makalah kelompok 2 gizi kesmas

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat, gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dapat meningkatkan kecerdasan dan menjadikan pertumbuhan yang normal (Depkes RI, 2004). Gizi yang tidak seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali ditanggulangi oleh Indonesia. Masalah gizi buruk adalah masalah ketersediaan pangan ditingkat rumah tangga, walaupun swasembada pangan bahkan telah terdistribusi merata sampai ketingkat rumah tangga (misalnya program raskin), masih sering ditemukan kasus gizi buruk, hal ini terjadi karena masyarakat atau keluarga belita belum mengatahui cara menilai status gizi anak atau juga belum mengetahui pola pertumbuhan berat badan anak. Gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, sedangkan tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang 1

Upload: muhammad-nurhidayat

Post on 05-Aug-2015

142 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam

mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Salah satu upaya

peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat, gizi yang

seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dapat meningkatkan kecerdasan

dan menjadikan pertumbuhan yang normal (Depkes RI, 2004).

Gizi yang tidak seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali

ditanggulangi oleh Indonesia.

Masalah gizi buruk adalah masalah ketersediaan pangan ditingkat rumah

tangga, walaupun swasembada pangan bahkan telah terdistribusi merata sampai

ketingkat rumah tangga (misalnya program raskin), masih sering ditemukan kasus

gizi buruk, hal ini terjadi karena masyarakat atau keluarga belita belum

mengatahui cara menilai status gizi anak atau juga belum mengetahui pola

pertumbuhan berat badan anak.

Gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi,

sedangkan tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan.

Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh

didalam susunan hidangan dan perbandingannya antara satu zat terhadap zat yang

lain, sedangkan kuantitas merupakan kuantum masing-masing zat gizi terhadap

kebutuhan tubuh. Kecukupan kualitas dan kuantitas zat gizi dalam suatu hidangan

akan menjadikan tubuh sehat atau sehat gizi.

B. Tujuan

1. Mengetahui aspek penilaian status gizi

2. Mengetahui tujuan penilaian konsumsi pangan dengan cara survei

konsumsi

3. Mengetahui penilaian status gizi dengan metode survei konsumsi

1

Page 2: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Penilaian status gizi (PSG) adalah interpretasi dari data yang didapatkan

dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau

individu yang beresiko atau dengan status gizi buruk (Departemen Gizi dan

Kesehatan masyarakat FKUI,2007)

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan

penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah

satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik

Universitas Sumatera Utarabagi seseorang akan berkontribusi terhadap

kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi

masyarakat dapat diketahui melalui penilaian konsumsi pangannya berdasarkan

data kuantitatif maupun kualitatif (Supariasa, 2001).

Survei konsumsi makanan yaitu mempelajari/menelaah jumlah makan

yang dikonsumsi masuk kedalam tubuh dan membandingkan dengan baku

kecukupan, sehingga diketahui kecukupan gizi yang dipenuhi. Survei konsumsi

makanan bertujuan untuk mengetahui konsumsi makan seseorang atau kelompok

orang baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Metode yang bersifat

kualitatif untuk mengetahui konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali

informasi tentang kebiasaan makan serta cara-cara memperoleh bahan makanan

tersebut

2

Page 3: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

B. Tujuan penilaian konsumsi pangan dengan cara survei

konsumsi

Penilaian konsumsi pangan dilakukan dengan cara survei, survei konsumsi

pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang, keluarga atau

kelompok baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

C. Metode Pengukuran Konsumsi Makanan

1. Metode Kualitatif

Metode kualitatif yang bersifat kualitatif biasanya untuk mengetahui

frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali

informasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara memperoleh

makanan tersebut.

Metode-metode pengukuran konsumsi makanan secara kualitatif

a. Metode frekuensi makanan (Food frequency)

b. Metode riwayat makanan (Dietary history)

c. Metode pendaftaran makanan ( Food list)

d. Metode telepon

2. Metode kuantitatif

Metode secara kuantitif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan

yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan

daftar konsumsi bahan makanan (DKBM) atau daftar lainyang diperlukan seperti

daftar ukuran rumah tangga (URT) ,daftar konversi mentah,masak (DKMM) dan

daftar penyerapan minyak

Metode-metode pengukuran konsumsi makanan secara kuantitatif

a. Metode recall 24 jam

3

Page 4: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

Metode ini dilakukan untuk mencatat jenis dan jumalah bahan makanan

yang dikonsumsi pada masa yaqng lalu . Wawancara dilakukan serinci mungkin

agar responden dapat mengungkapkan jenis bahn makanan dan perkiraan jumalah

makanan yang dikonsumsi beberapa hari yang lalu .penentuan jumlah recall

sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi bahan makanan atar waktu atau

tipe responden dalam memperoleh makanan biasanya dilakukan selama 2-3 hari

atau seminggu .Urutan waktu makan dalam sehari terdiri dari makan

pagi,siang ,malam dan makanan selingan .

