun tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia . hal ini dikarenakan dalam pembelajaran ini

mementingkan empat aspek yang utama dalam pembelajaran yaitu

membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Sementara dari hasil

observasi kami di SD 1 Golan Tepus, dari mulai kelas 1 sampai kelas 5 kami

menemukan problematika yang mencakup aspek pembelajaran bahasa

Indonesia yaitu terutama mengenai aspek membaca dan berbicara. Dalam

hal ini kebanyakan siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria

ketuntasan minimal (KKM) adalah siswa yang masih kesulitan atau kurang

lancar dalam membaca. Sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi

yang telah dibahas. Selain itu dalam aspek berbicara, juga sangat

mempengaruhi nilai siswa. Dalam aspek ini siswa dituntut untuk mampu

menyampaikan pendapat atau berani berbicara. Tetapi kebanyakan siswa di

SD 1 Golan Tepus, kurang berani menyampaikan pendapat mereka atau

sekedar menyampaikan keluhan yang dihadapinya kepada guru kelasnya.

Mereka cenderung memilih untuk diam dan terlihat lebih pasif dari teman-

teman mereka.

7

Page 8: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

2. Matematika

Dalam pembelajaran matematika aspek yang perlu penting untuk

dikuasai oleh setiap siswa adalah aspek penguasaan konsep, pemahaman

materi dan penerapan konsep. Sehingga siswa dituntut untuk mampu

menguasai semua pembelajaran. Namun dari observasi yang kami lakukan di

SD 1 Golan Tepus, kami menemukan permasalahan yang sama mulai dari

kelas 1 sampai kelas 5 yaitu mengenai masalah perkalian dan pembagian.

Factor lain yang dapat membuat siswa memperoleh nilai di bawah KKM

yaitu dalam mengikuti pembelajaran matematika terkadang siswa menjadi

takut karena siswa merasa tidak suka dan tidak memahami terhadap materi

dan penjelasan dari guru.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mata pelajaran

yang materinya merupakan berhubungan dengan berbagai komponen

kehidupan manusia di dunia. Misalnya saja, dikelas atas mempelajari tentang

bagaimana proses kerja jantung, pernafasan, lingkungan alam dan

sebagainya. Dari hasil observasi kami, dalam pembelarajaran IPA siswa juga

banyak yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang telah ditentukan. Dari

hasil wawancara dari para siswa di SD 1 Golan Tepus, mereka mengaku

kalau mereka merasa kesulitan dalam menguasai materi IPA, karena dalam

pembelajaran IPA terutama dalam buku pelajarannya terlalu banyak

menggunakan kata-kata yang dianggap asing oleh siswa. Sehingga merasa

kesulitan dalam memahami apa yang yang sedang dibahas dalam

pembelajarn. Hal tersebut, tidak hanya dirasakan oleh siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM saja, namun siswa yang pandai pun

terkadang merasa kesulitan dalam pemahaman materi. Selain masalah

tersebut, siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM juga kesulitan dalam

membayangkan dalam pembelajaran yang abstrak(yang sulit untuk direalkan

dalam kehidupan nyata). Serta kadang alat peraga yang digunakan, siswa

kurang begitu jelas terutama dalam keterangan-keterangan alat peraga.

8

Page 9: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

Sehingga hal tersebut membuat siswa merasa bingung dan tidak paham akan

pelajaran IPA.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Jika dikaji lebih lanjut, dalam pembelajaran IPS mulai dari kelas 1

sampai kelas 5, mencakup materi yang begitu banyak. Materi tersebut

mencakup materi sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan antropologi.

Untuk penguasaan materi pelajaran IPS siswa dituntut untuk rajin membaca

dan memahami setiap kalimat yang dibacanya. Namun, permasalahan yang

kami temukan dalam pembelajaran IPS di SD1 Golan Tepus adalah siswa

merasa kesulitan dalam menghafalkan materi jika akan menghadapi ulangan

harian, karena begitu banyak materi yang dihafalkan dalam waktu itu juga.

