makalah islam -...

8
3 Maret 2014 MAKALAH ISLAM Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya

Upload: vocong

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah islam - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/.../makalah-islam...manusia-menyadari-kelemah… · Makalah Islam Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya Asfan Shabri

3 Maret 2014

MAKALAH ISLAM

Renungan, Saatnya Manusia

Menyadari Kelemahannya

Page 2: makalah islam - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/.../makalah-islam...manusia-menyadari-kelemah… · Makalah Islam Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya Asfan Shabri

Makalah Islam

Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya

Asfan Shabri

(Penulis Lepas, Pelaksana Pada Subag Data dan Sistem

Informasi Ditjen Bimas Islam)

Page 3: makalah islam - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/.../makalah-islam...manusia-menyadari-kelemah… · Makalah Islam Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya Asfan Shabri

Dalam beberapa waktu terakhir, bencana alam

datang silih berganti. Banjir, gempa bumi, gunung

meletus, dan sebagainya. Banyak analisis kenapa hal ini

terjadi. Mulai dari pendekatan ilmiah, hingga cocokologi,

yaitu ilmu nyocok-nyocokin dengan berbagai dalil agama.

Ada yang percaya, ada yang menolak, ada juga yang

senyum-senyum karena geli.

Ya, mungkin usia alam ini sudah mulai menua.

Kondisi alam semakin menurun. Plus perbuatan manusia

yang cenderung kurang bersahabat dengan alam. Tapi,

banyak manusia yang berpikir untuk merubah alam. Pada

satu sisi, itu baik. Ada keinginan untuk menjadikan alam

bisa mengikuti kebutuhan manusia. Namun, banyak dari

kita yang lupa, bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan

segala kelemahannya.

Memang benar, manusia dikaruniai Tuhan berupa

akal pikiran. Fungsinya jelas, untuk berfikir, mengolah

otak sebagai alat pemikir. Hanya saja, kadang ada diantara

kita yang mencoba berfikir di luar batas kemampuannya.

Akibatnya jadi aneh, melampuai titah kewajaran manusia.

Page 4: makalah islam - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/.../makalah-islam...manusia-menyadari-kelemah… · Makalah Islam Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya Asfan Shabri

Berdasarkan riset mutakhir, sebenarnya manusia

hebat, seperti Einstein, itu baru menggunakan potensi

akalnya 10% saja. Itu orang sangat hebat lho. Bagaimana

dengan kita yang biasa-biasa aja? Pastinya tidak sampai

segitu bukan?

Ingat, sehebat apapun orang tidak akan mampu

memahami seluruh apa yang terjadi di alam ini. Apalagi

sampai pada hakikat Tuhan. Jadi, kemampuan pikiran

manusia jelas ada batasnya.

Dalam sejarah masa lalu, keinginan manusia

untuk melihat Sang Maha Kuasa, Allah SWT, dengan

diperlihatkan Cahaya-Nya saja manusia sudah tidak

sanggup. Apalagi melihat hakikat Tuhan itu sendiri.

Kita pernah mendengar, bahwa manusia

melakukan make-up dan operasi wajah dengan merubah

wajah sesuai keinginan. Muka cantik, hidung mancung,

leher jenjang, pipi halus, mata sangat indah, dan

sebagainya. Bahkan ada juga upaya rekayasa genetik

(kloning) yang ingin menjadikan seseorang seperti

manusia pujaannya, baik wajah, postur, maupun

Page 5: makalah islam - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/.../makalah-islam...manusia-menyadari-kelemah… · Makalah Islam Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya Asfan Shabri

mentalnya. Tapi itu baru khayalan, karena hampir semua

agama menolaknya.

Pada saat yang lain, kita juga mendengar, manusia

ingin merubah iklim hujan agar tidak lagi ada hujan.

Seperti yang kita saksikan di Jakarta baru-baru ini.

Dengan modal milyaran rupiah, para petugas dan ahlinya

menyebar garam di udara dengan harapan hujan dapat

berkurang, sehingga Jakarta tidak terjadi banjir. Upaya

telah dilakukan, tapi banjir pun tetap terjadi. Jadi? Iya,

proses rekayasa iklim, tentu menguntungkan manusia.

Tapi apakah kita lupa bahwa Allah SWT adalah Maha

Segalanya.

Tuhan menjalankan alam ini sesuai dengan

kehendak-Nya. Seluruhnya tidak bisa serta merta dapat

dicegah atau direkayasa. Jika hujan terjadi, maka

terjadilah. Karena setiap gerak alam, pasti ada tujuannya.

Maka ketika terjadi banjir karena hujan, maka itulah ujian

bagi manusia.

Jadi, sebagai makhluk yang memiliki banyak

kelemahan, tidak bisa menolak kehendak Tuhan. Mati,

Page 6: makalah islam - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/.../makalah-islam...manusia-menyadari-kelemah… · Makalah Islam Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya Asfan Shabri

hidup, menikah, turunnya hujan, gunung meletus, banjir,

dan lain sebagainya adalah titah Tuhan.

Sebagaimana banjir terjadi, tentu bukan karena

iklim. Banjir terjadi karena seluruh saluran air mampet

karena ulah manusia. Hutan gundul karena ada tangan-

tangan yang tidak bertanggung jawab. Bisa juga karena

manusia tidak disiplin membuang sampah.

Demikian juga gunung meletus. Ada analisis

bahwa gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi

akibat endapan magma di dalam perut bumi yang

didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma

adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi

dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih

dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi

disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai

700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa

batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18

km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai

sejauh radius 90 km.

Itu adalah analisis ilmiah. Tapi mungkin Sang

Penguasa Alam mencoba ingin menyejukkan alam kita

Page 7: makalah islam - simbi.kemenag.go.idsimbi.kemenag.go.id/.../makalah-islam...manusia-menyadari-kelemah… · Makalah Islam Renungan, Saatnya Manusia Menyadari Kelemahannya Asfan Shabri

yang panas dengan debu yang diletuskan beberapa

gunung berapi. Yang jelas, kita tidak mengetahui persis

apa tujuan dari kehendak Allah SWT ini.

Tapi, tahukah kita bahwa seluruh alam ini

bergerak semua atas kehendak-Nya. Tidak ada benda

sekecilpun tanpa dikatahui dan dikehendaki oleh-Nya.

Tugas kita adalah agar bagaimana dapat bersikap dan

berperilaku sebaik mungkin, baik dengan sesama, kepada

alam, dan juga kepada Tuhan.

Yang lebih penting dari itu adalah kita menyadari

bahwa manusia banyak kelemahan. Bagi orang yang tidak

menyadari kelemahannya, berati tergolong orang-orang

yang sombong. Dan sombong terbangun karena ego yang

tak terkontrol.

Mari kita introspeksi, kenapa bencana selalu

datang silih berganti. Kita memilikikelemahan bukan

untuk kita sesali sepanjang hidup, tetapi kita jadikan

alasan untuk selalu bersimpuh di hadapan Tuhan. La

haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim. Wallahu

a’lam.