b. Perkiraan makanan (estimated food record)

c. Penimbangan makanan( food weighing)

d. Metode food acount

Hampir sama dengan metode inventaris dalam hal pencatatannya

perbedaannya pada penimbangan atau pengukurn langsung datanya dikumpulkan

secar wawancara dengan anggota keluarga dan di catat pada formulir yang telah

disediakan sebelumnya. Metode ini kurang teliti dikarenakan data yang

dikumpulkan merupakan hasil estimasi.

e. Metode inventaris ( inventory method)

Metode inventaris disebut juga Log Book method . Biasanya digunakan

pada survei konsumsi pangan keluarga atau rumah tangga .metode ini prinsipnya

melakukan inventaris pencatatan dan penimbangan langsung terhadapa semua

jenis makanan ,mulai dari awal sampai akhir survei. Periode waktu yang

digunakan dapat satu minggu atau berbulan-bulan. Inventaris dan penimbangan

dilakukan oleh responden (salah satu anggota keluarga) yang telah dilatih

sebelumnya . tahap pelaksanaannya dalah sbb:

Hari pertama

Mencatan dan menimbang semua jenis pangan yang ada . ini dianggap sebagai

stock awal (S)

Hari kedua-hari sebelum hari terakhir survei

4

Page 5: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

Mencatat dan menimbang semua bahan yang diperoleh yang dibeli,diberi dari

kebun atau makanan diluar rumah (Pp). Mencatat dan menimbang semua jenis

bahan pangan yang diberikan kepada selain keluarga (Pb) selama survei.

Hari terakhir

Mencatat dan menimbang semua jenis bahan pangan yang ada di rumah yang

dianggap sebagai stock akhir (SK)

Jumlah bahan pangan yang dikonsumsi adalah

Ki=swi+ppi-Pbi-Ski=

Menunjukkan jenis pangan

Rata-rata konsumsi per kapita = B: jumlah anggota keluarga

Data tentang jumlah anggota keluarga ,umur,berat badan,pendidikan serta jenis

pekerjaan pelu dilengkapi dalam survei

f. Pencatatan (household food record)

3. Metode kualitatif dan kuantitatif

Beberapa metode pengukuran bahkan dapat menghasilkan data yang

bersifat kualitatif maupun kuantitatif . Metode tersebut antara lain:

a. Metode recall 24 jam

b. Metode riwayat makanan (dietary history)

4. Metode food frequency questionnaire

Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleeh data tenteng

frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode

tertentu setiap hari,minggu,bulan, tahun. Selain itu dengan metode frekuensi

makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi makanan secra kualitatif .

Kuisioner frekuensi makanan memuat semua tentang daftar bahan

makanan atau makanan tersebut pada periode tertentu. Bahan makanan yang

5

Page 6: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

terdapat dalam daftar tersebut adalah yang dikonsumsi cukup sering oleh

responden .

Kelebihan metode food frequency questionnaire FFQ

a. Relatif murah dan sederhana

b. Dapat dilakukan sendiri oleh responden

c. Tidak membutuhkan latihan khusus

d. Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan

kebiasaan makan

Kekurangan metode food frequency questionnaire FFQ

a. Tidak dapat mengetahui intake zat gizi sehari

b. Sulit mengembangkan kuisioner pengumpulan data

c. Cukup menjemukan bagi pewawancara

d. Perlu melakukan percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis

bahan makanan yang akan masuk dalam daftar kuisioner

e. Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi

6

Page 7: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

D. Kebutuhan Gizi Dan Kecukupan Gizi

Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang

untuk hidup sehat. Kebutuhan zat gizi masing-masing orang berbeda, salah

satunya karena faktor genetika. Kegunaan perhitungan kebutuhan gizi adalah

sebagai baku evaluasi konsumsi pangan dan gizi, perencanaan menu atau

konsumsi pangan, perencanaan produksi dan ketersediaan pangan. Sedangkan

kecukupan gizi yang dianjurkan (recommended dietary allowances/ RDA) adalah

jumlah zat gizi yang diperlukan seseorang atau rata-rata kelompok orang agar

hampir semua orang dapat hidup sehat. Kebutuhan gizi seseorang sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Pertumbuhan

Universitas Sumatera UtaraPertumbuhan ditandai dengan bertambahnya

materi penyusun badan dan bagian-bagiannya. Fase ini dimulai dari

kandungan sampai usia dewasa muda. Laju pertumbuhan tercepat terjadi

sebelum kelahiran dan sewaktu bayi. Keperluan tubuh akan zat gizi

esensial pada waktu bayi lebih utama dibandingkan dengan masa lain

selam kehidupan. Pertumbuhan berikutnya adalah masa kanak-kanak.