Dan jika siswa tidak menghafalkan materi tersebut siswa tidak dapat

mengerjakan ulangan harian, sehingga siswa dapat memperoleh nilai

dibawah kriteria kelulusan minimal..Hal tersebutlah yang membuat siswa

menjadi malas untuk belajar mata pelajaran IPS. Selain itu siswa mengalami

kebosanan akan pembelajaran IPS karena materi IPS yang terlalu banyak

materi yang diberikan tanpa ada alat peraga maupun hal yang mendukung

dalam pembelajaran IPS.

5. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembelajaran yang berhubungan

dengan nilai-nilai/norma-norma dalam kehidupan serta mencakup tentang

kelembagaan/kenegaraan dalam pemerintahan. Menurut kelompok kami,

dari observasi yang telah kami di SD 1 Golan Tepus kami menemukan

permasalahan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu cara

pengajarannya terlalu monoton (metode ceramah) tanpa adanya media atau

alat peraga atau pendukung yang lain tentang materi yang telah di bahas, dan

dalam menghadapi ulangan harian lebih mementingkan hafalan materi siswa

dibandingkan dengan pemahaman siswa. Sehingga siswa lebih sering

mengalami kebosanan dalam pembelajaran. Selain itu, materi pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan cenderung lebih teoritis sehingga siswa

9

Page 10: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

terkadang merasa kesulitan dalam memahami mengaplikasikan pembelajaran

dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebutlah yang dapat menyebabkan siswa

memperoleh nilai yang berada di bawah KKM.

C. PEMECAHAN/SOLUSI PERMASALAHAN

Menurut kelompok kami, terdapat beberapa alternatif yang bisa dilakukan

guru untuk mengatasi masalah siswa yang nilainya dibawah KKM, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. RemedialRemedial adalah proses perbaikan yang dilakukan oleh guru agar siswa dapat memperbaiki nilai siswa dalam pembelajaran. Langkah-langkah remedial yaitu: Kegiatan remedial tidak hanya dapat dilakukan dengan mengajarkan kembali

materi yang belum dipahami atau dikuasai siswa. Tetapi dapat juga dilaksanakan dengan:a. Menggunakan alat peraga

Dengan menggunakan alat peraga, akan membantu siswa untuk memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Alat peraga akan membantu menjelaskan materi yang sulit diterima oleh siswa tersebut.

b. Kegiatan kelompokKegiatan kelompok dapat membantu siswa memahami pelajaran apabila diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu menjelaskannya.

c. TutorialDalam kegiatan ini guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pamdai untuk membantu siswa yang lebih pandai dalam mnguasai kompetensi yang telah ditetapkan guru.

d. Menggunakan sumber belajar yang relevanMisalnya, guru meminta siswa untuk membaca referensi lain yang membahas materi yang belum dikuasainya

Bagi siswa yang telah menguasai materi hendaknya diberi kegiatan pengayaan. Dengan kegiatan ini diharapkan siswadapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Jenis kegiatan pengayaan antara lain :a. Tutor sebaya

10

Page 11: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

Bagi siswa yang belajar cepat dalam diminta untuk menjelaskan konsep

atau ide kepada teman sekelasmya. Melalui kegiaan ini, pemahaman

siswa terhadap suatu konsep akan meningkat karena disamping mereka

harus menguasai konsep atau ide yang akan dijelaskan mereka juga harus

mencari teknik untuk menjelaskan konsep atau ide tersebut.

b. Mengembangka Latihan

Siswa yang cepat dalam belajar diminta untuk mengembangkan latihan

praktis yang dapat dilaksanakan oleh teman-temannya yang lambat

sehingga mereka akan lebih cepat memahami materi pelajaran.

c. Mengembangkan Media dan Sumber Pembelajaran

Memberikan ksempata kepada siswa untuk menghasilkan suatu karya

yang berkaitan dengan materi belajar. Hasil karya tersebut dapat berupa

model, permainan atau karya tulis yang dapat dimanfaatkan sebagai

sumber belajar.

