makalah kelompok 2
DESCRIPTION
yayayaaTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah tentang “Pendahuluan Relasi, Produk Cartesius dan
Relasi, Penyajian untuk Relasi, Relasi Invers’’ dapat tersusun hingga selesai. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Budi Halomoan Siregar, S.Pd.,M.Sc atas bimbingan dan
arahan sebagai dosen pembimbing Himpunan dan Logika.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengetahuan dan wawasan kita mengenai relasi. Kami menyadari bahwa makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu kami berharap kritik dan saran demi perbaikan makalah ini di
masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang disusun ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. Kami mohon maaf jika
terdapat kata-kata yang salah yang kurang berkenan dan kami butuh kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Medan, 16 September 2015
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................ 3
BAB II : BAHASAN MATERI................................................................................. 4
2.1 Pendahuluan Relasi.............................................................................................. 4
2.2 Produk Caresius dan Relasi................................................................................. 4
2.3 Penyajian Lain untuk Relasi................................................................................ 6
2.4 Relasi Invers......................................................................................................... 10
BAB III : KESIMPULAN......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Relasi merupakan suatu hubungan tertentu antara dua himpunan yang mempunyai
anggota. Relasi dapat digunakan sebagai acuan untuk memahami suatu materi fungsi dan
relasi dalam mengembangkan suatu kajian pembelajaran guna memperbaiki pemahaman serta
kualitas pembelajaran masalah fungsi dan relasi. Belajar relasi dapat memudahkan
mahasiswa dalam memahami serta dapat menyelesikan soal-soal relasi yang terdapat dalam
materi ini. Sehingga siswa akan meningkat dalam pembelajaran fungsi dan relasi.
3
BAB II
BAHASAN MATERI
2.1 Pendahuluan Relasi
Relasi adalah hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan
yang lain. Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah menghubungkan anggota-anggota
himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. Misalnya Himpunan A = {Via,Ita,Raffi }
dan himpunan B = {permen,coklat,es krim), kemudian misalnya Via menyukai permen, Ita
menyukai coklat, Raffi menyukai es krim, maka kita dapat menuliskan R = {Via,permen),
(Ita,Coklat), (Raffi,es Krim) }.
R merupakan himpunan yang anggotanya merupakan pasangan berurut. Dimana
pasangan terurut (Via, permen), Via merupakan komponen pertama dan permen sebagai
komponen kedua dari pasagan terurut. Himpunan R diatas merupakan sebuah relasi,yang
dapat kita bentuk anatara himpuan A dan B. Kita juga dapat menuliskan R={(x,y) | x
menyukai y, x ∈ A, y ∈ B}.
Dengan pendefenisian relasi “ x menyukai makanan y” di atas penulisannya tidak
dapat dibalik dari (Via,permen) menjadi (permen, Via) yang kalau dibaca menjadi (permen
menyukai Evi). Itu sebabnya dinamakan terurut (ab≠ba).
Relasi dapat juga terjadi diantara anggota sebuah himpunan A. Sebagai contoh, A
={1,2,4,16}. Kemudian didefenisikan sebuah relasi R antara anggota A sebagai relasi “x
adalah kuadrat dari y” maka R={(1,1),(4,2),(16,4)}.
2.2 Produk Cartesius dan Relasi
Sebelum mendefinisikan produk Cartesius, kita harus memahami pasangan berurut.
Cara yang paling mudah menyatakan elemen dari dua hipunan adalah dengan himpunan
pasangan terurut. Himpunan pasangan terurut diperoleh dari perkalian cartesan antara dua
himpunan. Dalam sistem koordinat Cartesius dengan sumbu x dan sumbu y, kita mengetahui
bahwa titik dengan koordinat (2,5) tidaklah sama dengan titik yang berkoordinat (5,2).
Sepasang bilangan x dan y dengan x dalam urutan pertama dan y dalam urutan kedua,
ditulis (x, y) dan dinamakan pasangan terurut. Selain itu, perlu pula untuk kita ketahui
4
tentang perbedaan pasangan terurut (x,y) dengan himpunan {x, y}. Himpunan {x, y} sama
dengan {y, x} karena dalam himpunan urutan tidak dipentingkan.
Himpunan pasangan berurut dari himpunan A dan B adalah (a,b), dimana untuk setiap
a ∈ A, b ∈ B, disebut produk kartesius A dengan B. Produk kartesius dinotasikan sebagai A x B.Jadi A x B = {(x,y) | x ∈ A, y ∈ B}.