Pada usia ini kegiatan fisik mulai meningkat. Kekurangan zat gizi pada

dua masa ini akan menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik dan mental.

Kebutuhan zat gizi dan energi menjadi bervariasi seiring dengan laju

pertumbuhan. Sampai masa remaja, kebutuhan zat gizi sangat penting

untuk perkembangan tubuh, seperti terbentuknya tulang dan otot yang

kuat, simpanan lemak yang cukup untuk melindungi tubuh dan organnya,

kulit yang sehat, rambut yang mengkilap, serta gigi yang sehat.

2. Umur

Semakin tua umur manusia maka kebutuhan energi dan zat-zat gizi

semakin sedikit. Pada usia dewasa, zat gizi diperlukan untuk penggantian

jaringan tubuh yang rusak, meliputi perombakan dan pembentukan sel.

7

Page 8: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

Pada masa ini aktivitas fisik mulai meningkat yaitu untuk melakukan

pekerjaan atau bekerja.

3. Jenis kegiatan fisik dan ukuran tubuh

Makin banyak aktivitas fisik yang dikerjakan maka makin banyak energi

yang diperlukan. Untuk melakukan aktifitas fisik yang sama, orang yang

berbadan besar membutuhkan energi yang lebih banyak daripada orang

yang berbadan kecil. Akan tetapi, aktifitas fisik lebih berpengaruh

terhadap pengeluaran energi daripada perbedaan ukuran tubuh.

4. Keadaan sakit dan penyembuhan

Pada keadaan sakit terjadi perombakan protein tubuh. Oleh karena itu,

agar kondisi tubuh kembali normal maka pada periode penyembuhan

diperlukan peningkatan konsumsi protein. Kondisi sakit tidak saja

memerlukan peningkatan konsumsi protein, tetapi juga peningkatan zat-zat

gizi lain sepertia air, vitamin, mineral, karbohidrat, dan lemak.

8

Page 9: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan

dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena

merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan

kematian. Status gizi yang baik Universitas Sumatera Utarabagi seseorang

akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan

dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui

penilaian konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun

kualitatif

B. Saran

Hendaknya dalam melakukan survey konsumsi dengan metode

recall, harus tetapmemperhatikan validasi agar data yang diperoleh akurat

dan tidak terjadi bias informasi baik dari responden maupun dari petugas survey.

Hal ini dikarenakan setiap metode memiliki kelebihan dan

kelemahan masing-masing. Sehingga kesimpulan dalam penilaian status gizi dapat

lebih tepat dan lebih baik.

9

Page 10: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. (2009), Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Status Gizi, Ketersediaan dan

Produksi Pangan. http:/ anianaharani.blogspot.com diakses pada 17 Pebruari 2011

Arisman. (2010), Gizi Dalam Daur Kehidupan: EGC. Jakarta

Barasi, M. E, (2007), At A Glance Ilmu Gizi: Erlangga. Surabaya

Gibson. (1990). Pengertian Status Gizi. http:/www.rajawana.com diakses pada 15

Pebruari 2011

Hadi. (2002). Pengertian Status Gizi. http:/www.rajawana.com diakses pada 15 Pebruari

2011

Prasetyo, Iin. (2008), Hubungan Status Gizi dengan metode Survei Konsumsi.

http://digilib.unimus.ac.id diakses pada tanggal 7 Pebruari 2011

Supariasa, I.D.N. (2002), Penilaian Status Gizi: EGC. Jakarta

10

Page 11: Makalah Kelompok 2 Gizi KesMas

NAMA-NAMA KELOMPOK II

NO. NAMA NPM KET

1. MUHAMMAD NURHIDAYAT 115 010 227

2. LUTFI H. BUOLO 115 010 189

3. MINARNI 115 010 207

4. MEI REGINA SUHARTI 115 010 201

5. I MADE DWI PRATMANTO 115 010 437

6. MAWADDAH 115 010 197

7. LENI DEBORAH PAENDE 115 010 184

8. MUNIFA 115 010 230

9. KARDINA 115 010 178

11