d. Melakukan Proyek

Salah satu kegiaatan pengayaan yang palig meyenangkan bagi kelompok

siswa yang cepat dalam belajar adalah mencapat kesempatan untuk

terlibat dalam proyek khusus atau mempersiapkan suatu laporan. Pyoyek

atau laporan tersebut harus berkaitan dengna materi yang sedang

dipelajari.

e. Memberikan Permainan, Masalah, atau Kompetisi Siswa

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk memecahkan suatu maslaah

atua permainan yang diberikan, melalui kegiatna ini mereka juga belajara

satu sama lain dengan membandingkan strategi atau teknikyang mereka

perugunakan dalam memecahkan permasalahan atau permainan yang

diberikan.

2. Perhatian.Perhatian merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus tanggap terhadap tingkah laku anak,

11

Page 12: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

maka yang perlu diperhatikan guru adalah pengajaran itu harus menarik perhatian anak. Untuk itu harus diusahakan agar pembelajaran itu:1. Didasarkan pada hal-hal yang sudah dikenal anak dan berisi sesuatu yang

baru baginya.2. Bervariasi dalam menyampaikan (penjelasan) materi pelajaran, misalnya:

a. Dengan variasi suaraSuara bisa dikeraskan, dilemahkan bahkan dapat diam sebentar (kesenyapan) guna menarik perhatian.

b. Dengan variasi tulisanHal-hal yang penting dapat ditulis yang lebih mencolok, lain daripada yang lain.

c. Dengan menggunakan gambar (peta)Gambar (peta) diperlukan untuk menunjukkan letak atau tempat suatu daerah.

3. Pemilihan dan Penggunaan Media PembelajaranMedia pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Pemilihan Media Pembelajaran

Dengan adanya berbagai macam media pembelajaran yang kesemuanya dapat dipakai dalam proses pembelajaran maka saat guru akan menggunakannya harus memilih media mana yang paling tepat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Beberapa kriteria yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih media, antara lain :1) Tiap jenis media tentu mempunyai karakteristik.2) Pemilihan media harus dilakukan secara obyektif.3) Pemilihan media hendaknya mempertimbangkan juga:

- Kesesuaian tujuan pembelajaran- Kesesuaian materi- Kesesuaian kemampuan anak- Kesesuaian kemampuan guru ( untuk menggunakan)- Ketersediaan bahan, dana- Mutu media

Dengan memperhatikan kriteria pemilihan media tersebut maka guru akan terhindar dari kecerobohan dalam pemilihan media. Pemilihan media yang cermat dan tepat akan menunjang keefektifan proses pembelajaran.

12

Page 13: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

Penggunaan MediaGuru perlu mengetahui prinsip-prinsip umum penggunaan media

pembelajaran sehingga setelah memilih guru harus dapat menggunakannya dengan tepat.Prinsip-prinsip umum penggunaan media pembelajaran antara lain:1) Media harus merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran.2) Media tertentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam penyajian

sesuatu unit pelajaran daripada media yang lain3) Tidak ada satupun media yang sesuai untuk segala macam kegiatan

belajar4) Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus dapat

membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran. 4. Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untukmelakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapaisuatu tujuan. Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Bila motornya lemah, aktivitas yang terjadipun lemah pula. Motivasi belajar berkait erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri.Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna/bermanfaat baginya maka dimungkinkan motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Munculnya motivasi dalam diri siswa (internal) dalam belajar, karena siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung didalam tujuan pembelajaran yang bermanfaat untuk dirinya.Dengan menginformasikan garis besar materi, akan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dipelajari dalam suatu pembelajaran.Jadi, kegiatan memotivasi (teknik memotivasi) dapat berupa:1) Menginformasikan tujuan pembelajaran2) Menginformasikan manfaat pembelajaran3) Menginformasikan garis besar materi pembelajaran