Definisi :
Relasi binar (singkatnya Relasi) R dari himpunan A ke himpunan B adalah satu
himpunan bagian A x B. Jadi R= A x B.
Contoh :
1.Misalkan R adalah relasi pada A ={2,3,4,8,9} yang di defenisikan oleh (x,y) ∈ R jika x adalah faktor prima dari y. Maka R={(2,2),(2,4),(2,8),(3,3),(3,9)}
2.Jika A={1,2,3 } dan B = {a,b,c}. Tentukan penyelesaian A x B!
Jawab: A x B = {(1,a), (2,a), (3,a), (1,b), (2,b), (3,b), (1,c), (2,c), (3,c) }
3.. Bila A= {1,2,3},maka A x A = ......
Jawab : A x A = {(1,1), (2,1), (3,1), (1,2), (2,2), (3,2), (1,3), (2,3), (3,3) }
4.. Bila A = {1,2,4,16}, maka A x A mengandung 16 anggota yaitu {(1,1), (2,1), (4,1), (16,1),
(1,2), (2,2), (4,2), (16,2), (1,4), (2,4), (4,4), (16,4), (1,16), (2,16), (4,16), (16,16) }
5
5. Misalkan A = {1,2,3} dan B = {a,b}. Tentukan: a.A x B dan b. B x A
Jawab :
a. A xB terdiri dari semua pasangan terurut dengan komponen pertama berasal dari A dan
komponen kedua dari B. Maka:
A x B = { (1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a), (3,b) }
b. Dalam hal ini komponen pertama berasal dari B dan kedua dari A:
B x A = { (1,a), (a,2), (a,3), (b,1), (b,2), (b,3) }
6. anggap A = {1,2}. Tentukan: a. A2 dan b. A3.
Jawab:
a. A2 = A x A = { (1,1), (1,2), (2,1), (2,2) }
b. A3 = A x A x A. Bentuk semua triple terurut dari elemen-elemen di A:
A3 = { (1,1,1), (1,1,2), (1,2,1), (1,2,2), (2,1,1), (2,1,2) (2,2,1), (2,2,2) }
( Kita melihat bahwa A3 adalah A x A2 ).
Cara mencari banyak himpunan yang beranggotakan n jika diketahui satu himpunan adalah 2n
himpunan bagian,misalnya A = {p,q} maka banyak anggota A x A adalah 22= 4 anggota
yaitu {(p,q), (q,q), (q,p), (p,p)}. Jika terdiri dari himpunan A dan B maka jumlah anggota A
dikalikan dengan jumlah anggota B.
2.3 Penyajian Lain untuk Relasi
1.Penyajian matriks Relasi
Matriks adalah cara yang tepat mewakili Relasi dari X ke Y.Perwakilan ini bisa digunaan
oleh komputer untuk menganalisis relasi. Di sini baris matriks menyakan anggota himpunan
A sedangkan kolom matriks menyatakan anggota himpunan B. Kita bisa menetapkan
masukan baris x dan kolom y adalah 1 jika xRy dan 0 jika tidak berelasi.
6
Relasi antara A = {a1, a2, …, am} dan B = {b1, b2, …, bn}. Relasi R dapat disajikan
dengan matriks M = [mij],
Yang dalam hal ini
Contoh : A= {1,2,3} dan B= {p,q} . A x B= {(1,p),(2,p), (3,p) ,(1,q),(2,q), (3,q) } dan
misalnya relasi dari keduanya dibuat menjadi R ={(1,p), (3,p) ,(1,q),(2,q) } maka
matriksnya:
2.Penyajian Diagram Panah
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B.Gambarkan dua buah lingkaran, lalu tuliskan elemen-elemen A dan B pada maing-masing lingkaran. Lingkaran sebelah kiri beri anggota himpunan A sedangkan yang kanan berisi anggota himpunan B. Kalau ada kaitan a ∈ A dan b ∈ B artinya (a,b) ∈ R, kita buah panah dari a ke b. Contoh:Ani suka Bakso dan nasi goreng
Irfan suka mie ayam
Arman suka nasi goreng dan coto
7
Ahmad suka ikan bakar
Erwin suka bakso
3. Penyajian Reasi dengan Diagram Kartesius
Diagram Kartesius menggunakan pasangan koordinat horisontal-vertikal.