5. Nilai dan SikapNilai secara umum merupakan ukuran tentang baik-buruk, tentang tata-laku yang telah mendalam dalam kehidupan masyarakat. Penilaian sikap dalam proses pembelajaran di sekolah dapat diartikan upaya sistematis dan sistemik untuk mengukur dan menilai perkembangan siswa, sebagai hasil dari proses pembelajaran yang telah dijalaninya.Beberapa sikap dan tingkah laku yang perlu dikembangkan antara lain :a. Sikap penghargaan kepada setiap manusia. Penghargaan bahwa pribadi

manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan atau disingkirkan tetapi

13

Page 14: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

harus dikembangkan. Setiap manusia , siapapun orangnya adalah bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan sikap ini harus dipunyai. Oleh karena itu tindakan meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi mengganggu kebahagiaan orang lain dianggap tidak baik. Dalam wujud tindakan, misalnya siswa saling menghargai temannya, tidak menjelekkan temannya dan sebagainya.

b. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janjiSikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan hidup bersama orang lain.

c. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda. Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena memanusiakan manusia lain. Bagi negara Indonesia yang sedang mencari bentuk demokrasi, sikap ini sangat jelas diperlukan. Apalagi sikap rela hidup bersama, meskipun lain gagasan, lain idiologi perlu ditekankan. Kita rela hidup besama dalam pebedaan karena perbedaan adalah keadaan asasi kita.

d. Kebebasan dan tanggung jawab. Sikap manusia sebagai pribadi adalah ia mempunyai kebebasan untuk mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap ini berlaku baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap alam dan Tuhan. Sikap ini jelas diwujudkan dalam kebebasan, mimbar, kebebasan berbicara, kebebasan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggung jawab. Siswa diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak lari dari tanggung jawab.

e. Penghargaan terhadap alam. Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup bahagia. Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri tidak dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang hanya dapat memberikan kehidupan kepada segelintir orang juga tidak benar. Keserakahan dalam penggunaan alam adalah kesalahan.

f. Penghormatan kepada Sang Pencipta. Sebagai makhluk kita menghormati Sang Pencipta. Siswa diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta , dan pujian itu dapat diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makluk ciptaan, termasuk pada diri sendiri. Sikap menghargai iman orang lain, menghargai bentuk iman orang lain, menghargai budaya orang lain perlu dikembangkan dalam kerangka rela hidup saling membantu dan menerima orang lain.

14

Page 15: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

g. Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang penyempurnaan diri pribadi.

BAB III

15

Page 16: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

1. Guru seharusnya memerhatikan karakteristik setiap peserta didik karena peserta

didk mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Dengan memahami

karakteristik peserta didik tersebut diharapkan guru dapat memberikan perlakuan

yang epat pada peserta didik segingga dapat mengoptimalkan potensi yang

dimiliki peserta sisik

2. Diharapkan kepada seluruh pengajar agar membangkitkan minat, motivasi dan

metode pengajarannya dalam proses pembelajaran di kelas, karena perbedaan

suasana lingkungan belajar sangat bergantung pada situasi dan kondisi siswa

saat menerima pelajaran, agar proses belajar-mengajar sangat efektif dan lebih

bermakna.

3. Disamping mampu membentuk kompetensi siswa, guru hendaknya

mengusahakan media pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa dalam

belajar. Media pembelajaran tersebut harus sesuai dengan materi serta perlu

dinilai kelayakannya dalam pebelajarna tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 17: Makalah Kelompok Observasi SD 1 GOLTEP

http://elearning.unesa.ac.id/tag/analisa-faktor-yang-mempengaruhi-masalah-

pembelajaran-siswa

http://elearning.unesa.ac.id/tag/abstrak-tentang-penelitian-pengaruh-problematika-

belajar-siswa-terhadap-prestasi

http://www.anneahira.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar-

siswa.htm

17