Setiap titik mewakili ada tidaknya hubungan A dan B. Kalau relasi R dari A ke B, kita
dapat menyajikan R sebagai himpunan titik pada bidang datar Kita mengambil dua
buah sumbu,mendatar dan tegak. Sumbu mendatar menyajikan Anggota himpunan A
dan sumbu tegak menyajikan anggota himpunan B., contoh :
Ada himpunan A= { (1,2,3) } dan B= { (1,2,3,4) } mempunyai hubungan relasi
faktorisasi dari yang dinyatakan dalam R={ (1,1), (1,2), (1,3),(1,4),(2,2),(2,4),(3,3) }
maka dapat kita gambarkan dalam sumbu kartesius :
8
4. Penyajian Relasi dengan Tabel
Jika kolom pertama tabel menyatakan daerah asal, sedangkan kolom kedua
menyatakan daerah hasil. Himpunan A={2,3} dan himpunan B {2,4,8,9,15}. Relasi A
ke B di defenisikan sebagai faktorisasi dari maka R = {(2,2),(2,4),(2,8),(3,9),(3,15) }
5. Penyajian Digraf
Relasi pada sebuah himpunan dapat disajikan secara grafis dengan graf
berarah ( directed graph atau digraph). Graf berarah didefinisikan hanya untuk
mempresentasikan relasi pada suatu himpunan (bukan antara dua himpunan). Tiap
unsur himpunan dinyatakan dengan sbeuah titik (disebut juga simpul atau vertex), dan
tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur.
Jika (a,b) maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b. simpul a
disebut simpul asal (initial vertex) dan simpul b disebut simpul tujuan (terminal
vertex). Pasangan terurut (a,a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a
sendiri. Busur semacam itu disebut loop.
• Contoh:
• jika R ={ (1,4), (2,1),(2,1),(2,2),(2,3),(4,3)} maka digrafnya adalah
9
2.4 Relasi Invers
Bila komponen pada relasi G dari A ke B kita balik seluruh pasangan terurutnya,
komponen pertama menjadi komponen kedua dan sebaliknya komponen kedua menjadi
komponen pertama, maka terbentuklah sebuah relasi dari B ke A yang merupakan invers dari
relasi G.
R R-1
Jadi jika ada R= ={(a,b) | a ∈ A, b ∈ B}, maka R-1={(b,a) | b ∈ B, a ∈ A},
contoh:
1. Jika A = {1,2,3} dan B = {x,y}maka tentukan relasi dan Relasi inversnya!
Jawab:
R = {(1,x), (1,y), (3,x)} relasi dari A ke B
R-1= {(x,1), (y,1), (x,3)} relasi invers dari B ke A
2. Kalau ada R={(1,1), (4,2), (16,4) }, maka R-1={(1,1), (2,4), (4,16) } sedangkan kalau R=
{(1,p), (1,q) (2,1q),(3,p)}. Kalau R adalah “x adalah istri y”, maka inversnya adalah “x adalah
suami dari y”.
10
3. Kalau relasi R diketahui dalam penyajian koordinat, inversnya diperoleh dengan menukaar
sumbu mendatar menjadi sumbu tegak dan sebaliknya, menggambarkan relasi R= {(1,p),
(1,q), (2,1) } dan relasi inversnya R-1={(p,1), (q,1), (1,2) }
4. kalau relasi R disajikan dalam bentuk matriks M, maka relasi inversnya akan disajikan oleh
matriks MT, yaitu transpose dari matriks M. Mentranspose matriks berarti mengubah
penulisan baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris.
M=[1 10 11 0 ] mempunyai invers atriks M-1 =[1 0 1
1 1 0]
11
BAB III
KESIMPULAN
Relasi matematika berfungsi untuk menyatakan suatu hubungan tertentu antar dua
himpunan. Relasi dapat dibuat dalam berbgai penyajian seperti penyajian grafik, matriks
relasi, diagram panah dan digraf. Relasi juga memiliki invers atau kebalikan, dimana pada
relasi A ke B bila di inverskan menjadi B ke A.
12
DAFTAR PUSTAKA
Munir, Rinalti.2003. Matimatika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung.
Richard Johnsonbaugh.2002. Matematika Diskrit Edisi Ke-4. Jakarta: Prenhallindo
Suryadi.2015. Aljabar Logika dan Himpunan. Medan: Gunadarma.
Lipschutz, Seymon. 2001. Matematika Diskrit 1. Jakarta: Salemba Teknika
13
14